Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

 Veronika A. Supit
 Nangchy Nading

MENGAMATI DAN MENILAI PERKEMBANGAN ANAK-ANAK

Mengawasi Versus Mengamati

Sebagian besar guru anak usia dini senang mengawasi anak-anak di ruang kelas saat
mereka belajar dan bermain bersama atau sendirian. Saat hari berganti, anak-anak pin
berubah, tumbuh lebih tinggi, bicara lebih jelas, menunjukkan percikan kreativitas yang
belum pernah ada sebelumnya. Dan, Anda mengawasi semua kehebatan itu. Mengawasi
anak-anak bertindakspontan bias segera menjadi kebiasaan paling mengasikkan.
Ternyata para guru anak usia dini diminta melakukan lebih dari sekedar mengawasi
anak-anak, tetapi para guru juga diminta mengamati anak-anak diruang kelas mereka. Guru
diminta melakukan pengamatan berfokus pada tiap anak usia dini untuk mendapatkan hal
tertentu tentang anak usia dini.
Kita menyadari semua anak tumbuh dan berubah. Beberapa anak berkembang lebih
cepat dari anak lainnya. Beberapa anaknya lebih terlambat. Perubahan ini dipengaruhi oleh
usia anak, tingkat kematangan anak, dan pengalaman anak. Jadi, anak-anak dengan umur
yang sama mungkin tidak berada di level perkembangan yang sama. Tahapan perkembangan
tersebut bisa diamati, lalu kita sebagai guru bisa menyediakan kegiatan yang akan membantu
anak itu berkembang.
Tujuan pengamatan anak yaitu, untuk perencanaan kurikulum dan untuk penilaian.

Sudut Pandang Berbeda

Metode Terbaik untuk menentukan kekuatan seorang anak adalah mengamati anak itu
di ruang kelas regular.
Amatan merupakan salah satu cara terbaik untuk menilai seorang anak kecil. Cara itu
mungkin tidak begitu berhasil pada anak yang lebih tua, tetapi itu sangat cocok bagi anak
prasekolah.
Seperti yang dinyatakan Seefeldt (1998) :
Anak-anak yang memiliki khazanah perilaku yang terbatas yang bisa dinilai, mungkin
paling baik dipelajari lewat pengamatan. Kenyataannya, menilai anak-anak, yang tidak bisa
sepenuhnya berekspresi diri dengan kata, dengan menggunakan selain pengamatan langsung
mungkin mustahil. Apalagi, anak-anak mengekspresikan diri melalui perilaku mereka. Tidak
seperti anak lebih tua dan orang dewasa, anak kecil tidak bisa menyembunyikan perasaan,
ide, atau emosi mereka dengan perilaku yang disetujui masyarakat, jadi mengamati mereka
sering kali menghasilkan informasi akurat.

Kenapa Menilai Anak Kecil?


NAEYC, mendefinisikan penilaian sebagai “proses mengamati, mencatat dan
mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan anak-anak dan bagaimana mereka
melakukannya, sebagai dasar bagi berbagai keputusan pendidikan yang memengaruhi anak
itu.” Dalam pernyataan ini mereka memberikan alasan spesifik untuk menilai anak-anak
berupa :
1. Membuat keputusan yang jelas tentang mengajar dan belajar
2. Mengidentifikasi masalah signifikan yang mungkin membutuhkan intervensi
berfokus bagi anak-anak individual
3. Membantu program meningkatkan intervensi pendidikan dan perkembangan
mereka

MENILAI DAN MENGAMATI


Tujuan penilaian tersebut adalah untuk merancang kegiatan kurikulum bagi anak-anak
yang akan mendorong pertumbuhan dan keberhasilan mereka di ruang kelas. Para guru harus
tahu di mana tiap anak berada di perkembangannya untuk merencanakan kegiatan yang akan
sesuai dengan kebutuhannya.
Mengamati dan mencatat tindakan anak-anak di ruang kelas, seperti sebelumnya
disebutkan, merupakan sarana utama mengumpulkan data tentang pencapaian individu.
Pengamatan juga bisa digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan anak. begitu data
tersebut dikumpulkan dan ditafsirkan , para guru bisa mengindentifikasi kekuatan tiap anak
serta wilayah yang butuh penguatan. Kegiatan yang sesuai kemudian bisa direncanakan yang
memenuhi baik kebutuhan individual maupun kelompok.

Daftar centang Perkembangan Anak


Daftar centang perkembangan anak merupakan perangkat pencatat yang bisa
membantu pengamat menentukan di mana tiap anak berada di enam wilayah perkembangan
yaitu emosional, social, fisik, kognitif, bahasa, dan seni.
Daftar centang perkembangan anak, membantu para pengamat focus pada tiap dari
enam wilayah utama. Wilayah tersebut kemudian dibagi menjadi 11 topik perkembangan
anak. Tiap bab membahas salah satu dari topic perkembangan tersebut, dan tiap topic focus
pada delapan butir teramati dari perilaku anak yang didasarkan pada urutan atau kemajuan
perkembangan diakui. Ketimbang menyertakan tiap perincian perkembangan di daftar
centang, delapan butir representative dibahas. Ini membuat pengamat cukup inklusif agar
bermakna, tetapi tidak begitu terperinci sehingga rumit bagi pengamat.
Untuk butir-butir yang pengamat tidak centang saat mengamati seorang anak, sebuah
bagian berisi ide-ide di bab itu dibutir berjudul Jika Anda Tidak Mencentang Butir Ini :
Beberapa ide Membantu bisa bermanfaat dalam merencanakan kebutuhan individu. Bab 2
dan 3 membahas perinci bagaimana Daftar Centang Perkembangan Anak bisa digunakan
untuk mengamati dan mencatat perkembangan anak.
Berikut adalah topic daftar centang.
 Emosional
Bab 3 – Harga Diri
Bab 4 – Perkembangan Emosional
 Social
Bab 5 – Perkembangan Sosial
Bab 6 – Perilaku Prososial
 Fisik
Bab 7 – Perkembangan Motorik Besar
Bab 8 – Perkembangan Motorik Kecil
 Kognitif
Bab 9 – Perkembangan Kognitif
 Bahasa
Bab 10 – Bahasa Ucapan
Bab 11 – Penulisan & Membaca Munculan (Emergent)
 Kreatif (Seni)
Bab 12 – Seni dan Musik
Bab 13 – Permainan Drama
Tujuan menilai perkembangan anak-anak dalam cara ini ada dua : (1) memungkinkan
mahasiswa perkembangan anak mendapatkan pemahaman mendalam tentang anak yang riil
dan urutan pertumbuhannya, dan (2) membantu para guru dari anak-anak mengetahui
pertumbuhan tiap anak dan mendukung perkembangan individu dengan kegiatan dan
materiel yang sesuai.

Kapan dan Berapa Lama Anda Sebaiknya Mengamati?


Kapan saat terbaik untuk mengamati? Kapan saja! Anda sadar betapa pentingnya bagi
anda mendapatkan data dasar tentang tiap anak di program anda untuk merencanakan bagi
mereka. Anda harus sisihkan waktu di jadwal sibuk Anda untuk kumpulkan informasi
penting tentang tiap anak melalui pengamatan. Waktu dalam hati itu untuk kumpulkan
informasi penting tentang tiap anak tergantung pada apa yang anda ingin pelajari tentang
seorang anak.
Rencanakan untuk mengamati di tiap pusat pembelajaran di mana kegiatan tersebut
berlangsung kapan saja dalam sehari. Pengamatan tidak butuh waktu yang lama. Hanya 5 –
10 menit sehari melakukan pengamatan berfokus oleh tiap anggota staf akan menghasilkan
limpahan informasi tentang anak-anak.

Bagaimana Anda Sebaiknya Merencanakan Untuk Mengamati?


Beberapa guru merencanakan melakukan pencatatan mendalam mereka saat waktu
memilih bebas,saat anak-anak sibuk di semua pusat pembelajaran. Lainnya mempersiapkan
dengan menempatkan “kursi pengamatan” ditempat tidak terhalang dekat kegiatan anak-
anak. Mempersiapkan buku catatan atau papan berjepitan dan menulis di lokasi strategis juga
membantu.
Beberapa program menyertakan alat perekam kecil sehingga guru bisa merekam
pengamatan mereka untuk dijadikan transkripsi nantinya ketimbang langsung
menuliskannya. Anda sebaiknya pertimbangkan apapun yang lebih memudahkan tugas anda.
Bertukarlah ide dengan anggota staff lainnya dan temukan mana yang paling berhasil bagi
mereka. Lalu tiap orang bisa terlibat dalam kegiatan mengamati, mencatat, dan
merencanakan untuk anak-anak. Keseluruhan proses tersebut dikenal sebagai pengamatan
sistematis.

TES SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI ANAK-ANAK


Prosedur penilaian sering kali menyertakan berbagai tes. Walaupun banyak peralatan
yang terpercaya dan valid, agar hasilnya bisa digunakan dengan keyakinan mantap, gurur
dan penguji sama-sama harus menyadari “factor anak usia dini”ini. Anak usia dini tidak
mengerjakan tes dengan baik. Jadi, penilaian perlumenyertakan jenis penilaian lebih
informal tetapi terpercaya-seperti pengamatan terhadap anak-anak di ruangan kelas reguler –
untuk membentuk gambaran saat mereka mengevaluasi anak-anak.
PENDEKATAN ALTERNATIF BAGI PENILAIAN ANAK-ANAK

Penilaian Berdasar-Permainan
Karena permaianan bagi anak-anak merupakan sarana alami berinteraksi dengan dunia
sekitar mereka, maka pantas menilai perkembangan anak-anak saat sedang bermain. Mainan
dan situasi permainan buatan telah lama digunakan oleh psikolog untuk mengamati dan
mencatat perilaku anak-anak menggunakan peralatan berstandar.
Pernilaian berdasar-permainan didefinisikan oleh organisasi bernama Zero to Three
sebagai “sebentuk penilaian perkembangan yang melibatkan pengamatan bagamianan
seorang anak bermain sendiri, dengan teman-teman, atau dengan orang tua atau para
pengasuh dikenal lainnya, di permainan bebas atau permainan khusus. Jenis penilaian ini
bisa membantu karena permainan merupakan cara alami bagi anak-anak untuk menunjukkan
apa yang mereka bisa lakukan, bagaimana perasaan mereka, bagaimana mereka mempelajari
hal baru, dan bagaimana mereka berperilaku dengan orang-orang dikenal”. Tiga jenis
penilaian berdasarkan permaian biasanya digunakan :
 Tidak Terstruktur : mengidentifikasi semua perilaku yang berlangsung selama
sesi bermain: penilaian sering kali mengamati orang tua bermain dengan anak
 Terstruktur : menggunakan sekumpulan perilaku permainan baku menggunakan
mainan spesifik.
 Transdisiplin : menggunakan satu tim penilaian serentak mengamati anak, tiap
anggota tim mencari informasi spesifik.

Wawancara Anak
Wawancara paling baik dilakukan informal selama situasi bermainbebas. Saat guru
berinteraksi atau bermain dengan anak. Ia bisa bicarakan yang sedang terjadi, Misalnya,
sambil menyusun puzzle binatang, guru bisa mengomentari kemampuan anak dalam mencari
dan mencocokkan potongan puzzle. Ini mungkin membuat anak menceritakan bagaimana ia
melakukannya. Seperti apa ia menebak jadinya binatang itu saat puzzle selesai disusun. Jika
guru menyimak baik-baik yang dikatakan anak, mereka bisa menggunakan respon anak-anak
untuk membuat pertanyaan baru yang akan menggali informasi lebih lanjut tentang
perkembangan mereka. Guru kemudian bisa merekam wawancara mereka atau menuliskan
setelah itu.
Wawancara memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya alat ideal untuk menilai
anak kecil. Wawancara fleksibel. Pewawancara bisa mengulangi pertanyaan sama,
memeriksa pertanyaan lainnya lebih saksama, dan mengarahkan dan mengadaptasikan
pertanyaan hingga tercapai kejelasan dan sebanyak mungkin informasi dikumpulkan.

Dokumentasi Visual (DV)


DV bisa berupa : foto anak jecil yang melakukan kegiatan, foto kegiatan anak, rekaman
video, rekaman audio, atau contoh karya anak.
Anda bisa memperkaya pengamatan anda terhadap anak-anak menggunakan kamera
digital, kamera ponsel, kamera perekam dan perekam kaset selain melakukan penilaian
berdasarkan permainan, wawancara atau pengamatan ruang kelas tradisional.

Foto
Foto anak-anak mudah diambil dengan kamera digtal dewasa ini, jadi pastikan
pengambilan serangkaian gambar anak atau kejadian yang sama untuk pencatatan nantinya.
Foto-fot untuk anda gunakan, bukan untuk anak-anak. foto sebaiknya diberikan teks berupa
penjelasan konten, ditanggali, dan disimpan di berkas sama sebagai catatan anda- mungkin
di portofolio anak.

Rekaman Video
Rekaman video berfungsi sama seperti foto. Gunakan kamera perekam untuk merekam
tindakan anak untuk pengamatan dan diskusi nantinya dengan anggota staf lain atau
orangtua.

Rekaman Suara
Perekam kaset bisa juga meningkatkan kedalaman pengamatan tertulis anda dengan
merekam bahasa tuturan atau interaksi lisan anak dengan anak-anak lain. setelah mendengar
rekaman , buat catatan atau centang butir yang sesuai di daftar centang yang akan disimpan
bersama rekaman portofolio anak.

Panel Dokumentasi
Metode penilaian alternative lainnya untuk mengamati perkembangan anak-anak
adalahpanel dokumentasi. Foto anak-anak bersama dengan karya mereka (misalnya, lukisan,
tulisan dan koneksi sains) ditampilkan di papan atau panel di dinding ruang kelas.

BELAJAR BAGAIMANA MELIHAT


Bentzen (2005) menjelaskan bahwa “otak kita membuat kita bisa melihat sedemikian
rupa yang jauh melampaui kemampuan kamera untuk “melihat”. Tetapi pengamatan semakin
rumit karena kita lebih meliatkan informasi sensoris daripada yang kamera bisa lihat,. Kita
semua melihat dan menata benda dan kejadian di dunia kita menurut pengalaman masa lalu
kita, apa yang kita ketahui, dan apa yang kita yakini. Dengan kata lain, kita menilai yang kita
lihat.
Anak-anak “melihat” dengan indra mereka, tidak hanya mata mereka. Mereka
memanfaatkan pandangan, suara, sentuhan, endusan, cita rasa dan gerakan untuk ”melihat”
Lingkungan yang mengitari mereka. Sebagai pengamat anak, anda harus gunakan sebanyak
mungkin perincian untuk tiap indra ini termasuk pergerakkan.

Menerapkan Kemampuan Pengamatan


Penting menerapkan kemampuan mengamati anda sebelum anda mulai mengamati
anak-anak. Pengamatan anak kecil sangat penting karena sejumlah alasan, demikian
kesimpulan Bentzen (2005). “ Alasan paling mendasar adalah pada akhirnya kita
mempelajari kenyataan dengan mengamati, dengan melakukan kontak dengannya melalui
salah satu atau lebih indra kita, jika kita ingin memahami anak-anak, kita harus
memerhatikan mereka, mendengarnya, dan menyentuhnya. Selain itu, kita harus pikirkan
informasi yang diperoleh dengan cara ini dan memahaminya agar berperilaku dengan dan
terhadap anak-anak dalam cara-cara sesuai dan bermakna.”

Anda mungkin juga menyukai