Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 9:

1. Alaric Kemal Akmal (21/481608/PS/22908)


2. Zayda Elvaretta Winarto (21/482743/PS/22926)
3. Lithinaie Fransisca Nadru Bertha Semet (21/479156/PS/22848)
4. Tahlia Salsabila Nurul Rizky (21/475320/PS/22779)
5. Siti Nisrina Hanifah (21/474659/PS/22738)
6. Anggita Bella Saskia (21/483127/PS/22942)

Tugas Diskusi Anak dengan Gangguan ADHD

1. Berdasarkan penelitian tersebut, sejauh mana intervensi obat pada ADHD dapat mendukung
peningkatan kinerja belajar? Apa batasan hanya menggunakan bat ADHD saja sehubungan
dengan kinerja belajar?
Jawaban:
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pelham (2022) ditemukan bahwa intervensi
obat hanya membuat anak lebih fokus dan bersikap baik pada kelas. Hal tersebut membantu
dalam menghasilkan kinerja belajar yang lebih baik akan tetapi tidak menjamin dalam
peningkatan nilai akademik siswa. Penemuan ini mendukung temuan sebelumnya bahwa
tidak ada efek jangka panjang intervensi obat-obatan pada skor tes terstandarisasi.
Batasan intervensi obat hanya memberikan pengaruh terhadap kemampuan fokus
anak dan cara mereka berperilaku dan tidak terbukti memiliki pengaruh terhadap nilai
akademik anak. Batasan lain dari intervensi obat adalah efek dari pemberian obat tersebut
tidak memberikan pengaruh baik secara jangka panjang. Intervensi perilaku lebih membantu
anak-anak dengan ADHD, karena orang tua dan guru ikut membantu anak dengan ADHD
mempelajari strategi dan kemampuan yang dapat mendukung keberhasilan mereka dalam
belajar. Temuan pada penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa intervensi perilaku
lebih efektif dalam pengobatan pada anak dengan ADHD. Adapun menurut guidelines the
Society for Developmental and Behavioral Pediatrics (2020), pemberian intervensi
stimulan/obat-obatan hanya efektif sebagai pilihan pengobatan kedua setelah intervensi
perilaku. Artinya, pengobatan tersebut hanya boleh diberikan jika anak masih membutuhkan
dukungan tambahan setelah terapi perilaku.
2. Berdasarkan penelitian tersebut, apa saja cara yang mungkin dilakukan anak dengan ADHD
untuk meningkatkan prestasi akademiknya?
Jawaban:
a. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pelham (2022) yang dilakukan untuk
meningkatkan prestasi akademik anak dengan gangguan ADHD, yaitu dengan intervensi
obat, dimana pertama setiap anak diberikan obat pada setengah musim panas pertama dan
diberikan plasebo pada musim berikutnya. Pada pemberian obat, anak dengan ADHD
diberikan instruksi akademis dan tes kosakata yang berlangsung sekitar tiga minggu.
Untuk musim berikutnya, dimana anak dengan gangguan ADHD yang diberikan plasebo,
juga diberikan instruksi akademis dan tes kosakata.
i. Tujuan dari intervensi, yaitu untuk melihat seberapa banyak anak-anak dengan
gangguan ADHD fokus dalam kegiatan belajar yang mana teori dari penelitian ini
adalah bahwa jika obat stimulan membantu anak tetap mengerjakan tugas sekolah
dan meningkatkan perilaku mereka di kelas, maka dengan intervensi obat juga
dapat meningkatkan pembelajaran anak-anak dengan gangguan ADHD.
ii. Kelebihan dari intervensi adalah obat-obatan membantu anak-anak menyelesaikan
lebih banyak tugas sekolah dan meningkatkan perilaku kelas yang positif. Di
mana dalam penelitian didapat bahwam saat minum obat, anak-anak
menyelesaikan 37% lebih banyak masalah aritmatika per menit dan menunjukkan
53% lebih sedikit pelanggaran peraturan kelas per jam.
iii. Kekurangan dari intervensi ini adalah tidak ada efek menguntungkan jangka
panjang dari pemberian obat ADHD, dimana tidak menentukan nilai yang lebih
tinggi pada Anak secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan pemberian obat
ADHD hanya bisa dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan perilaku
belajar yang baik, sehingga tidak efektif dilakukan hanya satu intervensi, perlu
dilakukan terapi atau intervensi perilaku.
b. Selain mengonsumsi obat, ada hal lain yang dapat mendukung peningkatan prestasi anak
dengan ADHD. Strategi behavioral dan strategi akademik dapat membantu secara
signifikan. Hal tersebut mencakup pelatihan kepada orang tua siswa dan classroom-based
management tools seperti Daily Report Card (DRC). DRC sebagai alat komunikasi yang
teratur bagi orang tua dan guru dalam mengidentifikasi, memantau, dan mengubah
masalah anak ketika berada di kelas. Anak dengan ADHD akan didorong mencapai
tujuan harian mereka sebagai upaya menyelesaikan masalah perilaku mereka di kelas.
Lebih lanjut, anak dengan ADHD juga dapat menerima layanan perilaku yang efektif di
sekolah untuk mencapai prestasi akademik, seperti rencana pendidikan secara individu
untuk mengidentifikasi kebutuhan anak dalam hal pendidikan.
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa behavioral therapy jika digunakan sebagai opsi
pertama, akan jauh lebih murah, tetapi lebih efektif dibandingkan pemberian obat kepada
anak dengan ADHD. Obat akan lebih efektif jika digunakan sebagai opsi kedua. Dengan
kata lain, pengobatan hanya boleh ditambahkan apabila anak masih membutuhkan
dukungan tambahan setelah adanya percobaan intervensi perilaku dan intervensi
akademik.

3. Apa rekomendasi Anda untuk menerapkan temuan studi dalam konteks Indonesia untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa ADHD di sekolah dan memungkinkan transisi yang
lebih baik ke masa dewasa?
Jawaban:
a. Rekomendasi untuk orang tua:
i. Orang tua harus memahami kondisi anak terlebih dahulu dengan mengetahui
bagaimana ADHD dapat mempengaruhi anak sehingga orang tua juga dapat
mengetahui cara mengatasi kondisi anak.
ii. Dalam proses belajar, orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah agar
tidak terjadi kesalahpahaman pada guru dan dapat membantu orang tua dalam
mengawasi anak dan memberi perhatian khusus pada anak untuk
mengembangkan kemampuan dan bakatnya.
iii. Mengajarkan kemandirian dan disiplin dapat dilakukan orang tua dengan hangat
dan sabar untuk mengurangi ketergantungan anak di masa depan.
b. Rekomendasi untuk guru/pengelola sekolah:
Metode pembelajaran interaktif merupakan metode yang pembelajaran yang lebih
disarankan karena metode pembelajaran tradisional berupa guru menjelaskan di depan
kelas dan siswa hanya diam menyimak diperkirakan kurang efektif untuk anak pengidap
ADHD. Langkah nyata yang dapat guru/pengelola lakukan dalam memberikan
pengajaran kepada anak ADHD, antara lain:
i. Diadakannya pertemuan khusus antara guru dan orang tua murid dengan ADHD
mengenai kebutuhan khusus yang diperlukan oleh anak dengan ADHD agar
proses belajar mengajar lebih maksimal.
ii. Kegiatan belajar mengajar, seperti tugas dan kegiatan di dalam kelas disarankan
berdurasi pendek, cepat, dan sifatnya sangat kinestetik untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas anak.
iii. Guru bersifat interaktif, contohnya membuat anak mengulangi instruksi dan juga
guru memberikan instruksi kegiatan dengan jelas, singkat, dan mudah dipahami.
iv. Guru memberikan afirmasi positif setiap anak menyelesaikan tugas.
v. Menerapkan sistem break time saat pelajaran berlangsung
c. Rekomendasi untuk terapis:
i. Terapis dapat memberikan terapi modifikasi tingkah laku pada anak dengan
ADHD. Terapi ini dapay membantu anak mempelajari cara bertindak yang baru
dan tepat atau cara membantunya mengubah atau mengalihkan tindakan yang
berlebihan.
ii. Terapis dan orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah dengan memaparkan
hasil intervensi pada pihak sekolah agar dapat memberikan pemahaman pada
sekolah dalam mengenai cara mengatasi perilaku mengganggu, mengatasi
kesulitan fokus, serta mengurangi kegagalan akademis.

Anda mungkin juga menyukai