Khasana Kurniawati
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Widya Dharma Klaten
Email : khasanakurniaaa@gmail.com
Hiperaktif
Hiperaktif adalah keadaan dimana anak sulit untuk dikendalikan karena memiliki
keaktifan yang tidak biasa atau berbeda dari anak-anak biasa pada umumnya. Anak
yang memiliki kondisi seperti ini sering ditandai dengan rasa gelisah, susah untuk
diam atau duduk dengan tenang, berbicara cepat serta sulit untuk berkonsentrasi.
Karakteristik anak hiperaktif adalah gerakan yang konstan, perilaku yang agresif dan
implusif serta perasaan yang sensitif atau mudah terganggu. Hiperaktif biasanya dapat
disebabkan karena kondisi psikis, mental atau fisik yang mendasarinya, seperti yang
memengaruhi sistem pada saraf atau tiroid. Siswa yang hiperaktif tentunya akan
menjadi pusat perhatian teman-teman dikelasnya, terkadang teman yang lainnya dapat
terganggu karena siswa hiperaktif yang sulit dikondisikan menganggu jalannya proses
kegiatan pembelajaran.
Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan artikel ini maka, penulis
merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan siswa hiperaktif, adapun
permasalahan yang akan dibahas yaitu: 1) Pengertian hiperaktif; 2) Ciri-ciri hiperaktif,
3) Faktor penyebab hiperaktif; 4) Upaya penanganan siswa hiperaktif; dan 5)
Penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran PJBL
dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa hiperaktif seringkali membutuhkan perhatian yang lebih, oleh sebab itu
penanganan ini membutuhkan dukungan dan bantuan langsung dari guru. Beberapa
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
1) Guru dapat menerapkan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi seperti
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, dapat berupa permainan atau
aktivitas fisik lainnya.
2) Memberikan tugas atau proyek dimana siswa mempraktikkan atau bereksperimen
secara langsung.
3) Tidak menempatkan siswa hiperaktif duduk satu bangku atau bersebelahan, karena
dikhawatirkan sifat hiperaktif mereka akan semakin meningkat.
4) Guru dapat menempatkan salah satu siswa hiperaktif untuk duduk didepan meja
guru, agar guru lebih mudah mengontrol perilaku siswa.
Beberapa keterampilan dari guru senantiasa dilakukan dengan tujuan agar
kegiatan pembelajaran tetap berjalan lancar tanpa gangguan dan hambatan apapun.
Strategi yang dapat diguanakan oleh guru untuk mengatasi siswa hiperaktif dan
mengelola kelas yaitu strategi pembelajaran berbasis proyek dimana siswa diberikan
kesempatan untuk membuat suatu proyek secara berkolaboratif dengan teman satu
kelompoknya.
KESIMPULAN
Permasalahan yang ada di sekolah sangat banyak dan beragam. Untuk
permasalahan siswa hiperaktif dapat diatasi dengan strategi pembelajaran yang tepat.
Siswa hiperaktif yang tidak bisa fokus dalam mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar dapat dibimbing dan diberikan tugas yang menarik dan menyenangkan
sehingga siswa dapat merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Model pembelajaran yang dapat digunakan agar siswa hiperaktif menjadi antusias
mengikuti kegiatan pembelajaran adalah model pembelajaran PJBL (Project Based
Leraning). Dengan memberikan sebuah proyek kepada siswa diharapkan siswa
menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dalam mempelajari materi yang diajarkan.
SARAN
Segala permasalahan yang ada di sekolah akan dapat teratasi apabila solusi dan
cara yang digunakan itu tepat. Sebagai seorang guru harus mampu memahami setiap
permasalahan yang ada sebelum mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya.
Jadi guru harus lebih peka terhadap permasalahan yang ada dilingkungan sekolah.
Guru harus mampu berpikir secara kritis, terampil dan penuh inovasi agar setiap
kegiatan yang berlangsung di sekolah dapat berjalan dengan lancar terutama dalam
kegiatan pembelajaran. Untuk permasalahan siswa hiperaktif hendaknya, guru harus
lebih sabar dalam mengatasi dan membimbing siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, D.Y., & Wisda, M.U. (2020). Studi Kepustakaan Siswa Hiperaktif Dalam
Pembelajaran Di Sekolah. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar.
Vol. VI, No. 2.
Kusumaningtyas, E.L. (2010). Mengenal Sekilas Tentang Anak Hiperaktif. Widya
Wacana: Jurnal Ilmiah. Vol. 6, No. 1.
Widiastuty. (2022). Perilaku Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya
Trifiana Azelia. (2022). 8 Perbedaan Anak Aktif dan Hoperaktif yang Bisa Orangtua
Kenali.
Anggraini, D.P., & Siti, S.W. (2021). Analisis Penggunaan Model Pembelajaran
Project Based Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa. Jurnal Pendidikan
Administrasi Perkantoran.
Murniarti Erni. (2016). Penerapan Metode Project Based Leraning Dalam
Pembelajaran.
Rahayu Wanci. (2020). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Melalui Model PJBL
Siswa Kelas 4 SDN Bangsal Mojokerto.
Thabroni Gamal. (2022). Project Based Learning: Pengertian, Kelebihan, Sintaks, dsb.
Masrukhatin, M.N. (2020). Bab II Landasan Teori
Adlini, N.M., Anisya, H.D, Sarah, Y., Octavia C., & Sauda, J.M. (2022). Metode
Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumapsul: Jurnal Pendidikan, 6 (1).
Abdhul Yusuf. (2023). Studi Pustaka: Tujuan, Sumber dan Metode.
Fadli, R.M. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Humanika:
Kajian Jurnal Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol 21, No. 1.