PCIT
1. Pengertian PCIT
PCIT adalah pendekatan terapi yang berpusat pada keluarga yang
terbukti efektif untuk mengurangi gangguan perilaku pada anak usia 2 sampai
8 tahun. Dalam PCIT terapis akan terapis akan mengajarkan p mengajarkan
pada o rangtua atau rangtua atau pengasuh pengasuh mengenai mengenai
strategi yang strategi yang efektif untuk berinteraksi dengan anak-anak yang
memiliki perilaku bermasalah. Melalui PCIT orangtua belajar untuk
membangun interaksi dengan anak dan membangun gaya pengasuhan yang
lebih efktif dan mampu memenuhi kebutuhan.
PCIT telah terbukti PCIT telah terbukti mampu utuk mampu utuk
mengurangi perilaku mengurangi perilaku anak yang b anak yang bermasalah
ermasalah dan meningkatkan kualitas hubungan orangtua dengan anak.
Misalnya orangtua belajar belajar dan mencontohkan mencontohkan pada
anaknya anaknya cara untuk mengelola mengelola emosinya emosinya
seperti seperti frustasi dengan begitu akan membentuk suatu hubungan yang
positif antara orangtua dengan anak.
Ciri khas dari Ciri khas dari PCIT ad PCIT adalah pendekatannya alah
pendekatannya terletak pada tretmen terletak pada tretmen pembinaan
pembinaan hubungan antara orang tua dan anak. Dengan PCIT Orang tua
memperoleh keterampilan pengasuhan yang lebih efektif, masalah perilaku
anak-anak membaik, dan bersama-sama mereka mengembangkan hubungan
yang lebih positif dan penuh kasih sayang. Sifat afiliatif positif dikembangkan
sebagai hasil dari partisipasi dalam PCIT memperkuat keterikatan dan
membangun ketahanan pada keluarga berisiko. Anak – anak yang diasuh
dengan menggunakan PCIT biasanya menunjukan penurunan masalah
perilaku dirumah dan penurunan masalah perilaku dirumah dan di sekolah di
sekolah (Brinkmeyer & Eyberg, 2003).
B. CBT
1. Pengertian CBT
Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan bentuk pendekatan
yang menggunakan teknik kognitif dan perilaku individu untuk membantu
individu melakukan modifikasi terhadap suasana hati dan perilaku dengan
melakukan perubahan melalui pikiran (Palmer, 2011). Terapi ini menekankan
perubahan pada distorsi kognitif sehingga mampu mengubah tingkah laku
yang Efektivitas Cognitive Behavior Therapy untuk Menurunkan Body Shame
Jurnal Intervensi Psikologi, 93 disebabkan distorsi kognitif. Perlunya
mengubah keyakinan yang dimiliki seseorang agar mampu mengubah
tindakannya.
2. Tujuan dan manfaat CBT
(CBT) untuk menyelesaikan permasalahan konseli pada saat dan perilaku
yang menyimpang. Konseling Cognitif Behavior Therapy (CBT) adalah model
teoritis yang menghubungkan pikiran dengan emosi dan perilaku.
Cognitif Behavior Therapy (CBT) adalah pendekatan konseling yang menitik
beratkan pada pembenahan kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang
merugikan dirinya baik secara fisik maupun psikis. Konseling ini akan
diarahkan kepada modifikasi fungsi berpikir, merasa dan bertindak, dengan
menekankan otak sebagai penganalisa, pengambil keputusan, bertanya,
bertindak, dan memutuskan kembali.
Tujuan dari Cognitif Behavior Therapy (CBT) yaitu mengajak individu untuk
belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh sehingga
merasa lebih baik, berpikir lebih jelas dan membantembuat keputusan yang
tepat. Hingga pada akhirnya dengan Cognitif Behavior Therapy (CBT)
diharapkan dapat membantu konseli dalam menyelaraskan berpikir, merasa
dan bertindak
Tahapan CBT
a. Sesi 1 Assesmen danDiagnosa awal
b. Sesi 2 Mencari Akar Permasalahan yang Bersumber dari Emosi
Negatif,Penyimpangan Proses Berfikir, dan Keyakinan Utama Yang
Berhubungan Dengan Gangguan.
c. Sesi 3 Konselor Bersama Konseli Menyusun Rencana Intervensi
Dengan Memberikan Konsekwensi positif-negatif Kepada Konseli.
d. Sesi 4 Formulasi status, Fokus Terapi, Intervensi Tingkah Laku
e. Sesi 5 Pencegahan Relapse dan Training Self-Help
C. Modifikasi perilaku
1. Pengertian MP
Modifikasi perilaku merupakan penerapan prinsip-prinsip belajar yang
telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang maladaptif,
kebiasaan-kebiasaan yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, dan
perilaku adaptif dimunculkan dan dikukuhkan.
2. Tujuan dan manfaat MP
a. Modifikasi perilaku juga bertujuan untuk
b. Mengurangi atau meniadakan munculnya
c. Perilaku yang tidak adaptif atau perilaku yang
d. Tidak dapat diterima oleh lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat, yang cenderung merugikan perkembangan anak itu
sendiri.
3. Tahapan MP
a. Merumuskan tingkah laku yang diubah secara operasional.
b. Mengamati frekuensi tingkah laku yang perlu diubah.
c. Menciptakan situasi belajar atau treatment sehingga terjadi tingkah
laku yang diinginkan