Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana karakteristik anak autis?

Anak autis ini kan termasuk anak berkelainan mental


emosional? Bagaimana strategi pembelajarannya?
Karakteristik anak autis

Berdasarkan penelaahan terhadap beberapa referensi dapat dikemukakan bahwa


karakteristik pada perilaku anak autis adalah:
1) anak tampak seperti tuli sulit berbicara atau pernah berbicara tetapi kemudian
sirna.anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain dan tidak mempunyai empati
dan tidak tahu apa reaksi orang lain atas perbuatannya. Akibatnya anak suka
bersosialisasi dengan lingkungannya.
2) pemahaman anak sangat kurang sehingga apa yang dia baca sukar dipahami. Dalam
belajar mereka lebih mudah memahami lewat gambar-gambar.
3) kadangkala anak mempunyai daya ingat yang sangat kuat seperti perkalian kalender
dan lagu-lagu.
4) anak mengalami kesukaran dalam mengekspresikan perasaannya seperti suka marah
mudah frustrasi bila tidak dimengerti dan dapat menimbulkan tantrum.
5) memperhatikan perilaku simulasi diri seperti bergoyang-goyang mengepalkan tangan
seperti burung berputar-putar mendekatkan mata keTV.

Strategi pembelajaran anak autis


Dalam interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik keberadaan strategis tidak
dapat dikesampingkan. Berkaitan dengan anak autis, pilihan strategi yang digunakan
beranjak dari strategi individual sampai pada penggunaan strategi kelompok bagi anak
yang telah menunjukkan adanya peningkatan kemampuan. Strategi individual
didahulukan sebab anak-anak autis merupakan individu yang sangat unik. Artinya dalam
penerapannya baik menyangkut isi metode dan tahapan yang sangat bervariasi
disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

Dalam uji coba dan penerapannya strategi yang kerap digunakan untuk anak autis
mengacu pada teori ABC yang diperkenalkan psikolog Loovas atau juga dikenal dengan
Applied Behavior Analysis (ABA). Rangkaian strategi ini dimulai dengan pemberian
instruksi atau anteseden atau pra kejadian yakni pemberian instruksi kepada anak baik
berupa perintah meniru pertanyaan atau visual dan memberi kesempatan kepada anak
untuk memberikan respon. Instruksi diberikan ketika anak sudah siap yang diberikan
dengan suara yang jelas. Setelah 3-4 anak diharapkan akan memberikan perilaku atau
respon sesuai dengan instruksi. Untuk membuat respon anak bertahan maka diperlukan
urutan baik berupa penguatan atau bantuan kepada anak-anak untuk memberikan jawaban
yang benar.

2. Menurut kelompok kami, ada 8 cara mengatasi anak tunalaras ini:


1. Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku ini dilakukan bertujuan untuk mengubah pola perilaku negatif anak menjadi
perilaku yang positif. Caranya dengan melakukan pendekatan baik oleh orang tua atau pun guru
sekolah dengan terus berusaha memberikan pengarahan yang tepat pada anak. Pendekatan
perilaku ini juga bisa terapkan pada cara mengatasi anak yang nakal.

2. Pendekatan pendidikan

Sekolah juga bisa menjadi lingkungan terapis pada anak agar bisa mendapat prestasi akademik
seperti anak lainnya. Untuk itu, penting sekali untuk menempatkan anak pada sekolah yang tepat.
Sekolah yang mampu memberikan suasana yang nyaman dan tenang sehingga bisa membantu
anak untuk berkonsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai