Anda di halaman 1dari 9

Nama : Della Aryana Putri

NPM : 5017171

Kelas : VII E PGSD

Mata Kuliah : Ke-Pramukaan

Dosen Pengampu : Aswarliansyah, M.Pd

UAS

1. Sistem Among adalah cara pelaksanaan pendidikan di dalam gerakan pramuka.


Sistem among merupakan hasil pemikiran Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau
yang kita kenal sebagai Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan dan pendiri Perguruan
Taman Siswa.
Sistem Among merupakan pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa,
dengan sejauh mungkin menghidari unsur-unsur perintah keharusan, paksaan , dengan
maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan
aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Among mewajibkan Pembina Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip
kepemimpinan sebagai berikut :

1) "Ing ngarso sung tulodo", maksudnya di depan menjadi teladan.

2) "Ing madya mangun korso", maksudnya di tengah-tengah mereka Pembina


membangun kemauan.

3) "Tut wuri handayani", maksudnya dari belakang Pembina memberi daya/kekuatan


atau dorongan dan pengaruh yang baik kearah kemandirian.

Selain itu, seorang Pembina Pramuka, dalam melaksanakan tugasnya, dituntut


bersikap dan berperilaku yang antara lain :

1) Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepantasan, keprasahajaan/kesederhanaan,


kesanggupan berkorban dan kesetiakawanan sosial.
2) Disiplin disertai inisiatif.
3) Bertanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa,
alam dan lingkungan hidup, serta bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha
Esa.

2. Peranan pramuka:
1) Membentuk kepribadian yang mudah beradaptasi

Sesuai dengan lambang gerakan pramuka, yaitu nyiur atau kelapa, yang
merupakan tumbuhan yang bisa tumbuh dimana saja, pramuka dapat membantu
peserta didik untuk mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
sekelilingnya.

Hal ini berarti kepramukaan sangat berperan dalam mencetak generasi muda yang
mampu hidup berdampingan dengan lingkungan di sekitarnya, termasuk lingkup
dunia. Tentu karakter seperti ini akan sangat baik untuk dimiliki agar Indonesia
bisa menjadi bangsa yang percaya diri di tengah negara-negara besar di dunia.

2) Menciptakan karakter penuh tanggung jawab

Kepramukaan juga mengajarkan peserta didiknya untuk menjadi sosok yang


bertanggung awab dan dapat dipercaya. Dewasa ini kita sering melihat begitu
rendahnya rasa tanggung jawab generasi mudah, yang tampak dari kebiasaan
mereka untuk tidak berpikir panjang, tidak berani berpendapat, bahkan berani
berbohong untuk menghindar dari hukuman. Tentu sikap-sikap ini sangat buruk
bagi perkembangan karakter bangsa kita.

Dengan pramuka, peserta didik akan diajarkan ketegasan dan keberanian untuk
bertanggung jawab, serta dapat dipercaya dan diandalkan.

3) Meningkatkan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa

Salah satu dasar atau acuan dari gerakan pramuka adalah untuk meningkatkan
ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tertuang dalam Bab II Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka, Pasal 4 Tahun 2009, yang berbunyi “Gerakan Pramuka
mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi manusia yang
berwatak, berkepribadian dan berbudi luhur,
Oleh karena itu, melihat acuan dari gerakan kepramukaan tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa salah satu peran kepramukaan dalam pendidikan karakter
adalah menanamkan rasa takwa dalam diri peserta didik yang akan tampak dari
kepribadian dan akhlak mereka sebagai generasi penerus bangsa.

4) Meningkatkan keterampilan bekerja sama

Kegiatan-kegiatan dalam kepramukaan didominasi oleh kerja sama kelompok


alih-alih bekerja sendiri-sendiri. Hal ini tentu akan bermanfaat untuk mengasah
dan meningkatkan keterampilan dalam bekerja sama. Bagaimanapun, kemampuan
bekerja sama dengan orang lain merupakan keterampilan yang sangat penting
untuk kehidupan dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia
yang diciptakan sebagai makhluk sosial dan juga slogan bangsa Indonesia
‘Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh’. (Baca juga: Pendekatan Kognitif Dalam
Organisasi)

5) Meningkatkan rasa empati

Ketika para peserta didik telah terbiasa untuk bekerja sama, maka akan tumbuh
pula rasa empati di diri mereka. Dengan rasa empati ini, mereka akan lebih bisa
menempatkan diri di posisi yang tepat saat berhadapan dengan siapapun, serta
menentukan sikap yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Rasa empati yang terasah dengan baik juga akan menjauhkan peserta didik dari
rasa egois dan rasa benar sendiri yang membantu mereka untuk terus berkembang
di tengah-tengah lingkungan mereka.

6) Menanamkan nilai-nilai kejujuran

Dalam pramuka, terdapat Dasa Dharma Pramuka, yaitu 10 sikap yang harus
dimiliki oleh para anggota pramuka. Artinya, Dasa Dharma Pramuka ini akan
menjadi nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh para anggota pramuka.
Beberapa poin di dalam Dasa Dharma Pramuka adalah dapat dipercaya, suci
dalam pikiran, suci dalam perkataan dan suci dalam perbuatan.
Artinya, peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa adalah
menanamkan nilai-nilai kejujuran pada para anggotanya sehingga bisa mencetak
generasi penerus bangsa yang jujur dan jauh dari perbuatan-perbuatan tercela.

Contohnya :

1) Meningkatkan keterampilan bekerja sama


Dalam Pramuka, terdapat kegiatan kemah. Dalam membangun tenda tentu
diperlukan kerjasama antar anggota tim agar tenda tersebut dapat berdiri
dengan benar. Terjadi komunikasi antar anggota tim dalam membangun
tenda. Dengan kerjasama dan komunikasi yang baik, tercipta keterampilan
yang sangat penting bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yaitu
bekerja sama
2) Menciptakan karakter penuh tanggung jawab
Pada saat kemah, masing-masing siswa atau peserta tentu memiliki
tanggung jawab masing-masing. Misalnya ada yang mengumpulkan, , ada
yang memasak, ada yang menjaga tenda saat malam, dll. Dengan
penugasan pada masing-masing peserta, tentu membentuk karakter siswa
yang bertanggung jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri 8 Lubuklinggau
Kelas :2
Pertemuan Ke- :2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Kompetensi : 1. Siaga Mula
Kompetensi Dasar : 1.2 Pengamalan Kode Kehormatan
Indikator  : 1.2.1. Menyebutkan isi Kode kehormatan
1.2.2. Menjelaskan isi Kode Kehormatan
1.2.3. Menjelaskan sikap yang disesuaikan dengan Kode
Kehormatan                      
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik dapat menyebutkan isi Kode kehormatan
2. Peserta Didik dapat menjelaskan isi Kode Kehormatan
3. Peserta Didik dapat menjelaskan sikap yang sesuai dengan Kode Kehormatan

B. Materi ajar
Kode Kehormatan : Dwi Satya dan Dwi Darma

C. Model Pembelajaran
Permainan Besar
Persiapan Persiapan Alat Upacara
1. Bendera Merah Putih
2. Bendera Wosm 5 Menit
3. Bendera Pramuka
Permainan
Pendahuluan Kegiatan dimulai dengan Upacara Satuan
Pembukaan Latihan. Dimana didalamnya
disampaikan amanat yang berisi bahwa hari 15 Menit
ini akan dibahas materi tentang Kode
Kehormatan Pramuka

Kegiatan Inti Kegiatan dilaksanakan di lapangan,


Kegiatan dimulai dengan “Tepuk Pramuka”
dilanjutkan dengan bermain “Tupai Pohon”.
Setelah dirasa peserta didik sudah cukup
gembira. Maka dimulailah materi tentang
kode kehormatan.
1. Peserta didik dibagi tugas peran dengan
menawarkan siapa yang bersedia
bermain drama. Setelah semua peran
tersedia maka dibagikanlah naskah
drama tersebut. Barulah pentas drama
dilaksanakan.
2. Setelah drama selesai, peserta didik di
minta menyebutkan nilai-nilai yang
terkandung dari naskah tersebut.
3. Pembina menjelaskan bahwa di dalam
Pramuka memilik kode Kehormatan
yang disebut Janji (Satya) dan ketentuan
moral (darma).
4. Pramuka Siaga dalam kode
kehormatannya adalah Dwi Satya dan
Dwi Darma.
a. Dwi Satya berbunyi:
1) Aku berjanji akan bersungguh-
sungguh: Menjalankan
kwajibanku terhadap tuhan,
Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan menurut aturan
keluarga.
2) Setiap hari untuk berbuat
kebaikan
b. Dwi darma:
1) Siaga itu menurut ayah
ibundanya.
2) Siaga itu berani dan tidak putus
asa.
Penutup Kegiatan ditutup dengan Upacara Satuan 10 Menit
D. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat Upacara Satuan
2. Permainan

E. Penilaian
1. Tes Lisan
2. Penugasan

Lubuklinggau, Januari 2021


Pembina,

Dela Aryana Putri


Materi
Kode Kehormatan Pramuka Siaga

Kode kehormatan dapat diartikan sebagai ukuran atau standar tingkah laku dari seorang
pramuka dalam hidup bermasyarakat.

Kode kehormatan Pramuka atau kode etik Pramuka berisi serangkaian ketentuan dasar yang
berbentuk janji, nilai, dan norma untuk dilaksanakan oleh anggota pramuka dalam kehidupan
sehari-hari.

Landasan hukum dari kode kehormatan pramuka sebagai berikut.

1. Pasal 6 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

2. Pasal 12 Anggaran Dasar Gerakan (AD) Pramuka.

3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (ART) Pasal 14.

Jenis Kode Kehormatan Pramuka Siaga Penegak dan Pandega terdiri dari janji yang
disebut SATYA dan ketentuan moral yang dinamakan dengan DARMA.

Pengertian Satya dan Darma


Satya Pramuka

1. merupajan janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota atau
calon pengurus Gerakan Pramuka pada saat pelantikan menjadi anggota atau
pengurus.
2. Satya digunakan untuk mengikat diri pribadi demi kehormatan anggota pramuka
untuk selanjutnya diamalkan, juga sebagai dasar pengembangan diri.

Sedangkan Darma Pramuka, sebagaimana tercantum dalam ART Gerakan Pramuka,


merupakan:
1. nilai dasar untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia;
akhlak mulia itu adalah kebiasaan yang baik.
Contohnya:
berpamitan saat mau kesekolah memberi sedekah

2. sistem nilai yang harus dihayati, dimiliki, dan diamalkan dalam kehidupan anggota
Gerakan Pramuka di masyarakat;
3. landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan 
kepramukaan yang diwujudkan dalam kegiatan untuk mendorong peserta didik
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki
rasa kebersamaan dan gotong royong; dan
contohnya:
(demokratis)
a. mengerjakan tugas rumah sesuai kewajiban ( demokratis)
b. semua anggota berhak menyampaikan kritik dan saran
(toleransi)
a. Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;
b. Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta
c. Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai
agama/kepercayaannya.
Gotong royong
 Membersihkan Lingkungan Desa
4. kode etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.

Macam dan Bunyi Kode Kehormatan Pramuka

Dalam Gerakan Pramuka, kode kehormatan ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka yang
meliputi:
 Kode kehormatan bagi pramuka siaga yang meliputi Dwisatya (janji dan komitmen
diri) dan Dwidarma (ketentuan moral). Bunyi kode kehormatannya adalah:

Dwisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

 Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang maha esa, Negara kesatuan republik
Indonesia dan menurut aturan keluarga
 Setiap hari berbuat kebaikan

Dwidarma

 Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.

 Siaga berani dan tidak putus asa.

kode kehormatan untuk anggota pramuka bukan merupakan sebuah hapalan saja, tetapi yang
lebih penting adalah bagaimana pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di
sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.

Kode kehormatan, sekali lagi, merupakan ukuran tingkah laku seorang anggota pramuka.
Apabila anggota pramuka mau dan mampu melaksanakan apa yang menjadi janji (satya) dan
tuntunan moral (darma) dalam kehidupan sehari-hari, maka akan menjadi seorang pramuka
sejati.
Demikian sekilas tentang jenis Kode Kehormatan Pramuka Siaga Penegak dan
Pandega. Semoga bermanfaat untuk Anda agar lebih mengenal dan mendekatkan diri pada
kegiatan kepramukaan.

Materi Permainan

1. Permainan Rebut dan Rampas


Nama game ini adalah Rebut dan Rampas. Dalam permainan ini, Anda harus
menyiapkan peralatan, tongkat, atau sapu yang dibagikan kepada setiap anggota tim.
Tujuan dari game penyitaan dan penjarahan ini adalah untuk melatih ketangkasan dan
kekompakan masing-masing tim.
Contoh Ancaman Non Militer
Permainan teknis dimulai dengan semua peserta dan kemudian membentuk
lingkaran, jarak antara orang-orang sekitar 1 meter. Setiap peserta memegang tongkat
agar bisa berdiri di tanah. Jika ada kode instruksi “Ya”, tongkat harus dilepas dari
pegangan dan peserta menangkap tongkat teman di sebelah kanan sesegera mungkin.
Peserta dapat didiskualifikasi jika tongkat jatuh terlebih dahulu.

2. Permainan Pramuka Mudah Petani dan Pencuri


Game tak kalah menarik berikutnya adalah Petani dan Pencuri. Anda harus
menyiapkan alat yang mudah didapat, hanya karet gelang, sekantong kacang atau
selembar kain dan apel. Game ini dimainkan untuk membentuk kecepatan. Pada awalnya,
peserta membentuk lingkaran dan salah satu peserta menjadi pencuri yang harus
melarikan diri atau meninggalkan ruangan terlebih dahulu. Ketika pencuri itu di luar,
harus ada seorang peserta bernama petani. Jika sudah siap, maka game ini dimulai.
Tempatkan objek di tengah lingkaran. Kemudian pencuri datang dan pergi mengitari
lingkaran. Untuk mencuri benda ini, pencuri bisa melewati segala sudut. Kemudian
pekerjaan petani.

3. Permainan Detektif
Selama perjalanan (selama perjalanan belajar / berkemah), pramuka dapat mencari
tiga hal berbeda yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, menara, mobil polisi,
burung terbang. Siapa pun yang melihat salah satu dari hal-hal ini segera menyebutkan
benda / benda dengan keras. Pemenangnya adalah orang pertama yang mengumpulkan
tiga hal ini. Pemenang diperbolehkan menentukan 3 hal / hal berikutnya. Ketika
semuanya berakhir, peserta membungkuk lagi, dan peserta terakhir melakukan hal yang
sama. Lompatan terus mengejar sampai seseorang mencapai garis finish terlebih dahulu,
dan itulah pemenangnya.

Anda mungkin juga menyukai