NPM : 5017171
UAS
2. Peranan pramuka:
1) Membentuk kepribadian yang mudah beradaptasi
Sesuai dengan lambang gerakan pramuka, yaitu nyiur atau kelapa, yang
merupakan tumbuhan yang bisa tumbuh dimana saja, pramuka dapat membantu
peserta didik untuk mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
sekelilingnya.
Hal ini berarti kepramukaan sangat berperan dalam mencetak generasi muda yang
mampu hidup berdampingan dengan lingkungan di sekitarnya, termasuk lingkup
dunia. Tentu karakter seperti ini akan sangat baik untuk dimiliki agar Indonesia
bisa menjadi bangsa yang percaya diri di tengah negara-negara besar di dunia.
Dengan pramuka, peserta didik akan diajarkan ketegasan dan keberanian untuk
bertanggung jawab, serta dapat dipercaya dan diandalkan.
Salah satu dasar atau acuan dari gerakan pramuka adalah untuk meningkatkan
ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tertuang dalam Bab II Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka, Pasal 4 Tahun 2009, yang berbunyi “Gerakan Pramuka
mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi manusia yang
berwatak, berkepribadian dan berbudi luhur,
Oleh karena itu, melihat acuan dari gerakan kepramukaan tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa salah satu peran kepramukaan dalam pendidikan karakter
adalah menanamkan rasa takwa dalam diri peserta didik yang akan tampak dari
kepribadian dan akhlak mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Ketika para peserta didik telah terbiasa untuk bekerja sama, maka akan tumbuh
pula rasa empati di diri mereka. Dengan rasa empati ini, mereka akan lebih bisa
menempatkan diri di posisi yang tepat saat berhadapan dengan siapapun, serta
menentukan sikap yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Rasa empati yang terasah dengan baik juga akan menjauhkan peserta didik dari
rasa egois dan rasa benar sendiri yang membantu mereka untuk terus berkembang
di tengah-tengah lingkungan mereka.
Dalam pramuka, terdapat Dasa Dharma Pramuka, yaitu 10 sikap yang harus
dimiliki oleh para anggota pramuka. Artinya, Dasa Dharma Pramuka ini akan
menjadi nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh para anggota pramuka.
Beberapa poin di dalam Dasa Dharma Pramuka adalah dapat dipercaya, suci
dalam pikiran, suci dalam perkataan dan suci dalam perbuatan.
Artinya, peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa adalah
menanamkan nilai-nilai kejujuran pada para anggotanya sehingga bisa mencetak
generasi penerus bangsa yang jujur dan jauh dari perbuatan-perbuatan tercela.
Contohnya :
B. Materi ajar
Kode Kehormatan : Dwi Satya dan Dwi Darma
C. Model Pembelajaran
Permainan Besar
Persiapan Persiapan Alat Upacara
1. Bendera Merah Putih
2. Bendera Wosm 5 Menit
3. Bendera Pramuka
Permainan
Pendahuluan Kegiatan dimulai dengan Upacara Satuan
Pembukaan Latihan. Dimana didalamnya
disampaikan amanat yang berisi bahwa hari 15 Menit
ini akan dibahas materi tentang Kode
Kehormatan Pramuka
E. Penilaian
1. Tes Lisan
2. Penugasan
Kode kehormatan dapat diartikan sebagai ukuran atau standar tingkah laku dari seorang
pramuka dalam hidup bermasyarakat.
Kode kehormatan Pramuka atau kode etik Pramuka berisi serangkaian ketentuan dasar yang
berbentuk janji, nilai, dan norma untuk dilaksanakan oleh anggota pramuka dalam kehidupan
sehari-hari.
Jenis Kode Kehormatan Pramuka Siaga Penegak dan Pandega terdiri dari janji yang
disebut SATYA dan ketentuan moral yang dinamakan dengan DARMA.
1. merupajan janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota atau
calon pengurus Gerakan Pramuka pada saat pelantikan menjadi anggota atau
pengurus.
2. Satya digunakan untuk mengikat diri pribadi demi kehormatan anggota pramuka
untuk selanjutnya diamalkan, juga sebagai dasar pengembangan diri.
2. sistem nilai yang harus dihayati, dimiliki, dan diamalkan dalam kehidupan anggota
Gerakan Pramuka di masyarakat;
3. landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan
kepramukaan yang diwujudkan dalam kegiatan untuk mendorong peserta didik
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki
rasa kebersamaan dan gotong royong; dan
contohnya:
(demokratis)
a. mengerjakan tugas rumah sesuai kewajiban ( demokratis)
b. semua anggota berhak menyampaikan kritik dan saran
(toleransi)
a. Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;
b. Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta
c. Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai
agama/kepercayaannya.
Gotong royong
Membersihkan Lingkungan Desa
4. kode etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.
Dalam Gerakan Pramuka, kode kehormatan ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka yang
meliputi:
Kode kehormatan bagi pramuka siaga yang meliputi Dwisatya (janji dan komitmen
diri) dan Dwidarma (ketentuan moral). Bunyi kode kehormatannya adalah:
Dwisatya
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang maha esa, Negara kesatuan republik
Indonesia dan menurut aturan keluarga
Setiap hari berbuat kebaikan
Dwidarma
kode kehormatan untuk anggota pramuka bukan merupakan sebuah hapalan saja, tetapi yang
lebih penting adalah bagaimana pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di
sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.
Kode kehormatan, sekali lagi, merupakan ukuran tingkah laku seorang anggota pramuka.
Apabila anggota pramuka mau dan mampu melaksanakan apa yang menjadi janji (satya) dan
tuntunan moral (darma) dalam kehidupan sehari-hari, maka akan menjadi seorang pramuka
sejati.
Demikian sekilas tentang jenis Kode Kehormatan Pramuka Siaga Penegak dan
Pandega. Semoga bermanfaat untuk Anda agar lebih mengenal dan mendekatkan diri pada
kegiatan kepramukaan.
Materi Permainan
3. Permainan Detektif
Selama perjalanan (selama perjalanan belajar / berkemah), pramuka dapat mencari
tiga hal berbeda yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, menara, mobil polisi,
burung terbang. Siapa pun yang melihat salah satu dari hal-hal ini segera menyebutkan
benda / benda dengan keras. Pemenangnya adalah orang pertama yang mengumpulkan
tiga hal ini. Pemenang diperbolehkan menentukan 3 hal / hal berikutnya. Ketika
semuanya berakhir, peserta membungkuk lagi, dan peserta terakhir melakukan hal yang
sama. Lompatan terus mengejar sampai seseorang mencapai garis finish terlebih dahulu,
dan itulah pemenangnya.