Anda di halaman 1dari 152

BUKU PANDUAN PRAMUKA 1

BAB I
UNSUR KEPRAMUKAAN
A. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

1. Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan


dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan
pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun
prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk
membina generasi muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu
didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode
Kepanduan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu
dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan bertumpu pada:
a. Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Peduli kepada bangsa dan tanah air, sesama hidup manusia dan alam seisinya.
c. Peduli terhadap diri Pribadinya.
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

2. Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan


Pramuka ditanamkan dan ditumbuh kembangkan melalui proses penghayatan oleh
dan untuk diri pribadinya. Bagi peserta didik dibantu oleh Pembina sehingga
pelaksanaannya dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat.

3. Menerima secara sukarela prinsip dasar kepramukaan adalah hakekat pramuka,


baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk social, maupun individu
yang menyadari bahwa diri pribadinya ;
a. Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dalam beribadah sesuai tata cara dari
agama yang diperlukan serta menjalankan segaah perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.
b. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersana
makhluk lain yang juga diciptakan Tuhan Yang Maha Esa. Khususnya sesama
manusia yang telah diberikan derajad yang lebih muliah dari makhluk lain.
Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c. Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di
bumi yang berunsurkan tanah, air, dan udara. Merupakan tempat bagi manusia
untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dengan rukun dan damai.
d. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan social serta
memperkokoh persaudaraan, menerima ke Bhinekaan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
e. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang
serta memberikan kenyamanan dan kesejahtraan hidupnya karena itu manusia
wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara
dan menciptakan lingkungn hidup yang baik.

B. METODE KEPRAMUKAAN

1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :


a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
b. Belajar sambil melakukan.
c. System berkelompok.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 2

d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang


sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
e. Kegiatan dialam tebukam.
f. Sistem tanda kecakapan.
g. Sistem satuan terpisah untuk putrid dan untuk putra.
h. Sistem Among.

2. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan
Pramuka.

3. Metode Kepramukaan sebagai suatu system terdiri atas unsur-unsur yang


merupakan subsistem terpadu dan terkait yang tiap unsurnya mempunyai fungsi
pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya
tujuan.

C. KODE KEHORMATAN

1. Pengertian Kode Kehormatan


a) Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut Satya dan ketentuan
moral yang disebut Darma yang merupakan satu unsure dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan
b) Satya adalah :
1) Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
2) Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan
mengamalkan janji.
3) Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan Visi,
Intelektualitas, Emosi, Sosial, dan Spritual. Baik sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat serta lingkungannya.
c) Darma adalah :
1) Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi
pekerti luhur.
2) Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik
menemukan, menghayati, mematuhi system nilai yang dimiliki masyarakat
dimana ia hidup dan menjadi anggota.
3) Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan
melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong pramuka manunggal
dengan masyarakat yang bersifat demokratis, saling menghormati, memiliki
rasa kebersamaan dan gotong royong.
4) Kode etik organisasi dan stuan pramuka dengan landasan ketentuan moral
disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban
anggota, pembagian tanggung jawab dan penentuan putusan.
d) Kode Kehormatan disesuaikan dengan golongan, usia dan pengembangan
rohani dan jasmani peserta didik.
1) SIAGA (berusia antara 7-10 tahun) satuan terkecil adalah Barung dan satuan
terbesar adalah Perindukanyang mempunyai janji yaitu (Dwi Satya) artinya
2 janji berasal dari bahasa Sansekerta.

DWI SATYA
PRAMUKA SIAGA

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh – sungguh


= Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengikuti Tata Krama Keluarga.
= Setiap hari berbuat kebajikan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 3

Dan mempunyai ketentuan moral yaitu (Dwi Dharma) artinya 2 Bakti


atau azas berasal dari bahasa Sansekerta

DWI DHARMA
PRAMUKA SIAGA

1. Siaga berbakti kepada Ayah Bundanya.


2. Siaga berani dan tidak putus asa.

2) Penggalang (berusia antara 11-15 tahun) satuan terkecil adalah Regu dan
satuan terbesar adalah Pasukan yang mempunyai janji yaitu (Tri Satya)
artinya 3 janji berasal dari bahasa Sansekerta.
TRI SATYA
PRAMUKA PENGGALANG

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh


= Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasilah.
= Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat
= Menepati Dasa Dharma

Dan mempunyai ketentuan moral yaitu (Dasa Dharma) artinya 10 Bakti atau
azas berasal dari bahasa Sansekerta.

DASA DARMA
Pramuka itu :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

3) Penegak (berusia antara 15-20 tahun) satuan terkecil adalah Sangga dan
satuan terbesar adalah Ambalan yang mempunyai janji yang sama dengan
penggalang tetapi yang membedakannya hanyalah : Kalau Penggalang
<=> Tri Satya Pramuka Penggalang
Sedangkan Penegak <=> Tri Satya Pramuka Penegak
Serta Pandega <=> Tri Satya Pramuka Pandega
Lalu Anggota Dewasa <=> Tri Satya

Serta pada bagian kedua yang berbunyi :


Penggalang ; Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri
membangun masyarakat.
Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa :
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat.
Dan mempunyai ketentuan moral yang sama dengan Penggalang.
4). Pandega (berusia antara 21-25 tahun) hanya satuan terbesar adalah Racana
yang mempunyai janji yang dan ketentuan moral yang sama dengan
Penegak.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 4

5). Anggota Dewasa (berusia antara 25 tahun keatas) mempunyai janji dan
ketentuan moral yang sama dengan Pandega.

2. Pengertian Tri Satya Dan Dasa Dharma


a. Tri Satya adalah Kode Moral Anggota Pramuka yang diucapkan melalui janji
sehingga segala apa yang ia fikirkan, ia katakana dan ia perbuat tidak
bertentangan dengan norma yang telah ditetapkan oleh agama, bangsa dan
Negara.
b. Dasa Dharma adalah Sustu pedoman bakti yang mengatur segala ruang gerak,
langkah terhadap seluruh anggota pramuka yang menuju kearah yang positif.

3. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka


Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :
a. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaannya.
b. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
c. Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan bersama alam seisinya.
d. Memelihara sikap kebersamaan, tidak egois, baik dalam keluarga maupun
bermasyarakat, membina persaudaraan dengan pramuka sedunia.
e. Hidup secara sehat jasmani dan rohani.
f. Belajar mendengar, menghargai dan menerima pendapat, gagasan orang lain,
membina sikap mawas diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan
memperhatikan kepentingan bersama, mengutamakan persatuan dan kesatuan,
serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan,
ramah dan sabar.
g. Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan
bakti maupun social, membina kesukarelaan dan kesetia kawanan, membina
ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi rintangan dan tantangan tanpa
mengenal sikap putus asa.
h. Kesetiaan dan keiklasan menerima tugas yang ditawarkan sebagai upaya
persiapan pribadi menghadapi masa depan, berupaya melati keterampilan dan
pengetahuan sesuai kemampuannya, riang, gembira dan menjalankan tugas dan
menghadapi kesulitan maupun tantangan.
i. Bertindak dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan, teliti, waspada
dan tidak melakukan hal yang mubazir serta membiasakan hidup secara
bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi berbagai
tantangan yang dihadapi.
j. Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan
kenyataan, berani dalam kebenaran serta mengakui kesalahan, memegang
teguh prinsip dan tatanan yang benar, taat terhadap aturan dan ketentuan yang
berlaku.
k. Membiasakan diri menepati janji, kesediaan untuk bertanggung jawab atas
segala tindakan dan perbuatan bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun
materi.
l. Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik dalam upaya membuat gagasan
dan menyelesaikan permasalahan, berhati-hati dalam bertindak, bersikap dan
berbicara.

4. Pokok Pokok Penjelasan Dan Penjabaran Dasa Darma


Pokok-pokok Pengertian
1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-
pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka
dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik
Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesama
manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila,
Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila
dalam kehidupannya sehari-hari.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 5

3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk
melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian,
maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari
Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat
dalam tata kehidupan.

5. Penjelasan masing-masing Darma

1. Darma Pertama: Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

A. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban
terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudahh harus
sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang
diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya
sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya
secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu
yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang
tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma
bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan

B. Pengertian
1. Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan,
luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang
tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang
sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia
yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya
adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia
maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata
dengan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal
untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik
dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak
berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat
manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti
dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana
Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada
pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi
segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan
baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi
lain yang dianggap Maha Agung itu,

2. Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan
baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal
budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci
yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara
mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya
segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab
pertama).

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 6

Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa
saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-
galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui
firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui
bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi
Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia
tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena
afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada
menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang
paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang
bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat
mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa
yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan
sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu,
kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada
dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang
Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha
memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat
dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan.
Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang
tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.

3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak


dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa
yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan,
terhadap sesamamanusia, sesama makhluk, dan terhadap diri sendir.
Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap,
syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare
Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-
unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti
yang luhur.
Akhlak terhadap sesama manusia atau terhadap masyarakat mencakup
berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesama, malu, jujur,
ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesama manusia
mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan
kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang
hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara,
beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesama makhluk Tuhan mengandung unsure peri
kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani
membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-
sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa,
dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur,
berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.

C. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik
menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga
karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka
sudahhseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 7

itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum
cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada
perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan
haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat
dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan
apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang
takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan
bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan
darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan
Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat
dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik
dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu,
ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna
(Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran
agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah
dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu
merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada
Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.

Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain
adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan
seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya
tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi
dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil,
dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada
Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari
bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudahh dapat menamkan sifat-sifat jujur,
patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudahh dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan
berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan
berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesama manusia, masyarakat, bangsa dan
negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.

2. Darma Kedua: Cinta Alam Dan Kasih Sayang Sesama Manusia

A. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang
terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda
alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah
bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudahh selayaknya pemberian
Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan
karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna
seluruh ciptaana-NYa.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 8

Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta


kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan),
kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga
kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan
dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut
merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang
kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan
generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir
dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini
dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau
dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat
yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut
merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia.
Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara
yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul
dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan
kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian
dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik
dari Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya karena
masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketentuan moral.
Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian
dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan
watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan
memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila

B. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.


1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan
mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada
meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat
dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta
didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui
manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang
mereka miliki.
1. Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan
diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya.
Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati
sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama
antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain
meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara
dengan Pramuka sedunia.
2. Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan
timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah
yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak
terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji,
dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.

3. Darma Ketiga : Patriot Yang Sopan Dan Ksatria

A. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik
Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan
siap siaga membela tanah airnya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 9

2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain.
Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci
dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga
mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata
ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga
Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap
mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.

B. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara,
bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan,
gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi.
Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang
benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.

4. Darma Keempaat: Patuh Dan Suka Bermusyawarah.

A. Pengertian
1. Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudahh
disepakati dan ditentukan.
2. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati
pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari
sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan
yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang
terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3. Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.

B. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


1. Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang
ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK,
kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang
berlaku. Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati
peraturan lalu llintas dan lain-lain.
2. Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
3. Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan
kepentingan orang banyak
4. Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu
kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain).

5. Darma Kelima: Rela Menolong Dan Tabah

A. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa
memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti
melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang
mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 10

menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan


masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang
mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan,
tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.

B. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari


1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat.

6. Darma Keenam : Rajin, Terampil, Dan Gembira

A. Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia
diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus
mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan
perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk
mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar,
selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya,
dan selalu tertib melaksanakan tugas.

2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki
sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan
keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat
dengan hasil yang baik.

3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana
hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan
bersama-sama dengan orang lain bekerja sama. Banyak kesulitan,
rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi
dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat
motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang,
dan seimbang. Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal
yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga
menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang
dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.

4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha
dan kegiatan.

B. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari


1) Rajin
1. Biasakan membaca buku yang baik.
2. Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3. Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran,
mengemukakan pendapat.
4. Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 11

5. kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah


dan Gerakan Pramuka.
6. Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.

2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu
terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan
kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang
lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.

3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada
Saudara. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuan yang ada.

7. Darma Ketujuh: Hermat, Cermat, Dan Bersahaja

A. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya
seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat
menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu
manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan
orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri). Menghemat bukan
berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi
kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan
sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut
keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga
dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.

2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus
senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang
datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini dapat
dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan
segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil
agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang
bermanfaat.

3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran
jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup
dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 12

ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan


kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan
sesuatu yang sebenarnya.

B. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


1. Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan
sebagainya.
2. Tidak ceroboh.
3. Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan
oleh keinginan jahat dari luar.
4. Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
5. Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan.
6. Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di
dalam pelaksanaannya.
7. Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
8. Pengguna air tidak terbuang percuma.
9. Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
10. Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
11. Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
12. Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
13. Membiasakan untuk menabung.
14. Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana

8. Darma Kedelapan: Disiplin, Berani Dan Setia

A. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti
pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan
mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan
mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta
melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan
Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan
nilai yang lebih tinggi.

B. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan
(informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.

9. Darma Kesembilan: Bertanggungjawab Dan Dapat Dipercaya

A. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.


1. Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik
atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab
terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan
penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan
dengan penuh rasa tanggungjawab.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 13

3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang


diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah
tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab
dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab
yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat
dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya. Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri,
terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang
menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain
sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang
dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat
dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-
baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka
dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik,
meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudahh ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang
dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.

10. Darma Kesepuluh : Suci Dalam Pikiran Perkataan Dan Perbuatan

A. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam
setiap tingkah lakunya sudahh mengambarkan laku yang suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan
memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak
terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur
seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang
suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan
benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci
akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa
Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian
dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”

B. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak
berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan
selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul
salaing haarga menghargai sesama manusia dalam kehidupannya sehari-
hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga
untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari
perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak
percaayaan orang lain.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 14

3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah


lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini
bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan
belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan
yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.

D. MOTTO GERAKAN PRAMUKA

1. Motto Gerakan Pramuka merupakan motto tetap dan tunggal bagi Gerakan
Pramuka, sebagai bagian terpadu proses pendidikan, disosialisasikan baik dalam
maupun diluar Gerakan Pramuka.
2. Motto Gerakan Pramuka
** SATYAKU KU DARMAKAN
DARMAKU KU BAKTIKAN **

E. KIASAN DASAR KEPRAMUKAAN

a. Kiasan Dasar pada hakekatnya merupakan Metode Kepramukaan.


b. Penggunaan Kiasan Dasar sebagai salah satu unsur terpadu dalam kepramukaan,
dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi pesertadidik sesuai dengan usia
dan perkembangan yang mendorong kreativitas dan keikut sertaan dalam
kegiatan, karena itu kiasan dasar tidak hanya menarik, menantang dan
merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi
pesertadidik.
c. Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan dalam kepramukaan untuk tiap golongan pesertadidik serta merupakan
proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan pesertadidik tetapi
memperkaya pengalaman.

Senin-Selasa
Penajam,07-08 April 2008

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 15

BAB II
SEJARAH KEPANDUAN
A. KEPANDUAN DI DUNIA

1. Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout Of The World)

Bapak pandu sedunia bernama ”Baden Powell” di lahirkan dinegara


“Inggris” di kotaLondon pada tanggal “22 Februari 1857”. Nama kecilnya adalah
“Robert Stephensont Smitth” Ayahnya seorang “Profesor Geometry” yang
bertugas di Universitas Ox ford Bernama Baden Powell. Pada tahun 1864 Beliau
ditinggal Ayahnya ketika berusia 6 tahun.

Baden Powell mulai memasuki bangku sekolah dasar pada tahun


1863,setelah tamat beliau melanjutkan sekolah di “Charter House Scool Adkals
London” Setelah tamat beliau melanjutkan sekolah “Kemiliteran Shandhurst” dan
pada 30 oktober 1870 beliau di berangkatkan ke “India” guna bergabung dengan
“Resimen XIII” Pada kelompok pasukan berkuda kerajaan inggris.

Pada tanggal “06 Desember 1876” Beliau tiba dipelabuhan “Bombay”


setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Beliau memulai hidup
sebagai “Serdadu” yang penuh ketabahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai anggota militer. Disamping itu Beliau menyempatkan untuk :

a. Tiap dua pecan selalu menerbitkan tulisan-tulisan yang pada akhirnya menjadi
sebuah buku yang berjudul “Scouting For Boy’s” yang artinya adalah
“Kepanduan untuk Putra” buku ini adalah buku kedua setelah “Aids to
Scouting” 1907 hal ini dilakukan pada tahun 1908 pada bulan januari sampai
dengan maret.
b. Pada tahun 1909, Beliau muncul sebagai tamu kehormatan di “CrystalPalace”
c. Pada tahun 1910, Beliau mengundurkan diri dari tugas kemiliterannya setelah
± 53 tahun lamanya beliau bertugas sebagai anggota militer dengan pangkat
“Letnan Jendral”

Setelah keuar dari kemiliteran beliau menikah dengan “Olave Saint Clair
Soannes” Pada tahun 1912 dan dikaruniahi anak sebanyak 3 orang yaitu Anak
Pertamanya lahir pada tahun 1913 diberi nama “Peter” dan kedua tahun 1915
diberi nama “Heater” serta tahun 1917 anaknya yang ketiga diberi nama “Betty”.
Pada tahun 1918 beliau membentuk “Rover Scout” ( Pramuka Usia
Penegak ) guna menampung para pemuda yang sudahh lewat usia 16 tahun, tetapi
masih ingin aktif dibidang kepramukaan. Kemudian pada tahun 1922 beliau
menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Roverring to Succos” (Mengembara
dalam bahagia) yang isinya merupakan petunjuk bagi para pramuka penegak
dalam menghadapi hidupnya agar kelak dapat mencapai kebahagiaan. Buku
tersebut menggambarkan seorang pemuda yang mengayun sampannya sendiri
menuju pantai bahagia yang dihadapannya terhadap Karang-karang yang
berbahaya yaitu :

≠ Karang Penjudian
≠ Karang Wanita
≠ Minuman Keras dan Rokok
≠ Egois dan Mengorbankan Orang Lain
≠ Karang tidak ber- Tuhan

Pada tahun 1920 beliau mengadakan Jambore Dunia di Arena Olimpia


(London) dengan mengundang 27 negara. Pada saat itulah beliau dianggap
sebagai Bapak Pandu Sedunia yang mana sebelumnya pada tahun 1914 Beliau

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 16

menulis sebuah buku petunjuk untuk kursus pembinaan pramuka, namun baru
dapat terwujud tahun 1919 setelah dari sahabatnya WFDE Maclerren. Beliau
mendapatkan sebidang tanah di Ching Ford yang digunakan sebagai tempat
pendidikan pembinaan pramuka tempat ini dikenal dengan nama GilwelPark.

Pada tahun 1929 beliau mendapat tambahan gelar “Lord” yang diberikan
oleh Raja George sehingga namanya kini menjadi Lord Baden Powell Of Gigwell.
Pada tahun 1941 tepatnya tanggal 8 Januari 1941 beliau berusia ± 84
Tahun beliau Wafat di Negeri Kenya < Afrika Seatan >.

Sebelum meninggal, Beliau berpesan kepada kita semua yang mana harus
terus diingat oleh seluruh umat manusia pada umumnya dan anggota pramuka
pada khususnya.

ISI PESAN BELIAU YAITU :


”Be prepared in this way to live happy and to die
heppy stick to your scout promise al ways heven after
you have ceased to be a boy and god help you do
it”

Yang artinya adalah :


”Selalu siap dijalan ini adalah untuk hidup bahagia dan
mati bahagia tetaplah bertongkat pada janji pandumu
meskipun engkau telah berhenti menjadi remaja dan
Tuhan selalu akan menolongmu untuk berbuat
demikian”

2. Ibu Pandu Putri Sedunia ( Chief Guides of the World)

Ibu pandu putrid sedunia bernama Olave Saint Clair


Soannes dilahirkan pada tanggal 22 Februari1889 di Chester
Field Negeri Inggris pada mulanya kepanduan putri ini
dibentuk oleh adik Baden Powell yang bernama Agnes.
Kemudian dilanjutkan oleh istri Baden Powell. Kepanduan
untuk putrid disebut Girl’s Guidess.

Ketika beliau mengurusi masalah kepanduan beliou


diberi gelar yaitu Ledy Olave Baden Powell. Pada tahun 1961 berdirilah suatu
kelompok Pramuka Siaga usia 7 s/d 10 tahun yang disebut CUB ( Anak Serigala )
dengan buku yang berjudul Jungle Book yang berisi cerita tentang Mowgli
AnakDidikan Rimba ( Anak yang dipelihara oleh Induk Serigala ). Buku tersebut
dikarang oleh “Rudyard Kiplling”. Sebagai pembungkus kegiatan CUB tersebut.

Olave wafat pada usia ± 88 tahun yaitu tanggal 25 Juni 1977 dinegeri
Kenya ( Afrika Selatan ).

Senin-Selasa
Penajam,07-08 April 2008

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 17

BAB III
SEJARAH GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di
Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting, yang
merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka


Gagasan Boden Powell yang
cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara termasuk
Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan
itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia
dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-
Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan


yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader
pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara
lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah


Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka


pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS
(Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).
Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang
berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun
1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga


tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia


pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi


kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri
Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu
dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak
komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis.
Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 18

perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh
Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai


satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka


Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip
dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas
ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan
kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat
berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang


dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan.
Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah
petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para
pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini
terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian
Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir
Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi.
Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk
menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri
Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi
bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi
dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai
kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai
instansi terkait.

D. Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka


Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar
belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan
peristiwa pada sekitar tahun 1960.Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita
lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak.
Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang
menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.
Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan
supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka
(Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord
Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena


itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan
pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis
malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi
kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga
menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K
Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi
dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu
pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961
tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 19

Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal
9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan
Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan
Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia
Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku
Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono
(Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal
20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

E. Kelahiran Gerakan Pramuka


Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling
berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan
pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada
tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
TUNAS GERAKAN PRAMUKA

 Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961,
tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan
bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para
pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah;
Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus
dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa
ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

 Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas


meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana
Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

 Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile


Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan
penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada
tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai
HARI PRAMUKA.

F. Gerakan Pramuka Diperkenalkan


Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada
peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh
masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya
yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka,
pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS)
yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional
Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka
keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya
duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian
dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14
Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70
anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara
anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.Mapinas diketuai oleh Dr. Ir.
Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan
Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.Sementara itu dalam Kwarnas, Sri
Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh
sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 20

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat


Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di
tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka
mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik
anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan
anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan
Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua
Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile
dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan
sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan
anggota Gerakan Pramuka.

G. Gerakan Pramuka Indonesia


Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat
muda yang suka berkarya.

“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang


meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih,
Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar


lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia

Sifat
Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri
baju pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di
kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung
sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah
kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi)
dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen,
Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

 Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu


negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

 Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di


dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan
antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama,
golongan, tingkat, suku dan bangsa.

 Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk
mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya
selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 21

 Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda


Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan
mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan
permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih
tepat kita sebut saja kegiatan menarik.

 Pengabdian bagi orang dewasa


Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai
kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian
tujuan organisasi.

 Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi


Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala
dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia
dengan tujuan agar;

 anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi
mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.

 anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.


anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.

 anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan
yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada
pencapaian tujuan tersebut.

Tugas Pokok
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka,
sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan
sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka
selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.

Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan


Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa
Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan
MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu
mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.

Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha


membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya
Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan
masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka
terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa
yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 22

H. KEPANDUAN DI INDONESIA

Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Sompilan


Ngasem, Yogyakarta, 12 April1912 - Washington, DC, AS, 1
Oktober1988) adalah salah seorang raja yang pernah
memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia
yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal
sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat
sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.Adanya
larangan Pemerintah Hindia Belanda kepada organisasi kepanduan diluar NIPV untuk
menggunakan istilah Padvinder dan Padvindery. Maka diprakarsai oleh KH. Agus
Saim menggunakan istilah Pandu dan untuk menggantikan istilah asing Padvinder dan
Padvindery itu. Walaupun masih ada Kepanduan Indonesia yang mengunakan istililah
asing tersebut seperti dikenal dengan nama INPO (Indonesische Padvinders
Organizatie). Bersumber dari Scout Moend Lord Baden Powell.

Pada tahun 1908-1928, Buindische Party dan Sumpah Pemuda atas Prakarsa
Mangkunegara VII di Surabaya di dirikan J.P.O ( Jakanse Padvinder Organisatie) dan
pada tanggal 22 Mei 1930 dibentuk P.A.P.I ( Persatuan Pandu-Pandu Indonesia ) yang
akhirnya dirubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia).

Kepanduan Putri dirintis oleh Ibu Soeyi Soejandan dan Ibu Soeyi Soemarni.
Menjelang tahun 1961 kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari
100 organisasi kepanduan. Meskipun sebagian dari pada organisasi itu terhimpun
didalam 3 federasi yaitu organisasi-organisasi kepanduan putra dan 2 federasi
organisasi-organisasi kepanduan putrid. Yaitu IPINDO (ikatan Pandu Indonesia, tgl 13
September 1951). POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia). Tahun
1955 IPINDO Berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu,
Jakarta.

Mengalami kelemahan maka ketiga federasi tersebut melebur diri menjadi


satu Federasi yang diberi nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Tetapi
hanya 60 dari 100 organisasi yang tergabung didalamnya.

Kelemahan Gerakan Kepanduan Indonesia itu mau dipergunakan oleh pihak


Komunis sebagai alasan untuk memaksa Gerakan Kepanduan di Indonesia menjadi
Gerakan Pionier muda seperti yang terdapat di Negara-negara Komunis.

Akan tetapi kekuatan Pancasila didalam PERKINDO menentangnya, dan


dengan bantuan Perdana Menteri Juanda, maka perjuangan mereka menghasilkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia No.238 tahun 1961 Tantang Gerakan
Pramuka, yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditanda tangani oleh Ir. Juanda sebagai
Pejabat Presiden Republik Indonesia, kartena Presiden Soekarno sedang berkunjung
ke negeri Jepang.

Pramuka disahkan di Indonesia yaitu pada tanggal 14 Agustus 1961. Oleh


Presiden Soekarno sekaligus sebagai Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan
Pramuka serta dalam upacara juga menyerahkan Panji-Panji Gerakan Pramuka Kepada
Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di
Halaman Istana Merdeka. Gerakan Pramuka yang disebut juga sebagai Bapak
Kepanduan Di Indonesia adalah Leburan dari seluruh kepanduan di Indonesia yang
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Gerakan Pramuka
oleh Pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Republik Indonesia
yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak – anak dan
pemuda – pemuda Indonesia, organisasi lain yang menyerupai, yang sama dan yang
sama sifatnya dengan Gerakan Pramuka dilarang adanya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 23

Gerakan Pramuka adalah suatu Perkumpulan yang berstatus non-govermental


(bukan badan pemerintah), dan yang berbentuk kesatuan. Gerakan Pramuka
diselenggarakan menurut jalan aturan demokrasi, dengan pengurusnya (Kwartir
Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting) dipiih dalam
musyawarah.

Dalam perkembangan masyarakat Indonesia Dewasa ini dihadapi berbagai


Problem-problem sosial seperti Kepadatan penduduk, Urbanisasi, Pengangguran, dsb.
Berhubungan dengan itu maka pada tahun 1970 Mentri Transmigrasi dan Koperasi
serta Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Mengeluarkan suatu instruksi bersama yaitu
tentang Partisipasi Gerakan Pramuka dalam Menyelenggarakan Transmigrasi dan
Pembinaan Gerakan Koprasi. Dan berhubungan dengan masalah drop-outs (anak-anak
yang berhenti sekolah ditengah jalan), maka Gerakan Pramuka mengarahkan
perhatiannya kepada pendidikan kejuruan, untuk memberi bekal hidup kelah kepada
anak-anak, pemuda-pemuda, terutama kepada drop-outs itu. Untuk itu diadakan
kerjasama dengan Departemen Perindustrian. Dalam rangka peningkatan kecakapan,
keterampilan dan bakti masyarakat Gerakan Pramuka mengadakan kerjasama dengan
banyak Instansi, seperti Palang Merah Indonesia, Bank Indonesia (Tabanas,
Tappelpram), Departemen Pekerjaan Umum, Departemen P dan K, Departemen
Agama dan Lain-lain.

I. YANG PERNAH MENJABAT SEBAGAI KETUA KWARTIR NASIONAL

1. Sri Sutan Hamengkubuwono IX 2. Jenderal TNI ( Purn )


( 1961 – 1974 ) H.M. Sarbini ( 1974 – 1978)

3. Letjen TNI ( Purn ) H. Mashudi 4.Letjen TNI ( Purn ) Himawan


( 1978 – 1993) Soetanto ( 1993 – 1998 )

5. Letjen TNI ( Purn ) 6. Prof.DR.Dr.dr.Azrul Azwar,MPH


H.A. Rivai Harahap (1998 – 2003) (2003 – 2013)

Penyematan Ka. Kwarnas Dr. Adhyaksa Dault SH, M.Si


Masa bakti 2013 - 2018 (2013 – 2018)

Selasa - Minggu
Penajam, 22 April 2008 – 9 November 2014
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 24

BAB IV
SEJARAH BENDERA
MERAH PUTIH
A. PENGGUNAAN DAN PENGERTIAN MERAH PUTIH

Dalam sejarah Indonesia terbukti bahwa bendera merah putih dikibarkan


pada tahun 1292 oleh Tentara Jaya Katwang ketika berperangmelawan kekuasaan
kerta Negara dari singgosari (1222-1292).

Sejarah itu disebut dalam tulisan “Jawa Kuno” yang memakai tahun 1216
Saka (1394 masehi), menceritakan tentang Perang antara Jaya Katwang melawan Sri
Wijaya.

Warna merah putih disebut juga dengan sebutan warna Gula Kelapa bukan
berarti merah lambing dari gula dan putih lambing dari kelapa yang telah dikupas. Di
Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk Bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng
Tarub Raden Wijaya yang kemudian menurunkan kepada Raja Jawa.

Dalam kitab Babat tanah Jawa bernama Babat Mantawis (Jilid II hal 123)
disebut bahwa ketika Sultan Agung berperang dengan negeri putih, tentaranya
bernaung dibawah bendera merah putih. Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645.

B. MERAH PUTIH DALAM ABAD XX DAN MASA KEMERDEKAAN

1. ABAD KE XX
Bendera merah putih berkibar untuk pertama kalinya pada abad XX sebagai
lambing kemerdekaan ialah di Benua Eropa tahun 1922. Perhimpunan Indonesia
mengibarkan bendera merah putih di negeri Belanda dengan kepala banteng
ditengahnya.

Pada tanggal 28 Oktober 1928 Berkibarlah untuk pertama kalinya benderah


merah putih sebagai Bendera Kebangsaan yaitu dalam Kongres Pemuda Indonesia di
Jakarta sejak itu berkibarlah merah putih diseluruh Kepulauan Indonesia.

2. MASA KEMERDEKAAN
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta di Pegangsaan
Timur 56 (Jln. Proklamasi) Jakarta Memproklamirkan Kemerdekaan Republik
Indonesia.

Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati (Istri Bung Karno)
dikibarkan pada hari Proklamasi ditiang yang berketinggian 17 meter didepan Istana
Merdeka Jakarta.

Sejak tahun 1969 Bendera pusaka tidak lagi dapat dikibarkan karena sudahh
tua, sebagai gantinya dikibarkan Bendera Duplikat Sang Saka Merah Putih yang
dibuat dari Sutra Alam Indonesia.

Dalam sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia bendera pusaka tidak


pernah jatuh ketangan musuh meskipun Tentara Kolonial Belanda menduduki Ibu
Kota Negara Republik Indonesia.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 25

C. PERATURAN PENGGUNAAN DAN UKURAN BENDERAINDONESIA

1. DITETAPKAN DALM PERATURAN PEMERINTAH ( No. 40 Tahun 1958 )


a. Pada bab I Pasal 1 berbunyi :
…Bendera kebangsaan sang merah putih selanjutnya disebut bendera
kebangsaan berbentuk segi empat panjang yang lebarnya dua persegi
dari panjangnya. Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah
bernama putih sedangkan kedua bagian itu sama lebarnya …

b. Pada bab I Pasal 4 berbunyi :


…Bendera Pusaka ialah Bendera Kebangsaan yang digunakan pada upacara
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tangga 17 Agustus
1945 …
…Bendera Pusaka hanya di Kibarkan pada tanggal 17 Agustus…
…Ketentuan-ketentuan dalam Pasal 22 tidak berlaku bagi Bendera
Pusaka…

2. UKURAN BENDERA YANG TELAH DITETAPKAN


1. Tingkat Nasional : 200 X 300 cm
2. Tingkat Daerah : 150 X 225 cm
3. Tingkat Kabupaten : 90 X 135 cm
4. Tingkat Kecamatan : 60 X 90 cm
5. Tingkat Sekolahan : 60 X 90 cm

D. TUGAS BAGI ANGGOTA PRAMUKA

Setiap anggota pramuka berkewajiban untuk menghayati, melaksanakan dan


menaati Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958 Tentang Bendera Kebangsaan
Republik Indonesia.

Gerakan pramuka mempunyai tugas pokok untuk menjadikan setiap anggota


pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan
sang saka merah putih dan kehormatan sang merah putih sampai titik darahnya yang
penghabisan.

Oleh karena itu kepada setiap anggota gerakan pramuka harus ditanamkan
dan ditumbuhkan rasa hormat terhadap bendera kebangsaan Indonesia sang merah
putih, untuk itu maka setiap Pramuka Indonesia harus mengenal, mengetahui,
memahami dan menghayati bentuk, arti, sejarah dan penggunaan bendera kebangsaan
sang merah putih.

Setiap anggota pramuka harus memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap
sang merah putih sebagai Lambang Kedaulatan dan Kemerdekaan Republik
Indonesia.

Tugas anggota pramuka adalah untuk membina setiap pramuka menjadi


patriot yang memiliki rasa hormat dan kesanggupan berkorban demi abadinya sang
merah putih di Bumi Indonesia.

Selasa
Penajam, 22 April 2008

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 26

BAB V
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
A. RIWAYAT SINGKAT PENCIPTA LAGU INDONESIA RAYA
Lagu Indonesia Raya ialah gubahan komponis
muda yang bernama Wage Rudolf Supratman. Dia adalah
seorang guru yang pernah menjadi wartawan surat kabar
Kaoem Moede dan mengarang buku. Sejak kecil, beliau
juga gemar alat musik biola. Beliau putra seorang
Instruktur Massennen Sastroso Aharjo Lahir di Jakarta 9
Maret 1903, Wafat 16 Agustus 1938 di Surabaya.

Lagu Indonesia Raya dipersembahkan /


diperdengarkan oleh WR. Supratman kepada masyarakat
pertama kali dalam Kongres Pemuda Indonesia pada
tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesia Club
(Indonesche Club) Jln. Kramat Raya No. 106 Jakarta
dengan menggunakan alat musik BIOLA.

Pada zaman penjajahan lagu Indonesia Raya sering dilarang dan dihalang-
halangi oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan suatu ketika di izinkan lagi oleh
pemerintah Jepang di Indonesia, untuk dinyatakan Pemerintah Belanda telah pula
meminta agar kata-kata dalam Lagu Indonesia Raya itu diubah. Akan tetapi, berkat
semangat perjuangan dan Persatuan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan
tersebut dapat dilenyapkan.

B. PERATURAN PENGGUNAAN LAGU INDONESIA RAYA


Lagu Indonesia Raya diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 44 tahun
1958 tentang Lagu Kemerdekaan Indonesia Raya yang isinya sebagai berikut:

1. BAB I Pasal 1
1. Lagu Kebangsaan RI adalah Indonesia Raya, selanjutnya disebut lagu
kebangsaan ialah Indonesia raya.
2. Lagu Kebangsaan tersebut dan kata-katanya ialah seperti tertera pada lampiran
peraturan pemerintah.

2 BAB II Pasal 4
Lagu kebangsaan diperdengarkan / dinyanyikan dengan tujuan :
a. Untuk menghormati kepala Negara / wakilnya.
b. Pada waktu Penaikan / Penurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam
upacara untuk menghormati bendera tersebut.
c. Untuk menghormati kepala Negara Asing.

3 BAB II Pasal 5
Tidak Boleh :
1. Menggunakan lagu kebangsaan untuk Reklame dalam bentuk apapun juga.
2. Menggunakan bagian-bagian lagu kebangsaan dalam lagu yang tidak sesuai
dengan kedudukan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.

4 BAB V Pasal 9
1. Pada waktu lagu Indonesia Raya diperdengarkan / dinyanyikan pada
kesempatan-kesempatan dimaksud dalam kesempatan ini maka orang yang
hadir berdiri tegak di tempat masing-masing.
2. Mereka yang berpakaian seragam KOPPRI memberikan tanda penghormatan
sesuai dengan yang telah ditetapkan organisasinya.
3. Sedangkan mereka yang tidak berpakaian seragam memberi hormat dengan
cara meluruskan lengan kebawah dan meletekkan tangan ddengan jari-jari

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 27

rapat padapaha, sedangkan tutup kepala harus dibuka, kecuali kopiah. Ikat
kepalah, sorban, dan serudung / topi wanita, yang dipakai menurut agama /
adapt istiadatnya.

C. KEWAJIBAN SEORANG ANGGOTA PRAMUKA


Setiap anggota gerakan pramuka berkewajiban untuk menghayati /
melaksanakan dan mentaati Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958 tentang Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.

Selasa-Minggu
Penajam,22-27 April 2008

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 28

BAB VI
SEJARAH SUMPAH PEMUDA TAHUN 1928 DAN
TEKS PROKLAMASI NKRI TAHUN 1945
A. 1. PUTUSAN KONGRES PEMUDA-PEMUDA INDONESIA
Kerapatan pemuda-pemuda
Indonesia diadakan oleh perkumpulan-
perkumpulan pemuda Indonesia yang
berdasarkan kebangsaan dengan nama : Yong
Java, Yong Sumatera, Pemuda Indonesia,
Sekar Rukun, Yong Islamiksenter, Yong
Bataks Bond, Yong Celebes, Pemuda Kaum
Betawi dan Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia. Membuka rapat pada tanggal 27-28
Oktober 1928 di negeri Jakarta.

Sesudahhnya mendengar pidato-pidato dan pembicaraan yang diadakan


didalam kerapatan tersebut, sesudahh menimbang segala isi-isi pidato-pidato dan
pembicaraan ini kerapatan lalu mengambil keputusan.

2. BUNYI PUTUSAN KONGRES PEMUDA-PEMUDA INDONESIA

1. Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku Tumpah Darah Yang Satu, Tanah
Air Indonesia.
2. Kami Putra Dan Purti Indonesia Mengaku Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra Dan Putrid Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia.

Setelah mendengar putusan ini, kerapatan mengeluarkan keyakinan atas


ini wajib dipakai oleh segala perkumpulan-perkumpulan kebangsaan Indonesia,
mengeluarkan keyakinan persatuan Indonesia diperkuat dengan memperhatikan
dasar persatuannya.

Kemauan, sejarah, bahasa, hukum adapt, pendidikan dan kepanduan


serta mengeluarkan penghargaan supaya putusan ini disiarkan dalam segala surat
kabar dan dibacakan dimuka rapat perkumpulan-perkumpuan.

B. TEKS PROKLAMASI NKRI TAHUN 1945

PROKLAMASI
Kami Bangsa Indonesia Dengan Ini Menyatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-Hal Yang Mengenai Perpindahan Kekuasaan Dan Lain-Lain
Diselenggarakan Dengan Cara Seksama Dan Dalam Tempo Yang Sesingkat-
Singkatnya,

Jakarta; Hari 17, Bulan Agustus, Tahun 1945


Atas Nama Bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta

Minggu
Penajam,27 April 2008

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 29

BAB VII
LAMBANG NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
A. BENTUK DAN PERATURAN LAMBANG NEGARA INDONESIA

Lambang Negara RI yang berbentuk Garuda Pancasila yang disyahkan


dengan Peraturan Pemerintah No.66 tahun 1951. Lambang tersebut menggambarkan
Seekor Burung Garuda yang melambangkan Tembaga Pembangunan. Pada Rantai
yang dikalungkan dileher Garuda tergantung sebuah Prisai berbentuk Jantung yang
melambangkan Perjuangan Bangsa dan Nusa yang mengingatkan pada tanggal 17
Agustus 1945 yang mana pda hari itu terjadi pecahnya Perang Revolusi Indonesia
sehingga menjadi Kesatuan Nasional Indonesia Raya Merdeka.
Lambang Negara ini ditetapkan dalam Peraturan Mentri No. 43 tahun 1958
yang isinya adalah :
1. Pasal 11
a. Lambang Negara dapat digunakan sebagai lencana oleh warga Negara
Indonesia yang berada diluar negeri
b. Jika Lambang Negara digunakan sebagai lencana, maka lambing itu harus
dipasang didada sebelah kiri atas.
2. Pasal 12
a. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
tentang panji dan bendera jabatan, maka dilarang menggunakan Lambing
Negara yang bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini.
b. Pada Lambing Negara dilarang menaruh huruf, kalimat,angka,gambar atau
tanda lain.
c. Dilarang menggunakan Lambang Negara sebagai perhiasan, cab dagangan,
reklame,perdagangan atau politik dengan cara apapun.
3. Pasal 13
Lambang untuk perorangan, perkumpulan,organisasi,partai kecil, atau perusahaan
tidak boleh sama atau pada pokoknya menyerupai Lambang Negara.

B. LIMA LUKISAN DALAM PERISAI DAN PENEMU BURUNG GARUDA

Lima lukisan dalam Prisai menunjukan pokok “Dasar Pancasila”


1. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, tertulis dengan Nur Cahaya diruangan tengah
berbentuk bintang yang bersudut lima.
2. Dasar Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, tertulis dengan Tali Rantai bermata
bulatan dan persegi.
3. Dasar Persatuan Indonesia, dengan Phon Beringin.
4. Dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, tertulis dengan Kepala Banteng sebagai lambing
Tenaga Rakyat.
5. Dasar Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dituliskan dengan Kapas
dan Padi sebagai Tanda dan Tujuan Kemanusiaan.

Burung Garuda Ditemukan oleh Empu Tantular dalam BukuSotasoma


karangan Negara Kartagama. Burung garuda menghadap kekanan melambangkan
Kebenaran.
 Panca = Lima dan Sila = Dasar / Asas 
Senin – Rabu
Penajam, 28-29 April 2008

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 30

BAB VIII
KEPRAMUKAAN
A. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

1. Sejarah Lambang Gerakan Pramuka


Pada zaman dahulu ada beberapa benda yang digunakan sebagai lambing
gerakan pramuka yaitu :
 Rumpun Bambu, mempunyai arti kiasan = Persatuan
 Kapak, mempunyai arti kiasan = Kerja Keras
 Busur dan Anak Panah, mempunyai arti kiasan = Ketajaman Fikiran
Dari benda-benda tersebut teryata belum bisa diambil sepenuhnya fungsi
dan kegunaannya, oleh karena itu pada tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan Tunas
Kelapa sebagai Lambang Gerakan Ptamuka di Indonesia dan tertuang dalam SK
KWARNAS NO. 06 / KN / 1972 tepatnya pada tanggal 31 Januari 1972. Penemu
Tunas Kelapa adalah seorang insinyur pertanian bernama Prof. Dr. Ir. Soenaryo
Atmo Dipuro.
Tunas kelapa ini mempunyai arti kiasan antara lain :
a. Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal
Bakal yang berarti Penduduk asli yang pertama
menurunkan generasi baru.
b. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang
bagaimanapun juga berarti Pramuka itu ulet,sehat dan
mempunyai tekat yang besar dalam menghadapi suatu
tantangan.
c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja artinya Pramuka itu dapat menyesuaikan
diri dimana dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
d. Nyiur dapat tumbuh menjulang tinggih dan lurus keatas serta merupakan
pohon tertinggi berarti Pramuka itu mempunyai cita-cita yang tinggi dan
lurus yakni yang muia dan jujur sertam pramuka itu tetap tegar dan tidak
mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
e. Akar Nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah berarti Tekat dan
Keyakinan tiap anggota pramuka untuk memperkuat diri guna mencapai
cita-cita.
f. Nyiur adalah pohon serba guna dari ujung hingga akarnya berarti Tiap
Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan iri serta
kegunaannya pada kepentingan tanah air,bangsa dan Negara KesatuanRI
serta kepada umat manusia.

2. Lambang KWARDA Kalimantan Timur


Lambang Kwarda ditemukan oleh Bapak Soeprihatno dan disyahkan
dalam SK KWARNAS NO. 027 / KN / 1992.

a. Lambang Kwarda sekarang berbentuk Prisai


(setelah persegi lima). Panjang 6 cm. Tinggi 8 cm.
Kelengkungan 4,2 cm. Pusat Kelengkungan 4 cm.
Sisi mendatar 1,8 cm dan gambar dapat dilihat
disamping.

b. Kiasan Warna Lambang Kwarda


1. Hijau  Kesuburan dan kekayaan alam.
2. Hitam  Kekuatan,kekokohan dan keteguhan hati setiap anggota
pramuka (Mental Baja)
3. Kuning  Kemulyaan, Keagungan dan kekayaan bangsa.
4. Merah  Semangat perjuangan yang menyala.
5. Putih  Kesucian hati, keindahan perasaan budi pekerti yang luhur
dan moral yang tinggi.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 31

c. Kiasan Bentuk Lambang Kwarda


1. Periasi  Suatu kesatuan Yng kokoh yang terdapat di Kalimantan
Timur.
2. Bintang  Tingginya nilai-nilai ketuhanan, Kehidupan agama di
Kalimantan Timur.
3. Pita  Ruang lingkup suatu rumpun untuk menggalang persatuan
4. Kalimantan Timur  Nama wilayah berhimpun yaitu Propinsi
Kaimantan Timur.
5. Shilhoute Tunas Kelapa  Keberadaan gerakan pramuka tumbuh
dan berkembang di daerah kaltim.
6. Ikan Pesut  Salah satu cirri khas kaltim
7. Garis Bergelombang 3 ruas  Sungai-sungai yang merupakan
kekayaan alam sekaligus kebanggaan
masyarakat kaltim.

3. Lambang Tanda Pelantikan ( TAPEL )


a. Untuk Putra b. Untuk Putri

6 cm 2 cm

4 cm

c. Kiasan Lambang Tapal


1. BINTANG : Ketuhanan Yang Maha Esa (PANCASILA).
2. LINGKARAN : Suatu bulatan erat.
3. KAPAS WOULS 8 : Bulan Agustus.
4. JUWM JULY 17 : Tanggal 17.
5. PADI 45 BUAH : Tahun 1945.
6. PITA BUNGA MELATIH SAMPAI DAUN : Bertanda Tak Layu
7. KEPALA JULY 17 : Bineka Tunggal Ika
8. PITA BUNGA MELATIH : Persatuan Bangsa Indonesia didalam
melambangkan Pancasila.
9. GARIS TENGAH : Garis Khatulistiwa
10. TUNAS KELAPA : Serba Guna

4. Lambang Kepanduan Dunia di Indonesia.


( Wosm Worrrrld Organisation Scout Move Ment )
a. Kepanduan Putra (Boys Scout) b. Kepanduan Putri (Girls Scout)
Bunga Tulib Bunga Tulib

2 cm 2 cm

c. Kiasan Lambang Kepanduan


1. Tali Lingkaran : Persaudaraan Pramuka sedunia.
2. Tiga Kelepar Bunga : Tri Satya.
3. Dua Bintang : Dasa Darma.
4. Lingkaran : Suatu Kebulatan Bangsa.
5. Bintang Bersudut Lima : Pancasila.
6. Tali yang Mengikat : Dasa Darma dan Tri Satya tak dapat
dipisahkan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 32

d. Lambang Kepanduan Putri Sebelumnya. ( Girls Guides ).


( Waggs World Assecia Tions of Girls Guides and Girls Scouts )
( Bunga Semanggi )
e. Kiasan Lambang
1. Bintang Bersudut Lima : Pancasila
2. Dua Bintang : Dasa Darma
2 cm 3. Segi Tiga : Petunjuk Arah
4. Segitiga & Dua Bintang : Tri Satya
5. Kuning : Cahaya Sinar Keemasan Bagi
Anak Pramuka Sedunia.
e. Perubahan ambang Kepanduan Putri
Pada kKeputusan 26 tahun Conferensi Of Girls Guides yang
berlangsung di Kenya (Afrika Selatan) pada tgl 27 Juli 1987 Gerakan
Pramuka secara resmi diterima menjadi Anggota Penuh WAGGGS. Tetapi,
pada tahun 1998 WAGGGS telah resmi berubah nama menjadi WOSM dan
ditetapkan dalam Surat Keputusan Ketua KWARNAS No. 064 tahun 2001.
Berisi tentang………………………………………………………..
** “ Pernyataan Menarik Diri Keluar Dari Keanggotaan WAGGGS “**
( Ditetapkan di Jakarta tgl 7 Juni 2001. Oleh Ketua Kwartir Nasional
H.A.Rivai Harahap ). …………………………………………………………

5. Penggunaan Lambang Gerakan Pramuka


Digunakan antara lain sebagai Panji, Bendera, Papan Nama, Kwartir dan
Satuan, Tanda Pengenal dan Alat Atminitrasi Gerakan Pramuka. Penggunaan
tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan
menanamkan pada setiap anggota gerakan pramuka agar memiliki sifat dan
keadaan seperti arti kiasan Lambang Tunas Kelapa.

B. SEJARAH TINGKATAN DALAM GERAKAN PRAMUKA


1. Perbedaan antara ;
- Pramuka adalah Orangnya
- Kepramukaan adalah Materinya
- Gerakan Pramuka adaah Organisasinya

2. Pengertian Pramuka
Kata Pramuka diputuskan dalam SK KWARNAS No. 143/ KN / 1977 tentang arti
kiasan yaitu :
- Pramuka adalah Praja Muda Karana
- Praja adalah Rakyat
- Muda adalah Pemuda / Pemudi
- Karana adalah Berkarya
- Pramuka adalah Rakyat Muda yang Suka berkarya

3. Sejarah Tingkatan
1). Perindukan Siaga
Sebutan Siaga merupakan Kiasan dasar dari “Romantika Perjuangan
Bangsa Indonesia Pada tgl 20 Mei 1908“ yaitu Dimulainya perjuangan “
Mernyiagakan “ rakyat dengan berdirinya Budi Utomo.
Tingkatan ini merupakan dasar sesudahh Indonesia merdeka, maka
selanjudnya perjuangannya adalah untuk mengisi Kemerdekaan dan kemudian
segera kita “ Mulai “ dengan pembangunan- pembangunan yang membutuhkan
berbagai “ Bantuan “ kesadarean yang tinggi dan “ Penataan “ yang baik dan
sempurna.

2). Pasukan Penggalang


Sebutan Penggalang merupakan Kiasan dasar atas “Romantika
Perjuangan Bangsa Indonesia, yaitu “Menggalang Persatuan” bangsa dengan
lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928”.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 33

Tingkatan ini merupakan dasar setelah Indonesia Merdeka Setelah


mengisi kemerdekaan maka segeralah mencarikan “Ramuan“ bahan-bahan dari
sana sini kemudian “Merakitnya” dan menyusunnya serta akhirnya
“Menerapkannya” di dalam Praktek untuk dapat melaksanakan usaha itu secara
terarah dan terorganisasi.

3). Ambalan Penegak


Sebutan Penegak merupakan pegangan Bangsa Indonesia yaitu “Masa
Indonesia Merdeka tgl 17 Agustus 1945” maka disebut “Penegakan”
Nama tersebut merupakan Kiasan Dasar Perjuangan Bangsa yaitu masa
“Perintisan” Kemerdekaan yang diawali oleh terbentuknya “Budi Utomo”. Masa
“Penegasan” ditandai dengan lahirnya “Sumpah Pemuda tahun 1928”. Masa
“Pendobrakkan” adalah masa perjuangan fisik mengusir penjajah tahun 1945.
Masa “Pencobaan” adalh masa Agresif Belanda kembali hendak
mencengkramkan kuku-kukunya kepada Bangsa Indonesia. Terakhir masa
“Pelaksanaannya” adalah setelah benar-benar Indonesia merdeka yang dituntut
untuk melaksanakan pembangunan dalam mencapai hidup sejahtera adil dan
makmur.
< Penemu Lambang SANGGA adalah Bpk. Patmo Soebroto >

C. MACAM – MACAM TANDA PENGENAL DALAM PRAMUKA

1. Tanda Pengenal dalam Gugus Depan ( GUDEP ).


1. Lencana World Scout.
2. Tanda Pelantikan ( TAPEL ).
3. Tanda Jabatan Pembina / Pembantu.
4. Tanda Mabigus.
5. Tanda Barung, Regu, Sangga.
6. Tanda Jabatan Pratama atau Pradana.
7. Tanda Pimpinan Barung, Regu, Sangga.
8. Tanda Wakil Pimpinan Barung, Regu, Sangga.
9. Lambang Wilayah.

2. Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka


1. Tanda Umum
 Tanda Tutup Kepala.
 Pita dan Setengan Leher.
 Tanda Pelantikan.
 Lencana World Scout.
 Tanda Harian.
2. Tanda Satuan
 Tanda Barung, Regu, Sangga.
 Tanda Gudep, Kwartir, Mabi.
 Tanda Krida, Saka.
 Lencana daerah dan tanda Wilayah.
 Gudep Luar Biasa.
3. Tanda jabatan
 Tanda Pimpinan / Wakil
 Tanda Pembina Pembantu
 Tanda Kwartir / Andalan
 Tanda Mabi
 Tanda Korp Pelatih Pembina.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 34

 Tanda Dewan Kerja


a. Dewan Kerja b. Dewan Kerja Saka

c. Lambang Sangga

 Tanda Pamong Saka

 Tanda Keanggotaan
4. Tanda Kecakapan
 Tanda Kecakapan Umum
 Tanda Kecakapan Khusus
 Tanda Pramuka Garuda
5. Tanda Kehormatan Lambang Penegak Garuda
 Bintang Tahunan dll.

D. TANDA UMUM

a. Gambar dan ukuran Pita Leher

 Untuk golongn Siaga mempunyai panjang Pita Leher 80 – 90 cm dan Lebar 3,5
cm.
 Untuk golongn Penggalang mempunyai panjang Pita Leher 90 – 100 cm dan
Lebar 3,5 cm.
 Untuk golongn Penegak, Pandega, Pembina mempunyai panjang Pita Leher 100
– 110 cm dan Lebar 3,5 cm.
 Untuk Andalan dan Mabi berukuran 110 -120 cm dan Lebar 3,5 cm.

b. Gambar dan Ukuran Setengan Leher ( Kacu )


 Untuk golongn Siaga mempunyai
panjang 90 cm dan Lipatan 6 cm.
 Untuk golongn Penggalang mempunyai
panjang 100 cm dan Lipatan 7 cm.
 Untuk golongn Penegak, Pandega,
Pembina mempunyai panjang 120 – 135
cm dan Lipatan 8 cm.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 35

E. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUSUNAN PEMERINTAHAN

1. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka


a. Pramuka Tertinggi : ( Presiden )
b. Majelis Pembimbing Nasional ( Mabinas ) : ( Presiden )
c. Majelis Pembimbing Daerah ( Mabida ) : ( Gubernur )
d. Majelis Pembimbing Cabang ( Mabicab) : ( Bupati )
e. Majelis Pembimbing Ranting ( Mabirran ) : ( Camat )
f. Majelis Pembimbing Desa ( Mabisa ) : ( Lurah / Kepala Desa )
g, Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) : ( Kepala Sekolah )
h. Kwartir Nasional ( Kwarnas )
i. Kwartir Daerah ( Kwarda )
j. Kwartir Cabang ( Kwarcab )
k. Kwartir Ranting ( Kwarran )
l. Dewan Kerja Nasional ( DKN )
m. Dewan Kerja Daerah ( DKD )
n. Dewan Kerja Cabang ( DKC )
o. Dewan Kerja ranting ( DKR )

2. Struktur Dewan Kerja Penegak dan Pandega


a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Seketaris
d. Bendahara
e. Beberapa Anggota
Dewan Kerja dalam Gerakan Pramuka adalah Badan Kelengkapan Kwartir yang
berfungsi sebagai Wahana Kaderisasi Kepemimpinan dan bertugas menggeleda
Pramuka Penegak dan Pandega.

3. Pimpinan Dalam Gugus Depan


a. Siaga dipimpin oleh Pembina Gudep
b. Penggalang dipimpin oleh Pemimpin Regu Utama ( PRATAMA )
c. Penegak dipimpin oleh Dewan Ambalan
d. Pandega dipimpin oleh Andalan Kwartir

4. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka


1) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional
(LEMDIKANAS).
2) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (LEMDIKADA).
3) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang
(LEMDIKACAB).

5. Susunan Pemerintahan
a. Majelis Tertinggi Negara ( MPR )
b. Majelis Tinggi Negara ( Presiden, DPR, BPK, DPA, MA )
c. Para Mentri Negara
d. Gubernur
e. Walikota / Bupati
f. Camat
g, Lurah
h. RW dan RT

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 36

F. CARA MENGGUNAKAN TELEPON


a. Cara Memanggil Mobil Ambulan

 Anggkat gagang telepon


 Putar / Pencet nomor yang dituju
 Sebutkan
 Nama Anda
 Nomor Telpon ( Jika ada )
 Lokasi / Alamat
 Jenis Penyakit
 Keadaan Penderita
 Jumlah Penderita

b. Cara Menggunakan Telpon Umum Koin


 Angkat Gagang Telpon
 Putar / Pencet Nomor yang dituju
 Masukkan Koin
 Tunggu tanda Signal berhenti ( bila bunyi panjang maka telepon yang dituju
masih sibuk )
 Lalu bicarakan masalahnya
 Setelah waktu mendekati habis maka telepon akan memberikan tanda signal (
mati dan nyala).
 Setelah waktu habis maka telepon akan berbunyi dan berdengung panjang.
 Cara menggunakan telepon kartu hamoir sama dengan yang menggunakan koin
hanya saja kartu tersebut tidak boleh terlipat atau rusak sedikitpun.

G. BEBERAPA PASAL DALAM ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )


GERAKAN PRAMUKA

1. FUNGSI GERAKAN PRAMUKA


Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan diluar sekolah
dan luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi
muda. Menerapkan Prinsip Dasar Keperamukaan dan Metode Kepramukaan serta
Sistem Among yang Pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaa, kepentingan dan
perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.

2 SISTEM SATUAN TERPISAH


a. Satuan Pramuka Putri dibina oleh Pembina Putri dan Satuan Pramuka Putra
dibina oleh Pembina Putra.
b. Tidak dibenarkan satuan pramuka putrid dibina oleh Pembina putra dan
sebaliknya kecuali Perindukan Siaga.
c. Jika kegiatan itu diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin dan
dijaga agar tempat perkemahan putrid dan perkemahan putra terpisah.
Perkemahan putrid dipimpin oleh Pembina putri dan begitu juga sebaliknya.

3. SISTEM AMONG
a. Pengertian
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak
dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah,
keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik
maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan
mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai
dengan aspirasi peserta didik.
b. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara Pembina dan
pesertadidik menggunakan system among. Sistem among mewajibkan Pembina
Pramuka melaksanakan Prinsip- prinsip Kepramukaan sebagai berikut :

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 37

1. Ing Ngarso Sung Tulodo maksudnya didepan menjadi teladan.


2. Ing Madyo Mangun Karso maksudnya ditengah membangun kemauan
3. Tut Wuri Handayani maksudnya dibelakang memberi daya atau dorongan dan
pengaruh yang baik kearah kemandirian.
c. Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Wajib bersikap dan berprilaku
berdasarkan :
1. Cinta Kasih, Kejujuran, Keadilan, Kepantasan, Keprasahajaan,
Kesederhanaan, kesanggupan.
2. Disiplin disertai Inisiatif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama
manusia, Negara dan bangsa, aam dan lingkungan hidup serta bertanggung
jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Hubungan Pembina dan pesertadidik merupakan hubungan khas yaitu setiap
Pembina pramuka wajib memperhatikan perkembangan peserta didik secara
pribadi agar perhatian terhadap pembinanya dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuan kepramukaan.
e. Pembina pramuka berusaha secara bertahab menyerahkan pimpinan kegiatan
sebanyak mungkin kepada pesertadidik, sedangkan Pembina pramuka berada
dibelakang memberi semangat dorongan dan pengaruh yang baik.

4. PANJI GERAKAN PRAMUKA


a. Gerakan Pramuka memiliki Panji Gerakan Pramuka Kepanduan Nasional
Indonesia yang dianugrahkan kepada Gerakan Pramuka oleh PresidenRI dengan
Kepres No.448 tahun 1961 Tanggal 14 Agustus 1961.
b. Panji Gerakan Pramuka tersebut disimpan dikantor KWARNAS Gerakan
Pramuka dan dikeluarkan pada setiap peringatan Hari Ulangtahun Pramuka.

H. MAKSUD DAN PENGGUNAAN SALAM PRAMUKA

 Salam Biasa adalah Salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
 Salam Hormat adalah Salam yang diberikan kepada Presiden, Bendera Merah
Putih, dan jenajah.
 Salam Janji adalah Salam yang diberikan pada saat diucapkannya TRY
SATYA pada saat Pelantikan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 38

BAB IX
PAKAIAN SERAGAM GERAKAN PRAMUKA
A. Pengertian :
Warna pakaian Seragam Pramuka adalah Warna Coklat Muda dan Coklat Tua dipilih
dari saah satu warna yang banyak dipakai oleh para pejuang kita di masa Perang
Kemerdekaan (1945-1949) antara lain warna coklat, hijau, dan wulung. Dari ketiga
warna tersebut dipilih warna yang dapat diserasikan dengan warna bendera
kebangsaan Merah Putih, yang dipakai untuk setangan leher dan pita leher pramuka.

B. Tujuan
Pakaian seragam dalam Gerakan Pramuka bertujuan agar para anggota Gerakan
Pramuka yang mengenakannya memiliki jiwa korsa, berdisiplin, patriotis sertra rasa
kebanggaan.

C. Sasaran
Pakaian seragam pramuka dimaksudkan untuk :
1. Menumbuh Kembangkan jiwa persatuan dan kesatuan serta jiwa pramuka.
2. Meningkatkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab.
3. Menanamkan cara hidup sederhana, tertib, indah, bersih, dan sopan.
4. Memupuk rasa kebersamaan.

D. Lampiran Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka NO : 226 Tahun2007


Tentang : Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka.
1. Pakaian Seragam Harian Gerakan Pramuka adalah Pakaian yang dikenakan oleh
semua anggota gerakan Pramuka pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan
harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti upacara.
a. Siaga Pi / Pa b. Penggalang Pi / Pa c. Penegak & Pandega Pi / Pa

d Pembina Putri / Putra e. Andalan dan Mabi Putri

2. Seragam Khusus Gerakan Pramuka adalah Pakaian yang dikenakan oleh sebagian
anggota Gerakan Pramuka secara khusus, karena adanya pertimbangan tertentu,
misalnya agama.
a. Siaga Pi / Pa b. Penggalang Pi / Pa c. Penegak & Pandega Pi / Pa

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 39

d Pembina Putri / Putra


3. Pakaian Seragam Khusus Upacara adalah
Pakaian yang dikenakan oleh anggota dewasa
Gerakan Pramuka yang diperuntukkan bagi para
Andalan dan Mabi pada tingkat Kwarnas,
Kwarda, dan Kwarcab Gerakan Pramuka yang
pemakaiannya secara khusus untuk upacara
memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan
RI, Hari Pramuka, Pelantikan Pengurus Kwartir
/ Mabi, menghadiri upacara dimana TNI menggunakan seragam PDU 4 dan
acara resmi kepanduan di luar negri, serta kegiatan – kegiatan tertentu yang
ditetapkan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka.

4. Pakaian Seragam Tambahan adalah pakaian yang diperlukan pada waktu – waktu
tertentu, ketika menghadiri / mengikuti acara – acara resmi yang diselenggarakan
oleh Gerakan Pramuka, Pemerintah atau organisasi lain termaksud apabila
mengikuti kegiatan diluar negeri.
1. Blazer dan Rompi Untuk Putri 2. Jas dan Rompi Untuk Putra

5. Pakaian Seragam Kegiatan adalah Pakaian ynag dikenakan oleh semua anggota
Gerakan Pramuka pada saat mengikuti kegiatan tertentu dalam perkemahan, agar
lebih mudah melakukan aktivitas yang diperlukan.

Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial terkait dengan
perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka. Perubahan ini disesuaikan
dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat anak-anak dan kaum muda
Indonesia. Dengan SK Kwarnas No. 174 tahun 2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan
disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April
2013.

Jumat-Kamis
Penajam,01-14Mei 2009

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 40

Perbedaan Pakaian Seragam 2013 dengan Tahun


Sebelumnya
Apa saja yang berbeda dengan seragam pramuka tahun 2013 dengan tahun sebelumnya?
Inilah beberapa perbedaan krusial dan mencolok pada pakaian seragam pramuka di tahun
2013:
Modifikasi pada pakaian seragam pramuka tingkat Siaga baik putra maupun putri,
terutama dengan penambahan lis berwarna coklat tua pada bagian lengan dan saku.
Penggunaan hasduk (setangan leher) pada anggota putri (semua tingkatan)
sebagaimana yang dikenakan oleh anggota putra. Sebelumnya anggota putri mengenakan
'pita leher'.
Tutup kepala anggota putri untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega
dengan tutup kepala berbahan laken/beludru. Sebelumnya mereka menggunakan tutup
kepala dari anyaman.
Model baju anggota pramuka putri tingkat Penggalang sama dengan baju untuk
anggota putra. Sebelumnya antara putra dan putri mengenakan model pakaian yang
berbeda.
Penambahan saku timbul di kanan kiri celana. Sebelumnya anggota putra
mengenakan celana dengan empat saku berupa dua saku dalam (di samping kanan kiri)
dan dua saki tempel (di belakang).

1. Pakaian Seragam Harian Gerakan Pramuka adalah Pakaian yang dikenakan oleh
semua anggota gerakan Pramuka pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan
harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti upacara.

a. Pakaian Seragam Pramuka Siaga Putri b. Pakaian Seragam Pramuka Penggalang


dan Siaga Putra Putri dan Penggalang Putra

c. Pakaian Seragam Pramuka Penegak d. Pakaian Seragam Pramuka Pembina Putri


Putri dan Penegak Putra dan Pandega dan Pembina Putra , Andalan dan Mabi

2. Pakaian Seragam Kegiatan


a. Pakaian Seragam Kegiatan dikenakan pada saat mengikuti kegiatan lapangan
misalnya berkemah, olahraga, kerja bakti, dan lain-lainnya.
b. Pakaian Seragam Kegiatan tidak merupakan keharusan. Tujuan pengaturan
dimaksudkan untuk menjamin keseragaman, keserasian, kepantasan, dan
kepraktisan.
c. Pakaian Seragam Kegiatan meliputi:
1) Tutup Kepala berupa topi lapangan diberi tanda yang mencirikan Gerakan
pramuka.
2) Baju terbuat dari bahan kaos atau kain katun. Warna dan model baju ditentukan
oleh masing-masing kwartir disertai tanda yang mencirikan Gerakan Pramuka.
3) Celana panjang/kulot panjang:

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 41

a) dibuat dari bahan kaos atau kain katun.


b) berbentuk celana panjang/kulot panjang.
c) warna dan model celana ditentukan oleh masing - masing kwartir.

MODIFIKASI SERAGAM KEGIATAN TAHUN 2013

3. Pakaian Seragam Upacara untuk Anggota Dewasa

4. Seragam Khusus Gerakan Pramuka

1. Pakaian Seragam Muslim :


Pramuka Siaga Putri dan Putra Pramuka Penggalang Putri dan Putra

Penegak / Pandega Putri dan Putra Pembina Putri d n Putra

2. Pakaian Seragam Tambahan

Minggu
Penajam, 9 November 2014

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 42

BAB X
TANDA KECAKAPAN
DALAM GERAKAN PRAMUKA
A. TANDA KECAKAPAN UMUM ( TKU )
TKU dicapai melalui pengujian, pengisian SKU. SKU adalah Syarat yang
wajib dipenuhi oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka untuk memperoleh
TKU.
Maksud SKU adalah melaksanakan system TKU sesuai dengan prinsip dasar
dan metode pendidikan kepramukaan menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
Tujuan SKU adalah untuk merangsang dan mendorong para pramuka untuk
giat berusaha memenuhi persyaratan yang wajib dipenuhi oleh seorang pramuka dan
meningkatkan berbagai kecakapan yang berguna bagi kehidupan dan bagi
kebaktiannya kepada masyarakat.
TKU diatur dalam SK KWARNAS NO 058/KN/82 Tentang petunjug
penyelenggaraan TKU………………………………………………

1. TKU Pramuka Siaga


= TKU pramuka Siaga berwarna Hijau
a. Siaga Mula lambangnya 1.
b. Siaga Bantu lambangnya 2
c. Siaga Tata Lambangnya 3
5 cm
1,3 cm d. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah,
menggambarkan pertumbuhan tanaman,
mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang
tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
e. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan
30 0 bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut
miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga
dengan keluarga dan orang tuanya.

2. TKU Pramuka Penggalang


= TKU Pramuka Penggaang berwarna Merah
a. Penggalang Ramu lambangnya 1
b. Penggalang Rakit lambangnya 2
c. Penggalang Terap lambangnya 3
Gambar pada Ramu,Rakit,Terap adalah Mayang Kelara..

120 0
5 mm 1,3 cm

4,5 cm

d. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudahh


mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang
yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang
sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang
berlandaskan pada Trisatya.
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 43

e. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya


pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari
lingkungan sekitarnya.

3. TKU Pramuka Penegak dan Pandega


TKU tingkat Bantara dan Laksan mempunyai kesamaan dalam bentuk dan
warna namun adajuga perbedaannya yaitu dalam tulisan BANTARA – LAKSANA.
Bantara adalah tingkatan pertama dalam pramuka penegak yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum ( SKU ) tingkat Bantara.
Bantara adalah pondasi dalam pramuka yang kuat dan dapat berdiri sendiri
tanpa bantuan orang dewasa.
Laksana adalah tingkatan bagi anggota penegak yang telah memenuhi SKU
tingkat Laksana.

a. Penegak Bantara b. Laksana


4 cm

7,5 cm

5 cm
c. Pandega
Bentuknya tidak segi empat karena tinggi ilmu
kita semakin banyak semakin merunduk seperti Padi.
Dua Tunas Kelapa yang saling bertolak
belakang mengkiaskan Satuan Terpisa antara Pramuka
Putra Dan Pramuka Putri……………………………….
d. TKU Pramuka Penegak dan Pandega dinamakan
HIPOLED.
e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang
Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan
kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang
membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan,
menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian
mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas
pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak
ringan yang di pikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan Kader
Pembangunan Bangsa dan Negara.
Arti Warna
1. Hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2. Merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3. Kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju
keagungan dan keluhuran budi.
4. Coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan
keteguhan.

B. TANDA KECAKAPAN KHUSUS ( TKK )


Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan
kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik
dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga
seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 44

jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan
kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-
syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.

1. Pengertian TKK dan SKK


a. TKK adalah Suatu tanda yang menunjukan kecakapan, kepandaian,
kemahiran, ketangkasan, keterampilan. Seorang Pramuka dapat
memilikinya dibidang tertentu sesuai dengan usia dan
kemampuan jasmani dan rohani.
b. SKK adalah Syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang anggota Pramuka
untuk memperoleh TKK.

2. Pemasangan TKK ini mempunyai dasar – dasar sebagai berikut. Berdasarkan SK


KWARNAS No. 134 / KN / 1976 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan TKK.
Berdasarkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka tahun 1999 Pasal 28 Ayat 1,2 & 3.
1. Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukan keterampilan dan kecakapan
tertentu yang dimiliki seorang peserta didik anggota Gerakan Pramuka.
2. Sistem tanda kecakapan bertujaan mendorong dan merangsang para Pramuka
supaya berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan.
3. Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang
berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.

3. Tempat Pemasangan TKK


TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju
seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
 Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir
Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
 Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan
komposisi dua buah disebelah kanan lambang
Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri
lambang Kwartir Daerah, dan satu buah
dibawah lambang Kwartir Daerah.
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di
baju seragam, paling banyak adalah lima buah.
Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka
seorang Pramuka harus memasangnya pada
selempang yang berukuran lebar 8 cm untuk
Siaga sedangkan untuk Penggalang, Penegak dan
Pandega berukuran lebar 10 cm. Dipasang menyilang dari pundak kanan kekiri
bawah untuk selempang pertama. Dari pundak kiri kekanan
bawah untuk selempang kedua. Untuk selempang ketiga dipasang dari bawah
lengan baju kanan menyilang kekiri bawah dan sebaliknya untuk selempang
keempat.

4. Penggunaan Selempang TKK


Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat
upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan
biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan.

5. Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak
dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan
memiliki tiga tingkatan.

a. Golongan Bidang TKK


Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda,
dan digolongkan menjadi:

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 45

1. TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi,


dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
A. Agama Islam
1. TKK Sholat
2. TKK Khatib
3. TKK Qori
4. TKK Muadzin
5. TKK Penabung
B. Agama Katolik
6. TKK Doa
7. TKK Gereja
8. TKK Pelayanan
C. Agama Protestan
9. TKK Saksi Kristus
10. TKK Terang Alkitab
11. TKK Suluh Gereja
D. Agama Hindu
12. TKK Bhakti
13. TKK Dahrmika
14. TKK Wicaksana
15. TKK Dharmapala
16. TKK Dana Punia
E. Agama Budha
17. TKK Sadna
18. TKK Bhakti
19. TKK Sila
20. TKK Pendididkan KB dan lain-lain

2. TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah,
meliputi:
1. TKK Pengatur Ruangan (untuk Siaga)
2. TKK Pengatur Rumah
3. TKK Pengatur Meja Makan
4. TKK Dirigen
5. TKK Penyanyi
6. TKK Pelukis
7. TKK Juru Gambar
8. TKK Pengarang
9. TKK Pembaca

3. TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan


dengan warna dasar putih, meliputi:
1. TKK Gerak Jalan
2. TKK Pengamat
3. TKK Penyelidik
4. TKK Perenang
5. TKK Juru Layar
6. TKK Juru Selam
7. TKK Pendayung
8. TKK Ski Air
9. TKK Pencak Silat
10. TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana

4. TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban,


Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna
dasar biru, meliputi:
1. TKK Pemadam Kebakaran
2. TKK Pengatur Lalu Lintas

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 46

3. TKK Pengamanan Lingkungan


4. TKK Penunjuk Jalan
5. TKK Juru Bahasa
6. TKK Juru Penerang
7. TKK Korespondensi
8. TKK P P P K
9. TKK Penyuluh Padi
10. TKK Keadaan Darurat Udara
11. TKK Pembantu Ibu ( untuk Siaga)
12. TKK Pengasuh Anak
13. TKK Perawatan Keluarga
14. TKK Penerima Tamu Putra
15. TKK Penerima Tamu Putri
16. TKK Keadaan Darurat Laut
17. TKK Pendaki Gunung
18. TKK Juru Ukur
19. TKK Kependudukan
20. TKK Penghijauan
21. TKK Pendataan Keluarga Berencana

5. TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar


hijau, meliputi:
1. TKK Peternak Ulat Sutera 40. TKK Pengumpul (untuk Siaga)
2. TKK Peternak Kelinci 41. TKK Pengumpul Benda
3. TKK Peternak Lebah 42. TKK Pengumpul Hewan
4. TKK Juru Kebun 43. TKK Juru Semboyan
5. TKK Penenun 44. TKK Penjahit
6. TKK Juru Bambu 45. TKK Pengendara Sepeda
7. TKK Juru Anyam ( untuk Siaga )
8. TKK Juru Anyam (untuk G,T,D )
9. TKK Juru Kayu
10. TKK Juru Batu
11. TKK Juru Logam
12. TKK Juru Kulit
13. TKK Penjilid Buku
14. TKK Juru Potret
15. TKK Penangkap Ikan
16. TKK Pengumpul Prangko
17. TKK Pengumpul Lencana
18. TKK Pengumpul Mata Uang
19. TKK Pengumpul Tanaman Kering
20. TKK Pengumpul Tanaman Hidup
21. TKK Juru Masak
22. TKK Pecinta Dirgantara
23. TKK Pembuat Pesawat Model
24. TKK Pengenal Cuaca
25. TKK Komunikasi 46. TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
26. TKK Penjelajah 47. TKK Juru Mesin Pesawat Udara
27. TKK Juru Peta 48. TKK Juru Navigasi Udara
28. TKK Juru Navigasi Laut 49. TKK Juru Evakuasi Mesin
29. TKK Juru Isyarat Bendera 50. TKK Pengenal Pesawat Udara
30. TKK Pelaut 51. TKK Juru Isyarat Elektronika
31. TKK Filateli 52. TKK Juru Isyarat Optika
32. TKK Pengembara 53. TKK Perencana Kapal
33. TKK Petani Padi 54. TKK Perahu Motor
34. TKK Penanam Tanaman Hias 55. TKK Berkemah
35. TKK Petani Cabai 56. TKK Petani Bawang
36. TKK Peternak Itik 57. TKK Petani Tanaman Jalar

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 47

37. TKK Peternak Ayam 58. TKK Peternak Belut


38. TKK Peternak Sapi 59. TKK Peternak Lele
39. TKK Peternak Merpati 60. TKK Statistika Keluarga Berencana

b. Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai
tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan
dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda
persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih
rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK
Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK
PPPK tingkat Utama
Tiga tingkatan tersebut ialah:
1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK,
berbentuk lingkaran.
2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah,
berbentuk persegi.
3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk
segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah
warna tepian TKK yang berbeda.
 Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya
memiliki satu bentuk yaitu segitiga
 Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
 Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berwarna kuning
Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan
ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi
dalam golongannya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 48

BAB XI
PERATURAN BARIS BERBARIS
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni
Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris
berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam
Peraturan Baris Berbaris milik TNI / POLRI.

A. PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

I. Bagian I
1. Baris Berbaris
a. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

b. Maksud dan tujuan


1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan
rasa tanggung jawab.
2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas
adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas
pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut
dengan sempurna.
3) Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib
sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan
tugas.
4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di
atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada
keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak
yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas
atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan
dapat merugikan.

2. Aba-aba
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin
kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak
atau berturut-turut.

b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
Penjelasan :
1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan
maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK

2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 49

a) Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)


b) Istirahat di tempat – GERAK (bukan ditempat istirahat)

3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan


aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a. GERAK adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa
meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota
tubuh lain.
Contoh:
- jalan ditempat -GERAK
- siap -GERAK
- hadap kanan -GERAK
- lencang kanan –GERAK

b. JALAN adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan


meninggalkan tempat.
Contoh:
- haluan kanan/kiri – JALAN
- dua langkah ke depan -JALAN
- satu langkah ke belakang – JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka
aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
- maju – JALAN
- haluan kanan/kiri – JALAN
- hadap kanan/kiri maju – JALAN
- melintang kanan/kiri maju – JALAN

Tentang istilah: “maju”


 Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap
pasukan dalam keadaan berhenti.
 Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat
diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:
 Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula
diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
 Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula
diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
 Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik
kana henti-GERAK.

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba


belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan
dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah
henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”


Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan
pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba
peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah
selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib
berhenti tanpa aba-aba berhenti.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 50

c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus


dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
- hitung – MULAI
- tiga bersaf kumpul –MULAI

4. Cara memberi aba-aba


a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap
sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang
tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka
pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya
dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
 Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi
hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama
dengan pasukan.
 Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima
penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si
pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali
ke sikap sempurna.
c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang
sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1
(satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga)
langkah.
 Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan
ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk
berlari.
d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya
diberi antara.
f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang
disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan
perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

II. Bagian II
1. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap – GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan
badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk
sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut
ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan
tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari
tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan
jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata
memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.

b. Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan
jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2) Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang,
punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan
dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 51

kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan
dapat bergerak.
Catatan:
a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan
lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk,
maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata
Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa
mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap
sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat
di tempat.
c) Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara,
bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan

c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)


Aba-aba : Lencang kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke
samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri
orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap
ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak
berubah tempat masing-masing meluruskan diri
2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan
dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan
tidak mengangkat tangan.
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan
kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan
tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan
dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5) Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri
dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada
dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri
pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan
sepatu).
Catatan:
a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan
kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung
orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup.
Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya
yang berada di smaping.
b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.

d. Setengah lencang kanan/kiri


Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang
(bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri
disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang
pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf
depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan
sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)


Aba-aba : Lencang depan – GERAK
Pelaksanaannya:

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 52

1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke


depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua
kepalan tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping
kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali
ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan

f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf
terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru
menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap
sempurna.
5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke
belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri
mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.

2. Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a) Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki
kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki
kiri/kanan.
2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

b) Hadap serong kanan/kiri


Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri

c) Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari
hadap kanan) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
 Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan
kembali ke sikap sempurna
 Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri
tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara
dihentikan.

d) Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul – MULAI
Pelaksanannya :

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 53

1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang


ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh
orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot
sebagai penjuru.
2) Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
3) Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang
lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri
seperti pada waktu lencang kanan.
4) Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru
memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru
nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan
kembali ke sikap sempurna.

e) Cara latihan memberi hormat


Aba-aba : Hormat – GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke
arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan
lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan
telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,
pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir
klep.
4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat
ke sikap sempurna.

III. Bagian III


a) Bubar
Aba-aba : Bubar – JALAN
Pelaksanaannya;
Pemberian aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna.
Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung
dua hitungan dalam hati, lalu bubar.

b) Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat – GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat,
paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan
langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan
pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua
kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.

c) Membuka/menutup barisan.
Aba-aba : Buka barisan – JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Tutup barisan
Aba-aba :tutup barisan – JALAN

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 54

Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.
Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah
Macam langkah Panjangnya Tempo
1. Langkah biasa 65cm 120 tiap menit
2. Langkah tegap 65cm 120 tiap menit
3. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit
4. Langkah kesamping 40cm 70 tiap menit
5. Langkah ke belakang 40cm 70 tiap menit
6. Langkah ke depan 60cm 70 tiap menit
7. Langkah di waktu lari 80cm 165 tiap menit

d). Maju – Jalan


Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya:
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak
kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian
dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan
dengan langkah biasa.
2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan
90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan
bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang
leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri Pada waktu melenggangkan
tangan supaya jangan kaku.

e). Langkah Biasa


1) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak
boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah
ditentukan.
2) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping
badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan
tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.

f). Langkah Tegap


1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah,
selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki
dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki
rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi.
Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan
ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke
belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu
jari menghadap ke atas.
2) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah
satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.
3) Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 55

Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah
dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata
maju).

g. Langkah Perlahan
1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya :
a) Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b) Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri
menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan
ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan
ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c) Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan :
 Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan
JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah
ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah
perlahan.
 Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan
rata-rata untuk lebih khidmat.
2) Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya :

h). Langkah Ke Samping


Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri
sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki
kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya
hanya boleh dilakukan empat langkah.

i). Langkah Ke Belakang


Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri
menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan,
menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan
dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya
boleh dilakukan empat langkah.

j). Langkah Ke Depan


Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan
kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan,
menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan
langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-
banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 56

k). Langkah Di Waktu Lari


1) Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di
pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua
siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba
pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah
dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan
kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki
terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

2) Dari langkah biasa


Aba-aba : Lari – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian
ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.

3) Kembali ke langkah biasa


Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah
ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali
dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti –
GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke
tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua
kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

l). Langkah Merdeka


1) Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan
ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan
untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain
berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya
dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata.
Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.

2) Kembai ke langkah biasa


Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan
……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin
dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.

3) Aba-aba : Langkah biasa – JALAN


Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.

m).Ganti Langkah
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah.
Sesudahh ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan.
Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian
gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 57

IV. BENTUK BARISAN


1. Dalam Upacara Gerakan Pramuka

a. Upacara Siaga b. Upacara Penggalang

c. Upacara Penegak

2. Bentuk Barisan yang Biasa digunakan dalam Kegiatan Kepramuka

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 58

V. BARIS BERBARIS

a. 1. Diwujudkan untuk menanamkan


a. rasa disiplin.
b. rasa persatuan.
c. rasa tanggung jawab.
d. rasa kepatuhan dalam melaksanakan perintah dengan cepat dan tepat

2. Aba – Aba dalam Baris Berbaris


a. Aba – Aba Petunjuk.
b. Aba – Aba Peringatan.
c. Aba – Aba Pelaksanaan.

3. Macam – macam Aba – Aba


a. Siap grak
b. Istirahat ditempat grak
c. Hadap kanan / hadap kiri grak
d. Balik kanan grak ( balik kiri tidak ada karena sama saja dengan balik
kanan )
e. Berhenti grak
f. Lencang kanan grak ( lencang kiri ada dan dapat digunakan apabila
keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan lencang kanan )
g. Lencang depan grak
h. Hormat grak
i. Jalan ditempat grak
j. Tegap grak
k. Serong kanan / Serong kiri grak
l. …..Langkah kanan / kiri/depan / belakang jaan ( sekali aba – aba ini hanya
untuk 4 langkah saja, jika lebih harus mengulang aba–aba itu 2 atau 3 kali)
m. Belok kanan / kiri jalan
n. Maju jalan
o. Berhitung mulai

4 Bentuk Barisan terbagi atas 4 yaitu :


a. Berderet / bersaf ( Untuk Pandega dan Penegak ) Maksudnya adalah
1. ( Pandega ) Sudahh Dewasa bergaul dalam masyarakat.
2 ( Penegak ) Sudahh banyak melihat masyarakat.
b. Angkare ( Untuk Penggalang ) Maksudnya adalah Mulai mengenal nilai –
nilai kemasyarakatan.
c. Lingkatan ( Untuk Siaga ) Maksudnya adalah Melihat kedalam berpusat
pada keluarga.
d. Berbanjar ( umum Dilakukan )

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 59

B. LKBB MENGGUNAKAN TONGKAT PRAMUKA


Pernahkah kamu memperhatikan kenapa pramuka membawa tongkat dalam
kegiatannya ? Bagi sebagian besar orang bahkan juga anak-anak pramuka sendiri,
menganggap tongkat hanyalah sebagai alat pramuka semata untuk mengikatkan
bendera, panji, atau tali pramuka, padahal dibalik semua itu, tongkat pramuka
mengandung makna dan fungsi yang lebih luas. Berikut arti dan fungsi dari tongkat
pramuka
Salah satu perlengkapan pramuka ialah sebatang tongkat, tampaknya tongkat
hanyalah barang yang sederhana, namun sebenarnya besar sekali manfaatnya. Tongkat
pramuka bukan hanya merupakan salah satu perlengkapan saja, dan bukan pula hanya
untuk upacara maupun Pelatihan Baris Berbaris saja, melainkan dapat digunakan
untuk menghadapi kesulitan-kesulitan.
Tongkat yang dipadukan dengan tali pramuka akan memberikan manfaat
yang lebih besar lagi. Terutama untuk pekerjaan pionir (pionering). Tongkat pramuka
merupakan suatu alat yang berguna bagi manusia, khususnya bagi anggota pramuka,
antara lain:

1. Senjata Pramuka
Tongkat pramuka adalah senjata bagi pramuka, selain sebagai tempat untuk
mengikatkan bendera dan tali pramuka. Pramuka yang terampil bisa menggunakan
tongkatnya untuk perlindungan, baik dari manusia jahat maupun binatang buas.
Tongkat yang bercanggah bisa digunakan pramuka untuk menaklukkan ular,
dengan menjepit kepalanya agar tidak menyerang.

2. Memory Pramuka
Kamu bisa membuat catatan perjalanan dan kegiatan pramukamu di tongkat
pramuka. Baik dengan ditulis dengan pensil maupun diukir tipis. Catatan itu akan
menjadi memory perjalanan pramukamu dan suatu saat sangat bermanfaat ketika
kamu ingin mengenang atau belajar dari pengalaman hidup yang telah lalu.

3. Alat pertolongan
Selain sebagai tongkat penuntun, tongkat pramuka bisa juga digunakan untuk
menarik teman yang sedang tenggelam, merangkainya menjadi alat usung, tempat
duduk ketika tanah basah dan sebagainya. Jadi usahakan tongkat pramukamu
berasal dari kayu yang ringan tapi kuat, sehingga memudahkan ketika harus
bergerak cepat.

4. Persahabatan dan Petualangan


Dengan tongkat pramuka, kamu bisa menjalin persahabatan dengan banyak
pramuka. Bagaimana caranya ? Gunakan tongkat pramuka sebagai alat permainan
bersama sahabat-sahabat atau bangunlah pionering dari tongkat kamu untuk
menciptakan bangunan-bangunan yang seru. Dengan tongkat pula kamu bisa
membangun tenda darurat di alam terbuka tanpa harus membawa tenda jadi.
Semakin menantang tentunya.

5. Pesan Tersembunyi
Tongkat memiliki pesan tersembunyi bagi seorang pramuka, yaitu bahwa tongkat
mewakili makna pemandu atau penolong. Dari segala fungsi yang tersebut diatas
kita dapat menarik kesimpulan bahwa tongkat pramuka sangat mirip dengan tugas
seorang pramuka, yaitu memandu, menolong dan petualang.
Selain sebagai pelengkap bagi seorang pramuka, tongkat mempunyai banyak
kegunaan (multi guna), dan tongkat menjadi suatu kebanggaan bagi Pramuka, dan
bisa juga di sebut sahabat Pramuka.

6. Berikut adalah kegunaan tongkat pramuka yang lainnya, diantaranya:


1. Sebagai tiang tenda/tenda darurat (bivac).
2. Sebagai tiang bendera.
3. Sebagai tempat sepatu.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 60

4. Sebagai alat penghalau hewan liar, misalnya untuk anjing galak.


5. Untuk menyebrangi selokan (pendek dan dangkal).
6. Sebagai tiang jemuran.
7. Untuk membuat tandu (blankar/ dragbar).
8. Untuk membuat jembatan kecil.
9. Untuk memadamkan api.
10. Untuk membantu mengukur jarak, tinggi, dsb.
11. Sebagai kawan diwaktu mendaki.
12. Sebagai alat berpegang di malam hari agar tidak mudah tergelincir.
13. Untuk beristirahat (bisa untuk duduk/dibuat kursi darurat.
14. Untuk kelengkapan baris-berbaris.
15. Untuk alat bela diri.
16. Untuk memanjat tembok yang tinggi.
17. Untuk mengukur dalamnya suatu kolam, dan masih banyak lagi.
18. Sebagai alat memikul
19. Sebagai senjata
20. Alat Pengungkit
21. Latihan halang rintang
22. Permainan
23. Untuk melerai perkelahian
24. Untuk pekerjaan-pekerjaan Pionering / perlengkapan darurat dalam berkemah
(jembatan darurat, tangga, menara pengintai, alat menurunkan/menaikakkan
manusia atau barang, meja makan, gapura, rak piring, rak sepatu, dll).

Nah oleh karena itu rawatlah tongkat sobat dengan sebaik-baiknya, seolah-olah
sodaramu sendiri
Bagitu pentingnya tongkat pramuka bagi seorang pramuka maka jagalah
tongkatmu bagai sahabtmu. Rawat dan pergunakan dengan sebaik-baiknya, jangan
hanya disimpan dalam gudang. Ajaklah dia keluar untuk melihat dunia dan
berpetualang di alam bebas, karena disana ada banyak hal yang menanti untuk
kamu kenal dan kamu bantu sebagai pramuka !

7. Tongkat Pramuka
Tongkat Pramuka adalah ”senjata” nya Pramuka, sering melekat disetiap kegiatan
terutama anggota Pramuka Penggalang. Tongkat Pramuka dapat terbuat dari bambu
atau kayu dengan ukuran panjang 160 cm dan untuk penegak panjang 180 cm serta
diameter 5 Cm.
Untuk meningkatkan semangat regunya, tiap regu boleh mewarnai tongkatnya
sesuai dengan daya kretifitasnya masing masing.

8. Penggunaan Tongkat Pramuka


1. Regu Pramuka Penggalang ditandai dengan bendera regu yang senantiasa
dibawa oleh pemimpin regunya, diikat pada tongkat pramuka, panjang 160 cm.
2. Anggota-anggota regu ada kalanya perlu membawa, ada kalanya tidak perlu
membawa tongkat pramuka.
3. Dalam keadaan membawa tongkat pramuka, sikap pramuka diatur sebagai
berikut :

1. POSISI SIAP

2. SIKAP AKAN MELAKUKAN


GERAKAN
a. Tongkat diangkat lurus ke atas, dengan
tangan menggenggam setinggi ikat
pinggang
b. Gerakan berikutnya misalnya
1) Memberi salam biasa
2) Hadap kiri/kanan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 61

3) Balik kanan, dsb.


3. POSISI HORMAT BIASA

4. SIKAP MEMBERI SALAM KEHORMATAN DAN JANJI


a. Tongkat dipindahkan dari tangan kanan ke
tangan kiri, dimiringkan di depan dada
dengan bagian atasnya ke kiri
b. Tangan kanan memberi satam hormat atau
satam janji.

5. SIKAP UNTUK GERAKAN “ MAJU…


JALAN” atau “LARI…JALAN”
a. Tongkat dipegang tangan kanan dan
tangan kiri di depan dada. Tongkat
dimiringkan dengan bagian atasnya ke
kiri.
b. Tangan kanan setinggi ikat pinggang,
tangan kiri di depan dada sebelah kiri.
Jangan lupa memberi aba-aba “DEPAN
TONGKAT GRAK”

6. SIKAP SEDANG BERJALAN ATAU BERLARI


MENGIKUTI ABA-ABA:
Tongkat dibawa seperti no. 5 di atas,
mengikuti gerak aba-aba “maju,.. jalan”atau
“lari… jalan”.

7. CARA MEMBAWA TONGKAT PRAMUKA


TANPA MENGIKUTI ABA-ABA BERBARIS
a. Dapat diikat dengan tali
b. Jika sedang berjalan jauh
c. Sedang berbaris dengan aba-aba bebas/ santai..

8. SIKAP ISTIRAHAT DI TEMPAT


a. Kaki kanan dan kaki kiri direnggangkan
b. Tangan kanan memegang tongkat yang
dimiringkan dengan bagian atasnya ke kanan
c. Tangan kiri bebas.

9. SIKAP LENCANG KANAN


a. Tongkat dipindahkan dari tangan kanan ke
tangan kiri, dimiringkan ke depan dada
dengan bagian atasnya ke kiri
b. Tangan kanan mengambil jarak satu lengan,
tangan mengepal dan menyentuh bahu kiri
kawan yang di sebelahnya
Pandangan melihat ke kanan dan luruskan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 62

BAB XII
SIMPUL DAN IKATAN
A. PENGERTIAN SIMPUL DAN IKATAN

Tali atau tambang itu ada beberapa macam jenisnya, misalnya tambang
manila, sisal, ijuk dan sebagainya. Tali itu sangat berguna.
Tambang itu harus dipelihara dengan sebaik – baiknya, Pelaut – pelaut,
Tentara – tentara bagian zeni, Cowboy – cowboy dan orang – orang yang bekerja
dengan tambang sangat menghargai tambang dan memeliharanya dengan sebaik –
baiknya. Pramuka pun hendaknya mempunyai juga pengertian tentang pemeliharaan
dan penggunaan tali itu.
Para Pramuka harus dapat memelihara tambangnya bagaikan kawan hidup
yang membantu perjuangan hidup. Simpanlah tambang itu di tempat yang tertantu dan
mudah diketemukan apabila perlu. Janganlah dilempar begitu saja setelah digunakan.
Apabilah basa keringkanlah dahulu di panas matahari sebelum disimpan.
Bawalah tali itu dengan cara yang mudah di epaskan dari gulungan, sehingga
dapat digunakan bila perlu. Gulungan tambang itu bukan hiasan untuk aksi – aksian,
tetapi untuk digunakan.
Semua sismpul dibuat menurut kegunaannya. Simpul yang dimuat dalam
buku ini bersifat internasional, mudah dibuat, tetapi tahan dalam segala tekanan dan
mudah diepaskan.
Tiap tali mempunyai dua buah ujung dan bagian yang memanjang kita sebut
saja badan.
Beberapa simpul ada yang dibuat oleh kedua ujung saja ( simpul tiang ) dan
ada juga yang oleh badannya sendiri ( simpul erat, simpul penarik ).
Belajarlah membuat simpul dengan tali yang sedang besarnya dan jangan
dengan seutas benang atau rami. Dibawah ini diterangkan macam – macam simpul,
anyaman dan ikatan.
Ingatlah, bahwa kesalahan membuat simpul kadang – kadang dapat
membahayakan atau mencelakakan kita sendiri.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 63

Dalam tai temali, kita sering mencampur adukkan antara tali, simpul, ikatan.
Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. TALI = Bendanya, SIMPUL = Antara tali
dengan tali, IKATAN = Tali dengan benda lain ( umpamanya dengan kayu, dan
sebagainya ).

B. PEMELIHARAAN TALI
Pada zaman sekarang, memang banyak tali – tali tahan umpamanya tali
plastik. Akan tetapi tidak jarang pula kita akan menemukan tali yang mudah sekali
lapuk. Untuk ha ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.
Dibawah ini ada beberapa cara untuk memelihara / pemeliharaan tersebut :
a. Simpanlah tali pada tempat yang tidak lembab, agar tidak mudah lapuk.
b. Letakkan pada tempat yang tertentu, sehinggapada saat yang diperlukan kita mudah
mengambilnya.
c. Apabila tali tersebut basah, sebaiknya cepat dikeringkan di panas matahari.
d. Usahakan gulungan tali muda dilepas.

1. SIMPUL UJUNG TALI


Gunanya adalah agar pintalan pada ujung tali tidak mudah terlepas.
a. Tali Z ditaruh sedemikian rupa letakkan
ujung a sejajar tali Z kemudian a belitkan
beberapa kali pada Z.
b. Bahan ujung b kedalam sosok.
c. Tarik a sehingga b masuk kedalam belitan.
d. Potonglah sisa tali adan b.

2. SIMPUL MATI
Gunanya adalah untuk mentambung 2 ( dua ) buah tali yang sama besar dan tidak
licin ( kering ).
Perhatikan baik – baik kedua ujung tali a
dan b.
Ingat : Apabila letak tali salah, maka
simpul tersebut mudah lepas karena tekan.

3. SIMPUL ANYAM
Gunanya adalah untuk menyambung dua utas tali yang keeping dan tidak sama
besarnya.
a. Buatlah sosok pada ujung tali. Masukkanlah tali
yang lebih kecil kedalam sosok tersebut
b. Belitkanlah tali keci itu kepada sosok tersebut
dan sisipkanlah kebawah badan tali itu sendiri.
c. Tariklah tali kecil itu.

4. SIMPUL ANYAM BERGANDA


Gunanya adalah untuk menyambung dua utas tali
yang basah dan besarnya jauh sekali bedanya.
Cara menyumbatnya sama dengan simpul anyam,
tetapi belitannya dilakukan dua kali.

5. SIMPUL PANGKAL
Gunanya adalah untuk mengikatkan tali kepada
tiang. JUga dapat digunakan untuk memulai suatu
ikatan ( seperti pembuatan tandu).
a. Belitkanlah tali itu seperti gambar 1.
b. Belitkanlah ujung a pada tiang, sedangkan a
sementara itu dipegang oleh jari tangan untuk
memudahkan masuknya a.
c. Bentuk sismpul dilihat dari depan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 64

6. SIMPUL TIANG
Gunanya adalah untuk mengikat sesuatu sehingga yang di ikat masih dapat
bergerak leluasa.
a. Buatlah sebua sosok pada tali itu.
b. Masukkanlah ujung a kedalam sosok itu.
c. Belitkanlah a kepada A dan masukkanlah
kedalam sosok itu menurut panah.

AWAS ………………!!!!!!!!
Salah cara memasukkan kedalam sosok itu,
maka simpul itu tidak akan jadi.

7. SIMPUL KEMBAR
Gunanya adalah untuk menyambung dua utas
tali yang basah dan sama besar.
Cara membuatnya : Pada ujung tiap tali
buatlah simpul biasa dan kemudian tariklah
A dan B sehingga simpul itu lekat melekat.

8. SIMPUL ERAT
Gunanya adalah untuk memendekkan tali tanpa
harus memotongnya.
Cara membuatnya : Pertama buatlah tali
membentuk huruf S dan bagian atas ujung b dan
ujung bawah a. kemudian belitkanlah ujung b
pada lengkungan a (A) dan ujung a kepada
lengkungan b (B). dan lihatlah hasinya.

9. SIMPUL TAMBAT
Gunanya adalah untu menyeret balok dan juga
dapat digunakan untuk menambatkan tali pada
tiang dengan erat. Tetapi simpul ini mudah
dilepaskan kembali.
Cara membuatnya : Buatlah seperti gambar 1
dan selanjutnya ujung b belitkan beberapa kai
kepada badan tali itu lihat gambar 2. Setelah
itu tariklah a dan tekanlah simpulnya pada
gambar 3.

10. SIMPUL PENARIK


Gunanya adalah untuk menarik suatu benda
yang cukup berat.
Cara membuatnya : A masukkan kedalam
lubang menurut panah sehingga terjadi seperti
yang nampak pada gambar no.2.

11. SIMPUL GULUNG

Gunanya adalah untuk diikatkan pada


tali penarik sehingga orang lain dapat
membantu menarik benda – benda
yang berat.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 65

12. SIMPUL KURSI


Gunanya adalah untuk mengangkat orang pingsan dari bawah ke atas atau
sebaliknya.

a. Dua sosok tarik A dan B menurut panah sehingga terjadilah seperti gambar 2.
b. Ujung a dan b belitkan, masing – masing kepada A dan B seperti nampak pada
gambar 3.
c. Penggunaan dari simpul kursi itu pada gambar 4.

13. SIMPUL TIANG BERGANDA


Gunanya adalah untuk mengangkat orang dari bawah keatas atau sebaliknya.
Cara membuatnya seperti membuat simpul tiang, hanya a dimasukkan dua kali
kedalam sosok.
Simpul tiang berganda yang selesai dibuat. Penggunaan simpul tersebut.

14. SIMPUL TARIK


Gunanya adalah untuk mengikatkan tali pengikat binatang kepada
sebuah tongkat yang mudah dilepaskan secepat-cepatnya.
Cara membuatnya : Pegang A ( bukan ujungnya ) dan masukkan ke
L seperti terlihat pada gambar 2. Kemudian a di masukkan kedalam
sosok yang tebuat oleh A diatas L seperti terlihat pada gambar 3.
gambar 4 adalah hasilnya dan apabila a ditarik maka simpul itu
akan terlepas seluruhnya.

15. SIMPUL LASO


Gunanya adalah untuk menjerat binatang buas.
Cara membuatnya : Buatlah simpul seperti terlukis
pada GB.1 dan GB.2 pada sebuah ujung tali kemudian
ujung A dimasukkan melalui sosok L sehinga jadilah
simpul laso yang kita inginkan itu. Supaya lebih
cepat, maka A itu lebih baik sudahh ditaruh pada
sosok L sewaktu simpul itu mulai dibuat.

16. SIMPUL ANYAMAN


Sebelum membuat anyaman – anyaman, lepaskanah
dahulu pacung-pacungnya dari pintalannya.
1. Anyaman Ujung

Dunanya supaya pacung-pacung tali itu tidak terlepas


sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung
tali itu.
Setelah pacung-pacung itu dikerjakan seperti terlihat
pada Gb.1 dan Gb.2, maka selqanjutnya anyamkanlah
pacung-pacung itu dengan pintalan dalam tali.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 66

2. Anyaman Pendek
Gunannya adalah menyambung dua utas tali yang
sama besarnya.
1. Letakkan kedua utas tali itu, sehingga pacung-
pacungnya jalin menjalin.
2. Sisipkan pacung d ke bawah pacung b di atas a.
3. Sisipkan pacung e dengan melampaui pacung b
kebawah pacung c.
4. Sisipkan pacung f dengan melampaui pacung c
kebawah pacung a. Tiap kali menganyam pacung-
pacung itu, talinya harus diputar sedikit-sedikit.
5. setelah selesai dianyam pacung-pacung dari tali
yang satu itu, maka anyamlah pacung-pacung dari
tali yang lainnya seperti tadi.
3. Anyaman Mata
Gb.1. Cara memulai,
Gb.2. Sisipkan pacung b kebawah salah satu
anyaman tali itu dari kanan ke kiri.
Gb.3. Sisipkan pacung c kebawah anyaman
disebelah kirinya anyaman tadi.
Gb 4. Putarlah tali itu dan sisipkanlah pacung
a ke bawah anyaman dekat anyaman yang
kedua tadi, tetapi menyisipkannya harus dari
kanan ke kiri.
Seanjutnya anyamlah terus pacung-pacung
itu dengan anyaman-anyaman dalam pintalan
tali itu.

4. Menganyam Tali
Dibawah ini terdapat anyaman-anyaman yang sederhana dan mudah
dikerjakan.
Anyaman tiga Anyaman empat

5. Anyaman Rantai

a. Simpul sosok.
b. Masukkanlah B kedalam sosok D
menurut panah, dan demikian
seterusnya, hingga merupakan
rentetan simpul sosok.
c. Rantai yang dibuat dari tali itu.

17. SIMPUL TURKI


Gunanya adalah untuk menghias tongkat pengikat
sapu lidi dan bila dicabut dapat pula digunakan
untuk cincin kacu.
Simpul dikanan ini adalah permulaan dari simpul
turki. Sisipkan B kebawah A hingga berada
diatasnya setelah itu, masukkan c kebawah B dengan
demikian maka nampaknya seperti Gb.2.
Selanjutnya anyamkanlah C dan D menurut jalinan
yang telah terjadi Gb.3 adalah hasilnya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 67

18. SIMPUL JANGKAR


Gunanya adalah untuk mengikat jangkar dan benda
lain serta untuk pembuatan tandu.

19. SIMPUL HIDUP


Gunanya adalah
untuk mengikatkan
tali pada tiang.

20. SIMPUL PEMUKAT


Gunanya adalah Untuk menarik balok

21. SIMPUL TETAP


Gunanya adaah untuk mengikat tiang lebih lama.

22. SIMPUL TANGGA TALI


Gunanya adalah Untuk membuat tangga dari tali.

C. MACAM – MACAM KERAJINAN


1. Buah Baju
Gb.1 : Dasar dari jalannya ujung tali
untuk membuat buah baju.
Gb.2. : Atas dasar Gb.1 itu, maka ujung
tali a harus berjalan demikian dan yang
merupakan bentuk angka delapan.
Setelah dirapatkan dengan menarik –
narik ujung ujung tali itu, maka jadilah
buah baju itu seperti Gb.3. Akhirnya
guntinglah salah satu ujung tali itu.

2. Cincin Kacu
Cara membuatnya :
1. Buatlah sosok dan jalankanlah ujung A menurut
panah sehingga bentuknya seperti Gb. 2.
2. Teruskanlah ujung A itu menurut panah,
sehingga berbentuk Gb. 3.
3. Jalankanlah ujung a nampak seperti Gb. 4.
4. Jalankan ujung A dan dengan dasar – dasar yang
diberikan pada gambar disamping ini, maka
selanjutnya kita akan dapat menemukan sendiri
cara meneruskan anyamannya itu, hinga jadilah
cicin yang kita inginkan.

3. Ikatan Penegang
Supaya tali pengekang yang kendur menjadi tegang kembali, maka :
1. Buatlah sebuah sosok pada tali yang kendur itu dan masukkanlah sebatang dahan
kedalamnya.
2. Putarlah dahan itu sehingga tali
itu menjadi tegang dan akhirnya
ikatlah ujung dahan itu kepada
tali itu.

4. Membuat Tonggak

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 68

5. Membuat Tangga
Buatlah simpul seperti contoh Gb. A
Kemudian masukkanlah ujung dahan kayu atau
bamboo menurut panah pada gambar tersebut itu.

6. Tali Pikulan
A dan B tarik kesamping sehingga nampaknya seperti terlihat pada Gb.2
S. ANYAM

7. Cara Mengikat Balok


8. cara Mendirikan Tiang yang Berat

9. Cara Mengangkat Tiang


10. Cara Memindahkan Balok

D. IKATAN –IKATAN
1. Ikatan Palang
Gb.1, Mulai dengan simpul pangkal pada
tiang z belitkanlah simpul – simpul
tersebut. (A) kepqda a.
Gb.2. Belitkanlah a beberapakali melalui
tiang y dan z seperti terlihat pada
Gb.2 dan Gb.3.
Gb.3. Dilihat dari samping.
Gb.4. Setelah cukup banyak belitan yang mengikat tiang y dan z itu, belitan–belitan
itu dibelit lagi oleh sisa a, sehingga ikatan menjadi kuat. Akhirnya ikatan itu dengan
simpul pangkal pada tiang y.

2. Ikatan Silang
Gunanya adalah untuk mengikat dua buah tiang yang bersilang.

S.TAMBAT
S.PANGKAL

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 69

Gb.1. Tiang yang bersilang itu pertama-tama diikat denga simpul tambat.
Gb.2. Tambang pengikat itu kemudian dibelit – belitkanbeberapakali antara siku-
siku samping dan atas dan akhirnya ikatan itu ditutup dengan simpul
pangkal pada salah satu tiang.

3. Ikatan Canggah
Gunanya adalah untuk menyambung dua tiang atau untuk
membuat canggah.
Mulai dengan simpul pangkal pada satu tiang, kemudian tali
itu dibelitkan beberapa kali kepada kedua tiang itu dan setelah
belitan itu dibelit lagi dengan tali itu juga antara kedua tiang
itu. Maka ikatan tersebut diakhiri dengan simpul pangkal pada
tiang yang lain.

4. Kaki Tiga
Sebuah kaki tiga dapat dibuat dengan ikatan bentuk delapan.
Caranya adalah Taruhlah 3 buah tongkat seperti gambar dibawah ini.

Buatlah simpul pangkal pada salah satu tongkat, tetapi


jangan pada tongkat tengah.

Anyamlah tali itu seperti gambar ini.


Belitkanlah tali itu antara tongkat– tongkat itu supaya
ikatan itu tercekik dan akhirilah ikatan itu dengan
simpul pangkal pada tongkat tengah.

Dirikanlah dan tongkat tengah yang menonjol keatas


itu, putarlah kebawah sehingga menjadi kaki yang
ketiga.

L. CARA MENDIRIKAN TENDA – TENDA KECIL

1. Letakkan tenda dengan punggungnya diatas.


a. Tiang tende belakang pasanglah.
b. Pasangkanlah patok – patok pada pintu tenda dan ditiap sudut.
2. Tegakkanlah tongkat belakang itu dan ikatlah pada patok.
3. Tegakkan tiang depan dan ikatlah talinya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 70

4. Ikatlah pada patok tali – tali sudut tenda itu, kemudian tali tengah dan akhirnya
tali – tali didinding. Hati – hatilah pada waktu memasukkan paku tiang pada
lobang atap tenda.
5. Macam – macam Tenda dan Patok / Pasak ( PIN )

6. Kelengkapan lainnya
Kelengkapan seperti Alat Pembuatan Tenda, Menebang Pohon dan Saluran Air,
Membuat Rak Sepatu / Sandal, Tempat Masak, Obor / Tempat Penerangan, Pagar,
Tempat Jemuran dari Ranting Pohon atau Tongkat, Dan Tenda Tempat Barang.

Tenda Jas Ponco RAINAS 2003 Wisata Manggar 2006 HUT Pramuka 2006

Tenda Kwarran Penajam


Jumat-Kamis
Penajam,01-14Mei 2009

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 71

BAB XIII
PERKEMAHAN DAN API UNGGUN
SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

LLACPA 2002 KWARO KOMPAS 2004 BABULU KMD 2005 SAMARINDA RAINAS 2008 JAKARTA

A. PENDAHULUAN

Kita ketahui bahwa perkemahan merupakan suatu kegiatan yang amat


menarik bagi anak dan pemuda. Pada liburan sekolah mereka meninggalkan rumah,
kea lam bebas dan disana mendirikan tenda untuk berkemah. Mereka memilih
tempat didaerah pantai yang indah, dilereng pegunungan yang sejuk atau di lembah
yang mempesona, kadang – kadang juga ditepi hutan dekat sungai yang menakjubkan.
Dengan riang gembira semua acara mereka lakukan dengan bekerja sama secara
berkelompok. Alat keperluan perkemahan mereka buat sendiri dengan memanfaatkan
bahan yang ada di alam sekitarnya sebanyak mungkin tanpa merusak lingkungan.
Dalam perkemahan mereka bermain, bertualang, menjelajah, mengamati dan
menyelidiki , berlatih dan menyiapkan segala keperluan untuk hidup sehari – hari
selama berkemah. Suasana yang baik itu oleh Pembina di arahkan untuk maksud –
maksud pendidikan, melalui berkemah kita mendidik mereka akan banyak hal.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Perkemahan dalam Gerakan Pramuka mempunyai maksud :


a. Memperaktekkan sistim beregu.
b. Memperaktekkan prinsip swadaya dan keprasahajaan hidup.
c. Memperaktekkan pembinaan jasamani dan rohani.
d. Memperaktekkan pembinaan hidup beragama.
e. Menjadi alat untuk mengamati pribadi peserta didik.
2. Perkemahan mempunyai tujuan :
a. Meningkatkan keyakinan dan ketakwaan pada Tuhan.
b. Membina mental dan kepercayaan pada diri sendiri.
c. Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh.
d. Meningkatkan daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan.
e. Membina kerjasama, gotong royong, dan kerukunan.
f. Melatih hidup prasahaja dan berswadaya.
g. Memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman.
h. Menanamkan kecintaan pada tanah air dan menumbuhkan kesadaran untuk
berbakti.

C. MACAM PERKEMAHAN

1. Menurut waktunya, Perkemahan kita bagi dalam :


a. Perkemahan satu hari ( siang hari saja ), kadang – kadang disebut PERSARI
b. Perkemahan Sabtu Minggu, disebut juga PERSAMI.
c. Perkemahan yang lebih dari 3 hari.

2. Menurut tempat berkemah dibagi dalam :


a. Perkemahan menetap, dari awal sampai akhir tetap di tempat itu.
b. Perkemahan safari, berpindah-pindah tempat.
c. Menurut tujuannya, perkemahan kita bagi dalam

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 72

1. Perkemahan untuk lomba.


2. Perkemahan untuk persahabatan dengan acara santai.
3. Perkemahan untuk berkarya ( menyelesaikan proyek )
4. Perkemahan untuk penyelidikan alam dan lingkungan.
5. Perkemahan untuk rekreasi.
d. Menurut jumlah peserta dan tingkatnya, perkemahan dibagi dalam :
1. Perkemahan 2 orang ( Perkemah pengembaraan penegak ).
2. Perkemahan satu regu penggalang.
3. Perkemahan satuan Perindukan Siaga / Pasukan Penggalang / Ambalan
Penegak / Racana Pandega.
4. Perkemahan Tingkat Ranting / Cabang / Daerah / Nasional / Kawasan /
Dunia.

3. Pelaksanaan Perkemahan
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adaah :
a. Persiapan
1) Penentuan waktu, tempat, tujuan, dan biaya.
2) Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ketempat berkemah.
3) Izin orang tua peserta didik dan izin / pemberitahuan penguasa setempat.
4) Pembentukan panitia / staf pelaksana.
5) Memantapkan kesiapan mental, fisik dan keterampilan.

b. Pelaksana
1) Pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab.
2) Pembantu – pembantu dari Pembina Pramuka.
3) Panitia / staf pelaksanan sesuai keperluan.
4) Pembagian tugas, pendayagunaan.

c. Acara
Agar perkemahan dapat mencapai tujuan, perlu disiapkan program sebagai
berikut :
1) Acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar.
2) Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selamah
berkemah.
3) Acara perorangan dan kelompok.

d. Pelaksdanaan
1) Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan
sesuai dengan tujuan perkemahan.
2) Acara mungkin dapat berubah sesuai dengan perkembangan keadaan.
3) Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan
acara berikutnya.
4) Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk memberi
kesibukan pada waktu terluang.
5) Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperlukan.

e. Penyelesaian
1) Pembongkaran tenda – tenda.
2) Pembersihan tempat kemah.
3) Pengecekan pengembalian barang pinjaman.
4) Upacara penutupan, ucaoan terimakasih kepada masyarakat setempat.

4. Evaluasi
Untuk mengetahui hasil perkemahan dan sebagai bahan pertimbangan utuk masa –
masa mendatang, kita dapat mengevaluasi dengan :
a. Mencatat prestasi kegiatan peserta didik ( perorangan maupun beregu ) selama
berkemah.
b. mengajukan pertanyaan kepada peserta.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 73

c. Perubahan sikap ( sebelum dan sesudahh pulang kemah.


d. Melihat kesehatan peserta didik ( banyak yangsakit dan lain – lain ).
e. Kekurangan dan kesalahan serta hambatan dicatat guna perbaikan.
f. Menyusun laporan hasil berkemah merupakan suatu kewajiban Pembina
Pramuka Untuk disampaikan kepada orang tua peserta didik.

5. Lain - Lain
a. Untuk perkemahan besar dapat dibentuk panitia pelaksanan dengan mengikut
sertakan petugas – petugas dari luar Gerakan Pramuka.
b. Syarat memilih tempat berkemah.
1) Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.
2) Ada pohon pelindung.
3) Ada saluran pengeringan / pembuangan air.
4) Dekat sumber air.
5) Pemandangan menarik.
6) Ada arena petualangan.
7) Terjamin keamanannya.
8) Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.
9) Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan dan lain – lain.

D. BENTUK PERKEMAHAN

1. Perkemahan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang


diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan
dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan
Jum’at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

2. Raimuna adalah Perkemahan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang disebut Meeting of the scout association in the big
camping out. Raimuna berasal dari bahasa IRIAN JAYA ( Papua ) yang artinya
PERKUMPULAN. yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti
Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

3. Pioner adalah Pramuka pada masa Penjajahan PKI.

4. Gladian Pimpinan Satuan adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka


Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin
Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan
pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan
oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir
Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.

5. Perkemahan Wirakarya (PW) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka


Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi
dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW
diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW
Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

6. Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka


Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan
pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di
gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada
masyarakat.

7. Perkemahan Antar (Peran) Saka adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan


Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka),
berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 74

Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka
diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

8. Pengembaraan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega


berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu
medan, peta, kompas dan survival.

9. Latihan Pengembangan Kepemimpinan adalah pertemuan Pramuka Penegak


dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa
kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir
dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam
Gerakan Pramuka.

10. Latihan Pengelola Dewan Kerja adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai
manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola
dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

11. Kursus Instruktur Muda adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok
maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

12. Penataran, Seminar, dan Lokakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil
kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi
perkembangan Gerakan Pramuka.

13. Sidang Paripurna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

14. Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera


(Musppanitera) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan
dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

E. PENUTUP
Perkemahan sebagai alat pendidikan dalam kegiatan kepramukaan harus dapat
memenuhi norma – norma dan peraturan serta persyaratan perkemahan yang baik.
Untuk memenuhi kebutuhan akan nilai – nilai pendidikan, perludibuat program dan
disusun acara kegiatan dalam perkemahan dengan cara pelaksanaan yang tepat, teratur
dan tertib serta meningkat.
Melalui berkemah kita telah melaksanakan system Among dan kegiatan menarik yang
mengandung pendidikan.

F. API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

1. PENDAHULUAN
1. Kehidupan nenek moyang kita semenjak zaman
dahulu kala tidak perna melupakan api unggun
setiap malam untuk dipakai sebagai tempat
pertemuan, Di samping itu api unggun dipakai
sebagai penghangat badan dan menjauhkan
binatang buas, juga dipakai sebagai tempat untuk
bermusyawarah, menghakimi pelanggaran,
memasak, bergembira, dan sebagainya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 75

2. Penyusunan onggokan kayu dilakukan oleh orang–orang termuda atau orang–


orang terdahulu dalam api unggun itu sesuai dengan bahan yang ada ditempat
itu.
3. Cara-cara berapi unggun perlu dihidup suburkan dikalangan Pramuka kecuali
dipakai pengingat sejarah nenek moyang juga dipakai sebagai alat pendidikan.
4. Tujuan api unggun adalah untuk mendidik sehingga menimbulkan keberanian
dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas.

2. ISI

1. a. Resmi
Api unggun ini digunakan untuk upacara
Khidmat umpama pelantikan suasana riang
gembira hanya sedikit.
b. Api unggun biasa
Untuk keperluan hiburan, suasana riang gembira,
Pramuka bolehbebas dalam batasan-batasan
ketertiban dan kesopanan.

2. Nilai pendidikan dari api unggun


Dari api unggun akan diperoleh pendidikan sebagai berikut :
a. mempererat persaudaraan.
b. memupuk kerjasama (gotong royong).
c. menambah rasa keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri.
d. membuat suasana kegembiraan dan kebebasan.
e. mengembangkan bakat
f. memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton.

3. Bentuk api unggun


a. Asli
Api unggun yang dibuat dari unggun kayu dan diselenggarakan di tempat
yang terbuka.
b. Tiruan
Api unggun yang dibuat bukan dari kayu dan digunakan dalam
ruangan/musim hujan mempergunakan lampu listrik yang diselubungi dengan
kertas merah yang dibuat seperti lidah api kemudian ditiup oleh kipas angin.

4. Syarat- syarat tempat


a. Medanterbuka, berupa lapangan yang cukup luas.
b. Tanahnya kering dan permukaannya ratah.
c. Suasana sekitar lapanggan tenang.
d. Terlindung dari angin keras.
Bila tempat api unggun berupa lapangan dengan
rumput yang tumbuh baik maka :
a. Pada tempat yang direncanakan sebagai tempat api unggun, rumputnya
dipindahkan terlebih dahulu untuk kemudian ditanam kembali sesudahh api
unggun selesai.
b. Diatas runput diletakan batang-batang pohon pisang dan di atasnya diletakkan
alas (penyekat api dengan rumput).

3. MACAM-MACAM BENTUK API UNGGUN

a. Bentuk piramida segitiga :


Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiga makin kecil. di
tenggahnya diberi bahan yang mudah terbakar.
b. Bentuk piramida bujur sangkar :
Kayu dibentuk bujur sangkar, disusun makin keatas makin kecil. di tenggahnya
diberi bahan yang mudah terbakar.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 76

c. bentuk pagoda tegak :


Kayu basah dan kering ditegakkan
ditengah-tengah diberi patok dan bahan
yang mudah terbakar.
d. Bentuk pagoda robot :
Ujung kayu bertemu ditangah, digunakan
kalau kayunya bermacam-macam bentuk.
e. Bentuk kursi :
2 kayu basah dipancangkan dan yang
lainnya disusun menurut bentuk kursi.
f. Penggunaan bentuk unggun kayu tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah
menyalakan api dan menjaga
kelangsungan nyala api tersebut.
Agar unggun kaya dapat mudah menyala,
seperti tersebut perlu diperhatikan :
a. Jenis kayu yang digunakan.
b. Taraf kekeringan kayu.
c. Unsur ramuan unggun kayu (kayu yang
dibelah-belah menjadi belahan kecil,
tatal, rumput kering, balok, dll.

4. PENUTUP.
1. Kegiatan api unggun perlu sering diselenggarakan untuk lebih memanfatakan
dalam memperoses peserta didik.
2. Sesudahh selesai api unggun, tidak boleh terlihat bekas adanya api unggun
tersebut. Sisa kayu dan abu harus dipindahkan tempat harus bersih kembali.

KMD PPU 2010

LT 3 PPU Tahun 2014

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 77

BAB XIV
KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN
A. SIMSPHORE

SIMAPHORE adalah suatu cara untuk


mengirimkan dan menerima berita dengan
memakai dua bendera.
a. Ukuran Bendera dan Tongkat.
1. Ukuran Bendera
Panjang : 45 cm
Lebar : 45 cm
2. Ukuran Tongkat
Mempunyai panjang : 50 cm

b. Cara Memainkannya.
1. Jika akan memulai / telah selesai digunakanmaka diberi tanda-tanda kedua
bendera dipegang bersilang dari hadapan bawah”.
2. Jika telah diterima dengan baik maka diberi tanda dengan mengirim “ hutuf C
“ tetapi apabila penerima mengirim huruf C berulang-ulang bearti sipenerima
memminta diulang huruf terakhir.
3. Jika sipenerima membuat “ kesalahan “ maka tandanya “ huruf E 8 kali “
kemudian ulangi kalimat yang salah tersebut dari permulan.
4. Jika sipenerima telah siap , maka sipenerima akan member tanda dengan “
huruf K “.
5. Jika sipengirim telah selesai mengirim berita , maka sipengirim akan member
tanda dengan “ huruf AR “.
6. Jika sipenerima telah selesai menerima berita dengan baik , maka dia akan
mengirimkan “ huruf R “

c. Beberapa Tanda lain


 Apabila ingin “ membuat angka “maka terlebih dahulu harus member tanda
angka sesudahh itu barulah membuat angka yaitu :
*A = 1 , B = 2 , K = 0*
 1. K = siap menerima berita
2. C = cukup jelas diterima
3. INT = harap diulangi
4. E = berita diulang dari awal
5. AR = berita selesai
6. R = dapat menerima dengan baik
7. UR = perhatian
8. E 8x = keliru
9. AS = tunggu
10. MK = geser kekanan
11. ML = geser kekiri

d. Rumus mempelajari Simaphore


A = 01 H = 12 O = 23 V = 47
B = 02 I = 13 P = 24 W = 56
C = 03 J = 46 Q = 25 X = 57
D = 04 K = 14 R = 26 Y = 36
E = 05 L = 15 S = 27 Z = 67
F = 06 M = 16 T = 34
G = 07 N = 17 U = 35

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 78

e. Huruf Simaphore dengan Sudut


A= F = K = P = U =
B = G = L = Q = V =
C = H = M = R = W =
D= I = N = S = X =
E = J = O = T = Y =
Z =

f. Huruf Simaphore yang Sejajar

Angka
D/4 E/5 K/0 J
C/3 I/9 L
B/2 F/6 H/8 M V
N
A/1 G/7
W
P T
X
O Q U
R
Y
S
Salah
Z

B. PEMETAAN
 a. PETA adalah gambar permukaan bumi diatas
b. Komponen PETA adalah judul, skala, mata angin, symbol, lagenda.
c. Skala adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya
d. Lagenda adalah keterangan mengenai arti symbol yang digunakan dalam peta
e. ATLAS adalah kumpulan dari beberapa peta yang dihimpun menjadi satu buku
f. Komponen Atlas adalah nama atlas, penyusun, tahun, penerbitan, daftar isi,
lagenda, dan indeks.
g. Indeks berfungsi untuk memudahkan mencari kata atau objek tertentu.

 Macam-macam Peta
1. Peta Pita : Kertas yang digambari dan dilipat menyerupai pita.
2. Peta Perjalanan : Kertas yng digambarijalur perjalanan.
3. Peta lokasi / Lapangan : Kertas yang digambaribentuk dari arena yang akan
dipergunakan

 a. Alat-alat yang dipergunakan dalam menggambar peta


1) Mistar ( kayu atau plastik )
2) Kertas gambar
3) Pensil dan Penghapus karet
4) Kompas
5) Meja jalan / papan skener
6) Tongkat ( berukuran )

b. Cara menggunakan alat tersebut


 Mistar kayupada kedua ujungnya dipasangi paku yang tepat berada di tengah-
tengah dan berditi tegak, gunanya untuk membidik sasaran.Agak dipinggir
letakkan kompas dengan karet. ( lihat gambar )

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 79

c. Cara membuatnya dilakukan apabila kompasnya sederhana


 Buatlah gambar “ Anak panah “ disudut kanan atas kertas gambar sebagai
arah utara.
 Letakkan kertas gambar diatas meja jalan dan letakkan menggunakan paku
paying agar tidak berubah tempatnya, arahkan jarum kompas menuju arah
utara.
 Buatlah “ titik pertama “ pada kertas gambar. Usahakan agar lapangan yang
akan dibuat dapat terukir semua.
 Letakkan penggaris dengan pedoman diatas kertas mendatar,bidikkan darti
tempat kita berdiri melalui paku pada penggaris kearah benda di sudut lain
dari lapangan itu, lihat derajat kompas sehingga dapat mengethui berapa
derajat benda itu dari tempat kita berdiri.
Kemudian Tarik lah Garis dari titik permulaan tadi sepanjang perkiraan kita. (
lihat gambar )

 Ukurlah jarak dari tempat kita berdiri ketempat benda tersebut, ukurlah
dengan menggunakan tongkat, lalu bandingkan dengan ukuran dikertas
gambar ( diperkecil )
 Untuk membuktikan benar tidaknya garusan yang kita perbuat dari titik
permulaan ketitik kedua, maka hendaknya dari titik kedua itu kita bidik lagi
ketitik permulaan tadi. Oleh karena itu menja dan kertas jangan berubah.
 Lanjutkan pekerjaan tadi dengan titik - titik selanjutnya.
 Apabila garis – garis pokok sudahh selesai dibuat, maka mulailah dengan
menyempurnakan, misalnta membuat garis – garis batas, jalan, sungai atau
kebun dilingkungan tersebut.
 Setelah selesai biasanya dicantumkan :
1. a. Nama daerah dibuatnya peta tersebut.
b. Waktu pembuatan.
c. Perbandingan skala.
2. a. Nama yang membuat.
b. Utusan.
c. Tempat tanggal pembuatan.
d. Tanda – tanda lain yang dianggap perlu.

d. Cara membuat peta pita


 1. Lipat kertas gambar seperti pita.
2. Tulis petunjuk pada lipatan bagian bawah
3. Kerjakan peta tersebut menurut petunjuk dari bawah keatas
 Gambar peta pita
05
04
03
02
01
NO WAKTU JARAK ARAH KIRI RUTE KANAN RUTE KET-

C. PENGHITUNGAN
a. Menaksir Tinggi Pohon

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 80

Caranya adalah :
 Tetapkan II Unit ( meteran, langkah, dll ) dari A kesatu titik yang datar.
 Titik tersebut dinyatakan D. Mintalah seorang teman untuk memegang tongkat
Pramuka dititik D tersebut.
 Lanjutkan 1 titik lagi yaitu titik C
 Dari titik C Seorang mengintai kepuncak pohon ( titik B ), melalui tongkat yang
ditetapkan pada titik D tadi.
 Tandai bagian tongkat yang dilalui garis BC. Bagian tersebut adalah titik E
dengan demikian tinggi pohon tersebut adalah AB=12DE.

b. Menaksir Tinggi Tiang Listrik ( TTL )


1. Tentukan suatu benda ( Pohon, orang,
tongkat ) yang berdiri tegak pada suatu
jarak dari bukit untuk ditaksir
tingginya dengan tongkat yang
direntangkan kedepan dan peganglah
alat pengukur tegak lurus untuk
mengukur tinggi objek.
2. Melalui pengamatan TTL, AB dialat ukur terlihat 5 cm sedangkn Tinggi Tiang
Listrik 2,5 m ( 250 cm ), jadi perbandingannya adalah 5 : 250 atau 1 : 50.
3. Pada alat ukur tingginya Tiang Listrik AC terlihat 35 cm, jadi AC = 35 X
50 = 1750 cm = 17,5 Cm.
Contoh :
Diketahui : Tinggi Tongkat = 160 cm
Bayangan Tongkat = 40 cm
Bayangan Tiang Listrik = 80 cm
Ditanyakan : Berapakah Tinggi Tiang Listrik tersebut ? ….
Jawabannya : Tinggi Tongkat Bayangan Tiang Listrik
Bayangan Tongkat
16080 cm
40
4 X 80 = 320 cm = 3,2 m.
c. Menaksir Lebar Sungai

Caranya adalah ;
1. Tetapkan titik A disebelah sungai.
2. Jadikan tempat berdiri menjadi titik B
3. Buatlah sudut 90 derajat dan bergerak ketitik
C sebanyak X langkah.

4. Lanjutkan melangkah ketitik D sebanyak ½ X langkah.


5. Dari titik D Buatlah sudut 90 derajat dan bergerakmundur sambil mengintai
ketitik A dan C, Serta titik E adalah tempat berada disatu garis lurus.
6. Berhenti setelah AC dan E berada disatu garis lurus ( dengan demikian lebar
sungai adalah AB = 2 DE ).

D. KOMPAS

1. Pengertian
Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk mengetahui arah
mata angin.
Seorang pengembara dan ahli berkemah harus mengetahui benar-benar
tentang kompas, dengan kompas maka akan mengetahui jalan yang terukir pada
peta dengan semboyan kompas InsyaAllah tidak akan tersesat.
 Bagian – bagian Kompas
 DIAL = Permukaan dimana tertera angka derajat dan
hurup mata angin.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 81

 VISIR = Lubang dengan kawat halus untuk membidik


sasaran.
 KACA PEMBESAR = Untuk ditempelkan pada mata dan melihat
derajat kompas.
 JARUM PETUNJUK = Arah yang menunjukkan utara maknet
 TUTUP DIAL = Dengan dua garis bersudut 45 drajat yang dapat
diputar.
 ALAT PENYANGKUT = Sebagai alat penopang kompas saat membidik
objek.

Cara melihat Kompas dan membidik sasaran yang dituju.

 Cara menggunakan Kompas


 Letakkan kompas diatas permukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi maka jarum akan menunjukan arah utara meknet.
 Bidik sasaran dengn Visir melalui cela pada Kaca Pembesar, setelah itu
miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50 derajat dengan Kaca Dial.
 Fungsi Kaca Pembesar
 Membidik kearah Visir, membidik sasaran.
 Mengintai derajat kompas pada Dial.
 Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari Kaca Pembesar,
luruskan garis yang terdapat pada Tutup Dial kearah Visir, daerah dengan
sasaran bidik agak mundur terlihat melalui Kaca Pembesar.
 Apabila sasaran bidik 30 derajat, maka bidiklah kearah 30 derajat sebelum
menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30
derajat.
 Carilah sebuah benda yang tinggi diantara benda – bendalain disekitarnya,
sebab rut eke 30 derajat tidak selalu datar atau kering. Kadang – kadang
berpecah – pecah jadi tempatnya tidak melambung atau keluar dari rute
dengan titik kehilangan jalur 30 derajat.
 Sebelum bergerak kearah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu
“sasaran bidik” ( back azimuth / back reading ) agar dapat kembali
kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.

 Rumus Sasaran Bidik


 Apabila sasaran kurang dari 1800 maka harus ditambah 1800
00 - 1800 = X0 + 1800
 Apabila sasaran lebih dari 1800 maka harus dikurang 1800
1800 - 3600 = X0 - 1800
Contoh : a. 300 = 300 + 1800 = 2100
b. 2400 = 2400 – c. 1800 = 600
d. 45034,20 = 225034,20
e. 178054,15 = 001005,45

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 82

 Arah Mata Angin


U Keterangan :
UBL UTL U = Utara = 00/3600
BL TL UTL = Utara Timur Laut = 220,30
TL = Timur Laut = 450
BBL TTL TTL = Timur Timur Laut = 670,30
B T T = Timur = 900
TMG = Timur Menenggara = 1120,30
BBD TMG TG = Tenggara = 1350
SMG = Selatan Menenggara = 1570,30
BD TG S = Selatan = 1800
SBD SMG SBD = Selatan Barat Daya = 2020,30
S BD = Barat Daya = 2250
BBD = Barat Barat Daya = 2470,30
B = Barat = 2700
BBL = Barat Barat Laut = 2920,30
BL = Barat Laut = 3150
UBL = Utara Balat Laut = 3370,30
 PERINGATAN
Untuk mempelajari arah mata angin jangan dengan cara menghafal,
sebab cara itu tidak tepat melainkan dengan mengetahui dahulu arah mata angin
Utara. Kemudian dapat diketahui arah mata angin lainnya.
Untuk mudahnya menghadaplah kearah Uara Lalu rentangkan kedua
tangan, maka kita ketahui bahwa :
1. Muka / Depan menunjukan arah Utara.
2. Tangan Kanan menunjukkan arah Timur.
3. Tangan Kiri menunjukkan arah Barat.
4. Belakang menunjukkan arah selatan.

SDN 006 PENAJAM 2009

E. TANDA – TANDA ALAM


 Benda –benda lain yang dapat menunjukkan arah mata angin
 Matahari ( Terbit dari Timur dan tenggelam di Barat )
 Masjid ( Tempat imam menghadap Barat
 Kuburan Isalam ( Batu Nisan ada di Utara membujur Utara – selatan )
 Silet ( Bila diapungkan di air akan menunjukkan arah Utara – Selatan )
 Bintang ( Rasi-rasi bintang pada malam hari apabila langit terang )

 Menaksir Arah Mata Angin dengan rasi-rasi Bintang.


Arah mata angin dapat ditentukan dengan bantuan gugusan Bintang.
Ntaranya Biduk Besar, salib Selatan, Orion, dll.
Apabila salah satu rasi bintang tersebut terlihat maka Arah dapat diketahui.
Maka arah yang lainnya dapat diketahui pulah seperti di Hutan Lebat Pucuk Daun
akan menghadap ke Timur demikian juga dengan batang-batang kayu yang jarang
terkena sinar matakari akan Berlumut.

Keterangan
A. Titik –titij\k yang menghubungkan bintang – bintang sebenarnya tidak ada. Jika
digambar ada. Itu hanya suatu kehayalan untuk menghubungkan bintang yang
satu dengan yang lainnya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 83

B. Garis lurus yang ditarik dari bintang kekaki langit juga dimaksudkan sebagai
Garis Proyeksi untuk menetapkan titik potong yang tepat dikaki langit.

C. Untuk menjelaskan sambil menunjuk jumlah bintang dalam satu rasi yang sama,
maka sebaiknya harus menggunakan senter. Pilihlah malam-malam dibulan
kemarau karena langit terang dan bintang-bintang tampak jelas.
Contoh…………………………………………………………………………..
a. Rasi Bintang Besar e. Rasi Salib Selatan
Perahu Bintang Tujuh Dibelahan Langit Bagian selatan

Dibelahan Langit
Bagian Utara
U S

b. Rasi Scorpio Salib Selatan disebut juga


GUBUK PANCENG
Dan Bahasa Asingnya
Dibawah SCUT HEREN CROSS
Langit Bagian Berhati-hatilah dalam menentu-
TG Tenggara dan kan bintang tersebut karena di -
Barat Daya sekitarnya banyak bentuk yang
sama. Perhatikan jumlah bintang
nya ada 5 buah sedangkan yang
Satunya sangat kecil.

c. Rasi Gasseopia f. Rasi Waluku ( orion )


U

Dibawah Langit
Bagian Utara
U Disepanjang Belahan
d. Rasi Orion Langit Bagiab Utara –
Selatan

Disepanjang
B Lintasan Matahari S

 Tanda – Tanda yang Memperkirakan Perubahan Cuaca


 KABUT
1. Kabut tipis dan rata membumbung tipis keatas berarti kurangnya uap air
diudara dan bertanda cuaca akan baik.
2. Cuaca terang benderang dipagi hari bertanda buruk pada hari itu apabila
kemarin hujan.
3. Langit yang ditutupi awan kemudian mulai terang pada pagi hari bertanda
cuaca baik.
4. Apabila ada kabut diatas lembah dipagi hari bertanda cuaca baik, sedangkan
digunung-gunung akan turun hujan.
5. Udara sejuk dan agak lembab / ada embun dipagi hari menunjukkan bahwa
cuaca baik. Tetapi apabila panas dan kering biasanya akan turun hujan pada
siang hari.

 AWAN
Apabila Matahari diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan
yang deras,

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 84

 MATAHARI
1. Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang
kehitaman bertanda ada hujan. Apabila bersih dan terang benderang bertanda
hari baik.
2. Mtatahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang benderang
cuaca baik, apabila berwarna merah dicampuri garis kekuningan-kuningan
berarti akan hujan lebat.
3. Apabila matahari tarbewnam dengan warna kekuning-kuningan bertanda ada
hujan, apabila ada warna merah muda bertanda cuaca baik, warna merah pada
matahari terbenam berarti aka ada angin yang cukup kencang.

 BINTANG
Apabila bintang dilangit di malam hari kelihatan terang sekali maka sudahh
dapat dipastikan bahwa dimalam hari itu cuaca akan baik, sedangkan bila
Nampak suram bartanda cuaca

 BULAN
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tetapi bila bulan diliputi
awan yang gelap berarti hujan akan turun, bila ada lingkaran putih (HALO) yang
melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.

 BINATANG
Apabila diperhatikan naluri binatang dengan seksama yang ada hubungannya
dengan cuaca maka kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang
dilakukannya dengan cara mereka masing-masing tetapi bertawkallah pada
Tuhan Yang Maha Esa.

(Tanda-Tanda oleh Binatang)


1. Laba-Laba
Mereka akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan
sarangnya bila cuaca baik.
2. Semut
Mereka akan tetap didalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila
mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah
Pada cuaca baik mereka berterbangan jauh dari sarangnya dan mereka tetap
akan berada dekat sarangnya dengan tenang apabila akan dating hujan.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan tetap didinding sedangkan pada
cuaca baik mereka berterbangan kian-kemari.
5. Nyamuk
Apabila dipagi hari mereka menggagu maka akan hujan, apabila matahari
terbenam mereka berterbangan kian-kemari dan terbang berduyun-duyun
bertanda cuaca baik.
6. Cacing
Apabila dimalam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir dikebun
berararti akan dating hujan, tetapi bila mereka keluar dari lubangnya berarti
hujan akan turun lama.
7. Lintah
Kita dapat membuat baro meter dari seekor lintah yang ditaroh di dalam
gelas berisi air yaitu :
 Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air maka bertanda cuaca
akan tetap baik.
 Apabila ia berdiam diri di dalam gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu
lama.
 Apabila datang topan maka ia akan merekat erat-erat digelas sedang
ekornya digerakkan sekeras-kerasnya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 85

8. Siput
Pada cuaca baik mereka akan merayap dengan tenang, sedangkan pada
cuaca buruk mereka akan merayap dengan cepat.
9. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya akan sudahh dapat tercium dari
jarak yang lebih jauh dari pada cuaca baik.
10. Ikan
Mereka akan melompat-lompat Di atas air bila cuaca akan buruk.
11. Anjing
Bila ia menggali tanah untuk menyembunyikan tulangnya maka cuaca akan
buruk.
12. Katak
Pada cuaca buruk mereka akan berdiam dalam air, bila cuaca baik mereka
akan duduk ditepi kolam, bila malam hari cuacanya baik, dimusim kemarau
mereka tidak bernyanyi maka cuaca buruk akan datang .
13. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh, bila hujan tidak lama mereka akan
tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan, apabila mereka
selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
14. Bebek/Angsa
Mereka tampak tidak tenang dan selalu menggigit bulunya apabila cuaca
akan buruk.
15. Burung Kepinis
Pada cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi
pula terbangnya.
16. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari,
bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
17. Burung Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas
sarangnya.
18. Kucing
Ia akan membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki
depannya yang dibasahi dengan mulutnya maka cuaca akan buruk.
19. Burung-Burung
Bila mereka membasahi bulunya dengan paru maka cuaca akan buruk.
20. Burung-Burung Laut
Bila mereka terbang menuju daratan bertanda cuaca akan buruk.
21. Asap
Apabila asap api naik dengan tegag lurus dan tinggi sekali maka cuaca akan
tetap baik, bila asap api naiknya mendatar dengan tanah / rendah maka
cuaca akan buruk.
22. Bunga
Aromanya akan tercium semerbak sekali bertanda cuaca akan buruk.
23. Hembusan Angin
Udara yang lembab dari arah utara dan timur meramalkan cuaca akan baik
sedangkan udara yang dating dari barat daya adalah tanda akan dating hujan.
24. Arah Angin
Arah putaran angin biasanya searah jarum jam, apabila sebaliknya
meramalkan cuaca akan buruk.
25. Cakrawala
Bila ia berwarna merah pada matahari berarti cuaca kurang baik, apabila
matahari terbenam ia berwarna kuning jernih dan orange dibawahnya maka
cuaca akan cerah / baik.

Jumat-Rabu
Penajam,18-23september 2009

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 86

BAB XV
SANDI – SANDI
1. SANDI MORSE I
a. Pengertian
Morse adalah nama seorang amerika yaitu SAMUEL FINLY BREESE
MORSE, yang hidup tahun 1791 – 1872. Tahun 1837 ia merancang alat telegraf
yang pertama, pada tahun 1844 terjadilah hubungan telegraf yang pertama kali di
dunia antara Raltimore dan Washington tepatnya pada tangga;l 27 Mai 1844, dan
mulai dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851.
Alat yang dapat menyampaikan isyarat morse
 Dengan Peluit ( bunyi pendek dan panjang )
 Dengan bendera ( kibatan pendek dan panjang )
 Dengan api / cahaya ( nyala pendek dan panjang )
 Dengan asap ( gumpalann kecil dan besar )
 Dengan cermin ( bantuan sinar matahari , sebentar dan lama )
 Dengan alat telegraf (tulisan titik dan garis )
Yang perlu diingat dalam penyampaian morse, pada waktu member
isyarat perlu di perhatikanantara perbedaan titik dan garis yaitu 1=3. Missal untuk
titik 1 detik maka untuk garis 3 detik.
A = .- H = …. O = --- V = …-
B = -… I = .. P = .--. W = .—
C = -.-. J = .--- Q = --.- X = -..-
D = -.. K = -.- R = .-. Y = -.—
E = . L = .-.. S = … Z = --..
F = ..-. M = -- T = - KH = ----
G = --. N = -. U = ..-
b. Rumah Morse

E T
I A N M
S U R W D K G O
H V F L P J B X C Y Z Q KH
5 4 3 2 1 6 7 8 9 0
Keterangan :
 Kolom bagian kira diawali dengan titik ( . )
 Kolom bagian kanan yang diawali dengan setrip/garis ( - )
 Kolom dibawahnya bagian kIri titik ( . ) dan yang bagian kanan setrip/garis ( - )
 Cara membuat Morsenya digabung dari kolom pertama.
c. Rumus Morse

H S I E T M O KH
V G Q
F U Z

L R A N K Y

C
P W D X

J B
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 87

2. SANDI RUMPUT 3. SANDI KANJI


Titik MORSE Titik MORSE
Garis Garis

Pemisah huruf Contoh :

Contoh :
T E G A K P R A M U K A

4. SANDI PAKU 5. SANDI MORSE PALSU


Titik MORSE Titik ( . ) = 1 SANDI ANGKA
Garis Garis ( - ) = 5
Contoh :
Pemisah huruf _ _ … / _ / _ _ . . / . / _ _ _ _ / _ ….
Contoh :
13 5 12 1 20 9

T E R A P M E L A T I

6. SANDI MORSE PENDEK TINGGI 7. SANDI MORSE HIDUP MATI


Titik ( . ) = Huruf Pendek Titik ( . ) = Huruf Hidup
Garis ( - ) = Huruf Tinggi MORSE Garis ( - ) = Huruf Mati MORSE

Contoh : al, itu, ecun, mh, ia, nia Contoh :MAUI, OH, OAIE, EL, AKU
A R H A I S B A H A R

8. SANDI KATA PALSU 9. SANDI SAKTI


= 1 = 1
= 5 SANDI ANGKA
= 5 SANDI ANGKA
= 10
= 10 Contoh :
__ = _
Contoh : DITF. I. CIC. PLIO. I. LOT. I , , , __ , , __ , l
L A K S A N A P E R S A M I

10. SANDI ANGKA 11. SANDI JAWA


= 1
A= 1 J = 10 S= 19
B= 2 K = 11 T= 20 = 5 SANDI ANGKA
C= 3 L = 12 U= 21
D= 4 M = 13 V= 22 = 10
E= 5 N = 14 W= 23
F= 6 O = 15 X= 24 = Pemisah huruf
G= 7 P = 16 Y= 25 Contoh :
H= 8 Q = 17 Z= 26
I = 9 R = 18
Contoh : 7 – 1 – 18 – 21 – 4 – 1
G A R U D A 18 1 11 9 20
R A K I T

12. SANDI AZ 13. SANDI ZA


A B C D E F G H I J K L M ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Z Y X WVU T S RQ P O N z y x w vu t s rqpo n m l k j I h gf e d c b a

Contoh : G P P Contoh : k f g i z
TKK PUTRA

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 88

14. SANDI GES 15. SANDI BENTUK GAMBAR


= 1 = 4 SANDI = 1 = 7
ANGKA = 3
= 5 = 10 = 5 = 10
A = 10
Contoh : Contoh :
. . . . . .

J A M B O R E
25 14 22 11 18 21 10
P E M B I N A

16. SANDI KOTAK I 17. SANDI KOTAK II


ABC DEF GHI
AB CD EF UV JKL MNO PQR
GH IJ KL ST WX STU VWX YZ
MN OP QR YZ
Contoh : ☻☻ ☻☻ ☻
Contoh : ☻ ☻
P U L A N G
S E J A T I
Ket : Huruf Ke-2 diberititik 1
Ket : Huruf Ke-2 diberititik 1 Huruf Ke-3 diberititik 2

18. SANDI KOTAK III 19. SANDI KOTAK IV


F
B D F
A C E G D H
X H C E G I
W I Z J
V Y Z J Y K
U K X A B L
T L W M
S Q O M V N
R P N U S Q O
T P

Contoh : R

S I A G A Contoh : ☻ ☻☻

L A K S A N A

20. SANDI 45 21. SANDI JAGO

OP MN YZ B C D E F H I K L
AB KL J W
ST QR WX
CD IJ A X
EF GH UK G Y
O Z
Contoh : ☻☻
M N P Q R S T U V
K E R T A S Contoh : U X F I Z C
K a r t o n

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 89

22. SANDI RODA PANCASILA 23. SANDI SEGITIGA

A
B
C0

M N O
D P V J
E. Q. Y Z .W .K
F0 R .. .. X 0
L
. ..
S T U

I0
H.
G
Contoh : I16. N21. A20. A18. P1 Contoh :
P U T R A
. .. . 0 0

K U N C I

24. SANDI TRI 25. SANDI EMPAT LINGKARAN

S 1? A B C
T K ‘ “
5 6
U E MNO
P 0 7 A : ‘“
4 9 8 2 D P V J
I N ! E‘ Q‘ Y ‘W ‘K
F“ R“ Z “X “L
B 3 , ,,
STU
..… Tanda awal & akhir pada kotak /
angka yang menyatakan jumlah , ,,
GHI
----- Stop ( – ) atau tanda sambung
Contoh :
Contoh :

T U N A S “
6 9 5 7 L I M A
K I T T

26. SANDI PEDOMAN 27. SANDI BUNGA


( Dari Pusat Bumi berkeliling menuju = 1
ke Kutup Utara melalui Arah Timur
Terus menuju Kutup Selatan akhirnya = 5 SANDI ANGKA
ke Arah Barat ).
= 10

Contoh : . . .. . .

Artinya B A N T A L
PASUKAN GAJAH MADA

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 90

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 91

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 92
53. SANDI PONETIK INTERNASIONAL
A = ALPHA N= NOVEMBER
B = BRAVO O= OSCAR
C = CHARLIE P= PAPA
D = DELTA Q= QUIBECK
E = ECHO R= ROMEO
F= FOXTROT S= SIERRA
G= GOLF T= TANGO
H= HOTEL U= UNIFORM
I= INDIAN V= VICTOR
J= JULIETE W= WISHKEY
K= KILO X= X-RAY
L= LIMA Y= YANKEE
M= MIKE Z= ZULU

56. SANDI ANGKA BERGANDA 57. SANDI ANGKA BERTINGKAT


A = 1=27 J = 10=36 S = 19=45 A + Z = 60
B = 2=28 K = 11=37 T = 20=46 A= 5 J = 23 S = 41
C = 3=29 L = 12=38 U = 21=47 B= 7 K = 25 T = 43
D = 4=30 M = 13=39 V = 22=48 C= 9 L = 27 U = 45
E = 5=31 N = 14=40 W = 23=49 D = 11 M = 29 V = 47
F = 6=32 O = 15=41 X = 24=50 E = 13 N = 31 W = 49
G = 7=33 P = 16=42 Y = 25=51 F = 15 O = 33 X = 51
H = 8=34 Q = 17=43 Z = 26=52 G = 17 P = 35 Y = 53
I = 9=35 R = 18=44 H = 19 Q = 37 Z = 55
I = 21 R = 39
Contoh : 18 – 27 –11 – 35– 46 Contoh : 35 – 45 – 43 – 39 – 21
R A K I T P U T R I

58. SANDI AND 59. SANDI IRIAN


Tiap huruf ditambah AND Dibaca dari Belakang
Contoh : Danda Rand Manda Contoh : AMRAHD ASAD
D a r m a Artinya : DASA DHARMA

60. SANDI KATA 61. SANDI NAIK TURUN TINGKAT


IAN (dapat dirubah) Naik 5 Tingkat (dapat dirubah)
Contoh : Tianri Bian Ianu Aniana Contoh : X A H W F W N O W J Z E
Artinya : Tri Buana Artinya : B E L A J A R S A N D I

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 93

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 94

Anak Pramuka SDN 013 Penajam

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 95

BAB XVI
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN ( P3K )
A. POKOK – POKOK TINDAKAN

1. Jangan Panik.
Jangan panic tidak berarti boleh lamban. Bertindaklah cepat, tetapi tetap tenang. Apabilah
kecelakaan bersifat masal, korban – korban yang menderita luka ringan dapat dikerahkan
untuk ikut membantu. Dalam hal ini petunjuk – petunjuk secara tenang dan jelas.
2. Perhatikanlah Pernafasan Korban.
Mungkin anda masih menyempatkan jiwa pendrita jika anda memperhatikan hal ini. Bila
pernafasan korban berhenti, segera kerjakan pernapasan buatan dari mulut kemulut.
3. Hentikan Pendarahan.
Darah yang keluar dari pemb ulu – pembulu besar dapat mengakibatkan kematian dalam
waktu 3 – 5 menit.
Dengan mempergunakan sapu tangan atau kain yang bersih tekanlah tempat
pendarahan kuat – kuat dengan tangan anda. Kemudian ikatlah sapu tangan tadi dengan
baju, ikat pinggang atau apapun juga agar sapu tangan tadi tetap menekan luka itu.
Letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari pada bagian tubuh lainnya,
kecuali kalau keadaannya tidak memungkinkan.

Perhatikan : Torniket untuk pendarahan hanya boleh dikenakan jika tangan atau kaki
sikorban sudahh hancur.
4. Perhatikanlah Tanda – Tanda Shock.
Apabilah ada tanda – tanda shock ( lihat bab shock ). Korban ditelentangkan dengan letak
kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
Apabila korban muntah – muntah dalam keadaan setengah sadar, baringkanlah
telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Cara ini dilakukan
untuk korban – korban yang dikahawatirkan tersedak (keselak) darah, muntahan atau air
kedalam paru – parunya.

Apabilah korban mengalami cidera didada, dan menderita sesak nafas (serta
masih sadar), letakkan dalam sikap setengah duduk.
5. Jangan Memindahkan Korban Secara Terburu – Buru
Korban tidak bpoleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis serta
keparahan cedera yang dialaminya kecuali tempat kecelakaan tidak memungkinkan
korban dibiarkan ditempat tersebut ( misalnya ditempat kebakaran, korban harus segera
dipindahkan.
Apabila korban hendak diusung, terlebih dahuluperdarahan segera dihentikan,
serta tulang – tulang yang patah harus dibidai ( spalk splint ).

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 96
Dalam mengusung kporban, usahakan agar kepala korban tetap terlindung. Dan
setiap kali harus diperhatikan jangan sampai saluran pernafasan tersumbat oleh kotoran
atau muntahan. Jika korban diusung oleh dua orang, letakkan kepalanya didekat
pengusung yang dibelakang. Dengan demikian pengusung dapat memperhatikan hal – hal
tadi.

Dalam kecelakaan masal, urutan prioritas korban yang harus diusung ketempat
pertolongan lanjutan adalah sebagai berikut :
 Korban dengan luka didada dan leher yang disertai oleh sesak nafas.
 Korban dengan luka didada atau perut yang disertai pendarahan dalam rongga – ronga
tersebut.
 Korban dengan luka diperut.
 Korban yang diberi torniket.
 Korban dengan cidera dikepala.
 Korban dengan cedera pada tulang belakang.
 Korban dengan luka bakar yang lebih dari 20% luasnya.
 Korban dengan patah tulang pinggul, paha dan betis.

B. PENANGGULANGAN PENDERITA KECELAKAAN

Hal – hal yang perlu diperhatikan :


1. Meminta Pertolongan
 Amankan penderita.
 Hubungi Ambulan dengan telpon nomor 118.
 Tertibkan masyarakat.
 Lakukan prosedur gawat darurat.

Cara

memanggil mobil ambulan :


 Putar nomor telpon 118
 Sebutkan :
 Nama anda
 Nomor telpon anda
 Lokasi penderita ( jalan, nomor rumah, dan lain – lain )
 Jenis penyakit ( sakit, kecelakaan lalulintas / kerja, kriminalitas dan lain –
lain )
 Keadaan penderita ( sadar atau tidak sadar )
 Jumlah
2. Resusitasi
Tindakan atau pertolongan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan fungsi jantung
yang terganggu guna melangsungkan hidup penderita.
 Gangguan fungsi pernafasan
Didapatkan : Saliran pernafasan yang tersumbat.
Tindakan : Buka jalan nafas

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 97
JALAN NAFAS TERSUMBAT
 Korban tidak sadar dan terbaring terlentang dengan posisi kepala normal,
mengakibatkan lidah dapat tertarik ke dalam.
 Jangan meletakkan sesuatu dibawah kepala Karena hanya akan memperburuk
keadaan.
JALAN NAFAS TERBUKA
 Letakkan satu tangan dibawah leher korban dan angkat keatas. Dorong kepalanya
kebelakang dengan tangan yang lain diatas dahinya.
 Pada posisi diatas, lidah tertarik keatas, jalan nafas akan terbuka.
HATI - HATI
 Penderita yang tidak sadar dalam posisi duduk akan tersumbat oleh lidahnya
sendiri.
 Penderita dengan luka berat didaerah punggung dan daerah leher.
 Mengeluarkan penderita yang tidak sadar dari dalam mobil.
MENILAI DAN MEMERIKSA PERNAFASAN
 Angkat kepala dan kemudian tarik kebelakang untuk membuka nafas.
 Perhatikan dada korban.
 Punggung tangan atau pipi peneolong diletakkan diatas mulut dan hidung
korban.
BERNAFAS
 Melihat dada korban bergerak.
 Mendengar, menghirup dan menghembuskan nafas.
 Merasa, udara pernafasan dihembuskan kepunggung tangan atau pipi.
 Tindakan pada keadaan gawat darurat
a) Tentukan apakah korban tidak sadar.
Tidak mungkin membangunkan korban yang tidak sadar dengan menyentuh atau
memanggilnya.
b) Buka jalan pernafasan.
Angkat kepala korban yang tidak sadar keatas dengan meletakkan satu tangan
dibawah lehernya dan dorong kepalanya kebelakang dengan tangan yang lain
diatas dahinya ( pada orang dewasa ). Perhatikan supaya kepala tetap pada posisi
ini.

c) Tindakan selanjutnya tergantung pada keadaan korban sendiri.


 Korban bernafas cukup,
Tindakan : Letakkan korban dalam posisi miring ( menyamping ), dan posis
leher dan kepala tetap dipertahannkan seperti nomor 2 diatas.
Korban tidak bernafas atau pernafasan tidak cukup
 Keadaannya parah,
Tindakan : Pernafasan buatan
Mula –mula pernafasan buatan dilakukan 3 -5 kali cepat dan dalam.
Kemudian segera denyut nadi karotis (daerah leher bagian
sampiung)
d) Denyut nadi karotis teraba, pernafasan buatan diteruskan sampai terjadi
pernafasan sepontan atau diambil alih yang lebih ahli.
Denyut nadi karotis tidak teraba, terdapat gangguan fungsi jantung yang disebut
henti jantung dan harus dilakukan pernafasan buatan dan kompresi jantung luar.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 98
 Pernafasan buatan

Korban tidak sadar,


Pernafasan tidak ada / Pernafasan buatan segera dimulai
lemah / tidak teratur

Setiap deti sangat berharga !!


Lebih cepat dimulai, lebih besar kemungkinan berhasil

a. Dari mulut kemulut.


Bila si korban tidak bernafas karena tenggelam terkena arus listrik, kena asap
kimia, atau penyebab lainnya tetapi jantungnya masih menghasilkan denyutan (
dan bila anda sudahh memeriksa saluran pernafasannya ) lakukanlah bantuan
pernafasan melalui mulut ke mulut.
1. 2.

3. 4.

b. Pernafasan buatan cara Nielsen.


Cara ini dapat mengalirkan udara keparu – paru lebih banyak dari pada cara dari
mulut kemulut. Tetapi kelemahannya ialah bahwa penolong tidak menguasai
saluran pernafasan korban secara terus menerus. Apabilah terjadi penyumbatan (
misalnya oleh lender ), usaha ini tidak banyak memberikan hasil.
D. B. C. D.

Tekniknya :
 Berlututlah didekat kepala korban. Pegang kedua lengan atas korban untuk
diangkat keatas. Korban dalam keadaan tengkurap.
 Angkat siku korban keatas dan kedepan untuk mengembangkan paru –
parunya, dengan demikian udara akan terhisap kedalam. Kemudian
kembalikan lagi kesikap semula.
 Bentangkan kedua telapak tangan anda dipunggung korban sedemikian rupa
sehingga ibu jari tangan kiri bertemu ibu jari tangan kanan.
 Kemudian tekanlah punggung korban kebawah untuk mengempiskan paru –
parunya. Dan ulangi lagi dari A.
Cara Nielsen ini tidak boleh dilakukan terhadap penderita patah tulang selangka,
tulang iga, tulang belakang, dan juga penderita geger otak.
c. Pernafasan buatan cara Silvester.
Caranya : Baringkan korban secara telentang, kemudian kedua tangannya
direntangkan dan dilipat kedada secara berganti–ganti.
Penolongberlutut didepan kepala korban.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 99

Sebenarnya masih banyak lagi cara-cara pemberi pernafasan buatan,


tetapi masing-masing mempunyai kekurangan-kekurangannya. Pada umumnya
tiga cara ini yang sering dipergunakan.
Pemberian pernafasan buatan harus diberikan kepada setiap korban
yang diduga memerlukannya, tanpa menunggu kepastian apakah korban itu benar
terhenti pernafasannya atau tidak. Karena apabila lima menit saja otak tidak
mendapatkan zat asam, maka jaringan tersebut akan mati. Sehingga pertolongan
selanjutnya akan sia-sia saja..
3. Menghentikan Pendarahan
Caranya : a. Menekan dengan jari tangan.
a. Penekanan dengan kain bersih / sapu tangan pada luka.
b. Balut tekan.
c. Torniket hanya pada keadaan tertentu.
a. Menekan dengan jari tangan.
Pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit ditekan dengan jari.
Dengan menekan pembuluh darah antara jari dan tulang, maka pendarahan akan
berhenti.

Pada sisi badan manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yang dapat ditekan dengan
jari.
b. Penekanan dengan kain bersih / sapu tangan pada luka.
 Saputangan yang disetrika dan belum dipakai, lipatan bagian dalam dianggap
bersih.
 Letakkan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan tekanlah.
 Pendarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman – kuman dapat
dihindarkan.

c. Balut tekan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 100
d. Torniket hanya pada keadaan tertentu, yaitu bila anggota badan atas ( tangan ) atau
anggota badan bawah ( kaki ) terputus.
 Tutup ujung tungkai yang putus dengan kain bersih.
 Bagian tangan / kaki yang putus dimasukkan kedalam kantong plastic yang berisi
es dan dibawa bersama – sama ke rumah sakit.

4. Cara Membalut dan Membidai


a) Cara Membalut
Tujuan membalut ialah untuk menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), penutup
luka,dan sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya. Selain itu balutan juga dapat
ditunjukan untuk menahan pembengkakan menjulang, bagian badan yang cidera, dan
menjaga agar bagian yang cidera tidak bergerak. Untuk itu ada beberapa jenis
pembalut yang dapat dipergunakan yaitu : pembalut segi tiga (mitella), pembalut
gulung (pita), dan plester (pembalut berperekat).

 Membalut dengan mitella


Dalam PPPK (P3K) pembalut segi tiga sangat banyak gunanya. Oleh karena
itu dalam perlengkapan PPPK (P3K) sebaiknya disediakan lebih dari sebuah
pembalut jenis ini. Mitella terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki,
dengan ukuran panjang kakinya masing – masing 90 cm. Mitella dipergunakan untuk
membalut bagian tubuh yang berbentuk bulat dan dapat pula untuk menggantungkan
lengan yang cidera. Selain itu mitella dapat dilipat – lipat sejajar dengan alasnya, dan
menjadi pembalut bentuk dasi (craval). Pembalut katun mempunyai kelebihan
terhadap pembalut kasa. Pembalut katun dapat ditarik lebih erat, yaitu bila
dimaksudkan untuk menekan pembengkakan.

 Membalut dengan pembalut pita (gulung)


Pembalut gulung dapat dibuat dari kain katun, kain kaasa, flannel, ataupun
bahan yang elastic. Tetapi yang banyak dijual diapotik – apotik ialah yang terbuat
dari kain kasa. Keuntungn kain kasa ini ialah : mudah menyerap air atau darah
dantidak gampang bergeser sehingga mengendor. Ada bermacam – macam ukuran
pembalut gulung : lebar 2,5 cm untuk membalut jari – jari tangan, 5 cm untuk leher
dan pergelangan tangan, 7,5 cm untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan
kaki, 10 cm untuk paha dan sendi pinggil, 10 – 15 cm intuk dada, punggung dan
perut.

Pembalut dengan mitella Pembalut dengan mitella

Cara mengikat sudut (ujung), menggunakan simpul Mati, supaya


tidak menimbulkan benjolan yang mengakibatkan timbulnya
tekanan yang makin lama makin sakit.

Membalut Kepala Membalut Mata Satu


a. Sudut puncak berada dibelakang kepala.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 101

Balutan Patah Tulang Selangka


b. Sudut puncak berada di muka.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 102

Pembalut Dasi Untuk Mata Pembalut Dasi Untuk Lengan, Paha dan Betis

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 103

b) Membidai
Alat yang dipakai mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.
Tujuan : Mencegah pergerakan tulang yang patah.
Syarat : = Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan 2 sendi tulang didekat
tulang yang patah.
= Tidak boleh terlalu kencang / ketat, karena akan merusak jaringan
tubuh.
Alat : = Anggota badan sendiri
= Papan, bamboo, dahan
= Karton, majalah, kain
= Bantal, guling, selimut
= “Air sprint”
= “Vacum matras”

c). Buatlah kain segitiga yang dilipat untuk fiksasi tulang iga yang patah

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 104

5. Transportasi
Memindahkan Penderita gawat darurat dari satu tempat ketempat lain.
Syarat : = Keadaannya stabil
= Jalan napas dijamin terbuka
= Monitor (pengawasan ketat) dari
– Jantung
– Nadi
– Paru – paru
Alat : 1. Tenaga Manusia – Satu orang
– Dua orang
– Tiga orang
– Empat orang
2. Tandu : = Khusus – Bambu / dahan
3. Kendaraan : = darat
= laut
= udara
Di bawah ini dijelaskan beberapa cara mengusung korban apabila keadaan
menharuskan korban itu segera dipindahkan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 105

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 106

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 107

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 108
C. BEBERAPA MACAM ALAT USUNAGAN

A. Usungan model tentara

B. Usungan buatan sendiri, dengan mempergunakan


dua buah kemeja dan dua batang tongkat. Perhatikan
: lengan kemeja terlebih dahulu dimasukkan ke
dalam lipatan badan kemeja.

C. Usungan model Stoker. Biasanya tersedia


dikapal – kapal.

D. Usungan model Niel Roberson. Dipergunakan untuk memindahkan


korban dari kapal ke kapal lain.

E. Usungan model ini dimiliki oleh


Angkatan Laut.

F. Usungan buatan Anggota Pramuka.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 109

BAB XVII
ADMINISTRASI GUGUS DEPAN
A. ADMINISTRASI YANG DIPERSIAPKAN ADALAH:
a) Program Kerja Tahunan
Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama satu tahun.
Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing belaku selama 4 bulan
(caturwulan) Pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu
didahulukan sesuai dengan kondisi tadik dan lingkungannya.

Bulan
NO Kegiatan Ket
1 2 3 4

b) Program Kegiatan Mingguan


Memuat runtutan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu latihan rutin.

PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN


hari, tanggal :
tempat :
NO Kegiatan Acara Pengganti Keterangan

c) Buku Induk Anggota


Buku induk anggota sebagai penertiban data, memuat data diri anggota serta tingkat
kecakapan anggota. Format seperti di bawah ini:

NO NTA NAMA AGAMA TEMPAT, TGL ALAMAT NAMA ORANG


ANGGOTA LAHIR TUA

Mendapat TKK
Dilantik Tanggal
PEKERJAAN tanggal
Ramu Rakit Terap 1 2 3 4 5

d) Buku presensi (kehadiran)


Buku ini dipakai ketika latihan rutin, untuk mengecek kehadiran anggota di tiap regu.
Buku Kehadiran
Regu :
Hari, tanggal :
NO Nama Jabatan dalam regu Hadir S I A Paraf

e) Buku Iuran dan buku tabungan


Buku ini dapat disatukan dengan buku presensi.
Buku Kehadiran
Regu :
Hari, tanggal :
NO Nama Jabatan Hadir S I A Iuran Tabung-an Paraf

f) Buku Agenda Latihan


Buku Agenda memuat kegiatan yang dilaksanakan ketika latihan.

NO Kegiatan Waktu Tempat Peserta Biaya Ket

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 110
g) Buku Catatan Rapat (Notula)
untuk mencatat hal-hal penting ketika pertemuan, rapat, atau pengarahan dari pembina.
hari/ tanggal :
waktu :
tempat :
acara :

NO Permasalahan Pemecahan Keterangan

h) Buku Inventaris
Untuk mencatat perbendaharaan benda dan peralatan Gudep.

Keadaan
NO Barang Klasifikasi Jumlah Sumber Ket
(B/RR/RB)

i) Buku Log
Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan.

NO Tanggal Catatan Keterangan

j) Buku Catatan Pribadi


merupakan catatan rahasia tentang tadik yang dipegang oleh pembina.

NO nama tadik yang teramati Catatan Keterangan

k) Buku Upacara Pelantikan


untuk mencatat kegiatan pelantikan.

Hari, tanggal, nama pelantikan pembina


NO tempat Ket
waktu terlantik tingkat pelantik

l) Buku Tamu
Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan tujuan
serta saran-saran dari tamu.

Hari, tanggal, nama/ kesan dan


NO jabatan maksud Ttd
waktu alamat pesan

m) Buku ekspedisi
Buku untuk mencatat keluar masuk surat

NO No. Surat Tanggal Surat Perihal Tujuan paraf ket

Dengan penertiban administrasi, diharapkan akan menunjang kelancaran dan keberhasilan


kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 111
B. PENGISIAN ADMINISTRASI

FORMULIR PERMINTAAN PENDAFTARAN ANGGOTA


( Surat Pernyataan dari orang tua )

_______________, ____________________
Kepada Yth.
Gugus Depan ________________
Di _________________________

Dengan Hormat Perkenankanlah dengan ini kami mempercayakan kepada saudara,


anak kami :
Nama : ____________________
Tempat , Tanggal lahir :
Agama :
Alamat :

Untuk mengikuti pendidikan kepramukaan dan menjadi anggota Gerakan Pramuka di


Gugus Depan yang saudara pimpin. Bersama ini kami lampirkan formulir pendaftaran. Atas
kesediaan saudara menerima anak kami, kami menyampaikan ucapan terima kasih.
Wassalam .

Orang Tua/wali

____________________

FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA


1. Nama Lengkap :
2. Jenis kelamin :
3. Tempat dan tanggal lahir :
4. Agama :
5 Nama Orang Tua/Wali :
6. Pekerjaan Ortu/Wali :
7. Alamat Rumah :
8. Anak ke :
9. Jumlah saudara : Pa ______ orang, Pi ______ orang
10. Golongan darah :
11. Sekolah :
12. Bakat dan Hobi :
13. Hal-hal yang perluh diperhatikan : ( kebiasaan, kesehatan, bahasa yang dikuasai, dll )
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
14. Pengalaman dalam kepramukaan: Tahun _____________ sebagai ___________________
Tahun _____________ sebagai ___________________ Tahun _____________ sebagai
___________________
15. Lain-lain : _______________________________________________________________

Calon Peserta

____________________

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 112
LOG BOOK
( BUKU HARIAN )

WAKTU
NO URAIAN KEGIATAN/MASALAH KETERANGAN
( HARI/TANGGAL)

1 Rabu, 13 Agustus 1977 Gugus Depan persiapan diresmikan oleh


Ka Mabigus :
Susunan Pengurus :
Ketua mabi :
Wakil Ketua Mabi :
Sekretaris :
Pembina Gu dep :
Pembina Pasukan :
Pembina Siaga :
Dst.

2 Jumat, 14 – 12 - 1977 Perkemahan Percobaan


Tempat :
Tanggal :

CATATAN PRIBADI ANGGOTA PRAMUKA

1. Nama Lengkap :
Nama Kecil :
2. Tempat, Tanggal lahir :
3. Agama :
4. Masuk Pramuka tgl. :
5. Sifat baik yang perlu dikembangkan :
6. Sifat-sifat yang kurang baik yang perlu dikurangi :
7. Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti :
8. Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi anggota pramuka
9. Observasi terhadap pribadi anggota
a. Kecerdasan
b. Gotong Royong
c. Disiplin
d. Kegembiraan
e. Suka menolong /membantu
f. loyalitas
g. Kejujuran
h. Inisiatif
i. Kepribadian/mentalitas
j. Kreatifitas
k. Pengabdian

NO PERISTIWA PENTING TANGGAL TEMPAT


Di lantik Siaga
Menjadi Siaga Mula
Menjadi Siaga Bantu
Menjadi Siaga tata
Menjadi Siaga Garuda
Naik Golongan Penggalang
Dilantik Penggalang
Menjadi Penggalang Ramu
Menjadi Penggalang rakit

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 113
Menjadi Penggalang Terap
Menjadi Penggalang Garuda
Naik Golongan Penegak
Memasuki masa tamu
Dilantik Penegak
Manjadi Penegak Bantara
Menjadi Penegak Laksana
Menjadi Penegak garuda
Naik Golongan Pandega
Selesai menjadi Pandega pada usia 25 tahun

10. Kegiatan Kepramukaan/Kegiatan lain yang pernah diikuti :


a. …………..
b. …………..
c. …………..
11. Penyakit/gangguan kesehatan yang pernah diderita.
12. Mutasi anggota tanggal …………..

C. Tata cara Pindah Golongan setra Terjun Kemasyarakat


1. UPACARA PINDAH GOLONGAN DARI PENEGAK KE PANDEGA
1. Pradana mengumpulkan anggota dalam bentuk barisan bersaf
2. Penegak yang akan pindah golongan menghadap Kakak Pembina
3. Penjelasan Kakak Pembina seputar kepindahan golongan
4. Penegak yang akan pindah golongan mohon diri kepada Ambalan , ditandai
dengan jabat tangan kepada Dewan Ambalan.
4. Pembina Penegak memberi Cengkir kepada kepada Penegak yang akan pindah ke
Racana Pandega
5. Pembina Penegak menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana
6. Setelah dinyatakan diterima Pembina Racana, Penegak yang pindah digandengnya
berjalan melewati lorong – lorong kehidupan.
7. Panegak diserahkan kepada Ketua Racana.
8. Penerimaan Penegak oleh Racana dengan meniti satu jembatan yang panjang.
9. Resmilah menjadi tamu Racana.
10. Upacara Selesai

2. UPACARA PELEPASAN PENEGAK YANG AKAN TERJUN KE


MASYARAKAT.
1. Penjelasan Pembina.
2, Penegak yang bersangkutan minta diri.
3. Sambutan wakil anggota Ambalan.
4. Kata Pelepasan dari Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.
5. Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan.
6. Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.
7. Ramah tamah diakhiri dengan membuat rangkaian persaudaraan.
Sambil berjabat tangan penegak mohon diri sambil diiringi lagu perpisahan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 114

D. Program Kerja
PROGRAM KERJA SEMESTER GANJIL PASUKAN PENGGALANG
BULAN JULI sd DESEMBER 2013
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN : . . . . .
BULAN JUMLAH
KET
NO KEGIATAN JULI AGUSTS SEPTBR OKTOBER NOPEMBER DESEMBER PENGGALANG
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penerimaan Siaga menjadi tamu Penggalang
2 Latihan mencapai SKU Penggalang Ramu
3 Ujian SKU Penggalang Ramu
4 Pelantikan Penggalang Ramu
5 Latihan mencapai SKU Penggalang Rakit
6 Ujian SKU Penggalang Rakit
Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Penggalang
7
Rakit
8 Latihan mencapai SKU Penggalang Terap
9 Ujian SKU Penggalang Terap
Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Penggalang
10
Terap
11 Latihan SKK Bidang Keagamaan
12 Latihan SKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
13 Latihan SKK Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
Latihan SKK Bidang Ketrampilan dan Tehnik
14
Pembangunan
Lat. SKK Bid. Sosial Perikemanusiaan, Got Roy ,
15
TipMas
16 Manyiapkan Penggalang Garuda
17 Kenaikan Penggalang Ke Penegak
18 Persami
19 Perkemahan Besar antar Gudep
20 Gladian Pemimpin Regu
21 Lomba Tingkat
22 Upacara HUT Gerakan Pramuka
Penajam, …. Juli 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah selaku Kamabigus Pembina

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 115

PROGRAM KERJA SEMESTER GENAP PASUKAN PENGGALANG


BULAN JANUARI sd JUNI 2014
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN : ………………..
BULAN JUMLAH
KET
NO KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI PENGGALANG
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penerimaan Siaga menjadi tamu Penggalang
2 Latihan mencapai SKU Penggalang Ramu
3 Ujian SKU Penggalang Ramu
4 Pelantikan Penggalang Ramu
5 Latihan mencapai SKU Penggalang Rakit
6 Ujian SKU Penggalang Rakit
7 Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Penggalang Rakit
8 Latihan mencapai SKU Penggalang Terap
9 Ujian SKU Penggalang Terap
10 Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Penggalang Terap
11 Latihan SKK Bidang Keagamaan
12 Latihan SKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
13 Latihan SKK Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
Latihan SKK Bidang Ketrampilan dan Tehnik
14
Pembangunan
Lat. SKK Bid. Sosial Perikemanusiaan, Got Roy ,
15
TipMas
16 Manyiapkan Penggalang Garuda
17 Kenaikan Penggalang Ke Penegak
18 Persami
19 Perkemahan Besar antar Gudep
20 Gladian Pemimpin Regu
21 Lomba Tingkat
22 Upacara HUT Gerakan Pramuka
Penajam, …. Januari 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah selaku Kamabigus Pembina

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 116

PROGRAM KERJA SEMESTER GANJIL PERINDUKAN SIAGA


BULAN JULI sd DESEMBER 2013
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN : …………………
BULAN
JUMLAH
NO KEGIATAN JULI AGUSTS SEPTBR OKTOBER NOPEMBER DESEMBER KET
PENGGALANG
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penerimaan Tamu Siaga
2 Latihan mencapai SKU Siaga Mula
3 Ujian SKU Siaga Mula
4 Pelantikan Siaga Mula
5 Latihan mencapai SKU Siaga Bantu
6 Ujian SKU Siaga Bantu
7 Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Siaga Bantu
8 Latihan mencapai SKU Siaga Tata
9 Ujian SKU Siaga Bantu
10 Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Siaga Bantu
11 Latihan SKK Bidang Keagamaan
12 Latihan SKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
13 Latihan SKK Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
Latihan SKK Bidang Ketrampilan dan Tehnik
14
Pembangunan
Lat. SKK Bid. Sosial Perikemanusiaan, Got Roy ,
15
TipMas
16 Manyiapkan Siaga Garuda
17 Kenaikan Siaga ke Penggalang
18 Persari
19 Perkemahan Besar antar Gudep
20 Gladian Pemimpin Barung
21 Pesta Siaga
22 Upacara HUT Gerakan Pramuka
Penajam, …. Juli 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah selaku Kamabigus Pembina

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 117

PROGRAM KERJA SEMESTER GENAP PERINDUKAN SIAGA


BULAN JANUARI sd JUNI 2014
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN : ………………
BULAN
JUMLAH
NO KEGIATAN JANUARI FEBRUSRI MARET APRIL MEI JUNI KET
PENGGALANG
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penerimaan Tamu Siaga
2 Latihan mencapai SKU Siaga Mula
3 Ujian SKU Siaga Mula
4 Pelantikan Siaga Mula
5 Latihan mencapai SKU Siaga Bantu
6 Ujian SKU Siaga Bantu
7 Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Siaga Bantu
8 Latihan mencapai SKU Siaga Tata
9 Ujian SKU Siaga Bantu
10 Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Siaga Bantu
11 Latihan SKK Bidang Keagamaan
12 Latihan SKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
13 Latihan SKK Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
Latihan SKK Bidang Ketrampilan dan Tehnik
14
Pembangunan
Lat. SKK Bid. Sosial Perikemanusiaan, Got Roy ,
15
TipMas
16 Manyiapkan Siaga Garuda
17 Kenaikan Siaga ke Penggalang
18 Persari
19 Perkemahan Besar antar Gudep
20 Gladian Pemimpin Barung
21 Pesta Siaga
22 Upacara HUT Gerakan Pramuka
Penajam, …. Januari 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah selaku Kamabigus Pembina

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 118

PROGRAM KERJA TAHUNAN

A. BIDANG KEGIATAN DAN LATIHAN PESERTA DIDIK


1. Kegiatan Pramuka Siaga
1. Meningkatkan Latihan Pramuka Siaga dari jenjang :
a. Siaga Mula
b. Siaga Bantu
c. Siaga Tata
2. Pencapaian SKK
a. Dua Macam SKK Agama
b. Dua Macam SKK Patriotisme dan seni Budaya
c. Dua Macam SKK Ketangkasan Dan Kesehatan
d. Dua Macam SKK Keterampilan dan Teknik Pembangunan
e. Dua Macam SKK Sosial, Gotong Royong, ketertiban Masyarakat, Perdamaian
Dunia, dan Lingkungan Hidup.
3. Kegiatan tambahan
a. Menyiapkan Siaga Garuda sesuai dengan Persyaratan yang berlakuLatihan
Pemimpin Kali
b. Perkemahan Siaga Hari Kali
c. Permainan Bsar Siaga Kali
d. Bazar Siaga

2. Kegiatan Pramuka Penggalang


1) Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari jenjang :
a. Penggalang Ramu
b. Penggalang Rakit
c. Penggalang Terap
2) Pencapaian SKK
a. 2 Macam SKK Agama
b. 2 Macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
c. 2 Macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
d. 2 Macam SKK Keterampilan dan teknik Pembangunan
e. 2 Macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban masyarakat,
Perdamaian dunia, dan Lingkungan Hidup.
3) Kegiatan Insidental
a. Menyiapkan Penggalang Garuda sesuai dengan persyaratan yang berlaku
b. Gladian Pemimpin regu
c. Perkemahan Sabtu minggu/ dekat
d. Perkemahan/jauh
e. Lomba Tingkat I
f. Bakti Masyarakat
g. Mengikuti Lomba
h. Penyegaran

B. KEGIATAN BERSAMA DALAM SATUAN GUGUS DEPAN


1. Ulang Tahun HUT Pramuka
2. Kegiatan kunjungan untuk refreshing
3. Bakti Masyarakat di lingkungan dimana Gugus Depan berada

C. BIDANG PENDIDIKAN ORANG DEWASA


1. Mengirimkan Pembina untuk mengikuti pertemuan-pertemuan Pembina yang
diselenggarakan Oleh Kwartir Rating
2. Mengirimkan PPembina untuk mengikuti Kursus Pembina yang diselenggarakan
oleh Kwartir Cabang

D. BIDANG TANDA PANGHARGAAN


Sistem Penghargaan dijalankan sebagaimana mestinya (disesuikan dengan
perkembangan jaman)

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 119

E. BIDANG SARANA DAN ADMISTRASI


Mengusahakan tersedianya :
1. Buku-buku Pegangan Pembina
2. Perlengkapan Perindukan Siaga
3. Perlengkapan Pasukan Penggalang
4. Sanggar Bakti Gugus Depan
5. Papan nama Gugus Depan, Stempel surat dan Perangkat buku-buku Administrasi
6. Surat perijinan kegiatan dibuat sesuai kebutuhan
7. Hendaknya diusahakan asuransi
8. Kartu Anggota (KTA) Pembina dan Peserta didik

PROGRAM KERJA BULANAN PASUKAN PENGGALANG


PANGKALAN SD NEGERI …………………..
BULAN
NO. KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penerimaan Golongan Siaga ke
1 √ √
Penggalang
2 Latihan SKU Penggalang Ramu √
3 Ujian SKU Penggalang Ramu √
4 Pelantikan Penggalang Ramu √
5 Latihan SKU Penggalang Ramu
6 Ujian SKU Penggalang Rakit √
7 Pelantikan Kenaikan Tingkat √
8 Latihan SKK √ √
9 Ujian SKK √ √ √ √ √ √ √ √
10 Latihan Tambahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Musyawarah Gugus Depan √
12 Gladian Pemimpin Regu √ √
Menyiapkan Penggalang
13 √ √ √ √
Garuda
14 Latihan Gabungan √ √ √ √ √
15 Perkemahan dekat (PERSAMI) √ √
16 Perkemahan Jauh √
17 Lomba Tingkat I √ √
18 Lomba Tingkat II
19 Lomba Memperingati HUT RI √
20 Lomba Antar Regu √ √ √
21 Bakti Masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
22 Refreshing dan Tanda Jejak
23 Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 Rencana Tidak Lanjut √ √

MATERI PROGRAM (TEORI) LATIHAN MINGGUAN


PASUKAN PENGGALANG
PENCAPAIAN SKU KETERANGAN
NO MATERI
RAMU RAKIT TERAP
1 Kode Etik Gerakan Pramuka √ √ √
2 Lambang Gerakan Pramuka √
3 Salam Pramuka √
4 Struktur Gerakan Pramuka √ √
5 Stuktur Gugus Depan √
6 Sifat dan Fingsi Kepramukaan √
7 Sejarah Kepramukaan √ √ √
8 Kepemimpinan √ √ √
9 Sejarah Baden Powell
10 Pancasila √ √
11 PDMPK √ √ √

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 120
12 Tanda-Tanda Pengenal √ √ √
13 Pengetahuan Kepramukaan √ √ √
14 Pengetahuan Umum √ √
15 SURVIVAL √ √ √
16 Sejarah Bendera Indonesia √
17 Sejarah Lagu Indonesia √
18 Sejarah Sumpah Pemuda √
19 Lambang Negara Indonesia √
20 Hari-hari Bersejarah √
21 Teori Berkemah √ √ √
22 Pengetahuan Agama √ √ √
23 Pengetahuan Lalau Lintas √
24 Susunan Pemerintah DT II √ √
25 Lagu-lagu Nasional √

MATERI PROGRAM (TEORI DAN PRAKTEK) LATIHAN MINGGUAN


PASUKAN PENGGALANG
PENCAPAIAN SKU KETERANGAN
NO MATERI TEKPRAM
RAMU RAKIT TERAP
1 SANDI (Kode Rahasia)
1) Sandi Kotak I
2) Sandi Kotak II
3) Sandi Nomor
4) Sandi Abjad / Balik
5) Sandi Rumput
6) Sandi Koordinat
7) Sandi Bangun
8) Sandi Gambar
9) Sandi Kimia
10) Sandi Semaphore
11) Sandi Angka
12) Sandi Napoleon
13) Sandi Morse
2 MORSE
1) Kode / Tulisan √ √ √
2) Bendera √ √ √
3) Peluit √ √ √
3 SEMAPHORE
1) Kode / Tulisan √ √ √
2) Bendera √ √ √
4 Tali Temali √
5 KIM √
6 PPPK dan Kesehatan √ √ √
7 Tanda Kecakapan Khusus
1) TKK Berkemah √ √ √
2) TKK Juru Masak √ √ √
3) TKK Penabung √ √ √
4) TKK Pengamat √ √ √
5) TKK Pengatur Rumah √ √ √
6) TKK Gerak Jalan √ √ √
7) KK Pengaman Kampung √ √ √
8) TKK Penjahit √ √ √
9) TKK PPPK √ √ √
10) TKK Juru Kebun √ √ √

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 121

MATERI PROGRAM (PRAKTEK) LATIHAN MINGGUAN


PASUKAN PENGGALANG
NO MATERI PENCAPAIAN SKU KETERANGAN
RAMU RAKIT TERAP
1 Baris Berbaris √ √ √
2 Pasang Bongkar Tenda
3 Upacara √ √ √
4 Pembuatan Blankar / Tandu √ √ √
5 Pembidaian √ √
6 Pembalutan √ √
7 Pengobatan √ √ √
8 Panorama √
9 Pembuatan Peta √ √
10 Menaksir √ √
11 KIM √ √ √
12 Tali Temali √
13 Hasta Karya √ √ √
14 Tanda Jejak √ √
15 Berkemah √ √ √
16 Halang Rintang √ √ √
17 Bernyanyi √ √ √
18 Mewarnai Gambar √
19 Menggambar √
20 Tarian Baris (TBB)
21 Seni Budaya √ √
22 Olahraga √ √ √
23 Kerja Bakti √ √ √

PROGRAM KERJA TAHUNAN


GUGUS DEPAN _____ ……………….
TAHUN : 2013/ 2014

A. Bidang Kegiatan dan Latihan Peserta Didik


1. Siaga
a. Pencapaian SKU
Meningkatkan latihan Pramuka Siaga dari jenjang Siaga :
1. Mula
2. Bantu
3. Tata

b. Pencapaian SKK
Berusaha untuk mencapai SKK 10 macam, meliputi :
2 macam SKK Agama
2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
2 macam SKK Ketrampilan dan Tehnik Pembangunan
2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

c. Menyiapkan Siaga Garuda (sesuai persyaratan )


d. Latihan Pemimpin Barung ………………………………………. 1 kali
e. Perkemahan Siang Hari ………………………………………. 2 kali
f. Permainan Besar Siaga …………………………………………… 1 kali
g. Bazar Siaga ………………………………………………………… 1 kali

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 122

2. Penggalang
a. Pencapaian SKU
Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari jenjang Penggalang :
1. Ramu
2. Rakit
3. Terap

b. Pencapaian SKK
Berusaha untuk mencapai SKK 10 macam, meliputi :
2 macam SKK Agama
2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
2 macam SKK Ketrampilan dan Tehnik Pembangunan
2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

c. Menyiapkan Penggalang Garuda (sesuai persyaratan )


d. Latihan Pemimpin Regu …………………………………… 1 kali
e. Perkemahan Sabtu/Minggu atau dekat …………….. 4 kali
f. Perkemahan / Jambore /Kec/Kab………………………… 2 kali
g. Lomba Tingkat ……………………………………………… 1 kali
h. Bhakti masyarakat …………………………………………… 2 kali

B. BIDANG KEGIATAN BERSAMA ANTAR SATUAN DALAM GUGUS DEPAN

Ulang Tahun Gugus Depan


Hari Besar Agama dan Nasional
Bhakti Masyarakat di sekitar Gugus Depan

C. BIDANG PENDIDIKAN ORANG DEWASA


1. Mengirimkan Para Pembina guna mengikuti Khursus Pembina Mahir Tingkat
Dasar/Lanjutan (KMD/KML) yang diselenggarakan oleh Kwarran maupun Kwarcab
2. Mengirim Pembina untuk mengikuti pertemuan-pertemuan Pembina yang
diselenggarakan oleh Kwarran ataupun Kwarcab, seperti :
a. Karang Pamitran
b. Gelar Ajar
c. Diskusi-Diskusi
d. Anjang Sana
e. Konsultasi individu / Kelompok, dll

D BIDANG SARANA DAN ADMINISTRASI

1. Mengusahakan tersedianya :
2. Buku-buku Pegangan Pembina
3. Perlengkapan Perindukan Siaga dan Pasukan Penggalang.
4. Sanggar Pramuka
5. Papan Nama Gugus Depan, Stempel, KTA, dan perangkat administrasi lainnya.

E. BIDANG KEUANGAN

1. Rencana Penerimaan
a. Iuran Anggota @ Rp 6.000,00 x 127 Rp 762.000,00
b. Donatur
1. Mabigus dan Pembina Rp 200.000,00
2. Sumbangan Komite/Wali Murid @ Rp 20.000 Rp 1.980.000,00
c Sumbangan – sumbangan lain yang tidak mengikat Rp 20.000,00

JUMLAH Rp 2.200.000,00

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 123

2. Rencana Pengeluaran
a. Keikutsertaan KMD Rp 600.000,00
b. Biaya Pasukan Penggalang / Perindukan Siaga Rp 960.000,00
c. Setor Iuran ke Kwarran Rp 190.500,00
d. Administrasi Rp 249.500,00
e. Lain-lain Rp 200.000,00
JUMLAH Rp 2.200.000,00
Penajam, Juli 2013
Mengetahui Ketua Gugus Depan
Kepala Sekolah selaku Kamabigus

GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN ……………….. (NAMA SEKOLAH )
KWARRAN PENAJAM KWARCAB PENAJAM PASER UTARA
Aamat : …………………………………………….
TAHUN 2013/2014
LAPORAN SEMESTER DATA DAN KEGIATAN GUGUS DEPAN
I. UMUM
Gugus Depan :
Alamat :
Tempat Berlatih :
II. KEANGGOTAAN
A. Orang Dewasa
1. Pembina Gugus Depan : orang
2. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga : orang
3. Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang : orang
4. Pembina dan Pembantu Pembina Penegak : orang
5. Pembina dan Pembantu Pembina Pandega : orang
B. Peserta Didik
1. Siaga
Calon : Mula : Bantu : Tata : Garuda : Orang
2. Penggalang
Calon : Ramu : Rakit : Terap : Garuda : Orang
3. Penegak
Tamu : Bantara : Laksana : Garuda : Orang
4. Pandega
Pandega : Garuda : Orang
Jumlah :
C. Laporan Tingkatan TKK
1. Siaga
Purwa : Madya : Utama :
2 Penggalang
Purwa : Madya : Utama :
3. Penegak
Purwa : Madya : Utama :
III. KEGIATAN
1. Gugus Depan
2. Perindukan Siaga
3. Pasukan Penggalang
4. Ambalan Penegak
5. Racana Pandega
IV. KEUANGAN
1. Penerimaan Rp
2. Pengeluaran Rp
3. Saldo Rp
V Lampiran-lampiran
_________, _____________________
Ketua Gugus Depan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 124

PROGRAM LATIHAN MINGGUAN


GUGUSDEPAN …………………………………………….
TANGGAL : ……… ………………..2013
GOLONGAN : SIAGA
ACARA
NO Waktu Butir SKU/SKK PETUGAS ALAT EVALUASI
POKOK PENGGANTI
Bendera Merah Putih, Teks Pancasila,
1 08.00-08.10 Patriotisme Upacara Pembukaan Latihan Upacara Pembukaan Latihan
Teks dwidarma
2 08.10-08.25 Kesehatan Jasmani KIM cium KIM cium 10 macam bahan makanan berbau
3 08.25-08.35 Kerjasama Membawa tongkat diujung jari Kim Meraba Tongkat
4 08.50-09.00 Patriotisme Upacara Pembukaan Latihan Upacara Pembukaan Latihan

Penajam, ….. ………….. 2013


Pembina,

PROGRAM LATIHAN MINGGUAN


GUGUSDEPAN …………………………………………….
TANGGAL : ……… ………………..2013
GOLONGAN : PENGGALANG
ACARA
NO Waktu Butir SKU/SKK PETUGAS ALAT EVALUASI
POKOK PENGGANTI
1 15.00-15.15 Patriotisme Upacara Pembukaan Latihan Upacara Pembukaan Latihan Bendera Merah Putih,
2 15.15-15.30 Ketrampilan Kepramukaan Tali temali PPPK Tali, tongkat
3 15.30-15.45 Persaudaraan Permainan Hijau Hitam Permainan Dendang dangdut Kaset, tape
4 15.45-16.15 Cinta Tanah Air Mengenal Pahlawan bangsa Mengenal Daerah Foto-foto Pahlawan
5 16.15-16.45 Kesehatan Senam Pramuka PBB Tongkat Kaset Senam
6 16.45-17.00 Patriotisme Upacara Pembukaan Latihan Upacara Pembukaan Latihan

Penajam, ….. ………….. 2013


Pembina,

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 125

PROGRAM LATIHAN MINGGUAN


GUGUSDEPAN …………………………………………….
TANGGAL : ……… ………………..2013
GOLONGAN : PENEGAK
ACARA
NO Waktu Butir SKU/SKK PETUGAS ALAT EVALUASI
POKOK PENGGANTI
1 15.00-15.15 Patriotisme Upacara Pembukaan Latihan Upacara Pembukaan Latihan Bendera Merah Putih
2 15.15-15.45 Pengetahuan Kepramukaan Mengenal Satuan Karya Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Tali, tongkat
3 15.45-16.15 Kesehatan PPPK Mengenal penyakit Mitela, Bidai
4 16.15-16.45 Ketrampilan Kepramukaan PBB Kompas
5 16.45-17.00 Patriotisme Upacara Pembukaan Latihan Upacara Pembukaan Latihan

Penajam, ….. ………….. 2013


Mengetahui, Dewan Ambalan
Pembina, Pradana

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 126

Contoh Program Kegiatan Latihan Pramuka


PROGRAM
KEGIATAN LATIHAN KEPRAMUKAAN
GUGUS DEPAN ……………….SDN ………………
TAHUN AJARAN 2013 / 2014

1. PENDAHULUAN
Seiring dengan bergulirnya waktu dan perkembangan zaman seperti saat ini,
kita harus berhati-hati terhadap segala perkembangan zaman yang begitu cepat. Sebab
perkembangan tersebut tentunya mempunyai dampak positf maupun negatif. Dan yang
perlu kita waspadai adalah aspek negatif, yang tanpa kita rasakan mempengaruhi
disetiap usia. Perkembangan tersebut tidak hanya memandang pada satu aspek
kehidupan saja, akan tetapi mencakup segala aspek yang diantaranya aspek teknologi,
aspek pergaulan, aspek akhlak ( tingkah laku ).
Dan yang perlu kita jaga adalah para generasi penerus bangsa. Dimana
mereka ( ujung tombak bangsa ) yang akan menggantikan peran orang-orang yang
lebih awal menduduki jabatan pembangunan bangsa. Jadi di tangan pemudalah
tonggak kemajuan bangsa akan di pegang. Dimana seandainya tingkah laku generasi
penerus rusak maka bias dipastikan rusaklah bangsa tersebut. Dan jika tingkah laku (
akhlak ) generasi penerus bagus dari segi ( spiritual, mental, emosional, intelektual )
maka sudahh pasti bangsa yang dipimpinnya akan menjadi negara yang maju dan
makmur.
Pramuka adalah salah satu wadah untuk mempersiapkan akhlak generasi
penerus bangsa. Di dalam pramuka generasi penerus bangsa akan di didik dan dibina
baik mental, spiritual, emosional, maupun intelektual.
Dengan dasar itulah maka gugus depan 01-025 / 01-026 SDN ......................
Penajam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan. Dimana kegiatan
tersebut dilaksanakan dalam bentuk latihan rutin setiap sabtu pagi. Serta ikut dalam
kegiatan yang diadakan olek Kwartir Ranting maupun Kwartir Cabang Penajam.
Selain itu juga mengikuti kegiatan perlombaan kepramukaan yang di adakan oleh
pihat-pihak terkait.

2. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Seperti yang sudahh di uraikan di depn bahwa pramuka merupakan salah satu
wadah untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang baik dan siap menghadapi
perkembangan zaman. Dimana segala bentuk kegiatannya akan berorientasi pada
pembentukan mental, spiritual, emosional, dan intelektual. Serta melestarikan
keutuhan :
- Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bineka Tunggal Ika
- Ideologi Pancasila
- Tri Satya dan Dasadharma Pramuka
- Kehidupan bermasyarakat
- Lingkungan Hidup di bumi nusantara
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut,
Gerakan Pramuka SDN ...................... menyelenggarakan pendidikan nonformal,
melalui kepramukaan, sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among
dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Maka dalam mewujudkan hal tersebut, Gerakan Pramuka SDN ......................
melaksanakan kegiatan kepramukaan. Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan dalam
bentuk latihan mingguan dan partisipasi kegiatan di luar Gudep SDN Bangunsari 03.
Diharapkan dengan dilaksanakankegiatan kepramukaan ini para peserta didik (
generasi penerus bangsa ) biasa mempersiapkan dirinya untuk menghadapi
perkembangan di masa mendatang.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 127

3. JENIS KEGIATAN
Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan itu dilaksanakan di alam terbuka dalam
bentuk kegiatan kreatif, rekreatif yang edukatif, yang harus dirasakan oleh pesert didik
sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan, menantang, menarik, tidak
menjemukan, dan tidak ada paksaan dalam berkegiatan.
Gerakan Pramuka SDN ...................... dalam melaksanakan kegiatan terbagi
menjadi dua : yaitu yang dilaksanakan di dalam ruangan dan di alam terbuka. Di
ruangan akan di isi dengan materi-materi intelektual, sedangkan dialam terbuka akan
di isi tentang kreatifitas peserta didik.

Jenis Kegiatannya :
A. Materi Intelektual
1. Pengetahuan tentang Kepramukaan ( Leadership, administrasi, Human Relation )
2. Pengetahuan Umum
3. Pengetahuan Keagamaan
B. Materi Ketangkasan Kreatifitas
1. PBB
2. Pionering
3. Perkemahan
C. Materi Game ( permainan )
1. IDMG ( In Door Management Game )
2. ODMG ( Out Door Management Game )

4. REALISASI KEGIATAN
Kelas 4
No Materi / Jenis kegiatan Waktu Biaya Keterangan
Minggu I
1 Pembagian regu dan Game Ringan
Agustus 2013
Pengenalan Kepanduan dan Keterampilan Minggu III
2
Sandi kotak I,II Agustus 2013
Pengenalan Kepramukaan dan Minggu II
3
Keterampilan Sandi Morse September 2013
Minggu IV
4 PBB ( Bagian I ) dan yel-yel
September 2013
Keterampilan Morse ( Sandi Rumput ) dan Minggu II
5
Semaphore Oktober 2013
Minggu IV
6 Prakter Semaphore
Oktober 2013
Minggu I
7 IDMG dan ODMG
Desember 2013
Pionering dan Tali-temali Minggu III
8
(Bagian I) Desember 2013
Pengetahuan Pramuka dan Ketrampilan Minggu I
9
Sandi (Jam & Kimia) Januari 2014
Minggu III
10 P3K ( bagian I )
Januari 2014
PBB ( Bagian II ) dan Pembuatan Drug Minggu I
11
Bar Februari 2014
Minggu III
12 Keterampilan Optis dan Swiss I
Februari 2014
Minggu I
13 Keterampilan Optis dan Swiss II
Maret 2014
Minggu III
14 PBB Tongkat
Maret 2014
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan Minggu V
15
Sandi A-N, Koordinat, Paku, Bunga Maret 2014
Minggu II
16 IDMG dan ODMG
April 2014
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 128

Minggu IV
17 PBB II
April 2014
Minggu II
18 Ujian SKU I
Mei 2014
Minggu IV
19 Ujian SKU II
Mei 2014
Minggu II
20 Ujian TKK
Juni 2014
Minggu IV
21 Pelantikan dan Perkemahan
Juni 2014

Kelas 5
No Materi / Jenis kegiatan Waktu Biaya Keterangan
Minggu II
1 Pembagian regu dan Game Ringan
Agustus 2013
Pengenalan Kepanduan dan Keterampilan Minggu IV
2
Sandi kotak I,II Agustus 2013
Pengenalan Kepramukaan dan Minggu I
3
Keterampilan Sandi Morse September 2013
Minggu II
4 PBB ( Bagian I ) dan yel-yel
September 2013
Keterampilan Morse ( Sandi Rumput ) dan Minggu I
5
Semaphore Oktober 2013
Minggu III
6 Prakter Semaphore
Oktober 2013
Minggu II
7 IDMG dan ODMG
Desember 2013
Pionering dan Tali-temali Minggu IV
8
(Bagian I) Desember 2013
Pengetahuan Pramuka dan Ketrampilan Minggu II
9
Sandi (Jam & Kimia) Januari 2014
Minggu IV
10 P3K ( bagian I )
Januari 2014
PBB ( Bagian II ) dan Pembuatan Drug Minggu II
11
Bar Februari 2014
Minggu IV
12 Keterampilan Optis dan Swiss I
Februari 2014
Minggu I
13 Keterampilan Optis dan Swiss II
Maret 2014
Minggu II
14 PBB Tongkat
Maret 2014
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan Minggu IV
15
Sandi A-N, Koordinat, Paku, Bunga Maret 2014
Minggu I
16 IDMG dan ODMG
April 2014
Minggu III
17 PBB II
April 2014
Minggu I
18 Ujian SKU I
Mei 2014
Minggu III
19 Ujian SKU II
Mei 2014
Minggu I
20 Ujian TKK
Juni 2014
Minggu III
21 Persiapan Peremahan
Juni 2014
Minggu IV
22 Pelantikan dan Perkemahan
Juni 2014

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 129

5. PENUTUP
Demikian rencana kegiatan kepramukaan Gugus Depan 01-….. / 01-…..
SDN ...................... Penajam. Dengan Harapan semoga rencana yang telah kami susun
tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Serta selalu mendapatkan Ridho dari
Tuhan Yang Maha Esa. Amiin.

Penajam, 30 Juli 2013


GERAKAN PRAMUKA
Gugus Depan 01-01-….. / 01-….. SDN ……………..Penajam

Pembina Pembantu Pembi

Mengetahui,
Ka.Mabigus

Contoh Susunan Acara Latihan Pramuka Penggalang


SUSUNAN ACARA
LATIHAN RUTIN PRAMUKA PENGGALANG
GUGUS DEPAN ……………….. SDN ....................PENAJAM
KWARRAN PENAJAM – KWARCA PENAJAM PASER UTARA

Minggu ke :…………………………………………………..
Hari/Tanggal : ………………/………………………………….
Tempat :…………………………………………………..

1. Area Pengembangan Spiritual


1. Materi Latihan*
1) Penggalang Ramu
SKU No. 2 dan 3
 Hari-hari besar agama Islam.
 Agama-agama di Indonesia, Hari Raya-nya, Tempat Ibadahnya, dan Kitab
Sucinya.
2) Penggalang Rakit
SKU Nomor 3
 Berbagai bentuk toleransi antar umat beragama.
3) Penggalang Terap
SKU Nomor 5
 Mengajak orang lain bertoleransi antar umat beragama.
2. Hasil Yang Diharapkan
1) Penggalang Ramu
 Mengetahui dan menjelaskan hari-hari besar agama Islam.
 Mengetahui Agama-agama di Indonesia, Hari Raya-nya, Tempat Ibadahnya,
dan Kitab Sucinya.
2) Penggalang Rakit
 Mengetahui berbagai bentuk toleransi antar umat beragama.
3) Penggalang Terap
 Dapat mengajak orang lain bertoleransi antar umat beragama.
3. Metode **
1) Penggalang Ramu
Menjadi audience yang baik pada pemberian materi tentang Hari-hari Besar
Islam (HBI) dan Agama-agaman di Indonesia yang dibawakan oleh Penggalang
Terap (DP).
2) Penggalang Rakit
Menjadi audience yang baik pada pemberian materi tentang roleransi antarumat
beragama oleh Penggalang Terap (DP).

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 130

3) Penggalang Terap
Menjadi pembicara/pemateri tentang HBI, Agama-agama di Indonesia, dan
tolerasi antarumat beragama.
4. Susunan Acara
Waktu Acara Pemateri Durasi Tempat
Persiapan dan Ruangan/
13.30 – 14.00 DP 30 menit
Aministrasi Latihan Lapangan
14.00 – 14.15 Upacara Pembukaan DP, Pembina 15 menit Lapangan
Penjelasan Umum
14.15 – 14.30 Pembina/Pelatih 15 menit Ruangan
Materi Latihan
Materi HBI dan
14.30 – 14.50 Agama-agama di Terap Pa 20 menit Ruangan
Indonesia
14.50 – 15.00 Permainan Simulasi DP/Pelatih 10 menit Ruangan
Materi Toleransi
15.00 – 15.20 Terap Pi 20 menit Ruangan
antarumat beragama
15.20 – 15.50 Pengetesan DP/Terap/Pelatih 30 menit Lingkungan
15.50 – 16.00 Upacara Penutupan DP/Pembina 10 menit Lapangan

5. Sumber Latihan
- Buku SKU
- Buku Boyman
- Slide Materi : Agama-agama di Indonesia dan Hari-hari Besar Agamanya
- Slide Materi : Toleransi antarumat beragama.
6. Alat dan Bahan Latihan
- Alat: Laptop, Infocus, Layar, Ruangan.
- Bahan: Slide materi.
- Games: Rapia dan Balon
7. Evaluasi Latihan
1) Keberhasilan
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
2) Kekurangan
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
3) Faktor Pendukung
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

4) Faktor Penghambat
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

Pembina Putera, Pembina Puteri, Pratama Putera, Pratama Puteri,


………………. ………………. ………………. ……………….

Ket:
* Sesuai dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum
** Sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK)

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 131

E. MENCIPTAKAN KEGIATAN KREATIF REKREATIF

I . PENDAHULUAN
1. Kegiatan Kreatif Rekreatif ialah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan
menantang yang dapat mengembangkan daya imajinasi, kemampuan berfikir
kritis serta kemampuan mengekspresikan ide – idenya dalam suatu karya baru
yang unik
2. Jenis dan macam kegiatan kreatif bagi peserta didik sejalan dan seirama
dengan tingkat perkembangan peserta didik ( S,G,T,D )
3. Kegiatan – kegiatan Kreatif Rekreatif digali, diciptakan, dan dikembangkan
oleh Dewan Satuan Pramuka atas bimbingan Pembina mereka.

II. MATERI POKOK


1. Kegiatan Kreatif Rekreatif serta kegiatan – kegiatan pramuka lainnya
hendaknya selalu diberi muatan : modern, bermanfaat, adanya ketaatan pada
kode kerhormatan pramuka, dengan pengertian sebagai berikut :
 Modern
Modern dapat diartikan : hal – hal yang belum ada sebelumnya, hal – hal
yang sedang digemari oleh khalayak ramai pada saat itu, hal – hal yang
saat ini sedang “ngetren” menurut pandangan peserta didik.
 Bermanfaat
Bermanfaat dapat diartikan : berguna dalam kehidupan, bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan – keinginan – kemauan peserta didik, dapat
memenuhi kebutuhan tugas perkembangan jiwa peserta didik.
 Taat pada kode kehormatan pramuka
Merupakan hal yang akan selalu dikondisikan oleh Pembina pramuka,
bahwa kegiatan macam apapun akan disajikan sebagai media untuk
mendidikan kode kehormatan pramuka ( Satya dan Darma Pramuka ),
selanjutnya akan diamalkan dalam kehidupan mereka sehari – hari.
2. Kegiatan Kreatif Rekreatif merupakan suatu menarik dan menyenangkan,
sehingga pada situasi macam itu para Pembina akan dengan mudah dapat
mendidikan dan menanamkan kode kehormatan pramuka dengan sasaran
terjadinya proses peningkatan ketahanan mental, moral, spiritual, ketahanan
fisik, ketahanan intelektual, ketahanan emosional, dan ketahanan social
peserta didik.
3. Kegiatan Kreartif Rekreatif yang dilakukan pada setiap kegiatan akan
memicu meningkatnya kreatif peserta didik dalam menghadapi segala
tantangan dan peluang yang timbul dalam kehidupannya.
4. Kreativitas adalah ekspresi diri / tanggapan alami anak terhadap lingkunganya
dan merupakan salah satu cara berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
5. Manfaat kreativitas :
6. Kreativitas dapat membangun harga diri
7. Kreativitas dapat menguatkan kesadaran diri
8. Kreativitas membangun rasa memiliki integritas diri ( mencerminkan nilai,
keyakinan dan perasaan ) dalam mengembangkan bakat dan ketrampilannya.
9. Melalui kreativitas anak belajar menilai dirinya.
A. Cara menciptakan Kegiatan Kreatif Rekreatif
10. Kegiatan Kreatif Rekreatif diciptakan dengan jalan mendayagunakan forum
peserta didik ( Musyawarah Barung Siaga, Perindukan Siaga, Regu
Penggalang, Pasukan Penggalang, Sangga Penegak, Ambalan Penegak dan
Racana Penegak ) dengan tujuan untuk :
a. menghimpun kebutuhan dan aspirasi mereka
( peserta didik )
b. mengelompokkan / mengklasifikasikan kebutuhan dan aspirasi yang
senada / sama
c. merakit beberapa kebutuhan tersebut di atas untuk dijadikan beberapa
kegiatan/permainan kreatif rekreatif, dengan memperhatikan :
 Lingkungan sebagai sumber kegiatan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 132

 Dapat sebagai media untuk mengekspresikan perasaan dan imajinasi


 Memiliki unsure manfaat
 Merupakan kegiatan yang menarik, menyenangkan dan menantang
 Sesuai dengan perkembangan peserta didik
 menyiapkan peralatan dan perlengkapan kegiatan
d. kegiatan kreatif rekreatif hendaknya tidak hanya merupakan media
pengekspresian kebutuhan individualitas peserta didik saja, tetapi
hendaknya juga memperhatikan dan mengikuti norma/tata nilai dan aturan
yang berlaku di masyarakat.
e. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan skala
prioritas serta kesesuaian dengan situasi kondisi saat itu.
f. Pelaksanaan Kegiatan Kreatif Rekreatif
g. Agar kegiatan kreatif rekreatif dengan baik dan lancar serta mengandung
nilai-nilai pendidikan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembina Pramuka memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta
didik dalam pelaksanaan kegiatan kreatif rekreatif serta memberikan
dukungan fasilitas yang diperlukan.
2. Pembina ikut terlibat langsung dalam kegiatan/”game” kreatif
rekreatif sebagai peserta.
3. Adanya suasana kegembiraan, menyenangkan, dan mengasikkan
dalam pelaksanannya.
4. Dalam pelaksanaan kegiatan kreatif rekreatif hendaknya terjaga
keamanannya (“safety”)
5. Pembina mengadakan bimbingan dan pengendalian kegiatan serta
selingan-selingan aktifitas
6. Pada akhir kegiatan kreatif rekreatif, Pembina hendaknya mengadakan
“dedriefing” (Tanya jawab/wawancara) dengan cara peserta didik
tentang apa yang mereka temukan dari kegiatan kreatif rekreatif yang
baru saja mereka lakukan, dengan pokok-pokok pertanyaan tentang :
7. memberikan penghargaan atas terlaksananya kegiatan kreatif rekreatif
yang menggembirakan, menyenangkan, dan berjalan dengan baik serta
lancar sebagaimana yang diharapkan.
8. adanya pengaruh terhadap ketahanan : mental-moral-spiritual, pisik,
intelektual, emosional dan social.
9. kemungkinan adanya keterhubungan antara kegiatan kreatif rekreatif
tersebut dengan : ketaqwaan kepada Tuhan, kepedulian kepada bangsa
dan Negara, masyarakat, lingkungan, alam sekitarnya, kepedulian
pada diri mereka sendiri, serta ketaatan kepada Kode Kehormatan
Pramuka.
10. memberikan motivasi agar kegiatan kreatif rekreatif yang akan
dilaksanakan mendatang dapat disiapkan sebaik – baiknya

III. PENUTUP
1. Semua kegiatan kepramukaan hendalah merupakan kegiatan kreatif rekreatif
yang dapat menjadi daya pikat para peserta didik pada kegiatan kepramukaan
yang bervariasi, menarik, menyenangkan, dan menantang.
2. Keterlibatan Pembina secara langsung pada kegiatan kreatif rekreatif yang
mereka lakukan akan memberikan dukungan moril atas kelancaran kegiatan
yang mereka lakukan.
3. “Debriefing” yang dilaksanakan setelah kegiatan berlangsung pada
hakikatnya sebagai sarana Pembina untuk menanamkan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka dengan jalan mengetuk hati
para peserta didik lewat kegiatan kreatif rekreatif yang mereka lakukan.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 133

IV. KEPUSTAKAAN/REFERENSI
1. Atmasulistya, Endy R. Drs. H. 2000. PANDUAN PRAKTIS MEMBINA
PRAMUKA, Kwarda DKI.Jakarta.
2. BAHAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT
LANJUTAN, Kwarnas Gerakan Pramuka. Jakarta. 1983.

Metode Latihan Pramuka Siaga dan Penggalang Yang aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan

Dengan cara pembelajaran yang


aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM), yang mana dapat memberikan
makna pada peserta didik yang
menyenangkan, bersahabat sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Dimana
Pembina diusahakan untuk dapat
mengupayakan dan melibatkan peserta
didik, sehingga peserta didik dapat
mengikuti latihan dengan aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (PAKEM).
Dimana Pembina bisa menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga
peserta didik aktif bertanya dan
mengemukan gagasannya. Selain itu juga
Pembina dituntut untuk kreatif, yang bisa
menciptakan suasana latihan yang
beragam dan menarik bagi peserta didik.
Dan efektif dalam memanfaatkan waktu untuk mencapai hasil latihan yang baik
yang dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik. Selain itu juga Pembina
diusahakan untuk bisa menciptakan suasana latihan yang menyenangkan bagi
peserta didik, yang akhirnya peserta didik tidak merasakan bosan atau jenuh
dalam mengikuti latihan pramuka Siaga atau Pramuka Penggalang.

Metode dan alat yang dapat digunakan dalam menyajikan


kegiatan Pramuka Siaga dan Penggalang adalah :
1. Bermain, yaitu didalamnya disajikan dalam bentuk permainan bermain
sekehendak hati tetapi mempunyai sasaran dan tujuan serta ada aturan
permainan yang harus didikuti.
2. Menyanyi, karena dengan nyanyian dapat digunakan untuk menyajikan bahan
latihan Pembina Siaga/Penggalang. Sebagai awal penyemangat bagipeserta
didik.
3. Lomba, dengan lomba dapat digunakan untuk menyajikan bahan latihan dan
menggairahkan serta memberi semangat pada peserta didik.
4. Bermain, yaitu melakukan peran tertentu sebagai penanaman suatu sikap
yang telah Pembina tanamkan, yang mengandung pendidikan bagi peserta
didik.
5. Bercerita, karena cerita merupakan hal yang menarik bagi Pramuka siaga.
6. Kerja Kelompok, yaitu Barung Siaga dapat diberikan tugas untuk untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Yang dikerjakan bersama-sama kelompoknya.
7. Surprise, yaitu dapat diadakan pada waktu tak diduga-duga oleh peserta didik,
contoh : Pemberian hadiah ulang tahun.
8. Demonstrasi, yaitu memperagakan sesuatu dihadapan anak yang ada kaitan
dengan bahan latihan, contoh : Senam lantai, berenang dan senam TBB
(tarian baris berbaris ).
9. Menirukan, yaitu Pembina memberi contoh dan peserta menirukan.
Contoh : Mengajarkan lagu-lagu Nasional dan lagu-lagu pramuka.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 134

F. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian Perindukan Siaga.


Perindukan merupakan satuan yang diperuntukan bagi peserta didik berusia
7 s/d 10 tahun yang disebut golongan pramuka siaga.
Penyelenggaraan perindukan bertujuan untuk memudahkan penghimpunan,
pengelolaan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pramuka
Siaga dalam mencapai tujuannya.

Perindukan Siaga
1) Perindukan terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Siaga
2) Perindukan Siaga dibagi dalam satuan-satuan kecil yang dinamakan ‘barung’ yang
masig-masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Siaga.
3) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan bantuan
Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4) Tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri, misalnya Barung Merah
atau Barung Putih.
5) Barung tidak memakai bendera barung (PP No.137 Th.1987)

Pembina Perindukan.
1. Peridukan dibina oleh seorang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang pembantu
Pembina Siaga
2. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
3. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putra dapat dijabat oleh seorarng wanita
atau pria.
4. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putri harus dijabat oleh seorang wanita.

Pimpinan Barung
1. Barung dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung secara bergilir.
2. Pemimpin barung dipilih oleh dan dari anggota barung.
3. Pemimpin barung menunjuk wakilnya dari anggota barung.
4. Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk melaksanakan
tugas ditingkat perindukan.
5. Pemimpin barung yang terpilih disebut pemimpin barung utama dipanggil sulung.

Dewan Perindukan Siaga.


Untuk Pendidikan kepemimpinan para pramuka siada membentuk Dewan
Perindukan Siaga yang disingkat dengan Dewan Siaga.
1. Dewan Siaga Terdiri dari Pemimpin Barung, wakil Pemimpin Barung, Pemimpin
Barung Utama, Pembina dan Pembantu Pembina.
2. Dewan Siaga mengadakan pertemuan sebulan sekali dipimpin oleh Pembina dan
Pembantu Pembina.
3. Dewan Siaga bertugas mengurus dan mengatur kegiatan perindukan Siaga dan
menjalankan putusan putusan yang diambil oleh dewan Siaga.

Hubungan Pembina Dengan Peserta Didik


Hubungan Pembina/ pembantu Pembina dengan peserta didik adalah seperti
hubungan dalam keluarga. Untuk itu diwujudkan dalam panggilan sehari-hari dengan
Ibunda dan Ayahanda disingkat Bunda – Yanda. Pembantu Pembina dipanggil
dengan paman atau ibu kecil disingkat Pak Cik dan Bu Cik.

Pengelolaan Administrasi dan keuangan Gudep


1. Administrasi
Gudep sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan pramuka perlu adanya
dukungan administrasi secara tertib namun sederhana.
Agar pelaksanaan administrasi dapat teratur, tertib dan berkesinambungan
diperlukan buku-buku catatan sebagai berikut:

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 135

a. Buku catatan pribadi pesertadidik


Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan harus selalu dimutahirkan.
Buku catatan pribadi berisi:
1) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
2) Tempat dan tanggal lahir.
3) Agama.
4) Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka.
5) Sifat baik yang perlu dikembangkan.
6) Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan.
7) Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
8) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik (sebutkan
peristiwa penting, tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik menjadi
Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata, Garuda, naik Golongan Penggalang,
dilantik menjadi Penggalang, Ramu, Rakit, Terap, Garuda dan seterusnya).
9) Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong royong, disiplin,
kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan sebagainya).
10) Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah diikuti
11) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita
12) Mutasi anggota, dan sebagainya.

b. Buku registrasi pesertadidik berisi:


1) Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
2) Tempat dan tanggal lahir.
3) Agama.
4) Nama Orang tua/Wali.
5) Pekerjaan Orang tua/Wali.
6) Alamat rumah.
7) Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri … orang.
8) Golongan darah.
9) Sekolah.
10) Bakat dan hobby.
11) Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan, kesehatan, bahasa yang
dikuasai dan lain-lain).
12) Pengalaman dalam kepramukaan.
13) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan jenis kecacatannya.
14) Lain-lain.

c. Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:


1) Nama
2) Alamat dan nomor telpon.
3) Tempat dan tanggal lahir.
4) Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan dalam Mabi/Gudep.
5) Agama.
6) Status Perkawinan.
7) Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti;
KMD, KML, KPD dan KPL.
8) Pendidikan formal.

d. Catatan/notulen rapat/risalah rapat :


1) Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gudep, berisi permasalahan gudep,
progja dan sebagainya.
2) Catatan/notulen rapat dengan Dewan Kehormatan Gudep, berisi
permasalahan yang dibahas dan keputusan terakhir rapat untuk bahan
evaluasi.
3) Catatan/notulen rapat dengan Mabigus, setiap pertemuan harus dicatat dan
dicek hasil-hasil rapat sebelumnya.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 136

4) Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting di


dalam gudep, setiap kegiatan dan pengambilan keputusan yang penting
harus tercatat pada buku tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu,
peristiwa, ilustrasi, gambar, tempelan/guntingan berita dan sebagainya).
Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap dan mutahir.

e. Buku Inventaris
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi catatan
alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi:
1) Nama benda/alat/perlengkapan.
2) Jumlah masing-masing perlengkapan.
3) Kondisi masing-masing perlengkapan.
4) Asal usul barang tersebut.
Hal itu penting untuk pemeliharaan dan pengorganisasian secara terus-
menerus, sehingga membantu mempermudah ketika akan mengadakan
kegiatan dan mempermudah pemeliharaannya. Mengingat hal tersebut sering
dilalaikan, maka hendaknya dijadikan tradisi oleh gudep/pembina/regu untuk
melaksanakan pencatatan tersebut secara teratur, teliti dan berkesinambungan.

f. Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat.


Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus dicatat
dengan teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah (berkas) dan
setiap tahun diadakan penilaian dan pemilahan.

g. Buku Acara Kegiatan


Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus dicatat
dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi kegiatan
yang akan datang.

h. Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu berulang dan


sama, sebaiknya untuk efisiensi dibuat formulirnya, misalnya:
1) Formulir peminjaman alat/perlengkapan.
2) Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.
3) Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.

i. Pencatatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)


Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang merupakan
bahan evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran kegiatan telah dicapai.
Salah satu hal yang menarik bagi anggota adalah bila mereka dapat mencapai
sasaran, karena berarti ada kemajuan pribadinya. Setiap satuan harus memiliki
catatan tersebut untuk mengukur keberhasilannya.

j. Buku Program
Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan dan mengoperasikan
program agar dapat sukses, susunlah program secara detail, tulis dan catat. Hal
tersebut berguna pula untuk dipelajari guna pengembangan di masa depan.

k. Administrasi dana dan keuangan satuan.


Satuan diijinkan untuk mendapatkan dana dari gudep, Mabi, orangtua
pesertadidik dan sponsor lain melalui gudep untuk kepentingan operasional
satuan. Dana tersebut dicatat secara lengkap, kwitansi-kwaitansi dan tanda
terima/pengeluaran uang harus tertib, lengkap dan dapat di cek sewaktu-waktu
bila diperlukan.

l. Buku catatan pribadi setiap pembina:


Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup
hanya dengan mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu
anggota tersebut. Oleh karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku catatan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 137

pribadi, dan perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan kemajuan yang
dicapai
2. Administrasi Keuangan
Untuk menjamin agar keuangan gudep terorganisasikan dengan baik, ketentuan
dan prosedur keuangan harus dilaksanakan secara ketat (disiplin).
Prosedurnya adalah:
1) Semua penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada
kesempatan pertama).
2) Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada uang tunai pada kas kecil.
3) Semua dana melalui bank, pengambilan uang harus atas persetujuan Ketua
Gudep yang ditandatangani sedikitnya oleh 2 orang anggota Pembina Gudep
yang telah ditentukan.
4) Tanda terima atau kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap
penerimaan/pengeluaran uang ditulis jumlah uangnya dan tanda terima atau
kwitansi pembayaran harus disimpan.
5) Setiap Satuan, Ketua Gudep dan Mabi, boleh mengelola sendiri uang di bank
(bank account).
Untuk satuan diatur sebagai berikut:
a) Perindukan oleh Pembina Perindukan.
b) Pasukan Penggalang oleh Dewan Penggalang.
c) Ambalan Penegak oleh Dewan Ambalan.
d) Racana Pandega oleh Dewan Racana.
Ketua Gudep harus mengawasi dan memeriksa apakah ketentuan administrasi
dan prosedur dilaksanakan dengan baik dan benar.
6) Pemeriksaan
Setiap akhir tahun diperlukan adanya pemeriksaan keuangan meliputi semua
pengoperasian dana di gudep maupun satuan dan di audit oleh Badan
Pemeriksa Keuangan Gudep bila dianggap perlu dibantu auditor yang
independen.
7) Usaha Dana (Fundrising)
Dalam usaha dana perlu ada penjelasan bahwa Gerakan Pramuka memerlukan
dukungan bantuan untuk pelaksanaan kegiatannya. Caranya dengan melakukan
pendekatan kepada orang yang akan diminta bantuan dana tersebut yang
dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Usaha dana bukanlah suatu pelatihan untuk meminta-minta.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam usaha dana:
a) Cari identifikasi sumber-sumber dana.
b) Pastikan bahwa alasan untuk memerlukan dana tambahan cukup kuat. Ingat
bahwa orang merespon kebutuhan yang nyata. Kemukakan sejarah tentang
keberhasilan Gerakan Pramuka dan harus mampu menunjukkan bahwa dana
yang dikumpulkan akan sangat berguna untuk menambah peralatan dan
melaksanakan kegiatan yang lebih banyak, misalnya untuk mengikuti
jambore, lomba tingkat, dan kegiatan-kegiatan lain di tingkat kwartir.
c) Pengumpulan dana
Semua usaha dana harus dengan meminta, yang penting adalah siapa yang
akan meminta dan bagaimana cara yang baik untuk meminta, tergantung
dengan siapa yang akan dimintai.
d) Ucapan terima kasih
Proses yang terpenting pada usaha dana adalah ucapan terima kasih setelah
menerima dana dan menyampaikan informasi tentang penggunaannya.
8) Laporan Keuangan bulanan
1) Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap akhir
bulan.
2) Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah uang yang
jelas dan halal.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 138

3. Penghasilan dan Iuran


Penghasilan Gudep diperoleh dari:
a) Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh Mugus.
b) Bantuan dari Pemerintah.
c) Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
d) Lain-lain sumber yang tidak bertentangan dengan Perundang-undangan
Negara, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Pelaksanaan iuran :
a) Para Pramuka, Pembina Pramuka, dan anggota Mabigus wajib membayar iuran
bulanan kepada gudepnya, sesuai peraturan yang berlaku.
b) Gudep wajib membayar iuran bulanan kepada Kwarran.

Menjelang Hari Pramuka, Warga Gerakan Pramuka tentunya akan melaksanakan


kegiatan Renungan. Dalam Acara Renungan dilakukan Ulang Janji dengan mengucapkan
Tri Satya, berikut sekedar ini contoh naskah Ulang janji yang dibacakan oleh pembina
upacara untuk diikuti oleh peserta upacara renungan.

NASKAH ULANG JANJI


PERINGATAN HARI PRAMUKA KE – … TAHUN ……
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ………….

Adik – adik dan Kakak – kakak warga Gerakan Pramuka yang berbahagia.
Pada malam yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya.
SAUDARA …………..
Setelah kita renungkan bersama akan perjalanan perjuangan dan pengabdian
kita, maka pada kesempatan yang baik ini marilah kita semua sebagai Pandu Indonesia
membulatkan tekad, mengorbankan semangat untuk meneruskan perjuangan dan
pengabdian itu demi tercapainya tujuan bangsa, yakni masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.
Sebelum itu marilah kita tundukkan kepala, mohon kepada Tuhan Yang Maha
Esa agar apa yang telah kita Satya-kan mendapat Ridho dan bimbingan-Nya.
Berdo’a dipersilahkan …………………………………..
Amin.
Adik – adik dan Kakak – kakak sekalian,
Marilah kita pegang Sang Merah Putih yang ada di pundak kita, dengan maksud agar
selama jantung kita masih berdetak, kita akan selalu ingat, bahwa dipundak kita,
dipercayakan tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan janji Pramuka Indonesia, Tri
Satya.
Tirukanlah :
TRI SATYA
DEMI KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH – SUNGGUH :

 MENJALANKAN KEWAJIBANKU TERHADAP TUHAN, NEGARA


KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGAMALKAN PANCASILA.
 MENOLONG SASAMA HIDUP, DAN IKUT SERTA MEMBANGUN
MASYARAKAT.
 MENEPATI DASA DARMA.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan karunia-Nya
kepada setiap Warga Gerakan Pramuka Indonesia.
Pembina Upacara,

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 139

BAB XVIII
LAGU – LAGU PRAMUKA
1. HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA 2. TOPI BARET
(HYMNE PRAMUKA) Suara Berita Dibalik Topi Baret
Kami Pramuka Indonesia Semua Pramuka Harus Tahu
Manusia Pancasila Tak Peduli Siaga Galang Tegak Dan Dega
Satya Ku Ku Dharmakan Tetap Saja Pramuka
Dharma Ku Ku Baktikan Pramuka Seperti Peluru
Agar Jaya . . . Tekan Picu Melesat Tak Ragu
Indonesia . . . Indonesia Pramuka Seperti Belati
Tanah Air Ku Tak Dirawat Tumpul Dan Berkarat
Kami Jadi Pandumu Yaya . . . Yaya

3. BERKEMAH 4. ALAM BEBAS


Ditengah – Tengah Hutan Alam yang luas bebas
Dibawah Langit Biru kaya tiada batas
Tenda Terpancang Ditiup Sang Bayu . . . selalu sedia dia
Api Menjilat – Jilat bagi kita semua
Terangi Rimba Raya alam yang indah megah
Membawa Kelana Dalam Impian selalu sedia . . .
Dengarlah – Dengarlah member ajarannya
Sayup–Sayup pandangan luas
Suara Nan Merdu Memecah Malam mari kita pramuka disini
Jauhlah Dari Kampung agar dapat nuansa pandangan
Turuti Kata Hati disini kita kan belajar
Guna Bakti Pada Bunda Pertiwi . . .2x berpandangan luas 2x

5. GEMBIRA BERKUMPUL 6. PRAMUKA SEJATI


Ayo Kawan, Ayo Kawan Berkumpul Rajin Terampil Dan gembira
Berkumpul Bersenang – Senang Semuanya Senantiasa Praja Muda Karana
Jangan Segan Jangan Segan Bersama Sopan Dan Tak Kenal Rasa Sombong
Bersama Bernyanyi Bergembira Bersahaja Setia Suka Menolong
Tepuk Tangan 5x Bergembira Ya . . . Ya . . . Ya . . . Ya . . . 2x
Sekali Lagi 4x Tepuk Tangan Itulah Pramuka Pramuka Sejati
Kita Semua Bergembira Sejati Kata Dan Perlakuannya

7. TERIMAHKASIH 8. APA GUNA KELU KESA


Kamxi Arigato Apa Guna Keluh Kesa
Tenk you then kwill Apa Guna Keluh Kesa
Mercy terimakasih Pramuka Tak Perna Bersusah
Sukron matur nuwun Apa Guna Keluh Kesa

9. PRAJA MUDA KARANA 10. PERPISAHAN


Praja Muda Karana Sudah Tiba Saatnya Kita
Tunas Muda Harapan Pertiwi Kan Perpisahan
Kuat Tahan Melawan Tantangan Marilah Kita Mohon Pada
Tak Mengenal Arti Menyerah Yang Maha Esa . . .
Praja Muda Karana Semoga Persaudaraan Kita
Jujur Tulus Mulia Citanya Dikuatkan . . .
Teguh Nyata Tekatnya Semangatnya Sejiwa Janji Kita
Dan Baktinya Bagi Bangsa Untuk Selama – Lamanya
Majulah Praja Muda Karana Semoga Persaudaraan Kita
Maju Terus Bekerja Berkarya Dikuatkan . . .
Tumbuh Kuat Dayanya Gunanya Sejiwa Dasa Darma
Bagi Bangsa Indonesia Untuk Selama – Lamanya

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 140

11. PERPISAHAN 12. TEMAN KU LUPA


Telah Tiba Saat Berpisah Aku Punya Seorang Teman
Pisah Hanya Dilahirnya Dia Anggota Pramuka
Di Hati Kita Tetaplah Satu Aku Punya Seorang Teman
Karena Janji Pramuka Kita Tapi Kulupa Namanya
Dalam Harti Kita Tetap Ingat Walau Ku Lupa Namanya
Akan Dasa Dharmaku . . . Tapi Ku Ingat Orangnya
Dan Akupun Tetap Bersyukur Maafkan Temanku
Pada Tuhan Yang Maha Luhur . . . 2x Aku Lupa Kamu

13. BUKAN POLISI 14. PENYAMARAN


Bukan Polisi Dan Bukan Tentara Kuambil Rumput Diladang
Coklat Tua Coklat Muda Seragamnya Kujadikan Penyamaran
Tali Tongkat Dari Kayu Sebagai Senjatanya Wajah Tampan Kurubah
Dasa Darma Dan Menjadi Setan
Tri Satya Sebagai Pedomannya Agar Tidak Kelihatan
Orang Bilang Itu Adalah Pramuka Berlatih . . . Bertempur
Singkatan Dari Praja Muda Karana 2x Pramuka Pantang Mundur
Pramuka Suka Menolong Sesamanya Bertempur Tak Perlu Peluru Dihambur
Ikhlas Dan Rela Itulah Pramuka Cukup Dengan Pisau Dapur

15. CITA – CITAKU 16. KEMBANGKAN KEMAH – KEMAH


Dulu Aku Bercita – Cita Kembangkan – Kembangkan
Menjadi Pahlawan Bangsa Diperkemah Dipadang
Berdiri Gagah Perkasa Dibawah Bentangan
Tunaikan Tugas Yang Mulia Langit Ciptaan Tuhan
Kini Aku Sedang Ditempa Nyalakan – Nyalakan
Dalam Kegiatan Pramuka Apiunggun Yang Terang
Lupa Sanak Lupa Saudara Benderang Memancar
Lupakan Saja Semuanya Rasa Persaudaraan
Aku Tahan Sakit – Sakit Kibarkan – Kibarkan
Sampai Masuk Rumah Sakit Bendera Perkemahan
Aku Tahan Menderita Dibumi Persada
Siang Malam Ku Ditempa Dialam Yang Terbuka
Walau Diriku Ditempa Nyanyikan – Nyanyikan
Dalam Kegiatan Pramuka Lagu – Lagu Yang Riang 2x
Hatiku Selalu Gembira Gembira Selalu
Gembira – Gembira Selamanya Bekerja Dengan Senang

17. BUKAN POLISI 18. GERAKAN PRAMUKA


Siapa Itu Pakai Baju Pramuka Gerakan Pramuka Long Due . . .2x
Kepalanya Pakai Topi Pramuka Gerakan Pramuka 2x
Tidak Lupa Bawa Tongkat Praja Muda Karana
Bawa Tali Dan Peluit Gerakan Pramuka Long Due
Satu Minggu Satu Kali Latihan Aku Ini Anak Muda
Anak Didik Dan Pembina Seragam Hati Riang Dan Germbira
Pramuka Indonesia . . . 2x Ayo Kawan Masuk Pramuka
Aduh Gantengnya Pramuka Ranting Penajam
Aduh Manisnya Wance Ela . . . Ela Lajeng
Aduh Gantengnya Tak Kala Bintang Lajeng
Pramuka Indonesia . . . 2x Tak Kala Bitang Leo

19. PRAMUKA 20. KUMPAYAKUM


Pramuka . . . Pramuka . . . Pramuka Kumpayakum . . .2x
Pramuka Praja Muda Karana Jadi Baca . . . Bacana 2x 2x
Siaga Penggalang Penegak Dan Pandega Giling Maneng
Jangan Lupa Satu Lagi Pembina Minta . . .3x Pramuka

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 141

21. GARA – GARA JANDA MUDA 22. JANGAN TAKUT TUK MENJADI
Gara – Gara Janda Muda . . . 2x INDONESIA
Rumah Tangga Jadi Rusak . . . 2x Jangan Takut Tuk Menjadi Indonesia
Dua Cincin Dijarinya . . . 2x Luangkan Saja Segala Upaya
Satu Sebagai Tanda Mata . . . 2x Untuk Membela
Kalau Suka Sama Suka . . . 2x Nusa Dan Bangsa Kita . . . Hoooo
Beri Tahu Orang Tua . . . 2x Jangan Takut Tuk Menjadi Indonesia
Orang Tua Tidak Suka . . . 2x Luangkan Saja Segala Upaya
Lebih Baik Kawin Lari . . . 2x Untuk Menjaga
Kawin Lari Tidak Baik . . . 2x Budaya Bangsa Kita
Lebih Baik Bunuh Diri . . . 2x Dari Sabang Sampai Melauke
Bunuh Diri Pakai Apa . . . 2x Berjajar Pulau – Pulau
Bunuh Diri Pakai Jarum . . . 2x Kami Anak Pramuka 2x
Pakai Jarum Kekecilan . . . 2x Asli Indonesia 2x
Bunuh Diri Pakei Silet . . . 2x Ini Lagu Pramuka 3x
Pakai Silet Kurang Besar . . . 2x Made In Indonesia
Bunuh Diri Pakai Parang . . . 2x Kami Anak Pramuka
Pakai Parang Kebesaran . . . 2x Asli Indonesia
Bunuh Diri Pakai Tali . . . 2x Ini Lagu Pramuka
Pakai Tali Takut Putus . . . 2x Praja Muda Karana
Bunuh Diri Pakai Racun . . . 2x Praja Muda Karana
Pakai Racun Takut Mati . . . 2x Made In Indonesia
Buat Apa Susah . . . 2x
Susah Itu Tak Ada Gunanya 23. DISINILAH
Buat Apa Susah . . . 2x Disinilah . . . 2x Kita Bertemu Lagi 2x
Lebih Baik Masuk Pramuka Salam . . . Salam . . . 2x Salam . . . Hay . . .

24. PRAMUKA 25. KATA JARI TANGAN


Pramuka Siapa Yang Punya . . . 2x Ini Namanya Jari Jempol 2x
Yang Punya Kita Semua Apa Kata Jari Jempol Sayang
Siaga Mula Bantu Tata Kalau Belajar Jangan Ngobrol
Penggalang Ramu Rakit Terap Ini Namanya Jari Telunjuk 2x
Penegak Bantara Laksana Apa Kata Jari Telunjuk Sayang
Pandega Dan Pembina Kalau Belajar Jangan Ngntuk
Kecil –Kecil Itu Siaga Ini Namanya Jari Tengah 2x
Besar – Besar Itu Penggalang Apa Kata Jari Tengah Sayang
Lebih Besar Itu Penegak Kalau Belajar Jangan Lengah
Semuanya Itu Pramuka Ini Namanya Jari Manis 2x
Ingat – Ingat Itu Remember Apa Kata Jari Manis Sayang
Jangan Lupa Itu Do Not Forget Kalau Belajar Jangan Sinis
Aku Cinta Kamu I Love You Ini Namanya Jari Kelingking 2x
Hanya Engkau Only You Apa Kata Jari Kelingking Sayang
Kalau Belajar Jangan Nungging

26. MARILAH KAWAN KU 27. PADA ZAMAN DULU KALA


Marilah Kawan Ku Pramuka Pada Zaman Dulu Kala
Bersama Kan Bersukaria O . . . Yaya . . .O
Disanalah Banyalah Kawannya Ada Orang Makan Pala
Menyanyi Menari Bersama O . . . Yaya . . .O
Marilah Mari Kawan Semua Makan Pala Mentah . . .Mentah
Bersama – Sama Sakit Perut Marah . . . Marah
Hubungkan Tali Persaudaraan Kita Dara Didam Dangdut
Bersatu Gembira Selamanya Dara Didam Dangdut

28. DISINI SENANG 29. MARINA MENARA


Disini Senang Disana Senang Marina Menari Diatas Menara
Dimana – Mana Hati Ku Senang Diatas Menara Marina Menari
La . . . La . . . La . . . 4x

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 142

30. ANAK PRAMUKA DESA 31. PRAMUKA


Kami Anak Pramuka Yang Ada Didesa Ini Ingat – Ingat Itu Remember
Berjanji Untuk Meneruskan Jangan Lupa Itu Do Not Forget
Cita – Cita Bangsa Aku Cinta Kamu I Love You
Membangun Negeri Tempat Ku Dibesarkan Hanya Engkau Only You
Oleh Ayah Bunda Ku Tercinta . . . Pramuka Apakah Dasarnya 2x
Aku Akan Belajar Dan Menuntut Dasarnya Pancasila
Ilmu Yang Tinggi Sebagai Bekal Pancasila Siapa Yang Punya 2x
Kelak Jika Aku Sudah Dewasa Yang Punya Indonesia
Dengan Segenap Jiwa Dan Ragaku Ini Pramuka Apakah Lambangnya 2x
Pada Desa Ku Aku Berjanji . . . Lambangnya Tunas Kelapa
Sawah Ladang Membentang Rapi Siaga Apakah Warnanya 2x
Gunung Berjajar Memagari Dasarnya Warna Hijau
Sungai Nan Jernih Membasuhi Bumi Penggalang Apakah Warnanya 2x
Ku Syukuri Nikmat Alam Ini Dasarnya Warna Merah
Kami Anak Pramuka Yang Ada Didesa Ini Penegak Apakah Warnanya 2x
Berjanji Untuk Meneruskan Dasarnya Warna Kuning
Cita – Cita Bangsa Pandega Dan Pembina
Dengan Segenap Jiwa Dan Rgaku Ini Apakah Warnanya 2x
Pada Desaku Aku Berjanji 2x Dasarnya Warna Coklat

32. CINTA NEGERI 33. MASA BILI


Hilang Risau Gembira Bergurau Masa Bili . . . Bili . . . Bili . . .
Ditengah Alam Cinta Ku Terima Masa Bili Ukamba 2x
Langit Biru Rerumput Menghijau Ukamba Sarena Bumi
Satwa Bergalau Semua Memukau Ukamba Sarena Bum . . . Bum . . . Bum . . .
Cinta – Cinta Ku Padamu Eka Dina . . . Dina . . . Dina . . .
Alam Negeriku Tanah Subur Selalu Indah Eka Dina Ukamba 2x
Bangga – Banga Ku Padamu Ukamba Sarena Bumi
Alam Negeriku Tempat Kami Menjelajah Ukamba Sarena Bum . . . Bum . . . Bum

34. KETIKA AKU 35. API MENYALA


Ketika Aku Masih Kecil . . . Kecil . . . Kecil Api Kita Sudah Menyala 2x
Tak Tahu Apa Yang Mungil Api . . . Api . . . Api . . . Api . . . Api . . .
Kusentil . . . Sentil . . . 2x Api Kita Sudah Menyala
Tak Tahunya Eh . . . Eh Itu Pentil Api Unggun Sudah Menyala 2x
Ketika Aku Sedang Konyol . . .2x Api . . . Api . . . Api . . . Api . . . Api . . .
Tak Tahu Apa Yang Nongol Api Kita Sudah Menyala
Ku Sengot . . . Sengot . . . 2x Api . . .Lah Yang Kecil . . . Sangat Berduna
Tak Tahunya Eh . . . Eh Itu Botol Api . . .Lah Besar . . . Membuat Bencana
Ketika Aku Sudah Sadar . . . .2x Api . . . Membara Membuat Sengsara
Tak Tahu Apa Yang Didada Api Rumah Tangga Hancur Semua
Ku Raba . . .Raba . . . 2x Api . . . Lah Cinta Membuat Derita
Taktahunya Eh . . . Eh Itu Mangga Api . . . Lah Hati Membuat Mati
Ketika Aku Jadi Bujang . . . 2x Jangan Bermain Api
Taktahu Apa Yang Panjang Akan Terbakar Nanti
Ku Pegang . . . Pegang . . . 2x Apilah Api
Tak Tahunya Eh . . . Eh Itu Pisang

36. POTONG BEBEK ANGSA (dangdut) 37. BERMAIN


Potong . . . 2x Bebek Angsa, Berpegangan Tangan
Masak . . . 2x Di Kuali Eratkan 2x
Nona . . . 2x Minta Dansa, Maju Satu Langkah
Dansa . . . 2x Empat Kali Bertepuk 2x
Dorong . . . 2x Ke Kiri, Selangkah Kekiri
Dorong . . . 2x Ke Kanan Selangkah Kekanan
La La La La La ... Melompat Yang Tinggi
La La La La La ... Akhirnya Duduklah

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 143

38. MENUJU PERKEMAHAN 39. SELAMAT DATANG


Sepanjang Jalan Selamat Dating Kakak 2x
Yang Penuh Batu – Batu Putih Selamat Dating Kami Ucapkan 2x
Dan Kiri Kanan Tampak Salam . . . Salam
Pohon – Pohon Yang Tinggi Terimalah Salam Dari Kami
Kulangkahkan Kaki Yang Ingin Maju 2x
Seirama Burung Bernyanyi Besama – Sama
Indah Yang Terasa Sejuk Dalam Hati
La . . La . . La . .2x 40. TERIMAKASIH
Seakan Tak Mau Pergi Lagi Terimakasih Kakak 2x
La . . La . . La . . 2x Terimakasih Kami Ucapkan 2x
Seakan Dunia Lain Kutemui Salam . . . Salam
Tertidur Diantara Hangatnya Terimalah Salam Dari Kami
Api Unggun Yang Ingin Maju 2x
Terbangun Oleh Sentuhan Dingin Besama – Sama
Embun Pagi
Gembira Becanda Ditepian Kali 41. BARISAN KITA
Ditemani Oleh Anak – Anak Gembala Barisan Kita
La . . La . . La . .2x Gerakan Praja Muda Karana
Berapa Lama Lagi Tanya Mereka Barisan Kita
La . . La . . La . .2x Putra Putri Nusantara
Akupun Tak Dapat Menjawabnya Bendera Kita
Sedangakan Rumahku Disana Tunas Kelapa Ditengah – Tengahnya
Menantikan Aku Kembali . . . 2x Dibawah Bendera
Sang Merah Putih Di Angkasa

42. HITAM KULITNAYA 43. PANTUN PRAMUKA


Hitam Kulitnya Satu . . . Dua . . . Tiga . . . Dan Empat
Kekar Kuat Tubuhnya Pramuka Itu Hemat Cermat
Manis Senyumnya Ambil Korek Pasanglah Lilin
Baik Budi Ahlaknya Pramuka Selalu Disiplin
Kami Pramuka
Pramuka Kalimantan 44. EN TE LE MI
Berjiwa Di Pramuka En Te Le Mi
Ole . . . Ole . . . Ole . . . Le Mi Pa Tol
Pramuka Dari Kalimantan Pi To La To
Ole . . . Ole . . . Ole . . . La Ti La Ti
Pramuka Kalimantan Oke Do Tol Do

45. GOODBYE 46. NAIK APA


Goodbye . . . 2x Pada Hari Apa
I Say You Goodbye Ku Turut Siapa Ke Mana
I See You Again . . . Naik Apa Yang Bagai Mana
But I Don't Know When Ku Duduk Di Dimana
Goodbye . . . Ku Duduk Samping Siapa
I Say You Goodbye Yang Sedang Mengapa
Selamat Jalan . . . 2x Mengendarai Apa
Hai Kawan Supaya Baik Apanya Hei!
Sampai Jumpa . . . Tuk-Tik-Tak-Tik-Tuk Tik-Tak
Kita Kembali Tik-Tuk Tik-Tak-Tik-Tuk
Selamat Jalan . . . Tuk-Tik-Tak-Tik-Tuk Tik-Tak
Hai Kawan Suara S'patu Apa.

47. PRAMUKA 48. TAK KENAL RINTANGAN


Pramuka 2x Alangkah Gagahmu Pramuka Tak Kenal Rintangan
Kacu Merah Putih Terhias Didada Meski Jalan Penuh Halangan
Tunas Kelapa Sebagai Lambangnya Akan Hilang Didalam Hati Yang Riang
Pramuka 2x Harapan Bangsa Pramuka Tak Kenal Rintangan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 144

49. KAMPRET 50. TANTE TUTI


Kampret Masuk Pramuka Tukang Tahu Tukang Tempe Toal Toel
Kampret Baris Pake Topi Toal Toel Tangan Tante Tuti
Naik Gunung Turun Gunung Tante Tuti Teriak . . . Terik
Kampret – Kampret Tolong . . . Tolong Minta Tambah
Jatu Glundung – Glundung Tukang Tahu Tukang Tempe
Kampret Adu – Adu Biung Toal Toel

51. AGIKA GIKU 53. DUNIA KITA


Bila Mana Darah Inilah Dunia Cinta Dan Damai
Mama Kureka . . .3x 2x Inilah Dunia Harapan Kita
Kukuai Kukue Kukui Tempat Kita Hidup Aman Dan Sejahtera
Agika . . . Agika Giku 2x Inilah Dunia Kita
Agika, Gika, Gika Giku Oh... Indahnya Dunia,
Ini Baju Saya Oh... Luasnya Dunia,
Mama Yang Beli 3x 2x Oh... Amannya Dunia
Senangnya Hati Ku Senangnya Dunia Oh Dunia
Agika . . . Agika Giku 2x Hanyalah Satu Dunia Dan Surya
Agika, Gika, Gika Giku Senyuman Tanda Persahabatan
Mendaki Gunung Menyebrang Lautan
52. MUSIM BUNGA Inilah Dunia Kita
Orang Yang Senang Dimusim Hujan
Orang Yang Bejiwa Satria 54. AKU SORANG PRAMUKA
Bagaikan Kembang Warna Lembayung Aku Seorang Pramuka
Dialah Kawan Saya Aku Berjuang
Orang Yang Senang Dimusim Panas Bela Dong 3x Dong 2x
Orang Yang Berjiwa Kuat Aku Berjuang
Bagaikan Karang Dihempas Gelombang Untuk Keadilan
Dialah Ayah Saya Keadilan Manusia
Orang Yang Senang Dimusim Salju
Orang Yang Berjiwa Keras 55. ARAM SAM – SAM
Bagaikan Bumi Saljunya Mencair Aram Sam – Sam 2x
Dialah Ibu Saya Gole . . . 5x Ram 2x
Orang Yang Senang Dimusim Gugur Sam – Sam
Orang Yang Berjiwa Luas Arafi – Arafi
Bagaikan Hainne Berkisah Cinta Gole 5x Ram 2x
Dialah Sahabat Terbaikku Sam – Sam

56. SIAPA SURUH 57. NABINA GUNA


Siapa Suruh Masuk Pramuka 2x Nabina Gunagana Mama Kureka
Sendiri Suka Sendiri Mama Kureka 2x
Adu Sayang 3x Kukua Kukue Kukua
Siang Malam Tidur Ditenda 2x Ini Baju Saya Mama Yang Beli
Baju Basah Kering Dibadan Mama Yang Beli 2x
Aduh Sayang 3x Senangnya Hati Ku Senangnya

58. INI TARI PANDU 60. CIKOLE


Ini Tari Pandu ( Geleng 2x ) Cikole Cipekong
Tari Zaman Dulu ( Geleng 2x ) Cikole Cipe
Kesenian Asli Tari Pandu Yang Sejati Cikole Cipekong
Yang Digoyang – Goyang, Cikole Iye
Digoyang – Goyang, 5x O Ow Masakong
Cikole Cipe
59. PRAMUKA DI INDONESIA O Ow Masanghai
Pramuka Di Indonesia Sanghai – Sanghai We
Banyaklah Sunggu Yang Ada
Namanya Hanya Satu Saja 2x
Pramuka Indonesia

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 145

BAB XIX
DAFTAR ISTILAH KEPRAMUKAAN
A
Istilah Pengertian
Adik : Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya
Ambalan Penegak : Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 – 5 sangga atau sekitar 40
orang penegak.
Andalan : Sebutan untuk pengurus Kwartir.
Andik : (sing.) Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.
Apel : Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah.
Api unggun : Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk
bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.

B
Istilah Pengertian
Bahari : Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan
bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan
khusus di bidang maritim dan kelautan.
Bakti Husada : Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang
diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan
khusus di bidang medis dan kesehatan
Bantara : (bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.
Bantu : Tingkatan kedua SKU Siaga.
Barung : (bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang
terdiri atas 5 – 10 orang.
Bhayangkara : Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang
diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan
ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat
Brownie : (inggris) Siaga putri.
Bucik : Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri
Bunda : Sebutan untuk Pembina Siaga Putri

C
Istilah Pengertian
Candradimuka : Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas).
Candrabirawa : Nama Lemdikada Jawa Tengah
Crew : (inggris) Ambalan
Cub : (inggris) Siaga Putra
Cubmaster : (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra.

D
Istilah Pengertian
D : Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega.
Dasa Dharma : Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan
anggota dewasa.
Dewan Ambalan : Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang
beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur
kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh
seorang Pradana.
Dewan Kerja : Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak dan
Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola
Pramuka Penegak dan Pandega.
Dewan Penggalang : Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru dan
wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 146

Dewan Saka : Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya,
bertugas mengatur kegiatan saka.
Dianpinru : (sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada Pinru yang
diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya.
DKC : (singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang
(Kabupaten)
DKD : (sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah
(Provinsi).
DKN : (sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional.
DKR : (sing.) Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting
(Kecamatan).
Dwi Dharma : Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga.
Dwi Satya : (Janji) untuk Siaga

E
Istilah Pengertian
ETK : (Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati
HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah
ditentukan.

G
Istilah Pengertian
G : Kode atau singkatan untuk Penggalang
Gang : (inggris) Sangga
Gladi Tangguh : Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta didik.
Group : (inggris) Gugusdepan / Gudep
Guide : (inggris) Penggalang Putri
Guider : (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri
Gudep : (sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka dan
anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.

I
Istilah Pengertian
Instruktur : Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di
Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya.
Instruktur Muda : Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut membantu
membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang)

J
Istilah Pengertian
Jambore : Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka Penggalang
Jamcab : (sing.) Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)
Jamda : (sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi)
Jamnas : (sing.) Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional.
Jamran : (sing.) Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan)

K
Istilah Pengertian
Kabaret : Topi Pramuka Putra
Kakak : Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan
anggota Pramuka Dewasa lainnya.
Kemah Safari : Kemah berpindah tempat.
Kerani : Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan /
Dewan Penggalang / Dewan Saka)
KIM : Permainan dengan panca indera.
KMD : (sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 147

KML : (sing) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.


Kompas : Alat untuk menentukan Arah mata angin.
Korsa : (sing.) Kordinator Desa, di bawah Kwarran.
KPD : (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar.
KPL : (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan.
Krida : Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 – 10 orang yang mengkhususkan
diri mempelajari ketrampilan tertentu.
Kurvey : Jaga tenda secara bergantian.
Kwarcab : (sing.) Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di
bawah Kwarda.
Kwarcari : Pengurus harian Kwartir.
Kwarda : (sing.) Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas.
Kwarnas : (sing) Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat(sing) Kwartir
Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat
Kwarran : (sing.) Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah
Kwarcab.
Kwartir : Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola
kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang
beranggotakan para Andalan. Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas
mengatur dan mengelola kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan
Pramuka) yang beranggotakan para Andalan.

L
Istilah Pengertian
Laksana : Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.
Lemdikacab : (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang
(Kabupaten)
Lemdikada : (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi)
Lemdikanas : (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.
LT : (Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas
LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.

M
Istilah Pengertian
Mabi : (sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan
masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka.
Mabicab : (sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.
Mabida : (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.
Mabigus : (sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.
Mabinas : (sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat.
Mabiran : (sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan
Madya : (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
MCK : (sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan WC.
Mugus : (sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
Munas : (sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.
Mula : Tingkatan pertama SKU Siaga.
Manggar : Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang.
Maping : Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.
Muscab : (sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.
Musda : (sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda
Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali
MUSPPANITRA : (sing) Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra.
Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 148

pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir


Ranting hingga Kwartir Nasional.
Musran : (sing.) Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali.

P
Istilah Pengertian
Pack : (inggris) Perindukan Siaga.
Padvinder : sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja.
Pakcik : sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra.
Pamong Saka : Pembina Saka
Pandega : Pramuka usia 21-25 tahun.
Pandu : Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH.
Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh
organisasi kepramukaan pribumi.
Panorama : Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaiti dengan
menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar
sketsa.
Pasukan : (bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri
atas 40 orang atau 4-5 regu.
Patrol : (inggris) Regu.
PenegakPenegak : Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.
Penggalang : Pramuka usia 11-15 tahun.
Pembantu Pembina : Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan.
Pembina : Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka.
Pembina Gudep : Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan.
Pembina Satuan : Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga /
Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan /
Ambalan / Racana)
Perindukan Siaga : (bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang terdiri
atas 40 orang atau 4-5 barung.
Persabhara : (sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara.
Pesta Siaga : Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat
mendidik dan menyenangkan.
Pesta Karya : Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama.
Pinsa : (sing.) Pimpinan Sangga.
Pinru : (sing.) Pimpinan Regu.
Pinrung : (sing.) Pimpinan Barung
Pionering : (bhs) Keperintisan; Bangunan darurat.
Pita Leher : Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah
baju Pramuka putri.
Pradana : (sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua
Dewan Saka.
Pramuka : (sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja,
Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka Utama : Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI
Pratama : (sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang.
PW : (sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti.
Purwa : (bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan
Pandega.

R
Istilah Pengertian
Racana Pendega : (bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40 orang.
Raicab : (sing.) Raimuna Cabang
Raida : (sing.) Raimuna Daerah.
Rainas : (sing.) Raimuna Nasional.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 149

Raimuna : Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka Penegak


Rairan : (sing.) Raimuna Ranting.
Rakit : Tingkatan Kedua SKU Penggalang.
Ramu : Tingkatan pertama SKU Penggalang.
Ranger : (inggris) Pramuka Penegak Putri.
Regu : (bhs) gardu/tempat ronda; Satuan terkecil Pramuka Penggalang
Rover : (inggris) Pramuka Penegak Putra

S
Istilah Pengertian
Saka : (sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang
pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan /
instansi lain.
Sandi : Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu
berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu.
Sangga : (bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 – 10 orang,
dipimpin oleh seorang Pinsa.
Sangga Kerja : Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia
Kegiatan.
SAR : (sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam Saka
Bhayangkara.
Setangan Leher : Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra;
Scout : (inggris) Pramuka Penggalang Putra
Scouter : (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra.
Siaga : Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun.
Sistem Among : Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut
metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing Ngarso
sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah
membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang memberikan
dorongan)
Six : (inggris) Barung.
SKK : (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan TKK.
SKU : (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan TKU
Sulung : Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga.
Survey : Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan.
Survival : Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan dan
cobaan.

T
Istilah Pengertian
T : Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.
TAKANAS : (sing.) Pesta Karya Nasional.
TAKADA : (sing.) Pesta Karya daerah.
TAKACAB : (sing.) Pesta Karya Cabang.
TAKARAN : (sing.) Pesta Karya Ranting.
Tata : Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga
Tekpram : (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.
Terap : Tingkatan ketiga SKU Penggalang.
Tetampan : Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam Pramuka.
Tigor : (sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali.
Tiska : (sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu kegiatan.
Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di baju Pramuka
sampai batas waktu tertentu.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 150

TKK : (sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan
SKK.
TKU : (sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan
SKU.
Topografi : Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan keadaan
sebenarnya.
Trisatya : Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka
dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya.
Troop : (inggris) Pasukan Penggalang.
Turba : (sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.

U
Istilah Pengertian
Ulang Janji : Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan
pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak,
Pandega dan anggota dewasa.
Utama : Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

W
Istilah Pengertian
WAGGGS : (sing.) World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi Pramuka
Putri se-Dunia.
Wide Game : Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan
secara masal.
WOSM : (sing.) World Organization of Scout Movement; Organisasi Pramuka Putra se-
Dunia.

Y
Istilah Pengertian
Yanda : Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka Siaga Putra.

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 151

BAB XX
KATA MUTIARA & KATA BIJAK BUNG KARNO
1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya
akan kuguncangkan dunia”

2. “Merdeka hanyalah sebuah jembatan. Walaupun


jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah
dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia
sama ratap sama tangis!”

3. “Kita adalah bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tak akan mengemis, kita
tak akan minta – minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan
syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka dari pada makan
bestik tetapi budak. (pada suatu Pidato HUT Proklamasi tahun 1963)

4. “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam”

5. “Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua
sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-
tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung
itu sama sekali”

6. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”

7. “Saya katakan bahwa cita-cita kita dengan keadilan sosial ialah satu masyarakat yang
adil dan makmur dengan menggunakan alat-alat industri, alat-alat tehnologi yang
sangat modern. Asal tidak dikuasai oleh sistem kapitalisme”

8. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun”

9. “Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa, sebelum bangsa itu merubah nasibnya”

10. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung; berapa untung yang kudapat nanti dari
Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”

11. “Tetaplah bersemangat, Elang Rajawali!”

12. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih
sulit karena melawan bangsamu sendiri”

13. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan
rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa”

14. “Janganlah mengira kita semua sudahh cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah
terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat”

15. “Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi perkakasnya
Tuhan, dan membuat kita menjadi hidup di dalamrokh”

16. “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaran”

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )


BUKU PANDUAN PRAMUKA 152

17. “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau
jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”

18. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba,
tetaplah bersemangat elang rajawali “

19. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu :
“Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan
tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”
(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

20. “Nasionalisme eropa adalah satu nasionalisme yang bersifat serang menyerang. Satu
nasionalisme yang mengejar keperluan Beograd. Satu nasionalisme perdagangan
yang untung atau rugi. Nasionalisme semacam itu pastilah salah, pastilah binasa”

21. “Sosialisme berarti adanya pabrik yang kolektif, adanya industrialisme yang kolektif,
adanya produksi yang kolektif, adanya distribusi yang kolektif, adanya pendidikan
yang kolektif”

22. “Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama
manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin”

23. “Apakah kelemahan kita? Kelemahan kita ialah kita kurang percaya diri kita sebagai
bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai
satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”

24. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang”

25. “Dari sudut positif, kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan
sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat”

26. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak
dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”

27. “Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah
yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup
dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi
sandang dan pangan?”

28. “Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat yang sedikit. Bangsa kita
yang puluhan juta jiwa yang sudahh dimelaratkan, bekerja bukan untuk orang lain
dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia
dalam praktek”

Minggu
Penajam, 14 April 2013

KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )

Anda mungkin juga menyukai