BAB I
UNSUR KEPRAMUKAAN
A. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
B. METODE KEPRAMUKAAN
2. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan
Pramuka.
C. KODE KEHORMATAN
DWI SATYA
PRAMUKA SIAGA
DWI DHARMA
PRAMUKA SIAGA
2) Penggalang (berusia antara 11-15 tahun) satuan terkecil adalah Regu dan
satuan terbesar adalah Pasukan yang mempunyai janji yaitu (Tri Satya)
artinya 3 janji berasal dari bahasa Sansekerta.
TRI SATYA
PRAMUKA PENGGALANG
Dan mempunyai ketentuan moral yaitu (Dasa Dharma) artinya 10 Bakti atau
azas berasal dari bahasa Sansekerta.
DASA DARMA
Pramuka itu :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat di percaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
3) Penegak (berusia antara 15-20 tahun) satuan terkecil adalah Sangga dan
satuan terbesar adalah Ambalan yang mempunyai janji yang sama dengan
penggalang tetapi yang membedakannya hanyalah : Kalau Penggalang
<=> Tri Satya Pramuka Penggalang
Sedangkan Penegak <=> Tri Satya Pramuka Penegak
Serta Pandega <=> Tri Satya Pramuka Pandega
Lalu Anggota Dewasa <=> Tri Satya
5). Anggota Dewasa (berusia antara 25 tahun keatas) mempunyai janji dan
ketentuan moral yang sama dengan Pandega.
3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk
melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian,
maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari
Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat
dalam tata kehidupan.
A. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban
terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudahh harus
sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang
diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya
sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya
secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu
yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang
tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma
bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
B. Pengertian
1. Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan,
luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang
tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang
sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia
yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya
adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia
maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata
dengan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal
untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik
dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak
berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat
manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti
dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana
Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada
pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi
segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan
baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi
lain yang dianggap Maha Agung itu,
2. Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan
baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal
budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci
yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara
mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya
segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab
pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa
saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-
galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui
firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui
bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi
Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia
tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena
afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada
menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang
paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang
bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat
mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa
yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan
sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu,
kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada
dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang
Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha
memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat
dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan.
Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang
tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
C. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik
menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga
karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka
sudahhseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik
itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum
cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada
perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan
haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat
dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan
apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang
takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan
bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan
darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan
Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat
dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik
dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu,
ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna
(Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran
agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah
dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu
merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada
Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain
adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan
seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya
tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi
dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil,
dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada
Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari
bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudahh dapat menamkan sifat-sifat jujur,
patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudahh dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan
berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan
berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesama manusia, masyarakat, bangsa dan
negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
A. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang
terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda
alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah
bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudahh selayaknya pemberian
Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan
karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna
seluruh ciptaana-NYa.
A. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik
Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan
siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain.
Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci
dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga
mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata
ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga
Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap
mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
A. Pengertian
1. Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudahh
disepakati dan ditentukan.
2. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati
pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari
sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan
yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang
terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
3. Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
A. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa
memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti
melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang
mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat
A. Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia
diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus
mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan
perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk
mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar,
selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya,
dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki
sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan
keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat
dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana
hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan
bersama-sama dengan orang lain bekerja sama. Banyak kesulitan,
rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi
dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat
motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang,
dan seimbang. Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal
yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga
menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang
dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha
dan kegiatan.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu
terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan
kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang
lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada
Saudara. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuan yang ada.
A. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya
seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat
menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu
manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan
orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri). Menghemat bukan
berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi
kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan
sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut
keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga
dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus
senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang
datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini dapat
dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan
segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil
agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang
bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran
jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup
dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan
A. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti
pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan
mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan
mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta
melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan
Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan
nilai yang lebih tinggi.
A. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam
setiap tingkah lakunya sudahh mengambarkan laku yang suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan
memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak
terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur
seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang
suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan
benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci
akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa
Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian
dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
1. Motto Gerakan Pramuka merupakan motto tetap dan tunggal bagi Gerakan
Pramuka, sebagai bagian terpadu proses pendidikan, disosialisasikan baik dalam
maupun diluar Gerakan Pramuka.
2. Motto Gerakan Pramuka
** SATYAKU KU DARMAKAN
DARMAKU KU BAKTIKAN **
Senin-Selasa
Penajam,07-08 April 2008
BAB II
SEJARAH KEPANDUAN
A. KEPANDUAN DI DUNIA
a. Tiap dua pecan selalu menerbitkan tulisan-tulisan yang pada akhirnya menjadi
sebuah buku yang berjudul “Scouting For Boy’s” yang artinya adalah
“Kepanduan untuk Putra” buku ini adalah buku kedua setelah “Aids to
Scouting” 1907 hal ini dilakukan pada tahun 1908 pada bulan januari sampai
dengan maret.
b. Pada tahun 1909, Beliau muncul sebagai tamu kehormatan di “CrystalPalace”
c. Pada tahun 1910, Beliau mengundurkan diri dari tugas kemiliterannya setelah
± 53 tahun lamanya beliau bertugas sebagai anggota militer dengan pangkat
“Letnan Jendral”
Setelah keuar dari kemiliteran beliau menikah dengan “Olave Saint Clair
Soannes” Pada tahun 1912 dan dikaruniahi anak sebanyak 3 orang yaitu Anak
Pertamanya lahir pada tahun 1913 diberi nama “Peter” dan kedua tahun 1915
diberi nama “Heater” serta tahun 1917 anaknya yang ketiga diberi nama “Betty”.
Pada tahun 1918 beliau membentuk “Rover Scout” ( Pramuka Usia
Penegak ) guna menampung para pemuda yang sudahh lewat usia 16 tahun, tetapi
masih ingin aktif dibidang kepramukaan. Kemudian pada tahun 1922 beliau
menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Roverring to Succos” (Mengembara
dalam bahagia) yang isinya merupakan petunjuk bagi para pramuka penegak
dalam menghadapi hidupnya agar kelak dapat mencapai kebahagiaan. Buku
tersebut menggambarkan seorang pemuda yang mengayun sampannya sendiri
menuju pantai bahagia yang dihadapannya terhadap Karang-karang yang
berbahaya yaitu :
≠ Karang Penjudian
≠ Karang Wanita
≠ Minuman Keras dan Rokok
≠ Egois dan Mengorbankan Orang Lain
≠ Karang tidak ber- Tuhan
menulis sebuah buku petunjuk untuk kursus pembinaan pramuka, namun baru
dapat terwujud tahun 1919 setelah dari sahabatnya WFDE Maclerren. Beliau
mendapatkan sebidang tanah di Ching Ford yang digunakan sebagai tempat
pendidikan pembinaan pramuka tempat ini dikenal dengan nama GilwelPark.
Pada tahun 1929 beliau mendapat tambahan gelar “Lord” yang diberikan
oleh Raja George sehingga namanya kini menjadi Lord Baden Powell Of Gigwell.
Pada tahun 1941 tepatnya tanggal 8 Januari 1941 beliau berusia ± 84
Tahun beliau Wafat di Negeri Kenya < Afrika Seatan >.
Sebelum meninggal, Beliau berpesan kepada kita semua yang mana harus
terus diingat oleh seluruh umat manusia pada umumnya dan anggota pramuka
pada khususnya.
Olave wafat pada usia ± 88 tahun yaitu tanggal 25 Juni 1977 dinegeri
Kenya ( Afrika Selatan ).
Senin-Selasa
Penajam,07-08 April 2008
BAB III
SEJARAH GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di
Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting, yang
merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu
dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak
komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis.
Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan
perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh
Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal
9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan
Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan
Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia
Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku
Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono
(Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal
20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961,
tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan
bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para
pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah;
Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus
dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa
ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Sifat
Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri
baju pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di
kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung
sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah
kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi)
dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen,
Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk
mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya
selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.
Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 21
Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia
dengan tujuan agar;
anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi
mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan
yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada
pencapaian tujuan tersebut.
Tugas Pokok
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka,
sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan
sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka
selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
H. KEPANDUAN DI INDONESIA
Pada tahun 1908-1928, Buindische Party dan Sumpah Pemuda atas Prakarsa
Mangkunegara VII di Surabaya di dirikan J.P.O ( Jakanse Padvinder Organisatie) dan
pada tanggal 22 Mei 1930 dibentuk P.A.P.I ( Persatuan Pandu-Pandu Indonesia ) yang
akhirnya dirubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia).
Kepanduan Putri dirintis oleh Ibu Soeyi Soejandan dan Ibu Soeyi Soemarni.
Menjelang tahun 1961 kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari
100 organisasi kepanduan. Meskipun sebagian dari pada organisasi itu terhimpun
didalam 3 federasi yaitu organisasi-organisasi kepanduan putra dan 2 federasi
organisasi-organisasi kepanduan putrid. Yaitu IPINDO (ikatan Pandu Indonesia, tgl 13
September 1951). POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia). Tahun
1955 IPINDO Berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu,
Jakarta.
Selasa - Minggu
Penajam, 22 April 2008 – 9 November 2014
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 24
BAB IV
SEJARAH BENDERA
MERAH PUTIH
A. PENGGUNAAN DAN PENGERTIAN MERAH PUTIH
Sejarah itu disebut dalam tulisan “Jawa Kuno” yang memakai tahun 1216
Saka (1394 masehi), menceritakan tentang Perang antara Jaya Katwang melawan Sri
Wijaya.
Warna merah putih disebut juga dengan sebutan warna Gula Kelapa bukan
berarti merah lambing dari gula dan putih lambing dari kelapa yang telah dikupas. Di
Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk Bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng
Tarub Raden Wijaya yang kemudian menurunkan kepada Raja Jawa.
Dalam kitab Babat tanah Jawa bernama Babat Mantawis (Jilid II hal 123)
disebut bahwa ketika Sultan Agung berperang dengan negeri putih, tentaranya
bernaung dibawah bendera merah putih. Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645.
1. ABAD KE XX
Bendera merah putih berkibar untuk pertama kalinya pada abad XX sebagai
lambing kemerdekaan ialah di Benua Eropa tahun 1922. Perhimpunan Indonesia
mengibarkan bendera merah putih di negeri Belanda dengan kepala banteng
ditengahnya.
2. MASA KEMERDEKAAN
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta di Pegangsaan
Timur 56 (Jln. Proklamasi) Jakarta Memproklamirkan Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati (Istri Bung Karno)
dikibarkan pada hari Proklamasi ditiang yang berketinggian 17 meter didepan Istana
Merdeka Jakarta.
Sejak tahun 1969 Bendera pusaka tidak lagi dapat dikibarkan karena sudahh
tua, sebagai gantinya dikibarkan Bendera Duplikat Sang Saka Merah Putih yang
dibuat dari Sutra Alam Indonesia.
Oleh karena itu kepada setiap anggota gerakan pramuka harus ditanamkan
dan ditumbuhkan rasa hormat terhadap bendera kebangsaan Indonesia sang merah
putih, untuk itu maka setiap Pramuka Indonesia harus mengenal, mengetahui,
memahami dan menghayati bentuk, arti, sejarah dan penggunaan bendera kebangsaan
sang merah putih.
Setiap anggota pramuka harus memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap
sang merah putih sebagai Lambang Kedaulatan dan Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Selasa
Penajam, 22 April 2008
BAB V
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
A. RIWAYAT SINGKAT PENCIPTA LAGU INDONESIA RAYA
Lagu Indonesia Raya ialah gubahan komponis
muda yang bernama Wage Rudolf Supratman. Dia adalah
seorang guru yang pernah menjadi wartawan surat kabar
Kaoem Moede dan mengarang buku. Sejak kecil, beliau
juga gemar alat musik biola. Beliau putra seorang
Instruktur Massennen Sastroso Aharjo Lahir di Jakarta 9
Maret 1903, Wafat 16 Agustus 1938 di Surabaya.
Pada zaman penjajahan lagu Indonesia Raya sering dilarang dan dihalang-
halangi oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan suatu ketika di izinkan lagi oleh
pemerintah Jepang di Indonesia, untuk dinyatakan Pemerintah Belanda telah pula
meminta agar kata-kata dalam Lagu Indonesia Raya itu diubah. Akan tetapi, berkat
semangat perjuangan dan Persatuan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan
tersebut dapat dilenyapkan.
1. BAB I Pasal 1
1. Lagu Kebangsaan RI adalah Indonesia Raya, selanjutnya disebut lagu
kebangsaan ialah Indonesia raya.
2. Lagu Kebangsaan tersebut dan kata-katanya ialah seperti tertera pada lampiran
peraturan pemerintah.
2 BAB II Pasal 4
Lagu kebangsaan diperdengarkan / dinyanyikan dengan tujuan :
a. Untuk menghormati kepala Negara / wakilnya.
b. Pada waktu Penaikan / Penurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam
upacara untuk menghormati bendera tersebut.
c. Untuk menghormati kepala Negara Asing.
3 BAB II Pasal 5
Tidak Boleh :
1. Menggunakan lagu kebangsaan untuk Reklame dalam bentuk apapun juga.
2. Menggunakan bagian-bagian lagu kebangsaan dalam lagu yang tidak sesuai
dengan kedudukan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
4 BAB V Pasal 9
1. Pada waktu lagu Indonesia Raya diperdengarkan / dinyanyikan pada
kesempatan-kesempatan dimaksud dalam kesempatan ini maka orang yang
hadir berdiri tegak di tempat masing-masing.
2. Mereka yang berpakaian seragam KOPPRI memberikan tanda penghormatan
sesuai dengan yang telah ditetapkan organisasinya.
3. Sedangkan mereka yang tidak berpakaian seragam memberi hormat dengan
cara meluruskan lengan kebawah dan meletekkan tangan ddengan jari-jari
rapat padapaha, sedangkan tutup kepala harus dibuka, kecuali kopiah. Ikat
kepalah, sorban, dan serudung / topi wanita, yang dipakai menurut agama /
adapt istiadatnya.
Selasa-Minggu
Penajam,22-27 April 2008
BAB VI
SEJARAH SUMPAH PEMUDA TAHUN 1928 DAN
TEKS PROKLAMASI NKRI TAHUN 1945
A. 1. PUTUSAN KONGRES PEMUDA-PEMUDA INDONESIA
Kerapatan pemuda-pemuda
Indonesia diadakan oleh perkumpulan-
perkumpulan pemuda Indonesia yang
berdasarkan kebangsaan dengan nama : Yong
Java, Yong Sumatera, Pemuda Indonesia,
Sekar Rukun, Yong Islamiksenter, Yong
Bataks Bond, Yong Celebes, Pemuda Kaum
Betawi dan Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia. Membuka rapat pada tanggal 27-28
Oktober 1928 di negeri Jakarta.
1. Kami Putra Dan Putri Indonesia Mengaku Tumpah Darah Yang Satu, Tanah
Air Indonesia.
2. Kami Putra Dan Purti Indonesia Mengaku Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra Dan Putrid Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia.
PROKLAMASI
Kami Bangsa Indonesia Dengan Ini Menyatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-Hal Yang Mengenai Perpindahan Kekuasaan Dan Lain-Lain
Diselenggarakan Dengan Cara Seksama Dan Dalam Tempo Yang Sesingkat-
Singkatnya,
Minggu
Penajam,27 April 2008
BAB VII
LAMBANG NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
A. BENTUK DAN PERATURAN LAMBANG NEGARA INDONESIA
BAB VIII
KEPRAMUKAAN
A. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
6 cm 2 cm
4 cm
2 cm 2 cm
2. Pengertian Pramuka
Kata Pramuka diputuskan dalam SK KWARNAS No. 143/ KN / 1977 tentang arti
kiasan yaitu :
- Pramuka adalah Praja Muda Karana
- Praja adalah Rakyat
- Muda adalah Pemuda / Pemudi
- Karana adalah Berkarya
- Pramuka adalah Rakyat Muda yang Suka berkarya
3. Sejarah Tingkatan
1). Perindukan Siaga
Sebutan Siaga merupakan Kiasan dasar dari “Romantika Perjuangan
Bangsa Indonesia Pada tgl 20 Mei 1908“ yaitu Dimulainya perjuangan “
Mernyiagakan “ rakyat dengan berdirinya Budi Utomo.
Tingkatan ini merupakan dasar sesudahh Indonesia merdeka, maka
selanjudnya perjuangannya adalah untuk mengisi Kemerdekaan dan kemudian
segera kita “ Mulai “ dengan pembangunan- pembangunan yang membutuhkan
berbagai “ Bantuan “ kesadarean yang tinggi dan “ Penataan “ yang baik dan
sempurna.
c. Lambang Sangga
Tanda Keanggotaan
4. Tanda Kecakapan
Tanda Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Khusus
Tanda Pramuka Garuda
5. Tanda Kehormatan Lambang Penegak Garuda
Bintang Tahunan dll.
D. TANDA UMUM
Untuk golongn Siaga mempunyai panjang Pita Leher 80 – 90 cm dan Lebar 3,5
cm.
Untuk golongn Penggalang mempunyai panjang Pita Leher 90 – 100 cm dan
Lebar 3,5 cm.
Untuk golongn Penegak, Pandega, Pembina mempunyai panjang Pita Leher 100
– 110 cm dan Lebar 3,5 cm.
Untuk Andalan dan Mabi berukuran 110 -120 cm dan Lebar 3,5 cm.
5. Susunan Pemerintahan
a. Majelis Tertinggi Negara ( MPR )
b. Majelis Tinggi Negara ( Presiden, DPR, BPK, DPA, MA )
c. Para Mentri Negara
d. Gubernur
e. Walikota / Bupati
f. Camat
g, Lurah
h. RW dan RT
3. SISTEM AMONG
a. Pengertian
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak
dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah,
keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik
maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan
mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai
dengan aspirasi peserta didik.
b. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara Pembina dan
pesertadidik menggunakan system among. Sistem among mewajibkan Pembina
Pramuka melaksanakan Prinsip- prinsip Kepramukaan sebagai berikut :
Salam Biasa adalah Salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
Salam Hormat adalah Salam yang diberikan kepada Presiden, Bendera Merah
Putih, dan jenajah.
Salam Janji adalah Salam yang diberikan pada saat diucapkannya TRY
SATYA pada saat Pelantikan.
BAB IX
PAKAIAN SERAGAM GERAKAN PRAMUKA
A. Pengertian :
Warna pakaian Seragam Pramuka adalah Warna Coklat Muda dan Coklat Tua dipilih
dari saah satu warna yang banyak dipakai oleh para pejuang kita di masa Perang
Kemerdekaan (1945-1949) antara lain warna coklat, hijau, dan wulung. Dari ketiga
warna tersebut dipilih warna yang dapat diserasikan dengan warna bendera
kebangsaan Merah Putih, yang dipakai untuk setangan leher dan pita leher pramuka.
B. Tujuan
Pakaian seragam dalam Gerakan Pramuka bertujuan agar para anggota Gerakan
Pramuka yang mengenakannya memiliki jiwa korsa, berdisiplin, patriotis sertra rasa
kebanggaan.
C. Sasaran
Pakaian seragam pramuka dimaksudkan untuk :
1. Menumbuh Kembangkan jiwa persatuan dan kesatuan serta jiwa pramuka.
2. Meningkatkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab.
3. Menanamkan cara hidup sederhana, tertib, indah, bersih, dan sopan.
4. Memupuk rasa kebersamaan.
2. Seragam Khusus Gerakan Pramuka adalah Pakaian yang dikenakan oleh sebagian
anggota Gerakan Pramuka secara khusus, karena adanya pertimbangan tertentu,
misalnya agama.
a. Siaga Pi / Pa b. Penggalang Pi / Pa c. Penegak & Pandega Pi / Pa
4. Pakaian Seragam Tambahan adalah pakaian yang diperlukan pada waktu – waktu
tertentu, ketika menghadiri / mengikuti acara – acara resmi yang diselenggarakan
oleh Gerakan Pramuka, Pemerintah atau organisasi lain termaksud apabila
mengikuti kegiatan diluar negeri.
1. Blazer dan Rompi Untuk Putri 2. Jas dan Rompi Untuk Putra
5. Pakaian Seragam Kegiatan adalah Pakaian ynag dikenakan oleh semua anggota
Gerakan Pramuka pada saat mengikuti kegiatan tertentu dalam perkemahan, agar
lebih mudah melakukan aktivitas yang diperlukan.
Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial terkait dengan
perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka. Perubahan ini disesuaikan
dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat anak-anak dan kaum muda
Indonesia. Dengan SK Kwarnas No. 174 tahun 2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan
disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April
2013.
Jumat-Kamis
Penajam,01-14Mei 2009
1. Pakaian Seragam Harian Gerakan Pramuka adalah Pakaian yang dikenakan oleh
semua anggota gerakan Pramuka pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan
harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti upacara.
Minggu
Penajam, 9 November 2014
BAB X
TANDA KECAKAPAN
DALAM GERAKAN PRAMUKA
A. TANDA KECAKAPAN UMUM ( TKU )
TKU dicapai melalui pengujian, pengisian SKU. SKU adalah Syarat yang
wajib dipenuhi oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka untuk memperoleh
TKU.
Maksud SKU adalah melaksanakan system TKU sesuai dengan prinsip dasar
dan metode pendidikan kepramukaan menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
Tujuan SKU adalah untuk merangsang dan mendorong para pramuka untuk
giat berusaha memenuhi persyaratan yang wajib dipenuhi oleh seorang pramuka dan
meningkatkan berbagai kecakapan yang berguna bagi kehidupan dan bagi
kebaktiannya kepada masyarakat.
TKU diatur dalam SK KWARNAS NO 058/KN/82 Tentang petunjug
penyelenggaraan TKU………………………………………………
120 0
5 mm 1,3 cm
4,5 cm
7,5 cm
5 cm
c. Pandega
Bentuknya tidak segi empat karena tinggi ilmu
kita semakin banyak semakin merunduk seperti Padi.
Dua Tunas Kelapa yang saling bertolak
belakang mengkiaskan Satuan Terpisa antara Pramuka
Putra Dan Pramuka Putri……………………………….
d. TKU Pramuka Penegak dan Pandega dinamakan
HIPOLED.
e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang
Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan
kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang
membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan,
menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian
mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas
pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak
ringan yang di pikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan Kader
Pembangunan Bangsa dan Negara.
Arti Warna
1. Hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2. Merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3. Kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju
keagungan dan keluhuran budi.
4. Coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan
keteguhan.
jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan
kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-
syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.
5. Pembagian TKK
Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak
dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan
memiliki tiga tingkatan.
2. TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah,
meliputi:
1. TKK Pengatur Ruangan (untuk Siaga)
2. TKK Pengatur Rumah
3. TKK Pengatur Meja Makan
4. TKK Dirigen
5. TKK Penyanyi
6. TKK Pelukis
7. TKK Juru Gambar
8. TKK Pengarang
9. TKK Pembaca
b. Tingkatan TKK
Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai
tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan
dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda
persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih
rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK
Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK
PPPK tingkat Utama
Tiga tingkatan tersebut ialah:
1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK,
berbentuk lingkaran.
2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah,
berbentuk persegi.
3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk
segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah
warna tepian TKK yang berbeda.
Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya
memiliki satu bentuk yaitu segitiga
Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berwarna kuning
Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan
ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi
dalam golongannya.
BAB XI
PERATURAN BARIS BERBARIS
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni
Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris
berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam
Peraturan Baris Berbaris milik TNI / POLRI.
I. Bagian I
1. Baris Berbaris
a. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
2. Aba-aba
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin
kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak
atau berturut-turut.
b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
Penjelasan :
1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan
maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK
2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula
diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula
diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik
kana henti-GERAK.
II. Bagian II
1. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap – GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan
badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk
sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut
ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan
tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari
tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan
jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata
memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan
jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2) Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang,
punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan
dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan
kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan
dapat bergerak.
Catatan:
a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan
lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk,
maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata
Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa
mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap
sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat
di tempat.
c) Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara,
bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf
terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru
menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap
sempurna.
5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke
belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri
mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
2. Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a) Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki
kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki
kiri/kanan.
2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
c) Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari
hadap kanan) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan
kembali ke sikap sempurna
Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri
tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara
dihentikan.
d) Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul – MULAI
Pelaksanannya :
b) Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat – GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat,
paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan
langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan
pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua
kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
c) Membuka/menutup barisan.
Aba-aba : Buka barisan – JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Tutup barisan
Aba-aba :tutup barisan – JALAN
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.
Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah
Macam langkah Panjangnya Tempo
1. Langkah biasa 65cm 120 tiap menit
2. Langkah tegap 65cm 120 tiap menit
3. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit
4. Langkah kesamping 40cm 70 tiap menit
5. Langkah ke belakang 40cm 70 tiap menit
6. Langkah ke depan 60cm 70 tiap menit
7. Langkah di waktu lari 80cm 165 tiap menit
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah
dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata
maju).
g. Langkah Perlahan
1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya :
a) Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b) Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri
menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan
ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan
ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c) Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan :
Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan
JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah
ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah
perlahan.
Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan
rata-rata untuk lebih khidmat.
2) Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya :
m).Ganti Langkah
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah.
Sesudahh ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan.
Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian
gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
c. Upacara Penegak
V. BARIS BERBARIS
1. Senjata Pramuka
Tongkat pramuka adalah senjata bagi pramuka, selain sebagai tempat untuk
mengikatkan bendera dan tali pramuka. Pramuka yang terampil bisa menggunakan
tongkatnya untuk perlindungan, baik dari manusia jahat maupun binatang buas.
Tongkat yang bercanggah bisa digunakan pramuka untuk menaklukkan ular,
dengan menjepit kepalanya agar tidak menyerang.
2. Memory Pramuka
Kamu bisa membuat catatan perjalanan dan kegiatan pramukamu di tongkat
pramuka. Baik dengan ditulis dengan pensil maupun diukir tipis. Catatan itu akan
menjadi memory perjalanan pramukamu dan suatu saat sangat bermanfaat ketika
kamu ingin mengenang atau belajar dari pengalaman hidup yang telah lalu.
3. Alat pertolongan
Selain sebagai tongkat penuntun, tongkat pramuka bisa juga digunakan untuk
menarik teman yang sedang tenggelam, merangkainya menjadi alat usung, tempat
duduk ketika tanah basah dan sebagainya. Jadi usahakan tongkat pramukamu
berasal dari kayu yang ringan tapi kuat, sehingga memudahkan ketika harus
bergerak cepat.
5. Pesan Tersembunyi
Tongkat memiliki pesan tersembunyi bagi seorang pramuka, yaitu bahwa tongkat
mewakili makna pemandu atau penolong. Dari segala fungsi yang tersebut diatas
kita dapat menarik kesimpulan bahwa tongkat pramuka sangat mirip dengan tugas
seorang pramuka, yaitu memandu, menolong dan petualang.
Selain sebagai pelengkap bagi seorang pramuka, tongkat mempunyai banyak
kegunaan (multi guna), dan tongkat menjadi suatu kebanggaan bagi Pramuka, dan
bisa juga di sebut sahabat Pramuka.
Nah oleh karena itu rawatlah tongkat sobat dengan sebaik-baiknya, seolah-olah
sodaramu sendiri
Bagitu pentingnya tongkat pramuka bagi seorang pramuka maka jagalah
tongkatmu bagai sahabtmu. Rawat dan pergunakan dengan sebaik-baiknya, jangan
hanya disimpan dalam gudang. Ajaklah dia keluar untuk melihat dunia dan
berpetualang di alam bebas, karena disana ada banyak hal yang menanti untuk
kamu kenal dan kamu bantu sebagai pramuka !
7. Tongkat Pramuka
Tongkat Pramuka adalah ”senjata” nya Pramuka, sering melekat disetiap kegiatan
terutama anggota Pramuka Penggalang. Tongkat Pramuka dapat terbuat dari bambu
atau kayu dengan ukuran panjang 160 cm dan untuk penegak panjang 180 cm serta
diameter 5 Cm.
Untuk meningkatkan semangat regunya, tiap regu boleh mewarnai tongkatnya
sesuai dengan daya kretifitasnya masing masing.
1. POSISI SIAP
BAB XII
SIMPUL DAN IKATAN
A. PENGERTIAN SIMPUL DAN IKATAN
Tali atau tambang itu ada beberapa macam jenisnya, misalnya tambang
manila, sisal, ijuk dan sebagainya. Tali itu sangat berguna.
Tambang itu harus dipelihara dengan sebaik – baiknya, Pelaut – pelaut,
Tentara – tentara bagian zeni, Cowboy – cowboy dan orang – orang yang bekerja
dengan tambang sangat menghargai tambang dan memeliharanya dengan sebaik –
baiknya. Pramuka pun hendaknya mempunyai juga pengertian tentang pemeliharaan
dan penggunaan tali itu.
Para Pramuka harus dapat memelihara tambangnya bagaikan kawan hidup
yang membantu perjuangan hidup. Simpanlah tambang itu di tempat yang tertantu dan
mudah diketemukan apabila perlu. Janganlah dilempar begitu saja setelah digunakan.
Apabilah basa keringkanlah dahulu di panas matahari sebelum disimpan.
Bawalah tali itu dengan cara yang mudah di epaskan dari gulungan, sehingga
dapat digunakan bila perlu. Gulungan tambang itu bukan hiasan untuk aksi – aksian,
tetapi untuk digunakan.
Semua sismpul dibuat menurut kegunaannya. Simpul yang dimuat dalam
buku ini bersifat internasional, mudah dibuat, tetapi tahan dalam segala tekanan dan
mudah diepaskan.
Tiap tali mempunyai dua buah ujung dan bagian yang memanjang kita sebut
saja badan.
Beberapa simpul ada yang dibuat oleh kedua ujung saja ( simpul tiang ) dan
ada juga yang oleh badannya sendiri ( simpul erat, simpul penarik ).
Belajarlah membuat simpul dengan tali yang sedang besarnya dan jangan
dengan seutas benang atau rami. Dibawah ini diterangkan macam – macam simpul,
anyaman dan ikatan.
Ingatlah, bahwa kesalahan membuat simpul kadang – kadang dapat
membahayakan atau mencelakakan kita sendiri.
Dalam tai temali, kita sering mencampur adukkan antara tali, simpul, ikatan.
Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. TALI = Bendanya, SIMPUL = Antara tali
dengan tali, IKATAN = Tali dengan benda lain ( umpamanya dengan kayu, dan
sebagainya ).
B. PEMELIHARAAN TALI
Pada zaman sekarang, memang banyak tali – tali tahan umpamanya tali
plastik. Akan tetapi tidak jarang pula kita akan menemukan tali yang mudah sekali
lapuk. Untuk ha ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.
Dibawah ini ada beberapa cara untuk memelihara / pemeliharaan tersebut :
a. Simpanlah tali pada tempat yang tidak lembab, agar tidak mudah lapuk.
b. Letakkan pada tempat yang tertentu, sehinggapada saat yang diperlukan kita mudah
mengambilnya.
c. Apabila tali tersebut basah, sebaiknya cepat dikeringkan di panas matahari.
d. Usahakan gulungan tali muda dilepas.
2. SIMPUL MATI
Gunanya adalah untuk mentambung 2 ( dua ) buah tali yang sama besar dan tidak
licin ( kering ).
Perhatikan baik – baik kedua ujung tali a
dan b.
Ingat : Apabila letak tali salah, maka
simpul tersebut mudah lepas karena tekan.
3. SIMPUL ANYAM
Gunanya adalah untuk menyambung dua utas tali yang keeping dan tidak sama
besarnya.
a. Buatlah sosok pada ujung tali. Masukkanlah tali
yang lebih kecil kedalam sosok tersebut
b. Belitkanlah tali keci itu kepada sosok tersebut
dan sisipkanlah kebawah badan tali itu sendiri.
c. Tariklah tali kecil itu.
5. SIMPUL PANGKAL
Gunanya adalah untuk mengikatkan tali kepada
tiang. JUga dapat digunakan untuk memulai suatu
ikatan ( seperti pembuatan tandu).
a. Belitkanlah tali itu seperti gambar 1.
b. Belitkanlah ujung a pada tiang, sedangkan a
sementara itu dipegang oleh jari tangan untuk
memudahkan masuknya a.
c. Bentuk sismpul dilihat dari depan.
6. SIMPUL TIANG
Gunanya adalah untuk mengikat sesuatu sehingga yang di ikat masih dapat
bergerak leluasa.
a. Buatlah sebua sosok pada tali itu.
b. Masukkanlah ujung a kedalam sosok itu.
c. Belitkanlah a kepada A dan masukkanlah
kedalam sosok itu menurut panah.
AWAS ………………!!!!!!!!
Salah cara memasukkan kedalam sosok itu,
maka simpul itu tidak akan jadi.
7. SIMPUL KEMBAR
Gunanya adalah untuk menyambung dua utas
tali yang basah dan sama besar.
Cara membuatnya : Pada ujung tiap tali
buatlah simpul biasa dan kemudian tariklah
A dan B sehingga simpul itu lekat melekat.
8. SIMPUL ERAT
Gunanya adalah untuk memendekkan tali tanpa
harus memotongnya.
Cara membuatnya : Pertama buatlah tali
membentuk huruf S dan bagian atas ujung b dan
ujung bawah a. kemudian belitkanlah ujung b
pada lengkungan a (A) dan ujung a kepada
lengkungan b (B). dan lihatlah hasinya.
9. SIMPUL TAMBAT
Gunanya adalah untu menyeret balok dan juga
dapat digunakan untuk menambatkan tali pada
tiang dengan erat. Tetapi simpul ini mudah
dilepaskan kembali.
Cara membuatnya : Buatlah seperti gambar 1
dan selanjutnya ujung b belitkan beberapa kai
kepada badan tali itu lihat gambar 2. Setelah
itu tariklah a dan tekanlah simpulnya pada
gambar 3.
a. Dua sosok tarik A dan B menurut panah sehingga terjadilah seperti gambar 2.
b. Ujung a dan b belitkan, masing – masing kepada A dan B seperti nampak pada
gambar 3.
c. Penggunaan dari simpul kursi itu pada gambar 4.
2. Anyaman Pendek
Gunannya adalah menyambung dua utas tali yang
sama besarnya.
1. Letakkan kedua utas tali itu, sehingga pacung-
pacungnya jalin menjalin.
2. Sisipkan pacung d ke bawah pacung b di atas a.
3. Sisipkan pacung e dengan melampaui pacung b
kebawah pacung c.
4. Sisipkan pacung f dengan melampaui pacung c
kebawah pacung a. Tiap kali menganyam pacung-
pacung itu, talinya harus diputar sedikit-sedikit.
5. setelah selesai dianyam pacung-pacung dari tali
yang satu itu, maka anyamlah pacung-pacung dari
tali yang lainnya seperti tadi.
3. Anyaman Mata
Gb.1. Cara memulai,
Gb.2. Sisipkan pacung b kebawah salah satu
anyaman tali itu dari kanan ke kiri.
Gb.3. Sisipkan pacung c kebawah anyaman
disebelah kirinya anyaman tadi.
Gb 4. Putarlah tali itu dan sisipkanlah pacung
a ke bawah anyaman dekat anyaman yang
kedua tadi, tetapi menyisipkannya harus dari
kanan ke kiri.
Seanjutnya anyamlah terus pacung-pacung
itu dengan anyaman-anyaman dalam pintalan
tali itu.
4. Menganyam Tali
Dibawah ini terdapat anyaman-anyaman yang sederhana dan mudah
dikerjakan.
Anyaman tiga Anyaman empat
5. Anyaman Rantai
a. Simpul sosok.
b. Masukkanlah B kedalam sosok D
menurut panah, dan demikian
seterusnya, hingga merupakan
rentetan simpul sosok.
c. Rantai yang dibuat dari tali itu.
2. Cincin Kacu
Cara membuatnya :
1. Buatlah sosok dan jalankanlah ujung A menurut
panah sehingga bentuknya seperti Gb. 2.
2. Teruskanlah ujung A itu menurut panah,
sehingga berbentuk Gb. 3.
3. Jalankanlah ujung a nampak seperti Gb. 4.
4. Jalankan ujung A dan dengan dasar – dasar yang
diberikan pada gambar disamping ini, maka
selanjutnya kita akan dapat menemukan sendiri
cara meneruskan anyamannya itu, hinga jadilah
cicin yang kita inginkan.
3. Ikatan Penegang
Supaya tali pengekang yang kendur menjadi tegang kembali, maka :
1. Buatlah sebuah sosok pada tali yang kendur itu dan masukkanlah sebatang dahan
kedalamnya.
2. Putarlah dahan itu sehingga tali
itu menjadi tegang dan akhirnya
ikatlah ujung dahan itu kepada
tali itu.
4. Membuat Tonggak
5. Membuat Tangga
Buatlah simpul seperti contoh Gb. A
Kemudian masukkanlah ujung dahan kayu atau
bamboo menurut panah pada gambar tersebut itu.
6. Tali Pikulan
A dan B tarik kesamping sehingga nampaknya seperti terlihat pada Gb.2
S. ANYAM
D. IKATAN –IKATAN
1. Ikatan Palang
Gb.1, Mulai dengan simpul pangkal pada
tiang z belitkanlah simpul – simpul
tersebut. (A) kepqda a.
Gb.2. Belitkanlah a beberapakali melalui
tiang y dan z seperti terlihat pada
Gb.2 dan Gb.3.
Gb.3. Dilihat dari samping.
Gb.4. Setelah cukup banyak belitan yang mengikat tiang y dan z itu, belitan–belitan
itu dibelit lagi oleh sisa a, sehingga ikatan menjadi kuat. Akhirnya ikatan itu dengan
simpul pangkal pada tiang y.
2. Ikatan Silang
Gunanya adalah untuk mengikat dua buah tiang yang bersilang.
S.TAMBAT
S.PANGKAL
Gb.1. Tiang yang bersilang itu pertama-tama diikat denga simpul tambat.
Gb.2. Tambang pengikat itu kemudian dibelit – belitkanbeberapakali antara siku-
siku samping dan atas dan akhirnya ikatan itu ditutup dengan simpul
pangkal pada salah satu tiang.
3. Ikatan Canggah
Gunanya adalah untuk menyambung dua tiang atau untuk
membuat canggah.
Mulai dengan simpul pangkal pada satu tiang, kemudian tali
itu dibelitkan beberapa kali kepada kedua tiang itu dan setelah
belitan itu dibelit lagi dengan tali itu juga antara kedua tiang
itu. Maka ikatan tersebut diakhiri dengan simpul pangkal pada
tiang yang lain.
4. Kaki Tiga
Sebuah kaki tiga dapat dibuat dengan ikatan bentuk delapan.
Caranya adalah Taruhlah 3 buah tongkat seperti gambar dibawah ini.
4. Ikatlah pada patok tali – tali sudut tenda itu, kemudian tali tengah dan akhirnya
tali – tali didinding. Hati – hatilah pada waktu memasukkan paku tiang pada
lobang atap tenda.
5. Macam – macam Tenda dan Patok / Pasak ( PIN )
6. Kelengkapan lainnya
Kelengkapan seperti Alat Pembuatan Tenda, Menebang Pohon dan Saluran Air,
Membuat Rak Sepatu / Sandal, Tempat Masak, Obor / Tempat Penerangan, Pagar,
Tempat Jemuran dari Ranting Pohon atau Tongkat, Dan Tenda Tempat Barang.
Tenda Jas Ponco RAINAS 2003 Wisata Manggar 2006 HUT Pramuka 2006
BAB XIII
PERKEMAHAN DAN API UNGGUN
SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
LLACPA 2002 KWARO KOMPAS 2004 BABULU KMD 2005 SAMARINDA RAINAS 2008 JAKARTA
A. PENDAHULUAN
C. MACAM PERKEMAHAN
3. Pelaksanaan Perkemahan
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang harus ditempuh adaah :
a. Persiapan
1) Penentuan waktu, tempat, tujuan, dan biaya.
2) Pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ketempat berkemah.
3) Izin orang tua peserta didik dan izin / pemberitahuan penguasa setempat.
4) Pembentukan panitia / staf pelaksana.
5) Memantapkan kesiapan mental, fisik dan keterampilan.
b. Pelaksana
1) Pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab.
2) Pembantu – pembantu dari Pembina Pramuka.
3) Panitia / staf pelaksanan sesuai keperluan.
4) Pembagian tugas, pendayagunaan.
c. Acara
Agar perkemahan dapat mencapai tujuan, perlu disiapkan program sebagai
berikut :
1) Acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar.
2) Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selamah
berkemah.
3) Acara perorangan dan kelompok.
d. Pelaksdanaan
1) Kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan
sesuai dengan tujuan perkemahan.
2) Acara mungkin dapat berubah sesuai dengan perkembangan keadaan.
3) Pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan
acara berikutnya.
4) Mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk memberi
kesibukan pada waktu terluang.
5) Faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperlukan.
e. Penyelesaian
1) Pembongkaran tenda – tenda.
2) Pembersihan tempat kemah.
3) Pengecekan pengembalian barang pinjaman.
4) Upacara penutupan, ucaoan terimakasih kepada masyarakat setempat.
4. Evaluasi
Untuk mengetahui hasil perkemahan dan sebagai bahan pertimbangan utuk masa –
masa mendatang, kita dapat mengevaluasi dengan :
a. Mencatat prestasi kegiatan peserta didik ( perorangan maupun beregu ) selama
berkemah.
b. mengajukan pertanyaan kepada peserta.
5. Lain - Lain
a. Untuk perkemahan besar dapat dibentuk panitia pelaksanan dengan mengikut
sertakan petugas – petugas dari luar Gerakan Pramuka.
b. Syarat memilih tempat berkemah.
1) Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.
2) Ada pohon pelindung.
3) Ada saluran pengeringan / pembuangan air.
4) Dekat sumber air.
5) Pemandangan menarik.
6) Ada arena petualangan.
7) Terjamin keamanannya.
8) Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.
9) Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan dan lain – lain.
D. BENTUK PERKEMAHAN
2. Raimuna adalah Perkemahan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang disebut Meeting of the scout association in the big
camping out. Raimuna berasal dari bahasa IRIAN JAYA ( Papua ) yang artinya
PERKUMPULAN. yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti
Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka
diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.
10. Latihan Pengelola Dewan Kerja adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai
manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola
dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
11. Kursus Instruktur Muda adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok
maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.
12. Penataran, Seminar, dan Lokakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil
kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi
perkembangan Gerakan Pramuka.
13. Sidang Paripurna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
E. PENUTUP
Perkemahan sebagai alat pendidikan dalam kegiatan kepramukaan harus dapat
memenuhi norma – norma dan peraturan serta persyaratan perkemahan yang baik.
Untuk memenuhi kebutuhan akan nilai – nilai pendidikan, perludibuat program dan
disusun acara kegiatan dalam perkemahan dengan cara pelaksanaan yang tepat, teratur
dan tertib serta meningkat.
Melalui berkemah kita telah melaksanakan system Among dan kegiatan menarik yang
mengandung pendidikan.
1. PENDAHULUAN
1. Kehidupan nenek moyang kita semenjak zaman
dahulu kala tidak perna melupakan api unggun
setiap malam untuk dipakai sebagai tempat
pertemuan, Di samping itu api unggun dipakai
sebagai penghangat badan dan menjauhkan
binatang buas, juga dipakai sebagai tempat untuk
bermusyawarah, menghakimi pelanggaran,
memasak, bergembira, dan sebagainya.
2. ISI
1. a. Resmi
Api unggun ini digunakan untuk upacara
Khidmat umpama pelantikan suasana riang
gembira hanya sedikit.
b. Api unggun biasa
Untuk keperluan hiburan, suasana riang gembira,
Pramuka bolehbebas dalam batasan-batasan
ketertiban dan kesopanan.
4. PENUTUP.
1. Kegiatan api unggun perlu sering diselenggarakan untuk lebih memanfatakan
dalam memperoses peserta didik.
2. Sesudahh selesai api unggun, tidak boleh terlihat bekas adanya api unggun
tersebut. Sisa kayu dan abu harus dipindahkan tempat harus bersih kembali.
BAB XIV
KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN
A. SIMSPHORE
b. Cara Memainkannya.
1. Jika akan memulai / telah selesai digunakanmaka diberi tanda-tanda kedua
bendera dipegang bersilang dari hadapan bawah”.
2. Jika telah diterima dengan baik maka diberi tanda dengan mengirim “ hutuf C
“ tetapi apabila penerima mengirim huruf C berulang-ulang bearti sipenerima
memminta diulang huruf terakhir.
3. Jika sipenerima membuat “ kesalahan “ maka tandanya “ huruf E 8 kali “
kemudian ulangi kalimat yang salah tersebut dari permulan.
4. Jika sipenerima telah siap , maka sipenerima akan member tanda dengan “
huruf K “.
5. Jika sipengirim telah selesai mengirim berita , maka sipengirim akan member
tanda dengan “ huruf AR “.
6. Jika sipenerima telah selesai menerima berita dengan baik , maka dia akan
mengirimkan “ huruf R “
Angka
D/4 E/5 K/0 J
C/3 I/9 L
B/2 F/6 H/8 M V
N
A/1 G/7
W
P T
X
O Q U
R
Y
S
Salah
Z
B. PEMETAAN
a. PETA adalah gambar permukaan bumi diatas
b. Komponen PETA adalah judul, skala, mata angin, symbol, lagenda.
c. Skala adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya
d. Lagenda adalah keterangan mengenai arti symbol yang digunakan dalam peta
e. ATLAS adalah kumpulan dari beberapa peta yang dihimpun menjadi satu buku
f. Komponen Atlas adalah nama atlas, penyusun, tahun, penerbitan, daftar isi,
lagenda, dan indeks.
g. Indeks berfungsi untuk memudahkan mencari kata atau objek tertentu.
Macam-macam Peta
1. Peta Pita : Kertas yang digambari dan dilipat menyerupai pita.
2. Peta Perjalanan : Kertas yng digambarijalur perjalanan.
3. Peta lokasi / Lapangan : Kertas yang digambaribentuk dari arena yang akan
dipergunakan
Ukurlah jarak dari tempat kita berdiri ketempat benda tersebut, ukurlah
dengan menggunakan tongkat, lalu bandingkan dengan ukuran dikertas
gambar ( diperkecil )
Untuk membuktikan benar tidaknya garusan yang kita perbuat dari titik
permulaan ketitik kedua, maka hendaknya dari titik kedua itu kita bidik lagi
ketitik permulaan tadi. Oleh karena itu menja dan kertas jangan berubah.
Lanjutkan pekerjaan tadi dengan titik - titik selanjutnya.
Apabila garis – garis pokok sudahh selesai dibuat, maka mulailah dengan
menyempurnakan, misalnta membuat garis – garis batas, jalan, sungai atau
kebun dilingkungan tersebut.
Setelah selesai biasanya dicantumkan :
1. a. Nama daerah dibuatnya peta tersebut.
b. Waktu pembuatan.
c. Perbandingan skala.
2. a. Nama yang membuat.
b. Utusan.
c. Tempat tanggal pembuatan.
d. Tanda – tanda lain yang dianggap perlu.
C. PENGHITUNGAN
a. Menaksir Tinggi Pohon
Caranya adalah :
Tetapkan II Unit ( meteran, langkah, dll ) dari A kesatu titik yang datar.
Titik tersebut dinyatakan D. Mintalah seorang teman untuk memegang tongkat
Pramuka dititik D tersebut.
Lanjutkan 1 titik lagi yaitu titik C
Dari titik C Seorang mengintai kepuncak pohon ( titik B ), melalui tongkat yang
ditetapkan pada titik D tadi.
Tandai bagian tongkat yang dilalui garis BC. Bagian tersebut adalah titik E
dengan demikian tinggi pohon tersebut adalah AB=12DE.
Caranya adalah ;
1. Tetapkan titik A disebelah sungai.
2. Jadikan tempat berdiri menjadi titik B
3. Buatlah sudut 90 derajat dan bergerak ketitik
C sebanyak X langkah.
D. KOMPAS
1. Pengertian
Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk mengetahui arah
mata angin.
Seorang pengembara dan ahli berkemah harus mengetahui benar-benar
tentang kompas, dengan kompas maka akan mengetahui jalan yang terukir pada
peta dengan semboyan kompas InsyaAllah tidak akan tersesat.
Bagian – bagian Kompas
DIAL = Permukaan dimana tertera angka derajat dan
hurup mata angin.
Keterangan
A. Titik –titij\k yang menghubungkan bintang – bintang sebenarnya tidak ada. Jika
digambar ada. Itu hanya suatu kehayalan untuk menghubungkan bintang yang
satu dengan yang lainnya.
B. Garis lurus yang ditarik dari bintang kekaki langit juga dimaksudkan sebagai
Garis Proyeksi untuk menetapkan titik potong yang tepat dikaki langit.
C. Untuk menjelaskan sambil menunjuk jumlah bintang dalam satu rasi yang sama,
maka sebaiknya harus menggunakan senter. Pilihlah malam-malam dibulan
kemarau karena langit terang dan bintang-bintang tampak jelas.
Contoh…………………………………………………………………………..
a. Rasi Bintang Besar e. Rasi Salib Selatan
Perahu Bintang Tujuh Dibelahan Langit Bagian selatan
Dibelahan Langit
Bagian Utara
U S
Dibawah Langit
Bagian Utara
U Disepanjang Belahan
d. Rasi Orion Langit Bagiab Utara –
Selatan
Disepanjang
B Lintasan Matahari S
AWAN
Apabila Matahari diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan
yang deras,
MATAHARI
1. Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang
kehitaman bertanda ada hujan. Apabila bersih dan terang benderang bertanda
hari baik.
2. Mtatahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang benderang
cuaca baik, apabila berwarna merah dicampuri garis kekuningan-kuningan
berarti akan hujan lebat.
3. Apabila matahari tarbewnam dengan warna kekuning-kuningan bertanda ada
hujan, apabila ada warna merah muda bertanda cuaca baik, warna merah pada
matahari terbenam berarti aka ada angin yang cukup kencang.
BINTANG
Apabila bintang dilangit di malam hari kelihatan terang sekali maka sudahh
dapat dipastikan bahwa dimalam hari itu cuaca akan baik, sedangkan bila
Nampak suram bartanda cuaca
BULAN
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tetapi bila bulan diliputi
awan yang gelap berarti hujan akan turun, bila ada lingkaran putih (HALO) yang
melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
BINATANG
Apabila diperhatikan naluri binatang dengan seksama yang ada hubungannya
dengan cuaca maka kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang
dilakukannya dengan cara mereka masing-masing tetapi bertawkallah pada
Tuhan Yang Maha Esa.
8. Siput
Pada cuaca baik mereka akan merayap dengan tenang, sedangkan pada
cuaca buruk mereka akan merayap dengan cepat.
9. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya akan sudahh dapat tercium dari
jarak yang lebih jauh dari pada cuaca baik.
10. Ikan
Mereka akan melompat-lompat Di atas air bila cuaca akan buruk.
11. Anjing
Bila ia menggali tanah untuk menyembunyikan tulangnya maka cuaca akan
buruk.
12. Katak
Pada cuaca buruk mereka akan berdiam dalam air, bila cuaca baik mereka
akan duduk ditepi kolam, bila malam hari cuacanya baik, dimusim kemarau
mereka tidak bernyanyi maka cuaca buruk akan datang .
13. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh, bila hujan tidak lama mereka akan
tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan, apabila mereka
selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
14. Bebek/Angsa
Mereka tampak tidak tenang dan selalu menggigit bulunya apabila cuaca
akan buruk.
15. Burung Kepinis
Pada cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi
pula terbangnya.
16. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari,
bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
17. Burung Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas
sarangnya.
18. Kucing
Ia akan membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki
depannya yang dibasahi dengan mulutnya maka cuaca akan buruk.
19. Burung-Burung
Bila mereka membasahi bulunya dengan paru maka cuaca akan buruk.
20. Burung-Burung Laut
Bila mereka terbang menuju daratan bertanda cuaca akan buruk.
21. Asap
Apabila asap api naik dengan tegag lurus dan tinggi sekali maka cuaca akan
tetap baik, bila asap api naiknya mendatar dengan tanah / rendah maka
cuaca akan buruk.
22. Bunga
Aromanya akan tercium semerbak sekali bertanda cuaca akan buruk.
23. Hembusan Angin
Udara yang lembab dari arah utara dan timur meramalkan cuaca akan baik
sedangkan udara yang dating dari barat daya adalah tanda akan dating hujan.
24. Arah Angin
Arah putaran angin biasanya searah jarum jam, apabila sebaliknya
meramalkan cuaca akan buruk.
25. Cakrawala
Bila ia berwarna merah pada matahari berarti cuaca kurang baik, apabila
matahari terbenam ia berwarna kuning jernih dan orange dibawahnya maka
cuaca akan cerah / baik.
Jumat-Rabu
Penajam,18-23september 2009
BAB XV
SANDI – SANDI
1. SANDI MORSE I
a. Pengertian
Morse adalah nama seorang amerika yaitu SAMUEL FINLY BREESE
MORSE, yang hidup tahun 1791 – 1872. Tahun 1837 ia merancang alat telegraf
yang pertama, pada tahun 1844 terjadilah hubungan telegraf yang pertama kali di
dunia antara Raltimore dan Washington tepatnya pada tangga;l 27 Mai 1844, dan
mulai dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851.
Alat yang dapat menyampaikan isyarat morse
Dengan Peluit ( bunyi pendek dan panjang )
Dengan bendera ( kibatan pendek dan panjang )
Dengan api / cahaya ( nyala pendek dan panjang )
Dengan asap ( gumpalann kecil dan besar )
Dengan cermin ( bantuan sinar matahari , sebentar dan lama )
Dengan alat telegraf (tulisan titik dan garis )
Yang perlu diingat dalam penyampaian morse, pada waktu member
isyarat perlu di perhatikanantara perbedaan titik dan garis yaitu 1=3. Missal untuk
titik 1 detik maka untuk garis 3 detik.
A = .- H = …. O = --- V = …-
B = -… I = .. P = .--. W = .—
C = -.-. J = .--- Q = --.- X = -..-
D = -.. K = -.- R = .-. Y = -.—
E = . L = .-.. S = … Z = --..
F = ..-. M = -- T = - KH = ----
G = --. N = -. U = ..-
b. Rumah Morse
E T
I A N M
S U R W D K G O
H V F L P J B X C Y Z Q KH
5 4 3 2 1 6 7 8 9 0
Keterangan :
Kolom bagian kira diawali dengan titik ( . )
Kolom bagian kanan yang diawali dengan setrip/garis ( - )
Kolom dibawahnya bagian kIri titik ( . ) dan yang bagian kanan setrip/garis ( - )
Cara membuat Morsenya digabung dari kolom pertama.
c. Rumus Morse
H S I E T M O KH
V G Q
F U Z
L R A N K Y
C
P W D X
J B
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 87
Contoh :
T E G A K P R A M U K A
T E R A P M E L A T I
Contoh : al, itu, ecun, mh, ia, nia Contoh :MAUI, OH, OAIE, EL, AKU
A R H A I S B A H A R
Contoh : G P P Contoh : k f g i z
TKK PUTRA
J A M B O R E
25 14 22 11 18 21 10
P E M B I N A
Contoh : R
S I A G A Contoh : ☻ ☻☻
L A K S A N A
OP MN YZ B C D E F H I K L
AB KL J W
ST QR WX
CD IJ A X
EF GH UK G Y
O Z
Contoh : ☻☻
M N P Q R S T U V
K E R T A S Contoh : U X F I Z C
K a r t o n
A
B
C0
M N O
D P V J
E. Q. Y Z .W .K
F0 R .. .. X 0
L
. ..
S T U
I0
H.
G
Contoh : I16. N21. A20. A18. P1 Contoh :
P U T R A
. .. . 0 0
K U N C I
S 1? A B C
T K ‘ “
5 6
U E MNO
P 0 7 A : ‘“
4 9 8 2 D P V J
I N ! E‘ Q‘ Y ‘W ‘K
F“ R“ Z “X “L
B 3 , ,,
STU
..… Tanda awal & akhir pada kotak /
angka yang menyatakan jumlah , ,,
GHI
----- Stop ( – ) atau tanda sambung
Contoh :
Contoh :
“
T U N A S “
6 9 5 7 L I M A
K I T T
Contoh : . . .. . .
Artinya B A N T A L
PASUKAN GAJAH MADA
BAB XVI
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN ( P3K )
A. POKOK – POKOK TINDAKAN
1. Jangan Panik.
Jangan panic tidak berarti boleh lamban. Bertindaklah cepat, tetapi tetap tenang. Apabilah
kecelakaan bersifat masal, korban – korban yang menderita luka ringan dapat dikerahkan
untuk ikut membantu. Dalam hal ini petunjuk – petunjuk secara tenang dan jelas.
2. Perhatikanlah Pernafasan Korban.
Mungkin anda masih menyempatkan jiwa pendrita jika anda memperhatikan hal ini. Bila
pernafasan korban berhenti, segera kerjakan pernapasan buatan dari mulut kemulut.
3. Hentikan Pendarahan.
Darah yang keluar dari pemb ulu – pembulu besar dapat mengakibatkan kematian dalam
waktu 3 – 5 menit.
Dengan mempergunakan sapu tangan atau kain yang bersih tekanlah tempat
pendarahan kuat – kuat dengan tangan anda. Kemudian ikatlah sapu tangan tadi dengan
baju, ikat pinggang atau apapun juga agar sapu tangan tadi tetap menekan luka itu.
Letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari pada bagian tubuh lainnya,
kecuali kalau keadaannya tidak memungkinkan.
Perhatikan : Torniket untuk pendarahan hanya boleh dikenakan jika tangan atau kaki
sikorban sudahh hancur.
4. Perhatikanlah Tanda – Tanda Shock.
Apabilah ada tanda – tanda shock ( lihat bab shock ). Korban ditelentangkan dengan letak
kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
Apabila korban muntah – muntah dalam keadaan setengah sadar, baringkanlah
telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Cara ini dilakukan
untuk korban – korban yang dikahawatirkan tersedak (keselak) darah, muntahan atau air
kedalam paru – parunya.
Apabilah korban mengalami cidera didada, dan menderita sesak nafas (serta
masih sadar), letakkan dalam sikap setengah duduk.
5. Jangan Memindahkan Korban Secara Terburu – Buru
Korban tidak bpoleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis serta
keparahan cedera yang dialaminya kecuali tempat kecelakaan tidak memungkinkan
korban dibiarkan ditempat tersebut ( misalnya ditempat kebakaran, korban harus segera
dipindahkan.
Apabila korban hendak diusung, terlebih dahuluperdarahan segera dihentikan,
serta tulang – tulang yang patah harus dibidai ( spalk splint ).
Dalam kecelakaan masal, urutan prioritas korban yang harus diusung ketempat
pertolongan lanjutan adalah sebagai berikut :
Korban dengan luka didada dan leher yang disertai oleh sesak nafas.
Korban dengan luka didada atau perut yang disertai pendarahan dalam rongga – ronga
tersebut.
Korban dengan luka diperut.
Korban yang diberi torniket.
Korban dengan cidera dikepala.
Korban dengan cedera pada tulang belakang.
Korban dengan luka bakar yang lebih dari 20% luasnya.
Korban dengan patah tulang pinggul, paha dan betis.
Cara
3. 4.
Tekniknya :
Berlututlah didekat kepala korban. Pegang kedua lengan atas korban untuk
diangkat keatas. Korban dalam keadaan tengkurap.
Angkat siku korban keatas dan kedepan untuk mengembangkan paru –
parunya, dengan demikian udara akan terhisap kedalam. Kemudian
kembalikan lagi kesikap semula.
Bentangkan kedua telapak tangan anda dipunggung korban sedemikian rupa
sehingga ibu jari tangan kiri bertemu ibu jari tangan kanan.
Kemudian tekanlah punggung korban kebawah untuk mengempiskan paru –
parunya. Dan ulangi lagi dari A.
Cara Nielsen ini tidak boleh dilakukan terhadap penderita patah tulang selangka,
tulang iga, tulang belakang, dan juga penderita geger otak.
c. Pernafasan buatan cara Silvester.
Caranya : Baringkan korban secara telentang, kemudian kedua tangannya
direntangkan dan dilipat kedada secara berganti–ganti.
Penolongberlutut didepan kepala korban.
Pada sisi badan manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yang dapat ditekan dengan
jari.
b. Penekanan dengan kain bersih / sapu tangan pada luka.
Saputangan yang disetrika dan belum dipakai, lipatan bagian dalam dianggap
bersih.
Letakkan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan tekanlah.
Pendarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman – kuman dapat
dihindarkan.
c. Balut tekan.
Pembalut Dasi Untuk Mata Pembalut Dasi Untuk Lengan, Paha dan Betis
b) Membidai
Alat yang dipakai mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.
Tujuan : Mencegah pergerakan tulang yang patah.
Syarat : = Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan 2 sendi tulang didekat
tulang yang patah.
= Tidak boleh terlalu kencang / ketat, karena akan merusak jaringan
tubuh.
Alat : = Anggota badan sendiri
= Papan, bamboo, dahan
= Karton, majalah, kain
= Bantal, guling, selimut
= “Air sprint”
= “Vacum matras”
c). Buatlah kain segitiga yang dilipat untuk fiksasi tulang iga yang patah
5. Transportasi
Memindahkan Penderita gawat darurat dari satu tempat ketempat lain.
Syarat : = Keadaannya stabil
= Jalan napas dijamin terbuka
= Monitor (pengawasan ketat) dari
– Jantung
– Nadi
– Paru – paru
Alat : 1. Tenaga Manusia – Satu orang
– Dua orang
– Tiga orang
– Empat orang
2. Tandu : = Khusus – Bambu / dahan
3. Kendaraan : = darat
= laut
= udara
Di bawah ini dijelaskan beberapa cara mengusung korban apabila keadaan
menharuskan korban itu segera dipindahkan.
BAB XVII
ADMINISTRASI GUGUS DEPAN
A. ADMINISTRASI YANG DIPERSIAPKAN ADALAH:
a) Program Kerja Tahunan
Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama satu tahun.
Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing belaku selama 4 bulan
(caturwulan) Pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu
didahulukan sesuai dengan kondisi tadik dan lingkungannya.
Bulan
NO Kegiatan Ket
1 2 3 4
Mendapat TKK
Dilantik Tanggal
PEKERJAAN tanggal
Ramu Rakit Terap 1 2 3 4 5
h) Buku Inventaris
Untuk mencatat perbendaharaan benda dan peralatan Gudep.
Keadaan
NO Barang Klasifikasi Jumlah Sumber Ket
(B/RR/RB)
i) Buku Log
Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan.
l) Buku Tamu
Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan tujuan
serta saran-saran dari tamu.
m) Buku ekspedisi
Buku untuk mencatat keluar masuk surat
_______________, ____________________
Kepada Yth.
Gugus Depan ________________
Di _________________________
Orang Tua/wali
____________________
Calon Peserta
____________________
WAKTU
NO URAIAN KEGIATAN/MASALAH KETERANGAN
( HARI/TANGGAL)
1. Nama Lengkap :
Nama Kecil :
2. Tempat, Tanggal lahir :
3. Agama :
4. Masuk Pramuka tgl. :
5. Sifat baik yang perlu dikembangkan :
6. Sifat-sifat yang kurang baik yang perlu dikurangi :
7. Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti :
8. Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi anggota pramuka
9. Observasi terhadap pribadi anggota
a. Kecerdasan
b. Gotong Royong
c. Disiplin
d. Kegembiraan
e. Suka menolong /membantu
f. loyalitas
g. Kejujuran
h. Inisiatif
i. Kepribadian/mentalitas
j. Kreatifitas
k. Pengabdian
D. Program Kerja
PROGRAM KERJA SEMESTER GANJIL PASUKAN PENGGALANG
BULAN JULI sd DESEMBER 2013
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN : . . . . .
BULAN JUMLAH
KET
NO KEGIATAN JULI AGUSTS SEPTBR OKTOBER NOPEMBER DESEMBER PENGGALANG
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penerimaan Siaga menjadi tamu Penggalang
2 Latihan mencapai SKU Penggalang Ramu
3 Ujian SKU Penggalang Ramu
4 Pelantikan Penggalang Ramu
5 Latihan mencapai SKU Penggalang Rakit
6 Ujian SKU Penggalang Rakit
Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Penggalang
7
Rakit
8 Latihan mencapai SKU Penggalang Terap
9 Ujian SKU Penggalang Terap
Upacara Pelantikan kenaikan tingkat ke Penggalang
10
Terap
11 Latihan SKK Bidang Keagamaan
12 Latihan SKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
13 Latihan SKK Bidang Ketangkasan dan Kesehatan
Latihan SKK Bidang Ketrampilan dan Tehnik
14
Pembangunan
Lat. SKK Bid. Sosial Perikemanusiaan, Got Roy ,
15
TipMas
16 Manyiapkan Penggalang Garuda
17 Kenaikan Penggalang Ke Penegak
18 Persami
19 Perkemahan Besar antar Gudep
20 Gladian Pemimpin Regu
21 Lomba Tingkat
22 Upacara HUT Gerakan Pramuka
Penajam, …. Juli 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah selaku Kamabigus Pembina
b. Pencapaian SKK
Berusaha untuk mencapai SKK 10 macam, meliputi :
2 macam SKK Agama
2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
2 macam SKK Ketrampilan dan Tehnik Pembangunan
2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
2. Penggalang
a. Pencapaian SKU
Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari jenjang Penggalang :
1. Ramu
2. Rakit
3. Terap
b. Pencapaian SKK
Berusaha untuk mencapai SKK 10 macam, meliputi :
2 macam SKK Agama
2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
2 macam SKK Ketrampilan dan Tehnik Pembangunan
2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
1. Mengusahakan tersedianya :
2. Buku-buku Pegangan Pembina
3. Perlengkapan Perindukan Siaga dan Pasukan Penggalang.
4. Sanggar Pramuka
5. Papan Nama Gugus Depan, Stempel, KTA, dan perangkat administrasi lainnya.
E. BIDANG KEUANGAN
1. Rencana Penerimaan
a. Iuran Anggota @ Rp 6.000,00 x 127 Rp 762.000,00
b. Donatur
1. Mabigus dan Pembina Rp 200.000,00
2. Sumbangan Komite/Wali Murid @ Rp 20.000 Rp 1.980.000,00
c Sumbangan – sumbangan lain yang tidak mengikat Rp 20.000,00
JUMLAH Rp 2.200.000,00
2. Rencana Pengeluaran
a. Keikutsertaan KMD Rp 600.000,00
b. Biaya Pasukan Penggalang / Perindukan Siaga Rp 960.000,00
c. Setor Iuran ke Kwarran Rp 190.500,00
d. Administrasi Rp 249.500,00
e. Lain-lain Rp 200.000,00
JUMLAH Rp 2.200.000,00
Penajam, Juli 2013
Mengetahui Ketua Gugus Depan
Kepala Sekolah selaku Kamabigus
GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN ……………….. (NAMA SEKOLAH )
KWARRAN PENAJAM KWARCAB PENAJAM PASER UTARA
Aamat : …………………………………………….
TAHUN 2013/2014
LAPORAN SEMESTER DATA DAN KEGIATAN GUGUS DEPAN
I. UMUM
Gugus Depan :
Alamat :
Tempat Berlatih :
II. KEANGGOTAAN
A. Orang Dewasa
1. Pembina Gugus Depan : orang
2. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga : orang
3. Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang : orang
4. Pembina dan Pembantu Pembina Penegak : orang
5. Pembina dan Pembantu Pembina Pandega : orang
B. Peserta Didik
1. Siaga
Calon : Mula : Bantu : Tata : Garuda : Orang
2. Penggalang
Calon : Ramu : Rakit : Terap : Garuda : Orang
3. Penegak
Tamu : Bantara : Laksana : Garuda : Orang
4. Pandega
Pandega : Garuda : Orang
Jumlah :
C. Laporan Tingkatan TKK
1. Siaga
Purwa : Madya : Utama :
2 Penggalang
Purwa : Madya : Utama :
3. Penegak
Purwa : Madya : Utama :
III. KEGIATAN
1. Gugus Depan
2. Perindukan Siaga
3. Pasukan Penggalang
4. Ambalan Penegak
5. Racana Pandega
IV. KEUANGAN
1. Penerimaan Rp
2. Pengeluaran Rp
3. Saldo Rp
V Lampiran-lampiran
_________, _____________________
Ketua Gugus Depan
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan bergulirnya waktu dan perkembangan zaman seperti saat ini,
kita harus berhati-hati terhadap segala perkembangan zaman yang begitu cepat. Sebab
perkembangan tersebut tentunya mempunyai dampak positf maupun negatif. Dan yang
perlu kita waspadai adalah aspek negatif, yang tanpa kita rasakan mempengaruhi
disetiap usia. Perkembangan tersebut tidak hanya memandang pada satu aspek
kehidupan saja, akan tetapi mencakup segala aspek yang diantaranya aspek teknologi,
aspek pergaulan, aspek akhlak ( tingkah laku ).
Dan yang perlu kita jaga adalah para generasi penerus bangsa. Dimana
mereka ( ujung tombak bangsa ) yang akan menggantikan peran orang-orang yang
lebih awal menduduki jabatan pembangunan bangsa. Jadi di tangan pemudalah
tonggak kemajuan bangsa akan di pegang. Dimana seandainya tingkah laku generasi
penerus rusak maka bias dipastikan rusaklah bangsa tersebut. Dan jika tingkah laku (
akhlak ) generasi penerus bagus dari segi ( spiritual, mental, emosional, intelektual )
maka sudahh pasti bangsa yang dipimpinnya akan menjadi negara yang maju dan
makmur.
Pramuka adalah salah satu wadah untuk mempersiapkan akhlak generasi
penerus bangsa. Di dalam pramuka generasi penerus bangsa akan di didik dan dibina
baik mental, spiritual, emosional, maupun intelektual.
Dengan dasar itulah maka gugus depan 01-025 / 01-026 SDN ......................
Penajam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan. Dimana kegiatan
tersebut dilaksanakan dalam bentuk latihan rutin setiap sabtu pagi. Serta ikut dalam
kegiatan yang diadakan olek Kwartir Ranting maupun Kwartir Cabang Penajam.
Selain itu juga mengikuti kegiatan perlombaan kepramukaan yang di adakan oleh
pihat-pihak terkait.
3. JENIS KEGIATAN
Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan itu dilaksanakan di alam terbuka dalam
bentuk kegiatan kreatif, rekreatif yang edukatif, yang harus dirasakan oleh pesert didik
sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan, menantang, menarik, tidak
menjemukan, dan tidak ada paksaan dalam berkegiatan.
Gerakan Pramuka SDN ...................... dalam melaksanakan kegiatan terbagi
menjadi dua : yaitu yang dilaksanakan di dalam ruangan dan di alam terbuka. Di
ruangan akan di isi dengan materi-materi intelektual, sedangkan dialam terbuka akan
di isi tentang kreatifitas peserta didik.
Jenis Kegiatannya :
A. Materi Intelektual
1. Pengetahuan tentang Kepramukaan ( Leadership, administrasi, Human Relation )
2. Pengetahuan Umum
3. Pengetahuan Keagamaan
B. Materi Ketangkasan Kreatifitas
1. PBB
2. Pionering
3. Perkemahan
C. Materi Game ( permainan )
1. IDMG ( In Door Management Game )
2. ODMG ( Out Door Management Game )
4. REALISASI KEGIATAN
Kelas 4
No Materi / Jenis kegiatan Waktu Biaya Keterangan
Minggu I
1 Pembagian regu dan Game Ringan
Agustus 2013
Pengenalan Kepanduan dan Keterampilan Minggu III
2
Sandi kotak I,II Agustus 2013
Pengenalan Kepramukaan dan Minggu II
3
Keterampilan Sandi Morse September 2013
Minggu IV
4 PBB ( Bagian I ) dan yel-yel
September 2013
Keterampilan Morse ( Sandi Rumput ) dan Minggu II
5
Semaphore Oktober 2013
Minggu IV
6 Prakter Semaphore
Oktober 2013
Minggu I
7 IDMG dan ODMG
Desember 2013
Pionering dan Tali-temali Minggu III
8
(Bagian I) Desember 2013
Pengetahuan Pramuka dan Ketrampilan Minggu I
9
Sandi (Jam & Kimia) Januari 2014
Minggu III
10 P3K ( bagian I )
Januari 2014
PBB ( Bagian II ) dan Pembuatan Drug Minggu I
11
Bar Februari 2014
Minggu III
12 Keterampilan Optis dan Swiss I
Februari 2014
Minggu I
13 Keterampilan Optis dan Swiss II
Maret 2014
Minggu III
14 PBB Tongkat
Maret 2014
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan Minggu V
15
Sandi A-N, Koordinat, Paku, Bunga Maret 2014
Minggu II
16 IDMG dan ODMG
April 2014
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 128
Minggu IV
17 PBB II
April 2014
Minggu II
18 Ujian SKU I
Mei 2014
Minggu IV
19 Ujian SKU II
Mei 2014
Minggu II
20 Ujian TKK
Juni 2014
Minggu IV
21 Pelantikan dan Perkemahan
Juni 2014
Kelas 5
No Materi / Jenis kegiatan Waktu Biaya Keterangan
Minggu II
1 Pembagian regu dan Game Ringan
Agustus 2013
Pengenalan Kepanduan dan Keterampilan Minggu IV
2
Sandi kotak I,II Agustus 2013
Pengenalan Kepramukaan dan Minggu I
3
Keterampilan Sandi Morse September 2013
Minggu II
4 PBB ( Bagian I ) dan yel-yel
September 2013
Keterampilan Morse ( Sandi Rumput ) dan Minggu I
5
Semaphore Oktober 2013
Minggu III
6 Prakter Semaphore
Oktober 2013
Minggu II
7 IDMG dan ODMG
Desember 2013
Pionering dan Tali-temali Minggu IV
8
(Bagian I) Desember 2013
Pengetahuan Pramuka dan Ketrampilan Minggu II
9
Sandi (Jam & Kimia) Januari 2014
Minggu IV
10 P3K ( bagian I )
Januari 2014
PBB ( Bagian II ) dan Pembuatan Drug Minggu II
11
Bar Februari 2014
Minggu IV
12 Keterampilan Optis dan Swiss I
Februari 2014
Minggu I
13 Keterampilan Optis dan Swiss II
Maret 2014
Minggu II
14 PBB Tongkat
Maret 2014
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan Minggu IV
15
Sandi A-N, Koordinat, Paku, Bunga Maret 2014
Minggu I
16 IDMG dan ODMG
April 2014
Minggu III
17 PBB II
April 2014
Minggu I
18 Ujian SKU I
Mei 2014
Minggu III
19 Ujian SKU II
Mei 2014
Minggu I
20 Ujian TKK
Juni 2014
Minggu III
21 Persiapan Peremahan
Juni 2014
Minggu IV
22 Pelantikan dan Perkemahan
Juni 2014
5. PENUTUP
Demikian rencana kegiatan kepramukaan Gugus Depan 01-….. / 01-…..
SDN ...................... Penajam. Dengan Harapan semoga rencana yang telah kami susun
tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Serta selalu mendapatkan Ridho dari
Tuhan Yang Maha Esa. Amiin.
Mengetahui,
Ka.Mabigus
Minggu ke :…………………………………………………..
Hari/Tanggal : ………………/………………………………….
Tempat :…………………………………………………..
3) Penggalang Terap
Menjadi pembicara/pemateri tentang HBI, Agama-agama di Indonesia, dan
tolerasi antarumat beragama.
4. Susunan Acara
Waktu Acara Pemateri Durasi Tempat
Persiapan dan Ruangan/
13.30 – 14.00 DP 30 menit
Aministrasi Latihan Lapangan
14.00 – 14.15 Upacara Pembukaan DP, Pembina 15 menit Lapangan
Penjelasan Umum
14.15 – 14.30 Pembina/Pelatih 15 menit Ruangan
Materi Latihan
Materi HBI dan
14.30 – 14.50 Agama-agama di Terap Pa 20 menit Ruangan
Indonesia
14.50 – 15.00 Permainan Simulasi DP/Pelatih 10 menit Ruangan
Materi Toleransi
15.00 – 15.20 Terap Pi 20 menit Ruangan
antarumat beragama
15.20 – 15.50 Pengetesan DP/Terap/Pelatih 30 menit Lingkungan
15.50 – 16.00 Upacara Penutupan DP/Pembina 10 menit Lapangan
5. Sumber Latihan
- Buku SKU
- Buku Boyman
- Slide Materi : Agama-agama di Indonesia dan Hari-hari Besar Agamanya
- Slide Materi : Toleransi antarumat beragama.
6. Alat dan Bahan Latihan
- Alat: Laptop, Infocus, Layar, Ruangan.
- Bahan: Slide materi.
- Games: Rapia dan Balon
7. Evaluasi Latihan
1) Keberhasilan
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
2) Kekurangan
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
3) Faktor Pendukung
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
4) Faktor Penghambat
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
Ket:
* Sesuai dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum
** Sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK)
I . PENDAHULUAN
1. Kegiatan Kreatif Rekreatif ialah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan
menantang yang dapat mengembangkan daya imajinasi, kemampuan berfikir
kritis serta kemampuan mengekspresikan ide – idenya dalam suatu karya baru
yang unik
2. Jenis dan macam kegiatan kreatif bagi peserta didik sejalan dan seirama
dengan tingkat perkembangan peserta didik ( S,G,T,D )
3. Kegiatan – kegiatan Kreatif Rekreatif digali, diciptakan, dan dikembangkan
oleh Dewan Satuan Pramuka atas bimbingan Pembina mereka.
III. PENUTUP
1. Semua kegiatan kepramukaan hendalah merupakan kegiatan kreatif rekreatif
yang dapat menjadi daya pikat para peserta didik pada kegiatan kepramukaan
yang bervariasi, menarik, menyenangkan, dan menantang.
2. Keterlibatan Pembina secara langsung pada kegiatan kreatif rekreatif yang
mereka lakukan akan memberikan dukungan moril atas kelancaran kegiatan
yang mereka lakukan.
3. “Debriefing” yang dilaksanakan setelah kegiatan berlangsung pada
hakikatnya sebagai sarana Pembina untuk menanamkan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka dengan jalan mengetuk hati
para peserta didik lewat kegiatan kreatif rekreatif yang mereka lakukan.
IV. KEPUSTAKAAN/REFERENSI
1. Atmasulistya, Endy R. Drs. H. 2000. PANDUAN PRAKTIS MEMBINA
PRAMUKA, Kwarda DKI.Jakarta.
2. BAHAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT
LANJUTAN, Kwarnas Gerakan Pramuka. Jakarta. 1983.
Metode Latihan Pramuka Siaga dan Penggalang Yang aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan
F. PENGORGANISASIAN
Perindukan Siaga
1) Perindukan terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Siaga
2) Perindukan Siaga dibagi dalam satuan-satuan kecil yang dinamakan ‘barung’ yang
masig-masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Siaga.
3) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan bantuan
Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4) Tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri, misalnya Barung Merah
atau Barung Putih.
5) Barung tidak memakai bendera barung (PP No.137 Th.1987)
Pembina Perindukan.
1. Peridukan dibina oleh seorang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang pembantu
Pembina Siaga
2. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
3. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putra dapat dijabat oleh seorarng wanita
atau pria.
4. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putri harus dijabat oleh seorang wanita.
Pimpinan Barung
1. Barung dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung secara bergilir.
2. Pemimpin barung dipilih oleh dan dari anggota barung.
3. Pemimpin barung menunjuk wakilnya dari anggota barung.
4. Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk melaksanakan
tugas ditingkat perindukan.
5. Pemimpin barung yang terpilih disebut pemimpin barung utama dipanggil sulung.
e. Buku Inventaris
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi catatan
alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi:
1) Nama benda/alat/perlengkapan.
2) Jumlah masing-masing perlengkapan.
3) Kondisi masing-masing perlengkapan.
4) Asal usul barang tersebut.
Hal itu penting untuk pemeliharaan dan pengorganisasian secara terus-
menerus, sehingga membantu mempermudah ketika akan mengadakan
kegiatan dan mempermudah pemeliharaannya. Mengingat hal tersebut sering
dilalaikan, maka hendaknya dijadikan tradisi oleh gudep/pembina/regu untuk
melaksanakan pencatatan tersebut secara teratur, teliti dan berkesinambungan.
j. Buku Program
Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan dan mengoperasikan
program agar dapat sukses, susunlah program secara detail, tulis dan catat. Hal
tersebut berguna pula untuk dipelajari guna pengembangan di masa depan.
pribadi, dan perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan kemajuan yang
dicapai
2. Administrasi Keuangan
Untuk menjamin agar keuangan gudep terorganisasikan dengan baik, ketentuan
dan prosedur keuangan harus dilaksanakan secara ketat (disiplin).
Prosedurnya adalah:
1) Semua penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada
kesempatan pertama).
2) Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada uang tunai pada kas kecil.
3) Semua dana melalui bank, pengambilan uang harus atas persetujuan Ketua
Gudep yang ditandatangani sedikitnya oleh 2 orang anggota Pembina Gudep
yang telah ditentukan.
4) Tanda terima atau kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap
penerimaan/pengeluaran uang ditulis jumlah uangnya dan tanda terima atau
kwitansi pembayaran harus disimpan.
5) Setiap Satuan, Ketua Gudep dan Mabi, boleh mengelola sendiri uang di bank
(bank account).
Untuk satuan diatur sebagai berikut:
a) Perindukan oleh Pembina Perindukan.
b) Pasukan Penggalang oleh Dewan Penggalang.
c) Ambalan Penegak oleh Dewan Ambalan.
d) Racana Pandega oleh Dewan Racana.
Ketua Gudep harus mengawasi dan memeriksa apakah ketentuan administrasi
dan prosedur dilaksanakan dengan baik dan benar.
6) Pemeriksaan
Setiap akhir tahun diperlukan adanya pemeriksaan keuangan meliputi semua
pengoperasian dana di gudep maupun satuan dan di audit oleh Badan
Pemeriksa Keuangan Gudep bila dianggap perlu dibantu auditor yang
independen.
7) Usaha Dana (Fundrising)
Dalam usaha dana perlu ada penjelasan bahwa Gerakan Pramuka memerlukan
dukungan bantuan untuk pelaksanaan kegiatannya. Caranya dengan melakukan
pendekatan kepada orang yang akan diminta bantuan dana tersebut yang
dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Usaha dana bukanlah suatu pelatihan untuk meminta-minta.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam usaha dana:
a) Cari identifikasi sumber-sumber dana.
b) Pastikan bahwa alasan untuk memerlukan dana tambahan cukup kuat. Ingat
bahwa orang merespon kebutuhan yang nyata. Kemukakan sejarah tentang
keberhasilan Gerakan Pramuka dan harus mampu menunjukkan bahwa dana
yang dikumpulkan akan sangat berguna untuk menambah peralatan dan
melaksanakan kegiatan yang lebih banyak, misalnya untuk mengikuti
jambore, lomba tingkat, dan kegiatan-kegiatan lain di tingkat kwartir.
c) Pengumpulan dana
Semua usaha dana harus dengan meminta, yang penting adalah siapa yang
akan meminta dan bagaimana cara yang baik untuk meminta, tergantung
dengan siapa yang akan dimintai.
d) Ucapan terima kasih
Proses yang terpenting pada usaha dana adalah ucapan terima kasih setelah
menerima dana dan menyampaikan informasi tentang penggunaannya.
8) Laporan Keuangan bulanan
1) Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap akhir
bulan.
2) Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah uang yang
jelas dan halal.
Pelaksanaan iuran :
a) Para Pramuka, Pembina Pramuka, dan anggota Mabigus wajib membayar iuran
bulanan kepada gudepnya, sesuai peraturan yang berlaku.
b) Gudep wajib membayar iuran bulanan kepada Kwarran.
Adik – adik dan Kakak – kakak warga Gerakan Pramuka yang berbahagia.
Pada malam yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya.
SAUDARA …………..
Setelah kita renungkan bersama akan perjalanan perjuangan dan pengabdian
kita, maka pada kesempatan yang baik ini marilah kita semua sebagai Pandu Indonesia
membulatkan tekad, mengorbankan semangat untuk meneruskan perjuangan dan
pengabdian itu demi tercapainya tujuan bangsa, yakni masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.
Sebelum itu marilah kita tundukkan kepala, mohon kepada Tuhan Yang Maha
Esa agar apa yang telah kita Satya-kan mendapat Ridho dan bimbingan-Nya.
Berdo’a dipersilahkan …………………………………..
Amin.
Adik – adik dan Kakak – kakak sekalian,
Marilah kita pegang Sang Merah Putih yang ada di pundak kita, dengan maksud agar
selama jantung kita masih berdetak, kita akan selalu ingat, bahwa dipundak kita,
dipercayakan tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan janji Pramuka Indonesia, Tri
Satya.
Tirukanlah :
TRI SATYA
DEMI KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH – SUNGGUH :
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan karunia-Nya
kepada setiap Warga Gerakan Pramuka Indonesia.
Pembina Upacara,
BAB XVIII
LAGU – LAGU PRAMUKA
1. HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA 2. TOPI BARET
(HYMNE PRAMUKA) Suara Berita Dibalik Topi Baret
Kami Pramuka Indonesia Semua Pramuka Harus Tahu
Manusia Pancasila Tak Peduli Siaga Galang Tegak Dan Dega
Satya Ku Ku Dharmakan Tetap Saja Pramuka
Dharma Ku Ku Baktikan Pramuka Seperti Peluru
Agar Jaya . . . Tekan Picu Melesat Tak Ragu
Indonesia . . . Indonesia Pramuka Seperti Belati
Tanah Air Ku Tak Dirawat Tumpul Dan Berkarat
Kami Jadi Pandumu Yaya . . . Yaya
21. GARA – GARA JANDA MUDA 22. JANGAN TAKUT TUK MENJADI
Gara – Gara Janda Muda . . . 2x INDONESIA
Rumah Tangga Jadi Rusak . . . 2x Jangan Takut Tuk Menjadi Indonesia
Dua Cincin Dijarinya . . . 2x Luangkan Saja Segala Upaya
Satu Sebagai Tanda Mata . . . 2x Untuk Membela
Kalau Suka Sama Suka . . . 2x Nusa Dan Bangsa Kita . . . Hoooo
Beri Tahu Orang Tua . . . 2x Jangan Takut Tuk Menjadi Indonesia
Orang Tua Tidak Suka . . . 2x Luangkan Saja Segala Upaya
Lebih Baik Kawin Lari . . . 2x Untuk Menjaga
Kawin Lari Tidak Baik . . . 2x Budaya Bangsa Kita
Lebih Baik Bunuh Diri . . . 2x Dari Sabang Sampai Melauke
Bunuh Diri Pakai Apa . . . 2x Berjajar Pulau – Pulau
Bunuh Diri Pakai Jarum . . . 2x Kami Anak Pramuka 2x
Pakai Jarum Kekecilan . . . 2x Asli Indonesia 2x
Bunuh Diri Pakei Silet . . . 2x Ini Lagu Pramuka 3x
Pakai Silet Kurang Besar . . . 2x Made In Indonesia
Bunuh Diri Pakai Parang . . . 2x Kami Anak Pramuka
Pakai Parang Kebesaran . . . 2x Asli Indonesia
Bunuh Diri Pakai Tali . . . 2x Ini Lagu Pramuka
Pakai Tali Takut Putus . . . 2x Praja Muda Karana
Bunuh Diri Pakai Racun . . . 2x Praja Muda Karana
Pakai Racun Takut Mati . . . 2x Made In Indonesia
Buat Apa Susah . . . 2x
Susah Itu Tak Ada Gunanya 23. DISINILAH
Buat Apa Susah . . . 2x Disinilah . . . 2x Kita Bertemu Lagi 2x
Lebih Baik Masuk Pramuka Salam . . . Salam . . . 2x Salam . . . Hay . . .
BAB XIX
DAFTAR ISTILAH KEPRAMUKAAN
A
Istilah Pengertian
Adik : Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya
Ambalan Penegak : Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 – 5 sangga atau sekitar 40
orang penegak.
Andalan : Sebutan untuk pengurus Kwartir.
Andik : (sing.) Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.
Apel : Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah.
Api unggun : Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk
bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.
B
Istilah Pengertian
Bahari : Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan
bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan
khusus di bidang maritim dan kelautan.
Bakti Husada : Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang
diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan
khusus di bidang medis dan kesehatan
Bantara : (bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.
Bantu : Tingkatan kedua SKU Siaga.
Barung : (bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang
terdiri atas 5 – 10 orang.
Bhayangkara : Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang
diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan
ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat
Brownie : (inggris) Siaga putri.
Bucik : Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri
Bunda : Sebutan untuk Pembina Siaga Putri
C
Istilah Pengertian
Candradimuka : Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas).
Candrabirawa : Nama Lemdikada Jawa Tengah
Crew : (inggris) Ambalan
Cub : (inggris) Siaga Putra
Cubmaster : (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra.
D
Istilah Pengertian
D : Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega.
Dasa Dharma : Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan
anggota dewasa.
Dewan Ambalan : Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang
beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur
kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh
seorang Pradana.
Dewan Kerja : Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak dan
Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola
Pramuka Penegak dan Pandega.
Dewan Penggalang : Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru dan
wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu.
Dewan Saka : Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya,
bertugas mengatur kegiatan saka.
Dianpinru : (sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada Pinru yang
diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya.
DKC : (singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang
(Kabupaten)
DKD : (sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah
(Provinsi).
DKN : (sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional.
DKR : (sing.) Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting
(Kecamatan).
Dwi Dharma : Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga.
Dwi Satya : (Janji) untuk Siaga
E
Istilah Pengertian
ETK : (Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati
HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah
ditentukan.
G
Istilah Pengertian
G : Kode atau singkatan untuk Penggalang
Gang : (inggris) Sangga
Gladi Tangguh : Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta didik.
Group : (inggris) Gugusdepan / Gudep
Guide : (inggris) Penggalang Putri
Guider : (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri
Gudep : (sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka dan
anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.
I
Istilah Pengertian
Instruktur : Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di
Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya.
Instruktur Muda : Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut membantu
membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang)
J
Istilah Pengertian
Jambore : Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka Penggalang
Jamcab : (sing.) Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)
Jamda : (sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi)
Jamnas : (sing.) Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional.
Jamran : (sing.) Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan)
K
Istilah Pengertian
Kabaret : Topi Pramuka Putra
Kakak : Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan
anggota Pramuka Dewasa lainnya.
Kemah Safari : Kemah berpindah tempat.
Kerani : Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan /
Dewan Penggalang / Dewan Saka)
KIM : Permainan dengan panca indera.
KMD : (sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
KWARTIR RANTING PENAJAM ( BAHRUDIN,A.Ma )
BUKU PANDUAN PRAMUKA 147
L
Istilah Pengertian
Laksana : Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.
Lemdikacab : (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang
(Kabupaten)
Lemdikada : (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi)
Lemdikanas : (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.
LT : (Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas
LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.
M
Istilah Pengertian
Mabi : (sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan
masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka.
Mabicab : (sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.
Mabida : (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.
Mabigus : (sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.
Mabinas : (sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat.
Mabiran : (sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan
Madya : (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
MCK : (sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan WC.
Mugus : (sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
Munas : (sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.
Mula : Tingkatan pertama SKU Siaga.
Manggar : Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang.
Maping : Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.
Muscab : (sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.
Musda : (sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda
Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali
MUSPPANITRA : (sing) Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra.
Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan
P
Istilah Pengertian
Pack : (inggris) Perindukan Siaga.
Padvinder : sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja.
Pakcik : sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra.
Pamong Saka : Pembina Saka
Pandega : Pramuka usia 21-25 tahun.
Pandu : Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH.
Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh
organisasi kepramukaan pribumi.
Panorama : Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaiti dengan
menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar
sketsa.
Pasukan : (bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri
atas 40 orang atau 4-5 regu.
Patrol : (inggris) Regu.
PenegakPenegak : Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.
Penggalang : Pramuka usia 11-15 tahun.
Pembantu Pembina : Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan.
Pembina : Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka.
Pembina Gudep : Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan.
Pembina Satuan : Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga /
Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan /
Ambalan / Racana)
Perindukan Siaga : (bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang terdiri
atas 40 orang atau 4-5 barung.
Persabhara : (sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara.
Pesta Siaga : Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat
mendidik dan menyenangkan.
Pesta Karya : Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama.
Pinsa : (sing.) Pimpinan Sangga.
Pinru : (sing.) Pimpinan Regu.
Pinrung : (sing.) Pimpinan Barung
Pionering : (bhs) Keperintisan; Bangunan darurat.
Pita Leher : Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah
baju Pramuka putri.
Pradana : (sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua
Dewan Saka.
Pramuka : (sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja,
Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka Utama : Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI
Pratama : (sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang.
PW : (sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti.
Purwa : (bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan
Pandega.
R
Istilah Pengertian
Racana Pendega : (bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40 orang.
Raicab : (sing.) Raimuna Cabang
Raida : (sing.) Raimuna Daerah.
Rainas : (sing.) Raimuna Nasional.
S
Istilah Pengertian
Saka : (sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang
pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan /
instansi lain.
Sandi : Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu
berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu.
Sangga : (bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 – 10 orang,
dipimpin oleh seorang Pinsa.
Sangga Kerja : Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia
Kegiatan.
SAR : (sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam Saka
Bhayangkara.
Setangan Leher : Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra;
Scout : (inggris) Pramuka Penggalang Putra
Scouter : (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra.
Siaga : Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun.
Sistem Among : Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut
metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing Ngarso
sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah
membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang memberikan
dorongan)
Six : (inggris) Barung.
SKK : (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan TKK.
SKU : (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan TKU
Sulung : Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga.
Survey : Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan.
Survival : Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan dan
cobaan.
T
Istilah Pengertian
T : Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.
TAKANAS : (sing.) Pesta Karya Nasional.
TAKADA : (sing.) Pesta Karya daerah.
TAKACAB : (sing.) Pesta Karya Cabang.
TAKARAN : (sing.) Pesta Karya Ranting.
Tata : Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga
Tekpram : (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.
Terap : Tingkatan ketiga SKU Penggalang.
Tetampan : Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam Pramuka.
Tigor : (sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali.
Tiska : (sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu kegiatan.
Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di baju Pramuka
sampai batas waktu tertentu.
TKK : (sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan
SKK.
TKU : (sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan
SKU.
Topografi : Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan keadaan
sebenarnya.
Trisatya : Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka
dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya.
Troop : (inggris) Pasukan Penggalang.
Turba : (sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.
U
Istilah Pengertian
Ulang Janji : Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan
pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak,
Pandega dan anggota dewasa.
Utama : Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
W
Istilah Pengertian
WAGGGS : (sing.) World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi Pramuka
Putri se-Dunia.
Wide Game : Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan
secara masal.
WOSM : (sing.) World Organization of Scout Movement; Organisasi Pramuka Putra se-
Dunia.
Y
Istilah Pengertian
Yanda : Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka Siaga Putra.
BAB XX
KATA MUTIARA & KATA BIJAK BUNG KARNO
1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya
akan kuguncangkan dunia”
3. “Kita adalah bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tak akan mengemis, kita
tak akan minta – minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan
syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka dari pada makan
bestik tetapi budak. (pada suatu Pidato HUT Proklamasi tahun 1963)
5. “Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua
sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-
tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung
itu sama sekali”
7. “Saya katakan bahwa cita-cita kita dengan keadilan sosial ialah satu masyarakat yang
adil dan makmur dengan menggunakan alat-alat industri, alat-alat tehnologi yang
sangat modern. Asal tidak dikuasai oleh sistem kapitalisme”
8. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun”
9. “Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa, sebelum bangsa itu merubah nasibnya”
10. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung; berapa untung yang kudapat nanti dari
Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”
12. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih
sulit karena melawan bangsamu sendiri”
13. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan
rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa”
14. “Janganlah mengira kita semua sudahh cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah
terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat”
15. “Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi perkakasnya
Tuhan, dan membuat kita menjadi hidup di dalamrokh”
16. “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaran”
17. “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau
jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”
18. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba,
tetaplah bersemangat elang rajawali “
19. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu :
“Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan
tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”
(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)
20. “Nasionalisme eropa adalah satu nasionalisme yang bersifat serang menyerang. Satu
nasionalisme yang mengejar keperluan Beograd. Satu nasionalisme perdagangan
yang untung atau rugi. Nasionalisme semacam itu pastilah salah, pastilah binasa”
21. “Sosialisme berarti adanya pabrik yang kolektif, adanya industrialisme yang kolektif,
adanya produksi yang kolektif, adanya distribusi yang kolektif, adanya pendidikan
yang kolektif”
22. “Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama
manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin”
23. “Apakah kelemahan kita? Kelemahan kita ialah kita kurang percaya diri kita sebagai
bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai
satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
24. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang”
25. “Dari sudut positif, kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan
sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat”
26. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak
dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
27. “Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah
yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup
dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi
sandang dan pangan?”
28. “Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat yang sedikit. Bangsa kita
yang puluhan juta jiwa yang sudahh dimelaratkan, bekerja bukan untuk orang lain
dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia
dalam praktek”
Minggu
Penajam, 14 April 2013