Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan :SMP IP YAKIN

Mata Pelajaran : Pramuka

Kelas / Semester : VII / 1

Pertemuan ke :3

Alokasi Waktu : 90 menit

Ⅰ. Standar Kompetensi
Mampu menerima dan mendorong orang lain untuk menaati norma-norma dan nilai-nilai
yang berada di masyarakat lingkungan nya.

Ⅱ. Komponen Dasar
Menerima dan mematuhi peraturan yang di ciptakan dengan rasa tanggung jawab.

Ⅲ.Syarat-syarat Kecakapan Umum(SKU)


Memahami pengertian dan pemahaman Trisatya dan Dasa Darma.

ⅳ. Indikator
- Menjalan kan ibadah sholat secara pribadi atau berjamaah
- Menyebutkan isi Trisatya
- Menyebutkan isi Dasa Darma
- Menyebutkan contoh-contoh pengalaman tri satya dan Dasa Darma dalam
kehidupan sehari-hari
- Menyebukan perbuatan-perbuatan yang melangar Trisatya dan Dasar Darma

ⅴ.Tujuan Pembelajran
 Melalui datangnya waktu sholat, siswa dapat menjalankan ibadah secara pribadi atau
berjamaah
 Melalui penjelasan dari Pembina, siswa dapat menyebutkan isi Trisatya dengan benar
 Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan dasadarma dengan benar
 Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh pengalaman Trisatya
dan Dasa Darma dalam kehidupan sehari-sehari
 Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan pebutan-perbuatan yang melanggar
Trisatya dan Dasa Darma

ⅳ.Materi ajaran
KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA
Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji (satya) yang berupa
Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Darma

TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan brsungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Darma
DASA DARMA
Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup sehari-hari seperti :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
a. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing
b. Patut dan berbakti kepada orang tua
c. Sayang kepada saudara , dsb
1. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Menjaga kebersihan lingkungan
b. Ikut menjaga kelestarian lingkungan
c. Membantu faksir miskin, dan orang tua, dsb
2. Patriot yang sopan dan kesatria
a. Mengikuti upacara bendera
b. Ikut serta dalam bela Negara
c. Belajar disekolah dengan baik, dsb
3. Patuh dan suka bermusyawarah
a. Patuh kepada orang tua, guru dan Pembina
b. Berusaha mufakat dalam musyawarah
c. Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa tanpa bermusyawarah, dsb
4. Rela menolong dan tabah
a. Berusaha menolong orang yang terkena musibah
b. Tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan
c. Tidak banyak mengeluh dan tak mudah putus asa, dsb
5. Rajin, terampil dan gembira
a. Selalu hadir dalam pelatihan pramuka
b. Dapat membuat berbagai macam kerajinan
c. Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan tersebut
6. Hemat, cermat dan bersahaja
a. Tidak boros dan bersikap hidup mewah
b. Teliti dalam melakukan sesuatu
c. Bersikap hidup, tidak berlebih-lebihan, dsb
7. Disiplin berani dan setia
a. Selalu menepati waktu yang ditentukan
b. Mendahulukan kewajiban dari pada hak
c. Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb
8. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
a. Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh
b. Tidak pernah mengecewakan orang lain
c. Bertanggung jawab dalam setiap tindakan, dsb
9. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
a. Berusaha untuk berkata baik dan benar tidak pernah bohong
b. Tidak pernah menyesuaikan atau mengganggu orang lain
c. Berbuat baik kepada orang tua, dsb
Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :
a. SATYA PRAMUKA, morupakan janji yang di ucapkan secara suka rela oleh seorang
calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya
b. DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesuf untuk
mengembangkan budi pekerti luhur juga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatan menolong pramuka
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokrasi, saling menghormati, memiliki rasa
kebersamaan dan ke gotong royong.
Kode kehormataan Gerakan Pramuka untuk Masing-masing golongan anggota
gerakan pramuka, yaitu:
1. Siaga (7-10 tahun) :janji >Trisatya

:Darma >Dwi darma

2. Penggalang (11-15) :janji >Trisatya

:Darma >Dasa Darma

3. Penegak (16-20 tahun) :janji >Trisatya


:Darma >Dasa Darma
4. Pandega (21-25 tahun) :janji >Trisatya
:Darma >Dasa Darma
5. Anggota dewasa :janji >Trisatya
Darma >Dasa Darma
ⅶ.Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

ⅷ.Langah-Langjah kegiatan Pembelajaran


 Kegiatan awal (Waktu 15 menit)
 Pembukaan, berdoa dan presentasi
 Apersepsi dan Motivasi
 PBB
 Kegiatan inti (Waktu 60 menit)
 Pembina mejelaskan tentang Trisatya
 Tiap regu bendiskusi mengenai isi dari Dasadarma Pramuka
 Tiap regu berdiskusi contoh-contoh pengamasaln Trisatya dan Dasadarma
 Presentasi hasil diskusi
 Pembina mengintruksi kepada siswa untuk menghafalkan Trisatya dan
Dasadarma
 Kegiatan akhir (Waktu:15 menit)
 Pembina mengecek hafalan siswa dengan cara siswa mengucapkan Trisatya dan
Dasadarma tanpa melihat teks
 Pembina menyimpulkan materi
 Penutupan

ⅸ. Sumber Belajar
1. Buku Boyman
2. Buku saku

ⅹ. Penilaian
Bentuk instrument : SOAL

1. Sebutkan janji Trisatya yang ke tiga!


2. Sebutkan Dasa Darma yang ke enam!
3. Sebutkan contoh contoh pengalaman Dasa Darma yang ke enam ( 6 ) dalam
kehidupan sehari hari!
4. Sebutkan pembuatan pembuatan yang melanggar Tri satya!
5. Usia berapakah golongan penggalang sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani masing masing anggota pramuka
Jawaban

1. Menepati Dasa Darma


2. Rajin, tererampil dan gembira
3. Selalu hadir dalam latihan pramuka dapat membut berbagai macam kerajinan,
selalu gembira setiap melakukan kegiatan
4. Tidak melaksanakan ibadah sholat , malas tidak mau belajar , tidak mau menolong
orang lain dll
5. Usia anggota penggalang 11-15 tahun

Nilai PEDOMAN PENILAIAN

Nilai=jumlah jawaban bener x 100 : 5

Jakarta, 07 September 2022

Mengetahui,

Majelis Pembimbing Gugus Depan Pembina

Muhamad Abduh S.T Mulyono


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Susunan Pendidikan : SMP IP YAKIN

Mata Pelajaran : Pramuka

Kelas / Semester : VII / 1

Pertemuan :1

Alokasi Waktu : 90 Menit

I. Standar Kopemtensi
Mampu menjelaska perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan tubuh ( fisik
dan psikis ), termasuk kesehatan lingkungan.
II. Kompetensi Dasar
Memiliki pengetahuan membentuk tubuh yang kuat, menjaga kesehatan pribadi dan
lingkungan serta mengetahui perubahan yang terjadi pada perkembangan fisik maupun
psikisnya.
III. Syarat syarat Kecakapan Umum ( SKU )
Dapat Baris Berbaris
IV. Indikator
- Menjelaskan pengertian Baris – Berbaris
- Menjelaskan maksud dan tujuan Baris – Berbaris
- Melakukan Baris – Berbaris
V. Tujuan Pembelajaran
- Melalui penjelasan dari Pembina, siswa dapat menjelaskan pengertian Baris – Berbaris dengan
tepat
- Melalui penjelasan dari Pembina, siswa dapat menjelaskan maksud dan tujuan Baris – Berbaris
dengan tepat
- Melalui kegiatan praktek, siswa dapat melalukan Baris – Berbaris dengan baik.
VI. Materi Ajar
BARIS – BERBARIS
Peraturan Baris – Berbaris yang digunakan di lingkungan ada dua macam yakni Baris –
Berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk Baris – Berbaris menggunakan
tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun Baris – Berbaris tanpa
menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah di atur dalam peraturan Baris –
Berbaris milik TNI / POLRI.
1. Baris – Berbaris

a. Pengertian

Baris – Berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guru untuk
menanamkkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuk
nya suatu perwatakan tertentu.

b. Maksud dan Tujuan

1. Guru menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa
tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah
mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga
secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok dengan sempurna
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah ada nya rasa senasib sepenanggungan serta
ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas
kepentingan pribadi yag pada hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan penyisihan
pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya
tidak mudah melakukan tindakan – tindakan yang dapat merugikan.
2. Gerakan perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap Sempurna
Aba – aba : Siap – Gerak pelaksaannya : pada aba aba pelaksaan badan/tubuh
berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60°, lutut
lurus paha dirapatkan berat badan diatas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada
dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikan, lengan rapat
pada paha , ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut
ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, bernapas sewajarnya.

b. Istirahat
Aba – aba istirahat ditempat – Gerak

1. Pada aba - aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak
sepanjang telapak kaki ( 30cm )
2. Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan di bawah pinggang, pinggang
tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan
dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari
dan telunjuk, ke dua tangan di kemaskan, bada dapat bergerak.
Catatan

a. Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk
memberikan perhatian atau petunjuk – petunjuk, maka atas ucapan pemimpin / atasan dengan
menggunakan kata perhatian segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap,
kemudian mengambil sikap istirahat.
b. Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului
aba aba, kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
c. Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk – petunjuk yang
diberikan atau akan dijalankan.

C. lencang kanan / kiri : ( hanya dalam bentuk bersaf )

Aba – Aba : Lencang kanan / kiri – Gerak

Pelaksanaan nya : Gerakan ini di jalankan dalam sikap sempurna

1. Pada aba – aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan / kiri ke samping, jari jari
kanan/ kiri menggenggam menyentuh bahu kanan / kiri orang yang berada di sebelah kanan /
kiri nya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke
kanan / kiri tidak berubah tempat masing masing meluruskan diri.
2. Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan
mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
3. Penjuru saf tangan dan belakang mengambil antar ke depan 1 ( satu ) lengan kanan / kiri
ditambah 2 ( dua ) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan kanan / kiri tanpa menunggu
aba aba.
4. Pada aba aba Tegak – Gerak semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan
muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5. Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba aba lencang kanan / kiri dan barisan sedang
melurusan safnya, pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf
dari sebelah kanan / kiri pasukan dengan menitik beratkan pada kelurusan tumit ( bukan ujung
depan sepatu ).

Catatan

a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan / kiri, hendaknya lengan
diluruskan melalui belakang pinggang orang yang berada di samping, kalau jarak 1 ( satu ) lengan
tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah olah meninju rekannya yang berada
disamping.
b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit
D. Setengah lencang kanan / kiri

Aba aba : Setengah lencang kanan / kiri – Gerak

Pelaksaannya : Seperti pada waktu lencang kanan / kiri, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus,
ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan ( khusus
saf depan ). Pada aba aba Tegak – Gerak dengan serentak menurunkan sambil memalingkan muka ke
depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

E. Lencang depan ( Hanya dalam bentuk berbanjar )

Aba aba : Lencang depan – Gerak

Pelaksanaannya :

1) Penjuru tetap sikap sempurna : Barisan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan
dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus
menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa
menunggu aba aba.
3) Banjar tangah / kiri tanpa mengangkat tangan

F. Cara berhitung

Aba – aba Hitung – Gerak

Pelaksanaanya :

1) Jika bersaf, pada aba – aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan
memalingkan muka ke kanan.
2) Pada aba – aba pelaksanaan, berturut – turut dimulai dari penjuru menyebutkan nomornya
sambil memalingkan muka nya ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba – aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5) Pada aba – aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut – turut ke belakang
menyebutkan nomornya masing masing.
6) Jika pasukan berbanjar / bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : SIAP
LENGKAP atau SIAP KURANG SATU / KURANG DUA.
1. Perubahan arah ( dalam keadaan berhenti )
a) Hadap kanan / kiri
Aba – aba Hadap kanan / kiri – Gerak

1) Kaki kiri / kanan diajukan melintang di depan kaki kanan / kiri lekukan kaki kanan /
kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri / kanan.
2) Tumit kaki kanan / kiri dengan badan diputar ke kanan / kiri 90°
3) Kaki kiri / kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan / kiri
b) Hadap Serong kanan / kiri
Aba – aba : Hadap serong kanan / kiri – Gerak
Pelaksanaannya :
1) Kaki kiri / kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2) Berputarlah arah 45° ke kanan / kiri.
3) Kaki kanan / kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan / kiri
c) Balik kanan
Aba – aba : Balik kanan – Gerak

Pelaksanaannya :

1) Pada aba – aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang ( lebih dalam dari hadap
kanan ) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3) Kaki kanan / kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

Catatan :

 Dalam keadaan berhenti pada hitungan ketiga, kaki di rapatkan dan kembali ke sikap sempurna
 Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri tidak dirapatkan
melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.

d) Cara Berkumpul
Aba – aba : 3 bersaf 3 berbanjar Kumpul – Mulai
Pelaksanaannya :
1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengalangi
perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh :
Saudara Gatot sebagai penjuru . Aba – aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang
yang ditunjuk ( dalam sikap sempurna ) aba – aba di ulangi : Gatot sebagai penjuru
2) Orang yang ditunjuk tadi llari dan berdiri didepan pelatih ± 4 langkah.
3) Setelah aba – aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang orang lainnya
berlari dan disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang
kanan.
4) Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan
isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru melihat ke depan, yang
lainnya ( saf depan ) menurunkan lengan nya dan kembali ke sikap sempurna.

e) Cara latihan memberi hormat


Aba – aba : Hormat – Gerak
Pelaksanaannya ( dengan tutup kepala, keadaan berhenti )

1) Pada aba – aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kea rah
penjuru kanan, siku – siku 15° serong ke depan,kelima jari rapat dan lurus, telapak
tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir
bawah dari tutup kepala setinggi penjuru.
2) Pergelangan tangan lurus, bahu tegap seperti sikap sempurna, pandangan mata tertuju
kepada yang diberi hormat.
3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diayunkan secara cepat ke sikap
sempurna.

VII. Metode Pembelajaran


Ceramah dan Praktek

VIII. Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran


 Kegiatan awal ( waktu : 15 menit )
 Pembukaan.
 Pembina mengawali dengan Salam dan doa sebelum materi.
 Apersepsi dan motivasi.
 Kegiatan Inti ( waktu : 60 menit )
 Pembina menjelaskan, maksud da tujuan PBB dalan gerakan Pramuka.
 Siswa melakukan gerakan dasar dan mempraktekkannya.
 Praktek PBB secara beregu
 Kegiatan Akhir ( waktu : 15 menit )
 Evaluasi.
 Refleksi.
 Tindak Lanjut.
 Penutupan.

IX. Sumber Belajar


- Boyman

X. Penilaian
- Ujian Langsung ( Praktek )

Jakarta, 07 September 2022

Mengetahui, Pembina

Mejelis Pembimbing Gugus Depan

Muhamad Abduh S.T Mulyono


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Susunan Pendidikan : SMP IP YAKIN

Mata Pelajaran : Pramuka

Kelas / Semester : VII / 1

Pertemuan ke :4

Alokasi Waktu : 90 menit

I. Standar Kompetensi
Mampu menerima dan mendorong orang lain untuk menaati norma norma dan nilai nilai
yang berada di masyarakat lingkungannya.
II. Menerima dan memenuhi peraturan yang diciptakan masyarakat dengan rasa tanggung jawab.
III. Syarat – syarat Kecakapan Umum ( SKU )

Dapat menyebutkan tanda – tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan
tingkatan nya

IV. Indikator
- Dapat menyebutkan tanda – tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka.
- Dapat menunjukan penempatan tanda – tanda pengenal pada baju seragam Pramuka sesuai
golongannya.
- Dapat menyebutkan dimana saja penggunaan lambang Indonesia.
- Tahu Lambang – lambang 5 ( lima ) dasar Pancasila.
- Tahu penempatan Lambang – lambang tersebut pada perisai Burung Garuda.
V. Tujuan Pembelajaran
- Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan tanda – tanda pengenal umum dalam
Gerakan Pramuka.
- Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menunjukan penempatan tanda – tanda pengenal pada
baju seragam Pramuka sesuai golongannya.
- Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan dimana saja penggunaan lambang
Indonesia.
- Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan lambang – lambang 5 ( lima ) dasar
Pancasila.
- Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan penempatan lambang – lambang tersebut
pada perisai Burung Garuda.

VI. Materi Ajar


Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita – cita
setiap anggota Pramuka.

Bentuk

Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Sillhuete Tunas Kepala. Penjabaran tentang
Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan
Pramuka.

Arti Kiasan

Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut :


1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka
adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa ( Tunas Penerus Bangsa ).
2. Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan
rohaninya kuat dan ulet.
3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang
mampu beradaptasi dalam kondisi apapun.
4. Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramua memiliki cita – cita
yang tinggi.
5. Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar dasar yang kuat.
6. Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa
dan agama.

Penggunaan

 Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan nama Kwartir /
Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka.
 Penggunaan lambang tersebut dimaksud sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan
menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa
itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka
 Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu
pengetahuan da teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi
muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader
pembangunan yang berjiwa Pancasila.
Lambang NKRI

Lambang Garuda pertama kali dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan kemudian
disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Lambang Garuda ini diresmikan pemakaiannya sebagai
lambang Negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Febuari 1950.

Penggunaan Burung “ Garuda “ ini didasari dari berbagai candi di Indonesia. Garuda digunakan sebagai
kendaraan Wishnu. Jadi Burung “ Garuda “ itu sebenarnya hanya burung dalam mitos, tidak ada burung
garuda sungguhan. Garuda digambarkan di sebagian besar candi sebagai mahluk yang memiliki kepala,
panah, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam
ukuran yang halus dan rumit dengan warna cerah ke emasan, digambarkan dalam posisi sebagai
kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga.

Awal mulanya Sultan Hamid II mengajukan kepada RIS ( waktu itu ) setelah kedaulatan dari Belanda.
Ada 2 rancangan awalnya. Satu rancangan lagi dari M. Yamin, namun ditolak karena menyertakan sinar
– sinar matahari sehingga menampakan pengaruh Jepang. Selanjutnya beberapa kali ganda rancangan
Sultan Hamid II ini mengalami perombakan, pita yang dicengkram garuda tadinya berwarna merah
putih, dirubah menjadi putih dan ditambahkan tulisan Bhineka Tunggal Ika. Atas masukan dari partai
Masyumi, tubuh garuda yang berbentuk badan dan memiliki lengan ini dirubah menjadi Rajawali –
Garuda Indonesia seperti sekarang ini. Dan terakhir adalah kepalanya, yang tadinya kepala garuda ini
gundul tanpa jambul, namun karena mirip dengan “ Bald Eagle “ lambang Amerika Serikat,maka
ditambahkan jambul.

Deskripsi dan makna Lambang Burung Garuda :

Warna keemasan pada burung garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh,
sayap. Ekor, dan cakar yang melambangkan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, antara lain :

17 helai bulu ada masing masing sayap.

8 helai bulu pada ekor.

19 helai bulu dibawah perisai atau pada pangkal ekor.

45 helai bulu di leher

Perisai pada burung garuda adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban
Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri
untuk mencapai tujuan.

Di tengah – tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang
menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Negara tropis yang dilintasi garis
khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
Warna dasar ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia “ merah putih “ Sedangkan
pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.

Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Negara Pancasila. Pengaturan lambang
pada ruang perisai adalah sebagai berikut :

Sila Pertama : dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut
lima berlatar hitam.

Sila Kedua : dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai
berlatar merah.

Sila Ketiga : dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih.

Sila Ke empat : dilambangkan pada kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah

Sila Ke lima : dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.

Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma Karya Mpu Tantular. Kata “
Bhineka “ berarti beraneka ragam atau berbeda beda. Kata “ Tunggal “ berarti satu, kata “ Ika “ berarti
itu. Secara harfiah Bhineka Tunggal Ika diterjemahkan “ Beraneka Satu Itu “ yang bermakna meskipun
berbeda beda tetapi pada hakikatnya tetap kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan
Persatuan Kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

VII. Metode Pembelajaran


Metode ceramah dan Diskusi

VIII. Langkah langkah Pembelajaran


 Kegiatan awal ( waktu : 15 menit )
 Pembukaan
 Pembina mengawai dengan salam dan doa sebelum materi
 Presensi, Apersepsi dan Motivasi
 Penyampaian tujuan pembelajaran
 Kegiatan inti ( waktu : 60 menit )
 Setiap regu berdiskusi tentang tanda – tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka.
 Dan setiap regu berdiskusi menunjukkan penempatan tanda – tanda pengenal pada baju
seragam Pramuka sesuai golongannya.
 Setiap regu berdiskusi tentang arti lambang NKRI dan penempatan lambang – lambang
tersebut pada perisai Burung Garuda.
 Perwakilan dari setiap regu presentasi hasil diskusi dan maju kedepan kelas.
 Regu lain menanggapi hasil diskusi regu yang presentasi.
 Siswa yang bertanya jawab dengan Pembina tentang hal – hal yang belum diketahui siswa.
 Siswa bersama Pembina bertanya jawab meluruskan keadaan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
 Kegiatan Akhir ( waktu : 15 meni )
 Evaluasi
 Refleksi
 Tindak Lanjut
 Penutupan

IX. Sumber Belajar


Boyman

X. Penilaian
Format Kriteria Penilaian

Produk ( Hasil Diskusi )

NO Aspek Kriteria Skor


.
1 Konsep  Semua benar 4
 Sebagian besar benar 3
 Sebagian kecil benar 2
 Semua salah 1

Performasi

NO Aspek Kriteria Skor


1 Pengetahuan  Pengetahuan 4
 Kadang kadang pengetahuan 2
 Tidak pengetahuan 1

2 Sikap  Sikap 4
 Kadang kadang sikap 2
 Tidak sikap 1
NO Nama Regu Performa Produk Jumlah Skor Nilai
Pengetahua Sikap
n
1
2
3

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimal ) x 10

Jakarta, 07 September 2022

Mengetahui

Majelis Pembimbing Gugus Depan Pembina

Muhamad Abduh S.T Mulyono

>
:

Anda mungkin juga menyukai