Anda di halaman 1dari 19

Pengetahuan Pramuka Lengkap

Bahwa Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang
menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan
kondisi anggota muda.

Selanjutnya Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam
Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda
tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.

Setiap Penyelenggaraan Kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar yang


dapat bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa. Kata-kata penting dalam
sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia digunakan secara sitematis seperti dalam
pembagian golongan, tingkatan-tingkatan dan pengelompokan serta kegiatan
Kepramukaan.

Kode Kehormatan

1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan
moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode
Kepramukaan.
2) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:
a. Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
b. Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela
mengamalkannya.
c. Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan guna
mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan
fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
3) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut Darma
adalah:
a. Alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan
akhlak mulia.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan
Pramuka menemukan, menghayati serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c. Landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan
kepramukaan yang kegiatannya mendorong pesarta didik manunggal dengan
masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong.
d. Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka, yang berperan
sebagai landasan serta ketentuan moral yang diterapkan bersama berbagai
ketentuan lain yag mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
4) Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka yang
melandasi sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam
melaksanakan kegiatan berorganisasi.
5) Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia
dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka, yaitu:
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri atas :
(1) Janji yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
(2) Ketentuan moral yang disebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi:
Dwidarma
- Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.
- Siaga itu berani dan tidak putus asa.
b. Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang, terdiri atas:
(1) Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan pancasila.
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat.
- Menepati Dasadarma.
(2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
c. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota
dewasa, terdiri atas:
(1) Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan pancasila.
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma.
(2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Motto Gerakan Pramuka

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk


mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti
mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU


KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
1. Menanamkam rasa percaya diri.
2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam
merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.

Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis.
Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan
membuat motto Satuan di satuan masing-masing.

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan

Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan


sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik,menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah dengan
menerapkan Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya adalah terbentuknya watak kepribadian dan akhlak mulia.

Gerakan Pramuka mendidik kaum muda Indonesia dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan
dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia
yang lebih baik, dan anggota masyarakat Indonesia yang berguna bagi pembangunan
bangsa dan negara.

Prinsip Dasar Kepramukaan

(1) Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:


a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
c. Peduli terhadap diri pribadi.
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
(2) Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para
Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan
inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
(3) Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar
Kepramukaan, dalam arti:
a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta
beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
b. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial,
memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap
anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara
menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk
lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
e. Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Metode Kepramukaan

Adalah suatu cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan
kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif
bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental,
moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun
sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan khusus yang kita
sebut Metoda Kepramukaan.

Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan
Pramuka. PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan ) harus
dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi.
Setiap unsur pada Metode Kepramukaan merupakan subsistem tersendiri yang memiliki
fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.

Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui:

a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.


b. Belajar sambil melakukan.
c. Sistem beregu.
d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.
e. Kegiatan di alam terbuka.
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
g. Sistem tanda kecakapan.
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
i. Kiasan dasar.

Kesimpulan :

a. PDK dan MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari


pendidikan lain.
b. PDK dan MK merupaka dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus
diterapkan dalam setiap kegiatan.
c. PDK dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan
kondisi masyarakat.

Sistem Among

1. Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem Among.


2. Sistem Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan
Pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling
ketergantungan antar manusia.
3. Pendidikan Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa
dengan anggota muda bersendikan Sistem Among.
4. Sistem Among pada Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka
menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya, disertai rasa tanggung
jawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
5. Sistem Among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-
prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
1. Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan menjadi teladan.
2. Ing madya mangun karso, maksudnya di tengah membangun kemauan.
3. Tut wuri handayani, maksudnya dari belakang memberi dorongan dan
pengaruh yang baik kea rah kemandiriaan.
6. Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
1. kasih-sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan
berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
2. Disiplin disertai inisiatif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama
manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-
jawab kedada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu
setiap aggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara
pribadi agar pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
8. Anggota dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan
sebanyak mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara
kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.

Strategi Gerakan Pramuka

1. Meningkatkan citra Pramuka.


Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh
kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat
menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan
eksternal Gerakan Pramuka
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan
minat kaum muda.
Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan
kaum muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus
sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk
selanjutnya dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian
dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh.
3. Mengembangkan program Pramuka Peduli
Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan
kader yang memiliki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas,
moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga
diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka.
Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural
diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan
penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada
kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.

Visi Misi Gerakan Pramuka

VISI : “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-
masalah kaum muda”

MISI

1. Mempramukakan kaum muda


Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda
itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa
dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari
masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan
taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka
harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti
perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa
sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari
bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan
negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap
terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode
kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap
terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.

o PENGETAHUAN UMUM GERAKAN PRAMUKA


Apa itu andalan?

Andalan berasal dari kata dasar andal, boleh juga kita menyebut dengan kata handal.
Andalan memiliki arti adalah yang dapat dipercaya untuk melakukan/ melaksanakan
sesuatu, dengan demikian Andalan adalah orang yang diandalkan dan dipercaya untuk
melaksanakan suatu tugas sesuai yang diampunya.

Nama andalan merupakan sebutan lain bagi pengurus kwartir. Sebutan ini berlaku dari
Kwartir Nasional sampai dengan Kwartir Ranting. Contoh :

- Andalan Nasional disingkat Annas.


- Andalan Daerah disingkat Andu.
- Andalan Cabang disingkat Ancu.
- Andalan Ranting disingkat Anru

Setiap pengurus Kwartir atau Andalan memiliki urusan/ jabatan suatu dibidang yang
diampunya.

Andalan bertanggungjawab kepada Ketua Kwartirnya atas jabatan yang dipegangnya,


sampai masa baktinya berakhir.

Istilah dalam ambalan, Sandi Ambalan adalah karangan / ungkapan bebas berisi kode
kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para Pramuka Penegak disuatu Ambalan.
Tujuan Sandi Ambalan adalah supaya para Pramuka Penegak dapat menunjukkan sikap
positif dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Adat Ambalan adalah kebiasaan yang
ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak disuatu Ambalan.

Tujuan Adat Ambalan supaya para Pramuka Penegak dapat membiasakan diri mentaati
segala peraturan yang berlaku ditempat mereka berada.

Pusaka Ambalan adalah berupa benda ( kapak, keris, selendang dan sebagainya ) yang
merupakan lambang kehormatan Ambalan.

Tujuannya adalah kebanggaan yang memberi dorongan semangat kepada para Penegak
memiliki rasa percaya diri yang tinggi, rasa berani dan tidak penakut. Kibaran Cita
( Bendera Ambalan ) adalah lambang kehormatan Ambalan mengibarkan rasa
kebersamaan, persatuan dan kesatuan.

Nama Ambalan adalah suatu gambaran cita-cita yang mengarah pada tujuan Gerakan
Pramuka dan semangat kepahlawanan.

Tujuan nama Ambalan dan kibaran cita adalah untuk memberi dorongan semangat dan
kebanggaan kepada para Penegak agar berkembang daya cipta dan aktif dalam
melaksanakan kegiatan serta mewarisi dan meneruskan jiwa dan semangat kepahlawanan
juga melatih disiplin dalam mencapai cita-cita yang keluar dari dalam pribadinya sendiri
untuk giat belajar, berlatih, bekerja dan berbakti.

Apa Itu Dewan Kerja

Dewan Kerja Pramuka

1. Dewan Kerja Pramuka adalah wadah pembinaan dan pengembangan


kaderisasi kepemimpinan masa depan Gerakan Pramuka.
2. Dewan Kerja Pramuka merupakan bagian integral dari kwartir,
berkedudukan sebagai badan kelengkapan kwartir yang diberi wewenang dan
kepercayaan membantu kwartir menyusun kebijakan dan pengelolaan Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega.
3. Anggota Dewan Kerja Penegak dan Pandega Putera dan Puteri dalam jajaran
kwartir dipilih oleh Musyawarah Penegak dan Pandega Putera dan Puteri jajaran
kwartir yang bersangkutan kemudian disahkan dan dilantik oleh Ketua Kwartir
yang bersangkutan. Masa bakti Dewan Kerja sama dengan masa bakti kwartirnya.
Apabila Ketua Dewan Kerja Pramuka terpilih seorang putera, maka harus dipilih
seorang puteri sebagai Wakil Ketua atau sebaliknya. Ketua dan Wakil Ketua
Dewan Kerja Pramuka adalah ex-officio anggota kwartir/andalan.
4. – Tingkat Nasional disebut Dewan Kerja Nasional ( DKN )
– Tingkat Daerah disebut Dewan Kerja Daerah ( DKD )
– Tingkat Cabang disebut Dewan Kerja Cabang ( DKC )
– Tingkat Ranting disebut Dewan Kerja Ranting ( DKR )
5. Fungsi dan Tata kerja Dewan Kerja diatur dalam Surat Keputusan tersendiri.

Majlis Pembimbing Gerakan Pramuka

A. Tujuan :
Setelah mengikuti sessi ini, para peserta kursus :

1. Dapat menyebutkan hak, kewajiban dan tanggungjawab Majelis Pembimbing


Gerakan Pramuka.
2. Dapat memahami semua hak, kewajiban dan tanggungjawab Majelis
Pembimbing Gerakan Pramuka.
3. Dapat menyebutkan peranan, fungsi dan tugas pokok Majelis Pembimbing
Gerakan Pramuka.
Materi

Hak dan Kewajiban Majelis Pembimbing

1. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah suatu badan dalam Gerakan


Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, materiil dan
finansiil kepada Gugusdepan, Satuan Pramuka, Kwartir Gerakan Pramuka dari
tingkat Nasional sampai dengan Kwartir Ranting.
2. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik sekurang-
kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
1. Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir
jajaran diatasnya dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR,
kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dijabat oleh Presiden
Republik Indonesia.
2. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa
Gerakan Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota,
berseragam Pramuka dan berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan
dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya ( Bab
VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ).
3. Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah dan
Nasional berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing
tingkatan yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap
Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
4. Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua peserta
didik dan tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang memiliki
perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu
menjalankan peran Majelis Pembimbing.
5. Majelis Pembimbing terdiri atas :
1) Seorang Ketua
2) Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
3) Seorang atau beberapa orang Sekretaris
4) Beberapa orang anggota.
3. Majelis Pembimbing membentuk Majelis Pembimbing Harian terdiri atas :
1. Seorang Ketua yang dijabat oleh Ketua Majelis Pembimbing atau salah
seorang dari antara Wakil Ketua.
2. Seorang Wakil Ketua.
3. Seorang Sekretaris.
4. Beberapa orang anggota.
a. Pembinaan Gugusdepan dan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka secara ex-
offisio menjadi anggota Majelis Pembimbing.
b. Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing :
1) Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat
oleh Presiden Republik Indonesia, sebagai Ketua Mabinas / Ketua
Mabinas.
2) Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh
Gubernur / Kepala Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
3) Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh
Bupati / Walikota / Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang
disingkat Ka. Mabicab
4) Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh
Camat, sebagai Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
5) Majelis Pembimbing Desa / Kelurahan disingkat MABISA yang
dijabat oleh Kepala Desa / Lurah sebagai Ketua MABISA yang
disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah Koordinator desa yang
dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang
bersangkutan.
6) Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat
oleh orang tua peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar
Gugusdepan yang dipilih secara musyawarah bersama para Pembina
Gugusdepan sebagai Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS.
Selama ini Ka. Mabigus dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan yang
berpangkalan di Sekolah.

4. Tata Kerja Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka

1. Mengadakan rapat Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya sekali dalam


waktu satu tahun. Majelis Pembimbing Harian sekurang-kurangnya
mengadakan rapat Majelis Pembimbing Harian tiga bulan sekali.
2. Sidang-sidang Majelis Pembimbing disesuaikan dengan kebutuhan dan
ditentukan oleh Ketua Majelis Pembimbing ( Bab IX pasal 70 butir (3) )
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Mengadakan hubungan timbal-balik secara periodik dengan Gugusdepan dan
Kwartir yang bersangkutan. Majelis Pembimbing ikut aktif dalam musyawarah
Gerakan Pramuka dijajarannya.
Fungsi Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka

Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok :

1. Fungsi Bimbingan
1) Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran dan
nasehat.
2) Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan,
mengoreksi segala penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan
terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka
2. Fungsi Partisipasi
Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan dalam
usahanya memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan Gerakan Pramuka
secara aktif berusaha mengatasi kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh
Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan.
3. Fungsi Bantuan
1) Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka
mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil yang
diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan.
2) Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk memperoleh
pengertian, dukungan, bantuan dan kepercayaan masyarakat.

Penyangga Utama Keberhasilan

Pemaparan tentang Majelis Pembimbing, merupakan upaya Kwartir Gerakan Pramuka


dalam usahanya agar para pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan para orang tua
peserta didik sadar akan keberadaan Gerakan Pramuka, untuk selanjutnya bersedia
membantu Gerakan Pramuka dengan sukarela, sanggup menjadi anggota pengurus Majelis
Pembimbing Gerakan Pramuka.

Akhirnya Majelis Pembimbing menjadi penyangga utama keberhasilan pendidikan


Kepramukaan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.

Apa Itu Pembina

Pembina Pramuka dan pembantu Pembina Pramuka termasuk sebagai Anggota Dewasa.
Pembina Pramuka dan pembantu Pramuka diatur sebagai berikut:
1. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun
2. Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan
Pembantu Pembina Penggalang, sekurang-kurangnya berusia 20 tahun
3.

1. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu


Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
2. Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.
3. Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.
4. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.
5. Pembina Pramuka, sekurang-kurangnya telah lulus Kursus Pembina Pramuka
Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan membina anggota muda secara aktif.
Syarat kekentuan lain selain memiliki KTA, seorang Pembina diwajibkan memiliki SHB
yaitu Surat Hak Bina yang berlaku dalam jangka waktu tertentu.

Pelantikan Pembina Pramuka dilakukan oleh Ketua Kwartir Cabang yang bersangkutan,
dengan mengucapkan Trisatya dan menandatangani Ikrar. Untuk Pengukuhan Pengurus
Gugusdepan dilakukan setelah Pelantikan.

Pengukuhan Pengurus Gugusdepan Pramuka yang terdiri dari Pembina Gugusdepan,


Pembina Satuan, Pembantu Pembina Satuan, dilakukan oleh Ketua Majelis Pembimbing
Gugusdepan.

Apa itu Korps Pelatih dan Pelatih ?

a. Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan dan wadah pembinaan para Pelatih
Pembina Pramuka yang berpangkalan di Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka.

b. Pelatih Pembina Pramuka atau disingkat Pelatih adalah seorang Pembina Pramuka
Mahir yang telah lulus kursus Pelatih dan diangkat oleh Kwartir Cabangnya.

Seorang Pelatih Pembina Pramuka harus memiliki SPL dan SHL :

Surat Pengangkatan Pelatih (SPL)

SPL merupakan surat keputusan Kwartir Cabang yang bersangkutan tentang


pengangkatan pelatih dan oleh karenanya yang bersangkutan diberi wewenang melakukan
tugas sebagai Pelatih di Kwartir Cabangnya.

Surat Hak Latih (SHL)

a. SHL berbentuk Kartu Tanda Pelatih yang dikeluarkan oleh Kwartir Cabang
berdasarkan surat, keputusan pengangkatannya sebagai Pelatih.

b. Surat Hak Latih sekaligus berfungsi sebagai tanda anggota Korps Pelatih.

c. Syarat untuk memperoleh SHL adalah Pembina Mahir yang telah lulus Kursus Pelatih
dengan baik dan dinilai layak untuk menjadi Pelatih oleh Kwartir Cabangnya

d. Masa laku SHL adalah 3 tahun dan setiap tahun diadakan peninjauan kembali.
Apabila yang bersangkutan masih aktif, maka pada SHL diberikan pernyataan
perpanjangan yang ditandatangani oleh Ketua Kwartir dan diberi cap Kwartir berdasarkan
surat dari Kalemdika.

Satuan Karya Pramuka

(1) Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah pembinaan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan anggota muda dan anggota dewasa muda dalam bidang
tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai
aspirasi pemuda Indonesia dengan menerapkan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
(2) Kegiatan itu menghasilkan pengalaman, tambahan pengetahuan dan teknologi,
keterampilan dan kecakapan yang kelak menjadi bekal hidup anggota muda dan anggota
dewasa muda.

(3) Setiap Satuan Karya Pramuka mengkhususkan diri pada pengabdian di bidang tertentu
berdasarkan spesialisasi atau keterampilan khusus.

(4) Anggota Satuan Karya Pramuka adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
putera dan puteri dari gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, tanpa
melepaskan diri dari keanggotaan gugusdepannya.

(5) Satuan Karya Pramuka dibina oleh Kwartir Ranting/Cabang

(6) Anggota Satuan Karya Pramuka wajib meneruskan pengetahuan dan kemampuannya
kepada anggota lain di gugusdepannya sebagai Instruktur Muda.

(7) Anggota Putera dan anggota Puteri dihimpun dalam satuan karya yang terpisah,
masing-masing merupakan satuan karya yang berdiri sendiri.

NAMA – NAMA SATUAN KARYA :

NO NAMA SAKA BIDANG KEGIATAN DASAR HUKUM

1. Bahari Kebaharian SK.No.019 Tahun 1991

2. Bhakti Husada Kesehatan SK.No.053 Tahun 1985

3. Bhayangkara Kamtibmas SK.No.020 Tahun 1991

4. Dirgantara Kedirgantaraan SK.No.018 Tahun 1991

5. Kencana Kepedudukan SK.No.166 Tahun 2002

6. Tarunabumi Pertanian SK.No.078 Tahun 1984

7. Wanabakti Kehutanan SK.No.005 Tahun 1984

8 Wira Kartika Bela Negara SK No. 205 Tahun 2009

Lambang Gerakan Pramuka

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap
anggota Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina
Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian
digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan

Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang
gerakan pramuka :

1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia
berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah
nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang
itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan
dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada
tanah air dan bangsa Indonesia.

3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi
di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita
yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah
diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad
dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan
yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk
memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri
dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia
serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan
satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan
sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan
pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Salam Pramuka

Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.

Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar
tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Fungsi Salam Pramuka.

Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang
kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.

Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu
dengan cara melakukan gerakan penghormatan.

Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :

1. Salam Biasa.

Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.

2. Salam Hormat.

Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih
tinggi.

3. Salam Janji.

Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam
pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)

Untuk Salam hormat diberikan kepada :

1. Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.


2. Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
3. Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan
pejabat lainnya.
4. Lagu Kebangsaan.
Pengertian Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka

Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka no. 203 tahun 2009, telah
diatur tentang pengertian keanggotaan yang dimaksud adalah anggota dalam Gerakan
Pramuka.

Anggota Gerakan Pramuka adalah perseorangan warga negara Indonesia yang secara
sukarela dan aktif mendaftarkan diri sebagai Anggota Gerakan Pramuka, telah mengikuti
program perkenalan kepramukaan serta telah dilantik sebagai anggota.

Anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:

a. Anggota Biasa

Anggota Biasa Gerakan Pramuka terdiri atas:

1. Anggota muda : Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega

2. Anggota dewasa : anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun.

Anggota dewasa terdiri atas:

a. Anggota Dewasa biasa : anggota dewasa yang masih aktif sebagai fungsionaris
dalam organisasi, yaitu: Pembina, Pelatih, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instruktur
Saka, Andalan dan pembantu andalan, Mabi, Staf/ Karyawan Kwartir.

b . Anggota Mitra : anggota dewasa yang tidak aktif sebagai fungsionaris dalam
organisasi
c. Anggota Luar Biasa

adalah warga Negara asing yang menetap untuk sementara Waktu di Indonesia yang
bergabung dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.

d. Anggota Kehormatan

Adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan kepramukaan.

Macam-macam Tanda Pengenal

a. Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik
putra maupun putri.

Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian,
tanda WOSM

b. Tanda Satuan

Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka


bergabung.

Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka,
Lencana daerah, satuan dan lain-lain.

c. Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam


lingkungan organisasi Gerakan Pramuka

Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama,


pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina,
Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.

d. Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha


seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.

Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian
lain bagi orang dewasa.

e. Tanda Kehormatan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma
baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,
kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.

Macamnya :

Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.

Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.

Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka


Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :

1. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing


2. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Mengenal , memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya
4. Memiliki sikap kebersamaan , tidak mementingkan diri sendiri , baik dalam
lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat , membina
persaudaraan dengan pramuka sedunia
5. Hidup secara sehat jasmani dan rohani
6. Belajar mendengar , menghargai dan menerima pendapat / gagasan orang lain ,
membina sikap mawas diri , bersikap terbuka , mematuhi kesepakatan dan
memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan kesatuan dan persatuan serta
membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan , ramah dan
sabar
7. Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan
bakti maupun social , membina ketabahn dan kesabaran dalam menghadapi
/mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail sikap putus asa
8. Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan sebagai upaya
persiapan pribadi menghadapi masa depan , berupaya melatih ketrampilan dan
pengetahuan sesuai kemampuanya , riang gembira dalam menjalankan tugas dan
menghadapi kesulitan maupun tantangan
9. Bertindak dan hidup secara hemat , serasi dan tidak berlebihan , teliti , waspada
dan tidak melakukan hal yang mubadzir dengan membiasakan hidup secara
bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi berbagai
tantangan yang dihadapi
10. Mengendalikan dan mengatur diri , berani menghadapi tantangan dan kenyataan ,
berani dalam kebenaran , berani mengakui kesalahan , memegang teguh prinsip
dan tatanan yang benar , taat terhadap aturan dan kesepakatan
11. Membiasakan diri menepati janji , memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku ,
kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan dan perbuatan , bersikap
jujur dalam hal perbuatan maupun materi
12. Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat gagasan dan
menyelesaikan permasalahan , berhati – hati dalam bertindak , bersikap dan
berbicara.
SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA

A. Pendahuluan

Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari
riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of
Gilwell.

Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara
Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan
kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell

Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal
ketika Stephenson masih kecil.

Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali
dan menarik diantaranya :

1. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
2. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah
raga dan lain-lainnya.
3. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-
temannya.
4. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang
berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan
melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
5. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan
kekurangan makan.
6. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik
kayu milik Raja Dinizulu.
7. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk
bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak
berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun
1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau
mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8
Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan
yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For
Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri
organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri
beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala)
dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya.
Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.
Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju
Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya
menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London.
Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda


Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis

Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria

Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina

Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani

Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang

Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia

Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan

Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda

Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan

Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat
terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau
mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat
pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut
oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada)
yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio
Nagy sebagai Sekjen.

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir,
Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di
London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika
Latin.

Sejarah Kepramukaan Indonesia

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional


yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai
negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda
gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia
dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-
Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang


bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan
nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO
(Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery


maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan
meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)
bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI
(Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu
banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi
kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di
Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan
yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia)
berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954
dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar
menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi
kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri
Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda
karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya
badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan
gerakan pramuka dilarang keberadaannya

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak
membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan
pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di
tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80
% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961
Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di
bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka
tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi
bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka
Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul
maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas
mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam
penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka
dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan
bangsa dengan berbagai instansi terkait.

Sumber Referensi:

id.wikipedia.org /wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia, www.pramukanet.org,


http://bungasatrianetwor.blogspot.com/p/pengetahuan-kepramukaan,
kumpulanmateri pramuka .blogspot.com/, www.scribd.com/doc/49368541/Sejarah-
Singkat-Gerakan-Pramuka-Lengkap.

(WARDAN/Annisa)

Anda mungkin juga menyukai