DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
ANNISA AMALIA G 41183507200027
NUR FAJRIAH R 41183507200031
ANDRIANA KUSUMA 41183507200032
DOSEN PENGAMPU
Lucky Purwantini, M.A
APA ITU ADHD ?
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) lebih sering dikenal dengan singkatan ADHD
(Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hiperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan).
ADHD, juga dikenal sebagai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, adalah sindrom yang
mempengaruhi anak-anak dan menyebabkan gejala-gejala seperti kurang fokus, kurang perhatian,
impulsif, dan kesulitan untuk fokus pada satu hal dalam jangka waktu yang lama. Perilaku yang dapat
mempengaruhi pembelajaran di sekolah dan prestasi akademik ataupun ketidakseimbangan dalam
sebagian besar aktivitas kehidupan mereka (Saputro, 2009; Semiawan & Mangunsong, 2010; Fanu,
2006; Sugiarmin & Baihaqi, 2006).
Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah defisit perhatian yang terkait dengan aktivitas
berlebihan. Secara umum, banyak penelitian telah dilakukan mengenai penyebab Attention Deficit
Hyperactivity Disorder. Namun faktor dominan atau penting penyebab penyakit ini belum dapat
ditentukan secara pasti. Para ahli menyimpulkan bahwa ADHD ditimbulkan oleh persoalan genetik,
bahan kimia, virus, persoalan yang berkaitan dengan kehamilan serta persalinan, dan kondisi yang bisa
merusak jaringan otak seseorang.
PENYEBAB, KALSIFIKASI, & KARAKTERISTIK
ADHD
1. Penyebab ADHD
1. Faktor keturunan atau genetik. Berdasarkan studi tentang hereditas terhadap
anak kembar dan anak adopsi, dapat dilihat jika hereditas berperan sekitar
80%.
2. Faktor fungsional otak. Sederhananya, kita bisa mengatakan bahwa dilihat
secara biologis ada dua mekanisme atau system kerja di otak, yaitu aktivasi
(eksitasi) neuron dan penghambatan (inhibisi).
3. Faktor Lingkungan Kehidupan. Pembahasan di sini bukan hanya tentang
mengapa ADHD disebabkan oleh lingkungan sekitar atau mutasi genetik,
tetapi juga tentang bagaimana interaksi antara faktor genetik dan lingkungan
terjadi.
PENYEBAB, KALSIFIKASI, & KARAKTERISTIK
ADHD
2. Klasifikasi ADHD
Saat mendiagnosis ADHD, dokter juga harus membedakan jenis penyakit yang di derita pasien:
Kriteria Kombinasi: Pasien memenuhi kedua kriteria hiperaktif dan impulsif dalam enam bulan
terakhir.
Tips untuk gangguan pemusatan perhatian yang umum: Pasien memenuhi standar untuk gangguan
pemusatan perhatian, tetapi gagal memenuhi standar untuk perilaku hiperaktif-impulsif setelah
enam bulan.
Tip utama untuk perilaku hiperaktif-impulsif: Pasien memenuhi kriteria untuk perilaku hiperaktif-
impulsif tetapi tidak memenuhi kriteria untuk gangguan pemusatan perhatian pada tahun keenam.
PENYEBAB, KALSIFIKASI, & KARAKTERISTIK
ADHD
3. Karakteristik ADHD
1. Pikiran yang tidak terkendali dan/atau aktivitas impulsif yang mengganggu fungsi atau
kemajuan, dengan durasi rata-rata enam bulan, menyebabkan perkembangan dan efek negatif
jangka panjang pada fungsi akademik dan sosial.
2. Beberapa gejala kesehatan mental yang impulsif atau memburuk mulai muncul sebelum usia 12
tahun di negara ini.
3. Beberapa contoh perilaku impulsif atau hiperaktif terjadi secara teratur di dua lingkungan,
seperti di rumah, sekolah, tempat kerja, dengan teman, atau selama kegiatan lainnya.
4. Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa gejala tersebut mempengaruhi atau
mengganggu kualitas kehidupan sosial, akademis, dan profesional.
5. Gejala tidak bermanifestasi sebagai skizofrenia atau gangguan psikologis lainnya dan tidak
memenuhi kriteria gangguan jiwa lainnya.
DENGAN ADHD
1.
DENGAN ADHD
B. Kebutuhan Belajar
Mengajar anak-anak dengan ADHD membutuhkan lebih banyak keterampilan dan informasi. Faktor-
faktor yang sangat penting dalam mengajar anak-anak dengan ADHD adalah kesabaran, ketekunan,
dan kejujuran. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk bekerja sama dalam menemukan
metode mana yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Kondisi seperti ini sering kali menyebabkan anak-anak menjauhkan diri dari teman-temannya atau
mengasingkan diri dari teman sekelasnya. Anak-anak membutuhkan lingkungan yang tenang,
mendukung dan terkendali untuk belajar. Penerapan desain yang konsisten untuk ruang kelas yang
mengakomodasi keragaman siswa dapat membantu dalam menciptakan lingkungan di mana setiap
anak memiliki kesempatan untuk belajar. Jadi, anak-anak dengan ADHD dapat merencanakan kegiatan
untuk membantu mereka mengendalikan diri dan belajar. Hal ini memungkinkan untuk menerapkan
lingkungan belajar yang konsisten namun fleksibel untuk ruang kelas, pelajaran dan tugas.
BANTUAN BELAJAR & PSIKOLOGIS PADA ANAK DENGAN
ADHD
Kebutuh Anak dengan ADHD memiliki kebutuhan belajar yang sama seperti anak umum
seusianya yang membutuhkan pengembangan diri melalui proses belajar, sebab
pemenuhan kebutuhan belajar anak ADHD tidak semulus anak pada umumnya karena
kendala yang dialaminya.
Penerapan metode ini membutuhkan kerja sama dengan orang tua dan berbagai
profesional, termasuk pekerja sosial, psikolog, dan guru di lembaga pendidikan yang
bersertifikat inklusi.
BANTUAN BELAJAR & PSIKOLOGIS PADA ANAK DENGAN
ADHD
Menurut Samual Gridley Howe (Delphie, 2006), sebuah program pembelajaran individu terdiri
dari tiga bagian:
1) Tarap kemampuan atau prestasi.
Tujuan dari bagian ini adalah memberikan gambaran tentang tingkat kondisi, perilaku dan karakteristik
pribadi siswa ketika mereka memasuki dan memulai pembelajaran berbasis penilaian.
Albert Einstein lahir pada 14 Maret 1879. Tokoh yang popular disapa Einstein
ini adalah seorang ilmuwan fisisika teoritis. Dia memandang ilmuwan terhebat
di abad ke-20. Pada tahun 1921, ia dianugerahi Hadiah Nobel Fisika untuk
penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "Layanan untuk Fisika Teoritis".
Beberapa kisah contoh menandakan bahwa potensi anak yang terlahir dengan
kelainan masih dapat dioptimalkan. Dengan demikian, orang tua sebaiknya
mengetahui dan memahami gejala kelainan pada anak.
KESIMPULAN
Dengan bantuan yang khusus dari ibu bapak, guru-guru, para dokter,atau lingkungan
bermain, anak-anak ADHD akan mampu menangani masalah kurang pemusatan
perhatian atau hiperaktif mereka dengan lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan
tingkah laku hiperaktif mereka dalam suasana yang sesuai seperti latihan fisik atau
senam. Oleh karena itu, lebih baik memilihkan aktivitas yang memberi
mereka kebebasan bergerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang memerlukan
penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi beberapa hal
yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian. Diagnosis dibuat
dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta laporan tingkah laku
mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru sekolah.