Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 5

MANAJEMEN SDM DALAM KELUARGA

KELOMPOK 1
1. Radika Prameswari 41183507200006
2. Annisa Amalia G 41183507200027
3. Abdul Aziz Bin Sis 41183507200034

DOSEN PENGAMPU
Ratna Duhita Pramintari, SKM, M.Si
Manajemen SDM dalam Keluarga

Manajemen sumber daya keluarga adalah proses bagaimana keluarga


mengelola sumberdayanya dalam rangka mencapai sesuatu yang
dianggap penting oleh keluarga. Salah satu bagian dari manajemen
sumberdaya keluarga ialah manajemen sumberdaya manusia.
Keluarga sebagai individu yang diposisikan sebagai sumberdaya manusia

 Keluarga merupakan sistem yang dibangun pasangan suami istri kemudian berkembang seiring
kelahiran dan pertambahan anggota keluarga lainnya;
 Pasangan suami istri berasal dari dua keluarga dengan latar belakang yang berbeda, sehingga
menghasilkan individu yang berbeda.
 anak-anak yang dilahirkan, walau berasal dari ayah ibu yang sama, namun memiliki kekhasan
masing-masing.
 Setiap individu memiliki kekuatan, keunggulan, kekhasan nya sendiri-sendiri, demikian pula
dengan kelemahan dan kekurangannya.
 Anggota keluarga memiliki keragaman kesehatan, status gizi, juga pertumbuhannya
 Prestasi perkembangan (intelektual, emosi, moral, sosial) yang menyebabkan tingkat kematangan
menurut usia yang berbeda;
 Sesuai perbedaan umur, maka pengetahuan dan keterampilan hidup setiap anggota keluarga
berbeda;
 Keragaman pengalaman dan cara pandang atau persepsi terhadap sesuatu hal yang berbeda;
 Keragaman pemaknaan terhadap nilai hidup, kebutuhan, motivasi, semangat
Ciri-ciri sumberdaya manusia
- Ciri-ciri pribadi atau personal meliputi:
1. pengetahuan (kognitif)
2. perasaan (afektif)
3. keterampilan (psikomotorik)

- Ciri-ciri interpersonal dari sumberdaya manusia terdiri dari:


1. Jalinan hubungan antarmanusia dalam membentuk
kerjasama gotong royong atau keintiman
2. Keterbukaan/ketertutupan antarpersonal dalam kaitannya
dengan pengembangan.
Mengelola sumberdaya manusia dalam
keluarga
- Perencanaan pengembangan kualitas masing-
masing angota keluarga
- Alokasi sumberdaya keluarga untuk
memfasilitasi individu anggota keluarga agar
mencapai individu berkualitas
- Mengoptimalkan sumberdaya seorang anggota
keluarga untuk membantu pencapaian
pengembangan anggota keluarga lainnya
Prestasi Perkembangan individu pada setiap tahap kehidupannya

1) Masa Bayi dan Masa Kanak-kanak Awal (0-6 tahun)


- Belajar berjalan
- Belajar mengambil benda-benda padat
- Belajar berbicara
- Belajar menguasai benda
- Mempelajari perbedaan jenis dan perilakunya
- Mencapai stabilitas fisiologis/fisik
- Pembentukan konsep (pengertian) sederhana tentang realitas fisik dan sosial
- Belajar menciptakan hubungan dirinya secara emosional kepada orangtuanya,
saudara-saudaranya, dan orang lain
- Belajar membedakan salah-benar dan pengembangan kata hati
2). Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
- Belajar keterampilan fisik untuk pertandingan biasa sehari-hari
- Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sebagai organisme yang sedang
tumbuh-kembang
- Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya
- Belajar peranan sosial yang sesuai sebagai pria atau wanita
- Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
- Mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala nilai-nilai
- Mencapai kebebesan pribadi
- Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi
sosial
3). Masa Remaja (12-21 tahun)
- Mencapai hubungan-hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman-
teman sebaya
- Mencapai suatu peranan sosial sebagai pria atau wanita
- Menerima dan menggunakan fisiknya secara efektif
- Mencapai kebebasan emosional dari orangtua dan orang lainnya
- Mencapai kebebesan keterjaminan ekonomis
- Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan/jabatan
- Mempersiapkan diri bagi persiapan perkawinan dan berkeluarga
- Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual yang
diperlukan sebagai warga negara yang kompeten
- Secara sosial menghendaki dan mencapai kemampuan bertindak secara
bertanggung jawab
- Mempelajari dan mengembangkan seperangkat nilai-nilai dan etika sebagai
pegangan untuk bertindak
4). Masa Dewasa Awal (21-40 tahun)
- Memilih pasangan
- Belajar hidup dengan pasangan
- Memulai suatu kehidupan berkeluarga
- Memiliki anak
- Mengelola rumah tangga
- Memulai bekerja
- Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
- Menemukan suatu kelompok yang serasi
5) Masa Setengah Baya (40-60 tahun)
- Mencapai tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih dewasa
- Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun (khususnya anak
kandungnya sendiri) agar berkembang menjadi orang-orang dewasa yang
bahagia dan bertanggung jawab
- Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya
bersama orang-orang dewasa lainnya
- Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya (suami atau
istri) sebagai pribadi yang utuh
- Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis
yang lazim terjadi pada masa setengah baya
- Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam karier
(profesi dan jabatannya)
- Menyesuaikan diri dengan perikehidupan (khususnya dalam hal cara
bersikap dan bertindak) orang-orang yang berusia lanjut
6) Masa Usia Tua (60 tahun-meninggal)
- Menyesuaikan diri seiring menurunnya kekuatan dan kesehatan
jasmaniah
- Menyesuaikan diri dengan keadaan pensiun dan berkurangnya
penghasilan
- Menyesuaikan diri dengan kematian pasangannya (istri atau suami)
- Membina hubungan yang lugas dengan para anggota kelompok
seusianya
- Membina pengaturan jasmani sedemikian rupa agar memuaskan
dan sesuai dengan kebutuhannya
- Menyesuaikan diri terhadap peranan-peranan sosial dengan cara
yang luwes
Dampak Pengelolaan Sumberdaya Manusia dalam Keluarga
Manfaat yang diharapkan ketika keluarga mengelola SDM dengan baik:

a. Memudahkan dalam pengalokasian sumberdaya keluarga yang terbatas


untuk memfasilitasi ecara adil pembangunan kualitas SDM anggota
keluarga
b. Setiap anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama untuk
meningkatkan kemampuan yang ada dalam dirinya
c. Keluarga menjadi institusi pertama dan utama dalam pembangunan
sumberdaya manusia
d. Keseimbangan hak dan kewajiban anggota keluarga
e. Meningkatkan ikatan dan soliditas keluarga
f. Keluarga melalui individu di dalamnya berkontribusi secara positif dalam
lingkungan masyarakat dan lingkungan yang lebih luas
Kerugian ketika keluarga tidak mengelola SDM dengan baik:
a. Keluarga tidak dapat mengetahui kekuatan (sekaligus kelemahan),
setiap individu yang menjadi dasar pengembangan kualitas SDM;
b. Keluarga tidak memeriksa potensi dari setiap individu yang belum
tergali, demikian juga tidak mengetahui kapasitas individu anggota
keluarga yang harus dikuatkan
c. Keluarga tidak mengetahui secara detail agenda pembangunan SDM,
sehingga tidak mengetahui kebutuhan waktu, tenaga, dan biaya yang
diperlukan
d. Jika kualitas SDM anggota keluarga kurang optimal, maka akan
berdampak terhadap keberhasilan kehidupan anggota keluarga kelak
setelah hidup mandiri membangun keluarganya
e. Secara keseluruhan akan berdampak terhadap kualitas generasi
penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai