Anda di halaman 1dari 5

suwaryo,SH 196209081984101001

Materi penyuluhan BKB


Sabtu, 21 Mei 2016 . Lokasi PAUD TUNAS MULIA Kadus 1 Desa Gintung ( pert.ke 5 )

9 FUNGSI : BAGAIMANA MENJADI ORANGTUA


HEBAT
Yakni

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bersiap-Siap Menjadi Orangtua


Memahami Peran Orangtua
Memahami Konsep Diri Orangtua
Melibatkan Peran Ayah
Mendorong Tumbuh Kembang Anak
Membantu Tumbuh Kembang Balita
Menjaga Anak Dari Pengaruh Media
Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita
Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

KETERANGAN ;
A. Bersiap-Siap Menjadi Orangtua
o Bagaimana membangun sebuah keluarga?
Untuk membangun sebuah keluarga,diperlukan perencanan yang
matang, seperti :
- Merencanakan Usia pernikahan ( 20 30 tahun )
- Membina hubungan antar pasangan, dengan keluarga lain,dan
kelompok sosial.
- Merencanakan kelahiran anak pertama, ini merupakan inti dari
persiapan menjadi orang tua karena dengan lahirnya anak sebutan
kita sudah beda yakni ayah dan ibu dari anak yg kita lahirkan.
- Mengatur jarak kelahiran, yakni dengan alat kontrasepsi KB. Ingat
ALKON KB tidak hanya ST/PIL.
- Berhenti melahirkan di usia 35 tahun, kenapa dikandung maksud
agar kita dapat merawat BALITA dan diri Ibu sendiri secara optimal.
- Merawat dan mengasuh anak usia BALITA, memenuhi kebutuhan
mendasar anak seperti : kebutuhan phisik,kasih sayang dan
stimulasi.
o Bagaimana menciptakan keluarga yang berkualitas?
- Menumbuh kembangkan harapan pada diri sendiri dan keluarga akan
kehidupan yang lebih baik.
- Memberikan teladan yang baik kepada anak2 mengingat
perkembangan teknologi dan globalisasi yg juga memiliki dampak
negatip dari sisi moral.
- Senantiasa memberikan nasihat kebaikan dan terguran atas perilaku
dan tindakan yang menyimpang.
- Mencari & membentuk lingkungan kondusif untuk perkembangan
keluarga
yyaitu
lingkungan
yang
jauh
dari
obat2an
terlarang,kekerasan dan tindak asusila.
- Melakukan pembiasaan dan pengulangan terhadap hal-hal yg baik
dan bermanfaat.
- Memberikan hadiah berupa pujian. Bila anak berhasil melakukan halhal baik serta memberikan hukuman bila anak melanggar aturan yg
telah disepakati ( hati-hati )
o Bagaimana melaksanakan fungsi keluarga?
Keluarga berkualitas yg kita ciptakan juga akan dapat terwujud
apabila masing2 keluarga memiliki ketahan keluarga yg tinggi dan
ketahanan keluarga hanya dpt tercipta apabila masing2 keluarga

dapat melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara serasi,selaras dan


seimbang.
Contoh :
Dalam sebuah keluarga yg tercukupi secara materi berarti fungsi ekonomi
keluarga dapat dilaksankan secara optimal,namun tidak berarti apa-apa
bila dalam keluarga tsb tidak ada rasa kasih sayang dan
perlindungan,karena dalam keluarga yg demikian akan terasa gersang
dan anak-anak tidak nyaman tinggal di rumah.

8. Fungsi Keluarga :
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.5.
8.6.
8.7.
8.8.

Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi
Fungsi

Keagamaan
Sosial Budaya
Cinta Kasih
Perlindungan
Reproduksi
Sosialisai & Pendidikan
Ekonomi
Pembinaan Lingkungan

Penjelasan :
Fungsi ke agamaan : Orangtua menjadi contoh panutan bagi anakanaknya dalam beribadah termasuk sikap dan perilaku sehari-hari
sesuai dengan norma agama.
Fungsi Reproduksi : Orangtua sepakat untuk mengatur jumlah anak
serta jarak kelahiran dan menjaga anak-anaknya terutama yg sudah
remaja , menjaga kesehatan reproduksinya secara sehat,
menghindari kehami;an sebelum menikah.
dst
B. Memahami Peran Orangtua
1. Apa peran orangtua dalam Pengasuhan Anak ?
Anak yg lahir dg belaian kasih sayang dari ayah dan ibunya
akan mampu tumbuh menjadi pribadi yg percaya diri dan
selalu siap dlm menghadapi tantangan masa depan, karena
anak adalah bagian yg tak terpisahkan dan merupakan buah
cinta dari ayah dan Ibu.
Maka yg terbaik bukanlah menyerahkan urusan pengasuhan
kpd orang lain , karena menciptakan kedekatan antara ortu dg
anak adalah sebuah investasi yg sangat berharga.
Kita sbg ortu akanmenyesal jika tdk memulainya sejak dini.
Dalam kaitannya dg pengasuhan,ortu harus menyediakan
cukup waktu untuk menjalan kedekatan dan menjadi pelatih
emosi bg anak-anak kita.
2. Apa Konsep Pengasuhan ?
Pengasuhan adalah proses mendidik mengajarkan karakter,
kontrol diri dan membentuk tingkah laku yg diinginkan.
2.a.Pengasuhan yg baik
Menghasilkan anak dg kepribadian baik,yaitu menjadi :
@ - orang dewasa yg Cerdas
@ - memiliki kemampuan berbicara dg baik
@ - Percaya diri, mandiri, bertanggungjawab,
@ - Tangguhdan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yg
buruk, serta
@ - mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan nya kelak.
@

2.b.Pengasuhan penuh kasih sayang


Merupakan hak setiap anak yang harus dipenuhi oleh orangtua
2.c.Pengasuhan berkualitas
Mencakup :
-. Perawatan kesehatan,Gizi
- Pemenuhan kasih sayang,
- Stimulasi
Ketiganya sangat diperlukan agar anak dapat tumbuh kembang
secara optimal

3. Apa Tujuan Pengasuhan ?


Tujuan pengasuhan adalah merawat , mengasuh dan mendidik
anak agar dapat menjalankan peran sebagai :
3.1. Hamba Allah yg Taqwa,berakhlak mulia, Ibadah sempurna.
3.2. Calon istri atau suami
3.3. Calon ayah atau Ibu
3.4. Ahli dalamsuatu bidang ( Profesional ) dan memiliki jiwa
wirausaha
3.5. Pendidk dalamkeluarga
3.6. Pengayom keluarga
3.7. Orang yg bermanfaat bgi lingkungan keluarga dan
masyarakat
4. Apa Pengertian Pola Asuh ?
Pola asuh adalah pola perilaku yg diterapkan ortu pd anak dan
bersifat konsisten ( ajeg/tetap ) dari waktu ke waktu.
Pola asuh juga merupakan sikap orangtua dalam berinteraksi
dg anaknya yg meliputi cara ortu memberikan aturanaturan,hadiah maupun sanksi/hukuman.
Beberapa contoh pola asuh yg digunakan oleh ortu dalam
mendidik anak, al :
4.1. Otoriter
Orangtua yg otoriter memaksa anak untuk mengikuti apasaja
yg ortu inginkan. Ortu akan membuat berbagai aturan yg harus
dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan anak.
4.2. Permisif ( s erba boleh )
Orangtua tidak menetapkan batas2 tingkah laku dan
membiarkan anak mengerjakan sesuatu menurut keinginannya
sendiri. Ortu yg permisif sangat hangat pd anak.,
tidakmenuntut apapun dari anak dan tidak memiliki control
sama sekali pd anak.
4.3. Demokratis
Pola asuh demokratis menghargai kepentingan anak, tetapi
juga menekankan pada kemampuan untuk mengikuti aturan
sosial.
Anak2 yg mengalami pola asuh demokratis memiliki harga diri
yg tinggi,tampil percaya diri, mandiri, dpt mengkontrol diri,
berani dan senang belajar di lingkungannya
4.4. Diabaikan
Ortu dg pola asuh ini cenderung mengabaikan keberadaan
anak, bahkan menunjukkan ketidak pedulian thd anak. Mereka
tdk mengambil
tanggungjawab
pengasuhan, tidak
menetapkan aturan-aturan.
Anak tumbuh dan berkembang tanpa arahan dan keterlibatan
ayah dan ibu. Ketika dewasa anak akan tampil sbg remaja yg

cenderung memiliki harga diri dan kepercayaan diri yg rendah,


bertingkah laku buruk, kemampuannya tertinggal dr temanteman seusianya dan tidak bersemangat ke sekolah.
C. Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
1. Apa itu karakter ?
Karakter merupakan karakteristik seseorang . sejumlah kualitas
seseorang yg terdiri dari 3 ( tiga ) bagian yg saling terkait, yaitu :
- Pengetahuan
- Perasaan
- Perilaku bermoral
Artinya manusia yg berkarakter adalah individu yg mengetahui,
mencintai serta melakukan kebaikan.
Karakter disebut juga sebagai tindakan moral yg berupa
kompetensi,niat kebaikan dan kebiasaan yg dilakukan seeorang
Dengan demikian karakter merupakan watak atau tabiat seseorang
yg dimiliki sejak lahir dan merupakan sesuatu yg membedakan
seseorang dg yg lain.
Watak juga berarti akhlak atau spiritual-moral yaitu suatu
tindakan konkrit dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena watak adalah identik dg tindakan sehari-hari, maka
permasalahan dalam mendidik watak adalah bagaimana dpt
melakukan kebiasaan dan bertindak baik dalam kehidupan seharihari,supaya manusia dpt bermasyarakat dg terhormat.
2. Bagaimana Membentuk karakter Anak
Pembentukan karakter anak sejak usia dini perlu dilakukan secara
terus menerus melalui tindakan dan perilaku yg baik.
Langkah-langkah yg bisa dijadikan panutan/contoh oleh keluarga
atau orangtua dalam membentuk karakter anak adalah sbb :
2.1.
Mengenali karakter anak
2.2.
Mengembangkan karakter anak
Orangtua yg berkarakter akan membentuk anak-anaknya
berkarakter pula. Untk mengebangkan karakter anak, orangtua
sebaiknya memperhatikan hal-hal sbb :
a. Mendidik anak balita berbeda dg mendidik anak remaja
atau dewas.
b. Mendidik anak balita lebih dititik beratkan pd penanaman
nilai-nilai moral keagamaan, budi pekerti,etika dan adat
istiadat yg berlaku.
c. Mndidik
anak
balita
tdk
dg
kata-kata
atau
menceramahinya.
d. Mendidik anak balita tdk dg cara kekerasan atau
memarahinya atau dibawah ancaman.
e. Mendidik anak balita harus dg penteladanan oarangtua dan
percontohan sikap dan perilaku
f. Mendidik anak balita tidak sekali saja melainkan harus
berkelanjutan hingga karakter anak itu terbentuk.
2.3.
Mengaati perilaku anak
2.4.
Pembiasaan dalam kehidupan
2.5.
Penguatan karakter anak
Tahap berikutnya untuk membentuk karakter anak,yaitu
melalui penguatan agar sikap dan perilaku anak tetap/tidak
berubah (konsisten) dalam tindakan sehari-harinya . Orangtua
dapat memberikan penguatan sikap dan perilku anak, agar
karakternya terbentuk melalui cara sbb :
a. Memberikan pujian pd anak apabila bersikap dan
berperilaku sesuai dg moral dan norma-norma

b. Apabila sikap dan perilaku anak belum terbentuk, sebaiknya


ort uterus berupaya membimbing anak hingga anak itu
bersikap dan berperilku baik.
c. Orangtua dan anggota keluarga lainnya disarankan tidak
memberikan hukuman atau memarahinya sehingga
menjadikan anak merasa takut untuk bertindak.
d. Orangtua seharusnya member contoh yg baik dan menjadi
teladan bagi anak didalam keluarga maupan diluar rumah.
2.6.
Catatan aktivitas anak sehari-hari
Catatan ini berguna untuk menilai dan mengevaluasi karakter
anak. Karakter mana yg sudah terbentuk dan belumterbentuk
atau perlu mendapat penguatan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai