Anda di halaman 1dari 57

INDIVIDU DAN KELUARGA

INDIVIDU
• Kata individu berasal dari bhs Latin individuum yg
atinya tidak terbagi. Ia merupakan suatu sebutan yg
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yg paling
kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai
pengganti "orang seorang" atau “manusia
perorangan”.

• Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu


keseluruhan yg tak dapat dibagi antara jiwa dan
raganya, melainkan sebagai kesatuan yg terbatas
sebagai manusia perseorangan.
• Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu
disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat
spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola
tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu
adalah seorang manusia yg tdk hanya memiliki
peranan-peranan yg khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan jg mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

• Didalam suatu kerumunan massa, manusia


cenderung menyingkirkan individualitasnya,
karena tingkah laku yg ditampilkannya hampir
identik dgn tingkah laku masa.
Pertumbuhan Individu

• Setiap individu bertumbuh dan berkembang


berkembang sejalan dengan ciri khas masing-
masing meskipun dlm lingkungan yg sama
(termasuk anak kembar). Inilah mengapa setiap
orang disebut individu unik.

• Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang


menuju ke arah yang lebih maju (lebih dewasa).
Makna Pertumbuhan Individu
• Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi
(prinsip yg menghubungkan gagasan, emosi, dan
perbuatan).

• Pertumbuhan adalah proses diferensiasi (proses


pembedaan hak dan kewajiban warga masyarakat
menurut usia, jenis kelamin, pekerjaan dll).

• Pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi (beradaptasi


dengan lingkungannya).
Motivasi Individu

David MC-Cleland: ada tiga kebutuhan dasar


yg memotivasi individu untuk berperilaku:
1. Kebutuhan untuk berprestasi.
2. Kebutuhan untuk affiliasi: berhub dgn org
lain
3. Kebutuhan utk berkuasa: mengontrol/
mengendalikan
Meskipun pd dasarnya manusia mampu memenuhi
segala kebutuhannya, namun manusia ttp memiliki
keterbatasan.Utk itulah kita tetap memerlukan
keberadaan “orang lain”.
Oleh karena itu manusia disebut juga sebagai
mahluk sosial. “Orang lain” diperlukan utk
membantu memenuhi kebutuhan fisik sekaligus
psikologis.
• Menurut pola pribadinya, ada tiga kemungkinan tingkah
laku individu ketika berhadapan dgn
kelompok/masyarakat yaitu:

1) Menyimpang dari norma kolektif;


2) Kehilangan individualitas (takluk thdp norma kolwktif);
atau
3) mempengaruhi masyarakat, yg melahirkan adanya
tokoh “pahlawan” atau “pengacau”.

• Kematangan atau kedewasaan seseorang (individu) secara


sosial ditentukan oleh kesiapannya menjaga
keseimbangan antara perilakunya sebagai individu dan
sebagai anggota masyarakat.
Keluarga
• Keluarga diartikan sebagai suatu satuan atau unit sosial terkecil yg
dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yg ditandai dengan adanya kerja
sama.

• Duvall dan Logan (1986) : keluarga adalah sekumpulan orang dengan


ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yg bertujuan untuk menciptakan,
dan mempertahankan budaya serta meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.

• Bailon dan Maglaya (1978) : keluarga adalah dua atau lebih individu yg
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu sama lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.

• Departemen Kesehatan RI (1988) : Keluarga merupakan unit terkecil dari


masyarakat yg terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yg
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling tergantung.
Karakteristik keluarga
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yg diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jikapun


terpisah mereka tetap saling memperhatikan satu sama lain.

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-


masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak.
Adik dll.

4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan


budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota.
Bentuk Keluarga
• Keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri
dan anak-anak yg biasanya tinggal dalam satu
rumah yg sama (keluarga inti/ nuclear family) yg
secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.

• Dalam hubungannya dengan perkembangan


individu, keluarga sering dikenal dengan sebutan
primary group yaitu kelompok yg melahirkan
individu dengan berbagai macam bentuk
kepribadiannya dalam masyarakat.
STRUKTUR KELUARGA
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur ayah

2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu

3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga


sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami

5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi


pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Pembanding:
U.S. Census definition of family: Two or more
persons, including the house-holder, who are related
by birth, marriage, or adoption, and who live
together as one household.
Characteristics of a traditional/modern family
 Heterosexual relationship between two parents
 Sexual division of labor
– Father = breadwinner
– Mother = homemaker
 Parents are married
Other Family Models
Characteristics of a Postmodern Family
 No one form of family is singled out as best.
 No pattern of gender division of labor (though division of labor
may still be present).
 No one person is left to parent the children—parenting is
diversified and collectivized among caring others.
 New ideas about career and family are freely explored.
Keluarga Batak di Jakarta....!!!
Kasihan...!!
Great Example .... you can call True Love
Anak durhaka...!!!!
Fungsi Keluarga
• Dalam banyak masyarakat,
keluarga dianggap sangat
penting dan menjadi pusat
perhatian kehidupan
individu, bahkan anggota
keluarga yg satu
memperlakukan anggota
keluarga lain sebagai
tujuan.
• Fungsi keluarga dalam
banyak masyarakat relatif
sama, yaitu:
1. Fungsi Reproduksi atau pengaturan keturunan.
• Fungsi ini merupakan hakikat dari keluarga untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial
manusia; jadi bukan sekedar kebutuhan biologis saja.

• Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial,


misalnya melanjutkan keturunan, mewariskan harta kekayaan,
ataupun jaminan di hari tua.

• Fungsi sexual (reproduksi) keluarga menunjukkan kepada suatu


makna bahwa faktor sex dalam keluarga adalah penting, di mana
kegiatan sex bukan semata-mata untuk menyalurkan kebutuhan
biologis, tetapi menanamkan bahwa ada cara-cara tertentu
dalam mengembangkan dan menyalurkan hasrat seksual.
2. Fungsi Afeksi atau kasih sayang

• Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah


kasih sayang atau rasa dicintai dan itu
pertama-tama dan yg utama harus diperoleh
dari/di keluarga.

• Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa


kenakalan yg serius merupakan salah ciri khas
anak-anak yg di keluarganya tidak merasakan
kasih sayang.
3. Sosialisasi atau pendidikan
• Fungsi ini adalah untuk mendidik anak hingga terbentuk
kepribadian atau personalitasnya. Anak-anak lahir tanpa bekal
keterampilan sosial, jadi agar dapat berpartisipasi dalam
kehidupan sosial orangtua perlu mensosialisasikan nilai-nilai dan
norma-norma sosial yg berlaku di masyarakat kpd mereka.

• Anak-anak harus dibelajarkan ttg berbagai hal: yg boleh & tdk


boleh; yg pantas & tdk pantas; yg baik & tdk baik, agar mereka
dpt hidup wajar (diterima) oleh masyarakat/ kelompoknya.

• Fungsi edukasi ini juga penting untuk mensosialisasikan hal-hal yg


dianggap penting dari pola budaya mereka, seperti antara lain
cara membesarkan dan mendidik anggota keluarga, mengasuh
dan melindungi anggota, serta menularkan ilmu pengetahuan
serta kebudayaan pada keturunannya.
4. Fungsi Ekonomi atau Produksi
• Suatu keluarga diharapkan menjalankan fungsi ekonomi, dalam
arti dapat menjamin pemenuhan kebutuhan para anggota
keluarganya. Fungsi ini harus berjalan dan untuk memenuhinya
harus ada pengorbanan-pengorbanan yg bersifat ekonomi.

• Dalam banyak masyarakat, seorang suami atau ayah dituntut


untuk menjalankan fungsi produksi untuk menjamin nafkah bagi
keluarganya. Dalam masyarakat yg telah menganut kesetaraan
laki-laki perempuan, fungsi produksi dalam arti mencari nafkah
tidak hanya merupakan beban laki-laki, tetapi dapat menjadi
tugas bersama antara seorang suami dan isteri.

• Apabila fungsi ekonomi keluarga tidak terjamin maka


pelaksanaan fungsi-fungsi lain dari keluarga seperti afeksi dan
sosialisasi dapat terganggu.
5. Pelindung atau proteksi: keluarga diharapkan menjalan
fungsi sebagai pelindung bagi para anggota-anggotanya sehingga
dapat menikmati keadaan yg dirasa aman dan tanpa ancaman
dari pihak manapun.

6. Penentuan status. Pd masyarakat feodal atau berkasta, di


mana status seseorang lebih banyak diberikan berdasarkan
keturunan, keluarga berfungsi mewariskan status sosial kepada
anggotanya. Misalnya status sebagai bangsawan atau kedudukan
dalam kasta.

7. Pemeliharaan. Keluarga pada dasarnya memiliki fungsi


memelihara anggota-anggotanya sehingga mereka dapat hidup
dengan nyaman dan terbebaskan dari berbagai penderitaan,
termasuk penyakit. Fungsi pemeliharaan ini sangat dibutuhkan
oleh para anggota keluarga yg lemah seperti anggota keluarga yg
masih kecil, sakit atau telah lanjut usia (jompo).
Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan
• Keluarga merupakan suatu kesatuan di dalam mana terlibat saling
hubungan antara ayah-ibu-anak. Oleh karena itu dalam keluarga
terjadi strukturalisasi yg menyebabkan terjadinya deferensiasi
kerja. Pembagian tugas dan peran membawa konsekuensi dan
tanggung jawab pada masing-masing anggota keluarga.

• Susunan keluarga yaitu ayah – ibu – anak memungkinkan


terjadinya defrensiasi dan stratifikasi tugas dalam keluarga, dimana
tugas ayah berbeda dengan tugas ibu; tugas ayah dan ibu berbeda
dengan tugas anak; tugas anak tunggal berbeda dengan tugas anak
dalam keluarga yg jumlah anaknya besar; anak sulung mempunyai
tugas yg lain dari anak bungsu atau anak tengah dan sebagainya.

• Proses strukturisasi dan diferensiasi tugas dan peran ini dipelajari


oleh seorang anak di dalam keluarga.
1) Peran Ayah dalam Keluarga
Hasil penelitian Jessie Benard (dikutip oleh Sikun Pribadi):

Pengaruh Menikah dan Tdk Menikah thdp Kondisi Psikologis dan


Jasmani Laki-laki

No Kondisi psikologis & Menikah Tak menikah


Jasmani
1. Sifat murung 37% 50%
2. Gejala-gejala sakit saraf 17% 30%
3. Kecemasan 30% 40%
4. Ketidakpastian 50% 60%

Pengaruh Menikah dan Tdk Menikah thdp Kondisi Kesehatan Laki-laki

No Kisaran umur Menikah Tak menikah


1. 20 – 29 thn 11,7% 20,5%
2. 50 – 59 thn 25,7% 46,1%
• Ayah merupakan pemimpin dalam keluarga (disebut juga kepala
keluarga atau kepala rumah tangga. Oleh karena itu ayah
memegang kekuasaan di dalam keluarga. Ayah berperan sebagai
pengendali jalannya rumah tangga dalam keluaga.

• Sebagai pemimpin keluarga ayah wajib mempunyai pedoman


hidup yg mantap, agar rumah tangga yg dipimpinnya dapat
berjalan dengan lancar menuju tujuan yg telah dicita-citakan.

• Secara psikologis, pedoman hidup yg mantap dan kuat


merupakan salah satu ciri maskulinitas dalam suatu “Aku” (ego)
laki-laki yg kuat, yg mampu melihat dan menghadapi segala jenis
kenyataan hidup duniawi. Pedoman hidup juga mengimplikasikan
ada cita-cita luhur, yg dapat membawa keluarganya ke kehidupan
dunia akhirat.
a) Ayah sebagai sex partner. Ayah merupakan sex partner
yg setia bagi istrinya. Seorang ayah harus melaksanakan
peran ini dengan rasa cinta kasih dan cinta yg
mendalam kpd istrinya.

b) Ayah sebagai pencari nafkah. Tugas ayah sebagai


pencari nafkah (bread winner) merupakan tugas yg
sangat penting dalam keluarga. Penghasilan yg cukup
mempunyai dampak yg baik sekali dalam keluarga;
penghasilan yg kurang menyebabkan kehidupan
keluarga kurang lancar. Untuk itu, seorang ayah harus
mempunyai pekerjaan yg hasilnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
One man
one woman
for life
c) Ayah sebagai pendidik. Peran ayah sebagai pendidik merupakan
peran penting karena menyangkut perkembangan peran dan
pertumbuhan pribadi anak, terutama menyangkut pendidikan yg
bersifat rasional. Pendidikan diperlukan mulai sejak anak umur
tiga tahun ke atas, yaitu saat anak mulai mengembangkan ego
dan super egonya. Kekuatan ego (aku) ini sangat diperlukan
untuk mengembangkan kemampuan realitas hidup yg terdiri dari
segala jenis persoalan yg harus dipecahkan.

d) Ayah sebagai tokoh atau model identifikasi anak. Ayah sebagai


model sangat diperlukan anak-anak untuk identifikasi diri dalam
rangka membentuk super-ego (aku ideal) yg kuat. Super ego
merupakan fungsi kepribadian yg memberi pegangan hidup
tentang yg benar, susila dan baik. Untuk itu ayah harus memiliki
pribadi yg kuat, yg akan memberikan makna bagi pembentukan
pribadi anak. Pribadi anak mulai terbentuk sejak anak mencari
“Aku” dirinya dan akan terbentuk dengan baik jika ayah sebagai
model dapat memberi kepuasan bagi anak untuk identifikasi diri.
e) Ayah sebagai pembantu pengurus rumah tangga. Pengurusan
rumah tangga pd dasarnya merupakan tanggung jawab ibu
sebagai istri. Namun, sebagai kepala keluarga ayah juga ikut
bertanggung jawab akan jalannya keluarga sebagai lembaga
sosial yg memerankan berbagai fungsi dalam kehidupan
manusia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ayah mempunyai


banyak peran (berperan ganda). Agar dapat melaksanakan peran
ganda ini maka seorang ayah dituntut untuk bekerja keras dan
berpengetahuan yg memadai. Pengetahuan ini sangat diperlukan
karena persoalan-persoalan kehidupan makin lama makin sulit
dan kompleks.
2) Peran Ibu dalam Keluarga
a. Ibu sebagai isteri. Ibu sebagai istri sekaligus sebagai
seks partner bagi suami dan juga sebagai teman hidup
bagi suami. Ibu sebagai isteri merupakan pendamping
suami, sebagai sahabat dan kekasih yang bersama-
sama membina keluarga sejahtera.

b. Ibu sebagai pendidik dan pembina anak. Ibu sebagai


pendidik bertanggung jawab agar anak-anak dibekali
kekuatan rohani maupun jasmani dalam menghadapi
segala tantangan zaman dan menjadi manusia yg
berguna bagi nusa dan bangsa.
c. Ibu sebagai pengatur rumah tangga (home maker). Ibu pengatur rumah
tangga harus dapat mengatur segala peraturan rumah tangga. Oleh karena itu
ibu dapat dikatakan sebagai administrator dalam kehidupan keluarga.

d. Ibu sebagai tenaga kerja. Sesuai perkembangan jaman seperti sekarang ini ibu
juga berperan sebagai pencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Istri-istri yg bekerja memang sangat berat, sebab di samping mengurus
keluarga dan mendidik anak masih harus mencari tambahan penghasilan.
Namun bila ibu dan ayah sama-sama bekerja, maka perlu ada kesepakatan yg
kuat dan bijaksana agar tidak menjadikan keluarga sebagai “terminal bis yg
selalu gaduh”.

e. Ibu sebagai makhluk sosial. Ibu sebagai makhluk sosial perlu ikut berperan
dalam masyarakat dan lembaga-lembaga sosial dan politik. Di desa-desa ibu
berperan aktif dalam PKK, baik sebagai anggota maupun sebagai pengurus; di
kantor-kantor ia diberi kesempatan untuk mendampingi suami sebagai
pengurus atau anggota Darma Wanita, Darma Pertiwi dan sebagainya. Ibu
dengan tugas-tugas ini akan merasa puas dan bahagia, jika semua tugas itu
dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Ama-ama na
so tarpareso
3. Jenis-jenis Pendidikan dlm Keluarga
• Jika diperhatikan dengan seksama bahwa dilihat bahwa
di dalam keluarga terjadi transformasi nilai-nilai yg
beraneka ragam. Anak laki-laki bersama ayah mencuci
sepeda motor, memperbaiki sesuatu di rumah,
bersama-sama sembahyang. Anak putri membantu ibu
memasak, mengatur tempat tidur, menyapu dan
sebagainya. Fenomena kehidupan ini dapat dilihat
sebagai suatu proses kegiatan mendidik. Di sini terjadi
upaya ayah atau ibu untuk membawa anaknya ke dalam
lingkungan.

• Orang dewasa ingin membawa anak-anak ke dalarn


dunia nilai. Nilai ini bermacam-macam, antara lain:
a) Nilai vital yaitu menyangkut semua barang yg dapat memenuhi
kebutuhan hidup jasmaniah seperti beras, ketela, buah-buahan,
daging, sayur-sayuran, air dsb. Semua yg dapat
menyelenggarakan, mempertahankan dan memperkembangkan
hidup manusia menurut aspek kejasmanian disebukan nilai vital.
Termasuk golongan nilai vital ini adalah perumahan, pakaian,
obat-obatan dan sebagainya.

b) Nilai-nilai yg menyebabkan seseorang dapat merasakan bahagia


dengan memiliki ataua menikmati barang-barang yang bagus dan
indah disebut nilai estetika atau nilai keindahan. Oleh karena itu
orang menciptakan berbagai macam nilai keindahan. Baju tidak
sekedar utk memenuhi tuntutan nilai material atau vital, akan
tetapi juga memberi rasa indah bagi yg memakainya.
c) Nilai kebenaran yaitu belajar mengetahui dan mengerti tentang hal baik yg
bersumber dari dalam dirinya maupun yg diluar dirinya. Orang akan merasa
senang jika dikatakan mengerti sesuatu hal atau bila disebut pintar;
sebaliknya merasa susah jika dikatakan bodoh. Nilai kebenaran berkaitan
dengan berpikir logis; sesuatu itu bernilai kebenaran jika dipandang dari akal
suatu itu benar.

d) Nilai-nilai moral. Menurut Driyarkara (1980), untuk perkembangannya


manusia itu harus melaksanakan hukum-hukum yang melekat pada dirinya
sebagai manusia. Hukum-hukum ini disebut hukum moral atau kesusilaan.
Menurut hukum moral manusia harus melaksanakan suatu kewajiban, harus
cinta sejati kepada sesama, meluhurkan martabat dan derajat manusia.
Hukum moral dan kebebasan adalah dua hal yg melekat pada diri manusia.
Dengan hukum moral manusia terikat, tetapi manusia bebas untuk
melaksanakan. Oleh karena itu manusia itu bebas tapi terikat. manusia itu
bebas tapi bertanggung jawab. Nilai-nilai moral atau nilai susila berkaitan
dengan perilaku yg baik dan buruk. Manusia harus bèrbuat baik dan menjauhi
yg buruk.
Kisah Sejati Sepasang Suami Istri Inspirasi di Dunia,
Saling Melengkapi
My family
Adalah lebih baik kita kehilangan ego
demi orang yg kita cintai,
daripada ....
kehilangan orang yg kita cintai
karena ego kita !!!

Anda mungkin juga menyukai