Anda di halaman 1dari 9

Upah Minimum yang Dicita-citakan

UPAH MINIMUM YANG DICITA-CITAKAN

Piatur Pangaribuan
Direktur Pascasarjana UNIBA

Abstract
Stipulation of minimum wage by the Governor either district provincial,
cities or at cities level often give rise to the issue between the worker union/labor
union with employers and often occur demonstration call for a high minimum
wage increasing and on the other side a lot of entrepreneurs who are not able to
meet the minimum wage has been set and ultimately conduct termination of
employment. According to the researcher, the Governor in setting the minimum
wage did not refer to legal aspects of the determination of the minimum wage.
Government should refer to appropriate regulation that it has already regulated
under specific law namely, Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.: PER-
01/MEN/1999 and the latest amendment KEP-226/MEN/2000 tentang Upah
Minimum, so that it able to accommodate all interests of unions, employers and
the unemployed labor force as well.

Keywords: minimum wage, worker union, employer, discontinue worker

PENDAHULUAN telah diatur minimal 5% dari tahun


Penetapan Upah minimum Provinsi sebelumnya.2 Hakekat upah minimum bagi
(UMP), Upah Minimum Sektoral Provinsi pekerja dan hakekat pembayaran upah
(UMSP), Upah Minimum Sektoral Kota minimum yang akan dilaksanakan
(UMSK) dan Upah Minimum pengusaha maupun pemerintah sebagai
Kabupaten/Kota (UMK) merupakan regulator yang menetapkan upah minimum
jaringan pengaman pengupahan dalam telah diamanatkan pada Alinea Ke IV
dunia ketenagakerjaan,1 dimana
perhitungan kenaikan setiap tahun UMP ke 2
Pasal 5 huruf (a) dan (b) Peraturan Menteri
UMSP, UMSK dan UMK secara normatif Tenaga Kerja No.: PER-01/MEN/1999 tentang
Upah Minimum sebagaimana diubah terakhir
dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
1
Berdasarkan PERMEN No.1 Tahun 1999 Transmigrasi RI No.: KEP-226/MEN/2000 tentang
sebagimana diubah terakhir dengan KEPMEN KEP- Upah Minimum. Dalam penjelasan huruf (a) dan
226/MEN/2000 tentang Upah Minimum dan (b) hanya menentukan bahwa Upah Minimum
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Sektoral Tingkat 1 (UMSP) harus lebih besar
Ketenagakerjaan menentukan; upah minimum sekurang-kurangnya 5% dari Upah Minimum
hanya berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa Regional (UMP) dan Upah Minimum Sektoral
kerja kurang dari 1 (satu) tahun, bagi yang telah Tingkat II (Kabupaten/Kota) harus lebih besar
bekerja lebih dari satu tahun tidak diberlakukan sekurang-kurangnya 5% dari Upah Minimum
upah minimum melainkan ada mekanisme Regional Tingkat II (UMK). Jadi penjelasan
peninjauan upah atau kenaikan upah berkala yang kenaikan UMP untuk tahun berikut tidak ada
besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan penjelasan namun prakteknya juga dianggap
perusahaan dengan memperhatikan kemampuan paling sedikit juga harus naik 5% dari tahun
karyawan dan kemampuan keuangan perusahaan. sebelumnya.
DE FACTO Vol. 1, No. 1 1
Upah Minimum yang Dicita-citakan

UUD 1945 yang menyatakan,"kemudian pada tingkat kabupaten dan kota karena
dari pada itu untuk membentuk suatu cenderung memenuhi permintaan serikat
Pemerintah Negara Indonesia yang pekerja/serikat buruh khusunya jika
melindungi segenap bangsa Indonesia dan dilakukan melalui demonstrasi,
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk sebagaimana yang terjadi di Kaltim pada
memajukan kesejahteraan umum, tahun 2012. Gubernur Kalimantan Timur
mencerdaskan kehidupan bangsa". bahkan menetapkan besarnya upah
Pemenuhan hakekat upah minimum provinsi melebihi yang telah
minimum menjadi pekerjaan berat bagi disepakati dewan pengupahan Provinsi.
semua pemangku kepentingan yang di Serikat buruh dan serikat pekerja
dalamya, secara khusus dalam dalam hal menyampaikan aspirasnya melalui
ini; pemerintah, serikat pekerja/serikat demonstrasi baik melalui eksekutif
buruh dan pengusaha. Upah Minimum maupun legislatif untuk menaikan upah
Provinsi (UMP) menjadi dasar penentuan minimum sesuai dengan kebutuhan hidup
lebih lanjut besarnya Upah Minimum layak (KHL) yang cendrung tinggi bahkan
Kabupaten/Kota (UMK) untuk perusahaan untuk tahun 2014 serikat pekerja dan
yang bergerak dibidang umum maupun serikat buruh sudah membuat ancang-
Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) ancang akan mengajukan kenaikan upah
yang menjadi dasar menentukan besarnya minim sebesar 50%, di sisi lain pengusaha
Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota sulit memenuhi permintaan serikat
(UMSK) bagi perusahaan yang pekerja/serikat buruh yang berpotensi
dikhususkan yakni untuk perusahaan mengakibatkan terjadinya pemutusan
tambang batu bara, perminyakan, hubungan kerja yang akan menambah
perkebunan, perkayuan dan sektoral barisan pengangguran dan sudah pasti
lainya. menambah pulu angka miskin. Sementara
Persoalan upah minimum di angka orang miskin di Indonesia pada
seluruh Indonesia setiap tahun selalu tahun 2012 hingga 2013 yang mencapai
menjadi momok dan semakin diperparah angka 96 juta jiwa.3 Mana yang lebih
ketika kenaikan upah minimum baik pada diutamakan mengatasi pengangguran yang
tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota ada saat ini, menaikan upah minimum
maupun pada tingkat nasional, apalagi berdasarkan ketentuan perundang-
bertepatan dengan tahun politik semakin undangan atau mengacu pada KHL yang
memperparah carut-marut penetapan upah
3
http://nasional.kontan.co.id/news/penduduk-
minimum pada tingkat provinsi maupun miskin-2013-mencapai-96-juta-jiwa

2 DE FACTO Vol. 1, No. 1


Upah Minimum yang Dicita-citakan

mana jika berdasarkan KHL sudah dapat terjadinya penurunan permintaan produksi
dipastikan kenaikan diatas 5%. seperti batu bara bahkan harga merosot
Dari perspektif ekonomi hingga 60% memaksa pengusaha harus
berpandangan semakin tinggi upah melakukan PHK. Langkah ini juga diambil
minimum akan membawa geliat ekonomi, pengusaha kawatir berurusan dengan
disatu sisi benar namun disis lain dipidana karena tidak memenuhi upah
pengusaha yang akan memenuhi upah minimum, semakin memperparah potret
minimum tersebut akan menimbulkan perburuhan di Indonesia. Semakin
ketidak stabilan pada perusahaan karena membengkaknya pengangguran sudah
akan berdampak defisit pada performa barang tentu juga memiliki implikasi lain
pengusaha. Upaya meningkatkan upah yakni; meningkatnya kriminal pada akhir
minimum ini juga didukung oleh eksekutif tahun 2012 berdasarkan laporan akhir
maupun lageislatif hampir di seluruh tahun Polda Kalimantan Timur dan di
wilayah Indonesia. Eksekutif dan legislatif kota-kota besar lainya juga dapat kita
berpandangan pengusaha akan mampu saksikan tingkat kriminal tinggi melalui
memenuhi upah minimum. media massa maupun elektronik.
Memperhatikan respon eksekutif dan
legislatif semakin menyemangati serikat Landasan Koseptual dan Teoritis
pekerja maupun serikat buruh. Hakekat memiliki pengertian;
Disi lain ada pengusaha yang tidak esense, inti sari atau dasar………..4
mampu memenuhi tuntutan dari serikat Selanjuntnya Pasal 28D ayat (1) dan (2)
pekerja dan buruh yang terlalu tinggi yang UUD 1945 menegaskan kembali bahwa; 1)
pada akhirnya mau tidak mau diambil Setiap orang berhak atas pengakuan,
kebijakan lay off (dirumahkan) bahkan jaminan, perlindungan, dan kepastian
pada akhirya harus terjadi PHK. hukum yang adil serta perlakuan yang
Berdasarkan pengalaman tahun 2012 sama di hadapan hukum, (2) Setiap orang
begitu terjadi PHK, pemerintah melalui berhak untuk bekerja serta mendapat
departemen tenaga kerja meminta," imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
sedapat mungkin agar pengusaha agar dalam hubungan kerja……5 Berdasarkan
mengusahakan agar tidak terjadi PHK", ketentuan di atas dapat ditarik inti sari dari
tetapi nasi sudah menjadi bubur, usaha
4
lesu, kalah saing dengan pengusaha luar, Kamus lengkap bahasa Indonesia, Em Zul Fazry &
Ratu Aprilia Senja, hal.344, tanpa tahun.
5
Perubahan II 18 Agustus 2000.
DE FACTO Vol. 1, No. 1 3
Upah Minimum yang Dicita-citakan

hakekat upah minimum yakni; a) sebagai mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
jaring pengaman agar nilai upah tidak melaksanakan ketertiban dunia yang
melorot dibawah kebutuhan hidup berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
minimum, b) sebagai wujud pelaksanaan abadi dan keadilan sosial...
Pancasila, UUD 45 dan GBHN secara Berdasarkan pada paragraf tersebut
nyata, c) agar hasil pembangunan tidak di atas dalam hal penetapan upah
hanya dinikmati oleh sebagian kecil minimum yang ideal antara pengusaha,
masyarakat yang memiliki kesempatan, serikat pekerja/serikat buruh dan
tetapi perlu menjangkau sebagian terbesar pemerintah agar tidak mengalami
masyarakat berpenghasilan rendah dan kebuntuan (dead lock) bahkan berujung
keluarganya, d) sebagai satu upaya pada demonstrasi perlu suatu landasan
pemerataan pendapatan dan proses teoritik dalam menetapkan upah minimum
penumbuhan kelas menengah, e) kepastian baik pada tingkat provinsi maupun
hukum bagi perlindungan atas hak-hak kabupaten/kota. Untuk mengatasi
dasar buruh dan keluarganya sebagai kebuntuan para pihak dalam menentukan
warga negara Indonesia, dan f) merupakan upah minimum diperlukan ada batu uji
indikator perkembangan ekonomi secara hukum dalam penetapan upah
Pendapatan Perkapita.6 minimum melalui surat keputusan
Konstitusi Indonesia tidak hanya Gubernur tersebut. Menurut Soetjipto
memproteksi hak hukum pekerja tetapi Rahardjo hukum yang baik adalah
juga memproteksi hak hukum pengusaha peraturan hukum yang memenuhi tiga
dan masyarakat miskin yang tidak bekerja konsep keberlakuan yakni; 1) Berlaku
sebagaimana telah tergambar dalam secara yuridis; 2) Berlaku secara sosiologi;
amanat pembukaan UUD 45 pada alinea 3) Berlaku filosofis; 4) Berlaku secara
ke empat, yang berbunyi; "Kemudian dari futuristic (menjangkau masa depan).7
pada itu untuk membentuk suatu PEMBAHASAN
Pemerintah Negara Indonesia yang Mengacu amanat konstitusi pada
melindungi segenap bangsa Indonesia dan alinea diatas, dalam kontek ini akan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mempertautkan sudut pandang atau
memajukan kesejahteraan umum, keinginan antara pemerintah melalui Dinas
tenaga kerja selaku regulator, pekerja,
6
Piatur Pangaribuan, Makalah disampaikan pada
7
Pelaksanaan Kegiatan Depnakertrans Provinsi Titik Triwulan T dan H. Ismu Gunadi Widodo,
Kalimantan Timur dengan Thema, Konsolidasi Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara
Ketenagakerjaan Dewan Pengupahan Provinsi, Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, Kencana
Balikpapan, 2013, hal.3. Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hal. 345.

4 DE FACTO Vol. 1, No. 1


Upah Minimum yang Dicita-citakan

pengusaha dan pengangguran yang belum Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
dapat kerja, dimana pekerja meminta Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
kenaikan upah minimum yang cukup dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
tinggi secara khusus di Kalimanatan Timur permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
yang paling tertinggi pada tahun 2013, mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
namun di sisi lain yang menjadi seluruh rakyat Indonesia."
perenungan para pemangku kebijakan Dalam kontek menyambut
dalam menentukan upah minimum, apakah pembahasan pengupahan dalam hal ini
telah mempertimbangkan dari sisi pekerja upah minimum provinsi tahun 2014, maka
yang menganggur, sementara yang sudah pemangku kebijakan haruslah arib dan
bekerja terus mendesak kenaikan gaji bijaksana dalam menentukan kenaikan
melalui demonstrasi sementara yang upah minimum, dimana wadah
menganggur semakin jauh pengambilan keputusan sudah ada yakni,
ketertinggalanya, dimana sepengetahuan melalui musyawarah dan telah diwakili
penulis (terkeculi organisasi pengusaha) oleh perwakilan masing-masing dari
baik secara lokal maupun nasional pekerja, pemerintah dan pengusaha.
pengangguran sektor formal dan informal Karena negara kita adalah negara hukum
tidak pernah menjadi bagian dari maka tata cara dalam penentuan UMP
pembahasan secara integrated (tripartid) di haruslah ditetapkan dalam ketentuan
Indonesia sebagai dasar penentuan upah perundang-undangan sebagaimana telah
minimum tetapi pengangguran dibahas diatur baik dalam Pasal 89 ayat (3) UU
secara terpisah baik sektor formal dan No. 13 Tahun 2003 tentang
informal pada forum dewan pengupahan. Ketenagakerjaan, Pasal 21 Keppres No.
Selanjutnya konstitusi 107 Tahun 2004 tentang Dewan
mengamanatkan pada alinea ke empat Pengupahan dan Pasal 8 ayat (1)
berbunyi, ..... maka disusunlah Kepmenaker No.226/MEN/2000 tentang
Kemerdekaan Kebagsaan Indonesia itu Upah Minimum Provinsi.
dalam suatu Undang-Undang Dasar Dengan merujuk ketentuan diatas
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam maka diharapkan ketertinggalan antara
suatu susunan Negara Republik Indonesia, karyawan/i yang sudah bekerja dan tenaga
yang berkedaulatan rakyat dengan kerja yang masih menganggur diharapkan
berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha dapat memperkecil disparitas. Adapun

DE FACTO Vol. 1, No. 1 5


Upah Minimum yang Dicita-citakan

faktor lain yang menimbulkan kesenjangan yang akan kita pergunakan dalam
antara yang sudah bekerja dengan yang membuat suatu keputusan sehingga tidak
sudah pekerja, salah satunya belum punya terjadi kekonyolan yang tidak perlu terjadi
pengalaman bekerja dan keahlianya belum sebagaimana yang kita alamai saat ini di
ditingkatkan. Bahkan yang sudah kalimantan Timur.
bekerjapun keahlianya masih perlu Salah satu persoalan di Kalimantan
ditingkatkan yakni, sebanyak 53,9 Timur yang menjadi perhatian yakni, UMP
pekerja,8 lalu upaya yang harus dilakukan 2013 belum dilaksanakan pemutusan
dari para stake holder sebagai wujud hubungan kerja sudah berguguran, Harian
hubungan industrial pancasila sehingga Tribun memuat di sektor pertamabangan
tenaga kerja yang masih menganggur bisa sudah di PHK 750 orang pada bulan awal
juga menjadi pembahasan baik antara yang Desember 2012, kemudia di harian Tribun
sudah bekerja, pemerintah dan pengusaha yang sama juga sedang terjadi proses PHK
sehingga walaupun harga batu bara saat pada PT. Inne Donghoa sekitar 1,300
turun, harga buah kelapa sawit turun dan karyawan pada sektor perkayuan9, padahal
sektor perkayuan juga lagi lesu pelaksanaan UMP 2013 belum dimulai,
kepentingan antara pemerintah, pekerja, ditambah lagi angka pengganguran yang
pengusaha dan tenaga kerja yang belum terserap pada tahun 2011 sebanyak
menganggur dapat diminimalisasi. 173,000 orang dari sektor formal
10
Bahwa untuk menjawab persoalan (berpendidikan) dan belum termasuk
diatas maka pemangku kebijakan sebelum pengangguran sektor informal. Hal inilah
menetapkan suatu peraturan, maka yang disebut oleh Soetjipto Rahardjo
sebaiknya pemangku kebijakan bersikap hukum yang baik adalah peraturan hukum
arif dan bijaksana dengan memperhatikan yang berlaku secara futuristic
seluruh kepentingan stake holder, sehingga (menjangkau masa depan) sehingga akan
pada saat kebijakan diterapkan para stake diperoleh suatu kekekalan hukum, kita
holder dapat menerima meskipun sudah haru dapat memperediksi
kenyataanya tidak mungkin semua dapat perekonomian di Kaltim sebelum UMP
terpuskan. Kita semua tentu sudah paham 2013 ditetapkan, kalo ekonomi lagi baik
dalam setiap kebijakan tidak mungkin maka tidak menjadi persoalan UMP naik
dapat menyenangkan hati setiap orang, secara drastis, tetapi jika perekonomian
oleh karena itu apa yang menjadi batu uji lesu kemudian kenaikan UMP tahun 2013

9
Harian Tribun Kaltim, 21 Desmeber 2012, hal13
8 10
Harian Kompas, Jum'at 7 Desember 2012. Harian Tribun Kaltim, 14 Desember 2012, hal.8

6 DE FACTO Vol. 1, No. 1


Upah Minimum yang Dicita-citakan

naik drastis sebesar 48% dari tahun 2012 termasuk juga pengusaha. Oleh karenanya
dan hal ini merupakan kenaikan UMP perlu memperhatikan peraturan hukum
tertinggi secara nasional, ini merupakan yang baik yakni, berlaku secara sosiologi
keputusan yang tidak futuristik alias peraturan hukum tersebut diakui atau
konyol secara khusus akan terasa pada diterima masyarakat kepada siapa
usaha menegah kebawah. peraturan hukum itu diberlakukan dimana
Ada wacana pemikiran yang di sepanjang proses lahirnya sudah sesuai
PHK pada sektor pertambangan mau ketentuan pembentukan perundang-
diarahkan Bupati Kutai Kartanegara pada undangan baik dalam proses formil
sektor perkebunan sebagaimana arahkan maupun materilnya.
pak Gubernur tetapi harga sawit juga lagi Ditinjau dari keberlaku hukum
lesu.11 Lalu pertanyaan besarnya adalah secara filosofis maka peraturan tersebut
bagaimana nasib karyawan/i yang akan sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee)
mungkin terjadi PHK tahun 2013 dan sebagai nilai positif yang tinggi, dalam
siapa yang bertanggungjawab terhadap konteks penetapan UMP 2013 sudah ada
karyawan/i yang terkena PHK, Gubernur, ketentuan hukum yang mengatur bahwa
pengusaha, pekerja yang sudah bekerja dalam penetapan UMP maka kepala
atau tanggungjawab bersama? sehingga daerah harus mengacu pada rekomendasi
anak dan istri para karyawan/i bisa makan yang telah di sepakati Dewan Pengupahan
dan anak-anak bisa pergi ke sekolah. sesuai tingkatanya masing-masing
Bertitik tolak dari pandangan (Provinsi, kabupaten/kota). Sebagai wujud
Soetjipto Rahardjo perlu disandingkan nilai positif yang tertinggi UMP 2013 telah
dengan fakta yang ada termasuk dikaji secara seksama bersama oleh team
kemungkinan PHK yang akan terjadi, Dewan Pengupahan termasuk keadaan
maka sangat layak kita bahas sehingga ekonomi di Kaltim saat ini. Namun pada
para pemangku kebijakan tidak asal-asalan akhirnya ditetapkan di luar rekomendasi
dalam menetapkan suatu peraturan. Tentu Dewan Pengupahan. Sementara keberlaku
kita sangat sepakat jika tingkat secara yuridis yakni, berdasarkan
kesejahtraan penduduk Kaltim meningkat efektifitas kaidah yang lebih tinggi
tetapi tidak mengorbankan karyawan/i tingkatanya, dan terbentuk menurut cara
yang lain, tetapi sejahtera bersama yang ditetapkan maka pemangku
kebijakan dalam hal ini dalam menentukan
11
Harian Tribun Kaltim, 14 Desember 2012, hal.1
DE FACTO Vol. 1, No. 1 7
Upah Minimum yang Dicita-citakan

peraturan di daerah tidak diperkenakan pekerja dengan tenaga kerja yang


peraturan daerah bertentangan dengan menganggur di Kaltim.
ketentuan yang lebih tinggi dimana Dengan memperhatikan ketentuan
pertauran kepala daerah tidak hukum yang baik tersebut, maka dalam
diperkenankan bertentangan dengan isi menentukan upah minimum provinsi
dari peraturan yang lebih tinggi. maupun upah minimum kabupaten/kota
hendaknya Gubernur mengacuan
PENUTUP ketentuan hukum yang baik salah satunya
Penetapan upah minimum baik ketentuan secara futuristik dimana dapat
pada tingka Provinsi, Kabupaten/Kota di menjangkau kepentingan bersama yakni,
Kalimantan Timur belum mengacu pada jika pada saat ini ekonomi lesu UMP
indikator pembentukan hukum yang baik, dinaikkan secara prorsional dan apabila
sehingga penetapan upah minimum tahun pada saat ekonomi membaik UMP dapat
2013 naik menjadi 48% dari upah dinaikan lebih besar sehingga upah
minimum Provinsi tahun 2012 minimum Provinsi maupun upah minimum
menimbulkan konflik antara pemerintah, kabupaten/kota dapat dirasakan semua
pengusaha dan pekerja karena pengusaha orang dalam hal ini, pekerja, pemerintah,
tidak mampu melakukan pembayaran dan pengusaha dan tidak lupa tenaga kerja
berujung pada pemutusan hubungan kerja yang menganggur diharapkan dapat
terhadap karyawan/i. Hal ini juga semakin memperoleh kesempatan kerja denagan
memperbesar angka pengangguran dan terbukanya lapangan kerja dan pada
semakin mempertajam kesenjangan antara akhirnya tercipta stabilitas dunia
tenagakerja di Kaltim.

DAFTAR PUSTAKA
Triwulan T, Titik dan Gunadi, H. Ismu, Widodo, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum
Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2011.

Pangaribuan, Piatur, Makalah disampaikan pada Pelaksanaan Kegiatan Depnakertrans


Provinsi Kalimantan Timur dengan Thema, Konsolidasi Ketenagakerjaan Dewan
Pengupahan Provinsi, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kamus lengkap bahasa Indonesia, Em Zul Fazry & Ratu Aprilia Senja, Jakarta, tanpa tahun.

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

8 DE FACTO Vol. 1, No. 1


Upah Minimum yang Dicita-citakan

KEPMEN No.226 tentang Upah Minimum

Harian Kompas, Jum'at 7 Desember 2012.

Harian Tribun Kaltim, 21 Desmeber 2012, hal13

Harian Tribun Kaltim, 14 Desember 2012, hal.8

Harian Tribun Kaltim, 14 Desember 2012, hal.1

http://nasional.kontan.co.id/news/penduduk-miskin-2013-mencapai-96-juta-jiwa

DE FACTO Vol. 1, No. 1 9

Anda mungkin juga menyukai