Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 4 topik H :

1. Khazimah Adistri 1302018034


2. Nanda Intania 1302018096
3. Erika Setiawan 1302018030
4. Sya’bana Nur 1302018037
5. Sara Azaryah 1302018118
6. Ameiliza Tiffany 1302018117
7. M. Reynaldhy 1302018036

“Penetapan Upah Minimum”


Penetapan Upah Minumum adalah suatu standart minimum yang
digunakan oleh para pengusaha atau para pelaku industri untuk memberikan upah
kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Karena kebutuhan yang
layak di setiap provinsi berbeda-beda maka disebut UPAH MINIMUM provinsi.
Setiap perusahaan memilik kewajiban untuk memberikan upah kepada seluruh
karyawannya sesuai dengan ketentuan upah minimum yang di tetapkan
pemerintah daerah setiap tahunnya. Menurut Undang -Undang ketenagakerjaan
Nomor 13 tahun 2013, pengupahan sesuai standart minimal bertujuan supaya para
pekerja memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi penghidupan yang layak.
Upah ini wajib dijadikan bahan acuan oleh perusahaan dan para pelaku industri
sebagai standart minimal dalam memberikan upah kepada seluruh karyawannya.
Penetapan upah minimum di lakukan oleh Gubernur dilaksanakan nya setiap
tahun berdasarkan KHL dengan mempertimbankan produktivitas dan petumbuhan
ekonomi. Untuk menentukan besaran KHL maka survei di lakukan setiap satu
bulan sekali dari bulan januari sampai september, sedangkan untuk bulan oktober
sampai dengan desember di lakukan prediksi dengan membuat metode laeast
square. Hasil survei tersebut di ambil rata-ratanya untuk mendapat nilai KHL
Nilai KHL ini akan digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam
penetapan upah minimum yang berlaku bagi buruh/pekerja dengan masa kerja
kurang dari 1 tahun. Sementara untuk upah pekerja dengan kerja 1 tahun atau
lebih dirundingkan secara bipartit antara pekerja atau serikat pekerja dengan
pengusaha di perusahaan yang bersangkutan. KHL sendiri terdiri dari beberapa
komponen kebutuhan hidup. Dimana tiap tahun dewan pengupahan melakukan
peninjauan KHL dengan melakukan survei pasar. Komponen KHL itu sendiri
terdiri dari:

 Makanan dan minuman


 Sandang
 Perumahanan
 Pendidikan
 Kesehatan
 Transportasi
 Rekreasi dan tabungan

a. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan upah


Upah minimum telah ditetapkan oleh gubernur sebagai kepala
daerah dengan mempertimbangkan rekomendasi dewan pengupahan
provinsi. Dasar penetapan upah minimal (menurut Pasal 3
Permenakertrans) adalah kebutuhan hidup layak (KHL) dengan
memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Apa yang dimaksud dengan KHL? Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, KHL merupakan standar kebutuhan
seorang pekerja lajang untuk dapat hidup layak secara fisik selama 1
bulan. Sejak diluncurkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, Pemerintah menetapkan standar KHL sebagai
dasar dalam penetapan upah seperti yang telah diatur dalam Pasal 88 Ayat
4.
Selain UMP, gubernur juga dapat menetapkan UMK dengan pertimbangan
dari bupati atau walikota. Gubernur juga dapat menetapkan UMSP atau
UMSK dengan kesepakatan organisasi perusahaan dan serikat pekerja di
sektor yang bersangkutan. Ketentuannya adalah UMSP tidak boleh lebih
rendah dari UMP dan UMSK tidak boleh lebih rendah dari UMK. Upah
minimum umumnya ditetapkan oleh gubernur untuk tingkat provinsi,
kabupaten/kota dan sektoral, mengikuti rekomendasi dewan pengupahan
provinsi dan/atau dewan pengupahan kabupaten/kota.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2015 tentang
Pengupahan, Gubernur dapat menentukan upah minimum provinsi (tanpa
mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan), yang dihitung
berdasarkan formula untuk perhitungan upah minimum setiap tahun.
Formula tersebut mengharuskan penyesuaian nilai upah minimum setiap
tahun, berdasarkan akumulasi nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Adapun begitu Dewan Pengupahan masih berperan dalam memberikan
saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam hal, seperti membantu
melakukan supervisi dan monitor penerapan struktur dan skala upah di
perusahaan dan juga melakukan survei kebutuhan hidup layak setiap 5
tahun sekali. Upah minimum juga dapat ditetapkan berdasarkan perjanjian
kerja bersama antara pengusaha dan pekerja/buruh, dimana nilai upah
yang disepakati tidak boleh lebih rendah dari yang ditetapkan oleh
pemerintah. Semua perjanjian yang nilai upahnya lebih rendah dari yang
ditentukan oleh pemerintah dianggap tidak sah dan batal demi hukum.
Provinsi dapat menetapkan upah minimum sektoral berdasarkan perjanjian
antara asosiasi perusahaan sektoral dengan federasi serikat pekerja/serikat
buruh sektoral. Beberapa provinsi telah menetapkan upah minimum untuk
berbagai sektor seperti pertanian, pertambangan, manufaktur, jasa layanan,
serta pengolahan hasil hutan dan karet. Namun ada juga provinsi yang
menetapkan upah minimum, yang diberlakukan untuk semua sektor.
Penetapan upah buruh diminta harus melibatkan tripartit dalam
hubungan industrial yakni pekerja, pengusaha dan pemerintah. Selama ini
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 tentang
pengupahan hal itu tidak dilakukan. Oleh karena itu buruh meminta hal
tersebut untuk direvisi. (“Permenaker 15/2018”). Upah Minimum Sektoral
Provinsi (“UMSP”) adalah upah minimum yang berlaku untuk sektor
tertentu di dalam wilayah 1 (satu) provinsi. Upah Minimum Sektoral
Kabupaten/Kota (“UMSK”) adalah upah minimum yang berlaku untuk
sektor tertentu di dalam wilayah 1 (satu) kabupaten/kota. UMSP dan/atau
UMSK berlaku sejak ditetapkan oleh Gubernur.

b. Mekanisme penetapan upah minimum


Dasar penetapan upah minimal (menurut Pasal 3 Permenakertrans)
adalah kebutuhan hidup layak (KHL) dengan memperhatikan
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.
Pengupahan sesuai standar minimal bertujuan supaya para pekerja
memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi penghidupan yang layak.
Pengertiannya menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Permenakertrans) Nomor 7 Tahun 2013 adalah upah bulanan terendah
yang terdiri atas upah pokok (termasuk tunjangan tetap) yang telah
ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring pengaman.
a) Jenis-Jenis Upah Minimum Menurut Undang-Undang :
Dalam Permenakertrans maupun Undang-Undang Pengupahan
Nomor 78 Tahun 2015, disebutkan ada 4 jenis upah minimum, yaitu:
1. Upah Minimum Provinsi atau UMP, yaitu upah minimum yang berlaku
untuk seluruh kabupaten atau kota di satu provinsi.
2. Upah Minimum Kabupaten atau Kota atau UMK, yaitu upah minimum
yang berlaku di wilayah kabupaten/kota.
3. Upah Minimum Sektoral Provinsi atau UMSP, yaitu upah minimum yang
berlaku secara sektoral di satu provinsi. Sektoral yang dimaksud artinya
adalah kelompok lapangan usaha beserta pembagiannya menurut
Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI).
4. Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota atau UMSK, yang berlaku
untuk sektor tertentu di satu wilayah kabupaten/kota.
b) Formula Perhitungan Upah
Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan telah menjelaskan
mengenai perhitungan upah menggunakan formula sebagai berikut:
UMn = UMt + {UMt x (Inflasit + % ΔPDBt}
 UMn adalah upah minimal yang akan ditetapkan.
 UMt adalah upah minimal tahun berjalan.
 Inflasit adalah inflasi yang dihitung dari September tahun
sebelumnya hingga September tahun berjalan.
 Sedangkan ΔPDBt adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto
pada periode kuartal III dan IV tahun sebelumnya dan kuartal I dan
II tahun berjalan.
c) Komponen Upah Minimum

Komponen upah terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap,


sedangkan komposisi gaji pokok (menurut Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003) minimal adalah 75% dari
jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap. Misalnya, UMR di sebuah kota
adalah sebesar Rp 2.500.000, maka gaji pokok minimal adalah sebesar
Rp 1.875.000 dan tunjangan tetap sebesar Rp 625.000. Atau untuk
UMR Rp3.000.000, gaji pokok karyawan sedikitnya adalah sebesar Rp
2.250.000 dan tunjangan tetap sebesar Rp750.000.

Tujuan dari ditetapkannya upah minimum adalah :

- Tujuan makro :

1. Pemerataan, bahwa kenaikan Upah Minimum akan mempersempit


kesenjangan antara pekerja/buruh tingkat bawah dan tingkat paling atas.
2. Peningkatan daya beli pekerja/buruh. Kenaikan Upah Minimumsecara
langsung akan meningkatkan daya beli pekerja/buruh yangakan
mendorong ekonomi rakyat.
3. Perubahan struktur biaya perusahaan. Kenaikan Upah Minimumakan
memperbaiki / merubah struktur upah terhadap struktur biayaproduksi.
4. Peningkatan produktivitas. Peningkatan Upah Minimum akanmemberikan
insentif bagi pekerja/buruh untuk bekerja lebih giatyang pada gilirannya
akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
- Tujuan mikro :

1. Sebagai jaring pengaman, agar upah terendah tidak semakin merosot.


2. Mengurangi kesenjangan antara upah terendah dengan upahtertinggi.
3. Meningkatkan penghasilan pekerja/buruh tingkat terendah.
4. Meningkatkan etos dan disiplin kerja.
5. Memperlancar komunikasi antara pekerja/buruh dan pengusaha.

Peraturan pelaksana terkait upah minimum diatur dalam Peraturan Pemerintah


No.78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Berdasarkan PP Pengupahan, Gubernur
wajib menetapkan upah minimum provinsi, yang dihitung berdasarkan formula
perhitungan upah minimum sebagaimana diatur dalam PP tersebut.
Daftar pustaka

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/upah-kerja
https://www.google.com/amp/s/www.talenta.co/blog/insight-talenta/upah-
minimum/amp/
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/penetapan-upah-minimum-
dalam-suatu-perusahaan-yang-memiliki-dua-sektor/
https://amp.kontan.co.id/news/opsi-penetapan-upah-hatus-dilibatkan-tiga-
pihak-dalam-hubungan-industrial
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/upah-minimum/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5dbec013186ad/pengatu
ran-upah-bagi-karyawan-yang-masuk-di-tengah-bulan/

https://hukumketenagakerjaandanhubunganindustrial.wordpress.com/2016/11/16/
upah-minimum/

Anda mungkin juga menyukai