Anda di halaman 1dari 3

SLIDE 1

a. Upah Minimum Provinsi disingkat UMP merupakan jumlah upah yang diterima pegawai

atau karyawan di sebuah badan usaha. UMP mencakup wilayah suatu provinsi, baik kota

maupun kabupaten.

UMP Sumatera Utara tahun 2022 ditetapkan sebesar RP2.522.609,94. Penetapan ini

tertuang dalam (SK) Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/746.KTPS/2021 Tentang

Penetapan Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022.

b. Upah Minimum Kabupaten/Kota disingkat UMK merupakan upah bulanan terendah yang

terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap dimana penetapan ini akan berlaku di sebuah

wilayah kabupaten/kota setelah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota.

Dalam (SK) Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/746.KTPS/2021 Tentang

Penetapan Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022, diketahui bahwa UMK

Kota Medan tahun 2022 sebesar Rp3.370.645,08.

SLIDE 2

1. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan : Kebutuhan hidup layak

(KHL) merupakan standar kebutuhan seorang karyawan atau pegawai untuk dapat hidup

layak secara fisik dalam kurun waktu 1 (satu) bulan.

2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Kebutuhan Hidup

Layak (Pasal 1 angka 1) : Kebutuhan Hidup Layak disingkat KHL merupakan standar

kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik dalam 1

(satu) bulan.
Hidup layak yang dimaksud adalah hidup layak yang didasarkan pada pemenuhan
kebutuhan hidup layak seorang pekerja/buruh sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 18 Tahun 2020 Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun
2016 Tentang Kebutuhan Hidup Layak.

Sesuai ketentuan, ungkap Hannalore, pihaknya sudah melakukan survey berdasarkan 60


item KHL. Dari situ diperoleh angka upah layak sebesar Rp 2,7 juta lebih. Dengan demikian
usulan kenaikan UMK, Rp 3,22juta, untuk ditetapkan Gubernur Sumatra Utara sudah
melampaui.

"Jadi kita sudah melakukan survey sesuai 60 item KHL," terangnya kepada KC FSPMI yang
dipimpin Tony Rickson Silalahi di kantor Wali Kota Medan, Kamis (21/11/2019).

Penjelasan Hannalore merespon tuntutan Rickson dan seratusan buruh lainnya yang
diteriakkan melalui aksi demonstrasi. Mereka meminta kenaikan UMK seharusnya sebesar
15%. Bukan 8,51% sebagaimana ditentukan berdasarkan PP No. 78/2015.

Angka kenaikan 15%, dijelaskan Rickson berdasarkan perhitungan KHL yang


menggunakan survey dengan 87 item. Bukan 60 item. Survey KHL dengan 87 item sesuai
dengan kesepakatan tripartit di tingkat nasional. Dengan asumsi itu seharusnya kenaikan
UMK di Medan pada 2020 seharusnya Rp 3,3juta lebih. Sebelumnya UMK tahun 2019 di
Medan Rp 2,9juta.

"Seharusnya yang digunakan 87 item saat survey KHL, bukan 60, karena itu sudah
disepakati di tripartit nasional," tegasnya.

Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yang juga menjadi kota
terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya. Tentunya, banyak masyarakat
yang menjadi pekerja/buruh di kota ini. Berkaitan dengan upah, UMP Sumatera Utara tahun
2022 telah ditetapkan sebesar RP2.522.609,94. Penetapan tersebut tertuang dalam (SK)
Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/746.KTPS/2021 Tentang Penetapan Upah Minimum
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022 tertanggal 19 November 2021 dan mulai berlaku 1 Januari
2022. Dari keputusan ini pula diketahui bahwa UMK Kota Medan tahun 2022 sebesar
Rp3.370.645,08. Tidak sedikit dari pekerja/buruh yang merasa tidak puas atas penetapan UMP
dan UMK ini. Mereka melakukan aksi unjuk rasa, buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh
Sumatera Utara berunjuk rasa di depan Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan,
Sumatera Utara, pada Senin, 8 November 20211. Penyebab aksi unjuk rasa sebagian besar buruh
ini adalah mengenai nasib buruh di masa dan sesudah masa Pandemi COVID-19, dimana banyak
para buruh mengalami pemotongan gaji namun, upah minimum tidak naik. Para buruh meminta
kenaikan UMP dan UMK sebesar 7-10%. Dalam penetapannya, UMP Sumatera Utara hanya
naik sebesar 0,93% dan UMK Kota Medan naik sebesar 1,22%.

Dengan besaran nilai UMK sedemikian, banyak para pekerja/buruh tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup layak mereka. Hal ini dikarenakan besaran biaya hidup yang semakin tinggi dan
harga pasar yang meningkat pula. Serta, banyak dari pekerja/buruh yang memperoleh upah dari
perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja tidak sesuai dengan standar UMK Kota Medan.
Besaran upah minimum yang diterima pekerja/buruh tidak dapat menutupi besaran pengeluaran
para pekerja/buruh terhadap kebutuhan hidup layak mereka karena harga pasar yang melambung
tinggi. Seharusnya, penghasilan pekerja/buruh dari kegiatan selama bekerja berhak mendapat
imbalan untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya secara layak. Imbalan yang dikonotasikan
sebagai upah selama bekerja dinilai dalam bentuk uang (Pasal 1 ayat (30) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan), dan upah kerja harus memenuhi tingkat
kelayakan dalam rangka untuk menunjang kehidupan setiap pekerja/buruh. Hal ini
mengakibatkan banyak dari pekerja/buruh Kota Medan melakukan aktivitas dan kegiatan lain
untuk menambah pendapatan mereka dari pemenuhan kebutuhan hidup layak bagi pekerja/buruh
beserta keluarganya.

1
Daniel Pekuwali, “Buruh Demo di Balai Kota Medan, Ini Tuntutan kepada Bobby”,
https://regional.kompas.com/read/2021/11/08/130120378/buruh-demo-di-balai-kota-medan-ini-tuntutan-kepada-bob
by (diakses pada 10 Agustus 2022, pukul 19.03).

Anda mungkin juga menyukai