Anda di halaman 1dari 3

1. UMP KOTA/KAB DI JAWA BARAT.

Jakarta, CNBC Indonesia- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil


mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat tentang Upah
Minimum Kabupaten/Kota tahun 2020. SK UMK 2020 ini dikeluarkan setelah
serikat buruh mengecam Ridwan Kamil yang hanya menyetujui kenaikan UMK
2020 dengan hanya surat edaran (SE).

SK UMK 2020 diteken pada Minggu, 1 Desember 2019. Ada 9 poin yang
disampaikan dalam SK tersebut. Antara lain mencabut dan menyatakan tidak
berlaku Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat Nomor 561/75/Yanbangsos
tanggal 21 November 2019 tentang Pelaksanaan Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.

Kini yang berlaku Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat 561/Kep983-
Yanbangsos/2019 tentang upah minimum kabupaten kota di daerah provinsi
Jawa Barat.

Berikut daftarnya:

Baca:
Besok, Buruh Jawa Barat Mogok & Demo Besar 3 Hari Beruntun!

1. Kabupaten Karawang (Rp4.594.324)


2. Kota Bekasi (Rp4.589.708)
3. Kabupaten Bekasi (Rp4.498.961)
4. Kota Depok (Rp4.202.105)
5. Kota Bogor (Rp4.169.806)
6. Kabupaten Bogor (Rp4.083.670)
7. Kabupaten Purwakarta (Rp4.039.067)
8. Kota Bandung (Rp3.623.778)
9. Kabupaten Bandung Barat (Rp3.145.427)
10. Kabupaten Sumedang (Rp3.139.275)
11. Kabupaten Bandung (Rp3.139.275)
12. Kota Cimahi (Rp3.139.274)
13. Kabupaten Sukabumi (Rp3.028.531)
14. Kabupaten Subang (Rp2.965.468)
15. Kabupaten Kabupaten Cianjur (Rp2.534.798)
16. Kota Sukabumi (Rp2.530.182)
17. Kabupaten Indramayu (Rp2.297.931)
18. Kota Tasikmalaya (Rp2.264.093)
19. Kabupaten Tasikmalaya (Rp2.251.787)
20. Kota Cirebon (Rp2.219.487)
21. Kabupaten Cirebon (Rp2.196.416)
22. Kabupaten Garut (Rp1.961.085)
23. Kabupaten Majalengka (Rp1.944.166)
24. Kabupaten Kuningan (Rp1.882.642)
25. Kabupaten Ciamis (Rp1.880.654)
26. Kabupaten Pangandaran (Rp1.860.591)
27. Kota Banjar (Rp1.831.884)

2. BAGAIMANA MENGHITUNG UMR BY DEDEN SUTISNA MN

BANDUNG, (PR).- Senin 21 November 2016 ini, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan
mengumumkan besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) se-Jawa Barat untuk tahun 2017.
Besaran UMK tiap wilayah kabupaten dan kota akan berbeda. Banyak pro-kontra dalam
penetapan UMK 2017 ini setelah munculnya Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 tentang
Pengupahan.

Aturan itu telah mengubah mekanisme penetapan UMK dibandingkan sebelumnya yang
mengacu pada angka Kehidupan Hidup Layak (KHL) yang ditentukan oleh Dewan Pengupahan.
Dewan Pengupahan beranggotakan wakil dari pengusaha, buruh, pemerintah, dan akademisi.
Dewan Pengupahan kemudian melakukan survei harga-harga kebutuhan pokok dan sembako
yang telah ditetapkan untuk kemudian disepakati. Hasil itu kemudian menjadi dasar penetapan
angka KHL. Angka KHL itu menjadi patokan penentuan angka UMK yang biasanya angkanya
tak jauh dari nilai KHL atau bahkan melebihinya.

Pada penentuan UMK yang berdasarkan PP 78/2015, mekanismenya berubah. Kali ini, dua
komponen yang sangat menetukan yaitu inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dua komponen itu
tentu saja tergantung kondisi perekonomian Indonesia yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik.
Boleh dikata, tidak ada peran Dewan Pengupahan di sana.

Bagi pengusaha, ditetapkannya UMK berdasarkan PP 78/2015 memberikan kepastian dalam


mengalokasikan anggaran upah buruh setiap tahun. Namun, bagi buruh angka itu boleh jadi tak
sesuai dengan kenyataan di lapangan, saat kenaikan harga sembako dan kebutuhan pokok
biasanya melambung di atas rata-rata persentase kenaikan UMK.

Lalu, bagaimana cara menghitung besaran UMK? Berikut adalah formula yang ditetapkan dalam
PP 78/2015, Pasal 44:

UMn = UMt + {UMt x (Inflasi t + % Δ PDB t)}

UMn: Upah minimum yang akan ditetapkan.


UMt: Upah minimum tahun berjalan.
Inflasi t: Inflasi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu sampai dengan periode
September tahun berjalan.
Δ PDB t: Pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang dihitung dari pertumbuhan Produk
Domestik Bruto yang mencakup periode kwartal III dan IV tahun sebelumnya dan periode
kwartal I dan II tahun berjalan.***

Anda mungkin juga menyukai