Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ananda Dirgant Dewantara

Kelas : 3B D-III Teknik Mesin

Absen : 04

NIM : 1831210024

Rangkuman dasar hukum mengenai upah buruh serta upah minimum


regional propinsi dan upah minimum kabupaten dan kota di Jawa Timur

Dasar Hukum Pengupahan yang Berlaku di Indonesia

 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang mengatur tentang ketenagakerjaan.

 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan

 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Struktur dan


Skala Upah

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Upah adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang imbalan dari pengusaha
atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangan-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang
telah atau akan dilakukan. Dan perusahaan atau pemberi kerja tidak boleh membayar
lebih rendah dari ketentuan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.

Upah minimum merupakan standar minimum yang digunakan oleh para


pengusaha atau pemberi kerja dalam memberikan upah kepada pekerja/buruh di
lingkungan perusahaannya. Karena di setiap provinsi memiliki standar penghidupan
layak yang berbeda-beda, maka dikeluarkanlah Upah Minimum Provinsi (UMP) oleh
Gubernur dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi
yang terdiri atas pengusaha, pemerintah, seriat pekerja/buruh, perguruan tinggi dan
pakar. UMP sendiri tidak sama dengan upah pokok. Komponen upah sendiri terdiri atas:
A. Upah pokok
Upah pokok merupakan imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja/buruh
mengacu pada jenis pekerjaan yang jumlahnya telah disepakati.
B. Tunjangan tetap
Tunjangan tetap merupakan pembayaran teratur yang berhubungan dengan
pekerjaan, diberikan kepada karyawan dan keluarganya, dan dibayarkan
bersamaan dengan upah pokok. Contoh : tunjangan istri, tunjangan anak, kematian
dan lainnya.
C. Tunjangan tidak tetap
Tunjangan tidak tetap merupakan pembayaran secara langsung atau tidak
berkaitan dengan pekerja dan diberikan secara tidak tetap kepada karyawan dan
keluarganya. Dibayarkan tidak bersamaan dengan upah pokok. Contoh : uang
transport.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015


Dalam PP Nomor 78 Tahun 2015 disebutkan bahwa kebijakan pengupahan
diarahkan untuk mencapai penghasilan yang memenuhi penghidupan layak bagi para
pekerja/buruh. Penghasilan layak bisa diberikan dalam bentuk upah maupun pendapatan
non upah. Kebijakan pengupahan dalam PP ini meliputi : upah minimum, upah karena
menjalankan hak waktu istirahat kerjanya, bentuk dan cara pembayaran upah, upah
kerja lembur, denda dan potongan upah, upah tidak masuk kerja karena melakukan
kegiatan lain diluar pekerjaannya, hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah, upah
tidak masuk kerja karena berhalangan, struktur dan skala pengupahan yang
proporsional, upah untuk pembayaran pesangon, dan perhitungan pajak penghasilan.
Pada PP Nomor 78 Tahun 2015 upah ditetapkan berdasarkan satuan waktu
dan/atau satuan hasil. Upah yang berdasarkan satuan waktu dalam PP ini ditetapkan
secara harian, mingguan, bulanan. Perhitungan upah sehari untuk perusahaan dengan
waktu kerja enam (6) hari dalam seminggu, upah sebulan dibagi dua puluh lima (25).
Dan ntuk perusahaan dengan waktu kerja lima (5) hari dalam seminggu, upah sebulan
dibagi dua puluh satu (21). Untuk upah berdasarkan satuan waktu berpedoman pada
struktur dan skala upah pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2017.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2017.
Struktur upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai tertinggi
atau sebaliknya, sementara Skala upah adalah kisaran nilai nominal upah dari yang
terkecil sampai terbesar untuk setiap golongan jabatan.
Sementara itu, pemotongan gaji yang bisa dilakukan perusahaan meliputi : pajak
penghasilan, pembayaran iuran asuransi kesehatan, pemotongan lainnya seperti absen
tanpa alasan yang jelas, pelanggaran yang dilakukan pekerja, cicilan lainnya sejenis
koperasi-lainnya yang didapatkan melalui perusahaan. Perusahaan memang berhak
melakukan pemotongan gaji meliputi hal-hal di atas, namun perusahaan juga bisa
mendapatkan sanksi jika terlambat memberikan upah. Sebesar 5% dari gaji untuk setiap
hari keterlambatan. Setelah hari ke delapan, sanksi keterlambatan turun menjadi 1% dari
gaji untuk setiap hari keterlambatan. Jika upahnya masih juga tidak dibayar setelah satu
bulan, maka perusahaan wajib membayar tambahan upah dan juga bunga yang
ditetapkan oleh bank untuk kredit perusahaan tersebut.

Sanksi Administratif bagi Perusahaan yang Tidak Menyusun Struktur dan


Skala Upah.
Tidak hanya menyusun upah, Anda juga wajib menyampaikannya kepada para
karyawan. Perusahaan yang tidak menyusun struktur dan skala upah akan dikenakan
sanksi administratif seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian Sanksi
Administratif Peraturan Pemerintah Nomor 78 tentang Pengupahan. Adapun sanksi
administratif dapat berupa:

 Teguran tertulis
Peringatan tertulis atas pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha terhadap
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengupahan.
 Pembatasan kegiatan usaha
Merupakan sanksi administratif yang meliputi: (1) Pembatasan kapasitas produksi
baik berupa barang maupun jasa dalam waktu tertentu; (2) Penundaan pemberian
izin di salah satu atau beberapa lokasi bagi perusahaan yang memiliki proyek di
beberapa lokasi.
Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi – merupakan sanksi
administratif untuk tidak menjalankan sebagian atau seluruh alat produksi baik
berupa barang maupun jasa dalam waktu tertentu.
 Pembekuan kegiatan usaha
Merupakan kegiatan administratif untuk menghentikan seluruh proses produksi
barang dan jasa di perusahaan dalam waktu tertentu.

Berikut adalah bentuk-bentuk pelanggaran yang berakibat diberikannya sanksi


administratif kepada pengusaha, yaitu:

 Tidak membayar THR keagamaan kepada karyawan


 Tidak membagikan uang service kepada karyawan
 Tidak menyusun struktur dan skala upah serta tidak memberitahukannya kepada
seluruh karyawan
 Tidak membayar upah sampai melewati jangka waktu
 Tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda
 Melakukan pemotongan upah lebih dari 50% dari setiap pembayaran upah yang
diterima karyawan
Upah Minimum Regional (UMR) setiap Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa
Timur

No Kabupaten/Kota Upah Minimum


1 Kota Surabaya Rp. 4.200.479,00
2 Kabupaten Gresik Rp. 4.197.030,00
3 Kabupaten Sidoarjo Rp. 4.193.581,00
4 Kabupaten Pasuruan Rp. 4.190.133,00
5 Kabupaten Mojokerto Rp. 4.179.787,00
6 Kabupaten Malang Rp. 3.018.530,00
7 Kota Malang Rp. 2.895.502,00
8 Kota Batu Rp. 2.794.800,00
9 Kota Pasuruan Rp. 2.794.801,00
10 Kabupaten Jombang Rp. 2.654.095,00
11 Kabupaten Tuban Rp. 2.532.234,00
12 Kabupaten Probolinggo Rp. 2.503.265,00
13 Kota Mojokerto Rp. 2.456.302,00
14 Kabupaten Lamongan Rp. 2.423.724,00
15 Kabupaten Jember Rp. 2.355.662,00
16 Kota Probolinggo Rp. 2.319.796,00
17 Kabupaten Banyuwangi Rp. 2.314.278,00
18 Kota Kediri Rp. 2.060.925,00
19 Kabupaten Bojonegoro Rp. 2.016.780,00
20 Kabupaten Kediri Rp. 2.008.504,00
21 Kabupaten Lumajang Rp. 1.982.295,00
22 Kabupaten Tulungagung Rp. 1.958.844,00
23 Kabupaten Bondowoso Rp. 1.954.705,00
24 Kabupaten Bangkalan Rp. 1.954.705,00
25 Kabupaten Nganjuk Rp. 1.954.705,00
26 Kabupaten Blitar Rp. 1.954.705,00
27 Kabupaten Sumenep Rp. 1.954.705,00
28 Kota Madiun Rp. 1.954.705,00
29 Kota Blitar Rp. 1.954.635,00
30 Kabupaten Sampang Rp. 1.913.321,00
31 Kabupaten Situbondo Rp. 1.913.321,00
32 Kabupaten Pamekasan Rp. 1.913.321,00
33 Kabupaten Madiun Rp. 1.913.321,00
34 Kabupaten Ngawi Rp. 1.913.321,00
35 Kabupaten Ponorogo Rp. 1.913.321,00
36 Kabupaten Pacitan Rp. 1.913.321,00
37 Kabupaten Trenggalek Rp. 1.913.321,00
38 Kabupaten Magetan Rp. 1.913.321,00

Penetapan UMK Jatim ini berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/568/KPTS/013/2019 tanggal 20 November 2019 tentang Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2020 atau sehari sebelum batas akhir penetapan
UMK, yaitu pada 21 November 2019.
Kenaikan UMK Jatim 2020 sebesar 8,51 persen ini mengacu pada Surat Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor BM/308/HI.01.00/X/2019 tanggal 15 Oktober 2019, tentang
Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2019.
Selain itu, kenaikan UMK Jatim juga berdasarkan formula perhitungan upah
minimum yang diatur pada Pasal 44 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun
2015 tentang Pengupahan, dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 15 Tahun
2018 tentang Upah Minimum.
Secara terinci inflasi nasional tahun 2019 sebesar 3,39 persen, sedangkan
pertumbuhan Produk Domestik Bruto atau pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 5,12
persen sehingga kenaikan UMK 2020 berdasarkan data inflasi Nasional dan
pertumbuhan ekonomi Nasional yaitu 8,51 persen.

Anda mungkin juga menyukai