Yth. Pimpinan Perusahaan Binaan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Mampang di Tempat
Perihal : Pelaksanaan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024
Dengan hormat,
Pertama-tama kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu
Pimpinan Perusahaan yang telah mendaftarkan karyawan dan karyawati Bapak/Ibu ke dalam perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Berkenaan dengan perihal di atas, dengan ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sehubungan telah terbitnya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor : 818 tahun 2023 pada tanggal 17 November 2023, maka bersama ini kami minta dengan hormat kepada Bapak/Ibu selaku pemberi kerja, untuk menyesuaikan upah pekerja yang telah dan akan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaa, minimal Rp 5.067.381 (Lima Juta Enam Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Delapan Puluh Satu Rupiah). Khusus bagi pekerja yang bekerja di luar provinsi DKI Jakarta, upah minimumnya disesuaikan dengan keadaan upah minimum Provinsi/Kabupaten/Kota setempat. 2. Melaporkan upah dengan sebenarnya, dan apabila upah yang dibayarkan atau di terima pekerjanya lebih tinggi dari Ketetapan Upah Minimum Provinsi atau Kabupaten/Kota setempat, diminta untuk tidak mengurangi atau menurunkan upah pekerjanya. Upah yang dilaporkan dan diterima oleh BPJS Ketenagakerjaan dijadikan sebagai dasar: a. Pembayaran Iuran ( PP Nomor 44 dan 45 Tahun 2015 ) Upah yang dijadikan dasar pembayaran iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan. Upah sebulan terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap. b. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasa pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima). c. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir. d. Pembayaran JKK mengacu kepada PP nomor 44 Tahun 2015, pasal 32 ayat (2), yang bunyinya “Dalam hal Pemberi Kerja selain penyelenggara negara melaporkan Upah tidak sesuai dengan Upah yang sebenarnya sehingga terjadi kekurangan pembayaran manfaat JKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf b, maka Pemberi Kerja selain penyelenggara negara wajib membayar kekurangannya”. Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik dari Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara. Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.24 Kav A.1, Jakarta Selatan T (021) 79197433 F (021) 7948628 W www.bpjsketenagakerjaan.go.id e. Pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) mengacu kepada PP Nomor 46 Tahun 2016 Pasal 24, yang bunyinya "Dalam hal terjadi kekurangan pembayaran manfaat JHT karena Pemberi Kerja melaporkan upah tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, Pemberi Kerja selain penyelenggara negara wajib membayar kekurangan pembayaran manfaat JHT sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah ini”. 3. Untuk menghindari terjadinya tuntutan hak-hak tenaga kerja dan masalah hukum dikemudian hari, dimohon kepada Bapak/Ibu agar dapat menyesuaikan upah dengan ketentuan UMP(Upah Minimum Provinsi) sebagaimana poin-poin diatas terkait dengan pelaporan upah serta pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi Tenaga Kerja yang memiliki domisili tempat kerja di Wilayah DKI Jakarta mengingat besaran UMP (Upah Minimum Provinsi) tersebut sangat mempengaruhi besarnya manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) maupun Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan. 4. Apabila Bapak/Ibu masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, silahkan menghubungi Account Representative (AR) / Account Representative Khusus (ARK) masing-masing atau hubungi kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Mampang (021) 79197433,79197435, 7948632