Anda di halaman 1dari 5

Nomor : B/10/012024 5 Januari 2024

Lampiran : 1 berkas

Yth.
Pimpinan Perusahaan Binaan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta
Mampang
di
Tempat

Perihal : Pelaksanaan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024

Dengan hormat,

Pertama-tama kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu


Pimpinan Perusahaan yang telah mendaftarkan karyawan dan karyawati Bapak/Ibu ke dalam
perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Berkenaan dengan perihal di atas, dengan ini
disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sehubungan telah terbitnya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor : 818
tahun 2023 pada tanggal 17 November 2023, maka bersama ini kami minta dengan
hormat kepada Bapak/Ibu selaku pemberi kerja, untuk menyesuaikan upah pekerja
yang telah dan akan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaa, minimal Rp 5.067.381
(Lima Juta Enam Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Delapan Puluh Satu Rupiah).
Khusus bagi pekerja yang bekerja di luar provinsi DKI Jakarta, upah minimumnya
disesuaikan dengan keadaan upah minimum Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
2. Melaporkan upah dengan sebenarnya, dan apabila upah yang dibayarkan atau di
terima pekerjanya lebih tinggi dari Ketetapan Upah Minimum Provinsi atau
Kabupaten/Kota setempat, diminta untuk tidak mengurangi atau menurunkan upah
pekerjanya. Upah yang dilaporkan dan diterima oleh BPJS Ketenagakerjaan dijadikan
sebagai dasar:
a. Pembayaran Iuran ( PP Nomor 44 dan 45 Tahun 2015 ) Upah yang
dijadikan dasar pembayaran iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan. Upah sebulan terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
b. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasa
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
c. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
d. Pembayaran JKK mengacu kepada PP nomor 44 Tahun 2015, pasal 32 ayat
(2), yang bunyinya “Dalam hal Pemberi Kerja selain penyelenggara negara
melaporkan Upah tidak sesuai dengan Upah yang sebenarnya sehingga
terjadi kekurangan pembayaran manfaat JKK sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (2) huruf b, maka Pemberi Kerja selain penyelenggara
negara wajib membayar kekurangannya”.
Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik dari Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara.
Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.24 Kav A.1, Jakarta Selatan
T (021) 79197433 F (021) 7948628 W www.bpjsketenagakerjaan.go.id
e. Pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) mengacu kepada PP Nomor 46 Tahun
2016 Pasal 24, yang bunyinya "Dalam hal terjadi kekurangan pembayaran
manfaat JHT karena Pemberi Kerja melaporkan upah tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, Pemberi Kerja selain
penyelenggara negara wajib membayar kekurangan pembayaran manfaat
JHT sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah ini”.
3. Untuk menghindari terjadinya tuntutan hak-hak tenaga kerja dan masalah hukum
dikemudian hari, dimohon kepada Bapak/Ibu agar dapat menyesuaikan upah dengan
ketentuan UMP(Upah Minimum Provinsi) sebagaimana poin-poin diatas terkait dengan
pelaporan upah serta pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi Tenaga Kerja yang
memiliki domisili tempat kerja di Wilayah DKI Jakarta mengingat besaran UMP (Upah
Minimum Provinsi) tersebut sangat mempengaruhi besarnya manfaat Jaminan Hari Tua
(JHT) maupun Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
4. Apabila Bapak/Ibu masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, silahkan menghubungi
Account Representative (AR) / Account Representative Khusus (ARK) masing-masing atau
hubungi kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Mampang (021)
79197433,79197435, 7948632

HA/HA/KP 00.00

Anda mungkin juga menyukai