Anda di halaman 1dari 3

‘teiBPJSKesehatan

t
Ottall Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Nomor : 44N-01/0923 Bandung, 07 September 2023


Lampiran : Satu berkas
Hal : Solusi dan Regulasi agar Kepesertaan JKN 100%
Bagi Perusahaan Swasta/BUMN/BUMD

Yth. Bapak/lbu Pimpinan/Direksi Perusahaan Swasta/BUMN/BUMD


Wilayah BPJS Kesehatan Cabang Bandung
di
Bandung

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi


Bapak/lbu dalam Program Wajib Nasional Jaminan Kesehatan Nasional BPJS
Kesehatan.
Menindaklanjuti surat kami sebelumnya nomor 590N.01/0323 tentang
Pemberitahuan SE Walikota Bandung No KS.14/SE-42-DInkes/111/2022
tindaklanjut Inpres No. 1 tahun 2022 tanggal 28 Maret 2023 kami temukan
sebagian perusahaan tidak dapat memperoleh sertifikat kepatuhan kepesertaan
JKN disebabkan hal hal sebagai berikut :
Karyawan terdaftar sebagai Peserta Penerima Bantuan luran Jaminan
Kesehatan (PBI JK) atau PBI APBN
Karyawan terdaftar sebagai peserta Jamkesda
Karyawan telah memiliki kartu JKN dani pasangan yang bekerja di Perusahaan
swasta/BUMN/BUMD/ASN/TNI/POLRI dll
Perusahaan tidak melaporkan data upah dengan lengkap dan benar.
Sehubungan dengan 4 hal tersebut kami sampaikan peraturan atau regulasi
terkait kepatuhan pendaftaran dalam program JKN sehingga menjadi solusi bagi
perusahaan untuk patuh dan memperoleh identitas kepatuhan berupa sertifikat
kepesertaan program JKN yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan yaitu :
1 Karyawan sebagai PESI JK dan Jamkesda, suami istri dani pekerja tidak
bersedia didaftarkan menjadi peserta JKN yang didaftarkan oleh pemberi
kerja (Perusahaan). Berdasarkan UU no 24 Tahun 2022 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial pasal 15 ayat :
Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan
Pekerjanya sebagai Reseda kepada BPJS sesuai dengan program
Jaminan Sosial yang diikuti.
Pemberi Kerja, dalam melakukan pendaftaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), wajib memberikan data dirinya dan Pekerjanya berikut

ZI/as/PS.00
Kantor Cabang Bandung
Jt. PH.H. Mustofa No. 81 Bandung 40124- Indonesia
Telp.+62 22 20544804, 20545884 Fax.+62 22 20546686
kcu-bandung@bpjs-kesehatan.gojd
www.bpjs-kesehatan.goid
anggota keluarganya secara lengkap dan benar kepada BPJS.
2. Penahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Presiden Nomor 111 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 16 ayat
(3) berbunyi :
Kewajiban melakukan pendaftaran kepesertaan Jaminan Kesehatan selain
Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bagi:
Pemberi Kerja pada Badan Usaha Milik Negara, usaha besar, usaha
menengah, dan usaha kecil paling lambat tanggal 1 Januari 2015;
Pemberi Kerja pada usaha mikro paling lambat tanggal 1 Januari 2016;
dan
Pekerja bukan penerima upah dan bukan Pekerja paling lambat tanggal
1 Januari 2019.
3. Pendaftaran tidak diperkenankan bertahap, karena bagi segmen Pekerja
Penerima Upah ( PPU) tahapan pendaftaran seharusnya sudah selesai pada
Januari 2016
4. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 82 tahun 2018 tentang jaminan
kesehatan pasal 14 ayat (1) Dalam hal pasangan suami istri yang masing
masing merupakan Pekerja maka keduanya wajib didaftarkan sebagai
Peserta PPU oleh masing masing Pemberi Kerja dan membayar iuran
5. Perusahaan yang belum melaporkan data upah dengan lengkap dan benarn
tidak sesuai dengan UU 24 tahun 2011 pada pasal 15 ayat (2) dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain
Penyelenggara Negara Dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja,
Dan Penerima Bantuan luran Dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial
Pasal 3 ayat:
(1) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara wajib:
mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta kepada
BPJS secara bertahap sesuai dengan program jaminan sosial yang
diikutinya; dan
memberikan data dirinya dan pekerjanya berikut anggota
keluarganya kepada BPJS secara lengkap dan benar.
(2) Data dirinya dan pekerjanya secara lengkap dan benar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
data pekerja berikut anggota keluarganya yang didaftarkan sesuai
dengan data pekerja yang dipekerjakan;
data upah yang dilaporkan sesuai dengan upah yang diterima
pekerja

ZUas/PS.00.00
6. BPJS Kesehatan memiliki kewenangan memberikan sanksi administratif
atas ketidakpatuhan bagi pemberi kerja dalam mendaftarkan seluruh pekerja
dan melaporkan upah dengan lengkap dan benar sesuai dengan ketentuan
PP 86 Tahun 2013 pasal 5 ayat (2) yang berbunyi :
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
teguran tertulis;
denda; dan/atau
tidak mendapat pelayanan publik tertentu

Sehubungan dengan hal tersebut diatas kewajiban pemberi kerja adalah


melaporkan data upah dengan benar, mendaftarkan seluruh (100%) pekerja
tanpa perlu mempertimbangkan atau mempertanyakan kepada karyawan mau
atau tidak mau menjadi peserta JKN yang didaftarkan Perusahaan kepada
karyawan yang memiliki kartu peserta dengan status PI31 JK, Jamkesda, suami
istri yang bekerja. apabila pada saat pendaftaran BPJS Kesehatan menemukan
karyawan yang terdaftar PBI JK, Jamkesda, suami istri dani pekerja, maka
petugas akan melakukan mutasi menjadi karyawan yang di daftarkan oleh
pemberi kerja berdasarkan usulan yang disampaikan baik melalui aplikasi edabu
atau email sesuai dengan waktu cut off yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan
agar perusahan menjadi patuh dan tidak terdampak pada sanksi administratif
dalam program JKN

Demikian dapat kami disampaikan semoga peraturan diatas menjadi solusi


kepatuhan bagi Bapak/lbu Pemberi Kerja, atas kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.

ZI/as/PS.00.00

Anda mungkin juga menyukai