Anda di halaman 1dari 1496

Nomor : B/11003/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ADHI KARYA DEPT. EPC
JJ0P4391
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

a. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
b. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
c. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
d. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
e. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
f. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
2. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
3. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
4. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
5. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11004/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AERO TEKNOLOGI INTERNASIONAL
19343842
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

g. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
h. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
i. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
j. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
k. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
l. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
6. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
7. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
8. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
9. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11005/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AEROLITE PUSAKA PERTIWI
15001850
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

m. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
n. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
o. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
p. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
q. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
r. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
10. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
11. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
12. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
13. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11006/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AGRINDO GLOBAL ORIENTAL
15001853
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

4. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

s. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
t. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
u. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
v. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
w. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
x. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
14. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
15. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
16. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
17. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11007/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AGS AC MOBIL
20014669
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

5. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

y. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
z. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
bb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
18. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
19. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
20. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
21. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11008/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AINA INDONESIA
20131794
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

6. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
hh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
22. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
23. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
24. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
25. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11009/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALLIANCE BUSINESS SOLUTIONS
17032032
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

7. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
mm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
nn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
26. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
27. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
28. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
29. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11010/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AMALAN DAMAI SEJAHTERA PT
18047686
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

8. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
tt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
30. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
31. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
32. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
33. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11011/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AMBAWANG SAWIT UTAMA
18090168
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

9. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan


Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
xx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
zz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
34. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
35. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
36. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
37. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11012/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANGGADA SULA MANDIRI
19296642
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

10. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
eee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
fff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
38. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
39. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
40. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
41. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11013/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANGGUN TAILOR
18029120
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

11. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
kkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
lll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
42. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
43. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
44. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
45. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11014/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARYATAMA KARTIKA KENCANA
18095610
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

12. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
qqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
rrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
46. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
47. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
48. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
49. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11015/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA AFRICA INTERNATIONAL
19307025
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

13. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
vvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
www. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
xxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
50. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
51. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
52. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
53. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11016/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA SUKSES MOTOR
JJ0P6833
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

14. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
bbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
cccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
dddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
54. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
55. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
56. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
57. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11017/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ATA GALAXY INDONESIA
20000667
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

15. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
hhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
iiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
58. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
59. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
60. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
61. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11018/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AUTO INVESTA INTERNATIONAL
15063801
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

16. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
nnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
oooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
pppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
62. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
63. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
64. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
65. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11019/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BANGUN NUSA MULIA
20146264
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

17. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
tttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
vvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
66. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
67. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
68. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
69. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11020/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BARA HARMONIS BATANG ASAM
JJ0P7311
di
Jambi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

18. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
zzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
aaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
bbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
70. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
71. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
72. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
73. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11021/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BARKY CAHAYA KREASI
20010614
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

19. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
fffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
ggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
hhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
74. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
75. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
76. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
77. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11022/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BATAVIA JAKARTA PROPERTINDO PT
20092694
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

20. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
lllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
mmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
nnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
78. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
79. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
80. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
81. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11023/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BENGKAYANG NABATI INDONESIA
18090277
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

21. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
rrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
sssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
82. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
83. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
84. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
85. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11024/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRALING PROMOSINDO
19069465
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

22. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
xxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
yyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
zzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
86. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
87. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
88. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
89. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11025/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BROAD GROUP INDONESIA
19257775
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

23. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
dddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
eeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
90. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
91. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
92. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
93. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11026/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUANA CITRA USAHA ABADI
18090302
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

24. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
kkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
llllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
nnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
94. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
95. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
96. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
97. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat peserta
membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang dimilikinya,
maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat pengambilan
atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11027/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUMI INTI SULAWESI
JJ0P7625
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

25. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
pppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
qqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
rrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
98. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan pelaporan
upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak manapun
maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
99. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
100. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
101. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11028/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CAHAYA MONTESSORI
JJ0P6369
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

26. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
vvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
wwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
102. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
103. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
104. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
105. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11029/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CATERING SUMIATIN
20097132
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

27. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaa.Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu


kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
bbbbbbb.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
ccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ddddddd.Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeee.Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
106. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
107. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
108. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
109. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11030/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CATUR PUTRA NASIONAL
18173863
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

28. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggg.Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu


kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
hhhhhhh.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
iiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
110. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
111. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
112. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
113. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11031/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CATUR WISESA KENCANA
19345728
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

29. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
nnnnnnn.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
ooooooo.Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ppppppp.Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqq.Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
114. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
115. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
116. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
117. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11032/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
C-GORATHI INTERNATIONAL
18119983
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

30. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
uuuuuuu.Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
vvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
xxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
118. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
119. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
120. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
121. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11033/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHYE CHOON INDONESIA
15047047
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

31. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
zzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
dddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
122. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
123. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
124. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
125. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11034/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIPTA MANAJEMEN OPERATOR
20192458
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

32. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
gggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
126. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
127. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
128. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
129. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11035/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
COCO DIGITAL TECHNOLOGY
20084769
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

33. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
llllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
pppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
130. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
131. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
132. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
133. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11036/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
COMRADINDO LINTASNUSA PERKASA PT
18106997
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

34. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
rrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
ssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
tttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
vvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
134. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
135. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
136. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
137. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11037/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
COUNTER PULSA YUDI MANDALA CELL
20035369
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

35. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
xxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
bbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
138. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
139. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
140. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
141. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11038/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CUBE SUCCESS INDONESIA
19345839
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

36. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
fffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
hhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
142. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
143. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
144. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
145. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11039/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CV.ZUWAIN PUTRA MULYA
20033660
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

37. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
lllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
nnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
146. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
147. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
148. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
149. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11040/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CYBERAGENT VENTURES INDONESIA
17004678
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

38. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
ttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
150. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
151. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
152. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
153. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11041/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DAYACIPTA KREASI BERSAMA
20036087
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

39. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
vvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
zzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
154. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
155. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
156. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
157. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11042/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DEDE GANDASULING
18095530
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

40. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
bbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
ffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
158. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
159. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
160. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
161. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11043/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DIVESEA INDONESIA
19260829
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

41. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
hhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
llllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
162. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
163. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
164. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
165. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11044/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DWIDAYA CIPTA PRESTASI
20058641
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

42. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
nnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
rrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
166. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
167. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
168. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
169. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11045/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DWIJAYA PADMA PUTRA
19270690
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

43. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
tttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
xxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
170. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
171. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
172. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
173. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11046/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EXPERTA PIALANG ASURANSI NUSANTARA
20153532
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

44. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
zzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
ddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
174. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
175. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
176. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
177. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11047/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FATIH JAYA INDONESIA
20166409
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

45. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
fffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
ggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
178. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
179. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
180. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
181. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11048/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FIRMA HUKUM JOAN AND PARTNERS
17032024
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

46. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
lllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
ppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
182. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
183. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
184. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
185. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11049/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GADO GADO MAMAH JAHIRA
20015706
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

47. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
rrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
sssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
vvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
186. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
187. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
188. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
189. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11050/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GALAKSI PANGAN LESTARI PT
16081114
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

48. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
xxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
bbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
190. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
191. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
192. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
193. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11051/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GANDASAPUTRA PIRANTI LUNAK
19034938
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

49. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
dddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
hhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
194. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
195. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
196. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
197. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11052/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GARIS LINGKAR
JJ0P7111
di
Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

50. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
198. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
199. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
200. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
201. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11053/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GARLAND CANTIK INDONESIA
19294025
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

51. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
pppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
tttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
202. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
203. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
204. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
205. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11054/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL INTER ASIA PT
15100552
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

52. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
vvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
zzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
206. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
207. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
208. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
209. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11055/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GOLDEN PLANTATION
14006714
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

53. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
fffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
210. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
211. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
212. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
213. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11056/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GOXDEH NUSANTARA PERDANA
19272615
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

54. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
lllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
214. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
215. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
216. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
217. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11057/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HAMPALIT JAYA PT
15087408
di
-

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

55. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
218. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
219. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
220. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
221. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11058/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HARUMDANA SEKURITAS
JJ0P2045
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

56. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
ttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
222. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
223. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
224. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
225. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11059/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HIDUP BAHAGIA SENTOSA
20151048
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

57. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
zzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
dddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
226. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
227. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
228. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
229. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11060/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HOME INDUSTRY NUHADE BAKERY
20068613
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

58. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
ffffffffffffff.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
230. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
231. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
232. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
233. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11061/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HOPPY SEJAHTERA LESTARI
20109733
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

59. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
llllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
pppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
234. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
235. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
236. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
237. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11062/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ICL GLOBAL INDONESIA
20174183
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

60. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttt.Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
238. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
239. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
240. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
241. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11063/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INCI SPORT "BENGKEL KAOS TEAM"
20027050
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

61. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
242. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
243. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
244. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
245. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11064/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTAN SEGARA
15053531
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

62. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
ddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
246. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
247. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
248. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
249. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11065/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTELIJENSIA INDOMEDIA PRATAMA
15001851
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

63. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
250. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
251. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
252. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
253. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11066/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTER LOGISTICS
15053509
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

64. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
ppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
ttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
254. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
255. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
256. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
257. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11067/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTERNUSA HASTA BUANA
JJ0P4172
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

65. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
258. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
259. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
260. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
261. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11068/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTI NUSA SEJAHTERA
18095605
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

66. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
ffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
262. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
263. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
264. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
265. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11069/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTIGRAHA ARTHAYASA
JJ0P8331
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

67. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
llllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
266. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
267. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
268. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
269. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11070/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ISKA NIAGA DARMA
15053530
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

68. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
270. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
271. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
272. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
273. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11071/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ISTANA MOTOR
20048467
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

69. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
tttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
274. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
275. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
276. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
277. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11072/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KHALID IBRAHIM AGARWOOD
19270389
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

70. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
ddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
278. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
279. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
280. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
281. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11073/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KHALIFAH INDOMEDIA PRATAMA
15005688
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

71. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
fffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan
pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
282. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
283. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
284. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
285. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11074/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LUBAI SAWIT NUSANTARA
18095626
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

72. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
lllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima
upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
ppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
286. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
287. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
288. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
289. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11075/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LUMARY BIRUMAS
19310462
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

73. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
290. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
291. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
292. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
293. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11076/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MANGKUBUMI KHATULISTIWA
JJ0P7576
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

74. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
294. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
295. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
296. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
297. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11077/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MARITIM SURVEINDO INTERNUSA
20146322
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

75. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
dddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
298. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
299. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
300. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
301. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11078/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MEGA NUSANTARA RESINDO
15035301
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

76. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
302. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
303. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
304. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
305. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11079/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MELATI MAS MURNI
20003197
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

77. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
tttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
306. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
307. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
308. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
309. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11080/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
METRO CITY RESIDENCE
20160359
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

78. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
310. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
311. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
312. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
313. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11081/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MINERAL METAL PETROCHEM
20074091
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

79. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
314. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
315. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
316. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
317. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11082/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA BINA KINERJA PRIMA
19247769
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

80. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
lllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
318. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
319. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
320. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
321. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11083/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA MEDIA INTEGRASI
20138227
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

81. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
322. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
323. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
324. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
325. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11084/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NEO NOBILITY TELLULAR
19067840
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

82. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
ttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
326. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
327. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
328. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
329. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11085/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NIDA TIRTA UTAMA
19026290
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

83. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
330. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
331. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
332. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
333. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11086/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NOTARIS SRI WIDYAWATI, SH
17125831
di
Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

84. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
334. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
335. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
336. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
337. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11087/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NOVASIS KREASINDO PRIMA
20135672
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

85. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
338. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
339. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
340. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
341. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11088/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUGRAHA SATRIA PERKASA
20174104
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

86. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
342. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
343. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
344. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
345. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11089/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUSA EMBATA MITRA
JJ0P8601
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

87. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
346. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
347. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
348. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
349. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11090/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUSA PRIMA RIZWARI
18025509
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

88. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
350. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
351. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
352. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
353. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11091/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
OCSC GLOBAL
17101793
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

89. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
354. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
355. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
356. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
357. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11092/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PEN INDONESIA
JJ0P6774
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

90. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
358. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
359. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
360. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
361. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11093/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERMATA MAKMUR SEJAHTERA
JJ0P6122
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

91. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
362. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
363. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
364. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
365. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11094/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PILAR EMPAT PENJURU
19344721
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

92. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
366. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
367. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
368. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
369. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11095/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PILAR USAHA BERSAMA
19288589
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

93. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
370. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
371. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
372. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
373. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11096/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PITARA INDAH MEBEL
20016129
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

94. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
374. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
375. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
376. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
377. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11097/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PRINCIPIA
18339588
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

95. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
378. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
379. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
380. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
381. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11098/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PROTEKSINDO UTAMA MULIA
18095580
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

96. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
382. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
383. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
384. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
385. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11099/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT JIAN XIN INTERNATIONAL
19275693
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

97. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
386. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
387. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
388. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
389. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11100/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT MITRA ANDALAN SERVICE
19267725
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

98. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
390. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
391. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
392. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
393. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11101/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT MITRA TEKNO SOLUSI
20075343
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

99. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
394. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
395. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
396. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
397. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11102/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. BANGUN NUSA PROPERTINDO
20157009
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

100. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
398. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
399. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
400. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
401. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11103/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. BERMAIN ANALITIKA INDONESIA
20068289
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

101. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
402. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
403. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
404. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
405. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11104/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. CANTAS SOLUSI INOVASI
20101286
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

102. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
406. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
407. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
408. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
409. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11105/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. GLOBAL MEDIPRO INVESTAMA
20084818
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

103. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
410. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
411. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
412. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
413. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11106/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. SANTOS AGRO ABADI
19272947
di
Seram Bagian Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

104. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
414. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
415. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
416. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
417. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11107/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. TRIAS NIAGATAMA SEJAHTERA
20043198
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

105. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffff.Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
418. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
419. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
420. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
421. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11108/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. TRIPPLE MAR INTERNATIONAL
19263187
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

106. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
422. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
423. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
424. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
425. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11109/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PURNAMA TEKNIK STEEL
JJ0P6527
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

107. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
426. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
427. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
428. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
429. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11110/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RAWAS PALMA PRATAMA
JJ0P7835
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

108. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttt.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
430. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
431. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
432. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
433. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11111/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
REKANTARA INDOKREASI
18073887
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

109. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
434. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
435. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
436. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
437. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11112/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RITZ MEGA PRATAMA
20026056
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

110. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
438. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
439. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
440. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
441. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11113/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SABUT MAS ABADI
18095566
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

111. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
442. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
443. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
444. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
445. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11114/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAE KWANG
19258086
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

112. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
446. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
447. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
448. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
449. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11115/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAFFRON INTI PRATAMA
20008151
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

113. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
450. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
451. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
452. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
453. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11116/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAPTA MUTU UTAMA
18020475
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

114. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
454. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
455. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
456. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
457. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11117/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA KEMAS ABADI
20135658
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

115. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
458. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
459. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
460. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
461. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11118/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA TATA SOLUSI
JJ0P8705
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

116. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
462. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
463. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
464. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
465. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11119/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARI BUMI SAKTI
18104975
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

117. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
466. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
467. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
468. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
469. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11120/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SD MUHAMMADIYAH 09 PLUS
20027030
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

118. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
470. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
471. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
472. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
473. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11121/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SD MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA
19340212
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

119. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
474. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
475. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
476. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
477. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11122/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SEKRETARIAT PC MUHAMMADIYAH KRAMAT JATI
19339205
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

120. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
478. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
479. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
480. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
481. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11123/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SERVIS CARBURATOR YANTO
20015667
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

121. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
482. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
483. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
484. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
485. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11124/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SETIA BANGUN ABADI
19280765
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

122. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
486. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
487. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
488. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
489. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11125/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SMA MUHAMMADIYAH 16
20203557
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

123. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan
terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
490. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
491. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
492. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
493. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11126/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SMA MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA
19339335
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

124. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
494. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
495. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
496. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
497. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11127/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SMP MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA
19340198
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

125. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
498. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
499. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
500. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
501. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11128/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLUSI ANDALAN PROFESIONAL
20086019
di
Kota Tangerang Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

126. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
502. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
503. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
504. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
505. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11129/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
STIMIK WIDURI
JJ0P6472
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

127. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
506. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
507. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
508. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
509. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11130/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
STISIP WIDURI
JJ0P6471
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

128. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu
kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang
BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta
penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
510. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
511. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
512. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
513. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11131/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
STUFFINDO
JJ0P6993
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

129. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
514. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
515. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
516. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
517. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11132/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TANJUNG NAMASKARA SENTOSA
18119970
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

130. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
518. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
519. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
520. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
521. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11133/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TEMAN BARU
20203492
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

131. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
522. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
523. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
524. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
525. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11134/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
THIANNEL SUMBER SEJAHTERA
19344709
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

132. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah
pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllll.Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
526. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
527. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
528. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
529. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11135/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIGA PILAR CORPORA
JJ0P7827
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

133. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
530. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
531. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
532. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
533. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11136/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD
JJ0P7828
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

134. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
534. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
535. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
536. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
537. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11137/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD (STAFF)
20015011
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

135. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
538. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
539. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
540. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
541. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11138/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIGA SERANGKAI MAJU JAYA
20099238
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

136. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
542. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
543. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
544. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
545. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11139/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIONALE ENTERPRISES INDONESIA
JJ0P7983
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

137. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
546. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
547. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
548. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
549. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11140/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRIDHARMA MITRA PARWATA
20030803
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

138. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
550. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
551. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
552. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
553. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11141/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TUJUH DUA ARTHAJAYA
18097446
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

139. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
554. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
555. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
556. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
557. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11142/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TUNAS MANDIRI BATAVIA
20039858
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

140. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
558. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
559. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
560. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
561. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11144/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
USAHA MANDIRI SUKSES ABADI
19284278
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

141. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
562. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
563. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
564. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
565. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11144/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
USAHA MANDIRI SUKSES ABADI
20018814
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

142. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
566. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
567. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
568. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
569. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11145/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
UTARA SEJATI
JJ0P8349
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

143. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
570. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
571. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
572. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
573. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11146/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VISI INDOTAMA PERKASA
19181948
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

144. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddd.Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
574. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
575. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
576. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
577. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11147/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VIVANIA INDO KREASI
19305173
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

145. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggg.Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
578. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
579. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
580. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
581. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11148/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VOFTE
19297856
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

146. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooo.Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppp.Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
582. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
583. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
584. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
585. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11149/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WAHANA BHAKTI PERSADA JA
JJ0P1171
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

147. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
586. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
587. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
588. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
589. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11150/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WARINGIN AGRO JAYA
18095570
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

148. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

590. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
591. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
592. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
593. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11151/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAYASAN LEMBAGA DAYA DHARMA KAJ
17009205
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

149. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
594. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
595. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
596. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
597. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11152/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAYASAN MAWAR
JJ0P5986
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

150. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

598. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
599. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
600. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
601. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11153/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAYASAN WIYATA SATYA UTAMA
20216728
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

151. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
602. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
603. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
604. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
605. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11154/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YURA LAW OFFICE
14008256
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

152. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

606. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
607. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
608. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
609. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11155/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YURISA STEAM
20011206
di
Kota Tangerang Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

153. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.

2. Kami Menghimbau…
610. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
611. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
612. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
613. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11156/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ZHEJIANG UNIVIEW TECHNOLOGIES CO., LTD
20007340
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

154. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.

2. Kami Menghimbau…
614. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
615. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
616. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
617. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11157/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALBELINA SEJAHTERA
20173766
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

155. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
618. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
619. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
620. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
621. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11158/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANANTA KARYA SEJAHTERA
20117080
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

156. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
622. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
623. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
624. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
625. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11159/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA PELANGI REMITEN
20179641
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

157. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
626. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
627. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
628. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
629. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11160/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASOSIASI E-COMMERCE INDONESIA
20175427
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

158. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
630. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
631. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
632. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
633. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11161/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BATAVIA BERJAYA
20211209
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

159. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
634. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
635. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
636. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
637. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11162/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BCI TRIJAYA RETAILINDO
20175074
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

160. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
638. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
639. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
640. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
641. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11163/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BILANOUV BERSAUDARA
20219475
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

161. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

642. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
643. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
644. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
645. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11164/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GROWTECH ANUGERAH LESTARI
20172124
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

162. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
646. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
647. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
648. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
649. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11165/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
IRUMA TEKNOLOGI NUSANTARA
20171979
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

163. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

650. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
651. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
652. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
653. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11166/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAYA EZRA MEDIUM
20217037
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

164. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.

2. Kami Menghimbau…
654. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
655. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
656. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
657. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11167/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KANTOR NOTARIS DAN PPAT GRACE PARULIAN HUTAGALUNG, S.H
20220178
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

165. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

658. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
659. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
660. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
661. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11168/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KITA TEKNOLOGI ANDALAN
20179918
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

166. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.

2. Kami Menghimbau…
662. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
663. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
664. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
665. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11169/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KOPI ENAK INDONESIA
20167700
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

167. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.

2. Kami Menghimbau…
666. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
667. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
668. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
669. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11170/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MARIELLE INDAH SEJATI
20130291
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

168. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
670. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
671. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
672. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
673. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11171/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MATA AIR PERKASA
20189458
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

169. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

674. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
675. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
676. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
677. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11172/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MATA HARI CEMERLANG
20197068
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

170. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
678. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
679. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
680. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
681. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11173/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAZOSIN PERKASA TEKNIK
20188449
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

171. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
682. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
683. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
684. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
685. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11174/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA ABYUDAYA INDONESIA
20128406
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

172. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
686. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
687. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
688. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
689. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11175/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
OOWL INDONESIA
20178732
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

173. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

690. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
691. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
692. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
693. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11176/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PANIN FINANCIAL TBK
20219617
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

174. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

694. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
695. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
696. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
697. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11177/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PISON BERKAT ABADI
20197074
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

175. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
698. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
699. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
700. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
701. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11178/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT EDMON ARTHA INDONESIA
20197241
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

176. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

702. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
703. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
704. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
705. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11179/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI
20166544
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

177. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.

2. Kami Menghimbau…
706. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
707. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
708. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
709. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11180/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT INSPIRA MULTI TEKNOLOGI
20156586
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

178. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

710. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
711. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
712. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
713. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11181/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT SHARKMIND MITRA INDONESIA
20151218
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

179. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
714. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
715. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
716. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
717. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11182/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. ANEKA PRIMA ELEKTRIKA SEJATI
20136605
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

180. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus


mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
718. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
719. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
720. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
721. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11183/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. HARMONI NASIONAL TEKNOLOGI INDONESIA
20112350
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

181. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
722. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
723. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
724. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
725. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11184/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RANCANG CIPTA NUANSA
20214657
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

182. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

726. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
727. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
728. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
729. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11185/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TOWARD RESEARCH BUSINESS
20189805
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

183. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
730. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
731. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
732. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
733. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11186/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRANS NIKEL INDONESIA
20199607
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

184. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
734. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
735. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
736. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
737. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11187/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ABIRAMA BANDHA SEJAHTERA
20102597
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

185. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
738. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
739. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
740. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
741. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11188/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ADOVASZ INDONESIA
19302021
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

186. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

742. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
743. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
744. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
745. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11189/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AIC INDO MEDIKA
20010047
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

187. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

746. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
747. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
748. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
749. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11190/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AJITA INDONESIA
20118440
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

188. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga)
bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya
didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
750. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
751. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
752. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
753. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11191/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALAMI BERSINAR GEMILAU
19285375
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

189. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi
peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

754. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
755. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
756. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
757. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11192/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALBEMARLE CHEMICALS INDONESIA
20017025
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

190. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
758. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
759. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
760. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
761. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11193/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALCO PRIMA SEJATI
20139567
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

191. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

762. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
763. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
764. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
765. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11194/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALUMADA KARYA PRATAMA
19191227
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

192. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
766. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
767. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
768. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
769. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11195/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANDALAN NUSANTARA TEKNOLOGI
JJ0P6591
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

193. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
770. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
771. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
772. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
773. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11196/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANDALAN TEKNOLOGI INOVASI
JJ0P6797
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

194. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
774. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
775. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
776. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
777. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11197/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANJOLY BINTANG MAS
19194375
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

195. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

778. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
779. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
780. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
781. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11198/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANUGERAH INOVASI SEJAHTERA
19280928
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

196. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
782. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
783. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
784. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
785. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11199/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AQUILA SPONGE NICKEL
15014055
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

197. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
786. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
787. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
788. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
789. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11200/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARMADA SENTOSA PT
15091686
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

198. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
790. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
791. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
792. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
793. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11201/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARTHA ASIA SOLUSINDO
18251031
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

199. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

794. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
795. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
796. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
797. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11202/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA INNOVATIONS INDONESIA
19181474
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

200. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

798. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
799. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
800. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
801. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11203/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA INTI SEJAHTERA
18259953
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

201. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
802. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
803. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
804. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
805. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11204/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA SOLUSI LOGISTIK
19189448
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

202. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

806. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
807. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
808. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
809. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11205/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BAHAMA BANGUN KONSTRUKSI
20094483
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

203. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

810. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
811. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
812. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
813. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11206/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BALI INVESTA GRIYA
16004648
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

204. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.Upah prorate
tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

814. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
815. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
816. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
817. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11207/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BATAVIA DEKORASI
19222257
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

205. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

818. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
819. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
820. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
821. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11208/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BATIK PASTEL INDONESIA
18259898
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

206. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
822. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
823. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
824. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
825. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11209/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERKAH IBNU ABBAS
19151961
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

207. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
826. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
827. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
828. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
829. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11210/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERKAT LANGGENG INTERNASIONAL
19193833
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

208. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

830. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
831. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
832. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
833. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11211/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERKAT SATRIA GEMILANG
16057020
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

209. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
834. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
835. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
836. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
837. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11212/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERSINAR CANTIK ALAMI
19285478
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

210. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
838. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
839. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
840. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
841. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11213/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BHAR NUSANTARA ARTHA
JJ0P7797
di
-

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

211. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
842. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
843. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
844. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
845. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11214/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - BOGOR1
19234149
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

212. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

846. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
847. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
848. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
849. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11215/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - NISP KEDIRI
19230709
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

213. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

850. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
851. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
852. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
853. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11216/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - NISP MADIUN
19232331
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

214. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
854. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
855. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
856. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
857. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11217/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - NISP MALANG
19232303
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

215. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

858. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
859. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
860. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
861. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11218/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - SURABAYA1
19234382
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

216. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

862. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
863. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
864. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
865. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11219/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - SURABAYA2
19234394
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

217. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

866. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
867. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
868. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
869. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11220/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVO HUMANIKA PERKASA PT - UNISADHUGUNA
19334769
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

218. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

870. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
871. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
872. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
873. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11221/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRILIAN INDAH GEMILANG
20045561
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

219. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
874. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
875. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
876. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
877. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11222/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUANA TRANS SEJAHTERA
20026791
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

220. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

878. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
879. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
880. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
881. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11223/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUMI KONAWE MINERINA
JJ0P7933
di
Kendari

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

221. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

882. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
883. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
884. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
885. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11224/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIGADING INTERNATIONAL BULK TERMINAL
JJ0P6858
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

222. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

886. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
887. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
888. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
889. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11225/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIPTA BARU MANDIRI
20064706
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

223. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
890. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
891. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
892. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
893. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11226/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIPTA KARYA KONSTRUKSINDO
18126232
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

224. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

894. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
895. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
896. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
897. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11227/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CITRA MULTI PRATAMA
19265887
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

225. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

898. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
899. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
900. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
901. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11228/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CITRA SUKSES NUTRINDO
19173555
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

226. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

902. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
903. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
904. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
905. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11229/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CLAWSTEK BUSINESS INDONESIA
19348721
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

227. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
906. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
907. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
908. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
909. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11230/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CLOUDTRONICS INDONESIA JAYA
20120611
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

228. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

910. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
911. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
912. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
913. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11231/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CV GALANG MEDIA BUANA
19306193
di
Kota Tangerang Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

229. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

914. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
915. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
916. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
917. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11232/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DAPUR PENYET GRUP
15040550
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

230. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

918. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
919. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
920. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
921. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11233/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DAYA BAJATAMA SUKSES
20011524
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

231. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

922. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
923. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
924. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
925. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11234/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DEWO SEJAHTERA BERSAMA
20032962
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

232. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
926. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
927. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
928. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
929. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11235/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DUTA DAYA PRIMA
18268573
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

233. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

930. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
931. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
932. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
933. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11236/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DUTA MARINE PERDANA
JJ0P8314
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

234. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

934. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
935. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
936. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
937. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11237/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DWI BUMI EKA MANDIRI
19189099
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

235. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

938. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
939. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
940. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
941. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11238/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ELKEN GLOBAL INDONESIA
20058305
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

236. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
942. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
943. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
944. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
945. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11239/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ENERGI GLOBAL PERKASA
19172404
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

237. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

946. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
947. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
948. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
949. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11240/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EWP INDONESIA
JJ0P8259
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

238. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

950. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
951. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
952. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
953. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11241/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FAAFAN TRADING INTERNATIONAL
19320887
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

239. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

954. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
955. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
956. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
957. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11242/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FAMACO CITA LEONO
20069096
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

240. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil,
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3
(tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
958. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
959. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
960. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
961. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11243/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FARIN INDUSTRI NUSANTARA
18001205
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

241. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

962. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
963. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
964. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
965. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11244/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FARMCO KIMIA
19226413
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

242. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

966. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
967. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
968. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
969. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11245/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FIKASA BINTANG CEMERLANG
JJ0P8569
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

243. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

970. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
971. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
972. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
973. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11246/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GAGAS WACANA REFORMASI
19203221
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

244. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

974. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
975. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
976. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
977. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11247/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GARUDA DIGITAL INFORMASI
19207521
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

245. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran


harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran
bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
978. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
979. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
980. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
981. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11248/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GELARAN JAYA MANUNGGAL
19170017
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

246. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

982. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
983. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
984. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
985. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11249/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GENAIR NUSAINDO
19054229
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

247. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

986. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
987. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
988. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
989. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11250/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GENERAL LAJU
JJ0P8348
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

248. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

990. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
991. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
992. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
993. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11251/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GENERASI INFORMASI OPTIMA
19326014
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

249. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll.Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang
upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
994. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
995. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
996. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
997. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11252/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL CIPTA LINEA
19235309
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

250. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

998. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
999. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1000. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1001. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11253/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL EKOLOGI INDONESIA
20078772
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

251. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1002. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1003. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1004. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1005. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11254/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL PAHALA RASA
15100702
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

252. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1006. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1007. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1008. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1009. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11255/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL PAHALA RENTAL
JJ0P8648
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

253. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

2. Kami Menghimbau…
1010. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan
pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1011. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1012. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1013. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11256/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL STAR HARVEST
17096519
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

254. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1014. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1015. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1016. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1017. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11257/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GOLDEN CARE NUSANTARA
20002886
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

255. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1018. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1019. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1020. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1021. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11258/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GRAHA PESONA ELOK
19320664
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

256. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1022. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1023. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1024. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1025. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11259/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GREEN GOLD TRANS AND TRADE
20064678
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

257. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1026. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1027. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1028. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1029. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11260/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HAMENGKU INDONESIA JANUTAMA
20140427
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

258. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1030. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1031. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1032. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1033. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11261/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HUSWAH MUSTIKA PRATAMA
19154992
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

259. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1034. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1035. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1036. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1037. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11262/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOMAS SUSEMI JAYA (EXECUTIVE)
JJ0P7540
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

260. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1038. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1039. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1040. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1041. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11263/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOTOP BERKAH ABADI
20049232
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

261. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.Upah prorate
tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1042. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1043. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1044. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1045. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11264/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
J & J MANAGEMENT
20012786
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

262. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.Upah prorate
tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1046. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1047. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1048. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1049. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11265/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JASA MITRA BISNIS INDONESIA
19222960
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

263. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1050. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1051. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1052. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1053. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11266/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAWDAT TEKNOLOGI INDONESIA
20090642
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

264. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1054. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1055. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1056. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1057. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11267/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JELUTUNG LESTARI CHEMICAL
19348276
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

265. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1058. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1059. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1060. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1061. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11268/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JOYO ELEKTRONIK PERKASA
20045845
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

266. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1062. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1063. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1064. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1065. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11269/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KAP ANDI RUSWANDI WISNU & REKAN
20018662
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

267. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1066. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1067. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1068. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1069. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11270/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KAPAL API
18245762
di
Kota Surabaya

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

268. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1070. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1071. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1072. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1073. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11271/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARYA LOGOS INDONESIA
17017692
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

269. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1074. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1075. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1076. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1077. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11272/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARYADEKA ALAM ASRI
18246659
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

270. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1078. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1079. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1080. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1081. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11273/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KAYA KREASI MAJU
19186526
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

271. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1082. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1083. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1084. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1085. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11274/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KELUARGA ANUGERAH YANG ABADI
19258499
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

272. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1086. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1087. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1088. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1089. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11275/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KIDSPLACE TECHNOLOGY DEVELOPMENT - CABANG LIPPO MALL PURI
20026826
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

273. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1090. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1091. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1092. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1093. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11276/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KODEDATA SAINS TEKNOLOGI
20011435
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

274. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1094. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1095. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1096. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1097. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11277/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KONINIS FAJAR MINERAL
20168503
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

275. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1098. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1099. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1100. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1101. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11278/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KONPEKSI MARTINI
19252041
di
Blora

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

276. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1102. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1103. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1104. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1105. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11279/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KOPI BENERAN INDONESIA
19192195
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

277. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1106. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1107. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1108. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1109. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11280/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KORESIA BAHANA SEJATI
19156378
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

278. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1110. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1111. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1112. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1113. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11281/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KREATIF IMAJI GLOBAL
20016952
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

279. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1114. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1115. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1116. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1117. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11282/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KSP ARTHA TUNAI MANDIRI
20038950
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

280. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1118. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1119. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1120. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1121. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11283/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KURNIA MANDIRI PERSADA
19178993
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

281. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1122. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1123. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1124. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1125. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11284/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KUSNIYATI MELATI
19231792
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

282. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1126. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1127. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1128. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1129. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11285/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ABOT DELI
17090817
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

283. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1130. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1131. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1132. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1133. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11286/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ABS BOWLING PTE LTD
19216512
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

284. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1134. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1135. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1136. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1137. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11287/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ABYAKTA AGRA PERSADA
18288135
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

285. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1138. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1139. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1140. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1141. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11288/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ADIFAS INFOTECH UTAMA
19005927
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

286. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1142. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1143. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1144. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1145. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11289/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ADOP INDO LESTARI
18025042
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

287. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1146. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1147. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1148. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1149. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11290/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ADYABINTANG PRASETYA
19152135
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

288. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1150. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1151. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1152. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1153. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11291/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AGUNG MULIA JAYA MOTOR
18216923
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

289. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1154. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1155. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1156. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1157. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11292/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AGUNG PRATAMA TEXTILINDO
18008823
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

290. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1158. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1159. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1160. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1161. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11293/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AIRLANGGA MITRA UTAMA
19021657
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

291. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1162. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1163. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1164. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1165. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11294/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALBEL AGRO LESTARI
19154112
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

292. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1166. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1167. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1168. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1169. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11295/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALFA OMEGA TEKNIK
19073729
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

293. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1170. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1171. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1172. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1173. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11296/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALJABER HEAVY LIFT AND TRANSPORT
18160794
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

294. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1174. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1175. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1176. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1177. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11297/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALLUNID NUSANTARA GLOBALINDO
18020499
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

295. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1178. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1179. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1180. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1181. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11298/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ALMAJID AGARWOOD
17051797
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

296. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1182. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1183. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1184. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1185. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11299/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AMBARA KARYA PROMOSINDO
17130393
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

297. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan


iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1186. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1187. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1188. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1189. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11300/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANDALAN SATRIA PERMAI
19075736
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

298. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1190. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1191. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1192. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1193. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11301/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANDALAS MEGATAMA PERSADA
19019019
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

299. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1194. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1195. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1196. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1197. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11302/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANDIL PERDANA ENERGY
JJ0P6571
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

300. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1198. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1199. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1200. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1201. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11303/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANGGREK CENDRAWASIH SINERGY
18311555
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

301. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua
puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1202. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1203. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1204. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1205. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11304/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANTAR JASA XPRESS
17108255
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

302. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1206. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1207. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1208. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1209. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11305/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANUGERAH SATU LIMA TIGA
17002627
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

303. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1210. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1211. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1212. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1213. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11306/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ANUGRAH ASRI GLOBALINDO
19058419
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

304. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1214. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1215. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1216. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1217. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11307/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARA SYNERGY INDONESIA
17034646
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

305. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan
hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata
3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca
yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1218. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1219. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1220. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1221. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11308/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AREPA NASTAKOM MADANI
19075927
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

306. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran
Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1222. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1223. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1224. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1225. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11309/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARGENTA AKHILA UTAMA
20116703
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

307. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1226. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1227. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1228. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1229. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11310/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARNOAH WISATA INDAH
18223752
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

308. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1230. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1231. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1232. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1233. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11311/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AROBS SOLUTION
18104910
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

309. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1234. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1235. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1236. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1237. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11312/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ARTHA MITRA ADIPRAKARSA
17144146
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

310. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1238. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1239. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1240. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1241. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11313/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASE CATERING
19042630
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

311. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1242. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1243. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1244. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1245. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11314/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIA ENERGI INTERNATIONAL
18163465
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

312. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1246. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1247. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1248. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1249. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11315/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASIAN BERDIKARI CEMERLANG
19106781
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

313. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1250. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1251. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1252. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1253. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11316/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ASOSIASI PERGURUAN TINGGI KATOLIK
18157707
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

314. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1254. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1255. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1256. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1257. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11317/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ATRINCO MULIA SEJATI
18128718
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

315. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1258. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1259. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1260. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1261. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11318/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
AYODYA CIPTA PERDANA
18337093
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

316. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1262. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1263. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1264. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1265. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11319/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BAHAMA MANDIRI
15039521
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

317. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1266. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1267. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1268. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1269. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11320/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BAHAMA SUMBER UTAMA
15039519
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

318. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1270. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1271. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1272. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1273. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11321/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BAHTERA PINTAS UTAMA
18056968
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

319. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1274. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1275. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1276. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1277. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11322/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BAJA INTI LOGAM
19083220
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

320. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1278. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1279. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1280. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1281. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11323/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BALINDO PRATAMA SUKSES
18044984
di
Kota Denpasar

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

321. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1282. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1283. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1284. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1285. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11324/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BANGKIT RAHARJA ABADA
19053114
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

322. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1286. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1287. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1288. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1289. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11325/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BANGUN KRIDA MANDIRI
18077454
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

323. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1290. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1291. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1292. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1293. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11326/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BANGUN SELARAS MANDIRI
18036173
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

324. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1294. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1295. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1296. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1297. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11327/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BANGUNINDO TEKNUSA JAYA
19099902
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

325. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1298. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1299. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1300. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1301. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11328/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BARAKAT ALJOOD INTERNATIONAL
19236543
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

326. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1302. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1303. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1304. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1305. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11329/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BARARI UTAMA GLOBAL
18056959
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

327. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1306. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1307. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1308. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1309. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11330/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BATIK TEKNO INVESTAMA
18200911
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

328. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1310. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1311. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1312. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1313. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11331/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BEKASI HARAPAN INDAH
18057289
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

329. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1314. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1315. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1316. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1317. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11332/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BENTANGAN CITRA MAS
17130399
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

330. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1318. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1319. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1320. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1321. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11333/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERINGIN CAHYA GEMILANG
16113270
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

331. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1322. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1323. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1324. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1325. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11334/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERKAT ANUGRAH PERSADA
15113355
di
Surabaya

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

332. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1326. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1327. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1328. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1329. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11335/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERKAT MAJU KARYA
17031397
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

333. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1330. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1331. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1332. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1333. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11336/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BERLIAN MULTI INVESTAMA
17009803
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

334. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1334. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1335. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1336. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1337. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11337/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BEVERLY RESIDENCE
19033062
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

335. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1338. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1339. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1340. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1341. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11338/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BIJAX PROFESIONAL INDONESIA
18048603
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

336. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1342. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1343. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1344. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1345. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11339/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BIN FURNINDO SEJATI
19054010
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

337. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1346. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1347. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1348. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1349. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11340/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BINA BALANTAK UTAMA
17029713
di
Sorong

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

338. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1350. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1351. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1352. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1353. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11341/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BINTANG CAHAYA PERKASA
17097238
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

339. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1354. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1355. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1356. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1357. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11342/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BINTANG CATURKARSA LINES
19087163
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

340. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1358. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1359. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1360. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1361. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11343/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BISNIS LINTAS INDONESIA
17098892
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

341. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1362. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1363. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1364. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1365. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11344/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BLAO PRIMA PERKASA
18048403
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

342. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1366. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1367. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1368. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1369. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11345/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BOGA ANDALAN SEJAHTERA
17129636
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

343. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1370. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1371. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1372. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1373. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11346/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BOGOR SUKSES MANDIRI
15048565
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

344. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1374. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1375. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1376. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1377. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11347/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BRAVA INTERIOR
17022412
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

345. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1378. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1379. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1380. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1381. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11348/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUANA AVIASI SOLUSINDO
19038655
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

346. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1382. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1383. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1384. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1385. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11349/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUANA CARGO LOGISTICS
19144482
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

347. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1386. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1387. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1388. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1389. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11350/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUANA KENCANA MAS
18077293
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

348. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1390. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1391. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1392. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1393. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11351/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BULK COMMODITIES INDONESIA
18044288
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

349. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1394. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1395. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1396. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1397. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11352/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUMI BERKAH MODA
18033821
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

350. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1398. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1399. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1400. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1401. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11353/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUMI SATELIT INDONESIA
17187852
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

351. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1402. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1403. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1404. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1405. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11354/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUMINDO GLOBAL RAYA
15059278
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

352. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1406. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1407. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1408. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1409. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11355/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUNDA ANI FOOD AND CAKE
19125358
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

353. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1410. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1411. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1412. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1413. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11356/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
BUSINESS BREAKTHROUGH INDONESIA
19236015
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

354. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1414. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1415. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1416. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1417. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11357/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CAHAYA AMANAH SENTOSA
19283621
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

355. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1418. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1419. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1420. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1421. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11358/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CAHAYA MAS TEKNOLOGI INDONESIA
19063770
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

356. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1422. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1423. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1424. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1425. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11359/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CAHAYA PUTRA MANDIRI
18037273
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

357. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara borongan atau
satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah
rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1426. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1427. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1428. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1429. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11360/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CAKRA INTI ARTHA
19085915
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

358. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1430. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1431. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1432. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1433. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11361/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CANTIK ANUGERAH PESONA
18122153
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

359. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1434. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1435. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1436. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1437. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11362/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHANGTAI INTERNATIONAL TRADING
18134512
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

360. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1438. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1439. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1440. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1441. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11363/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHEMINDO INTI USAHA
17086828
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

361. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1442. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1443. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1444. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1445. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11364/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHEMINDO PUTRA MANDIRI
17119420
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

362. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1446. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1447. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1448. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1449. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11365/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHERUBIM BERKAT ABADI
19220724
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

363. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1450. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1451. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1452. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1453. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11366/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHINA NORTH INDUSTRIES CORPORATION (NORINCO)
20130616
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

364. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1454. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1455. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1456. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1457. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11367/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CHINA TEXMATECH CO., LTD
18174558
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

365. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1458. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1459. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1460. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1461. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11368/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIKAMPEK PERKASA ABADI
18078297
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

366. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25
(dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan
cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1462. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1463. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1464. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1465. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11369/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIKAMPEK SEJAHTERA ABADI
18078326
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

367. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1466. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1467. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1468. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1469. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11370/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIPTA HUTAMA MARANTI
19021434
di
Morowali Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

368. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1470. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1471. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1472. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1473. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11371/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIPTA JAYA INDONESIA
17008755
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

369. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1474. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1475. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1476. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1477. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11372/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CIREBON SUKSES MANDIRI
17122693
di
-

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

370. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1478. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1479. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1480. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1481. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11373/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CITRA ALAM SEMESTA
17004079
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

371. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1482. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1483. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1484. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1485. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11374/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CITRA DIGITAL LINTAS
19050990
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

372. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1486. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1487. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1488. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1489. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11375/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CITRA POWERINDO SAKTI
19197355
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

373. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1490. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1491. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1492. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1493. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11376/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
COMPAGNIE MITRA ABADI
19082048
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

374. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1494. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1495. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1496. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1497. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11377/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CRYSTAL GLASS
19233967
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

375. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1498. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1499. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1500. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1501. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11378/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
CYBER TECH INDONESIA
17082172
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

376. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1502. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1503. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1504. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1505. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11379/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DARMO BERKAT PERSADA
15113549
di
Surabaya

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

377. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1506. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1507. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1508. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1509. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11380/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DARSHANAA OIL AND ENERGY INDONESIA
18006374
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

378. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
cccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc.
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1510. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1511. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1512. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1513. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11381/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DATUMSTRUCT INDONESIA
19092395
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

379. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1514. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1515. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1516. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1517. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11382/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DB INSURANCE CO. LTD
18036230
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

380. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1518. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1519. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1520. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1521. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11383/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DELCOIN TUNAS ABADI
17095050
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

381. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1522. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1523. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1524. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1525. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11384/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DELMI SHOES SEPATU SANDAL
19251768
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

382. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy.
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1526. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1527. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1528. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1529. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11385/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DEMSSKA MANDIRI SEJAHTERA
19207582
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

383. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1530. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1531. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1532. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1533. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11386/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DESCO DINAMIS INDONESIA
18079093
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

384. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1534. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1535. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1536. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1537. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11387/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DEXA INVESTA MANDIRI PT
16066233
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

385. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1538. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1539. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1540. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1541. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11388/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DHESA BANGUN NEGERI
17101791
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

386. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1542. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1543. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1544. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1545. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11389/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DIADYANI TIMBER
17029515
di
Sorong

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

387. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1546. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1547. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1548. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1549. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11390/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DIAN PRATIWI
17017302
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

388. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1550. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1551. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1552. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1553. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11391/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DIGITAL KREATIF INDONESIA
18039895
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

389. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1554. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1555. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1556. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1557. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11392/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DILY EXPRESS
18237708
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

390. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1558. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1559. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1560. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1561. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11393/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DINAMIKA KERINDO MANDALA
18089466
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

391. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1562. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1563. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1564. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1565. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11394/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DRAGON JAKARTA
16027994
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

392. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1566. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1567. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1568. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1569. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11395/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DUNIA INDAH MAKMUR
17092205
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

393. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1570. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1571. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1572. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1573. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11396/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DUTA LABORA SOLUSI
18221545
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

394. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1574. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1575. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1576. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1577. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11397/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DWI SAPTA TRANS
17007756
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

395. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1578. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1579. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1580. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1581. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11398/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DWIPUTRA MANDIRI SEJAHTERA
18089766
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

396. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1582. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1583. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1584. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1585. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11399/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
DYTAINDO ALDA ABADI
19124468
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

397. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1586. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1587. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1588. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1589. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11400/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EKA BHAKTI MEGA SENTOSARAYA
17143183
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

398. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1590. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1591. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1592. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1593. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11401/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EKRUT TEKNOLOGI UTAMA
20038382
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

399. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1594. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1595. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1596. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1597. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11402/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ELEKTRONIK DATA CASTELINDO
18020510
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

400. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1598. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1599. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1600. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1601. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11403/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ELIM DUTA DARMA
19076054
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

401. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1602. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1603. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1604. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1605. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11404/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EM JALLA 1986
18157600
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

402. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1606. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1607. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1608. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1609. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11405/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ENGUANG TRADING INDONESIA
18012097
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

403. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1610. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1611. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1612. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1613. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11406/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ENLIGHT MANAJEMEN INDONESIA
18009077
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

404. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1614. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1615. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1616. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1617. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11407/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ENVIRO BIO LESTARI
18039354
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

405. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1618. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1619. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1620. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1621. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11408/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ERA CAKRAVASTYA NUSANTARA
19005509
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

406. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1622. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1623. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1624. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1625. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11409/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ESHA PARAMA TEKNOLOGI
19190664
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

407. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1626. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1627. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1628. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1629. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11410/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EVERFRESH
17004106
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

408. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1630. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1631. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1632. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1633. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11411/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
EZRAGREEN INDONESIA
18217029
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

409. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1634. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1635. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1636. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1637. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11412/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FACEFLUX INTERNATIONAL
18037653
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

410. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1638. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1639. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1640. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1641. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11413/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FARIN KIWI INDONESIA
19153553
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

411. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1642. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1643. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1644. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1645. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11414/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FIONA INCA SARIRASA
17049825
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

412. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1646. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1647. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1648. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1649. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11415/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FLARIS ENERGY
15022001
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

413. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1650. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1651. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1652. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1653. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11416/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
FOCUSINDO INTERMACS
17019832
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

414. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan dan


penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10)
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1654. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1655. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1656. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1657. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11417/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GARUDA LANGGENG INDONESIA
19154102
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

415. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1658. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1659. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1660. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1661. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11418/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GAVAN PRODUCTS INDONESIA
18002916
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

416. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1662. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1663. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1664. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1665. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11419/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GAVIN NASIONAL JAYA
17047555
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

417. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1666. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1667. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1668. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1669. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11420/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEMA PANDU MEDIA
18035440
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

418. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara harian
maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari dikalikan
25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1670. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1671. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1672. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1673. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11421/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEMA PEDULI
17181574
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

419. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1674. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1675. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1676. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1677. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11422/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEMALINDO KREASI INDONESIA
19091624
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

420. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1678. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1679. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1680. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1681. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11423/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEMBIRA SUKSES BERSAMA
17044629
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

421. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1682. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1683. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1684. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1685. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11424/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEMMA OPTIMA DAHANA
19014025
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

422. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung pada
keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah sebulan
sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas) bulan
terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1686. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1687. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1688. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1689. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11425/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GENERASI PASTI SUKSES
19196149
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

423. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan dasar
pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1690. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1691. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1692. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1693. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11426/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO
18017375
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

424. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1694. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1695. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1696. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1697. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11427/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEREJA SANTA HELENA
17020041
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

425. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1698. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1699. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1700. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1701. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11428/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GEREJA SANTO SERVATIUS
17076004
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

426. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1702. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1703. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1704. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1705. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11429/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GHERA MULTI WAHANA
17107190
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

427. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1706. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1707. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1708. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1709. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11430/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLASCO HATINDO
17006344
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

428. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1710. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1711. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1712. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1713. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11431/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL ENERGI MAKMUR
18112237
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

429. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1714. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1715. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1716. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1717. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11432/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL FISKAL SOLUSI ASIA
18105046
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

430. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1718. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1719. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1720. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1721. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11433/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL METATRIP TEKNOLOGI
19009778
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

431. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1722. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1723. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1724. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1725. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11434/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL MITRA KARYA SEJATI
17144287
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

432. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1726. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1727. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1728. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1729. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11435/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GLOBAL TRADING INVESTMENT AND MANAGEMENT
18164145
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

433. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1730. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1731. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1732. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1733. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11436/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GRAHA PRIMA ENVIRO
20029786
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

434. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1734. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1735. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1736. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1737. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11437/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
GRANDIA PRIMATAMA SENTOSA
19207768
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

435. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1738. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1739. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1740. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1741. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11438/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HAGEBIZ KARUNIA LESTARI
19030603
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

436. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1742. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1743. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1744. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1745. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11439/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HANADORA NIAGATAMA
18008227
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

437. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1746. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1747. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1748. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1749. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11440/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HEKSA JAGADDHITA ABADI
18310413
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

438. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1750. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1751. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1752. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1753. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11441/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HIDROSISTEM JAYA MANDIRI
18200929
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

439. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1754. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1755. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1756. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1757. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11442/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HIRUTA INDONESIA JAYA
19191169
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

440. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1758. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1759. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1760. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1761. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11443/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HUTAN MAHLIGAI
18128651
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

441. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1762. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1763. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1764. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1765. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11444/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
HYTORC UNEX INDONESIA
19190628
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

442. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1766. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1767. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1768. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1769. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11445/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
IIN JAYA LOGAM
18048558
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

443. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1770. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1771. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1772. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1773. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11446/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
IKATAN NASIONAL TENAGA AHLI KONSULTAN INDONESIA
20108725
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

444. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1774. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1775. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1776. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1777. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11447/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
IKHTIAR BARAYA UTAMA
17108482
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

445. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1778. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1779. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1780. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1781. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11448/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
IMAGI MEDIACORE ASIA
18048585
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

446. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1782. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1783. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1784. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1785. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11449/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INAKI PRIMERA BIZ
18039373
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

447. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1786. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1787. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1788. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1789. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11450/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDAH CIPTA RAHAYU
18058791
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

448. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1790. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1791. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1792. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1793. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11451/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDAH MAHKOTA
18160988
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

449. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1794. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1795. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1796. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1797. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11452/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDAH MITRA ANUGERAH
20167501
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

450. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1798. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1799. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1800. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1801. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11453/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDAH TARUTAMA CIPTA
19017509
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

451. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1802. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1803. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1804. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1805. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11454/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDO ALAM MUGI ABADI
18160796
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

452. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1806. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1807. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1808. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1809. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11455/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDO CHINA WORLD
18045001
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

453. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1810. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1811. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1812. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1813. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11456/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDO TRIKARYA
18095729
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

454. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1814. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1815. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1816. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1817. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11457/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOBILLBOARD
18112191
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

455. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1818. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1819. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1820. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1821. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11458/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOGLOBAL SPECTRAMATRIX
18050633
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

456. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1822. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1823. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1824. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1825. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11459/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOSARANA PRIMA
19007847
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

457. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1826. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1827. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1828. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1829. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11460/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOTEHNIK AGUNG PERKASA
18344057
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

458. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1830. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1831. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1832. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1833. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11461/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INDOTIMAS SYIFA PERKASA
19094307
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

459. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1834. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1835. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1836. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1837. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11462/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INFINITI MULTI DIMENSI IMD
18072003
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

460. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1838. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1839. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1840. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1841. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11463/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INFORMASI TEKNOLOGI SEKURITI INDONESIA
17057663
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

461. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1842. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1843. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1844. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1845. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11464/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTA RAHAYU ABADI
18128691
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

462. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1846. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1847. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1848. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1849. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11465/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTEGRASI SINERGI SISTEM
18357266
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

463. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1850. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1851. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1852. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1853. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11466/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTEKNOLOGI UTAMA
17016694
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

464. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1854. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1855. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1856. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1857. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11467/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTER TABLE TOP COMPANY (ISLE OF MAN) LIMITED
19068647
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

465. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1858. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1859. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1860. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1861. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11468/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTI PLASTINDO PRIMA
18380365
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

466. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1862. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1863. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1864. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1865. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11469/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
INTI RAHARJA MOTOR
18218599
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

467. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1866. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1867. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1868. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1869. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11470/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAKARTA PRINTER JAYA
19098613
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

468. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1870. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1871. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1872. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1873. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11471/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JASA KREASI VISUAL
19064509
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

469. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1874. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1875. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1876. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1877. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11472/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAVA GLOBAL FUTURES
17041684
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

470. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1878. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1879. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1880. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1881. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11473/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAVA PUSAT EDUKASI
19257663
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

471. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1882. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1883. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1884. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1885. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11474/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAVA SEED INDONESIA
19019325
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

472. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1886. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1887. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1888. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1889. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11475/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAWARA EDU KASIH INDONESIA
16136152
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

473. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1890. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1891. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1892. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1893. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11476/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JAYA TRANSTAMA INTERNUSA
18008373
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

474. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan secara
borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran
dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1894. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1895. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1896. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1897. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11477/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JBH INTERNASIONAL JAYA
18216522
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

475. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1898. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1899. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1900. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1901. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11478/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JELITA SUKSES BAHAGIA
20212390
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

476. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1902. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1903. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1904. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1905. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11479/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JEPARI MITRA MANDIRI
19029927
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

477. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1906. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1907. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1908. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1909. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11480/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JING YI PING
18278432
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

478. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1910. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1911. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1912. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1913. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11481/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JO & CO
18039575
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

479. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak diperkenankan


dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya sesuai pasal 1 ayat
(10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang dijadikan
dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1914. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1915. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1916. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1917. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11482/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JOHANES ARCHITECTS
18056934
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

480. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1918. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1919. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1920. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1921. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11483/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JOSANCO CANDRA
17128122
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

481. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1922. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1923. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1924. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1925. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11484/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JUMA BERASPATI INDONESIA
19202616
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

482. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1926. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1927. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1928. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1929. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11485/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JUMA MATAWARI
18002351
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

483. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan secara
harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan tergantung
pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka upah
sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1930. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1931. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1932. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1933. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11486/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
JUMA WIAL INDONESIA
19202642
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

484. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1934. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1935. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1936. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1937. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11487/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KAMAYI KREASINDO
17060875
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

485. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1938. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1939. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1940. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1941. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11488/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KANTOR AKUNTAN PUBLIK NOOR SALIM & REKAN
18385832
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

486. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1942. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1943. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1944. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1945. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11489/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KANTOR NOTARIS JONIFA , SH
17138529
di
-

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

487. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1946. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1947. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1948. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1949. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11490/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KAP KANAKA PURADIREDJA SUHARTONO - JAKARTA BARAT
20047561
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

488. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1950. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1951. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1952. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1953. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11491/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARISMA INDIGO MAHARDIKA
18257573
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

489. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1954. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1955. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1956. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1957. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11492/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARUNA INSAN NATA GRAHA
17007556
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

490. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1958. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1959. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1960. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1961. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11493/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARUNIA GLOBAL PREMIUM
19058381
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

491. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1962. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1963. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1964. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1965. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11494/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARYA ARTURA SERASI
18054769
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

492. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1966. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1967. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1968. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1969. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11495/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARYA INTAN PUSAKA
18161695
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

493. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1970. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1971. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1972. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1973. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11496/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARYA MINING SOLUTIONS
17090051
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

494. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1974. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1975. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1976. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1977. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11497/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KARYA TEJEBESASH
18053130
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

495. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1978. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1979. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1980. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1981. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11498/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KAYBEE INTERINDO
19020387
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

496. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1982. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1983. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1984. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1985. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11499/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KC SOUND
19018784
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

497. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1986. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1987. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1988. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1989. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11500/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KELAPA DUA UTAMA
18161083
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

498. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1990. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1991. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1992. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1993. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11501/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KEMUNING TAMBANG SENTOSA
17138496
di
Batam

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

499. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1994. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1995. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
1996. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
1997. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11502/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KENCANA LANGGENG RASA
17048312
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

500. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

1998. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
1999. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2000. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2001. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11503/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KERITANG BUANA MINING
17138466
di
Batam

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

501. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2002. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2003. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2004. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2005. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11504/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KERUPUK KULIT AZ ZIKRA
19251766
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

502. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2006. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2007. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2008. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2009. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11505/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KESATUAN MAS ABADI
JJ0P5627
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

503. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2010. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2011. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2012. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2013. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11506/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KHARISMA SUKSES PERSADA
19020382
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

504. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2014. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2015. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2016. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2017. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11507/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KIDANG PINAREMAS
18058740
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

505. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2018. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2019. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2020. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2021. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11508/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KONGREGASI HAMBA-HAMBA HATI KUDUS YESUS
17089730
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

506. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2022. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2023. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2024. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2025. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11509/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KOTAK MEDIA DIGITAL
18033771
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

507. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2026. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2027. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2028. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2029. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11510/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KREASI DIGITAL GLOBALINDO
19058452
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

508. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2030. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2031. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2032. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2033. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11511/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KREASI DIGITAL PRIMA
18020485
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

509. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2034. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2035. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2036. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2037. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11512/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KUE KERING MUHIBAH
19251772
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

510. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2038. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2039. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2040. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2041. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11513/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
KUSUMA PERKASAWANA
18079127
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

511. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2042. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2043. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2044. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2045. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11514/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LAW FIRM FRANOVA ADNAN SAID & PARTNERS
19263544
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

512. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2046. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2047. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2048. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2049. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11515/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LEONES KARYA LANGGENG
18056943
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

513. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2050. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2051. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2052. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2053. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11516/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LINGKAR BARAT DEVELOPMENT
18106696
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

514. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2054. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2055. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2056. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2057. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11517/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LINGKAR MEGA KUNINGAN
18089779
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

515. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2058. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2059. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2060. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2061. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11518/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LIS KARYA
17061596
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

516. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2062. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2063. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2064. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2065. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11519/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
LOGOS PRIMA SOLUSI ENERGI
18089407
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

517. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2066. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2067. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2068. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2069. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11520/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAGNA LAND
18132028
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

518. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2070. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2071. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2072. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2073. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11521/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAHAKARYA INVESTAMA ABADI
16066243
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

519. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2074. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2075. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2076. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2077. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11522/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAJ INTERNATIONAL UTAMA
19236201
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

520. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2078. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2079. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2080. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2081. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11523/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAJU MAKMUR JAYA KURNIA
19121681
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

521. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2082. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2083. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2084. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2085. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11524/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAJU SUKSES BERSAMA
19139256
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

522. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2086. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2087. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2088. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2089. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11525/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAJU USAHA BERSAMA
19035437
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

523. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2090. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2091. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2092. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2093. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11526/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MANDIRI ANGELA ABADI
18234090
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

524. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2094. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2095. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2096. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2097. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11527/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MANDIRI CITRA MAKMUR
18325205
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

525. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2098. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2099. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2100. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2101. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11528/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MANUNGGAL MAJU UTAMA
19154074
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

526. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2102. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2103. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2104. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2105. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11529/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAP ARCHITECTS AND ENGINEERS INDONESIA
18128225
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

527. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2106. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2107. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2108. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2109. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11530/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MARANA GEOTHERMAL NUSANTARA
19052704
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

528. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2110. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2111. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2112. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2113. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11531/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MARETA PERSADA
19008531
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

529. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2114. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2115. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2116. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2117. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11532/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MARGONO MART
19124067
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

530. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2118. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2119. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2120. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2121. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11533/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MARKASIA INVESTAMA PRIMA INDONESIA
17009455
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

531. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2122. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2123. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2124. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2125. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11534/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MASFUDIA DIRGARAHARJA
18221126
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

532. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2126. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2127. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2128. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2129. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11535/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MAVIS DIGITAL INDONESIA
18298945
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

533. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2130. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2131. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2132. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2133. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11536/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MEGA IDEAL WORLD
19155874
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

534. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2134. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2135. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2136. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2137. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11537/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MEGA UNIT INDOTAMA
17005163
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

535. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah dibayarkan
secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung dari upah
sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2138. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2139. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2140. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2141. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11538/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MENARA INTERNUSA PRATAMA
19019027
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

536. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2142. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2143. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2144. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2145. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11539/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MENDIOLA DESAIN ASASTA
17007773
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

537. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2146. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2147. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2148. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2149. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11540/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MENTARI NUSANTARA CIPTA
19019991
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

538. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2150. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2151. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2152. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2153. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11541/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MENTENG MAKMUR SEJAHTERA
20086424
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

539. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah dibayarkan
secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2154. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2155. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2156. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2157. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11542/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MERAH JAMBU CANTEEN
18290273
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

540. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya yang
dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2158. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2159. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2160. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2161. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11543/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
METAMIND TATA CENDEKIA
18223672
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

541. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2162. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2163. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2164. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2165. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11544/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MIKRO MAKRO VISUAL
18093660
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

542. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2166. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2167. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2168. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2169. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11545/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA ERA GLOBAL
19011201
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

543. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2170. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2171. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2172. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2173. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11546/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA RAVINDRA INTERNASIONAL
17000894
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

544. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2174. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2175. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2176. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2177. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11547/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA SARANA KARYA BANGSA
18157578
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

545. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2178. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2179. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2180. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2181. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11548/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MITRA SERIBU SAUDARA
19084131
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

546. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2182. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2183. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2184. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2185. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11549/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MONTIS FORTE
17017895
di
Tangerang Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

547. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2186. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2187. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2188. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2189. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11550/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MUKTI ARTHA YOGA
JJ0P5628
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

548. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2190. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2191. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2192. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2193. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11551/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MULIA BERDIKARI PRATAMA
18078198
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

549. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2194. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2195. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2196. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2197. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11552/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MULIAGUNA PROPERTINDO DEVELOPMENT
19016832
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

550. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2198. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2199. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2200. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2201. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11553/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MULTI ANDALAN WISESA
19052149
di
Bogor

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

551. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2202. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2203. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2204. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2205. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11554/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MULTI GLOBAL NETWORK
17055351
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

552. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2206. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2207. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2208. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2209. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11555/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MULTI SUVEYOR INDONESIA
20079100
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

553. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2210. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2211. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2212. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2213. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11556/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MULTICARE INDONESIA MANDIRI
18345496
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

554. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2214. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2215. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2216. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2217. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11557/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MUMTAZI SHARIA
19234129
di
Kota Tangerang Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

555. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2218. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2219. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2220. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2221. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11558/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MUSINDO TRADING INVESTMENT
18157632
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

556. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2222. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2223. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2224. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2225. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11559/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
MUSTIKA PRODUCTION
18035289
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

557. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2226. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2227. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2228. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2229. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11560/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NALIQA TOTAL SOLUSI
17057541
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

558. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2230. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2231. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2232. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2233. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11561/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NASIONAL PROTEKSI PRODUK
19193700
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

559. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2234. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2235. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2236. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2237. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11562/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NATURAL WATER FORMOSA
15074895
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

560. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2238. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2239. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2240. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2241. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11563/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NEPTUS TEKNOLOGI INDONESIA
19113137
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

561. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2242. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2243. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2244. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2245. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11564/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUR SEMESTA CEMERLANG
18037386
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

562. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2246. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2247. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2248. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2249. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11565/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUSA MANDIRI PROPERTI
20165408
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

563. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2250. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2251. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2252. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2253. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11566/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUSA MEGA PRATAMA
19019039
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

564. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2254. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2255. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2256. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2257. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11567/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUSA PURI NIRADA
17128915
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

565. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2258. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2259. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2260. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2261. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11568/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
NUSANTARA SAKTI PROPERTINDO
17056725
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

566. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2262. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2263. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2264. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2265. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11569/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
OMNI INDONESIA
19000611
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

567. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2266. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2267. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2268. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2269. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11570/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PAIN RELIEF CLINIC
18322950
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

568. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2270. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2271. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2272. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2273. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11571/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PAN INDO REALTY
17009117
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

569. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2274. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2275. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2276. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2277. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11572/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PANEN LANCAR SENTOSA
18369236
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

570. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2278. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2279. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2280. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2281. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11573/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PARADITA INFRA NUSANTARA
19072445
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

571. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2282. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2283. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2284. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2285. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11574/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PD PRIMA SINDO
16085649
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

572. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2286. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2287. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2288. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2289. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11575/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PD. MANDIRI MAKMUR ABADI
16085637
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

573. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2290. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2291. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2292. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2293. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11576/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PELANGI KARYA KREATIF
17055827
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

574. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2294. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2295. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2296. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2297. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11577/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERINTIS SARANA ELEKTRIK
18226381
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

575. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2298. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2299. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2300. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2301. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11578/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERKASA NUSANTARA SEJAHTERA
17103079
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

576. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2302. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2303. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2304. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2305. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11579/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERMATA HIJAU BERDIKARI
18325765
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

577. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2306. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2307. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2308. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2309. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11580/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERMATA JAYA
18127638
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

578. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2310. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2311. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2312. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2313. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11581/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERSEK. PPMT BANK NATA INDONESIA
19283522
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

579. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2314. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2315. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2316. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2317. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11582/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERSEKUTUAN HUKUM PERDATA ALDJUFRI GILL PRISCILLA RIZKI
19106825
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

580. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2318. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2319. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2320. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2321. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11583/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PERSEKUTUAN PERDATA DYAH ERSITA PRATOWO & PARTNERS
18293404
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

581. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2322. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2323. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2324. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2325. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11584/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP GEREJA SANTO ALBERTUS
17019715
di
Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

582. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2326. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2327. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2328. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2329. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11585/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP GEREJA SANTO BARTOLOMEUS
18008673
di
Kota Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

583. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2330. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2331. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2332. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2333. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11586/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP GEREJA YOHANES ST PENGINJIL
17052505
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

584. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2334. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2335. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2336. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2337. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11587/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP MARIA BUNDA PERANTARA
17059678
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

585. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2338. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2339. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2340. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2341. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11588/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP PAROKI BUNDA HATI KUDUS
17030409
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

586. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2342. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2343. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2344. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2345. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11589/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL
17059179
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

587. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2346. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2347. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2348. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2349. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11590/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP PAROKI SANTA MARIA DE FATIMA TOASEBIO
18045016
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

588. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2350. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2351. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2352. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2353. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11591/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP RKKELUARGA KUDUS PASAR MINGGU
17009669
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

589. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2354. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2355. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2356. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2357. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11592/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP SANTO ALOYSIUS GONZAGA
17069905
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

590. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2358. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2359. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2360. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2361. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11593/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP SANTO STEFANUS
18006252
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

591. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2362. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2363. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2364. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2365. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11594/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PGDP ST ANTONIUS PADUA
17101796
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

592. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2366. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2367. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2368. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2369. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11595/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PILAR JAYA LESTARI
18339593
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

593. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2370. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2371. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2372. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2373. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11596/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PJLP SUDINAKERTRANS DAN ENERGI KOTA ADM. JAKARTA BARAT
19022561
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

594. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2374. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2375. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2376. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2377. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11597/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
POSCO ENGINEERING AND CONSTRUCTION CO.,CO LTD
JJ0P6773
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

595. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2378. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2379. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2380. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2381. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11598/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
16020472
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

596. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate tidak


diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah sebenarnya
yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah upah
sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2382. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2383. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2384. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2385. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11599/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KECAMATAN PESANGGRAHAN
16036001
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

597. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2386. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2387. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2388. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2389. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11600/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN BINTARO
15109658
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

598. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2390. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2391. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2392. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2393. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11601/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN CIPULIR
15109389
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

599. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2394. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2395. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2396. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2397. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11602/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN GROGOL SELATAN
15109468
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

600. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila pekerjaan
tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan maka
upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 12 (dua
belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2398. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2399. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2400. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2401. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11603/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN KEBAYORAN LAMA SELATAN
15107584
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

601. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2402. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2403. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2404. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2405. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11604/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN KEBAYORAN LAMA UTARA
15107512
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

602. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2406. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2407. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2408. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2409. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11605/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN PETUKANGAN SELATAN
16038845
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

603. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2410. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2411. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2412. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2413. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11606/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN PETUKANGAN UTARA
16039472
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

604. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2414. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2415. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2416. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2417. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11607/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PPSU KELURAHAN PONDOK PINANG
16018598
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

605. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2418. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2419. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2420. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2421. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11608/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PRASETYA BUANAMEKA UTAMA
18020492
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

606. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2422. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2423. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2424. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2425. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11609/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PREMIUM LANES MANAGEMENT
19012568
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

607. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2426. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2427. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2428. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2429. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11610/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PRIMA VITA INDONESIA
19159826
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

608. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2430. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2431. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2432. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2433. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11611/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT KAYLA ZERAH SEJAHTERA
19064995
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

609. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2434. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2435. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2436. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2437. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11612/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. AGRINDO SUKSES SEJAHTERA
20077791
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

610. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2438. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2439. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2440. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2441. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11613/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. GLOBALCIPTA KARYATAMA
18168560
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

611. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2442. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2443. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2444. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2445. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11614/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. META KARYA JAYA
19140668
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

612. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2446. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2447. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2448. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2449. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11615/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT. PARKLAND WORLD INDONESIA
20079260
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

613. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2450. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2451. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2452. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2453. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11616/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PT.PUSAKA ABADI MANDIRI
18337859
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

614. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2454. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2455. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2456. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2457. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11617/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PUA LOGISTICS
19043303
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

615. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2458. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2459. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2460. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2461. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11618/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PURO AESTHETIC INDONESIA
17057030
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

616. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2462. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2463. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2464. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2465. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11619/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PUSAT ALIH DAYA
18345840
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

617. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2466. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2467. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2468. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2469. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11620/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PUTRA BANGSINGJA PERKASA
18160799
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

618. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2470. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2471. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2472. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2473. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11621/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
PUTRA INTERNASIONAL DIGITAL
18035031
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

619. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2474. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2475. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2476. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2477. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11622/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
QUADRA TEKNOLOGI INFORMATIKA
19234506
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

620. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2478. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2479. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2480. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2481. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11623/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
QUADRO INDONESIAPERKASA
17060132
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

621. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2482. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2483. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2484. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2485. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11624/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
QUALCOMM TECHNOLOGIES INDONESIA
20176551
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

622. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2486. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2487. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2488. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2489. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11625/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
QUANTUM INVENTIONS INDONESIA
17047982
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

623. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2490. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2491. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2492. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2493. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11626/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
QUATTRO SUKSES INDONESIA
20165361
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

624. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2494. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2495. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2496. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2497. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11627/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RAJAWALI CAKRAWALA INDONESIA
19058363
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

625. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2498. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2499. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2500. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2501. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11628/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RAJAWALI MITRA KARYA
18077509
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

626. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2502. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2503. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2504. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2505. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11629/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RAVIN DAWARIF ARSEDYAN
19139223
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

627. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2506. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2507. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2508. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2509. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11630/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
REHOBOTH TRADEMAX ABADI JAYA
19236066
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

628. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2510. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2511. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2512. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2513. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11631/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
REKABANGUN ENERGI NUSANTARA
20076232
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

629. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2514. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2515. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2516. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2517. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11632/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
REKHA PROPERTI KARYA
19151923
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

630. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2518. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2519. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2520. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2521. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11633/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RELIUS NUSA PERSADA
19165037
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

631. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2522. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2523. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2524. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2525. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11634/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RICHGUARD INTERNATIONAL
17192572
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

632. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2526. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2527. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2528. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2529. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11635/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RIZKI BUMI NUSANTARA
19009426
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

633. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2530. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2531. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2532. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2533. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11636/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RONA RASA KHARISMA
18161416
di
Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

634. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2534. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2535. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2536. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2537. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11637/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA BHINNEKA KELURAHAN PETUKANGAN UTARA
17126957
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

635. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2538. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2539. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2540. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2541. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11638/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA KELURAHAN BINTARO
17026891
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

636. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2542. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2543. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2544. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2545. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11639/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA KELURAHAN GROGOL UTARA
17066794
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

637. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2546. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2547. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2548. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2549. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11640/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA KELURAHAN KEBAYORAN LAMA SELATAN
17017220
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

638. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2550. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2551. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2552. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2553. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11641/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA KELURAHAN PETUKANGAN SELATAN
17017180
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

639. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2554. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2555. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2556. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2557. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11642/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA KELURAHAN PONDOK PINANG
17017195
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

640. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2558. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2559. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2560. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2561. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11643/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA KELURAHAN ULUJAMI
17028877
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

641. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2562. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2563. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2564. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2565. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11644/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RPTRA MANGGA ULIR KELURAHAN CIPULIR
18029532
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

642. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2566. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2567. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2568. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2569. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11645/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RUMAH SEJAHTERA
20013340
di
Kota Depok

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

643. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2570. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2571. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2572. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2573. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11646/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
RUNGKUT ANUGRAH PERSADA
15113453
di
Surabaya

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

644. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2574. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2575. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2576. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2577. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11647/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAFA INSAN ARMANI
18079141
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

645. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2578. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2579. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2580. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2581. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11648/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAGAL PRIMA INTERNATIONAL
19211989
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

646. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2582. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2583. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2584. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2585. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11649/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAMUDERA JAYA INTEGRASI
18039461
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

647. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2586. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2587. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2588. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2589. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11650/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAPTA AGRO MANDIRI
19121700
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

648. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah prorate


tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah sebenarnya
sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2590. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2591. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2592. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2593. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11651/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAPTA SAKTI MANDIRI
19191081
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

649. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2594. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2595. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2596. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2597. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11652/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SAPTO EDUKASI PRATAMA
20011427
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

650. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2598. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2599. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2600. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2601. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11653/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA SAFETY INDONESIA
18164738
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

651. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2602. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2603. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2604. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2605. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11654/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA TATA SOLUSI UNIT BANDUNG
20029736
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

652. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah sebulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila upah
dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran dihitung
dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2606. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2607. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2608. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2609. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11655/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA TATA SOLUSI UNIT BONAS
20029754
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

653. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2610. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2611. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2612. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2613. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11656/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA TATA SOLUSI UNIT KOMISI YUDISIAL
20029763
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

654. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2614. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2615. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2616. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2617. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11657/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARANA TATA SOLUSI UNIT TVRI
20058111
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

655. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2618. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2619. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2620. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2621. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11658/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARI PANGAN GLOBALINDO
20064103
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

656. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila upah
dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2622. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2623. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2624. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2625. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11659/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SARTONET FILTRASI INDONESIA
17104179
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

657. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2626. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2627. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2628. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2629. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11660/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SATRIO JAYA PERSADA
19299262
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

658. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2630. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2631. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2632. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2633. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11661/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SATRIO PROPERTI PERSADA
18106718
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

659. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2634. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2635. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2636. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2637. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11662/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SATU ENAM DELAPAN DELAPAN PRIMA
17074366
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

660. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2638. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2639. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2640. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2641. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11663/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SATU TIGA DELAPAN DELAPAN PRIMA
17074385
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

661. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2642. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2643. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2644. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2645. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11664/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SATU TUJUH DELAPAN DELAPAN PRIMA
17031300
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

662. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2646. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2647. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2648. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2649. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11665/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SEDAP AGRO MAKMUR
19121708
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

663. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2650. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2651. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2652. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2653. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11666/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SEGAR LARIS NIAGA
19154088
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

664. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2654. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2655. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2656. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2657. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11667/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SELARAS INTERNASIONAL ABADI
18278300
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

665. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2658. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2659. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2660. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2661. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11668/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SEMESTA PRIMA INTEGRASI
19202652
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

666. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2662. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2663. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2664. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2665. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11669/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SEMUTS INDONESIA JAYA
18128923
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

667. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2666. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2667. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2668. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2669. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11670/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SENTAMI PRASAMA KAMAYANGAN
18322899
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

668. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2670. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2671. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2672. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2673. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11671/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SENTOSA GRAHA MULIA
18034906
di
Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

669. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2674. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2675. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2676. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2677. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11672/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SENTRAL BUMI RAYA
16046073
di
Tangerang Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

670. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2678. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2679. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2680. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2681. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11673/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SERVIS BAROKAH INDONESIA
17134908
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

671. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2682. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2683. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2684. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2685. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11674/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SESAWI NUSANTARA UTAMA PT
15084411
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

672. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2686. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2687. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2688. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2689. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11675/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SHIJIAZHUANG IRON & STEEL CO,LTD
18328314
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

673. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2690. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2691. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2692. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2693. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11676/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SHOPDECA GLOBAL
16082213
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

674. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2694. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2695. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2696. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2697. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11677/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SINAR ABADI PRIMA
17164375
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

675. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2698. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2699. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2700. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2701. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11678/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SINERGI ASIA SEJAHTERA
17090923
di
Bekasi

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

676. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2702. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2703. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2704. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2705. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11679/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SINERGI CITRA SELARAS
19065495
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

677. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2706. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2707. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2708. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2709. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11680/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SINODE GEREJA MISI INJIL INDONESIA - GMII
17048881
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

678. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2710. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2711. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2712. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2713. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11681/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLASE MALJO
19028352
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

679. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2714. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2715. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2716. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2717. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11682/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLINSAL CEMERLANG INDONESIA
19123899
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

680. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2718. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2719. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2720. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2721. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11683/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLUSI AGUNG PRIMA
18174520
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

681. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2722. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2723. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2724. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2725. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11684/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLUSI ASIA INFORMATIKA
18078271
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

682. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2726. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2727. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2728. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2729. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11685/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLUSI CERDAS CEMERLANG
18093805
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

683. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2730. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2731. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2732. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2733. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11686/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLUSI LAYANAN DIGITAL
19311712
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

684. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2734. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2735. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2736. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2737. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11687/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SOLUSI LINTAS BENUA
20005439
di
Kota Tangerang

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

685. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2738. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2739. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2740. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2741. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11688/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SONAMU CINE HOUSE
17005392
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

686. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
fffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff.
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2742. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2743. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2744. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2745. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11689/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUDI JAYA GLOBALINDO
17057095
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

687. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2746. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2747. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2748. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2749. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11690/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUKATRACO MANDIRI UTAMA
17029249
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

688. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2750. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2751. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2752. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2753. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11691/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUMBER AGUNG INTERNUSA
17047959
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

689. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2754. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2755. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2756. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2757. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11692/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUMBER AGUNG MITRA SEJATI
17104144
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

690. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2758. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2759. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2760. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2761. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11693/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUMBER KENCANA LESTARI
18128612
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

691. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2762. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2763. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2764. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2765. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11694/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUMBER SOLUSI SKOLIOSIS
19132171
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

692. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2766. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2767. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2768. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2769. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11695/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUNSHINE INTERNATIONAL RESOURCES
17047492
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

693. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2770. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2771. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2772. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2773. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11696/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUPER TECH INDONESIA
18263921
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

694. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2774. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2775. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2776. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2777. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11697/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SUPRA UNILAND UTAMA (OFFICE)
JJ0P5785
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

695. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2778. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2779. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2780. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2781. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11698/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SURYA NAGA GLASSINDO
18360747
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

696. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2782. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2783. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2784. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2785. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11699/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SWARNADWIPA MEDIA NUSANTARA
17073809
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

697. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2786. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2787. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2788. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2789. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11700/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SWIFECT SOLUSI INDONESIA
19207304
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

698. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2790. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2791. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2792. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2793. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11701/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
SYIFA BERSAUDARA
19008713
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

699. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2794. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2795. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2796. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2797. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11702/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TAKJUB TEKNOLOGI INDONESIA
19130487
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

700. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2798. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2799. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2800. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2801. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11703/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TANAYA GLOBAL EGARANA
19043250
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

701. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2802. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2803. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2804. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2805. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11704/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TEGETE PERSADA INDONESIA
17084007
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

702. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2806. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2807. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2808. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2809. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11705/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TEKNOLOGI SINERGI INVESTAMA
18077284
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

703. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2810. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2811. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2812. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2813. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11706/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TELAGA BAKTI PERSADA
17038394
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

704. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2814. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2815. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2816. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2817. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11707/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TERANG PILIHAN BERSAMA
18174497
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

705. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2818. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2819. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2820. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2821. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11708/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TETSUSHO KAYABA INDONESIA
17041610
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

706. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2822. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2823. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2824. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2825. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11709/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TGP ASIA UNGGUL
17009463
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

707. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2826. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2827. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2828. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2829. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11710/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TGP INVESTAMA
17192634
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

708. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Apabila
upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai dasar
pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2830. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2831. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2832. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2833. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11711/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIRTA DJAYA GLOBALINDO
17153259
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

709. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2834. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2835. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2836. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2837. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11712/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TIRTA PARAMITHA PURNAMA
17034324
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

710. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2838. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2839. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2840. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2841. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11713/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TITIK TERANG INDONESIA
17130405
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

711. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2842. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2843. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2844. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2845. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11714/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TM. SINAR FAJAR
18029802
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

712. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2846. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2847. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2848. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2849. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11715/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TOFFEE INTERNATIONAL
19216501
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

713. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Upah
sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah adalah
upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2850. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2851. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2852. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2853. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11716/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TORRES GLOBAL KONSULTAN
17113475
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

714. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2854. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2855. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2856. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2857. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11717/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRI MAJU INDONESIA
19121716
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

715. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2858. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2859. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2860. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2861. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11718/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRI MEGAH MAKMUR
18103214
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

716. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2862. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2863. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2864. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2865. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11719/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRI SAPTA OTO
16135160
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

717. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Upah
sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. Apabila
upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran
dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. Apabila
pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2866. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2867. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2868. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2869. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11720/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRIMEGAH MULTI SANDANG TEKSINDO
18161707
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

718. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2870. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2871. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2872. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2873. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11721/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TRINAGA MITRA PRIMA
17059268
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

719. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2874. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2875. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2876. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2877. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11722/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TUJUH PUTRI BAROKAH
18035006
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

720. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2878. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2879. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2880. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2881. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11723/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
TUNAS ASRI SEJAHTERA
17029214
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

721. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2882. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2883. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2884. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2885. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11724/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
UBIKLAN MEDIA INDONESIA
17086872
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

722. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2886. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2887. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2888. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2889. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11725/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
UNA DARMA INDONESIA
19097885
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

723. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2890. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2891. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2892. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2893. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11726/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
URBAN GLASS
19233855
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

724. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2894. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2895. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2896. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2897. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11727/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VALERO METALS JAYA
18296999
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

725. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2898. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2899. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2900. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2901. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11728/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VEKTOR NUSA ABADI
17026569
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

726. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2902. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2903. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2904. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2905. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11729/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VERSEN YUKA INDONESIA
19168375
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

727. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2906. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2907. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2908. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2909. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11730/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VIKTORI INDO PERDANA
19066500
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

728. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2910. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2911. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2912. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2913. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11731/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
VIVACES PRABU INVESTMENT
16057748
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

729. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2914. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2915. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2916. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2917. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11732/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
W & W BAN
18328212
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

730. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2918. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2919. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2920. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2921. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11733/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WAHANA PRIMA TAMA
17012031
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

731. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2922. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2923. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2924. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2925. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11734/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WALET MAKMUR BERJAYA
19191024
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

732. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2926. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2927. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2928. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2929. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11735/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WANA INTI KAHURIPAN INTIGA
18020495
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

733. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2930. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2931. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2932. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2933. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11736/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WEI DONG LAI
19317437
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

734. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2934. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2935. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2936. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2937. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11737/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WHA INTERNATIONAL INDONESIA
19166097
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

735. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2938. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2939. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2940. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2941. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11738/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WIGUNA EKA SENTOSA
18039886
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

736. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2942. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2943. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2944. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2945. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11739/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WIRA JASA NIAGA
19038382
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

737. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2946. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2947. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2948. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2949. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11740/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
WIRAPRATAMA SUKSES MAKMUR
18039823
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

738. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2950. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2951. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2952. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2953. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11741/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
XOTIK TOURS INDAH
18012046
di
Jakarta Selatan

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

739. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. U
pah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2954. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2955. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2956. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2957. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11742/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
XTREME GRAPHICS
17009482
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

740. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2958. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2959. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2960. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2961. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11743/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAYASAN ALPHA NUSANTARA INDONUSA
18129168
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

741. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2962. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2963. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2964. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2965. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11744/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAYASAN BAKTI UTAMA (KLINIK PRATAMA SANTA MARIA)
18036264
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

742. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2966. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2967. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2968. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2969. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11745/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAYASAN BAMBU BIRU
18037474
di
Jakarta Timur

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

743. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. U
pah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. A
pabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
llllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2970. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2971. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2972. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2973. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11746/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YAZTECH ENGINEERING SOLUSINDO
18176627
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

744. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2974. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2975. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2976. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2977. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11747/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YELLOW FOOD INDONESIA
17150785
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

745. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
tttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2978. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2979. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2980. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2981. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11748/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YUDHA KESATRYA SENTANA
17055074
di
Jakarta Barat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

746. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2982. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2983. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2984. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2985. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11749/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
YUNICO INDO GLASS
18058952
di
Jakarta Utara

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

747. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Upah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. A
pabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj. A
pabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2986. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2987. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2988. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2989. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01
Nomor : B/11750/112020 9 November 2020

Yth.
Pimpinan Perusahaan
ZETTA KONSTRUKSI INDONESIA
18089630
di
Jakarta Pusat

Perihal : Tertib Administrasi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Dengan hormat,

Sebagai salah satu komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan administrasi data
kepesertaan, yang bertujuan untuk optimalisasi manfaat yang akan di terima oleh peserta BPJS
Ketenagakerjaan maka bersama ini kami sampaikan ketentuan terkait pelaporan besaran upah
dalam kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan sebagai berikut:

748. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 & 46 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua pasal 19 (PP.44) dan pasal 17
(PP.46) bahwa standar ketentuan pelaporan upah tenaga kerja peserta penerima upah
BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar perhitungan iuran juga yang terutama adalah
dasar perhitungan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yaitu:

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Upah prorate tidak diperkenankan dan penghitungan iuran harus mengacu kepada upah
sebenarnya sesuai pasal 1 ayat (10) UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll. U
pah sebenarnya yang dijadikan dasar pembayaran Iuran bagi peserta penerima upah
adalah upah sebulan.
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Upah sebulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas upah pokok dan tunjangan
tetap.
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Apabila upah dibayarkan secara harian maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran dihitung dari upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima).
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Apabila upah dibayarkan secara borongan atau satuan hasil, maka upah sebulan sebagai
dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir.
pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp
Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah
borongan maka upah sebulan sebagai dasar pembayaran Iuran dihitung dari upah rata-
rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
2. Kami Menghimbau…

2990. Kami menghimbau agar seluruh perusahaan/pemberi kerja mematuhi ketentuan


pelaporan upah tersebut sebagai langkah mitigasi risiko jika terdapat tuntutan dari pihak
manapun maka yang digunakan adalah sebagaimana ketentuan yang tertuang dalam
peraturan pemerintah yang telah diundangkan sejak tahun 2015.
2991. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Pasal 1 ayat 4, bahwa “Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan”, kemudian ayat 7 menegaskan bahwa “Pekerja adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain”.
2992. Untuk itu, kami menghimbau kepada pemberi kerja untuk mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku dan mendaftarkan seluruh karyawan/pekerja/tenaga kerja baik
tenaga kerja magang, tenaga kerja harian, tenaga kerja lepas, tenaga kerja borongan,
tenaga kerja tidak tetap, dan tenaga kerja tetap.
2993. Pentingnya keakuratan administrasi data kepesertaan, merupakan tulang punggung
dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta, terutama pada saat
peserta membutuhkan informasi tentang status kepesertaan beserta hak-hak yang
dimilikinya, maupun keakuratan dan kecepatan dalam mendapatkan pelayanan pada saat
pengambilan atas hak-hak peserta.

Kami sadar komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk menyejahterakan para pekerja


membutuhkan bantuan dari pihak perusahaan, serta komitmen kami juga sejalan dengan
komitmen perusahaan. Sehingga perusahaan memahami tujuan dari pelaporan besaran upah
semata-mata bertujuan agar manfaat yang akan di terima oleh peserta dapat maksimal.

Demikian kami sampaikan jawab atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Suhedi
Kepala

AD/AR/KP 01.01

Anda mungkin juga menyukai