TIM DOSEN BIOLOGI DASAR

DEPT. BIOLOGI, FST UNAIR

Alf, 2013
 berfungsi dalam organisme, pertumbuhan dan
perbaikan

 Siklus hidup organisme multiseluler:

 Berkembang
 Reproduksi
 Pembelahan sel adalah bagian dari reproduksi sel
dan organisme
 Organisme dapat bereproduksi secara seksual
dan aseksual
 Beberapa organisme memperbanyak diri dari
dirinya sendiri, disebut reproduksi aseksual

Figure 8.1A
 Semua sel berasal dari sel
 Reproduksi selular disebut pembelahan sel
 Pembelahan sel memungkinkan embrio untuk
berkembang menjadi dewasa
 Pembelahan sel menjamin kelangsungan hidup dari
satu generasi ke generasi berikutnya
 Sel prokariotik membelah secara aseksual
 Sel ini memiliki kromosom tunggal, mengandung gen
 Kromosom direplikasi
 Sel kemudian membagi menjadi dua sel, prosesnya
disebut pembelahan biner

Prokaryotic chromosomes

Figure 8.3B
 Binary fission of a prokaryotic cell

Prokaryotic Plasma
chromosome membrane

Cell wall
Duplication of chromosome
and separation of copies

Continued growth of the cell

and movement of copies

Division into
two cells

Figure 8.3A
 2. SIKLUS SEL DAN MITOSIS
EUKARIOTIK

 Sel eukariotik memiliki banyak gen daripada sel

prokariotik
 Gen berada dalam kromosom yang ada dalam inti
 Kromosom dari sel tumbuhan tampak berwarna ungu
tua

Figure 8.4A
 Kromosom mengandung DNA yang sangat
panjang dengan ribuan gen
– Kromosom hanya terlihat saat pembelahan sel

– Kromosom dikemas sebagai kromatin

 Sister chromatids
• Sebelum sel mulai
membelah, kromosom
digandakan

– Proses ini
menghasilkan Centromere

kembar / dua
kromatid

Figure 8.4B
 Ketika sel membelah,
kembaran kromatid
terpisah
Chromosome
– Dua sel anak yang duplication

dihasilkan
Centromere Sister
– Masing-masing chromatids

memiliki satu set

kromosom yang
lengkap dan identik
Chromosome
distribution
to
daughter
cells

Figure 8.4C
 Siklus sel terdiri atas dua fase utama:
 Interfase,saat penggandaan kromosom dan
pembentukan bagian-bagian sel
 Fase mitosis, saat terjadi pembelahan sel

Figure 8.5
 Pembelahan sel eukariota ada dua tahap:
 Mitosis
 Sitokinesis

 Saat mitosis, pasangan kromosom didistribusikan

menjadi dua buah inti

– Setelah kromosom berkondensasi,

benang spindel menarik kromosom ke
tengah sel
 INTERPHASE PROPHASE
Centrosomes Early mitotic Centrosome Fragments Kinetochore
(with centriole pairs) spindle of nuclear
Chromatin envelope

Centrosome Spindle
Nucleolus Nuclear Plasma Chromosome,
envelope membrane consisting of two microtubules
sister chromatids
Figure 8.6
 Pasangan kromatid kemudian memisahkan dan
pindah ke kutub yang berlawanan dari sel

– Proses sitokinesis membagi sel menjadi

dua sel identik secara genetik
 METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Metaphase Cleavage Nucleolus

plate furrow forming

Spindle Daughter Nuclear

chromosomes envelope
forming
Figure 8.6 (continued)
 Mitosis collage, light micrographs

Figure 8.6x1
 Pada sel hewan, sitokinesis Cleavage
furrow
terjadi melalui cleavage
 Prosesini, membran sel
melipat selanjutnya membuat
sel terpisah
Cleavage Contracting ring of
furrow microfilaments

Figure 8.7A Daughter cells

 Cell plate Wall of Daughter
 Pada tumbuhan, dinding forming parent cell nucleus

sel membentuk sekat

selanjutnya memisahkan
menjadi dua sel

Cell wall New cell wall

Vesicles containing Cell plate Daughter

Figure 8.7B cell wall material cells
 Contoh siklus sel tumbuhan, pembelahan mitosis
terjadi di:
 Proses pertumbuhan (terlihat di akar bawang)

Figure 8.11A
 Proses penggantian sel (pada sel kulit)

Dead
cells

Epidermis,
the outer
layer of the
skin

Dividing
cells

Dermis
Figure 8.11B
 Pada umumnya sel hewan membelah hanya jika
ada rangsang
 Di laboratorium kultur sel hewan, sel membelah
bila melekat pada permukaan
 Sel membelah terus sampai bersentuhan dengan
sel lainnya

– Ini disebut density-dependent inhibition

Cells anchor to dish surface and

divide.

When cells have formed a

complete single layer, they stop
dividing (density-dependent
inhibition).

If some cells are scraped away,

the remaining cells divide to fill
the dish with a single layer and
then stop (density-dependent
inhibition).
Figure 8.8A
 Faktor pertumbuhan: protein yang disekresikan
sel, sehingga menstimuli pembelahan sel lainnya

After forming a single layer, cells

have stopped dividing.

Providing an additional supply of

growth factors stimulates further
cell division.

Figure 8.8B
 Protein dalam sel berperan mengontrol siklus sel
 Sinyal
pemeriksaan kritis menentukan apakah sel akan
membelah melalui siklus yang lengkap atau tidak

G1 checkpoint

Control
system

M checkpoint G2 checkpoint Figure 8.9A

 Pengikatan growth factor pada reseptor
membran plasma diperlukan untuk pembelahan
sel

Growth factor

Plasma membrane

Relay
Receptor proteins G1 checkpoint
protein
Signal
transduction Cell cycle
pathway control
system

Figure 8.8B
 3. MEIOSIS dan CROSSING OVER

Chromosomes

 Sel somatik pada tiap

spesiesmengandung
kromosom dengan
jumlah tertentu Centromere
 Selmanusia mempunyai
46, tersusun 23 pasang
kromosom homolog

Sister chromatids Figure 8.12

 Sel dengan dua set kromosom disebut diploid
 Gamet mempunyai kromosom haploid, hanya satu
set kromosom
 Saat fertilisasi, spermatozoa membuahi ovum,
membentuk sigot diploid

– Pengulangan pembelahan mitosis

menyebabkan organisme berkembang
menjadi dewasa
– Organisme dewasa menghasilkan gamet
haploid melalui meiosis
– Semua proses tersebut merupakan siklus
reproduksi dari organisme
 Meiosis, seperti mitosis, adalah proses
penggandaan kromosom
 Dalammeiosis, sel membelah dua kali membentuk
empat sel
 Pada pembelahan pertama, meiosis I, kromosom
homologous berpasangan

– Ketika kromosom dipasangkan, kromosom

akan cross over dan pertukaran informasi
genetik
– Pasangan homolog kemudian dipisahkan,
dan dihasilkan dua sel anak
 MEIOSIS I: Homologous chromosomes separate

INTERPHASE PROPHASE I METAPHASE I ANAPHASE I

Centrosomes Microtubules
Sites of crossing over Metaphase Sister chromatids
(with attached to
plate remain attached
centriole Spindle kinetochore
pairs)

Nuclear Chromatin Sister Tetrad Centromere Homologous

envelope chromatids (with kinetochore) chromosomes separate

Figure 8.14, part 1

 Meiosis II juga sama seperti mitosis

– Pasangan kromatid dari setiap kromosom

dipisahkan
– Hasilnya adalah empat sel yang haploid
 MEIOSIS II: Sister chromatids separate

TELOPHASE I TELOPHASE II
PROPHASE II METAPHASE II ANAPHASE II
AND CYTOKINESIS AND CYTOKINESIS

Cleavage
furrow

Sister Haploid
chromatids daughter cells
separate forming

Figure 8.14, part 2

 MITOSIS MEIOSIS

PARENT CELL Site of MEIOSIS I

(before chromosome replication) crossing over

PROPHASE PROPHASE I
Tetrad formed
Duplicated Chromosome Chromosome by synapsis of
chromosome replication replication homologous
(two sister chromatids) 2n = 4 chromosomes

Chromosomes Tetrads
METAPHASE align at the align at the METAPHASE I
metaphase plate metaphase plate

ANAPHASE Sister chromatids Homologous ANAPHASE I

TELOPHASE separate during chromosomes TELOPHASE I
anaphase separate
during
anaphase I; Haploid
sister n=2
chromatids Daughter
remain together cells of
meiosis I
2n 2n No further
chromosomal MEIOSIS II
Daughter cells replication; sister
of mitosis chromatids
separate during
anaphase II n n n n
Daughter cells of meiosis II
Figure 8.15
Alf, 2013