PENGANGGURAN DI INDONESIA
PROPOSAL
Oleh :
NAMA : KEVIN MALU
NIM : 210711010887
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil bebepa rumusan masalah
yaitu :
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang lakukan/ diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat yang diharapkan adalah agar kita dapat mengetahui seberapa besar
kelebihan dan kekurangan dari penentuan upah minimum tersebut sehingga
munculah terobosan solusi-solusi terbaik dalam masalah upah minimum ini
yang nantinya bisa dijadikan pertimbangan bagi pemerintah sebagai
pemegang kebijakan dalam mengambil kebijakan penentuan upah miimum
ini. Sehingga nantinya kebijakan ini tidak merugiakan baik pihak tenaga
kerja maupun pihak perusahaan.Atau bahkan jika penetapan upah minimum
ini justru berdampak negative pada perekonomian khususya pada
pengangguran maka upah minimum ini dapat ditiadakan demi kemakmuran
dan keasejahteraan hidup masyarakat sesuai dengan hakekat pembangunan
ekonomi.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran kepada
pemerintah Provinsi dalam mengatasi permasalahan pengangguran.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran bagi
pihak yang membutuhkan terutama bagi penelitian sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI KERANGKA
1.Pengertian Upah :
Teori Dana Upaha, Teori ini dikemukakan oleh John Stuart Mill. Menurut teori
ini tinggi upahtergantung kepada permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Sedangkan penawaran tenagakerja tergantung pada jumlah dana upah yaitu
jumlah modal yang disediakan perusahaanuntuk pembayaran
upah.Peningkatan jumlah penduduk akan mendorong tingkat upah yang
cenderung turun,karena tidak sebanding antara jumlah tenaga kerja dengan
penawaran tenaga kerja.
Teori Upah Alami( Upah Wajar) Oleh David Ricardo Teori ini menerangkan
bahwa : Upah menurut kodrat adalah upah yang cukup untuk pemeliharaan
hidup pekerja dengan keluarganya.Di pasar akan terdapat upah menurut
harga pasar adalah upah yang terjadi di pasar dan ditentukan oleh permintaan
dan penawaran. Upah harga pasar akan berubah di sekitar upah menurut
kodrat. Oleh ahli-ahli ekonomi modern, upah kodrat dijadikan batas minimum
dari upahkerja sistem upah jangka waktu sistem upah jangka waktu ini adalah
sistem pemberian upah menurut jangka waktu tertentu, misalnya harian,
mingguan atau bulanan.
Teori Upah Besi. Teori upah besi ini dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle.Teori
ini menyatakan bahwasanya penerapan sistem upah kodrat menimbulkan
tekanan terhadap kaum buruh, karena kita ketahui posisi kaum buruh dalam
posisi yang sulit untuk menembus kebijakan upah yang telah ditetapkan oleh
para produsen. Berhubungan dengan kondisi tersebut maka teori ini dikenal
dengan istilah “Teori Upah Besi”. Untuk itulah Lassalle menganjurkan untuk
menghadapi kebijakan para produsen terhadap upah agar dibentuk serikat
pekerja.
Teori Upah Etika,Menurut kaum Utopis (kaum yang memiliki idealis masyarakat
yang ideal) tindakan para pengusaha yang memberikan upah hanya cukup
untuk memenuhi kebutuhan minimum, merupakan suatu tindakan yang tidak
“etis”. Oleh karena itu sebaiknya para pengusaha selain dapat memberikan
upah yang layak kepada pekerja dan keluarganya, juga harus memberikan
tunjangan keluarga.
Menurut UU RI No. 13/ Th / 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dalam Bab I Pasal 1
angka 30 dijelaskan Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi
kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya, atas suatu pekerjaan dan/atau
jasa yang telah atau akan dilakukan.
Upah Minimum Regional adalah upah terendah yang diizinkan untuk diberikan
oleh pengusaha kepada pekerja yang bersifat normatif. Sehingga, pengusaha
diperbolehkan memberikan upah lebih besar daripada ketentuan UMR,
bahkan pengusaha yang telah memberikan upah yang iebih tinggi dari
ketentuan UMR dilarang mengurangi atau menurunkan upah. Besarnya
penentuan UMR didasarkan pada kebutuhan fisik/ hidup minimurn, indeks
harga konsumen, perluasan kesempatan kerja, upah pada umumnya yang
berlaku secara regional, kelangsungan perusahaan, dan tingkat perkembangan
ekonomi regional maupun nasional. (Haryo Kuncoro, 2002)
Berdasarkan konvensi ILO No. 131/1970 pernerintah memberlakukan
ketentuan upah minimum regional (UMR). Ketentuan UMR ini merupakan
salah satu bentuk campur tangan pemerintah dalam pasar tenaga kerja. Pada
kondisi labor surplus, tanpa ada intervensi pemerintah, adalah sangat tidak
mungkin dapat memperbaiki kesejahteraan tenaga kerja. Kebijakan upah
minimum tersebut telah diperkenalkan pula di banyak negara maju seperti
Inggris, Perancis, dan Amerika pada awal-awal pembangunan di negara-
negara tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar pada saat ini. (Effendi, 1995
dalam Haryo Kuncoro, 2002).
2.TEORI PENGANGGURAN
1. Pengangguran friksional.
2. Pengangguran struktural.
3. Pengangguran konjungtur
Marius (2004) menyatakan bahwa pengangguran sering diartikan sebagai
angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal.
Tenaga kerja yang menetapkan tingkat upah minimumnya pada tingkat upah
tertentu, jika seluruh upah yang ditawarkan besarnya dibawah tingkat upah
tersebut, seseorang pekerja akan menolak mendapatkan upah tersebut dan
akibatnya menyebabkan pengangguran. Jika upah yang ditetapkan pada suatu
daerah terlalu rendah, maka akan berakibat pada tingginya jumlah
pengangguran yang terjadi pada daerah tersebut. Namun dari sisi pengusaha,
jika upah meningkat dan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, maka akan
mengurangi efisiensi pengeluaran, sehingga pengusaha akan mengambil
kebijakan pengurangan tenaga kerja guna mengurangi biaya produksi.