DISUSUN OLEH:
ROSMINI
NIM. 530085966
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
BIDANG MINAT ADMINISTRASI PUBLIK
1. Pendahuluan
Upah merupakan salah satu aspek penting dalam hubungan industrial karena
keberadaannya mempengaruhi pendapatan pekerja/buruh dalam rangka
penghidupan yang layak bagi dirinya dan keluarganya. Upah sangat beragam, mulai
dari pemenuhan kebutuhan dasar pekerja/buruh hingga pertumbuhan ekonomi dan
perluasan kesempatan kerja. Arah kebijakan pengembangan sistem pengupahan
menitikberatkan pada perlindungan upah pekerja/buruh untuk kesejahteraan,
dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi perekonomian daerah
dan negara. Oleh karena itu, diharapkan dapat terwujud sistem remunerasi yang
adil. Selain itu, regulasi di bidang pengupahan juga harus mampu menjawab
tantangan dinamika globalisasi dan dampak perubahan teknologi informasi terhadap
perubahan tatanan sosial ekonomi, termasuk perubahan pola hubungan kerja
bidang ketenagakerjaan.
Kebijakan upah minimum berdampak tidak hanya pada upah pekerja yang
upahnya berada di sekitar upah minimum, tetapi juga pada distribusi upah, harga,
lingkungan usaha dan penempatan pekerja secara keseluruhan. Upah yang
ditetapkan oleh pemerintah dan komisi/dewan pengupahan telah dianalisis secara
rinci dan masuk akal. Oleh karena itu, perusahaan atau pemberi kerja harus
mematuhi perjanjian tersebut. Dalam penegakan peraturan pengupahan, sanksi
tegas dikenakan kepada pelaku usaha yang tidak mematuhi perjanjian ini.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah
Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital Pada Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui faktor-faktor yang mendorong lahirnya inovasi Optimalisasi
Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota
Secara Digital dan penerapan inovasi tersebut di Pada Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara
2) Mengetahui dampak penerapan inovasi Optimalisasi Penyebarluasan Informasi
Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital terhadap
pelayanan masyarakat
3. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun hal yang ingin dikaji lebih lanjut
adalah sebagai berikut:
1) Apakah faktor-faktor yang mendorong lahirnya inovasi Optimalisasi
Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota
Secara Digital Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Utara dan bagaimana sikap organisasi menanggapi perubahan tersebut?
2) Bagaimana penerapan inovasi Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Regulasi
Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital Pada Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara?
3) Apa dampak pelaksanaan inovasi Optimalisasi Penyebarluasan Informasi
Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital Pada Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara terhadap
masyarakat?
4. Kajian Teori
Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan beberapa teori yang relevan
diantaranya:
1) Teori Pengupahan
Banyak peraturan yang menjelaskan teori pengupahan seperti pada kajian
dibawah ini.
“Upah adalah hak Pekerja/Buruh yang diterima dan, dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari Pengusaha atau pemberi kerja kepada
Pekerja/Buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu Perjanjian
Kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi Pekerja/Buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan” (Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021 Tentang Pengupahan Pasal 1).
Upah minimum mengacu pada standar kelayakan hidup bagi para pekerja
seperti pada kajian teori di bawah ini.
“Upah minimum harus didasarkan pada standar KHL” (Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan). “Upah minimum
sebagai upah bulanan terendah yang meliputi gaji pokok dan tunjangan
tetap ” (Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 1999 Pasal 1 Ayat
1).
Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4)
teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi
yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno
dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi
adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah records/data.
Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi records dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk
pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan,
mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang
lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi
informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap
teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan,
mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang
lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan
komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record,
menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan
menerima informasi Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
teknologi informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware)
yang digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,
menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan records secara bermakna
untuk memperoleh informasi yang berkualitas.
6) Regulasi
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia) regulasi diartikan
sebagai sebuah peraturan, regulasi merupakan cara untuk mengendalikan
manusia atau masyarakat dengan suatu aturan atau pembatasan tertentu.
Penerapan regulasi biasa dilakukan dengan berbagai macam bentuk, yakni
pembatasan hukum principle diberikan oleh pemerintah, regulasi oleh suatu
perusahaan, dan sebagainya (KBBI, 2012).
11) Regulasi
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia) regulasi diartikan
sebagai sebuah peraturan, regulasi merupakan cara untuk mengendalikan
manusia atau masyarakat dengan suatu aturan atau pembatasan tertentu.
Penerapan regulasi biasa dilakukan dengan berbagai macam bentuk, yakni
pembatasan hukum principle diberikan oleh pemerintah, regulasi oleh suatu
perusahaan, dan sebagainya (KBBI, 2012).
5. Pembahasan
1) Faktor-faktor yang mendorong lahirnya inovasi Optimalisasi Penyebarluasan
Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital Pada
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara dan sikap
organisasi menanggapi perubahan lingkungan
Ketenagakerjaan merupakan urusan pemerintahan yang sangat krusial
sebagai tugas negara dalam menjamin pemenuhan hak setiap warga negara
untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak. Ketenagakerjaan
adalah isu nasional dan global yang terkait erat dengan hak asasi manusia,
investasi, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Adanya revolusi
industri 4.0 telah menghadirkan peluang dan tantangan dalam meningkatkan
daya saing bangsa dan negara, Kondisi lingkungan strategis global yang berubah
dengan sangat cepat tersebut pada akhirnya menciptakan pola baru yang
cenderung tinggi dan mempengaruhi kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.
Salah satu pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Utara yang memberikan dampak terhadap masyarakat luas adalah
penetapan Upah Minimum. Upah minimum merupakan upah bulanan terendah
yang ditetapkan Gubernur untuk dijadikan acuan oleh pengusaha dan industri
dalam pemberian upah para pekerjanya. Gubernur menetapkan Upah Minimum
ini setahun sekali. Dasar hukum penetapan upah minimum adalah PP nomor 36
tahun 2021. Upah minimum kemudian dibagi menjadi UMP (Upah Minimum
Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota). UMP berlaku di seluruh kabupaten
dan kota dalam satu provinsi, sedangkan UMK hanya berlaku di sebuah
kabupaten atau kota. Setelah UMP ditetapkan oleh gubernur, selanjutnya
pemerintah kota atau kabupaten akan menetapkan UMK masing-masing.
Selama periode 2016-2021, besaran UMP Kalimantan Utara cenderung
mengalami kenaikan dari sebesar Rp. 2.175.340 pada Tahun 2016 menjadi Rp
3.106.738 pada Tahun 2022 seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.
Upah Minimum Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2022
(Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara).
Gambar 3.
Tampilan Sosial Media Disnakertrans Prov. Kaltara
(Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara).
3) Perubahan Organisasi
Untuk memaksimalkan penerapan inovasi Optimalisasi Penyebarluasan
Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital, maka
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara melakukan
upaya-upaya yang digerakkan oleh adanya peran pemimpin yang visioner
dengan langkah sebagai berikut:
a. Memastikan setiap inovasi yang dilahirkan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Dimana salah satu tujuan Dinas tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara yaitu meningkatkan
pembangunan ketenagakerjaan daerah melalui perbaikan pelayanan
ketenagakerjaan. Reengineering atau rekayasa ulang adalah salah satu
langkah awal yang dilakukan untuk menyikapi perubahan di luar organisasi.
Perancangan ulang secara pada proses bisnis yang berjalan saat ini dengan
penekanan pada pengurangan biaya dan waktu siklus agar terjadi
peningkatan kepuasan pengguna layanan. Kebijakan ini berpengaruh pada
evaluasi peta proses bisnis dan SOP penyebarluasan infromasi regulasi UMP
dan UMK.
b. Kepala Dinas menerapkan sistem the relationships role atau peran menjalin
hubungan dengan membentuk tim pelaksana layanan, karena penerapan
inovasi pelayanan yang berbasis aplikasi membutuhkan operator layanan
terampil dalam penggunaan teknologi digital sehingga Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara melakukan upaya-upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang terampil dalam penggunaan
digital. Selain itu juga untuk memaksimalkan pelayanan ketenagakerjaan,
maka Disnakertrans membentuk tim yang dapat mensinergikan seluruh
pelayanan ketenagakerjaan.
c. Kepala Dinas mengendalikan penerapan inovasi Optimalisasi
Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota
Secara Digital dengan melakukan monitoring dan tindaklanjut secara berkala
serta memberikan motivasi kepada seluruh tim layanan untuk selalu
memberikan pelayanan yang prima.
d. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana pendukung inovasi seperti
penyediaan internet, komputer dan lain-lain.
e. Menciptakan budaya kerja yang inovatif. Optimalisasi Penyebarluasan
Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital
selain memberikan pelayanan yang praktis, juga mampu mengurangi
penggunaan kertas dalam administrasi public.
4) Dampak pelaksanaan inovasi Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Regulasi
Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital Pada Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara terhadap kinerja organisasi
Dengan diterapkan inovasi tersebut, maka dapat dilihat beberapa dampak
postif yang cukup signifikat diantaranya:
a. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat (SKM) pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara.
b. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara
mendapatkan beberapa penghargaan baik dari Kementerian
Ketenagakerjaan RI, Gubernur dan Ombusdman terkait nilai kinerja
pelayanan urusan tenaga kerja dan transmigrasi yang terus meningkat.
Penghargaan tersebut membuktikan semakin baiknya pelayanan
ketenagakerjaan sehingga secara keseluruhan terjadi peningkatan
pembangunan ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Utara.
Bagan Kerangka Pikir Menurut Jhon P. Kotter dalam Richard L. Daft (1998)
Untuk inovasi Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah Minimum
Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital.
Memberikan pelayanan ketenagakerjaan yang canggih, cepat, tepat dan terjangkau berbasis aplikasi
Ancaman Kesempatan
1. Menimbulkan risiko masalah keamanan data 1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat (SKM)
pengguna layanan ketenagakerjaan (kejahatan cyber). pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
2. Harus didukung oleh SDM terampil dan sarana yang Kalimantan Utara sebagai dampak dari pelayanan
memadai ketenagakerjaan yang canggih,cepat dan terjangkau
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Utara mendapatkan beberapa penghargaan baik dari
Kementerian Ketenagakerjaan RI, Gubernur dan Ombusdman
terkait nilai kinerja pelayanan urusan tenaga kerja dan
transmigrasi yang terus meningkat.
Perubahan organisasi
Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan Kab/Kota Secara Digital Pada Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan pelayanan ketenagakerjaan yang canggih, cepat, tepat dan terjangkau.
Gambar 4.
Bagan Skematis John P Kooter dalam Richard L. Daft (1998) Terkait Inovasi
Optimalisasi Penyebarluasan Informasi Regulasi Upah Minimum Provinsi Dan
Kab/Kota Secara Digital
(Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara).
7. Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Purwanto, Agus Joko. 2019. Inovasi dan perubahan organisasi (BMP). Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya,
Jakarta: Rineka.
Izzaty dan Rafika Sari. 2013. Kebijakan Penetapan Upah Minimum Di Indonesia
dalam Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Vol. 4 No. 2. Jakarta: Setjen DPR RI.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6648. Sekretariat Negara. Jakarta.
Indonesia. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 1999. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Indonesia. Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Nomor 21 Tahun 2016 Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Biro Hukum Setda Provinsi Kalimantan Utara.
Kalimantan Utara.