Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN


DALAM MENYELARASKAN ANTARA KINERJA DENGAN
IMBALAN JASA PEGAWAI
(studi kasus pada PT. Wae Tuwo)

disusun dan diajukan oleh


HASBULLAH HAJAR
P3400215022

kepada

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

13

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
DAFTAR ISI...........................................................................................
ii
PRAKATA..............................................................................................
iii
BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................

1
1.1 Latar Belakang................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................
3
1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................
3
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................
4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................

5
2.1 Tinjauan Teori dan Konsep.............................................
5

13

BAB III

METODE PENELITIAN.........................................................

11
3.1 Rancangan Penelitian ....................................................
11
3.2 Situs dan Waktu Penelitian.............................................
11
3.3 Jenis dan Sumber Data ..................................................
11
3.4 Metode Pengumpulan Data.............................................
12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

13

13

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.
Usulan penelitian ini merupakan tugas akhir semester pada Program Pendidikan
Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya usulan penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti
sampaikan kepada lbu Grace T. Pontoh sebagai tim penasihat atas waktu yang
telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi, dan memberi bantuan
literatur, serta diskusi-diskusi yang telah dilakukan.
Terakhir, ucapan terima kasih kepada ayah dan ibu beserta saudarasaudara peneliti atas bantuan, nasihat, dan motivasi yang diberikan selama
penelitian tesis ini. Semoga semua pihak mendapat kebaikan dari-NYA atas
bantuan yang diberikan hingga usulan penelitian ini terselesaikan dengan baik.
Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam usulan penelitian ini
sepenuhnya menjadi tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan.
Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan usulan
penelitian ini.

Makassar, Januari 2016

Peneliti

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam

organisasi yang bertanggung jawab untuk persiapan informasi keuangan dan


informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi
perusahaan (Romney dan Steinbart, 2011). Di era globalisasi saat ini, makin
banyak perusahaan maupun instansi pemerintahan yang bergantung pada
teknologi informasi untuk memproses informasi secara elektronis. Organisasi
menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan bisnis, produksi dan
melaksanakan pelayananannya.
Pada masa sekarang ini, tidak sedikit perusahaan yang menghadapi
masalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang dimiliki. Sebagai
tenaga kerja, manusia merupakan penggerak jalannya aktivitas operasi
perusahaan. Oleh sebab itu, pengelolaan sumber daya manusia secara tepat
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Pemberian kondisi kerja yang baik, perlakuan yang adil dari atasan,
promosi, dan tunjangan yang kompetitif sangat diperlukan. Hal tersebut
diharapkan dapat membuat kayawan menjadi lebih termotivasi untuk bekerja dan
kinerjanya dapat meningkat. Oleh karena itu, faktor kesejahteraan pegawai
adalah hal mutlak yang harus diperhatikan oleh para pemilik perusahaan.
Berikut ini beberapa terminologi dalam imbalan jasa :
1. Upah/gaji.
Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin
lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis bayaran
yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.
Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan
atau tahunan.
2. Insentif.
Insentif (incentive) merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar
gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif
disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan

produktivitas,

penjualan,

keuntungan-keuntungan

atau

upaya-upaya

pemangkasan biaya.
3. Tunjangan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), tambahan benefit yang
ditawarkan pada pekerja adalah pemakaian kendaraan, makan siang gratis,
bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan,
dan skema pembelian saham pada tingkatan tinggi. Contoh skema
pembelian saham pada tingkatan tinggi yaitu manajer senior, perusahaan
biasanya lebih memilih untuk memberikan tunjangan lebih besar dibanding
menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah
atau bahkan tidak dikenakan pajak.
4. Fasilitas.
Fasilitas (Facility) adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,
keanggotaan klub, tempat parkir khusus dan lain sebagainya.
Salah satu komponen lain yang juga penting dalam penggajian dan
pengupahan adalah pajak penghasilan pasal 21 (PPh pasal 21). PPh Pasal 21
adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, honor/honorarium,
upah, tunjangan dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jasa, jabatan
dan kegiatan (UU perpajakan, 2011).

Salah satu manfaat dari Sistem

Informasi Akuntansi adalah memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan


perusahaan sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang penting.
Pengambilan keputusan yang terkait termasuk didalamnya yaitu membuat
perencanaan dan pengendalian serta membantu perusahaan dalam proses
penciptaan pendapatan. Mengingat pentingnya kebijakan penggajian dan
pengupahan saat ini, maka diperlukan juga sistem informasi yang tepat untuk
mengendalikannya. Dalam suatu sistem, sering kali terjadi kecurangan,
manipulasi, dan keterlambatan dalam pemberian gaji karyawan.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik diharapkan dapat
menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan.
Selain itu suatu sistem yang baik juga akan mendorong produktivitas yang tinggi
dan memberikan kontribusi atas tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu
dapat dikatakan ada hubungan yang erat antara sistem informasi akuntansi
dengan prosedur penggajian dan pengupahan.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya peranan sistem
informasi akuntansi penggajian yang efektif dan efisien untuk perhintungan gaji
dan upah, maka penulis mangajukan judul PERAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENYELARASKAN ANTARA KINERJA


DENGAN IMBALAN JASA PEGAWAI

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalah yang dikemukakan adalah:


1. Apakah PT. Wae Tuwo telah memiliki sistem informasi akuntansi penggajian
yang memadai?
2. Apakah peran sistem informasi akuntansi dalam proses penggajian telah
mampu menyelaraskan antara kinerja dengan imbalan jasa pegawai PT.
Wae Tuwo?

1.3.

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, penelitian ini

bertujuan :
1. Untuk mempelajari dan mengetahui mengenai sistem informasi akuntansi
yang memadai dan dapat mendukung keakuratan dan penggajian di
peruasahaan PT. Wae Tuwo.
2. Untuk mengetahui pengaruh serta efektifitas peran sistem informasi
akuntansi penggajian dalam menyelaraskan imbalan jasa pegawai dengan
kinerjanya di perusahaan PT. Wae Tuwo.

1.4.

Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diberikan oleh penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi penulis :


Sebagai tugas ujian akhir semester (UAS) pada program S2 di Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin.
2. Manfaat bagi perusahaan :

Usulan proposal ini diharapkan mampu memberikan saran yang dapat


dipergunakan oleh manajemen Perusahaan PT. Wae Tuwo sebagai
pertimbangan untuk meningkatkan efektifitas sistem akuntansi informasi siklus
penggajian perusahaan.
3. Manfaat bagi masyarakat :
Diharapkan mampu memberikan wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya mahasiswa. Diharapkan juga melalui hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan tentang peranan sistem akuntansi informasi
penggajian.

1.5.

Sistematika Penulisan

sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini ditulis dengan format


seperti berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai tinjauan pustaka. Pada tinjauan pustaka ini
mencakup tinjauan teori dan konsep.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian dimana pada metode penelitian
ini mencakup rancangan penelitian, situs serta waktu penelitian, jenis data,
sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi
operasional instrumen penelitian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep


2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut james A. Hallsistem informasi akuntansi adalah subsistem SIA
memperoleh berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang
secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
terintegrasi menghasilkan laporan berbentuk data transaksi bisnis yang diolah
dan disajikan menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak
yang membutuhkannya,Mardi (2011:4).
Definisi menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin SIA adalah
suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasi, memproses,
menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan
orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam
perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dan Amir Abadi Yusuf,
sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
kedalam informasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah seperangkat organisasi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan
informasi yang berguna baik untuk pihak intern maupun ekstern yang diperoleh
dari pengumpulan dan pemrosesan data yang digunakan sebagai pengambilan
keputusan.
Teknik sistem dan dokumentasi dalam SIA merupakan Alat yang digunakan
dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antarsubsitem.Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram.Flowchart merupakan
teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart merupakan diagram
simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.

2.1.2 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi dirancang dan dilaksanakan pada dasarnya
untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan. Dari hasil
sistem informasi akuntansi ini akan diperoleh mengenai informasi yang

dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.


Romney dan Steinbart (2011), menjelaskan tiga fungsi suatu sistem informasi
akuntansi, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas yang dilaksanakan
oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas
tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut.
Data ini digunakan oleh pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak
luar yang berkepentingan untuk dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang
telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-aset
organisasi, termasuk data organsisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
Dari uraian tentang fungsi sistem informasi akuntansi di atas terlihat bahwa
sistem informasi akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi
manajemen. Informasi merupakan data yang telah tersusun dan telah diproses
untuk memberikan arti bagi pihak yang membutuhkannya. Informasi dapat
berupa laporan bentuk tercetak maupun dalam bentuk digital.
Laporan keuangan sebenarnya lebih menitik beratkan pada pengguna luar
perusahaan dalam pengambil keputusan. Sedangkan untuk laporan manajerial
merupakan laporan di luar laporan keuangan yang prinsip dan kaitannya masih
di dalam konteks akuntansi. Laporan manajerial ini dapat berupa informasi
operasional terinci terutama kinerja organisasi dan laporan atas pelaksanaan
anggaran.

2.2.

Pengendalian Internal

2.2.1 Definisi Pengendalian Internal


Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

dirancang

untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal


berikut: keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang,
dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi.
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
tertentu, atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang
tidak terpisahkan Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman,
kebijakan, formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi,
yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personil lain.
Pengendalian internal itu sendiri mempunyai tiga fungsi yaitu preventive
controls, deactive control, dan corrective control. Preventive controls adalah
tindakan pengendalian sebelum masalah dalam suatu sistem berkembang.
Contoh dari preventive control antara lain adalah melindungi kas dari pencurian
atau penyalahgunaan mulai saat diterima sampai disetorkan ke bank. Detective
controls adalah pengendalian seiring waktu masalah tersebut muncul. Contoh
detective control adalah melakukan perhitungan ulang terhadap hal-hal dalam
bukti tagihan, laporan, dan lain-lain. Terakhir adalah corrective controls yaitu
merupakan bentuk pengendalian setelah masalah itu terjadi (Romney, 2011).

2.2.2 Tujuan Pengendalian Internal


Alasan

dibentuknya

suatu

pengendalian

internal

adalah

untuk

membantu mencapi tujuan perusahaan secara menyeluruh. Haryono (2001: 4)


menguraikan pengendalian intern sebagai berikut:
1. Mengamankan harta perusahaan.
Harta perusahaan perlu diamankan dari segala kemungkinan yang
merugikan,

kecurangan

dan

sebagainya.

Dan

untuk

mengawasi

kemungkinan tersebut, maka perlu dirancang berbagai metode dan caracara tertentu untuk mencegah terjadinya hal-hal di atas.
2. Menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan.
Catatan akuntansi harus terus-menerus diuji coba (internal check), agar
kebenaran data akuntansi dapat dipertahankan. untuk melaksanakan uji
coba tersebut, maka perlu dipisahkan berbagai fungsi yang ada dalam struktur
organisasi perusahaan terutama yang menyangkut transaksi keuangan.
3. Meningkatkan efisiensi operasi perusahaan.

Dengan

menggunakan

metode

dan

prosedur

untuk

mengendalikan

pemeliharaan, yaitu dengan menyusun pengendalian, pemeriksaan intern


akan menjadi alat yang efisien untuk mengendalikan pemeliharaan dengan
tujuan akhir menciptakan efektifitas.
4. Ketaatan pada kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan
perusahaan. Kebijaksanaan pimpinan yang telah ditetapkan dengan surat
keputusan,

juga

memerlukan

berbagai

aktivitas

pengeluaran

dan

penerimaan dari pendapatan.


Tujuan pengendalian intern bukan hanya merupakan prosedur untuk
memeriksa dan menganalisa ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi semua
metode dan kebijakan yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan
jalannya operasional perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

2.3.

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian


Untuk

perhitungan

mengatasi

dan

adanya

pembayaran

kesalahan

gaji

maka

dan
perlu

penyimpangan

dalam

dibuat

sistem

suatu

penggajian.Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang oleh perusahaan


untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan
sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.
Sistem

informasi

akuntansi

penggajian

dapat

digunakan

oleh

manajemen perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan operasi


perusahaan.
Secara umum Sistem Informasi Akuntansi Penggajian adalah suatu
sistem akuntansi yang digunakan untuk menangani pembayaan atas penyerahan
jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.

2.3.1 Dokumen yang Digunakan Pada Sistem Penggajian


Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2001:374)
adalah :

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah. Dokumen-dokumen ini


umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat
keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah,
penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing),
pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini
dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan
pembuatan daftar gaji dan upah.
2. Kartu jam hadir. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir
karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu
jam hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja. Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan
pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan
kefungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan
dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah
langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan.
4. Daftar Gaji dan Daftar Upah. Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah
bruto setiap karyawan , dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal
21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain
sebagainya.
5. Rekap Daftar Gaji dan Rekapa Daftar Upah. Dokumen ini merupakan gaji
dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan pesanan, rekap
daftar

upah

dibuat

untuk

membebankan

upah

langsung

dalam

hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan.


Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi Akuntansi biaya
dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah. Dokumen ini dibuat oleh fungsi
pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji
dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji
dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan
7. mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta
berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
8. Amplop Gaji dan Upah. Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada
setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan ini yang
berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan,
dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

9. Bukti Kas Keluar. Dokumen ini adalah perintah pengeluaran uang yang
dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan
informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat
daftar gaji dan upah.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode


deskriptif analisis. Dengan penelitian ini, penulis mencoba menggambarkan
mengenai

peran

sistem

informasi

akuntansi

penggajian

dengan

cara

mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data yang relevan. Tujuannya


adalah untuk membantu penulis dalam pembahasan sistem penggajian
perusahaan.
Dalam melakukan penulisan, penulis akan mendeskripsikan objek
penelitian dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan penerapan
sistem penggajian di perusahan secara deskriptif. Dengan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan saran atau usulan kepada sistem akuntansi
informasi perusahaan yang memadai untuk sistem penggajian dan pengupahan.

3.2 Situs dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu perusahaan di Kabupaten
Bone, yakni PT. Wae Tuwo. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi air
minum kemasan.

3.3 Jenis dan Sumber Data


Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder. Yaitu data
yang diperoleh penulis melalui media perantara berupa dokumen resmi, laporan
keuangan perusahaan yang dipublikasikan serta absensi karyawan PT. Wae
Tuwo.
.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan dua teknik
pengambilan data yaitu :

1. Metode dokumenter
Dalam teknik ini, penulis mencoba mengumpulkan data-data historis yakni
berupa dokumen resmi, laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan
serta absensi karyawan.
2. Studi Literatur dan Studi Kepustakaan
Dalam teknik ini, penulis mengambil beberapa buku bacaan atau literatur
sebagai bahan acuan masalah yang diteliti untuk mendukung penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2004.. Metodologi Penelitian Kuantitatif Surabaya: KENCANA.


Greer, O.L. 1989. A Decision: Tree Approach to the Design and Implementation
of Accounting and Information System for Small Businesses. Journal of
Small Business Management 27, pp 8-16.

Hamdan, M.W. Tanpa Tahun. the Impact of Accounting Information Systems


(AIS) Development Life Cycle on its Effectiveness and Critical Success
Factors. European Scientific Journal.
Program Magister dan Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin. 2013. Pedoman Penulisan Tesls dan Desertasi. Edisi
Pertama. Makassar.
Putri,

Ayu.

2011.

15

metode

analisis,

(online),

(http://www.Lazuardiranger.wordpress.com, diakses tanggal 03 Januari


2016).
Saraswati, V., Darminto., dan Endang, NP. 2014. Analisis Sistem Akuntansi
Penggajian

dan

Pengupahan

Sebagai

Upaya

Mendukung

Tujuan

Pengendalian Intern Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis.


Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2009. Research Methods for Business, A Skill
Buiding Approach. Cornwall: John Wiley & Sons Ltd.
Sekaran, Uma. 2013. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Julianto,

Rahmat.

2015.

Metode

Pengumpulan

Data,

(online),

(http://www.zetzu.blogspot.co.id/2010/12/, diakses tanggal 03 Januari


2016).

Anda mungkin juga menyukai