Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2

Apabila Anda ditunjuk dalam Tim Pengembangan Pemerintah Kabupaten X, hal-hal apa saja
yang harus mendapat perhatian Anda dalam merencanakan kegiatan intervensi menyangkut
penetapan upah minimum di kabupaten tersebut.
Untuk analisisnya, gunakan rencana intervensi dari Miftah Thoha sesuai teori yang
dikemukakan dalam modul!
Selamat Berdiskusi....

Jawaban
Menurut Miftah Thoha (155-) yang perlu mendapat perhatian dalam merencanakan kegiatan
intervensi adalah berikut ini :
1. Kesiapan klien untuk melakukan perubahan
2. Kepastian bahwa perubahan tersebut masih dalam batas kekuasaan dan kewenangan
organisasi
3. Kesiapan sumber-sumber internal untuk membantu mengatur, memonitor, dan memelihara
proses perubahan.

Masih menurut Miftah Toha (2003) Intervensi dimaksudkan untuk menetapkan cara-cara
apakah yang patut digunakan untuk merencanakan perbaikan berdasarkan masalah yang
ditemukan dalam proses diagnosis dan pemberian umpan balik. Intervensi berarti
keikutsertaan klien dan konsultan bersama-sama merencanakan proses perbaikan berdasarkan
atas masalah yang dijumpai dalam proses diagnosis. Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan
dalam rangka menata dan memperbaiki kembali fungsi organisasi dalam memberikan
kesempatan kepada anggota organisasi untuk bekerja dalam tim ataupun mereka mengelola
suatu tim serta memelihara (sustainable) organisasi agar tetap dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan organisasi.
Untuk memilih intervensi yang tepat, saya akan mengikuti beberapa acuan pertanyaan berikut
:
a. Apakah hasil yang didapat dari memilih suatu teknik intervensi ?
Dalam pemilihan suatu teknik intervensi dapat mempengaruhi keseluruhan suatu organisasi.
Dari pemilihan dapat mengubah beberapa pola organisasi lainnya, maka dibutuhkan suatu
teknik intervensi yang spesifik agar mendapatkan suatu hasil yang baik. Maka dalam proses
pemilihan dibutuhkan analisis yang tepat atas masalah yang dihadapi dengan memilih teknik
yang rendah resiko kegagalan. Dalam hal penetapan upah minimum kabupaten, saya akan
memilih intervensi Tim. Hal ini saya lakukan agar meminimalisir kegagalan dalam
menciptakan kepuasan pekerja amupun pengusaha.
b. Apa dampak dari dari pemilihan suatu teknik intervensi?
Dalam memilih suatu teknik intervensi tidak hanya diperhatikan jenis atau metode apa yang
dipilih berdasarkan hasil yang diharapkan. Namun harus mengetahui pula dampak yang akan
terjadi. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari teknik intervensi.
Diantaranya yaitu individu dalam organisasi (keingingan, situasi aman), faktor organisasi
(suatu sistem manajer yang dianut), dan dimensi dari suatu proses berlangsung (hubungan
antara atasan bawahan). Jika kita tidak dapat menganalisi beberapa faktor tersebut maka
dapat dampak yang didapat akan semakin buruk.

This study source was downloaded by 100000798881940 from CourseHero.com on 06-17-2022 21:25:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/91310325/Tugas-2docx/
Sebagai bagian dari pemerintah kabupaten, tentu saja saya ingin penepatan upah minimun
kabupaten ini berdampak pada kesejahteraan hidup para pekerja tanpa memberatkan
perusahaan.
c. Bagaimana suatu teknik intervensi di implementasikan ?
Masalah utama implimentasi yang mendasari semua intervensi OD adalah keharusan untuk
menyesuaikan perubahan dengan situasi yang ada di lapangan. Karena keberhasilan
intervensi OD tergantung pada kemungkinan tertentu, intervensi yang dipilih harus sesuai
dengan situasi, baik struktur maupun proses harus disesuaikan. Menyesuaikan intervensi
untuk situasi melibatkan penyesuaian yang terus menerus. Implementasi umumnya dimulai
dengan perubahan organisasi tertentu, yang kemudian diubah dari waktu ke waktu dengan
melihat pengalaman dan reaksi organisasi terhadap perubahan. Implementasi penetapan upah
minimum ini diharapkan agar diimplementasikan pada tahun berikutnya.

Penetapan besaran UMK berdasarkan undang-undang republik Indonesia No.13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan ditentukan oleh dewan pengupahan yang anggotanya terdiri dari
pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan pakar praktisi.
Pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja, Dewan Pengupahan Nasional yang
merupakan lembaga independen terdiri dari pakar praktisi dan lain sebagainya yang bertugas
memberikan masukan kepada pemerintah, Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(FSPSI) sebagai penyalur aspirasi pekerja dan wakil pengusaha melalui Asosiasi Pengusaha
Indonesia (APINDO). Semua pihak yang berwenang bertugas mengevaluasi tingkat upah
minimum yang berlaku pada saat tertentu dan memutuskan apakah tingkat upah tersebut
sudah saatnya dinaikkan atau belum (Tjiptoherijanto, 2000). Upah Minimum Kabupaten
adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri
untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha
atau kerjanya pada suatu Kabupaten/Kota pada suatu tahun tertentu (Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989).
Dalam hal kapasitas saya sebagai tim Pengembangan Kabupaten, saya akan mengajak
berdialog dewan pengupahan dan mengupas tuntas tentang kebutuhan hidup layak pekerja
dan semua kemampuan perusahaan yang ada. Dengan dialog antara APINDO, serikat buruh
dan pemerintah kabupaten diharapkan agar keputusan penetapan upah minimum kabupaten
tidak merugikan salah satu pihak.
Proses mekanisme penetapan UMK sering terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat
antara serikat pekerja/buruh dengan pihak apindo, sehinnga membuat pemerintah Kabupaten
harus menjadi titik tengah diantara dua kepentingan tersebut. yang mana dijelaskan
pemerintah dalam KEPRES nomor 107 tahun 2004 Tentang Dewan pengupahan hanya
sebagai jembatan atau fasilitator.
Berdasarkan peraturan permenaker no 7 tahun 2013 apabila pemerintah berdasarkan aturan
tersebut dilakukan berarti prosedur penetapan upah sudah dilaksanakan, namun apabila tidak
ada kata sepakat dari kedua belah pihak, maka pemerintah menetapkan sesuai dengan hasil
dari rekomendasi dewan pengupahan.
Pemerintah memang harus melihat dari kedua pihak yang berkepentingan, pemerintah tidak
bisa 100% mengambil keinginan dari serikat pekerja dan juga tidak bisa mengambil 100%
keinginan dari apindo, seharusnya pemerintah memang mengambil jalan tengah, tetapi
pemerintah juga bisa memihak kepada pekerja karena pihak yang memang perlu untuk
mendapatkan perlindungan dari pemerintah adalah pekerja, karena pekerja merupakan

This study source was downloaded by 100000798881940 from CourseHero.com on 06-17-2022 21:25:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/91310325/Tugas-2docx/
masyarakat kelas bawah dibandingkan dengan pengusaha yang lebih mampu untuk
melindungi diri sendiri.
Untuk itu maka harus diadakan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) oleh dewan
pengupahan. Untuk menghindari ketidakjujuran survey, secara khusus saya akan menugaskan
survey independent sebagai pembanding. Berdasarkan angka KHL yang di survey dari
anggota dewan pengupah dari Januari hingga oktober maka nilai rata-rata dari angka KHL
tersebut diambil dan disepakati oleh dinas sosial dan tenaga kerja, yang mana merupakan
angka KHL di tahun berikut. Setelah ditetapkan angka KHL kabupaten, maka dibahas oleh
dewan pengupahan kabupaten untuk menetapkan upah minimum kota. Setelah dibahas
bersama maka diusulkanlah kepada bupati, berapa besar angka upah minimum yang
diusulkan tersebut baik dari pihak serikat pekerja/buruh maupun dari pihak apindo.
Berdasarkan hasil dari dewan pengupahan kabupaten tersebut maka menjadi hak bupati untuk
menetapkan berapa besar UMK untuk kabupaten. setelah UMK ditetapkan oleh bupati
kemudian bupati menyampaikan kepada Gubernur tentang Upah Minimum Kabupaten
tersebut.

This study source was downloaded by 100000798881940 from CourseHero.com on 06-17-2022 21:25:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/91310325/Tugas-2docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai