Anda di halaman 1dari 14

UPAH TENAGA KERJA

OLEH :
YOLANDA EFRI MUKUAN
NIM. 17202103022
LATAR BELAKANG
Pembangunan ketenagakerjaan Indonesia mempunyai banyak dimensi
dan keterkaitan. Keterkaitan itu tidak hanya dengan kepentingan
tenaga kerja selama, sebelum dan sesudah masa kerja tetapi juga
keterkaitan dengan kepentingan pengusaha, pemerintah dan
masyarakat. Untuk itu diperlukan pengaturan yang menyeluruh dan
komprehensif, antara lain mencakup sumber daya manusia,
peningkatan produktivitas dan lain sebagainya. Bertitik tolak dari
karyawan sebagai sumber daya manusia itulah, maka perusahaan
perlu mengetahui bahwa tenaga kerja memerlukan penghargaan serta
diakui keberadaannya, juga prestasi kerja yang mereka ciptakan dan
harga diri yang mereka miliki. Salah satu cara memberikan
penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan melalui
upah.
Pengertian Upah
Imbalan/balas jasa dari para produsen kepada
tenaga kerja atas prestasinya yang telah
disumbangkan dalam kegiatan produksi

Contoh : Pembayaran kepada pekerja – pekerja


yang pekerjaannya berpindah – pindah, seperti
pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan
buruh kasar.
Upah tenaga kerja yang diberikan tergantung
pada:
1) Biaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya.
2) Peraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum
pekerja (UMR).
3) Produktivitas marginal tenaga kerja.
4) Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat
pengusaha.
5) Perbedaan jenis pekerjaan.

Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap


sebagai harga dari tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan
produksi.
JENIS – JENIS UPAH
1. Upah Nominal
Upah nominal adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara tunai kepada  pekerja/buruh yang
berhak sebagai imbalan atas pengerahan jasa-jasa atau pelayanannya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam perjanjian kerja.
2. Upah Nyata
Upah nyata adalah uang nyata, yang benar-benar harus diterima seorang pekerja/buruh yang
berhak.
3. Upah Hidup
Upah hidup, yaitu upah yang diterima pekerja/buruh relatif cukup untuk membiayai keperluan
hidupnya secara luas, yang bukan hanya kebutuhan pokoknya, melainkan juga kebutuhan sosial
keluarganya, seperti pendidikan, asuransi, rekreasi, dan lain-lain.
4. Upah Minimum
Upah minimum adalah upah terendah yag akan dijadikan standard, oleh pengusaha untuk
menentukan upah yang sebenarnya dari pekerja/buruh yang bekerja diperusahaannya.
5. Upah Wajar
Upah wajar adalah upah yang secara relatif dinilai cukup wajar oleh pengusaha dan
pekerja/buruh sebagai imbalan atas jasa-jasanya pada perusahaan. Upah wajar ini sangat
bervariasi dan selalu berubah-ubah antar upah minimum dan upah hidup sesuai dengan faktor-
faltor yang memengaruhinya.
SISTEM PEMBAYARAN UPAH
DALAM EKONOMI:
1. Sistem Upah Menurut Prestasi
2. Sistem Upah menurut waktu
3. Sistem Upah borongan
4. Sistem Upah Bonus
5. Sistem Upah Premi
6. Sistem Upah Mitra Usaha
7. Sistem Upah Skala berubah
8. Sistem Upah Produksi
9. Sistem Upah Indeks Biaya Hidup
10. Sistem Upah Bagi hasil
 
Perbandingan Upah Tenaga Kerja Indonesia Dengan Negara Lain
          Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, upah tenaga kerja Indonesia paling
murah. Kondisi ini dimanfaatkan pemerintah untuk mengundang investasi-investasi dari
negara asing untuk masuk ke dalam negeri.
Di brosur BKPM, upah TKI lebih rendah dari di China, Thailand, dan India, bahkan Vietnam.
Dan sekarang sudah diakui komunitas internasional upah tenaga kerja China lebih tinggi
dari negara Asia lain. Tinggal penyikapan UU Tenaga Kerja saja, murahnya ongkos tenaga
kerja ini membuat beberapa investor besar berencana untuk membangun basis
manufaktur di Indonesia. Seperti, produsen barang-barang elektronik LG dan produsen
sepatu olahraga yaitu Nike.
Nike misalnya, akan kembali memperbesar order sepatunya dari Indonesia, yakni
mencapai 300 juta pasang sepatu atletik dalam satu tahun ini. Sedangkan LG akan
memindahkan basis produksinya ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, khususnya untuk
pembuatan TV yang nilainya miliaran dolar.
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR)

Suatu upah minimum yang digunakan oleh para  pelaku  pengusaha untuk memberikan upah
dalam bentuk uang kepada pekerja/buruh ,di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah
mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei
1989 tentang Upah Minimum.
Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang. Mula-mula Dewan
Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari akademisi,mengadakan rapat, membentuk
kepanitiaan dan turun ke lapangan mencari tahu sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh
pegawai, karyawan dan buruh. Setelah survei di sejumlah kota dalam propinsi tersebut yang
dianggap representatif, diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak(KHL) – dulu disebut Kebutuhan
Hidup Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD mengusulkan upah minimum regional (UMR)
kepada Gubernur untuk disahkan. Komponen kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar
penentuan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajah)
Saat ini UMR juga dienal dengan istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya
biasanya hanya meliputi suatu propinsi.
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN PERBEDAAN
UPAH :

1. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam


berbagai jenis pekerjaan.
2. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
4.Terdapat pertimbangan bukan keuangan dalam
memilih pekerjaan.
5. Ketidak sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.
 
PENUTUP
1. Penetapan upah yang wajar berbeda-beda menurut
beberapa konsep. Tetapi secara umum, tingkat upah yang
terjadi adalah karena hasil bekerjanya permintaan dan
penawaran dan tingkat upah tidak akan beranjak dari
tingkatnya semula.

2.  Dalam menentukan upah, produktivitas merupakan acuan


pokok bagi pihak perusahaan.

3. Dalam pemberian upah karyawan, pengusaha harus


menyeimbangkannya dengan hasil kerja karyawan tersebut.
 
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai