OLEH
KELOMPOK 2
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas Berkat rahmat dan
hidayah-nya Laporan Pendahuluan yang berjudul “Ronde Keperawatan dan Refleksi Diskusi
Kasus” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan dan penyusunan Laporan Pendahuluan ini kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan kurangnya pengalaman dan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran
yang membantu dalam menyempurnakan Laporan Pendahuluan ini.
Penyusunan Laporan Pendahuluan ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatnya atas bantuan
yang telah diberikan kepada kami dalam penyusunan Laporan Pendahuluan ini, akhirnya semoga
Laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
TINJAUAN TEORI……………………………………………………………………………….1
1.2 Konsep Ronde dalam Keperawatan.......................................................................................1
1.1.1 Pengertian Ronde Keperawatan......................................................................................1
1.1.2 Peran Ronde dalam Keperawatan....................................................................................3
1.1.2. Prosedur Ronde Keperawatan........................................................................................4
2.1 Refleksi Diskusi Kasus..........................................................................................................5
2.2.1 Pengertian........................................................................................................................5
2.2.2. Pedoman Diskusi Refleksi Kasus...................................................................................5
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2. Saran....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
ii
TINJAUAN TEORI
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping
klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,
perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh anggota tim(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien(Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konsep dalam ronde
keperawatan adalah tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan untuk pemahaman yang jelas
tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien.
1.1.1 Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang dilakukan
oleh kepala tim (KATIM), kepala ruangan, PA, serta melibatkan seluruh tim kesehatan
lain (Dokter, fisioterapis, ahli Gizi).
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
1. Pra-Ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka).
d. Membuat proposal.
2. Pelaksanaan ronde
2.2.1 Pengertian
5
untuk menghargai kolega untuk lebih asertif dan meningkatkan kerja sama,
memberikan kesempatan individu untuk mengeluarkan pendapat tanpa merasa tertekan
serta memberikan masukan kepada pimpinan sarana Kesehatan untuk penambahan dan
peningkatan SDM perawat (pelatihan, Pendidikan berkelanjutan, magang),
penyempurnaan SOP dan bila memungkinkan , pengadaan alat.
1. Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data perlu memperhatikan tentang riwayat masa lalu dari kasus
yang akan didiskusikan serta bagaimana perkembangan kasus tersebut saat ini.
Beberapa poin penting yang perlu dikaji dalam tahap pengumpulan data yaitu:
Menilai informasi yang anda kumpulkan, apa yang ada lihat sebagai pola
atau hubungan antara gejala?
Sudahkah anda melakukan verifikasi tujuan pasien dan sumber daya apa
yang tersedia?
6
dialami pasien, keterbatasan aktivitas harian pasien, dan pembatasan partisipasi
pasien. Berikut adalah poin refleksi yang perlu dikaji dalam penentuan hipotesis
awal:
3. Pemeriksaan
a. Menilai tes dan pengukuran yang anda pilih untuk pemeriksaan, bagaimana
dan mengapa anda memilihnya?
7
menentukan perubahan status? Apakah tes dan pengukuran itu setidaknya
mampu mendeteksi perbedaan klinis penting?
g. Bandingkan pemeriksaan temuan anda untuk pasien ini dnegan pasien lain
dengan diagnosis medis serupa.
4. Evaluasi
g. Apakah alas an anda untuk prognosis dan apa indicator prognostic positif dan
negative?
8
i. Bagaimana mungkin setiap factor budaya memengaruhi perwatan anda dari
pasien?
7. Pemeriksaan Ulang
b. Apa yang telah Anda pelajari tentang pasien / perawat yang Anda tidak
tahu sebelumnya?
d. Apakah ada sesuatu yang diabaikan, disalah artikan, dinilai terlalu tinggi, atau
dinilai rendah, dan apa yang mungkin Anda lakukan secara berbeda?
Akankah hal ini dapat menunjukkan setiap potensi kesalahan yang telah Anda
buat?
8. Hasil
a. Apakah terapi fisik yang efektif, dan apa ukuran yang Anda gunakan untuk
10
menilai hasilnya? Apakah ada perbedaan klinis minimum yang penting?
c. Kriteria apa yang Anda atau akan Anda gunakan untuk menentukan apakah
pasien telah mencapai tujuan nya?
f. Apakah kebutuhan yang dapat diantisipasi terkait usia, dan apa yang menjadi
dasarnya?
g. Apakah peranan yang memungkinkan dari terapi fisik di masa yang akan
datang?
i. Dapatkah Anda dan pasien / pemberi perawatan yang lain secara bersama-
sama merencanakan rencana seumur hidup untuk sehat?
11
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ronde keperawatan Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan untuk membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang dilakukan oleh kepala tim
(KATIM), kepala ruangan, PA, serta melibatkan seluruh tim kesehatan lain (Dokter, fisioterapis,
ahli Gizi).Dalam melakukan ronde keperawatan tersebut ada beberapa prosedur yang dilakukan
yang pertama yaitu pra-ronde, pelaksanaan ronde dan yang terakhir pasca ronde. Dimana dari
semua prosedur tersebut saling berkaitan.
Diskusi refleksi kasus adalah suatu metode pembelanjaran dalam merefleksikan
pengalaman tenaga keseperawatan yang actual dan menarik dalam memberikan dan mengelola
asuhan keperawatan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu pada
pemahaman standar yang ditetapkan. DRK merupakan wahana untuk masalah dengan mengacu
pada standar keperawatan/kebidanan yang telah ditetapkan. Selain itu, DRK dapat meningkatkan
profesionalisme perawat, meningkatkan aktualisasi diri perawat dan bidan, membangkitkan
motivasi belajar perawat, belajar untuk menghargai kolega untuk lebih asertif dan meningkatkan
kerja sama, memberikan kesempatan individu untuk mengeluarkan pendapat tanpa merasa
tertekan serta memberikan masukan kepada pimpinan sarana Kesehatan untuk penambahan dan
peningkatan SDM perawat (pelatihan, Pendidikan berkelanjutan, magang), penyempurnaan SOP
dan bila memungkinkan , pengadaan alat.
3.2. Saran
Setelah memahami isi dari makalah ini, penulis berharap seluruh mahasiswa jurusan
keperawatan dapat menerapkan ronde keperawatan maupun diskusi refleksi kasus ini pada saat
praktik kerja lapangan maupun di dunia kerja yang akan datang
12
DAFTAR PUSTAKA
13