NIM : P07120219044
TAHUN 2021
1
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
2. Penyebab
1. Virus
a. Hepatitis A (HAV)
Dahulu disebut hepatitis infeksiosa. Penyakit ditularkan terutama melalui
kontaminasi oral-fekal akibat higiene yang buruk atau makanan yang
tercemar. Waktu antara pajanan dan awitan gejala untuk HAV adalah 4
dan 6 minggu.
b. Hepatitis B (HBV)
2
2. Bakteri
Patofisiologi
3
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi
(bilirubin indirek). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena
kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan ekskresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat
diekskresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih
berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-
gatal pada ikterus. (Price, 1999)
3. Pohon Masalah
4
4. Klasifikasi
1. Hepatitis A
5
Hepatitis D Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus
hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan tranfusi
darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasai, dapat muncul sebagai gejala
yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan
dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila
terjadi pada kehamilan khususnya trimester ketiga dapat mematikan.
Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
6. Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
7. Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan
hepatitis B atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminant ataupun hepatitis
kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum. Hepatitis B, dapat terjadi
tanpa gejala, namun dapat juga terjadi artalgia dan ruam pada kulit.
5. Gejala Klinis
1. Stadium pra ikterik
Berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia,
mual, muntah, nyeri otot, dan nyeri di perut kanan atas.
Urin menjadi lebih coklat.
2. Stadium Ikterik
Berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada sklera,
kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang tetapi pasien
masih lemah, anoreksis dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau
kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.
6
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Tes fungsi hati seperti :
- AST (SGOT)/ ALT (SGPT): awalnya meningkat dapat meningkat 1-
2 minggu sebelum ikterik kemusian tampak menurun
- Alkali Fospatase: agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
- Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100ml (bila diatas 200 mg/ml
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis
seluler)
b. Darah Lengkap: SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup
SDM (gangguan enzim hati)
c. Leukemia: trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
d. Feses: warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
e. Albumin serum menurun
f. Anti-HAVlgM: positif pada tipe A
g. HbsAG: dapat positif (tipe B) atau negativ (tipe A)
h. Urinalisa: peninggian kadar bilirubin, protein/hematuria dapat terjadi
i. Tes ekskresi BSP: kadar darah meningkat
j. Radiologi
- Foto polos abdomen : menunjukan densitas kalsifikasi pada
kandung empedu, pankreas, hati juga dapat menimbulkan
splenomegaly.
- Scan hati: membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan
parenkim.
k. Pemeriksaan Tambahan
- Biopsi hati: menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis
7. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif, misalnya istirahat
sesuai kebutuhan.
2. Pasien yang menderita hepatitis harus menghindari konsumsi alcohol.
Alkohol memperburuk stadium dan mempercepat perburukan HBV dan
khususnya HCV. Pemakaian alcohol pada pasien yang menderita HCV
7
meningkatkan risiko terjadinya karsinoma hepatoselular dan menurunkan
respons terhadap pengobatan.
3. Penderita hepatitis harus mendapatkan penyuluhan mengenai cara penularan
kepada mitra seksual dan anggota keluarga.
4. Terapi obat bagi individu yang terinfeksi biasanya dilakukan secara bertahap
untuk infeksi kronis. Suntikan biasanya diberikan 3 kali seminggu selama
minimal 3 bulan. Keefektifan IFN-α untuk kedua infeksi tersebut bervariasi.
Bahkan pada individu yang memperlihatkan perbaikan enzim hati setelah
pengobatan, efek obat ini hanya sementara. Dengan obat ini, HBV menetap
yang dijumpai pada sekitar 30% paien, sementara hilangnya HCV dalam
jangka waktu lama yang jarang sekali terjadi. Interferon umumnya
dikontraindikasikan bagi penderita yang penyakit hati yang berada pada
stadium sangat lanjut. Selain itu interferon dihubungkan dengan efek
samping yang signifikan, termasuk mialgia, demam, trombositopenia, dan
depresi. Muncul nya efek samping tersebut menyebabkan banyak pasien yang
tidak diindikasikan untuk pengobatan ini dan pengobatan dihentikan sejaki
awal untuk pasien tertentu.
5. Analog nukleotida yang secara selektif bekerja pada enzim reverse
transcriptase virus menjadi obat penting bagi hepatitis kronis. Obat- obat ini
awalnya dibuat dan digunakan untuk pasien pengidap HIV sekaligus
membantu sejumlah besar pasien yang terserang HIV sekaligus hepatitis
virus. Tingkat respons terhadap obat-obat golongan ini tinggi., sehingga
sering dijadikan obat pilihan pertama bagi pasien.
6. Terapi kombinasi interferon termodifikasi dengan analog nukleotida adalah
pengobatan yang paling berhasil untuk saat ini. Interferon termodifikasi,
disebut interferon pegilase atau peginterferon, mempunyai paruh waktu lebih
lama dibanding
IFN-α dan tidak membutuhkan pengukuran dosis berulang. Terapi
kombinasi biayanya mahal dan efek samping nya menyakitkan, sama
dengan interferon pendahulunya.
7. Kerabat penderita hepatitis ditawarkan untuk menerima gammaglobulin
murni yang spesifik terhadap HAV dan HBV, yang dapat memberikan
imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifat hanya sementara.
8
8. Tersedia juga vaksin HBV. Karena sifat virus ini sangat menular dan
berpotensi menyebabkan kematian, semua individu yang termasuk para
petugas kesehatan atau individu yang terpajan ke produk darah sangat
dianjurkan selain itu, vaksin ini ditujukan untuk individu yang berisiko tinggi
terkena penyakit tersebut termasuk kaum homoseks atau heteroseksual yang
aktif secara seksual dan berganti-ganti pasangan. Tidak ada efek samping
bermakna yang dijumpai setelah pemberian imunisasi HBV.
9. Vaksinasi HBV pada bayi setelah bayi baru lahir. (Corwin, E.J, 2009)
8. Komplikasi
1. Edema serebral, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernafasan,
hipoglikemia, hipotensi dan sepsis
2. Sindroma Guilain Baire
3. Hepatitis kronik persisten
4. Hepatitis agresif
5. Perkembangan karsinoma hepatoseluler
1) Pengkajian Keperawatan
Fokus pengkajian pada pasien dengan Hepatitis adalah sebagai berikut:
1. Keluhan utama pasien.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Yang dikaji meliputi apakah pasien pernah menderita penyakit ini
sebelumnya, pernah masuk rumah sakit, riwayat opname, riwayat alergi.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Yang dikaji meliputi apakah di dalam anggota keluarga ada yang
menderita penyakit yang sama, menderita penyakit menurun, lingkungan
dan sanitasi baik atau buruk.
4. Pola sirkulasi
Yang dikaji meliputi adanya bradikardia, ikterik pada sclera dan
membran mukosa
5. Nutrisi
9
Yang perlu dikaji pada pasien hepatitis antara lain apakah ada anoreksia,
berat badan menurun, mual muntah, peningkatan oedema, kaji adanya
asites.
6. Eliminasi
Yang perlu dikaji pada pasien hepatitis antara lain pola BAB yaitu apakah
terjadi diare, warna feses yang menyerupai dempul, melena. Pola BAK
antara lain frekuensi, konsistensi, urine berwarna gelap atau seperti air
teh pekat.
7. Aktifitas
Yang dikaji pada pasien hepatitis adalah mengenai kelelahan, kelemahan
dan malaise.
8. Rasa aman dan nyaman
Yang dikaji meliputi nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, kram
abdomen, mialgia, atralgia, gatal/pruritus.
9. Pola seksualitas
Pola hidup/perilaku meningkatkan resiko terpajan.
10. Pemeriksaan fisik head to toe
11. Pemeriksaan Laboratorium
2) Diagnosa keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan Hepatitis b.d
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hepatitis.
2. Resiko terjadinya komplikasi dari Hepatitis b.d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita Hepatitis
10
3) Rencan Asuhan Keperawatan
Hari/Tanggal No Tujuan Kriteria Standar Intervensi
DX
Senin,4/10/2021 1 Setelah verbal 1. Mampu 1. Kajian pengetahuan
10.00 wita dilakukan menjelaskan
keluarga tentang hipertensi
tindakan pengertian
keperawatan hepatitis - Pengertian
selama 1-2 x 2. Mampu hepatitis
kunjungan menjelaskan
- Penyebab
rumah penyebab
hepatitis
diharapkan hepatitis
pengetahuan 3. Mampu - Tanda dan gejala hepatitis
keluarga menjelaskan - Pencegahan hepatitis
tentang yanda dan - Komplikasi hepatitis
hepatitis gejala hepatitis 2. Memberikan penyuluhan
meningkat 4. Mampu tentang hepatitis
menyebutkan 3. Diskusi tentang adanya
Tupen I: cara mencegah tanda dan gejala hepatitis
Mampu hepatitis serta faktor yang
mengenal 5. Mampu memperburuk kondisi
masalah menyebutkan 4. Bimbingan keluarga untuk
Hepatitis salah satu mengulangi apa yang telah
pada anggota komplikasi dari di ajarkan
kelaurga hepatitis 5. Jelaskan akibat lanjut dari
penyakit hepatitis jika tidak
segera ditangani
6. Bimbingan untunk
mengatasi resiko penyakit
hepatitis
11
Tupen II: Psikomotor 1. Keluarga 1. Jelaskan manfaat gizi
Keluarga mampu
seimbang.
mampu merawat
melakukan anggota 2. Demonstrasikan cara
perawatan keluarga yang
menyusun menu makanan/
pada anggota sedang sakit
keluarga 2. Keluarga gizi seimbang.
yang sakit mampu
3. Anjurkan pasien untuk
menentukan
makanan menghindari stress.
dengan
4. Anjurkan pasien mengontrol
standar gizi
kesehatan stressnya.
yang baik
3. Keluarga
mampu
mengontrol
stress koping
keluarga
12
Senin,4/10/2021 2 Setelah verbal 1. Keluarga 1. Memberikan waktu kepada
10.30 wita dilakukan mampu
keluarga untuk mengambil
tindakan memutuskan
keperawatan tindakan yang keputusan.
selama 1-2 x tepat akibat
kunjungan dari
rumah komplikasi
diharapkan hepatitis
resiko
terjadinya
komplikasi
dapat
dicegah.
Tupen I :
Keluarga
mampu
memutuskan
tindakan yang
tepat akibat
dari
komplikasi
hepatitis
13
Tupen III: Psikomotor 1. Mampu 1. Jelaskan pada keluarga
Keluarga memanfaatkan
tentang fasilitas yankes
dapat layanan
menggunakan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
fasilitas yang telah
2. Berikan pengaetahuan
pelayanan tersedia
kesehatan terhadap prilaku yang
secara tapat
telah dilakukan untuk
untuk
merawat mempertahankan agar
apabila nafsu tidak terjadi komplikasi
makan atau
mual terus
dialami
4) Implementasi
Pelaksaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa dan anggota masyarakat. Prinsip yang
umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas
adalah: a. Innovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompokdan masyarakat
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat harus menggunakan pengetahuan secara
rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat harus diharapkan mempunyai kemampuan
dan kemandirian
e. Ugem
14
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan telah tercapai.
5) EVALUASI
` Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut kegiatan yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul
Efendi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Volume 2. (edisi
Delapan). Jakarta : EGC.
Dienstag, J. L., 2008. Acute Viral Hepatitis. Dalam: Harrison’s Principles of Internal
Medicine Volume II 17th Edition. The Mc Graw Hill Company,1932-1948.
16
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI
HEPATITIS A
A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
1. Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Suku : Bali
Umur : 59 Tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Nelayan
3. Genogram
17
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: laki-laki Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah
4. Jenis/type keluarga
Jenis : Extendet (Tipe keluarga Tn.S.D adalah keluarga inti yang terdiri dari
suami,istri dan anak)
2. Faktor sosio-budaya-ekonomi
a. Penghasilan dan pengeluaran
Sumber penghasilan adalah dari kegiatan berlayar yang dilakukan oleh
kepala keluarga bersama istri, yaitu sekitar Rp. 1.500.000 /perbulan.
Pengeluaran perbulan untuk keperluan makan sekitar Rp. 300.000 dan
sisanya untuk keperluan lain –lain seperti membayar listrik, kebutuhan
anak sekolah.
b. Pendidikan
Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya berpendidikan
untuk kepala keluarga tingkat mengah pertama, anak pertama yang sedang
18
sekolah kelas 12 (SMA kelas III) anak kedua yang sedang sekolah kelas 7
(SMP Kelas 1). Berkaitan dengan penyakit HEPATITIS yang diderita Tn.
S, keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara penularan HEPATITIS
kepada orang lain dan bagaimana cara pencegahan terhadap anggota
keluarga yang lain. Setelah dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara
pencegahan dan pengobatannya, Tn. S dan Ny. S belum bisa menjawab
pertanyaan sederhana perawat.
c. Suku dan agama
keluarga merupakan suku bali dan beragama Hindu, dalam menjalankan
perintah agama keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan
keagamaan seperti sembahyang dan membatu acara tradisional
masyarakat.
3. Kegiatan sehari-hari
a. Nutrisi keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan
komposisi sebagai berikut: makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran ,
Ikan yang didapat dari kebun/sawah, dan laut jarang makan buah dan minum
susu. Keluarga dalam memasak sayur dan ikan dengan mencuci dulu lalu
dipotong – potong. Keluarga makan tiga kali dalam sehari dengan porsi yang
cukup. Pemberian makan sama rata untuk seluruh anggota keluarga. Cara
menghidangkannya terbuka di atas meja. Alat makan digunakan bersama atau
tidak ada pemisahan dalam pemakaiannya. Pantangan makan tidak ada.
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari.
Pada anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam
eliminasi. Tempat BAB di WC rumah.
c. Olahraga
Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk
melakukan olah raga, tapi dia telah rutin pergi ke laut setiap pagi dan sore.
Kegiatan di laut misalnya menjaring ikan. Istri juga tidak meluangkan
waktu untuk kegiatan olah raga secara khusus, dia hanya ikut membantu
suami kerja di laut. Anak-anak tidak ada kegiatan olah raga di rumah,
sedangkan di sekolah sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing.
19
d. Kebersihan diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu sepulang dari melaut
dan pada sore hari. Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat
sekolah dan pada sore hari. Kebersihan mandi dua kali sehari dengan
menggunakan sabun mandi, menggosok gigi sekali sehari dengan pasta
gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,
kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber yang berasal dari
mata air PDAM. Berkaitan dengan HEPATITIS, keluarga mengatakan
tidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah
penularan HEPATITIS. Tn.S.
e. Waktu senggang/hiburan/rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai– santai
atau digunakan untuk membicarakan masalah keluarga. Anggota
keluarga dalam menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan
jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan keluarga melihat televisi dan
makan bersama di luar.
f. Istirahat
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya
selama 1 – 2 jam mulai pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari
jam 23.00 – 04.00. Pada Tn. S tidurnya sering terganggu oleh karena sering Nyeri
perut , mual pada malam hari, dan sering demam ringan pada malam hari
g. Kebiasaan sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti
kegiatan gotong royong, ngayah dipura dan lain-lain.
5. Faktor lingkungan
a. Karakteristik perumahan
Perumahan yang digunakan adalah permanen dan bukan miliknya
sendiri. Luas bangunan rumah 20 x 15 meter. Lantai rumah sebagian dari
plester semen dan sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi ada
beberapa yaitu: di ruang tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang
tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta dapur ada
lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Ruang tamu ada
sebuah lampu neon 15 watt, ruang keluarga terdapat bola lampu 20 watt,
masing–masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt. Ruang
tamu kurang rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur
berdinding bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar
mandi. Halaman rumah tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar
rumahnya. Keluarga menggunakan air sumber dari PDAM untuk minum
dan memasak, keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak
berasa. Keluarga menyimpan air dari sumur dalam gentong yang
kebersihannya cukup dan tertutup. mempunyai tempat pembuangan
limbah yang dibuang langsung di
21
Ket:
1: WC
2: Kamar
3: Ruang keluarga
4: Teras
5: Ruang tamu
: Pantai
22
berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn. S maupun Ny. S juga berada di
sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan
kegiatan keagamaan seperti Persembahyangan dan kegiatan-kegiatan keagamaan
lainnya.
g. Sistem pendukung keluarga
Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke puskesmas pembantu
sekitar 1,5 km, jarak ke Puskesmas sekitar 5 km. Keluarga juga
mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (Askes
Maskin).
6. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga keluarga Tn. S dalam berkomunikasi menggunakan
Bahasa Bali. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat
dan waktu santai. Komunikasi saat makan sering dilakukan, dan terbiasa makan
bersama.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti
dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam mempengaruhi tetangga.
Kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan adalah Tn. S dan Ny. S cukup bijaksana, tampak sabar
dalam menghadapi penyakit atau masalah yang dialami oleh anggota
keluarga, sehingga dapat mendorong Tn. S untuk berobat secara teratur
sampai sembuh. Ny.SD sering mengingatkan Tn. S jika lupa minum obat.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran.
Begitu juga dalam perannya secara informal.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. S menganut agama Hindu, dalam kehidupan keseharian
diwarnai dengan kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga
menganut kebudayaan Bali, norma yang dianut juga kebudayaan Bali.
Dalam kebiasaan keluarga Tn. S tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.
23
7. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. S sangat harmonis, rukun dan
tentram. Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga
yang sakit atau ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut
merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau ditimpa musibah.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. S menganut kebudayaan Bali. Dalam
berhubungan dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku.
Keluarga sangat membaur dengan budaya yang ada disekitarnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn S mampu untuk kurang mengenal dengan baik masalah
kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. S
dengan HEPATITIS. Hal ini dibuktikan dengan bahwa keluarga belum
mampu untuk menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor
penyebab dari HEPATITIS.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah
tampak, karena keluarga tidak menganggap bahwa nyeri perut dan kulit
yang menguning yang dialami oleh Tn. S dianggap sebagai hal biasa dan
keluarga sudah memeriksakannya ke Puskesmas Denpasar timur dan
sudah mendapat terapi sejak bulan juni 2021. Sejak awal pengobatan, Tn.
S mengatakan sudah berobat secara teratur. Kalau obat habis, keluarga
langsung pergi ke Puskesmas untuk mengambil obat. Tn. S mengatakan
sebenarnya malas minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual
dan kembung. Tapi Tn. S ingin cepat sembuh, sehingga walaupun malas
ia tetap meminum obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. S mampu untuk
memanfaatkannya, karena Tn. S selama sakit berobat ke Puskesmas
Denpasar timur.
d. Fungsi reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. S adalah 2 orang, Ny.S menggunakan KB
Suntik.
e. Fungsi Ekonomi
24
Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari
penghasilan tiap bulanya hanya sekitar Rp1.500.000/perbulan. Dalam
pemenuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S sangat sederhana. Untuk
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Tn. S menanam sayur di tepi sawahnya
serta di pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-pauk, Tn. S biasa mencari
ikan di laut dekat rumahnya.
9. Pemeriksaan fisik
Keterangan Tn S.D Ny S.T Tn H An F
TB BB 168cm 150 cm 170 cm 130 cm
70 kg 55 kg 70 kg 38kg
TTV: TD
Nadi 140/80 100/60mmHg 120/80mmHg 110/80mmHg
Resp mmHg 90x/menit 80x/menit 67x/menit
Suhu 100x/menit 20x/menit 16x/menit 16x/menit
20x/menit 36,5oC 36oC 36oC
37oC
25
Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Keluhan keluhan keluhan keluhan
2, Terhadap Petugas
26
Keluarga mengatakan sangat terbantu dan senang dengan kehadiran mahasiswa
dan berharap kehadiran mahasiswa dapat membantu keluarganya ke keluarga
sehat.
ANALISA DATA
2 DS :
- Klien mengatakan bahwa tempat makan Resiko penyebaran infeksi
digunakan bersama
- Keluarga mengatakan kurang tau cara
penularan dan pencegahan hepatitis
27
PENAPISAN MASALAH
Total Skor 5
28
2, Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi d.d ketidaktahuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit
hepatitis, tidak bisa menjawab tanda dan gejala hepatitis
Kemungkinan masalah 2
2 dapat diubah : 1 1
mudah 0 Pemberian informasi tentang
hanya sebagian penyakit dan kebutuhan
tidak dapat perawatan akan sulit dipahami
karena kemampuan keluarga
menyerap informasi kurang baik,
Potensial masalah untuk pendidikan rendah
3 dicegah :
3
tinggi 2
cukup 1 Membantu keluarga memahami
rendah 2
masalah kesehatan bisa
dilakukan melalui bahasa
keluarga dengan mediasi
anaknya pertamanya
yang sekolah SMA.
Total Skor 7
29
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut:
30
Tupen III: verbal 1. Keluarga mampu 1. Berikan keluarga
Keluarga memutuskan kesempatan untuk
mampu tindakan yang tepat mengambil keputusan
memutuskan untuk mengatasi
tindakan yang penyebaran
pencegahan
penyebaran
virus hepatitis
Senin/4/10/21 2 Setelah verbal 1. Mampu menjelaskan 1. Kajian pengetahuan
10.30 dilakukan
pengertian hepatitis keluarga tentang
tindakan
keperawatan 2. Mampu menjelaskan hipertensi
selama 1-2 x
penyebab hepatitis - Pengertian
kunjungan
hepatitis
rumah 3. Mampu menjelaskan
diharapkan - Penyebab
yanda dan gejala
pengetahuan hepatitis
keluarga hepatitis - Tanda dan gejala
tentang
4. Mampu menyebutkan hepatitis
hepatitis
meningkat cara mencegah - Pencegahan
hepatitis hepatitis
Tupen I:
Mampu 5. Mampu menyebutkan - Komplikasi
mengenal
salah satu komplikasi hepatitis
masalah
Hepatitis pada dari hepatitis 2. Memberikan
anggota
kelaurga penyuluhan tentang
hepatitis
3. Diskusi tentang
adanya tanda dan
gejala hepatitis serta
faktor yang
memperburuk kondisi
4. Bimbingan keluarga
untuk mengulangi apa
yang telah di ajarkan
5. Jelaskan akibat lanjut
dari penyakit hepatitis
jika tidak segera
ditangani
31
6. Bimbingan untunk
mengatasi resiko
penyakit hepatitis
32
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
33
1. Menjelaskan manfaat tentang
rumah bersih pencegahan
2. Mengjurkan pasien hepatitis.
untuk makan dengan - Keluarga sudah
beda tempat tau
Tupen III: pentingnya
kesehatan
Keluarga mampu
lingkungan
memutuskan tindakan yang
agar terhindar
pencegahan penyebaran
dari berbagai
virus hepatitis
penyakit.
1. Memberikan keluarga
- Keluarga
kesempatan untuk
memutuskan
mengambil keputusan
untuk
membersigkan
rumahnya
O: keluarga
tampak
mengerti
dengan apa
yang di
jelaskan
A: Tujuan tercapai
P: Bimbing
keluarga
untuk
memodifikasi
lingkungan
rumah
Rabu 06/10/21 2 1. Mengucapkan salam S: keluarga pasien
mengatakan
2. Memvalidasi keadaaan
masih belum
keluarga mengerti .
34
3. Menjelaskan tujuan dan O: keluaraga
kontrak waktu tampak masih
bingung dengan
Tupen I:
apa yang
Mampu mengenal masalah
Hepatitis pada anggota dijelaskan
kelaurga
prawat.
1. Kajian pengetahuan A: masalah belum
teratasi
keluarga tentang
P: Lanjutkan
hipertensi intervensi
- Pengertian
hepatitis
- Penyebab
hepatitis
- Tanda dan gejala
hepatitis
- Pencegahan hepatitis
- Komplikasi hepatitis
2. Memberikan
penyuluhan tentang
hepatitis
3. Diskusi tentang adanya
tanda dan gejala hepatitis
serta faktor yang
memperburuk kondisi
4. Bimbingan keluarga
untuk mengulangi apa
yang telah di ajarkan
Jelaskan akibat lanjut
dari penyakit hepatitis
5. Bimbingan untunk
mengatasi resiko
penyakit hepatitis
35
SATUAN ACARA PENYULUHAN HEPATITIS
I. LATAR BELAKANG
Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya
peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-
obatan, toksin gangguan metabolik, maupun kelainan autoimun. Inveksi yang
disebabkan virus merupakan penyebab tersering dan terbanyak dari hepatitis akut.
Terdapat 6 jenis virus hepatotropik penyebab utama infeksi akut, yaitu virus hepatitis
A, B, C, D, E, dan G (Arif, 2012). Diantara penyakit hepatitis yang disebabkan oleh
virus, hepatitis B menduduki tempat pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya.
Hepatitis B menjadi masalah kesehatan dunia karena selain prevalensinya yang sangat
tinggi, virus hepatitis B juga dapat menimbulkan problem paskaakut bahkan dapat
terjadi sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler primer (hepatoma). Oleh sebab itu,
karena tingginya morbiditas dan mortalitas dari penyakit hepatitis B, penyakit ini sangat
mengancam di dunia (Siregar, 2010).
36
III. MATERI
Terlampir
IV. METODA PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)
V. MEDIA
1. Leaflet
VI. SUMBER
Dienstag, J. L., 2008. Acute Viral Hepatitis. Dalam: Harrison’s Principles of Internal
Medicine Volume II 17th Edition. The Mc Graw Hill Company,1932-1948.
VII. SASARAN
Keluarga Tn. S
B. PROSES
1. Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
2. Peserta diharapkan hadir tepat waktu
3. Peserta mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan penuh perhatian
37
X. KEGIATAN
No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
1. Pendahuluan 5 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tentang tujuan dan menyimak
pokok materi 3. Bertanya
4. Menyampaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
5. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang
jelas
38
6. Mengucapkan salam 5. Menjawab salam
XI. EVALUASI
39
Lampiran 1
Materi Hepatitis
A. PENGERTIAN
Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya
peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-
obatan, toksin gangguan metabolik, maupun kelainan autoimun. Inveksi yang
disebabkan virus merupakan penyebab tersering dan terbanyak dari hepatitis akut.
Terdapat 6 jenis virus hepatotropik penyebab utama infeksi akut, yaitu virus hepatitis A,
B, C, D, E, dan G (Arif, 2012). Diantara penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus,
hepatitis B menduduki tempat pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya. Hepatitis
B menjadi masalah kesehatan dunia karena selain prevalensinya yang sangat tinggi,
virus hepatitis B juga dapat menimbulkan problem paskaakut bahkan dapat terjadi
sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler primer (hepatoma). Oleh sebab itu, karena
tingginya morbiditas dan mortalitas dari penyakit hepatitis B, penyakit ini sangat
mengancam di dunia (Siregar, 2010).
B. PENYEBAB
Virus
a. Hepatitis A (HAV)
Dahulu disebut hepatitis infeksiosa. Penyakit ditularkan terutama melalui
kontaminasi oral-fekal akibat higiene yang buruk atau makanan yang
tercemar. Waktu antara pajanan dan awitan gejala untuk HAV adalah 4
dan 6 minggu.
b. Hepatitis B (HBV)
40
Dahulu disebut hepatits non A dan non B yang ditularkan melalui suplai
darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV,
tetapi terutama melalui transfusi darah.
d. Hepatitis D (HDV)
Disebut hepatitis Delta. Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV
sehingga infeksi HBV bertambah parah.
e. Hepatitis E (HEV)
Hepatitis virus yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang
tercemar.
9. Bakteri
41
C. FAKTOR RESIKO
1. tidak menjaga kebersihan diri
2. menggunakan narkoba
3. hubungan seksual dengan sembarangan
4. menggunakan tattoo
5. terpaparnya dengan orang pengidap hepatitis
6. tranfusi darah
E. UPAYA PENCEGAHAN
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Mencuci tangan sebelum makan
4. Hindari stress
F. DIET HEPATITIS
Diet Hepatitis adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa
memberatkan fungsi hati. Hati (Liver) merupakan organ terbesar pada tubuh manusia.
Di dalamnya hati terjadi proses-proses yang penting bagi kehidupan. Apabila terjadi
gangguan maka akan berdampak kompleks pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kita
harus menjaga hati agar jangan sampai terkena penyakit.
Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi:
42
2. Makanan yang banyak mengandung gas.
3. Makanan berlemak
4. Makanan dan minuman mengandung alkohol
43
LEMBAR PENGESAHAN
Drs. I Wayan Mustika, S. Kep., Ns., M. Kes I Gusti Made Ngurah Bagus Dalem
NIP: 196508111988031002 NIM: P07120219044
44