Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

KELUARGA TN. S DENGAN HEPATITIS

Mata Kuliah: Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing: Drs. I Wayan Mustika, S. Kep. Ns. M. Kes

NAMA : I GST MADE NGURAH BAGUS DALEM

NIM : P07120219044

KELAS : 3A/S.TR KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2021

1
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi
Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada
sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang
khas. (Smeltzer)

2. Penyebab
1. Virus
a. Hepatitis A (HAV)
Dahulu disebut hepatitis infeksiosa. Penyakit ditularkan terutama melalui
kontaminasi oral-fekal akibat higiene yang buruk atau makanan yang
tercemar. Waktu antara pajanan dan awitan gejala untuk HAV adalah 4
dan 6 minggu.
b. Hepatitis B (HBV)

Kadang-kadang disebut Hepatitis serum. Penyakit ini bersifat serius dan


biasanya menular melalui kontak dengan darah yang mengandung virus.
Penyakit ini juga ditularkan melalui hubungan kelamin dan dapat
ditemukan di dalam semen dan dalam cairan tubuh lainnya. HBV
memiliki masa tunas yang lama antara 1 dan 7 bulan dengan awitan rerata
1-2 bulan
c. Hepatitis C (HCV)
Dahulu disebut hepatits non A dan non B yang ditularkan melalui suplai
darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV,
tetapi terutama melalui transfusi darah.
d. Hepatitis D (HDV)
Disebut hepatitis Delta. Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV
sehingga infeksi HBV bertambah parah.
e. Hepatitis E (HEV)
Hepatitis virus yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang
tercemar.

2
2. Bakteri

Beberapa bakteri yang menimbulkan hepatitis antaranya Salmonellatipy dan


Pneumokokkus.

3). Obat-obatan yang bersifat hepatoksik


Obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap sel-sel
hati adalah tetrasiklin, parasetamol, karbon tetrakhloride, isoniazid,
methyldopa, methotreksate, halothane. Sedangkan obat-obatan yang
menyebabkan kelainan hati berdasarkan reaksi hipersensitifitas diantaranya:
chlorpromazine, phanothazin, sulphonamide, nitrofurantin, erythromycin
estolat, obat-obatan anti hyroid, diphenyl hidantoin, phenylbutazon.

Patofisiologi

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh


infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obatobatan dan bahan- bahan kimia.
Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki
suplai darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola
normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-
sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat
masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem
imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya,
sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar
normal.

Inflamasi pada hepar, karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan


suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya
rasa mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah
bilirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal,
tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka
terjadi kesukaran pengangkutan bilirubin tersebut di dalam hati. Selain itu juga
terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya bilirubin tidak sempurna

3
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi
(bilirubin indirek). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena
kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan ekskresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat
diekskresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih
berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-
gatal pada ikterus. (Price, 1999)

3. Pohon Masalah

4
4. Klasifikasi
1. Hepatitis A

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala,


sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah,
demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.
Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi
hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis
B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.

Masa inkubasi 30 hari. Penularan melalui makanan atau minuman


yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buahbuahan, sayur yang
tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang, minum dengan es
batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vakin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4
minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan
suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal,
termasuk homoseks merupakan resiko tinggi tertular hepatitis A.
2. Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa
lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, tranfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta immunoglobulin
yang mengandung antibodi terhadap hepatitis: B yang diberikan 14 hari
setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa
tahun yang lalu. Yang merupakan resiko tertular hepatitis B adalah pecandu
narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
3. Hepatitis C
Hepatitis C mencakup sekitar 20% dari semua kasus hepatitis viral
dan paling sering ditularkan melalui yang ditransfusi dari donor asimtomatik,
berbagi jarum dengan pengguna obat intra vena dan cairan tubuh atau didapat
dari tattoo.
4. Hepatitis D

5
Hepatitis D Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus
hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan tranfusi
darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasai, dapat muncul sebagai gejala
yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan
dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila
terjadi pada kehamilan khususnya trimester ketiga dapat mematikan.
Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
6. Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
7. Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan
hepatitis B atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminant ataupun hepatitis
kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum. Hepatitis B, dapat terjadi
tanpa gejala, namun dapat juga terjadi artalgia dan ruam pada kulit.

5. Gejala Klinis
1. Stadium pra ikterik
Berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia,
mual, muntah, nyeri otot, dan nyeri di perut kanan atas.
Urin menjadi lebih coklat.
2. Stadium Ikterik
Berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada sklera,
kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang tetapi pasien
masih lemah, anoreksis dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau
kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.

3. Stadium pasca ikterik


Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal kembali.

6
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Tes fungsi hati seperti :
- AST (SGOT)/ ALT (SGPT): awalnya meningkat dapat meningkat 1-
2 minggu sebelum ikterik kemusian tampak menurun
- Alkali Fospatase: agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
- Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100ml (bila diatas 200 mg/ml
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis
seluler)
b. Darah Lengkap: SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup
SDM (gangguan enzim hati)
c. Leukemia: trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
d. Feses: warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
e. Albumin serum menurun
f. Anti-HAVlgM: positif pada tipe A
g. HbsAG: dapat positif (tipe B) atau negativ (tipe A)
h. Urinalisa: peninggian kadar bilirubin, protein/hematuria dapat terjadi
i. Tes ekskresi BSP: kadar darah meningkat
j. Radiologi
- Foto polos abdomen : menunjukan densitas kalsifikasi pada
kandung empedu, pankreas, hati juga dapat menimbulkan
splenomegaly.
- Scan hati: membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan
parenkim.
k. Pemeriksaan Tambahan
- Biopsi hati: menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis

7. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif, misalnya istirahat
sesuai kebutuhan.
2. Pasien yang menderita hepatitis harus menghindari konsumsi alcohol.
Alkohol memperburuk stadium dan mempercepat perburukan HBV dan
khususnya HCV. Pemakaian alcohol pada pasien yang menderita HCV

7
meningkatkan risiko terjadinya karsinoma hepatoselular dan menurunkan
respons terhadap pengobatan.
3. Penderita hepatitis harus mendapatkan penyuluhan mengenai cara penularan
kepada mitra seksual dan anggota keluarga.
4. Terapi obat bagi individu yang terinfeksi biasanya dilakukan secara bertahap
untuk infeksi kronis. Suntikan biasanya diberikan 3 kali seminggu selama
minimal 3 bulan. Keefektifan IFN-α untuk kedua infeksi tersebut bervariasi.
Bahkan pada individu yang memperlihatkan perbaikan enzim hati setelah
pengobatan, efek obat ini hanya sementara. Dengan obat ini, HBV menetap
yang dijumpai pada sekitar 30% paien, sementara hilangnya HCV dalam
jangka waktu lama yang jarang sekali terjadi. Interferon umumnya
dikontraindikasikan bagi penderita yang penyakit hati yang berada pada
stadium sangat lanjut. Selain itu interferon dihubungkan dengan efek
samping yang signifikan, termasuk mialgia, demam, trombositopenia, dan
depresi. Muncul nya efek samping tersebut menyebabkan banyak pasien yang
tidak diindikasikan untuk pengobatan ini dan pengobatan dihentikan sejaki
awal untuk pasien tertentu.
5. Analog nukleotida yang secara selektif bekerja pada enzim reverse
transcriptase virus menjadi obat penting bagi hepatitis kronis. Obat- obat ini
awalnya dibuat dan digunakan untuk pasien pengidap HIV sekaligus
membantu sejumlah besar pasien yang terserang HIV sekaligus hepatitis
virus. Tingkat respons terhadap obat-obat golongan ini tinggi., sehingga
sering dijadikan obat pilihan pertama bagi pasien.
6. Terapi kombinasi interferon termodifikasi dengan analog nukleotida adalah
pengobatan yang paling berhasil untuk saat ini. Interferon termodifikasi,
disebut interferon pegilase atau peginterferon, mempunyai paruh waktu lebih
lama dibanding
IFN-α dan tidak membutuhkan pengukuran dosis berulang. Terapi
kombinasi biayanya mahal dan efek samping nya menyakitkan, sama
dengan interferon pendahulunya.
7. Kerabat penderita hepatitis ditawarkan untuk menerima gammaglobulin
murni yang spesifik terhadap HAV dan HBV, yang dapat memberikan
imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifat hanya sementara.

8
8. Tersedia juga vaksin HBV. Karena sifat virus ini sangat menular dan
berpotensi menyebabkan kematian, semua individu yang termasuk para
petugas kesehatan atau individu yang terpajan ke produk darah sangat
dianjurkan selain itu, vaksin ini ditujukan untuk individu yang berisiko tinggi
terkena penyakit tersebut termasuk kaum homoseks atau heteroseksual yang
aktif secara seksual dan berganti-ganti pasangan. Tidak ada efek samping
bermakna yang dijumpai setelah pemberian imunisasi HBV.
9. Vaksinasi HBV pada bayi setelah bayi baru lahir. (Corwin, E.J, 2009)
8. Komplikasi
1. Edema serebral, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernafasan,
hipoglikemia, hipotensi dan sepsis
2. Sindroma Guilain Baire
3. Hepatitis kronik persisten
4. Hepatitis agresif
5. Perkembangan karsinoma hepatoseluler

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian Keperawatan
Fokus pengkajian pada pasien dengan Hepatitis adalah sebagai berikut:
1. Keluhan utama pasien.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Yang dikaji meliputi apakah pasien pernah menderita penyakit ini
sebelumnya, pernah masuk rumah sakit, riwayat opname, riwayat alergi.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Yang dikaji meliputi apakah di dalam anggota keluarga ada yang
menderita penyakit yang sama, menderita penyakit menurun, lingkungan
dan sanitasi baik atau buruk.
4. Pola sirkulasi
Yang dikaji meliputi adanya bradikardia, ikterik pada sclera dan
membran mukosa
5. Nutrisi

9
Yang perlu dikaji pada pasien hepatitis antara lain apakah ada anoreksia,
berat badan menurun, mual muntah, peningkatan oedema, kaji adanya
asites.
6. Eliminasi
Yang perlu dikaji pada pasien hepatitis antara lain pola BAB yaitu apakah
terjadi diare, warna feses yang menyerupai dempul, melena. Pola BAK
antara lain frekuensi, konsistensi, urine berwarna gelap atau seperti air
teh pekat.
7. Aktifitas
Yang dikaji pada pasien hepatitis adalah mengenai kelelahan, kelemahan
dan malaise.
8. Rasa aman dan nyaman
Yang dikaji meliputi nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, kram
abdomen, mialgia, atralgia, gatal/pruritus.
9. Pola seksualitas
Pola hidup/perilaku meningkatkan resiko terpajan.
10. Pemeriksaan fisik head to toe
11. Pemeriksaan Laboratorium

2) Diagnosa keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan Hepatitis b.d
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hepatitis.
2. Resiko terjadinya komplikasi dari Hepatitis b.d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita Hepatitis

10
3) Rencan Asuhan Keperawatan
Hari/Tanggal No Tujuan Kriteria Standar Intervensi
DX
Senin,4/10/2021 1 Setelah verbal 1. Mampu 1. Kajian pengetahuan
10.00 wita dilakukan menjelaskan
keluarga tentang hipertensi
tindakan pengertian
keperawatan hepatitis - Pengertian
selama 1-2 x 2. Mampu hepatitis
kunjungan menjelaskan
- Penyebab
rumah penyebab
hepatitis
diharapkan hepatitis
pengetahuan 3. Mampu - Tanda dan gejala hepatitis
keluarga menjelaskan - Pencegahan hepatitis
tentang yanda dan - Komplikasi hepatitis
hepatitis gejala hepatitis 2. Memberikan penyuluhan
meningkat 4. Mampu tentang hepatitis
menyebutkan 3. Diskusi tentang adanya
Tupen I: cara mencegah tanda dan gejala hepatitis
Mampu hepatitis serta faktor yang
mengenal 5. Mampu memperburuk kondisi
masalah menyebutkan 4. Bimbingan keluarga untuk
Hepatitis salah satu mengulangi apa yang telah
pada anggota komplikasi dari di ajarkan
kelaurga hepatitis 5. Jelaskan akibat lanjut dari
penyakit hepatitis jika tidak
segera ditangani
6. Bimbingan untunk
mengatasi resiko penyakit
hepatitis

11
Tupen II: Psikomotor 1. Keluarga 1. Jelaskan manfaat gizi
Keluarga mampu
seimbang.
mampu merawat
melakukan anggota 2. Demonstrasikan cara
perawatan keluarga yang
menyusun menu makanan/
pada anggota sedang sakit
keluarga 2. Keluarga gizi seimbang.
yang sakit mampu
3. Anjurkan pasien untuk
menentukan
makanan menghindari stress.
dengan
4. Anjurkan pasien mengontrol
standar gizi
kesehatan stressnya.
yang baik
3. Keluarga
mampu
mengontrol
stress koping
keluarga

Tupen III: Psikomotor 1. Keluarga 1. Menjelaskan kepada


Keluarga membawa
keluarga pelayanan
dapat pasien ke
menfaatkan tempat kesehatan yang dapat
fasilitas pelayanan
dimanfaatkan.
layanan kesehatan.
kesehatan 2. Menganjurkan keluarga
untuk
untuk menggunakan layanan
mengecek
kondisi kesehatan yang tersedia.
dialami saat
3. Menganjurkan pasien untuk
ini atau
mengetahui control rutin.
adanya
komplikasi.

12
Senin,4/10/2021 2 Setelah verbal 1. Keluarga 1. Memberikan waktu kepada
10.30 wita dilakukan mampu
keluarga untuk mengambil
tindakan memutuskan
keperawatan tindakan yang keputusan.
selama 1-2 x tepat akibat
kunjungan dari
rumah komplikasi
diharapkan hepatitis
resiko
terjadinya
komplikasi
dapat
dicegah.

Tupen I :
Keluarga
mampu
memutuskan
tindakan yang
tepat akibat
dari
komplikasi
hepatitis

Tupen II: Psikomotor 1. Keluarga 1. Jelaskan tentang makanan


mampu
Keluarga yang boleh dan tidak boleh
merawat
mampu
anggota di makan oleh Pasien.
melakukan
keluarga
perawatan
dengan
pada anggota
mengontrol
keluarga
makanan yang
harus
dipantangi
Keluarga

13
Tupen III: Psikomotor 1. Mampu 1. Jelaskan pada keluarga
Keluarga memanfaatkan
tentang fasilitas yankes
dapat layanan
menggunakan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
fasilitas yang telah
2. Berikan pengaetahuan
pelayanan tersedia
kesehatan terhadap prilaku yang
secara tapat
telah dilakukan untuk
untuk
merawat mempertahankan agar
apabila nafsu tidak terjadi komplikasi
makan atau
mual terus
dialami

4) Implementasi
Pelaksaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa dan anggota masyarakat. Prinsip yang
umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas
adalah: a. Innovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompokdan masyarakat
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat harus menggunakan pengetahuan secara
rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat harus diharapkan mempunyai kemampuan
dan kemandirian
e. Ugem

14
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan telah tercapai.

5) EVALUASI
` Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut kegiatan yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul
Efendi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Corwm, Elizabeth J,2001, Buku Saku Patofisiologi; alih bahasa Brahm U.


Pendit...(et. Al.) ; Editor Endah P, Jakarta : EGC
Penyakit.; alih bahasa, Brahm U. Pendit…(et. Al.) edisi 6, Jakarta : EGC
Priharjo Robert, 2006, Pengkajian Fisik Keperawatan, Jakarta, EGC.
Suddarth & Brunner, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2,
Jakarta, EGC.
Alimul, Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1. Jakarta :
Salemba Medika.

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Volume 2. (edisi
Delapan). Jakarta : EGC.

Carpenito, L.J. (1999). Rencana Asuhan& Dokumentasi Keperawatan. (Edisi dua).


Jakarta : EGC.

Dienstag, J. L., 2008. Acute Viral Hepatitis. Dalam: Harrison’s Principles of Internal
Medicine Volume II 17th Edition. The Mc Graw Hill Company,1932-1948.

Doenges, Marlynn E, Mary Frances Moorhouse., dan Alice C. Geissler. 1999

Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian

Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Mansjoer, A. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI

16
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI
HEPATITIS A

A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
1. Kepala Keluarga
Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Suku : Bali

Umur : 59 Tahun

Agama : Hindu

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Nelayan

Alamat : Jln. Drupadi Sanur, Denpasar timur, Bali.

2. Susunan Anggota Keluarga


NO Nama Jenis Kelamin Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan
1 Tn S.D Laki-laki 59 Suami SMP Nelayan
2 Ny S.T Perempuan 50 Istri SD IRT
3 Tn H Laki-laki 17 Anak SMA Pelajar
4 An F Perempuan 13 Anak SMP Pelajar

3. Genogram

17
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: laki-laki Sakit

: Meninggal

: Tinggal serumah

4. Jenis/type keluarga
Jenis : Extendet (Tipe keluarga Tn.S.D adalah keluarga inti yang terdiri dari
suami,istri dan anak)

2. Faktor sosio-budaya-ekonomi
a. Penghasilan dan pengeluaran
Sumber penghasilan adalah dari kegiatan berlayar yang dilakukan oleh
kepala keluarga bersama istri, yaitu sekitar Rp. 1.500.000 /perbulan.
Pengeluaran perbulan untuk keperluan makan sekitar Rp. 300.000 dan
sisanya untuk keperluan lain –lain seperti membayar listrik, kebutuhan
anak sekolah.

b. Pendidikan
Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya berpendidikan
untuk kepala keluarga tingkat mengah pertama, anak pertama yang sedang
18
sekolah kelas 12 (SMA kelas III) anak kedua yang sedang sekolah kelas 7
(SMP Kelas 1). Berkaitan dengan penyakit HEPATITIS yang diderita Tn.
S, keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara penularan HEPATITIS
kepada orang lain dan bagaimana cara pencegahan terhadap anggota
keluarga yang lain. Setelah dijelaskan tentang pengertian penyakit, cara
pencegahan dan pengobatannya, Tn. S dan Ny. S belum bisa menjawab
pertanyaan sederhana perawat.
c. Suku dan agama
keluarga merupakan suku bali dan beragama Hindu, dalam menjalankan
perintah agama keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan
keagamaan seperti sembahyang dan membatu acara tradisional
masyarakat.

3. Kegiatan sehari-hari
a. Nutrisi keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan
komposisi sebagai berikut: makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran ,
Ikan yang didapat dari kebun/sawah, dan laut jarang makan buah dan minum
susu. Keluarga dalam memasak sayur dan ikan dengan mencuci dulu lalu
dipotong – potong. Keluarga makan tiga kali dalam sehari dengan porsi yang
cukup. Pemberian makan sama rata untuk seluruh anggota keluarga. Cara
menghidangkannya terbuka di atas meja. Alat makan digunakan bersama atau
tidak ada pemisahan dalam pemakaiannya. Pantangan makan tidak ada.

b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari.
Pada anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam
eliminasi. Tempat BAB di WC rumah.
c. Olahraga
Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk
melakukan olah raga, tapi dia telah rutin pergi ke laut setiap pagi dan sore.
Kegiatan di laut misalnya menjaring ikan. Istri juga tidak meluangkan
waktu untuk kegiatan olah raga secara khusus, dia hanya ikut membantu
suami kerja di laut. Anak-anak tidak ada kegiatan olah raga di rumah,
sedangkan di sekolah sesuai jadwal olah raga di sekolah masing-masing.

19
d. Kebersihan diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu sepulang dari melaut
dan pada sore hari. Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat
sekolah dan pada sore hari. Kebersihan mandi dua kali sehari dengan
menggunakan sabun mandi, menggosok gigi sekali sehari dengan pasta
gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali dengan menggunakan sampho,
kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber yang berasal dari
mata air PDAM. Berkaitan dengan HEPATITIS, keluarga mengatakan
tidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah
penularan HEPATITIS. Tn.S.
e. Waktu senggang/hiburan/rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santai– santai
atau digunakan untuk membicarakan masalah keluarga. Anggota
keluarga dalam menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan
jenis kelamin. Untuk mendapatkan hiburan keluarga melihat televisi dan
makan bersama di luar.
f. Istirahat
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya
selama 1 – 2 jam mulai pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari
jam 23.00 – 04.00. Pada Tn. S tidurnya sering terganggu oleh karena sering Nyeri
perut , mual pada malam hari, dan sering demam ringan pada malam hari
g. Kebiasaan sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti
kegiatan gotong royong, ngayah dipura dan lain-lain.

4. Riwayat tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap ke III, yaitu
keluarga dengan anak usia sekolah. Anak pertama Laki-Laki, masih
sekolah di SMA dengan usia 17 tahun, sedangkan anak kedua Perempuan
berusia 13 tahun dan masih sekolah dibangku SMP.
b. Riwayat keluarga inti
Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan. Riwayat kesehatan
masing masing keluarga baik kecuali Tn. S yang mempunyai riwayat
20
HIPERTENSI & HEPATITIS. Kebiasaan anggota keluarga apabila ada
yang sakit periksa ke puskesmas atau ke Mantri. Untuk mengatasi
penyakit yang diderita saat ini, Tn. S berobat rutin ke Puskesmas
Denpasar timur, dan sekarang ini obat sudah dapat diambil di Polindes.
c. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat kesehatan sebelumnya, keluarga mengatakan tidak pernah sakit
serius. Mertua Tn. S saat ini sudah lanjut usia, dan mengalami sakit
Badannya menguning dan linu-linu, belum pernah periksa lab, hanya
berobat kalau linu-linunya dirasa sangat mengganggu.

5. Faktor lingkungan
a. Karakteristik perumahan
Perumahan yang digunakan adalah permanen dan bukan miliknya
sendiri. Luas bangunan rumah 20 x 15 meter. Lantai rumah sebagian dari
plester semen dan sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi ada
beberapa yaitu: di ruang tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang
tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta dapur ada
lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Ruang tamu ada
sebuah lampu neon 15 watt, ruang keluarga terdapat bola lampu 20 watt,
masing–masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt. Ruang
tamu kurang rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur
berdinding bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar
mandi. Halaman rumah tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar
rumahnya. Keluarga menggunakan air sumber dari PDAM untuk minum
dan memasak, keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak
berasa. Keluarga menyimpan air dari sumur dalam gentong yang
kebersihannya cukup dan tertutup. mempunyai tempat pembuangan
limbah yang dibuang langsung di

belakang rumah dan dibiarkan terbuka.


b. Denah rumah

21
Ket:

1: WC

2: Kamar

3: Ruang keluarga
4: Teras

5: Ruang tamu

: Pantai

c. Macam tempat tinggal


Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara rumah satu dengan yang
lainnya berdekatan tapi tidak berhimpitan/menempel.
Lingkungan tempat tinggal adalah laut dengan udara yang panas
d. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW
Tetangga di sekitar keluarga Tn. S adalah bersuku Bali, bahasa
komunikasi sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Bali, sebagian
besar tetangga Tn. S bermata pencaharian sebagai nelayan. Keluarga
mempunyai alat komunikasi seperti televisi, HP dan radio. Jika ada
kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras
suara yang ada di Banjar atau di Pura.
e. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S Keluarga jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh.
Kegiatan rutin harian adalah berlayar / pergi ke laut yang tidak jauh dari
rumahnya (sekitar bebrapa meter). Tempat tinggal keluarga juga tidak

22
berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn. S maupun Ny. S juga berada di
sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan
kegiatan keagamaan seperti Persembahyangan dan kegiatan-kegiatan keagamaan
lainnya.
g. Sistem pendukung keluarga
Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke puskesmas pembantu
sekitar 1,5 km, jarak ke Puskesmas sekitar 5 km. Keluarga juga
mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (Askes
Maskin).

6. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga keluarga Tn. S dalam berkomunikasi menggunakan
Bahasa Bali. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat
dan waktu santai. Komunikasi saat makan sering dilakukan, dan terbiasa makan
bersama.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti
dengan ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam mempengaruhi tetangga.
Kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan adalah Tn. S dan Ny. S cukup bijaksana, tampak sabar
dalam menghadapi penyakit atau masalah yang dialami oleh anggota
keluarga, sehingga dapat mendorong Tn. S untuk berobat secara teratur
sampai sembuh. Ny.SD sering mengingatkan Tn. S jika lupa minum obat.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran.
Begitu juga dalam perannya secara informal.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. S menganut agama Hindu, dalam kehidupan keseharian
diwarnai dengan kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga
menganut kebudayaan Bali, norma yang dianut juga kebudayaan Bali.
Dalam kebiasaan keluarga Tn. S tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.

23
7. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. S sangat harmonis, rukun dan
tentram. Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga
yang sakit atau ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut
merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau ditimpa musibah.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. S menganut kebudayaan Bali. Dalam
berhubungan dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku.
Keluarga sangat membaur dengan budaya yang ada disekitarnya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn S mampu untuk kurang mengenal dengan baik masalah
kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. S
dengan HEPATITIS. Hal ini dibuktikan dengan bahwa keluarga belum
mampu untuk menyebutkan tentang tanda dan gejala serta faktor
penyebab dari HEPATITIS.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah
tampak, karena keluarga tidak menganggap bahwa nyeri perut dan kulit
yang menguning yang dialami oleh Tn. S dianggap sebagai hal biasa dan
keluarga sudah memeriksakannya ke Puskesmas Denpasar timur dan
sudah mendapat terapi sejak bulan juni 2021. Sejak awal pengobatan, Tn.
S mengatakan sudah berobat secara teratur. Kalau obat habis, keluarga
langsung pergi ke Puskesmas untuk mengambil obat. Tn. S mengatakan
sebenarnya malas minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual
dan kembung. Tapi Tn. S ingin cepat sembuh, sehingga walaupun malas
ia tetap meminum obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. S mampu untuk
memanfaatkannya, karena Tn. S selama sakit berobat ke Puskesmas
Denpasar timur.
d. Fungsi reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. S adalah 2 orang, Ny.S menggunakan KB
Suntik.
e. Fungsi Ekonomi

24
Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari
penghasilan tiap bulanya hanya sekitar Rp1.500.000/perbulan. Dalam
pemenuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S sangat sederhana. Untuk
memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Tn. S menanam sayur di tepi sawahnya
serta di pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-pauk, Tn. S biasa mencari
ikan di laut dekat rumahnya.

8. Stres dan koping keluarga


a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
Keluarga Tn. S mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress baik
itu stess jangka pendek (< 6 bulan) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ).
Tetapi keluarga Tn. S hanya mengalami stress biasa yang dapat dengan
segera diatasi.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor Pola pemecahan
masalah dalam keluarga Tn. S adalah dengan cara musyawarah antar anggota
keluarga, kadang juga melibatkan anaknya. Misalnya dalam menentukan
pengobatan Tn. S, dalam pengambilan keputusan di keluarga yang paling
menonjol adalah Tn. S
c. Strategi Adaptasi Disfungsional
menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. S biasanya
mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut.
Sehingga keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan
keseharian.

9. Pemeriksaan fisik
Keterangan Tn S.D Ny S.T Tn H An F
TB BB 168cm 150 cm 170 cm 130 cm
70 kg 55 kg 70 kg 38kg

TTV: TD
Nadi 140/80 100/60mmHg 120/80mmHg 110/80mmHg
Resp mmHg 90x/menit 80x/menit 67x/menit
Suhu 100x/menit 20x/menit 16x/menit 16x/menit
20x/menit 36,5oC 36oC 36oC
37oC

25
Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Keluhan keluhan keluhan keluhan

Rambut Hitam, tidak


berketombe Hitam, tidak Hitam, tidak Hitam, tidak
berketombe berketombe berketombe
Konjungtiva Anemis Tidak Anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Ikterik Tidak Ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

Telinga Simetris, Simetris, tidak Tidak ada Tidak ada


tidak ada ada keluhan keluhan keluhan
keluhan
Hidung Simetris, Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
tidak ada ada keluhan ada keluhan ada keluhan
keluhan
Mulut Mukosa Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
bibir kering lembab lembab lembab

Dada Simetris Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak


,tidak ada ada nyeri ada nyeri ada nyeri
nyeri
Perut Nyeri Tidak ada Nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri

Tangan Simetris, Simetris , tidak Simetris, tidak Simetris, tidak


terdapat terdapat edema ada edema ada edema
edema

Kaki Edema Tidak ada Tidak ada Tidak ada


nyeri, tidak ada nyeri, tidak ada nyeri, tidak ada
keluhan keluhan keluhan.

Genetalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


keluhan keluhan keluhan keluhan

10. Harapan keluarga


1. Terhadap masalah kesehatan

Keluarga mengatakan akan meningkatkan kesehatan keluarga melalui pendidikan


kesehatan dan ilmu-ilmu yang diberikan mahasiswa dan keluarga juga bersedia
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.

2, Terhadap Petugas

26
Keluarga mengatakan sangat terbantu dan senang dengan kehadiran mahasiswa
dan berharap kehadiran mahasiswa dapat membantu keluarganya ke keluarga
sehat.

ANALISA DATA

no Data Diagnosa keperawatan

1 DS: - keluarga mengatakan sejak 3 bulan yang lalu Defisit Pengetahuan


klien sering demam, sakit kepala, mual,
muntah dan kulitnya menguning.
- keluarga mengatakan tidak mengetahui
tanda penyakit hepatitis
- Keluarga mengatakan tidak terlalu
mengetahui tentang penyebab, perawatan,
dan pengobatan hepatitis.

DO: - keluarga tampak masih kebingungan dengan


penyakit yang diderita Tn. S Keluarga tidak
bisa menjawab
- TD : 140/80 mmHg
R : 20 x/menit
S : 370 C
N : 100 x/menit
-

2 DS :
- Klien mengatakan bahwa tempat makan Resiko penyebaran infeksi
digunakan bersama
- Keluarga mengatakan kurang tau cara
penularan dan pencegahan hepatitis

DO : Kebersihan dan kerapihan rumah kurang

27
PENAPISAN MASALAH

1. Resiko penyebaran infeksi d.d ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

No Kriteria Nilai Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3 1 Tn.S masih dalam keadaan sakit
Ancaman 2 dan alat makan masih digunakan
kesehatan 1 bersama

2 Kemungkinan 2 Keluarga tau bahwa hepatitis


masalah 2 adalah penyakit menular namun
dapat diubah: 1 tidak mempedulikannya
Hanya sebagian 0

3 Potensi 3 1 Tn.S berusaha untuk tidak makan


2 makannan yang menjadi
masalah
1 pantangan
untuk dicegah:
Cukup
4 Menonjolnya 2 1 Lingkungan keluarga kurang
masalah : Masalah 1
bersih namun keluarga berupaya
yang tidak perlu 0
segera ditangani untuk membersihkan
lingkunganannya

Total Skor 5

28
2, Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi d.d ketidaktahuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit
hepatitis, tidak bisa menjawab tanda dan gejala hepatitis

NO Kreteria Nilai Skor Pembenaran

1 Sifat masalah: actual 3 3 Keluarga tidak memahami


Resiko 2
dengan baik masalah kesehatan
Potensial 1
yang dialami Tn.S

Kemungkinan masalah 2
2 dapat diubah : 1 1
mudah 0 Pemberian informasi tentang
hanya sebagian penyakit dan kebutuhan
tidak dapat perawatan akan sulit dipahami
karena kemampuan keluarga
menyerap informasi kurang baik,
Potensial masalah untuk pendidikan rendah
3 dicegah :
3
tinggi 2
cukup 1 Membantu keluarga memahami
rendah 2
masalah kesehatan bisa
dilakukan melalui bahasa
keluarga dengan mediasi
anaknya pertamanya
yang sekolah SMA.

Keluarga tidak merasakan adanya


4 Menonjolnya masalah: 2 1
masalah yang harus segera
keluarga menyadari 1
ditangani
bahwa mereka kurang 0
paham dan mereka
ingin diberi penjelasan
yang lebih rinci

Total Skor 7

29
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut:

1. Resiko penyebaran infeksi d.d ketidak mampuan memodifikasi lingkungan.


2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi d.d ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit hepatitis, tidak
bisa menjawab tanda dan gejala hepatitis.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal No Tujuan Kriteria Standar intervensi


dx
Senin/4/10/21 1 Setelah Verbal 1. Mampu 1. Kajian pengetahuan
09.30 dilakukan menjelaskan cara keluarga tentang cara
tindakan mencegah mencegah penularan
keperawatan penyebaran hepatitis hepatitis:
selama 1-2 x 2. Mampu - Memodifikasi
kunjungan memodifikasi lingkungan rumah
rumah lingkungan menjadi menjadi lebih
diharapkan lebih bersih bersih
resiko 3. Mampu menerapkan - Tempat makan
penyebaran cara mencegah keluarga harus
infeksi penularan hepatitis dipisah
menurun: 2. Memberikan
penyuluhan tentang
Tupen I: pencegahan hepatitis
Mampu 3. Bimbing keluarga
mengenal cara untuk mengulangi apa
penyebaran yang telah diajarkan
infeksi 4. Menjelaskan akibat
Hepatitis pada jika tidak mencegah
anggota penularan hepatitis
kelaurga

Tupen II: Psikomotor 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan manfaat


Keluarga memodifikasi rumah bersih
mampu lingkungan rumah 2. Anjurkan pasien untuk
melakukan 2. Keluarga mampu makan dengan beda
pencegahan membatasi tempat
penyebaran penyebaran virus
hepatitis melewati oral

30
Tupen III: verbal 1. Keluarga mampu 1. Berikan keluarga
Keluarga memutuskan kesempatan untuk
mampu tindakan yang tepat mengambil keputusan
memutuskan untuk mengatasi
tindakan yang penyebaran
pencegahan
penyebaran
virus hepatitis
Senin/4/10/21 2 Setelah verbal 1. Mampu menjelaskan 1. Kajian pengetahuan
10.30 dilakukan
pengertian hepatitis keluarga tentang
tindakan
keperawatan 2. Mampu menjelaskan hipertensi
selama 1-2 x
penyebab hepatitis - Pengertian
kunjungan
hepatitis
rumah 3. Mampu menjelaskan
diharapkan - Penyebab
yanda dan gejala
pengetahuan hepatitis
keluarga hepatitis - Tanda dan gejala
tentang
4. Mampu menyebutkan hepatitis
hepatitis
meningkat cara mencegah - Pencegahan
hepatitis hepatitis
Tupen I:
Mampu 5. Mampu menyebutkan - Komplikasi
mengenal
salah satu komplikasi hepatitis
masalah
Hepatitis pada dari hepatitis 2. Memberikan
anggota
kelaurga penyuluhan tentang
hepatitis
3. Diskusi tentang
adanya tanda dan
gejala hepatitis serta
faktor yang
memperburuk kondisi
4. Bimbingan keluarga
untuk mengulangi apa
yang telah di ajarkan
5. Jelaskan akibat lanjut
dari penyakit hepatitis
jika tidak segera
ditangani

31
6. Bimbingan untunk
mengatasi resiko
penyakit hepatitis

Tupen II: Psikomotor 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan tentang


Keluarga merawat anggota makanan yang boleh
mampu keluarga dengan dan tidak boleh di
melakukan mengontrol makanan makan oleh Pasien
perawatan yang harus dipantangi
pada anggota Keluarga
keluarga yang
sakit
Tupen III: Psikomotor 1. Keluarga membawa 1. Menjelaskan kepada
Keluarga pasien ke tempat
keluarga pelayanan
dapat pelayanan kesehatan.
menfaatkan kesehatan yang dapat
fasilitas
dimanfaatkan.
layanan
kesehatan 2. Menganjurkan
untuk
keluarga untuk
mengecek
kondisi menggunakan layanan
dialami saat
kesehatan yang
ini atau
mengetahui tersedia.
adanya
3. Menganjurkan pasien
komplikasi.
untuk control rutin.

32
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

No Tanggal No dx Implementasi Evaluasi


1. Selasa/5/10/21 1 1. Mengucapkan salam S: keluarga
10.00
2. Memvalidasi keadaaan mengatakan
keluarga sudah tau dan
3. Menjelaskan tujuan dan mengerti
kontrak waktu tentang
pencegahan
Tupen I: hepatitis.
Mampu mengenal cara
pencegahan penyebaran - Keluarga sudah
infeksi Hepatitis pada tau
anggota kelaurga
pentingnya
1. Mengkaji pengetahuan kesehatan
keluarga tentang cara
mencegah penularan lingkungan
hepatitis: agar terhindar
- Memodifikasi
lingkungan rumah dari berbagai
menjadi lebih bersih penyakit.
- Tempat makan
keluarga harus
dipisah O: keluarga
2. Memberikan
penyuluhan tentang tampak
pencegahan hepatitis mengerti
3. Bimbing keluarga
untuk mengulangi apa dengan apa
yang telah diajarkan yang di
4. Menjelaskan akibat
jika tidak mencegah jelaskan
penularan hepatitis A: Tujuan tercapai
P: Lanjutkan Tupen
II

Selasa 05/10/21 1 Tupen II: S: keluarga


10.30
Keluarga mampu mengatakan
melakukan pencegahan sudah tau dan
penyebaran hepatitis mengerti

33
1. Menjelaskan manfaat tentang
rumah bersih pencegahan
2. Mengjurkan pasien hepatitis.
untuk makan dengan - Keluarga sudah
beda tempat tau
Tupen III: pentingnya
kesehatan
Keluarga mampu
lingkungan
memutuskan tindakan yang
agar terhindar
pencegahan penyebaran
dari berbagai
virus hepatitis
penyakit.
1. Memberikan keluarga
- Keluarga
kesempatan untuk
memutuskan
mengambil keputusan
untuk
membersigkan
rumahnya

O: keluarga
tampak
mengerti
dengan apa
yang di
jelaskan
A: Tujuan tercapai
P: Bimbing
keluarga
untuk
memodifikasi
lingkungan
rumah
Rabu 06/10/21 2 1. Mengucapkan salam S: keluarga pasien
mengatakan
2. Memvalidasi keadaaan
masih belum
keluarga mengerti .

34
3. Menjelaskan tujuan dan O: keluaraga
kontrak waktu tampak masih
bingung dengan
Tupen I:
apa yang
Mampu mengenal masalah
Hepatitis pada anggota dijelaskan
kelaurga
prawat.
1. Kajian pengetahuan A: masalah belum
teratasi
keluarga tentang
P: Lanjutkan
hipertensi intervensi
- Pengertian
hepatitis
- Penyebab
hepatitis
- Tanda dan gejala
hepatitis
- Pencegahan hepatitis
- Komplikasi hepatitis
2. Memberikan
penyuluhan tentang
hepatitis
3. Diskusi tentang adanya
tanda dan gejala hepatitis
serta faktor yang
memperburuk kondisi
4. Bimbingan keluarga
untuk mengulangi apa
yang telah di ajarkan
Jelaskan akibat lanjut
dari penyakit hepatitis
5. Bimbingan untunk
mengatasi resiko
penyakit hepatitis

35
SATUAN ACARA PENYULUHAN HEPATITIS

I. LATAR BELAKANG
Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya
peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-
obatan, toksin gangguan metabolik, maupun kelainan autoimun. Inveksi yang
disebabkan virus merupakan penyebab tersering dan terbanyak dari hepatitis akut.
Terdapat 6 jenis virus hepatotropik penyebab utama infeksi akut, yaitu virus hepatitis
A, B, C, D, E, dan G (Arif, 2012). Diantara penyakit hepatitis yang disebabkan oleh
virus, hepatitis B menduduki tempat pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya.
Hepatitis B menjadi masalah kesehatan dunia karena selain prevalensinya yang sangat
tinggi, virus hepatitis B juga dapat menimbulkan problem paskaakut bahkan dapat
terjadi sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler primer (hepatoma). Oleh sebab itu,
karena tingginya morbiditas dan mortalitas dari penyakit hepatitis B, penyakit ini sangat
mengancam di dunia (Siregar, 2010).

II. TUJUAN PENYULUHAN


A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Tn. S tahu bagaimana cara
pencegahan dan mengetahui apa itu penyakit Hepatitis.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Hepatitis, diharapkan
keluarga Tn. SD dapat:
1. Menjelaskan Hepatitis
2. Menyebutkan penyebab Hepatitis
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hepatitis
4. Menyebutkan upaya pencegahan Hepatitis
5. Menjelaskan kenapa hepatitis harus dicegah

36
III. MATERI
Terlampir
IV. METODA PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)
V. MEDIA
1. Leaflet
VI. SUMBER
Dienstag, J. L., 2008. Acute Viral Hepatitis. Dalam: Harrison’s Principles of Internal
Medicine Volume II 17th Edition. The Mc Graw Hill Company,1932-1948.

Doenges, Marlynn E, Mary Frances Moorhouse., dan Alice C. Geissler. 1999

VII. SASARAN
Keluarga Tn. S

VIII. WAKTU DAN TEMPAT


A. WAKTU: 15.00-15.30 Wita
B. TEMPAT: Kediaman Tn. S

IX. RENCANA EVALUASI


A. STRUKTUR
1. SAP sudah dipersiapkan satu hari sebelum kegiatan dilaksanakan

2. Alat dan tempat sudah satu hari sebelum kegiatan dilaksanakan


3. Struktur organisasi atau pembagian tugas sudah dibentuk

B. PROSES
1. Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
2. Peserta diharapkan hadir tepat waktu
3. Peserta mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan penuh perhatian

37
X. KEGIATAN
No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
1. Pendahuluan 5 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tentang tujuan dan menyimak
pokok materi 3. Bertanya
4. Menyampaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
5. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang
jelas

2. Penyajian 15 Menit Penyampaian Materi: 1. Mendengarkan


1. Menjelaskan pengertian dan menyimak
2. Menjelaskan penyebab 2. Bertanya
3. Menjelaskan tanda dan gejala mengenai hal- hal
yang belum jelas
4. Menjelaskan faktor resiko dan dimengerti
5. Menjelaskan upaya pencegahan

3. Penutup 10 Menit 1. Tanya jawab 1. Partisipasi Aktif


2. Memberikan kesempatan pada 2. Sasaran dapat
peserta untuk bertanya menjawab tentang
3. Melakukan evaluasi pertanyaan yang
4. Menyampaikan kesimpulan diajukan
materi 3. Mendengar
5. Mengakhiri pertemuan dan
4. Memperhatikan

38
6. Mengucapkan salam 5. Menjawab salam

XI. EVALUASI

Diharapkan keluarga mampu :

a. Menjelaskan pengertian Hepatitis

b. Menyebutkan penyebab Hepatitis

c. Menyebutkan tanda dan gejala Hepatitis

d. Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan


Hepatitis
e. Menjelaskan Kenapa Hepatitis harus di cegah
Kuisioner Pengetahuan:
No. Pertanyaan B S
1. Apa yang dimaksud dengan Hepatitis
2. Apa penyebab Hepatitis
3. Bagaimana tanda dan gejala Hepatitis
4. Bagaimana cara penanganannya?
5. Bagaimana cara mencegah Hepatitis
6. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan Hepatitis
?

7. Apakah anda tahu bagaimana seseorang dapat


menderita Hepatitis?

8. Kapan harus minum obat Hepatitis ?


9. Kenapa Harus Diet hepatitis?
10. Makanan apa yang boleh / di anjurkan?
11. Makanan apa yang harus di batasi ?
12. Bagaimana cara mencegah komplikasi ?

39
Lampiran 1

Materi Hepatitis

A. PENGERTIAN
Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya
peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-
obatan, toksin gangguan metabolik, maupun kelainan autoimun. Inveksi yang
disebabkan virus merupakan penyebab tersering dan terbanyak dari hepatitis akut.
Terdapat 6 jenis virus hepatotropik penyebab utama infeksi akut, yaitu virus hepatitis A,
B, C, D, E, dan G (Arif, 2012). Diantara penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus,
hepatitis B menduduki tempat pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya. Hepatitis
B menjadi masalah kesehatan dunia karena selain prevalensinya yang sangat tinggi,
virus hepatitis B juga dapat menimbulkan problem paskaakut bahkan dapat terjadi
sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler primer (hepatoma). Oleh sebab itu, karena
tingginya morbiditas dan mortalitas dari penyakit hepatitis B, penyakit ini sangat
mengancam di dunia (Siregar, 2010).

B. PENYEBAB
Virus
a. Hepatitis A (HAV)
Dahulu disebut hepatitis infeksiosa. Penyakit ditularkan terutama melalui
kontaminasi oral-fekal akibat higiene yang buruk atau makanan yang
tercemar. Waktu antara pajanan dan awitan gejala untuk HAV adalah 4
dan 6 minggu.
b. Hepatitis B (HBV)

Kadang-kadang disebut Hepatitis serum. Penyakit ini bersifat serius dan


biasanya menular melalui kontak dengan darah yang mengandung virus.
Penyakit ini juga ditularkan melalui hubungan kelamin dan dapat
ditemukan di dalam semen dan dalam cairan tubuh lainnya. HBV
memiliki masa tunas yang lama antara 1 dan 7 bulan dengan awitan rerata
1-2 bulan
c. Hepatitis C (HCV)

40
Dahulu disebut hepatits non A dan non B yang ditularkan melalui suplai
darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV,
tetapi terutama melalui transfusi darah.
d. Hepatitis D (HDV)
Disebut hepatitis Delta. Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV
sehingga infeksi HBV bertambah parah.
e. Hepatitis E (HEV)
Hepatitis virus yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang
tercemar.

9. Bakteri

Beberapa bakteri yang menimbulkan hepatitis antaranya Salmonellatipy dan


Pneumokokkus.

3). Obat-obatan yang bersifat hepatoksik

Obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap sel-sel


hati adalah tetrasiklin, parasetamol, karbon tetrakhloride, isoniazid,
methyldopa, methotreksate, halothane. Sedangkan obat-obatan yang
menyebabkan kelainan hati berdasarkan reaksi hipersensitifitas diantaranya:
chlorpromazine, phanothazin, sulphonamide, nitrofurantin, erythromycin
estolat, obat-obatan anti hyroid, diphenyl hidantoin, phenylbutazon.

C. TANDA DAN GEJALA


Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu:
 Gejala mirip dengan flu
 Sakit perut
 Urine yang berwarna gelap keruh
 Kehilangan selera makan
 Penurunan berat badan tanpa alasan

41
C. FAKTOR RESIKO
1. tidak menjaga kebersihan diri
2. menggunakan narkoba
3. hubungan seksual dengan sembarangan
4. menggunakan tattoo
5. terpaparnya dengan orang pengidap hepatitis
6. tranfusi darah
E. UPAYA PENCEGAHAN
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Mencuci tangan sebelum makan

3. Hindari rokok dan alkohol.

4. Hindari stress

5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik

6. Batasi pemakaian garam

F. DIET HEPATITIS
Diet Hepatitis adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa
memberatkan fungsi hati. Hati (Liver) merupakan organ terbesar pada tubuh manusia.
Di dalamnya hati terjadi proses-proses yang penting bagi kehidupan. Apabila terjadi
gangguan maka akan berdampak kompleks pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kita
harus menjaga hati agar jangan sampai terkena penyakit.
Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi:

1. Sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, umbi-umbian.


2. Sumber protein seperti telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran
dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
3. Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-
gula, sari buah, selai, sirup, manisan dan madu

Makanan yang di Hindari /Dibatasi:

1. Makanan yang pedas, seperti makanan cepat saji, makanan kemasan.

42
2. Makanan yang banyak mengandung gas.
3. Makanan berlemak
4. Makanan dan minuman mengandung alkohol

43
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA PEMBIMBING/ CT Rabu, 06 Oktober 2021


Nama Mahasiswa

Drs. I Wayan Mustika, S. Kep., Ns., M. Kes I Gusti Made Ngurah Bagus Dalem
NIP: 196508111988031002 NIM: P07120219044

44

Anda mungkin juga menyukai