Anda di halaman 1dari 11

‘’Penerapan Model Asuhan Kebidanan’’

Nama Kelompok : Cintiya puspa pertiwi

Denni rahmiati

Dhea sefriyuni

Elisapitri

Dosen Pembimbing : Diah Tepi R,SST

AKADEMI KEBIDANAN DEHASEN BENGKULU

TAHUN AJARAN 2016/2017


Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat dan
kasihNya,sehingga akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENERAPAN MODEL
ASUHAN KEBIDANAN’’.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“KONSEP KEBIDANAN”. Kami menyadari banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu
ditambahkan pada tugas makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari para pembaca. Akhirnya penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini dan besar harapan penyusun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan tentang pembahasan Teori Reva Rubin. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa bersama kita amin.

Bengkulu,November
2016

Penulis

i
Daftar isi
Kata
pengantar..................................................................................................................i

Daftar
isi.................................................................................................................................
........ii

Bab I :

Pendahuluan..............................................................................................................
.........1

Rumusan dan tujuan


masalah.......................................................................................................................
........1

Bab II

ISI................................................................................................................................
........2

Bab III

Kesimpulan................................................................................................................
.......12

Daftar Pustaka

ii
BAB I

‘’PENDAHULUAN’’

A.MODEL ASUHAN KEBIDANAN

Apa yang disebut dengan model ? suatu model intinya adalah suatu analogi mewakili suatu ide secara simbolik.Model
konseptual kebidanan bermanfaat sebagai suatu bentuk pedoman atau acuanntuk memberikan asuhan kebidanan.Praktik
kebidanan banyak di pengaruhi oleh teori dan model.

Rumusan masalah :

1.Apa saja jenis jenis dari model asuhan kebidanan ?

2.Bagaimana manfaat paradigma asuhan kebidanan ?

Tujuan :

-Untuk mengetahui jenis-jenis dari model asuhan kebidanan

-Untuk mengetahui manfaat paradigma asuhan kebidanan


BAB II

‘’ISI’’
A.MODEL ASUHAN KEBIDANAN
1.MODEL MEDIKAL

Mode lmedikal merupakan salah satu model yang di kembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses
sehat dan sakit dalam arti kesehatan.Model ini lebih banyak di gunakan dalam bidang kedokteran dan lebih fokus pada
proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan.

Yang tercakup dalam model medikal adalah :

 Berorientasi pada penyakit


 Menganggap bahwa akal/pikiran dan badan terpisah
 Manusia menguasai alam
 Yang tidak bisa menjadi menarik
 Informasi yang terbatas pada klien
 Pasien berperan pasif
 Dokter yang menentukan
 Tingginya teknologi menaikkan prestise
 Proritas kesehatan individu daripada kesehatan komunitas
 Penyakit dan kesehatan adalah domain dokter
 Pemahaman manusia berdasarkan mekanik dan bioengineering

Model medikal ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terlalu berorientasi pada penyakit dan tidak
memberi kesempatan klien untuk menentukan nasibnya sendiri.Walaupun demikian kenyataannya masih banyak yang
terpengaruh pada model medikal ini.

Berikut i ini akan di berikan gambaran bagaimana perbedaan pandangan mengenai kehamilan sesuai model medikal.

MODEL MEDIKAL:

 Normal dalam perspektif


 Kasus tidak bisa menjadi menarik
 Dokter bertanggung jawab
 Informasi terbatas
 Out come yang diharapkan
 Ibu dan bayi hidup sehat

Falsafah kebidanan terhadap kehamilan hal fisiologis :

 Normal dalam antisipasi


 Setiap persalinan peristiwa unik
 Wanita dan keluarga membuat keputusan
 Informasi di berikan tidak terbatas
 Outcome yang diharapkan
 Ibu dan bayi yang hidup dan sehat dan kepuasaan akan kebutuhan individu
2.PARADIGMA SEHAT

Derajat kesehatan di indonesia masih rendah,hal ini menuntut adanya supaya untuk menurunkannya.Salah satu upaya
pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan,pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan
yaitu ‘’PARADIGMA SEHAT’’.Paradigma sehat ini pertama kali di cetuskan oleh prof.Dr.F.A Moeloek(Menkes RI ) pada
rapat sidang DPR Komisi VI pada tanggal 15 september 1998.

Paradigma sehat adalah cara pandang,pola pikir,atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan
saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor,dan upayanya lebih diarahkan oada
peningkatan ,pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan
kesehatan.

Secara makro dengan adanya paradigma sehat berarti pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya
di bidang kesehatan.

Secara mikro dengan adanya paradigma sehat maka pembangunan kesehatan lebih menekankan pada upaya promotif
dan preventif.

Paradigma ini sangat penting karena :

 Paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan secar proaktif


 Mendorong masyarakat menjadi mandiri
 Menyadarkan masyarakat pada pentingnya yang promotif dan preventif.

Paradigma sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga di jadikan model dalam asuhan
kebidanan,hal ini karena :

A.Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan termasuk kesehatan
reproduksi dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif.

b.mengingat paradigma sehat merupakan upaya untukmenurunkan derajat kesehatan di indonesia yang utamanya
dinilai dari AKI dan AKB ,maka bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya
AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat sebagai model.

c.Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidan pun harus menjadikan paradigma sehat sebagai
model atau acuan.

3.MIDWIFERY CARE

Care dalam bahasa inggris mempunyai arti memelihara,mengawasi,memperhatikan dengan sepenuhnya.Dihubungkan


dengan kebidanan care disebut sebagai asuhan.

Bidan dalam memegang prinsip midwifery care yaitu :

 Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis,dan lingkungan kulur sosial.
 Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan di tolong tanpa intervensi
 Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
 Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
 Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama untuk suatu pengambilan keputusan
,tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir mengenai keadaan dirinya dan bayinya
 Di batasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
 Berprinsip women center care
Women centre care

Yang dimaksud dengan women centre care adalah asuhan yang berorientasi pada wanita.Dalam hal ini bidan di
fokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk
memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu badan yaitu house of commons health committee tahun
1992,di simpulkan bahwa terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita untuk memiliki pilihan yang lebih besar
dalam menentukan jenis asuhan maternitas yang mereka dapatkan dan bhawa struktur pelayanan maternitas saat ini
membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi mereka.Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang
berorientasi pada wanita di mana mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga terpenuhi kebutuhannya
dan timbulkepuasaan.Hal tersebut juga menunjukkan bahwa asuhan yang berorientasi pada wanita atau women
centre care amat penting untuk kemajuan praktik kebidanan.

Women centre care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM yang tertuang dalam visi nya,yaitu :

 Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb


 Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam memberikan
asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
 Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimana mendatang termasuk pelayanan kesehatan utama
pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga
 Bidan bekerja sama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan harapan wanita

Untuk dapat memberikan care atau asuhan yang baik terhadap wanita,bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :

 Lakukan intervensi minimal


 Memberikan asuhan yang komprehensif
 Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
 Melakukan segala tindakan yang sesuai dengan standar ,wewenang ,otonomi dan kompetensi.
 Memberikan informed content
 Memberikan asuhan yang nyaman,aman,logis dan berkualitas
 Menerapkan asuhan sayang ibu

Yang di maksud asuhan sayang ibu adalah :

 Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu


 Ibu punya otonpmi dalam setiap pengambilan keputusan
 Asuhan yang berorientasi dengan kebutuhan ibu
 Memberdayakan ibu /wanita dalam keluarga
B.MANFAAT PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN

Fokus utama asuhan persalinan normal telah mengalami pergeseran paradigma.Dahulu fokus utamanya adalah
menunggu dan menangani komplikasi namun sekarang fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi selama
persalinan dan setelah bayi lahir sehingga akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir.

Contoh pergeseran paradigma asuhan persalinan normal,yaitu :

1.Upaya preventif terhadap perdarahan pasca persalinan berupa:

a.Manipulasi seminimal mungkin

b.penatalaksanaan aktif kala III.

c.mengamati dan melihat kontraksi uterus pasca persalinan.

2.Menjadikan laserasi/episiotomi sebagai tindakan tidak rutin.

Dengan paradigma pencegahan,episotomi tidak merupakan tindakan rutin karena dengan perasat khusus,penolong
persalinan dapat mengatur ekspulasi kepala,bahu dan seluruh tubuh bayi tanpa laserasi atau hanya terjadi robekan
minimal pada perineum.

3.Mencegah partus lama

Upaya pencegah partus lama berupa :

a.Mengggunakan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janinnya serta kemajuan proses persalinan.

b.mengharapkan dukungan suami dan kerabat ibu

4.Mencegah asfiksia bayi baru lahir

Upaya mencegah asfiksia bayi baru lahir secara berurutan,yaitu :

a.membersihkan mulut dan jalan napas sesaat setelah ekspulasi kepala

b.mengisap lendir secara benar

c.segera mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi.

Perubahan paradigma menunggu dan menangani komplikasi menjadi pencegahan terjadinya komplikasi diakui
dapat membawa perbaikan kesehatan kaum ibu di indonesia.

Penyesuaian ini sangat penting dalm upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir

.karena sebagian besar persalinan di indonesia masih terjadi di tingkat pelayanan kesehatan primer di mana tingkat
keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan tersebut masih belum memadai.

Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir.

Jika semua tenaga penolong persalinan di latih agar mampu untuk mencegah /deteksi dini komplikasi yang mungkin
terjadi,menerapkan asuhan persalinan secara tepat guna dan tepat waktu,baik sebelum / saat masalah terjadi,da
segera melakukan rujukan saat kondisi ibu masih optimal,maka para ibu dan BBL akan terhindar dari ancaman
kesakitan dan kematian.
BAB III

‘’KESIMPULAN DAN SARAN’’


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai