Latar belakang dan tujuan : Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun
2017 AKB yaitu 403 per 1000 kelahiran hidup. Kabupaten Bengkulu Utara Tahun
2018 Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 26 orang (0,64%) dari 4.026 kelahiran,
angka kematian ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 AKB sebanyak 28 orang
(0,58%) dari 4.780 kelahiran hidup.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan Ante Natal Care (ANC) dengan
persalinan prematur di Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais Bengkulu Utara Tahun
2018.
Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif analitikdengan menggunakan Case Control. Jumlah populasi adalah 839
orang dengan sampel 30 kasus dan 30 kontrol. Analisis data dilakukan dengan
analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square dengan α 5 %.
Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa 63,3% responden yang prematur atau
kelompok kasus melaksanakan AnteNatal Care(ANC) dengan teratur, sisanya 36,7%
tidak melaksanakan AnteNatal Care(ANC) dengan teratur. Sedangkan dari kelompok
kontrol hanya 20,0% responden yg melaksanakan AnteNatal Care(ANC) dengan
teratur, selebihnya sebanyak 80,0% responden pada kelompok kontrol yang tidak
melaksanakan AnteNatal Care(ANC) yang teratur. Terdapat hubungan yang
bermakna secara statistik antara pelaksanaan Ante Natal Care(ANC)dengan
persalinan prematur. Ibu hamil yang melakukan Ante Natal Care(ANC) tidak teratur
berpeluang 6 kali lebih besar melahirkan bayi yang prematur dibandingkan ibu hamil
yang melakukan AnteNatal Care(ANC) yang teratur selama kehamilannya.
Kesimpulan dan Saran : Dukungan dan dorongan kepada ibu hamil untuk
melakukan Ante Natal Care(ANC)secara dini dan teratur sangat diperlukan sehingga
apabila terjadi risiko pada saat kehamilan dapat ditangani secara cepat dan tepat agar
persalinan prematur dapat ditekan menjadi seminimal mungkin.
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan proposal ini
Tahun 2018”.
Pada saat penulisan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian ...................................................................................... 7
3. Manfaat caring................................................................................. 13
4. Perilaku caring................................................................................. 14
B. Motivasi .................................................................................................. 18
C. Hipotesis ................................................................................................. 27
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seharusnya dimulai sedini mungkin, sejak janin dalam kandungan yang sangat
reproduksinya. Oleh karena itu, upaya meningkatan status kesehatan ibu dan
kelahiran hidup, Brunai 8 per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 10 per 1000
kelahiran hidup, Vietman 18 per 1000 kelahiran hidup, dan Thailand 20 per
1000 kelahiran hidup. Survey Demografi Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah 34 per 1000 kelahiran hidup. Ini
375 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 AKB sedikit lebih tinggi yaitu
(AKB) sebanyak 26 orang (0,64 %) dari 4.026 kelahiran angka kematian ini
lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 AKB sebanyak 28 orang (0,58%) dari
perawatan bayi baru lahir. Bayi baru lahir dengan persalinan prematur
terhambat. Selain itu persalinan prematur sangat rentan terhadap infeksi, hal
ini tentunya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka kematian
bayi (AKB).
persalinan prematur antara lain faktor ibu adalah kehamilan ganda, malnutrisi,
dan psikologi) usia ibu <20 tahun, dan jarak kelahiran terlalu dekat,
pemeriksaan kehamilan Ante Natal Care (ANC) yang tidak rutin, faktor janin
solusio plasenta, plasenta previa, faktor sosial ekonomi adalah status sosial
yang dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan janin secara berkala
(Saifudin,dkk, 2007).
meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas sumber daya manusia
(Manuaba, 2005)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Joekarno, dkk di
Rumah Sakit Al Falah Ambon tahun 2008, bahwa pelaksanaan ANC tidak
teratur merupakan salah satu faktor risiko yang signifikasi terhadap persalinan
prematur. Selain itu jarak kehamilan yang terlalu dekat juga merupakan faktor
2012 sebanyak 112 orang dari 4.569 kelahiran (2,45%) terjadi peningkatan
pada tahun 2013 jumlah persalinan prematur meningkat sebanyak 123 orang
dari 4806 kelahiran (2,56%). Sedangkan data pada pada Wilayah Kerja
Puskesmas Air Lais tahun 2012 terdapat 20 orang (17,8%) kelahiran prematur
Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Air Lais
mengikuti ANC dari Trimester I sampai dengan Trimester III dan 6 orang
yang tidak teratur melakukan ANC (hanya melakukan ANC pada Trimester II
B. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan Prematur
1. Pengertian
(Wiknjosastro,2011).
2. Etiologi
a. Faktor ibu
1) Kehamilan Ganda
8
2) Perdarahan Antepartum
4) Jarak kehamilan.
5) Malnutrisi
6) Infeksi
7) Stres
b. Faktor Janin
1) Cacat bawaan
c. Faktor Plasenta
1) Solusio Plasenta
2) Plasenta Previa
keadaan janin.
berat bayi lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum
berdampak pada janin dan pada ibu. Pada janin, menyebabkan kelahiran
kehamilan.
lendir di vagina, adanya rasa kram seperti haid yang hilang timbul, terasa
5. PenangananPersalinan Prematur
kontraksi apa tidak, pembuka mulut rahim dan tinggi fundus uteri.
berat janin, selain itu juga dapat dilihat dari tinggi fundus uteri,
umum janin.
1. Infeksi
janin.
2. Kontraksi
frekuensi lebih dari 3-4 kali per jam. Dalam 48 jam menjelang
menit dengan intensitas yang makin kuat, makin lama dan makin
dihentikan.
kehamilan prematur
a) Tirah baring
b) Magnesium sulfat
Terbutalin, Fenoterol)
e) Anti prostaglandin
sebagai berikut
e. Jangan kawin terlalu muda dan terlalu tua (idealnya 20-30 tahun).
1. Pengertian
mendeteksi dini, pemantauan ibu hamil dengan resiko serta flow up atau
pada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil
yang sehat fositif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan ajaran
menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
a) Ibu
(Mansjoeor, 2005).
b) Anak
3. Manfaat ANC
sedini mungkin.
Trimester adalah
Kunjungan pada Trimester satu minimal satu kali, tujuan ANC adalah
kembang janin.
kehamilan TM I.
derita.
b) Timbang berat badan/ukur tinggi badan dan lingkar lengan atas
g) Payudara.
kehamilan.
Kunjungan pada trimester dua minimal satu kali, tujuan ANC adalah
kembang janin.
kehamilan TM II.
dan TBJ.
kehamilan.
wajah dan tangan, nyeri abdomen yang hebat, bayi kurang bergerak
dari biasanya.
q) Pemberian TT.
Kunjungan pada trimester tiga minimal dua kali, tujuan ANC adalah
kembang janin.
kehamilan TM III.
hubungan sex.
diperlukan.
sekali.
Pemeriksaan lebih di fokuskan kepada
f) Payudara.
dan TBJ.
kehamilan.
m) Pemeriksaan HB.
wajah dan tangan, nyeri abdomen yang hebat, bayi kurang bergerak
dari biasanya.
haid.
b. Pemeriksaan ulang.
persalinan.
5. Komponen ANC
bila perlu.
a. Menyambut ibu.
diri pada ibu, menanyakan nama dan usia serta tujuan datang ke bidan.
b. Melakukan pengkajian pada ibu.
e. Pemeriksaan fisik.
3) Payudara.
4) Abdomen.
b) Palpasi.
punggung janin.
Leopold 3 : meraba bagian bawah perut ibu dan apakah bagian
belum.
5) Auskultasi.
Meliputi oedema pretibia pada mata kaki dan metakarpal, pucat pada
kuku jari, varises, pada kaki, serta memeriksa refleks fetella untuk
kanan dan pukul diatas tangan kiri tiga kali secara perlahan tetapi
g. Promosi kesehatan.
vitamin A.
SOAP.
1) Pemeriksaan HB (haemaglobin).
ibu dan mendeteksi dini terjadinya diabetes milletus pada ibu hamil
ibu dan mendeteksi dini terjadinya diabetes miletus pada ibu hamil.
periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki, tanya (temu
Prematur.
2005).
Menurut dr. Bramundito Spog (2013) dari Rumah Sakit Pondoh Indah,
ANC mencakup pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi ibu dan janin,
mengawal kehamilan supaya berjalan normal, sehinggan ibu dan anak tetap
kehamilan yaitu satu kali pada trimester 1, satu kali pada trimester II, dua kali
pada trimester III. Menurut dr. Suparyanto M.Kes (2013) ibu hamil secara
4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua kali pada
pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil
tunggal dijumpai seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau
Jakarta.
yang tinggi pada neonatus. Untuk itu dr. Ali menyarankan agar pemeriksaan
datang pertama kali untuk memeriksa kan kehamilan. Hal ini juga sebagai
Selain itu, dr. Ali menyarankan agar model Asuhan Ante natal Cegah
Natal Care (dalam hal ini bidan) mengenai resiko persalinan prematur dan
D. Kerangka Teori.
kehamilan yang dini dan baik bisa mengurangi angka kejadian prematuritas,
kecil untuk kehamilan dan angka kesakitan akibat persalinan dan pada masa
Faktor ibu
1. Kehamilan ganda
2. Pendarahan aterpartum
3. Umur ibu
4. Jarak kehamilan
5. Malnutrisi
6. Infeksi
7. Stres
8. ANC
Faktorplasenta
1. Solusioplasenta
2. Plasentaprevia
Faktorsosialekonomi
1. Kehamilanremaja
2. Status social ekonomirendah
3. Tidakmelakukanperawatan
prenatal
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
A. Tujuan Luaran
1. Tujuan Umum
Diketahui Hubungan Pelaksanaan Ante Natal Care (ANC) dengan
Persalinan Prematur Di Wilayah kerja Puskesmas Air Lais Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2018..
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil dalam melaksanakan
23
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis Penelitian
Ha : ada hubungan antara pelaksanaan ANC dengan persalinan prematur di
Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2018.
bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais selama Tahun 2017 dan bulan
Januari – Maret tahun 2018, jumlah populasi adalah 839 orang. Jumlah
persalinan prematur Tahun 2017 sebanyak 23 orang dan Tahun 2018 pada
berjumlah 30 orang. Dan persalinan yang tidak prematur sebanyak 809 orang
2. Sampel
a. Besar Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti yang di ambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dapat di anggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010). Besar sampel dalam penelitian ini adalah
60 orang kelompok ibu bersalin. Terdiri dari kelompok kasus 30 orang
(ibu bersalin prematur) selama tahun 2017 dan pada bulan Januari - Maret
2018 dan kelompok kontrol 30 orang (ibu bersalin tidak prematur), yang
diambil dengan sistem random samplingdari 809 orang persalinan yang
tidak prematur selama tahun 2013 dan bulan Januari – Maret 2018.
Teknik sistem random samplingadalah suatu sampel yang terdiri atas
sejumlah elemen yang dipilih secara acak,dimana setiap elemen atau
anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel (Notoatmodjo, 2010)
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder.
Data sekunder adalah data–data yang diperoleh secara tidak langsung berupa
28
peroleh melalui literatur, dan hasil penelitian sebelumnya serta data yang
F. Definisi Operasional
TM I = 1X
TM II = 1X
TM III= 2X
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran masing-masing
variabel baik variabel independen maupun variabel dependen
2. Analisa Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-
Square (X2) dengan derajat kemaknaan () sebesar 5%. Selanjutnya untuk
kesimpulan dilihat nilai p dari hasil perhitungan Chi-Square dengan program
SPSS.
H. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais Kabupaten
I. Etika Penelitian
Peneliti harus berusaha untuk mematuhi etika dalam penelitian mengingat
penelitian ini berhubungan dengan manusia. Adapun etika penelitian ini meliputi:
1. Anomity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden yang diteliti, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data cukup dengan
memberi kode pada masing-masing lembar tersebut yang telah berhubungan
2. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden di jamin oleh peneliti hanya
kelompok data tertentu saja yang akan di sajikan atau dilaporkan sebagai
hasil riset.
3. Lembar persetujuan penelitian di berikan kepada responden.
30
DAFTAR PUSTAKA
Arvin B.K, (2009) Ilmu Kesehatan Anak. Buku kedokteran EGC. Jakarta
dr. Arief ZR. (2009). Neonatus Dan Asuhan Keperawatan Anak. nuha medika,
yogyakarta
Fazriyati Wardah. (2013). Pemeriksaan ANC. Diakses www kompas.com
Neliyani dkk, 2010. Hubungan Paritas Dan Jarak Kehamilan Dengan Persalinan
Prematur di wilayah kerja Puskesmas pematang siantar, Universitas
Sumatera Utara
Yani Firda Triyana, 2013. Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan. Yogyakarta :
D- Medika