Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL

ASUHAN KEHAMILAN DAN ANC PADA NY“P”


DI RUMAH BERSALIN HJ. NURACHMI SST., M.Kes
KOTA PALEMBANG

EKA NURJANAH
NIM. 154012012008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

berbagai kemudahan, petunjuk serta kerunia yang tak terhingga sehingga penulis

dapat menyelesaikan proposal yang berjudul” Asuhan Kehamilan ANC pada Ny “P”

di Rumah Bersalin Hj. Nurachmi,SST.,M.Kes kota Palembang.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Mardelia

Astriani, SST.,M.Tr.Keb dan bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan

memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya. Saya berharap

semoga proposal ini bias menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembacanya.

Saya sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan proposal ini. Untuk itu

saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan proposal ini.

Palembang, September 2022

EKA NURJANAH

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
.........................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................
.......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................
.......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................
........................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................4
....................................................................................................................
....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
....................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................6
....................................................................................................................
D. Manfaat Penulisan....................................................................................7
....................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kehamilan ................................................................................................8
....................................................................................................................
1. Konsep Dasar......................................................................................8
..............................................................................................................
a. Pengertian ....................................................................................8
........................................................................................................
b. Tanda-tanda kehamilan ................................................................8
........................................................................................................
c. Perubahan dan psikologis pada ibu hamil trimester III................9
d. Tanda bahaya dalam kehamilan trimester III.............................14
e. Ketidaknyamanan dalam kehamilan pada trimester III..............17
f. Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester III.............................19
g. Kebutuhan fisiologi ibu hamil trimester III................................20
h. Asuhan antenatal ........................................................................23
2. Manajemen Asuhan Kebidanan........................................................29
..............................................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Lampiran askeb.................................................................................33

iii
BAB IV PEMBAHASAN ..........................................................................38
BAB V PENUTUP......................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................42

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh di mulai dari hamil (antenatal care), bersalin, nifas,
bayi baru lahir, dan keluarga berencana, dalam program pemerintah yaitu
mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi
dalam kehamilan, persalinan dengan bersih dan aman, mengurangi kemungkinan
komplikasi persalinan yang berakhir dengan kematian atau kesakitan melalui
pelayanan obstetrik dan neonatal esensial dasar dan komprehensif (Prawihardjo
2014).
Menurut WHO (World Health Organization) Angka Kematian Ibu di
seluruh dunia pada tahun 2017 diperkirakan 295.000 wanita meninggal selama
dan setelah kehamilan dan persalinan. Mayoritas besar dari kematian ini (94%)
terjadi di rangkaian sumber daya rendah, dan sebagian besar bisa dicegah.
Sedangkan angka Kematian Bayi (AKB) dunia pada tahun 2018 diperkirakan 2,5
juta. (WHO, 2018) Sustainable Development Goals (SDG’s) target SDG’s pada
tahun 2030 terjadi penurunan AKI yang kurang dari 70 per 100.000 KH
sedangkan AKB yang kurang dari 12 per 1.000 KH (Kemenkes RI,2019).
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah
kematian ibu (AKI) berkisar 205 per 100.000 KH, sedangkan angka kematian
bayi (AKB) tahun 2019 dari 29.322 kematian balita, 69% (20.244 kematian)
diantaranya terjadi pada masa neonatus. Dari seluruh kematian neonatus yang
dilaporkan, 80% (16.156 kematian) terjadi pada periode enam hari pertama
kehidupan. Sementara, 21% (6.151 kematian) terjadi pada usia 29 hari-11 bulan
dan 10% (2.927 kematian) terjadi pada usia 12-59 bulan. Adapun penyebab dari
kematian ibu seperti perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi masa
kehamilan, sedangkan penyebab kematian bayi yaitu prematur, komplikasi terkait
persalinan (asfiksia), infeksi dan cacat lahir (Kemenkes, 2019).
Berdasarkan data dari dinas kesehatan Kota Palembang Angka Kematian Ibu

v
(AKI) tahun 2018 sebanyak 4 orang dari 26.837 kelahiran hidup, sedangkan

Jumlah kematian bayi (AKB) sebanyak 24 kasus kematian yag terdiri dari 18

bayi neonatus (0 s.d 28 hari) dan 6 bayi (29 s.d 11 bulan) dari 26.837 kelahiran

hidup. Lalu pada dua tahun terakhir yaitu 2017-2018 cakupan pelayanan

kesehatan K1 ibu hamilnya mengalami peningkatan yaitu dari target Renstra

99,96%, naik menjadi 100%, lalu pada cakupan K4 ibu hamil juga mengalami

kenaikan yaitu dari 98,97% naik menjadi 98,9%, kemudian pada cakupan

Persalinan juga mengelami peningkatan yaitu dari target Renstra 98,08% naik

menjadi 98,8%, lalu pada cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) dan (KN3) juga

mengalami penimgkatan yaitu KN1 dari 95,0% naik menjadi 100%, begitu juga

dengan KN3 nya mengalami peningkatan yaitu dari 93,9% naik kembali menjadi

98,3%, tetapi pada cakupan Kunjungan Masa Nifas (KF3) mengalami penurunan

pada dua tahun terakhir, yaitu dari target Renstra 97,43% turun menjadi 96,7%,

dan terakhir pada cakupan peserta KB aktif di Palembang tahun 2017-2018

mengalami penurunan, yaitu dari yang sebelumnya 82,73% turun menjadi 79,9%

(Profil Dinkes kota palembang,2018).

Berdasarkan data dari Rumah Bersalin (RB) Hj Nurachmin,SST, M.kes


pada tahun 2018 ibu hamil yang melakukan asuhan antenatal care (ANC)
sebanyak 1.339 orang,. Sedangkan tahun 2022 ibu hamil yang melakukan
asuhan antenatal care (ANC) sebanyak 1.397 orang, (RB Hj Nurachmi , SST,.
M.Kes 2022).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan asuhan kebidanan
pada ibu hamil, dengan judul “Asuhan Kebidanan ANC Pada Ny.P diRB Hj
Nurachmi,SST. M.Kes Palembang (Tahun2022)

vi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan
adalah : bagaimana Asuhan kebidanan ANC pada Ny.P di RB Hj. Nurachmi, SST.,
M.Kes Palembang?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkam asuhan kebidanan antenatal care pada Ny “P” di
Praktik RB Hj Nurachmi ,SST., M.Kes Kota Palembang. dengan mengacu
pada KEPEMENKES NO.938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar
Asuhan Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif pada Ny “P” di
Praktik RB Hj. Nurachmi,SST., M.Kes Kota Palembang tahun 2022.
b. Melakukan perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada Ny
“P” di Praktik RB Hj Nurachmi,SST., M.Kes Kota Palembang tahun
2022.
c. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan Antenatal Care pada Ny “P”
di Praktik RB Hj Nurachmi,SST., M.Kes Kota Palembang tahun 2022.
d. Melakukan implementasi/penatalaksanaan asuhan kebidanan Antenatal
Care pada Ny “P” Praktik RB Hj Nurachmi,SST., M.Kes Kota
Palembang tahun 2022.
e. Melakukan evaluasi tindakan yang telah diberikan pada Ny “P” Praktik
RB Hj Nurachmi,SST., M.Kes Kota Palembang tahun 2022.
f. Membuat Pencatatan Asuhan Kebidanan dengan metode SOAP
diberikan pada Ny “P” Praktik RB Hj Nurachmi,SST., M.Kes Kota
Palembang tahun 2022.
g. Membuat Pembahasan asuhan kebidanan Antenatal Care pada Ny “P”
Praktik RB Hj Nurachmi,SST., M.Kes Kota Palembang tahun 2022.

D. Manfaat Penelitian

vii
1. Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk
menambah wawasan tentang Asuhan Kebidanan berkesinambungan pada ibu
Hamil.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi STIK Siti Khadijah
“Hasil Studi kasus ini dapat sebagai masukan dalam pemberian
asuhan antenatal care pada ibu hamil Praktik RB Hj Nurachmi,SST.,
M.Kes
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan
dalam asuhan antenatal care pada ibu hamil.
b. Bagi Ny “P”
Agar klien maupun masyarakat dapat melakukan deteksi dari
penyulit yang mungkin timbul pada masa hamil, sehinga memungkinkan
segera mencari pertolongan untuk untuk mendapatkan penanganan.

viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KEHAMILAN
1. Konsep Dasar
a. Pengertian
Kehamilan merupakan proses Yang alamiah, perubahan- perubahan
Yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis. Oleh karena itu, asuhan yang diberikan adalah Asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari
kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang
tidak terbukti manfaatnya (Dartwien, 2019).
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang

diberikan secara menyeluruh di mulai dari hamil (antenatal care), bersalin,

nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana, dalam program pemerintah

yaitu mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami

komplikasi dalam kehamilan, persalinan dengan bersih dan aman,

mengurangi kemungkinan komplikasi persalinan yang berakhir dengan

kematian atau kesakitan melalui pelayanan obstetric dan Neonatal Esensial

Dasar dan Komprehensif (Prawihardjo, 2014).

b. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Dewi (2011) tanda dan gejala kehamilan adalah sebagai
berikut :
1) Tanda pasti Kehamilan
a) Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian-
bagian janin.
b) Denyut jantung janin

ix
c) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
2) Tanda-tanda tidak pasti kehamilan (Presumptive)
a) Amenorea
b) Mual dan muntah (nausea and vomiting)
c) Mengidam (ingin makanan khusus)
d) Pingsan
e) Tidak ada selera makan (anoreksia)
f) Lelah (Fatigue)
g) Payudara
h) Miksi
i) Konstipasi/Obstipasi
j) Pigmentasi kulit
k) Epulis
l) Pemekaran vena-vena (varises)
3) Tanda-tanda kemungkinan hamil.
a) Perut membesar
b) Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan
konsistensi dari rahim.
c) Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih
lunak dari bagian lain.
d) Tanda Chadwick, yaitu adanya perubahan warna pada serviks dan
vagina menjadi kebiru-biruan.
e) Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga uterus
karena embrio biasanya terletak di sebelah atas,dengan bimanual
akan terasa benjolan yang simetris.
f) Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (BroxtonHicks)
g) Teraba Ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
c. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil trimester III
1) Perubahan Anatomi dan Fisiologi
a) Perubahan pada sistem reproduksi

x
(1) Vagina dan Vulva
Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga
terjadi peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada vagina
dan vulva. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan warna
kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(2) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft)
yang disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh
karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna
menjadi livid yang disebut dengan tanda Chadwick
(3) Uterus
(a) Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x
20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan
janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika
penambahan ukura TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam
tabel berikut ini
Tabel 2.1
Penambahan Ukuran TFU
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 Minggu 3 jari di atas simfisis
16 Minggu Pertengahan pusat – simfisis
20 Minggu 3 jari di bawah pusat
24 Minggu Setinggi pusat
28 Minggu 3 jari di atas pusat
32 Minggu Pertengahan pusat–prosesus

xi
Xifoideus
36 Minggu 3 jari di bawah prosesu xifoideus
40 Minggu Pertengahan pusat–prosesus

Xifoideus

(b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi
1000 gram pada akhir bulan
(c) Posisi rahim dalam kehamila
a) Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau
retrofleksi
b) Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam
rongga pelvis
c) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati
d) Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi
rongga abdomen kanan atau kiri
(4) Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih
terdapat korpus luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3
cm. Setelah plasenta terbentuk korpus luteum graviditatum
mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormone estrogen.

b) Perubahan Kardiovaskuler atau Hemodinamik


Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada kehamilan.
Oleh karena diagfragma makin naik selama kehamilan jantung
digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada waktu yang sama
organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Keadaan ini

xii
mengakibatkan apeks jantung digerakkan agak lateral dari posisinya
pada keadaan tidak hamil normal dan membesarnya ukuran
bayangan jantung yang ditemukan pada radiograf.
c) Perubahan pada sistem Pernafasan
Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini
disebabkan karena uterus yang tertekan kea rah diagfragma akibat
pembesaran rahim.Volume tidal (volume udara yang
diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal
ini dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk rongga
toraks sehingga O2 dalam darah meningkat.
d) Perubahan Pada Ginjal
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yang volumenya meningkat sampai 30- 50% atau
lebih, yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16- 24 minggu
sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran darah ke
ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.)Terjadi
miksi (berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung
kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
menghilang pada Trimester III kehamilan dan di akhir kehamilan
gangguan ini muncul kembali karena turunnya kepala janin ke
rongga panggul yang menekan kandung kemih.
e) Perubahan Sistem Endokrin
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai
menghasilkan estrogen dan progesterone dan setelah plasenta
terbentuk menjadi sumber utama kedua hormone tersebut. Kelenjar
tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar
(palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati.
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium
janin meningkat sekitar minggu ke 15-35. Pada pankreas sel-selnya
tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi

xiii
kebutuhan yang meningkat.
f) Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone, dan
elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat
serta ketidakseimbangan persendian. Pada kehamilan trimester II
dan III Hormon progesterone dan hormon relaksasi jaringan ikat
dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada satu minggu terakhir
kehamilan. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami
perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk
mengompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa
wanita.
g) Perubahan Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum
dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit (Konstipasi).
Wanita hamil sering mengalami Hearthburn (rasa panas di dada)
dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama
berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali ke kerongkongan.
h) Perubahan Sistem Integumen
Pada kulit terjadi hiperpigmentasi yang dipengaruhi
hormone Melanophore Stimulating Hormone di Lobus Hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Sehubungan dengan
tingginya kadar hormonal, maka terjadi peningkatan pigmentasi
selama kehamilan. Ketika terjadi pada kulit muka dikenal sebagai
cloasma. Linea Alba adalah garis putih tipis yang membentang dari
simfisis pubis sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa
disebut Line Nigra. Pada primigravida panjang linea nigra mulai
terlihat pada bulan ketiga dan terus memanjang seiring dengan

xiv
meningginya fundus. Pada Muligravida keseluruhan garis
munculnya sebelum bulan ketiga. Striae Gravidarum yaitu
renggangan yang dibentuk akibat serabut-serabut elastic dari
lapisan kulit terdalam terpisah danputus. Hal ini mengakibatkan
pruritus atau rasa gatal.
Kulit perut mengalami perenggangan sehingga tampak
retak-retak, warna agak hyperemia dan kebiruan disebut striae
lividae (timbul karena hormone yang berlebihan dan ada
pembesaran/perenggangan pada jaringan menimbulkan perdarahan
pada kapiler halus di bawah kulit menjadi biru).
Tanda regangan timbula 50% sampai 90% wanita selama
pertengahan kedua kehamilan setelah partus berubah menjadi putih
disebut striae albikans (biasanya terdapat pada payudara, perut,
dan paha).
2) Perubahan Psikologis Selama Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya jelek. Disamping
itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan.
d. Tanda bahaya dalam Kehamilan Trimester III
Ketika bidan mengikuti langkah-langkah proses manajemen
kebidanan, bidan harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi,
dapat mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal bidan
harus mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya
ini, dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia
mengalami tanda- tanda bahaya tersebut (Romauli, 2014).

xv
Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam
kehailan lanjut, adalah :
1) Perdarahan pervaginam
a) Plasenta Previa
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, biasa terjadi
secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi
karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian
terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta
previa, ukuran panjang rahim berukuran lebih besar maka pada
plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak.
b) Solusio Plasenta
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul
dibelakang plasenta. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan)
karena seluruh perdarahan tertahan didalam. Umumnya berbahaya
karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuaai dengan beratnya
syok. Nyeri abdomen pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan,
fundus uteri makin lama makin naik dan bunyi jantung biasanya tidak
ada.
2) Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala
seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang
dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejaladari preeklampsia.
3) Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena pengaruh

xvi
hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan (minor) adalah normal.
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pendangan kabur dan
berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang
hebat dan mungkin menandakan preeklampsia.
4) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari akan biasanya
hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak biasanya
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah istirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-
eklampsia.
5) Keluar cairan pervaginam
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III.
Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm.
Normalnya selaputketuban peah pada akhir kala I atau awal kala.
6) Gerakan janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester
III.Normalnya ibu mulai merasakan janinnya bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur,gerakannya akan melemah. Gerakan janin akan lebih mudah
terasa jika ibu berbarig atau beristiraat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik. Gejala yang akan terjadi gerakan bayi kurang dari 3 kali
dalam periode 3 jam.
7) Nyeri perut yang hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester III. Nyeri
abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam

xvii
keselamatan jiwaadalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang panggul, persalinan preterm, grastitis, penyakit atau
infeksi lain.

e. Ketidak nyamanan dalam kehamilan pada Trimester III


Beberapa ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada
trimester III, antara lain :
1) Edema
Edema dapat disebabkan oleh: Tekanan rahim pada vena
panggul,Patologis (tanda-tanda eclampsia). Cara mengatasinya yaitu
Istirahat, bila tidur, kaki ditinggikan atau diganjal dengan bantal, hindari
berdiriterlalu lama, lakukan senam, jika tidak hilang; periksa tensi, urine,
albumin.
2) Sering BAK
Sering BAK dapat disebabkan karena, Tekanan pada vesika
urinaria oleh pembesaran uterus pada trimester I dan Tekanan oleh
karena kepala janin sudah masuk PAP pada trimester III. Cara
mengatasinya yaitu minum yang cukup seperti biasa, namun kurangi
minum pada malam hari, minum yang cukup seperti biasa, namun
kurangi minum pada malam hari, latihan menguatkan otot pubis,
konsultasi kedokter bila ada keluhan lain.

3) Pengeluaran Lendir Vagina (Keputihan)


Keputri bahan yang menyerap. Ganti celana jika basah dan
keringkan.
4) Ptialismus (sering meludah)
Penyebab sering meludah secara spesifik tidak jelas, tetapi bisa
dikarenakan oleh Hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi
kelenjar ludah sehingga bisa mengakibatkan adanya hipersalivasi. Cara
mengatasinya yaitu cuci mulut dengan menggunakan obat kumur dan

xviii
isap permen.
5) Nyeri Ulu Hati
Penyebab Nyeri ulu hati kemungkinan karena gelombang
peristaltik, sehingga isi lambung masuk esofagus dan mengakibatkan
mukosa lambung lecet sehingga rasanya perih. Penyebab lain ialah letak
lambung jadi berpindah karena tekanan uterus, serta diperberat oleh
gangguan emosional, diet yang tidak benar yang merangsang produksi
asam lambung sehingga menimbulkan iritasi mukosa lambung. Cara
mengatasinya yaitu berikan teh hangan secara sering, makan lebih sering
namun sedikit-sedikit, hindari membungkuk dan tidur telentang, duduk
tegak sambil nafas dalam dan Panjang, jika keluhan bertambah,
konsultasikan ke dokter untuk pemberian antacid.
6) Varises
Varises dapat disebabkan karena predisposisi kongenital yang
diperberat oleh faktor kehamilan yaitu faktor hormonal, berdiri terlalu
lama, bendungan vena dalam panggul, berat badan yang meningkat.
Pencegahan dan cara mengatasi yaitu hindari bekerja sambil berdiri
lama, hindari pakaian yang ketat (menekan kaki), pakai sepatu rata,
memakai stocking elastis.
7) Hemoroid
Penyebab muncul dan memburuknya hemoroid pada waktu hamil
adalah akibat tekanan pada vena hemoradialis mengakibatkan obstruksi
vena oleh uterus yang membesar waktu hamil dengan adanya
kecenderungan konstipasi selama hamil. Cara mengatasinya yait
memberi anestesi topical, berendam air hangat, memberikan agens yang
melunakan kotoran bekuan darah dengan insisi (anestesi topikal).
8) Konstipasi
Tonus otot tractus digestifus menurun sehingga mengakibatkan
tekanan lebih lama di usus, pengeringan feses, penekanan usus oleh
pembesaran uterus. Cara mengatasinya yaitu diet yang mengandung
serat, beri minum hangat sedikit- sedikit di luar jam minum.

xix
9) Kram Kaki
Kram betis terjadi karena penekanan pada syaraf yang terkait
dengan uterus yang membesar. Perubahan kadar kalsium, fosfor,
keadaan ini diperparah oleh kelenjar sirkulasi darah tepi
yangmemburuk. Akibat dari minum susu lebih dari 1 liter/hari. Cara
mengatasinya ibu harus cek apakah ada tanda hormon, bila tidak ada
lakukan masase dan kompres hangat pada otot yang terasa kram.
10) Dispnea/sesak napas
Disebabkan karena ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran
uterus. Cara mengatasinya yaitu latihan napas melalui senam hamil, tidur
dengan bantal yang tinggi/tidur miring, kurangi pekerjaan yang
memerlukan tenaga, gunakan bra yang longgar.
11) Sakit Pinggang
Disebabkan oleh perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut,
titik berat badan pindah ke arah depan, di imbangi dengan lordosis yang
berlebihan sehingga terjadi spasmus otot pinggang, melonggarkan sendi
dan panggul (pengaruh hormon). Cara mengatasinya yaitu berikan
analgetic, hindari sikap hiperlordosis, jangan memakai sepatu atau sandal
hak tinggi, selalu berusaha mempertahankan postur yang baik, hindari
sikap membungkuk, tekuk lutut saat mengangkat barang. lakukan
olahraga secara teratur, senam hamil atau yoga .
f. Kebutuhan psikologis ibu hamil Trimester III
Pada trimester ini ibu biasanya merasa khawatir atau takut akan
kehidupan dirinya maupun bayinnya. Ketakutan tersebut seperti
kekhawatiran adanya kelainan pada sang jabang bayi, kemudian nyeri
persalinan yang akan dilalui, serta ketidakpastian waktu melahirkan.
Ketidaknyamanan pada trimester ini terus meningktat. Ibu merasa dirinya
aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas, mudah tersinggung,
serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah
dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya
selama hamil. Di sinilah ibu memerlukan keterangan, dukungan dari suami,

xx
bidan, dan keluarga.
g. Kebutuhan fisiologis ibu hamil Trimester III
Kebutuhan fisiologis ibu hamil Trimester III, yaitu :
1) Nutrisi
a) Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang mengandung protein,
zat besi, minum dan hingga 300 kalori perhari.
b) Menu yang seimbang agar janin tidak kekurangan ataupun kelebihan.
c) Pemenuhan nutrisi pada trimester I sangat penting demi
mendukung sempurnannya organ janin.
d) Kenaikan BB 6,5 sampai16 kg dan apabila melebihi normal ibu harus
mengonsumsi buah, sayur, dan mengurangi karbohidrat dan lemak.
e) Konsumsi tablet Fe.
2) Personal hygiene
a) Perawatan gigi dan mulu.
b) Menjaga kebersihan daerah genetalia dengan cara membasuh dari
depan kebelakang.
c) Mandi.

3) Pakaian
a) Menggunakan stagen untuk multigravida.
b) Tidak menggunakan sepatu heels
4) Eliminasi
a) Menggunakan pakaian yang longgar dan tidak ketat agar tidak
terjadi bendungan vena dan varises.
b) Menggunakan bra yang menyangga.
5) Boleh
a) Menganjurkan ibu mengonsumsi makanan yang mengandung serat,
cukup minum, dan cukup gerak.
b) Jangan mengonsumsi obat-obatan pencahar.
6) Seksual intercourse.

xxi
a) Hati-hati saat usia kehamilan pada trimester I dan III.
b) Posisikan sesuai kenyamanan atau disesuaikan dengan pembasaran
perut.
c) Ibu tidak diperkenankan berhubungan jika : ketuban pecah dini,
perdarahan, preterm, dan kram pada trimester I.
7) Mobilisasi dan body mechanic
a) Sikap tubuh yang baik.
b) Tidak mebungkuk.
c) Bangun tidur, miring, duduk, lalu berdiri.
d) Mengajarkan cara bangkit dari duduk seara perlahan.
e) Mengangkat benda dengan kaki.
8) Senam untuk ibu hamil
a) Senam dianjurkan sesuai kondisi kesehatan ibu.
b) Ibu dianjurkan senam ringan seperti jalan pagi, latihan pernapasan, dan
senam kegel untuk primigravida.
c) Ibu dianjurkan untuk minum cukup sebelum, selama, dan sesudah
melakukan senam.
9) Imunisasi
Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) untuk mencegah janin terinfeksi tetanus
neonatorum yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh kun clostridium
tetanus yang menyebabkan bayi kejang, panas tinggi, dan kaku kuduk.
Selama hamil ibu dianjurkan untuk suntik TT sebanyak 2 kali atau sesuai
dengan tabel dibawah ini.
Tabel 2.2
Antigen Interval waktu Lama perlindungan
TT1 Langkah awal pembentukan
kekebalam tubuh terhadap
penyakit tetanus.
TT2 1 bukan setelah 3 tahun
TT 1
TT3 6 bukan setelah 5 tahun

xxii
TT 2
TT4 12 bukan setelah 10 tahun
TT 3
TT5 12 bulan setelah ≥25 tahun
TT 4
Imunisasi TT menurut (Kemenkes RI, 2016)

10)Traveling
Jalan-jalan dapat membantu sirkulasi dan mencegah stasis vena.
11) Periapan menyusi
a) Pakailah bra yang menyangga, tidak menekan, dan membuat iritasi.
b) Payudara dan putting susu.
c) Bersihkan payudara dengan air hangat.
d) Melakukan breastcareantenatal setelah usia 9 bulan.
e) Jika putting susu tidak menonjol, lakukan teknik hoofman.
12) Persiapan persalinan
a) Menentukan tempat persalinan.
b) Persiapkan transportasi.
c) Persiapan kebutuhan ibu dan bayi.
Ibu : pakaian dengan kancing depan, kain panjang, pakaian dalam,
korset bila perlu, pembalut, dan kebutuhan pribadi lainnya.
Bayi : pakaian bayi, handuk, minyak telon, kain, selimut, sabun mandi
dan kebutuhan bayi lainnya.
13) Pemantauan kesejahteraan janin
Melakukan pemantauan DJJ saat melakukan ANC.
h. Asuhan Antenatal
1) Pengertian Asuhan Antenatal
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemberian konseling serta
informasi kepada ibu hamil dan keluarga, informasi yang diberikan
akan membantu dalam memberikan nasehat dan membuat rencana agar
ibu dapat melalui kehamilan dan persalinannya seaman mungkin.

xxiii
Antenatal care merupakan pemeriksaan dan pengawasan sebelum anak
lahir terutama ditujukan pada anak (Sibagariang, 2016).
2) Tujuan Asuhan Antenatal
Tujuan Antenatal Care (ANC) adalah sebagai berikut:
a) Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi.
c) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
d) Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
3) Standar Asuhan Kehamilan
Kunjungan Antenatal Care (ANC) sebaiknya dilakukan paling
sedikit 4 kali selama kehamilan, yang dibagi sebagai berikut:
a) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
b) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
c) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)
4) Standar Asuhan Pelayanan Antenatal Care (ANC)
Menurut PWS (Pemantauan Wilayan Setempat) KIA Depkes 2010
pelayanan atau asuhan standar yang diterima oleh ibu pada saat
pemeriksaan kehamilan harus memenuhi standar 10 T
a) Pengukuran Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama

xxiv
kehamilan atau kurang 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan
adanya gangguan pertumbuhan janin (Kemenkes RI, 2010).
Bila tinggi badan < dari 145 cm, maka faktor resiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal.
b) Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah
140/90mmHg) pada kehamilan dan preeklamsia (hipertensi disertai
oedema pada wajah dan tungkai bawah dan positif protein.
c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk
skrining ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK). Kurang
energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan /
beberapa tahun dimana LILA kurang dari 23,5. Ibu hamil dengan
KEK dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
d) Pengukuran Tinggi Rahim
Pengukuran tinggi fundus uteri setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar
pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24
minggu.

Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut :


(1) Leopold I
Gambar 2.1

xxv
a) Kaki ibu hamil ditekuk dan menapak pada tempat tidur
b) Pemeriksa berdiri sebelah kanan ibu hamil dan melihat ke arah
muka ibu hamil
c) Kumpulkan rahim ke tengah dan tentukan tingginya fundus
uteri
d) Tentukan bagian janin yang terdapat pada fundus uteri
(kepala/bokong).
(2) Leopold II
Gambar 2.2

(a) Pindahhkan tangan pemeriksa ke bagian pinggir abdomen


(b) ibu hamil dan gunakan salah satu telapak tangan untuk meraba
dan yang lain untuk menahan bagian pinggir uterus.
(c) Tentukan dimana letaknya punggung janin dan letaknya
bagian-bagian kecil janin.

(3) Leopold III


Gambar 2.3

Gunakan salah satu tangan untuk menentukan isi dari bagian


terbawah uterus dan apakah bagian terbawah janin sudah
memasuki pintu atas panggul atau belum.
(4) Leopold IV

Gambar 2.4

xxvi
(a) Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu hamil
(b) Gunakan kedua tangan untuk menentukan bagian terbawah
janin dan seberapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.
Menentukan Tafsiran Berat Badan Janin: Bila kepala belum
masuk PAP, untuk menghitung perkiraan berat janin
menggunakan rumus dari Johnson Thusak (TFU-Bidang
Hodge) x 155. Tetapi bila kepala sudah masuk PAP bisa
digunakan rumus Mc. Donald (TFU-n) x 155. Bila kepala di
atas atau pada spina iskiadika maka n = 12. Bila kepala di
bawah spina iskiadika maka n - 11 (Indriani, 2014).
(c) Penentuan Letak Janin (Presentasi Janin) dan Perhitungan
Denyut Jantung Janin, Menentukan presentasi janin setiap kali
kunjungan mulai akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah
janin bukan kepala atau kepala janin belum masuk ke pintu atas
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit, atau ada
masalah lain.
(d) Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya Tetanus Neonatorum, ibu hamil
harus mendapatkaan Imunisasi TT. Pada saat kontak pertama,
ibu hamil di skrining status imunisasi TT nya. Pemberian
Imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan status
imunisasi ibu saat ini.
(e) Pemberian Tablet Tambah Darah
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus
mendapatkan tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
(f) Tes Laboratorium
1. Tes Golongan Darah untuk mempersiapkan Donor bagi ibu
hamil bila diperlukan. Pemeriksaan golongan darah pada ibu

xxvii
hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah
ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor
darah yang sewaktu- waktu diperlukan apabila terjadi situasi
kegawatdaruratan
2. Tes Hemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan
darah (Anemia).Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu
hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan
sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak
selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam
kandungan (Kemenkes, RI, 2010).Untuk saat ini anemia
dalam kandungan ditetapkan kadar Hb < 11 gr% pada
trimester I dan III atau Hb 10,5gr% pada trimester II, Hb<8gr
harus dilakukan pengobatan, beri 2-3 kali zat besi perhari,
rujuk ibu hamil untuk pengobatan selanjutnya, dengan Hb
rendah harus diberikan suplemen zat besi. penyuluhan gizi.
3. Tes Pemeriksaan Urine
a. Pemeriksaan protein dalam urine
Pemeriksaan protein urine pada ibu hamil dilakukan pada
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini
ditunjukkan untuk mengetahui adanya protein urine pada
ibu hamil. Protein urine merupakan salah satu indicator
terjadinya preeklamsia pada ibu hamil.
b. Pemeriksaan kadar gula dalam urine Ibu hamil yang
dicurigai menderita Diabetes Mellitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal
sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir trimester
ketiga).
4. Tes Pemeriksaan darah lainnya sesuai indikasi seperti
malaria, HIV, sifilis dan lain-lain.

xxviii
a. Pemeriksaan darah Malaria
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan
pemeriksaan darah dalam rangka skrining pada kontak
pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria
dilakukan pemeriksaan darah apabila ada indikasi.
b. Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan resiko
tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaan
sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada
kehamilan.
c. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan resiko
tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita
HIV. Ibu hamil setelah menjalani konseling kemudian
diberi kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusan
untuk menjalani tes HIV.
d. Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang
dicurigai menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan
agar infeksi Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan
janin. Selain pemeriksaan tersebut diatas, apabila
diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
lainnya di fasilitas rujukan.
(g) Konseling atau Penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenal perawatan
kehamilan, pencegahan kealinan bawaan persalinan dan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI
ekuif, imunisasi pada bayi.
(h) Tatalaksana atau Mendapatkan Pengobatan Jika ibu
mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil
Doa-doa yang bisa diamalkan untuk memperoleh keturunan

xxix
yang soleh dan solehah :
Nabi Ibrahim 'alaihis salaam berkata, “ASSHOLIHIINA
MINALIHABRROBB”
Artinya: "Ya Rabbku, anugerahkanlah padaku anak yang
sholeh yang nanti termasuk jajaran orang-orang yang sholeh.
(QS. Ash Shaffaat: 100).

2. Manajemen Asuhan Kebidanan


Manajemen Asuhan Kebidanan Mengacu pada KEPEMENKES
NO.938/MANKES/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan yang
meliputi :
a. STANDAR PENGKAJIAN : (RUMUSAN FORMAT PENGKAJIAN)
1) Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan semua kondisi
pasion.
2) Kriteria pengkajian
a) Data tepat, akurat, dan lengkap
b) Terdiri dari data subjektif (hasil anamnesa, biodata, keluhan utama,
riwayat obstetric, riwayat kesehatan, dan latar belakang sosial
budaya)
b. STANDAR II : PERUMUSAN DIAGNOSA DAN ATAU MASLAH
KEBIDANAN
1) Pernyataan standar
Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk mengatakan
diagnosis dan masalah kebidanan yang tepat.
2) Kriteria perumusan diagnosa dan masalah
a) Diagnosa sesuai dengan nomena kaltur kebidanan
b) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi pasien
c) Data objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

xxx
penunjang).
c. STANDAR III : PERENCANAAN
1) Pernyataan standar bidan merencanakan
Asuhan Kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakan.
2) Kriteria perencanaan
a) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi, komprehensif
dan asuhan secara
b) Melibatkan klien atau keluarga
c) Mempertimbangkan kondisi psikologis, budaya klien/keluarga
d) Memilih tindakan yang aman dan kebutuhan klien berdasarkan
evinde based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan
bermanfaat untuk klien
e) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber
daya serta fasilitas yang ada
d. STANDAR IV: IMPLEMENTASI
1) Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,
efektif, dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien,
dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
2) Kriteria
a) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk sosial, spiritual
dan kultural
b) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan dari petunjuk dari klien
dan keluarga
c) Melaksanakan evidence based tindakan asuhan berdasarkan
d) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
e) Menjaga privasi klien/pasien
f) Mengikuti berkesinambungan perkembangan
g) Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai

xxxi
h) Melakukan tindkan sesuai standar
i) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
e. STANDAR V : EVALUASI
1) Pernyataan standar Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan
berkesinambungan untuk melibatkan keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan.
2) Kriteria evaluasi dilakukan
3) Penilaian melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien segera
4) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomukasikan pada klien dan
keluarga
5) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
6) hasil evaluasi di tindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
f. STANDAR VI : PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN
1) Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap,akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan
2) Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
a) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksnakan asuhan pada
formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/status pasien/buku KIA)
b) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
c) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
d) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
e) A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
f) P adalah penatalaksanaan, pencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang dilakukan seperti tindakan antisipasi, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi dan rujukan.
3) Doa pada saat kehamilan
a) Doa Supaya Mendapat Anak Laki-laki
Apabila suami ingin dianugerahi anak laki-laki, hendaknya suami

xxxii
meletakkan tangannya di atas perut istrinya mulai awal kehamilan
dengan membaca doa di bawah ini sebanyak 3 kali.
"Ya Allah, sesungguhnya aku menamai anak yang masih ada dalam
kandunganku/ kandungan istriku dengan nama Muhammad. Maka,
jadikanlah berupa anak lelaki dengan mendapat kebenaran (Nabi)
yang mempunyai nama mulia ini, yaitu junjungan kita Muhammad
saw.
b) Doa Supaya Mendapat Anak Perempuan
"Ya Allah, sesungguhnya aku akan memberikan nama anak yang
masih ada dalam kandunganku kandungan istriku dengan nama
perempuan yang shalihah maka jadikanlah ia (berupa) anak.

xxxiii
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASKEB KEHAMILAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


G3P2A0 HAMIL 34 MINGGU
DI RB RACHMI

No. Registrasi : U3152


Pengkajian Data. Tanggal : 26 September 2022
Tempat : RB Rachmi
Waktu : 09.00 wib
Kunjungan Ke :4

I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Nama Klien : Ny P Nama Klien : Tn Y
Umur : 33 Thn Umur : 33 Thn
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : 14 Ulu
Keluhan Utama : Tidak ada
Riwayat Pernikahan :1x sah menikah
Riwayat Kehamilan Sekarang G P A : G3P2A0
HPHT : 25 Januari 2022
TP : 20 Oktober 2022
UK : 34 minggu
ANC : 4x

xxxiv
Tablet Fe : 90 tablet
Imunisasi
TT I : Telah dilakukan
TT II : Telah dilakukan
TT III : Tidak Dilakukan
TT IV : Tidak Dilakukan
TT V : Tidak dilakukan

B. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

N Tahu n Temp Usia Jenis Penolon Penyulit KU Anak


o. Partus at Keha Persalina n g Masa
Partus m Nifas JK BB PB Keadaa
ilan n

1 2009 RS.Muh Aterm Normal Bidan T.A Baik PR 2900 gr 48 cm Hidup


2 2019 RS.Muh Aterm Normal Bidan T.A Baik PR 2400 gr 47 cm Hidup
3 ini

C. Riwayat KB
Pernah Menjadi Akseptor KB : Pernah memakai KB
D. Data kesehatan
1. Riwayat Penyakit yang Pernah diderita : Tidak ada
2. Riwayat Operasi yang Pernah dijalani : Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Keluarga/Keturunan : Tidak ada
4. Riwayat Alergi : Tidak ada
E. Data Kebiasaan Sehari – hari (Activitiy Daily Living / ADL)
1. Nutrisi
Pola makan : 3x sehari dengan lauk dan sayuran
Porsi : Sedang
Minum : ±8 gelas /hari
Pantangan : Tidak ada
2. Eliminasi

xxxv
BAK : BAB :
Frekuensi : ±6x /hari Frekuensi : ±2x /hari
Warna : Kuning Jernih Warna : Kecoklatan
Konsistensi : Lunak
3. Istirahat
- Tidur Siang : ±1 jam /hari
- Tidur Malam : ±7 jam /hari
- Masalah : Tidak ada
4. Aktivitas/Olahraga: Jalan pagi dan melakukan pekerjaan rumah
yang ringan
5. Personal Hygiene : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti
pakaian dalam tap basah (±3x/hari).
F. Riwayat Psikososial
Hubungan ibu dengan suami : Harmonis
Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
Rencana persalinan : Bidan
Persiapan yang sudah dilakukan : Uang, kendaraan, pakaian bayi
Rencana menyusui : ASI eksklusif
Rencana merawat anak : Sendiri
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
Kebiasaan/adat istiadat yang dilakukan selama kehamilan : Tidak ada
II. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum :
Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda vital
TD : 120/80 mmhg
N : 80x/menit
S : 36°C
R : 22x/menit
3. Tinggi badan : 150cm

xxxvi
4. Berat badan
BB sekarang : 81 kg
BB sebelum hamil : 69 kg
5. LILA : 28 cm
6. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bersih, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok
b. Muka : Bersih, tidak oedema dan tidak ada cloasma
c. Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
d. Mulut : Bibir tidak pecah-pecah, lidah bersih, tidak ada
caries, tidak ada stomatitis.
e. Telinga : Simetris, tidak ada serumen
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, vena
Jugularis
g. Payudara : Simetris, puting susu menonjol, colostrum sudah
keluar, tidak ada kelainan
h. Abdomen :
- Leopold I : Tfu 1/ pusat Px (23cm), Fundus teraba bokong
- Leopold II : Kanan perut ibu teraba punggung janin, kiri perut
ibu teraba ekstremitas
- Leopold III: Preskep, belum masuk PAP
- Leopold IV : 5/5, konvergen
TBJ : 3.100gr
DJJ : Teratur
Frekuensi : 142x/menit
i. Genetalia Eksterna : Tidak ada pengeluaran cairan,tidak ada
varises dan oedema
j. Ekstremitas Bawah : Tidak ada varises dan oedema
k. Pengukuran Panggul Luar : Tidak dilakukan
III. ANALISA DATA
G3P2A0 34 minggu, JTH Preskep

xxxvii
IV. PENATALAKSANAAN
Pukul 09.00 : Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu
Pukul 09.05 : -Memberikan KIE tentang Fisiologis Trimester III
- Memberikan KIE tentang persiapan persalinan
- Memberikan KIE senam hamil
- Memberikan KIE personal hygine
Pukul 09.10 : Memfasilitasi pemberian tablet Fe dan Vitamin
Pukul 09.15 : Menyepakati kunjungan ulang berikutnya atau jika ibu
ada Keluhan.

xxxviii
BAB IV
PEMBAHASAN

Laporan tugas ini membahas tentang Asuhan kebidanan antenatal care


yang diberikan kepada Ny ”P” umur 33 tahun dimulai dari asuhan kehamilan,
yaitu dari usia kehamilan trimester III di RB Nurachmi,SST,M.Kes Palembang.
1. Masa Kehamilan
Pada tanggal 26 September 2022 Pukul 09.00 WIB di RB
Nurachmi,SST,M.Kes Palembang penulis bertemu dengan Ny “P” umur 33
tahun G3P2A0 usia kehamilan 34 minggu yang sedang berkunjung ANC.
Selama kehamilan Ny “P” memeriksakan kehamilannya (ANC) secara
teratur, 2 kali pada trimester I, 2 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III,
dan 2 kali periksa ke dokter saat kunjungan 1 pada trimester pertama dan
kunjungan ke 5 pada trimester ketiga.
Menurut Kemenkes RI,2020 yang menjelaskan bahwa wanita hamil
melakukan pelayanan antenatal (antenatal care) pada kehamilan normal
minimal 6 kali 2 kali pada trimester I, 1 kali trimester II 1, 3 kali pada
trimester III dan minimal 2 kali diperiksa oleh dokter.
Asuhan yang diberikan kepada Ny “P” yaitu memberikan KIE tentang
persiapan persalinan, tanda-tanda persalian, tanda bahaya persalinan TM III,
penting nya menjaga kebersihan personal hygine, serta fisiologis pada
kehamilan TM III hal ini penting nya menjaga kebersihan personal hygine,
serta fisiologis pada kehamilan TM III hal ini sudah sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa pentingnya memberikan konseling, informasi dan edukasi
pada ibu selama masa kehamilan. ( kementrian kesehatan,2010).
Pada kunjungan ANC trimester III ibu mengeluh mengatakan Sering
BAK hal ini sesuai dengan teori menurut Suulistiyawati 2014, beberapa
ketidak nyamanan yaitu sering buang air kecil, hal ini disebabkan karena
tekanan uterus pada kandung kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi
berkemih meningkat. Menurut pendapat penulis sering BAK adalah hal yang

xxxix
wajar, dikarenakan janin semakin membesar sehingga kandung kemih
tertekan. Itu bisa diatasi dengan menguragi asupan cairan pada sore hari dan
perbanyak pada siang hari.
Ny “P” selama kehamilan mengalami kenaikan berat badan sebanyak
16 kg. Hal ini sesuai dengan pendapat sulistiawati,2014 yang menyatakan
bahwa total penambhan berat badan pada kehamilan yang normal yaitu 6,5-16
kg. pada kasus Ny”P” yang menyatakan bahwa selama kehamilan Ny”P”
mengalami kenaikan 16 kg. Menurut pendapat penulis selama kehamilan
penambahan berat badan adalah hal yang normal, di karenakan ibu harus
memberikan asupan makanan yang cukup untuk dirinya dan bayinya.
Pada saat kehamilan 32 minggu , Ny”P” melakukan imuninasi TT1 dan
TT2 hal ini sesuai dengan pendapat purwoastitu 2015 TT minimal pernah
dilakukan dengan status imunisasi T2 selama kehamilan dengan tujuan untuk
melindungi dari tetanus neonatrium. Pada Ny”P” hal ini sudah sesuai dengan
standar asuhan minimal antenatal menurut kemenkes 2012 yang menyatakan
bahwa ibu hami minimal memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan
perlindungan terhadap infeksi tetanus. Menurut pendapat penulis imunisasi TT
harus dilakukan pada setiap ibu hamil untuk mencegah tetanuss baik pada ibu
maupun janinnya, dikarenakan pada saat proses persalinan kemungkinan akan
terjadi infeksi pada ibu dan tali pusat bayi sanggatlah tinggi.

xl
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan studi kasus dengan judul asuhan kebidanan antenatal care
pada Ny.”P” di RB Nurachmin,SST.,M.Kes Palembang tahun 2022, tidak terdapat
komplikasi pada kehamilan. Oleh karena itu penulis menyimpulkan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan pengkajian data sebjektif dan obyektif yang dilakukan pada Ny
"P" telah sesuai dengan teori yang ada sehingga di dapatkan hasil tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
2. Berdasarkan perumusan diagnosa atau masalah kebidanan yang dilakukan
pada Ny "P" sesuai dengan teori yang ada, sehingga di dapatkan hasil tidak
ada kesenjangan antara teori dan praktik.
3. Berdasarkan perencanaan yang dilakukan pada Ny "P" telah sesuai dengan
teori yang ada, sehingga di dapatkan hasil tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktik.
4. Berdasarkan implementasi/penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny "P"
saat Hamil, telah sesuai dengan teori yang ada, sehingga tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.
5. Berdasarkan evaluasi tindakkan yang telah pada Ny "P" telah sesuai, sehinga
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
6. Pencatatan asuhan kebidanan pada Ny "P" yang dilakukan telah sesuai dengan
manajemen kebidanan dengan metode SOAP

xli
7. Pembahasan asuhan kebidanan pada Ny “P” yang dilakukan telah sesuai dengan data yang
di peroleh dari masa kehamilan,.

42
DAFTAR PUSTAKA

Dartiwen, 2019. Asuhan Kehamilan Pada Kehamilan Jakarta: Andi


Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia201. Jakarta : Kemenkes RI;2016.h. 5

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta :


Kemenkes ` RI;2017.h. 106,127

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta

Sugeng, 2016. Asuhan Kehamilan Pada Kehamilan Jakarta

Dartiwen,dan Y. Nurhayati. 2019. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.


Yogyakarta:AndiOffset.

Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang : 2018 (online)

Profil Dinas Kesehatan Sumatera Selatan : 2018 (online)

Romauli,S. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta:NuhaMedika Manuaba, Ida


Ayu Candradinata, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB
untuk Pendidikan Bidan. halaman 185.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Marmi, 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes `RI;2010.
Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes `RI;2015.h.
Kementerian Kesehatan RI. Profil data kesehatan tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan

RI; 2016.

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes `RI;2017.h.


Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta
Kamariyah Nurul, Anggasari Yasi, Muflihah Siti. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk
Mahasiswa dan Praktisi Keperawatn serta Kebidanan. Jakarta:Salemba Medika

43
44

Anda mungkin juga menyukai