Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Siwi Prihandini (G2A222001)
2. Tata Iqmalia Firdani (G2A222002)
3. Bagus Setya Nugraha (G2A222003)
4. Danu Ariyanto (G2A222004)
5. Mia Maulida Aulia (G2A222006)
6. Rahayu Dwi Astiti Gunesti (G2A222020)
7. Vinny Octaviani Pakamundi (G2A222021)
8. Dinda Dwi Septiani (G2A22200220)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “Keperawatan Sebagai
Profesi” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan penulis berharap makalah tentang keperawatan sebagai profesi dapat
menambah referensi pembaca . Penulis menyadari makalah ini masih perlu
banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan.
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade
profesi ini menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula
tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter kini
berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang
sudah dilakukan di negara-negara maju. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khususuntuk bidang profesi tersebut. Sebagai sebuah profesi yang masih
berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada
banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari
internal profesi ini sendiri.
Keperawatan sebagai suatu profesi, di Indonesia disepakati pada
Seminar Nasional keperawatan pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh
kelompok kerja keperawatan konsorsium Ilmu Kesehatan Direktorat
Pendidikan Tinggi. Berdasarkan kesepakatan tersebut pada tahun 1985
dibuka program studi Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Pada program ini dasar-dasar keilmuwan
keperawatan dibekali kepada mahasiswa sehingga setiap lulusan
diharapkan mempunyai landasan keilmuan yang kokoh dalam memberi
pelayanan keperawatan. Sesuai dengan hakekat profesi khususnya yang
terkait dengan pendidikan dimana untuk dapat memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan yang berkualitas dan pengembangan ilmu
keperawatan diperlukan pendidikan keperawatan pada jenjang magister
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari profesi?
2. Bagaimana karakteristik profesi?
3. Bagaimana perkembangan keperawatan sebagai profesi?
4. Bagaimana pertumbuhan keperawatan sebagai profesi?
5. Apa saja etika profesi keperawatan?
6. Bagaimana peran dan fungsi perawat sbg profesi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari profesi
2. Untuk mengetahui karakteristik profesi
3. Untuk mengetahui perkembangan keperawatan sebagai profesi
4. Untuk mengetahui pertumbuhan keperawatan sebagai profesi
5. Untuk mengetahui etika profesi keperawatan
6. Untuk mengetahui peran dan fungsi perawat sbg profesi
1. Definisi Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa inggris
“Profess”, yang bermakna janji untuk memenuhi kewajiban melakukan
suatu tuags khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti
sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Wilensky (1964) berpendapat
bahwa profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu
pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar
bagi perkembangan teori yang sistematis menghadapi banyak tantangan
baru, dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup
lama memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (altursm).
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok
tertentu. Profesi sangat mementingkat kesejahteraan orang lain, dalam
konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanan
keperawatan professional. Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang
memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan
intelektual.
Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan profesional sebagai suatu karakter, spirit
atau metode profesional yang mencakup pendidikan dan kegiatan
diberbagai kelompok okupasi yang anggotanya berkeinginan menjadi
professional. Professional merupakan suatu proses yang dinamis untuk
memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
2. Karakteristik Profesi
b) Pendidikan Diploma
Pendidikan diploma di Amerika Serikat merupakan program
pendidikan selama 2-3 tahun yang umumnya memiliki hubungan
dengan rumah sakit tertentu. Program diploma hanya berfokus pada
ilmu-ilmu dasar, teori, serta klinis yang berkaitan dengan praktik
keperawatan. Beberapa program diploma berafiliasi dengan
akademi atau universitas untuk mengambil topik-topik diluar
keperawatan.
Lulusan dari program ini mendapatkan gelar diploma dari rumah
sakit dan mengikuti ujian yang diadakan oleh badan keperawatan
wilayah untuk mendapatkan sertifikat RN. Di Amerika Serikat
jumlah program diploma menurun. Di kanada program diploma
ditawarkan ke akademi atau di rumah sakit dengan lama
pendidikan 2 tahun (atau 3 tahun di beberapa program yang
berbasis pada rumah sakit) kebalikan dari program associate di
Amerika Serikat.
c) Pendidikan Sarjana
Program pendidkan tingkat sarjana biasanya memiliki masa belajar
selama 4 tahun di akademi atau universitas. Program ini berfokus
pada ilmu-ilmu dasar, teori, dan klinis, juga pada ilmu-ilmu
sosial,seni, dan kemanusiaan untuk menunjang teori keperawatan.
Di kanada, lulusan sarjana keperawatan setara dengan lulusan
sarjana keperawatan di Amerika Serikat.
The American Association of Colleges of Nursing (AACN)
menerbitkan the Essentials of College and University Education for
Professional Nursing (1986).
Dokumen ini menggaris bawahi pentingnya pengetahuan,
keterampilan, nilai, sikap, kualitas diri, dan prilaku profesional bagi
calon sarjana keperawatan. Tujuan dari dokumen ini adalah utuk
memberikan standar dimana “fakultas dapat mengukur isi
kurikulum dan kinerja dari lulusannya” (AACN, 1986).
3. Lingkungan Praktek
Lingkungan praktek keperawatan luas karena adanya perubahan
system pemberian perawatan kesehatan. Perawat membutuhkan dasar
pendidikan untuk menyiapkan meraka menjawab tantangan perubahan
kebutuhan keperawatan kesehatan klien-klien mereka, mengembangkan
keterampilan meneliti untuk memantau hasil yang ditampilkan klien, serta
meningkatkan keterampilan psikomotor dan pengetahuan kognitif sejalan
dengan peningkatan teknologi (NLN. 1992; AACN, 1993). Adanya
tekanan yang lebih besar pada praktek di komunitas dan pengetahuan
dasar untuk praktek tersebut berkembang dari metode tradisional dan non-
tradisional.
1. Tujuan PPNI
a) Membina dan mengambangkan organisasi profesi keperawatan
antara lain : persatuan dan kesatuan,kerja sama dengan pihak lain
dan pembinaan manajemen organisasi
b) Membina, mengambangkan dan mengawasi mutu pendidikan
keperawatan di Indonesia
c) Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan
keperawatan di indonesia
d) Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia
e) Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota
2. Fungsi PPNI
a) Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan
kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan
untukmencapai tujuan organisasi
b) Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada program-program pembangunan manusia secara
holistic tanpa membedakan golongan, suku, keturunan,
agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME
c) Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan
aspirasi tenaga keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan
kesejahteraan tenaga keperawatan.
3. Struktur Organisasi PPNI
a) Jenjang organisasi
1) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
2) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
3) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
4) Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah
anggota 25 orang)
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang pasien harus
dijaga privasinya.Segala sesuatuyang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan pasien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
pasien.Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika diizinkan oleh pasien dengan bukti persetujuan. Diskusi
tentang pasien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau
keluarga tentang pasien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
Pada prinsip confidentiality berarti tenaga kesehatan wajib merahasiakan
segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya, yaitu berupa
informasi mengenai penyakitnya dan tindakan yang telah, sedang, dan
akan dilakukan, kecuali jika pasien mengizinkan atau atas perintah
undang-undang untuk kepentingan pembuktian dalam persidangan.
4) Justice (keadilan)
Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat berlaku adil pada setiap klien
sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya pada saat perawat dihadapkan
pada pasien total care, maka perawat harus memandikan dengan prosedur
yang sama tanpa membeda-bedakan klien. Tetapi ketika pasien tersebut
sudah mampu mandi sendiri maka perawat tidak perlu memandikannya
lagi.Prinsip keadilan dibutuhkan untuk perlakuan yang sama dan adil
terhadap orang lainyang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
tenaga kesehatan bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan. Prinsip justice berarti bahwa setiap orang berhak atas
perlakuan yang sama dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa
mempertimbangkan suku, agama, ras, golongan, dan kedudukan sosial
ekonomi. Idealnya perbedaan yang mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi
bukan dalam hal pengobatan dan atau perawatan.
5) Fidelity(Kesetiaan)
Prinsip ini menekankan pada kesetiaan perawat pada komitmennya,
menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap klien/keluarga.Kasus
yang sering dihadapi misalnya perawat telah menyepakati bersama klien
untuk mendampingi klien pada saat tindakan maka perawat harus siap
untuk memenuhinya.
d. Peran Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien
e. Peran Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalm penentuan untuk
pelayanan selanjutnya.
f. Peran Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
atas permintaan klien terhadap informasi tenang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
g. Peran Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis, dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenase, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan,
pemenuhan kebutuhan cinta-mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan. Hal ini bisanya dilakukan oleh perawat spesialis
kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan lainnya. Fungsi ini terjadi apabila
bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat
diatas dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya,seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerja
sama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh: Profesi dalam bidang
hukum, kesehatan, keuangan, milter, teknik, desainer, dll.
Karakteristik profesi terdiri dari: 1. Pekerjaan dilakukan secara
menetap, mungkin seumur hidup; 2. Pekrjaan yang dilakukan member
kepuasan dan merupakan panggiln jiwa; 3. Memilki keterampilan khusus
menyangkut ilmu dan seni; 4. Keputusan yang diambil didasarkan pada
prinsip atau teori dalam kegiatan professional; 5. Berorientasi pada asuhan
untuk memenuhi kenutuhan kesehatan manusia; 6. Asuhan yang diberikan
didasarkan atas kebutuhan objekif; 7. Mempunyai otonomi dalam
menentukan tindakan; 8. Memiliki standar etika dan praktik professional;
9. Mempunyai wadah yang berbentuk organisasi profesi.
Sejarah perkembangan keperawatan melaui banyak tahap dan
proses yang merupakan cikal bakal terbentuknya suatu profesi
keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana
dalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta
memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai
profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam pewenangan dan
tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya
kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian
asuhan keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat.
Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas
pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra
institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. Hal ini
terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah
terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain,
kesakitan, kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator
mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien.
Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan
bermutu apa tidak.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989
terdiri dari peran sebagi pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien,
pendidik, coordinator,, kolaborator, konsultan dan peneliti. Fungsi perawat
terdiri sebagai fungsi dependen, independen, dan interdependen.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA