Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Pendidikan Profesi Keperawatan

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Molli Wahyuni, SSi. M.Pd

DISUSUN OLEH :
VIRA NABILA ( 2314201104 )

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
TP. 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah

Bahasa Indonesia tentang “Pendidikan Profesi Keperawatan” sesuai dengan waktu

yang telah di tentukan.

Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam

menyelesaikan mata kuliah Bahasa Indonesia sebagai mahasiswa baru ilmu

keperawatan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak

menambah pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis

menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

penyempurnaan makalah ini.

Bangkinang, 12 Januari 2024

VIRA NABILA

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 2

C. Tujuan............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3

A. Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan........................ 3

B. Karakteristik Profesi Keperawatan.................................................. 4

C. Perkembangan Professionalisme Keperawatan ............................. 6

D. Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan........................................ 8

E. Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia .................................. 8

F. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia ....................... 9

BAB III PENUTUP................................................................................ 16

A. Kesimpulan..................................................................................... 16

B. Saran .............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan

sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi,

kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan merupakan pendidikan

profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan kaidah ilmu dan

profesi yang dilandaskan oleh akademik dan keprofesian.

Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan

kualitas tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karna

itu maka pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.

Sebenarnya pengembangan sistem pendidikan tinggi sangat berperan dalam

pengembangan pelayanan keperawatan secara professional, tekhnologi

keperawatan serta pembinaan keprofesiaan, karena pendidikan keperawatan

sebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan.

Selain itu sebagai institusi pendidikan tinggi, keperawatan harus mampu

membina dan menumbuhkan sikap dan tingkah laku professional

1
sesuai dengan tuntutan profesi, memberi landasan pengetahuan yang kokoh baik

kelompok ilmu keperawatan atau ilmu dasar atau penunjang asuhan keperawatan,

membina keterampilan professional yang mencakup keterampilan intelektual,

tekhnikal dan interpersonal serta membina landasan etik keperawatan sebagai

dasar dalam kehidupan keprofesian.

B. Rumusan Masalah

a. Jelaskan Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan !

b. Sebutkan Karakteristik profesi keperawatan !

c. Bagaimana Perkembangan Profesionalisme Keperawatan?

d. Sebutkan Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan !

e. Sebutkan Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia !

f. Jelaskan Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia!

C. Tujuan

a. Untuk Mengetahui pengertian Keperawatan dan Profesi

keperawatan

b. Untuk Mengetahui Karakteristik profesi keperawatan

c. Untuk Mengetahui Perkembangan Profesionalisme Keperawatan

d. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan

e. Untuk Mengetahui Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia

f. Untuk Mengetahui Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan

Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral

pelayan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek

biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan

kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit

mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan

ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi

banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama,

serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan

dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif

dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari

masyarakat.

3
B. Karakteristik Profesi Keperawatan

Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper

(1993) serta Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi

memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk

menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan. Pada

awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat

intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai

suatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu

dasar seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain

itu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang

praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan

sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan keperawatan

secara langsung kepada klien.

b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.

Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam

melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta

membantu kemandirian klien.

c. Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan

tinggi atau universitas. Beralihnya pendidikan keperawatan kepada

institusi pendidikan tinggi memberikan

4
kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan

ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan

mereka menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan

kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Disamping itu

perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.

d. Pengendalian terhadap standart praktik. Standart adalah pernyatan atau

criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan

menekankan kepada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk

memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi

masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan

dan pengendalian profesi lain.

e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang

dilakukan. Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung

jawab pelayanan yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat

mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan dan

konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu

bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan

dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan

pada situasi tertentu.

f. Karir seumur hidup. Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian

dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh

5
yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi

pilihannya sendiri sepanjang hayat.

g. Fungsi mandiri. Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan

keperawatan walaupun kegiatan kolaborasi dengan profesi lain kadang

kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien

bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.

C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan

Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia,

yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya

perawat saat itu adalah di karenakan adanya upaya tenaga medis untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan tenaga

yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi

seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan

cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia

pada tahun 1983 PPNI melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta,

melalui lokakarya tersebut perawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri

bahwa keperawatan adalah suatu bidang keprofesian. Perkembangan

profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan

pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat profesionalan

pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan Diploma III

keperawatan.

6
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat

keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diploma saja, untuk terus

mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian

disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999). Peningkatan

kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan

pendekatan antara lain :

1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui penetapan criteria

dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang

visi dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki

untuk organisasi.

2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui

kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas

utama adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.

3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota

memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi

masing-masing.

4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga

keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk

menduduki berbagai posisi dipemerintahan atau sector swasta.

5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di

luar negeri, bukan hanya untuk pengurus pusat saja

7
tetapi juga mengikut sertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk

dikembangkan.

D. Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan

Tujuan pendidikan tinggi keperawatan pada institusi pendidikan tinggi

keperawatan diharapkan mampu melakukan hal-hal antara lain :

1. Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai

dengan tuntunan profesi keperawatan.

2. Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh.

3. Menumbuhkan/membina keterampilan professional.

4. Menumbuhkan/membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan

mantap sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan

keperawatan dan dalam kehidupan keprofesian.

E. Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di

Indonesia mencakup:

Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia:

1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada

kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu

sebagai perawat.

8
2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada

penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang

mengcakup program sarjana, magister, doktor.

3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk

mencapai kompetensi profesi perawat.

F. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia

1. Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Program Pendidikan Diploma III (D-III) Keperawatan ini

menghasilkan perawat generalis sebagai perawat professional

pemula/vokasional (ahli madya keperawatan) yang dikembangkan dengan

landasan keilmuan yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh.

Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan

professional dengan berpedoman kepada standar asuhan keperawatan dan

dengan etika keperawatan sebagai tuntunan.

Sebagai perawat vokasional diharapkan memiliki tingkah laku dan

kemampuan professional, akuntabel dalam melaksanakan asuhan/praktik

keperawatan dasar secara mandiri di bawah supervise Ners. Lama pendidikan

3 tahun untuk waktu normal. Lulusan D-III Keperawatan juga diharapkan

mampu mengelolah praktik keperawatan yang dilakukan sesuai dengan

tuntutan kebutuhan klien serta memiliki kemampuan meningkatkan mutu

asuhan keperawatan

9
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang

maju secara tepat guna.

Tujuan program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan

lulusan yang mampu :

1. Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem

pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang

berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau asuhan

keperawatan individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah-

kaidah keperawatan.

2. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam

mengelola asuhan keperawatan.

3. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan

dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan

pelayanan/asuhan keperawatan.

4. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien.

5. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan

kemampuan profesinya.

2. Program Pendidikan Ners

Program Pendidikan Ners ini menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana

Keperawatan) dan Professional (Ners = “First professional Degree”)

dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan professional,

10
serta akuntabel untuk melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar

(sampai dengan tingkat kerumitan tertentu) secara mandiri.

Sebagai perawat professional, yang dilakukan sesuai dengan

kebutuhan objektif klien dan melakukan supervise praktik keperawatan

yang dilakukan oleh perawat professional pemula (D-III Keperawatan).

Selain itu, mereka dituntut untuk memiliki kemampuan meningkatkan mutu

asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) keperawatan yang maju secara tepat guna, serta kemampuan

melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana.

Program pendidikan Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh

dari pada lulusan D-III Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian

yang mantap sesuai dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi,

untuk lulusan S1 Keperawatan tanpa mengikuti profesi Ners, adalah orang

yang berkemampuan akademik sebagai serjana keperawatan tetapi tidak

memiliki kewenangan melakukan praktik keperawatan atau melakukan

kegiatan pada bidang non keperawatan. Sedangkan lulusan Sarjana

keperawatan + Ners adalah seseorang tenaga profesional berkemampuan dan

berwenang melakukan pekerjaan dibidang pelayanan dan asuhan

keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan.

11
Tujuan pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yang mempunyai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan profesional yang mampu

a. Melaksanakan profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem

pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang

berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau asuhan

keperawatan dasar hingga tingkat kerumitan tertentu secara mandiri

kepada individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah

keperawatan.

b. Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara

bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan.

c. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang

sederhana dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk meningkatkan mutu dan

jangkauan pelayanan/asuhan keperawatan.

d. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat

dan tenaga keperawatan, serta furut berperan dalam berbagai program

pendidikan tenaga kesehatan lain.Mengembangkan diri secara terus

menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional.

12
e. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai

dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.

f. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka

untuk menerima perubahan dan berorientasi pada masa depan.

3. Program Pascasarjana Keperawatan

Program magister keperawatan ini menghasilkan perawat ilmuwan

dengan sikap tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan.

Sebagai perawat ilmuwan diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini :

1) Meningkatkan pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan

pengembangan.

2) Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya.

3) Mengembangkan penampilannya dalam spectrum yang lebih luas

dengan mengkaitkan ilmu/profesi serupa.

4) Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah

masyarakat dengan cara penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud

No.056/U/1994-pasal 2 ayat 3).

Tujuan program pascasarjana ini adalah menghasilkan lulusan yang

mampu :

13
a. Mengembangkan.dan menerapkan ilmu dan teknologi

keperawatan sesuai bidang spesialisasi melalui kegiatan

penelitian.

b. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan

kemampuan profesional melalui upaya peningkatan kemampuan

lulusan sesuai bidang spesialisasi.

c. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif,

dan terbuka untuk menerima perubahan, sehingga dapat

memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh guna

meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan

ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi

banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama,

serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan

dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif

dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari

masyarakat.

Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan

kualitas tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karna

itu maka pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi kami

sendiri sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah

ini rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang perkembangan

pendidikan profesi keperawatan serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa

sehingga bermanfaatdi masa yang akan datang .

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, H.2001.Dasar-dasar keperawatan professional.Jakarta: Widya Medika.

Hidayat, A.Aziz Alimul . 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


salemba medika

Simamora, Roymond H. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.

Salam dan Salmon, Ferry. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta


:Salemba.

Waode, Dhan. 2011. PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Diakses


dari:http://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/pendidikan-
dalam-keperawatan/(Pada tanggal 08 April 2013)

17

Anda mungkin juga menyukai