Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN

KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN KEHILANGAN
YANG DISUSUN
OLEH :
1. DANU ARITANTO (G2A222004)
2. ARDITA MEILIA (G2A222024)
3. LUKMAN NURHIDAYAT (G2A222030)
4. INDA HELMA YUNITA (G2A222043)
5. HAFIDA IKA (G2A222051)
PENGERTIAN
Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada,
baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan
pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama
rentang kehidupan, sejak lahir individu sudah mengalami
kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali
walaupun dalam bentuk yang berbeda (Yosep, 2010).
J E N I S - J E N I SK E H I L A N
GA N
1.KEHILANGAN SESEORANG YANG DICINTAI DAN SANGAT
BERMAKNA

2. KEHILANGAN PADA DIRI SENDIRI (IOSS OF SEIF)

3. KEHILANGAN OBJEK EKSTERNAL

4. KEHILANGAN LINGKUNGAN

5. KEHILANGAN KEHIDUPAN/MENINGGAL
TA HA PA N PROS
ES KEHILA N
1. FA S E A KUT
a. S yok dan t idak percaya
G A N
b.Perkembangan kesadaran
c.Restitusi
2. FA S E J A NGKA PA NJ A NG
d. Berlangsung selama 1- 2 t ahun at au lebih
e.Reaksi berduka yang tidak terealisasikan akan menjadi penyakit
yang tersembunyi dan termanifestasikan dalam keinginan bunuh diri
FAKTOR PREDISPOSISI
REAKSI KEHILANGAN
1.st at us sosial ekonomi yang rendah
2.kesehatan yang buruk
3.kematian atau sakit secara mendadak
4.merasa tidak adanya dukungan sosial yang memadai
5.kurangnya dukungan dari kepercayaan agama
6.kurangnya dukungan dari keluarga
7.kecenderungan yang kuat tentang keteguhan kepada seseorang
sebelum kematian atau kehidupan
8.reaksi yang kuat tentang disstress
F A K T O R Y A NG
BERHUBUNGA N

a. Kehilangan kesehatan
b. Kehilangan fungsi seksualitas
c.Kehilangan leran dalam keluarga
d. Kehilangan posisi di masyarakat
e.Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
f.Kehilangan kewarganegaraan
(prabowo,2014)
BERDUKA
Berduka merupakan reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respon
emosional yang normal (Suliswati, 2001). Definisi lain menyebutkan
bahwa berduka, dalam hal ini dukacita adalah proses kompleks yang
normal yang mencakup respon dan perilaku emosi, fisik, spiritual, sosial,
dan intelektual ketika individu, keluarga, dan komunitas menghadapi
kehilangan actual, kehilangan yang diantisipasi, atau persepsi
kehilangan ke dalam kehidupan pasien sehari- hari (NA NDA ,2011).
1.
PENYEBAB BERDUKA
pat ofisiologi
Berhubungan dengan fungsi atau kemandirian contoh kardiovaskule, sensori,
neurologis, musculoskelet al, digest if, pernafasan, ginjal,
t rauma
2. t erkait dengan
Berhubungan pengobat an
peristiwa kehilangan sekunder akibat dialisis dalam jangka waktu
lama
3. situasional
berhubungan dengan afek negatif serta peristiwa kehilangan sekunder akibat nyeri
kronis sepert i kemat ian, perpisahan, pernikahan, perceraian
4. matturasional
berhubungan dengan pekerjaan akibat penuaan
TA HA PA NBERDU
KA
1.fase peningkaran (Denial)
perasaan tidak percaya, syok, ditandai dengan menangis, gelisah, lemah, letih
dan pucat. Pernyataan seperti “ hal inibtidak mungkin terjadi pada saya”

2. Fase kemarahan (Anger)


perasaan marah dapat diproyeksikan pada orang atau benda yang ditandai dengan
muka merah, suara keras, tangan mengepal, nafi cepat, gelisah, dan perilaku
agresif. Pada fase ini individu akan lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung
dan marah
3. Fase tawar menawar(Bergaining)
individu mampu mengungkapkan rasa marah akan kehilangan, ia akan
mengekspresikan rasa bersalah, takut dan rasa berdosa. Individu berupaya untuk
membuat perjanjian dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah kehilangan.

4. Fase depresi (Depression)


fase ini terjadi ketika kehilangan didasari dan timbul dampak nyata dari makna
kehilangan tersebut. Individu menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara,
putus asa.

5. Fase penerimaan ( Acceptance)


fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan, pikiran yang berpusat
pada objek kehilangan mulai berkurang.
TANDA DAN GEJ AL
A BERDUKA
Menurut Buglass (2010), tanda dan gejala melibatkan 4 jenis reaksi yaitu :
BERDU
1.reaksi perasaan, misalnya
KAkesedihan, kemarahan, rasa
bersalah, kecemasan
2.reaksi fisik, misalnya sesak, mual, hipersensitivitas terhadap
suara dan cahaya, mulut kering
3.reaksi kognisi, misalnya ketidakpercayaan, kebingungan,
mudah lupa, tidak sabar, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi
4.reaksi perilaku, misalnya gangguan tidur, penurunan nafsu
makan, penarikan sosial, mimpi buruk, hiperaktif, menangis
D A M P A KB E R D
UKA
Setiap orang merespon peristiwa kehilangan dengan gara
yang sangat berbeda. Tanpa melihat tingkat
keparahannya, tidak ada respon yang bisa dikatakan
maladaptif pada saat menghadapi peristiwa kehilangan
akut.
Dampak yang mungul diantaranya perasaan
ketidakberdayaan, harga diri rendah, hingga isolasi sosial
J ENIS BERDU
KA
1. Berduka normal
Terdiri dari oerasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan, misal sedih, marah,
nangis.

2. Berduka antisipatif
Yaitu proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan dan kematian yang sesungguhnya
terjadi, misal ketika menerima diagnosa terminal

3. berduka yang rumit


Dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal

4. berduka tertutup
kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka
PROSES KEPERAWA
TAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1.Identitas Klien
2.Keluhan Utama
3.Faktor Predisposisi
meliputi : Genetik
Kesehatan fisik individu
Kesehatan mental individu
Pengalaman kehilangan
sebelumnya

4. Faktor Presipitasi
Faktor yang bersifat bio-psiko-sosial, seperti kondisi sakit, kehilangan fungsi seksual, kehilangan harga
diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan peran, dan kehilangan posisi di masyarakat.
ANALISA DATA DAN RUMUSAN MASALAH

1.DS dapat meliputi :


Pasien merasa tidak bisa meluapkan kehilangan
Pasien terus menangis dan mengingat orang yang telah meninggalkan

2. DO dapat meliputi :
Pasien marah
Pasien bersedih
Pasien menangis
Pasien putus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan untuk proses berduka yang berdasarkan pada pada tipe kehilangan
meliputi :
1.Isolasi sosial menarik diri
2.Perubahan sensori persepsi halusinasi (Prabowo, 2014)
INTERVENSI KEPERAWATAN
SP 1-P
Bina hubungan saling percaya dengan pasien, kaji faktor penyebab adanya gangguan dari
kehilanga pada pasien, bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran yang
membuatnya merasa kehilangan, bantu klien dalam mengatasi masalahnya.

Sp 2-P
Fasilitasi pasien dengan keperluan dalam berinteraksi dengan orang lain serta melakukan
akitivitas yang disukainya
EVALUASI KEPERAWATAN
1.Pasien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
2.Pasien mampu mengenali kehilangan yang dialaminya
3.Paien mampu menerima dan memahami kehilangan yang dialami dengan keadaan
dirinya
4.pasien mampu memgidentifikasi cara mengatasi berduka
5.Pasien mampu memanfaatkan faktor pendukung
KESIMPUL
AN
Kehilangan adalah suatu situasi actual maupun potensial yang
dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi
perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap
kehilangan. Hal ni diwujudkan dalam berbagai cara yang unik
pada masing- masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi, ekspetasi budaya, dan
keyakinan spiritual yang dianutnya
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai