PROPOSAL SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Oleh:
DANU ARIYANTO
G2A222004
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1.2 Hipertensi...................................................................................................19
2.1.3 Keluarga.....................................................................................................23
3.3.1 Populasi......................................................................................................27
3.3.2 Sampel........................................................................................................27
3.5.1 Kuisioner....................................................................................................28
3.5.2 Dokumentasi...............................................................................................30
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
menua, karena angka lansia melebihi dari 7,0% (BKKBN, 2019). Kementrian
kesehatan memproyeksikan pada tahun 2010-2015 kelompok usia 0-14 tahun dan
15-49 tahun mengalami penurunan, sedangkan kelompok usia 50-64 tahun dan 65
Lanjut usia adalah usia yang memasuki umur 60 tahun ke atas. Sebagian
besar individu pada usia ini terjadi berbagai perubahan fisik, mental, dan sosial.
Perubahan dalam hidup mereka dapat menjadi sumber stres karena stigma
sebagai masa kemunduran, terutama dalam fungsi fisik dan psikis (Andriani et
al., 2023).
Hampir setiap negara di dunia mengalami penambahan penduduk lanjut usia yang
sangat drastis baik jumlah maupun proporsinya dalam populasi. Secara global, ada
727 juta orang yang berusia 65 tahun atau lebih pada tahun 2020. Jumlah tersebut
1
2
diproyeksikan akan berlipatanda menjadi 1,5 miliar pada tahun 2050. Selain itu,
pada tahun 2050 diprediksi akan terdapat 33 negara yang jumlah lansianya
atau lebih meningkat dari 6 persen tahun 1990 menjadi 9,3 persen pada tahun
pada tahun 2050. Artinya, satu dari enam orang di dunia akan berusia 65 tahun
tingkat kesehatan sedangkan perubahan psikologis dapat dilihat dari daya ingat
menurun atau mengalami kepikunan dan emosi yang mudah berubah kemudian
karena adanya penurunan dalam pemenuhan kebutuhan hidup (Mbeo et al, 2019).
emosional bagi lansia, anggota keluarga adalah yang pertama dipikirkan. Lebih
dukungan emosional untuk lansia mereka. Ada beberapa keadaan di mana anggota
dukungan sangat penting. Layanan ini bermanfaat bagi lansia terutama bagi
3
mereka yang tinggal sendiri. Dukungan untuk lansia dapat ditemukan di beberapa
tempat termasuk panti jompo, rumah atau pusat perawatan untuk lansia,
hipertensi di usia 65-74 tahun 63,2% dan penderita hipertensi pada usia diatas
menunjukkan tekanan darah yang tidak terkontrol (Zhu et al., 2019). Kebahagiaan
merupakan faktor penting untuk penuaan yang sehat. pengalaman batin yang
antara lain adalah usia, berat badan, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol
yang berlebihan, merokok, konsumsi diet yang buruk, diabetes dan faktor genetik.
penyakit pembuluh darah otak, penyakit paru, keganasan dan gangguan alergi.
efek samping terapi dan gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi.
tekanan darah melebihi batas normal ketika tekanan darah sistolik (SBP)
pada hubungan sosial yaitu lansia tidak mau bersosialisasi, yang pada
kualitas hidup lansia penderita hipertensi (Seftiani et al., 2018 dalam Prastika &
Siyam, 2021).
lansia masih dapat melakukan aktivitasnya secara aktif dan masih dapat
sedikit lansia atau permintaan keluarga memilih alternatif tinggal di panti jompo.
Panti jompo adalah sebuah tempat tinggal bagi kelompok lansia baik yang
ini akan melayani lansia selama 24 jam dengan berbagai kegiatan dan aktivitas
yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan lansia. Mayoritas lansia tidak dapat
bahagia (Manungkalit & Sari, 2022) Berdasarkan latar belakang tersebut penulis
yang tinggal di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Pedurungan
Kota Semarang.
Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Pedurungan Kota Semarang.
tinggal di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Pedurungan Kota
Semarang.
6
menikah.
Kota Semarang.
1.4.2.1 Peneliti
pada lansia supaya lebih mengetahui metode perawatan pada lansia penderita
penderita hipertensi.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kebahagiaan adalah faktor penting untuk penuaan yang sehat yang didefinisikan
terhadap kehidupan seseorang dan juga fungsi kognitif individu atau singkatnya
kesehatan mental adalah produk sampingan yang berasal dari kebahagiaan. Secara
erat kaitannya dengan kesehatan, dan orang dewasa yang lebih tua dengan
(Sun, 2023).
17
18
lebih lama, menikmati kesehatan fisik yang lebih baik, dan memiliki ketahanan
positif. Menurut Seligman 2005 dalam Pali 2016 mengatakan orang-orang yang
paling sedikit waktu sendirian. Ilmuwan sosial memperkirakan bahwa sekitar 70%
kedekatan keluarga, dan kesehatan hubungan dengan tetangga dan rekan kerja.
Dukungan sosial, rasa saling menghormati dan kemampuan untuk berbagi sangat
penting untuk kebahagiaan. Ini sangat tergantung dan dapat dipertahankan melalui
komunikasi. Memberitahu orang lain bahwa mereka penting bagi kita dapat
memperdalam ikatan timbal balik. Berbagi masalah dengan mereka yang paling
dekat dengan anda dapat menghilangkan tekanan dari suatu masalah (Manungkalit
penduduk lansia, dan kondisi sosial dan ekonomi. Kebahagiaan penduduk lansia
dan keterlibatan sosial yang aktif di antara mereka harus dipastikan untuk
kalangan lansia Malaysia. Oleh karena itu, program atau kegiatan harus disusun
sosial aktif pada populasi lanjut usia. Saat mempertimbangkan siapa yang akan
pertama dipikirkan. Oleh karena itu, lebih banyak program kesadaran harus
mereka.
Layanan berbasis komunitas bermanfaat bagi lansia terutama bagi mereka yang
termasuk panti jompo, rumah atau pusat perawatan untuk lansia, pengiriman
2.1.2 Hipertensi
gagal jantung, dan stroke iskemik atau hemoragik (Lee et al., 2019).
20
mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan darah systole diatas
darah. Joint National Committee VII (2014) menyebutkan bahwa usia lebih dari
sama dengan 18 tahun dengan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan
Penyakit hipertensi ini dapat dijumpai pada usia muda dan juga usia lanjut karena
proses degeneratif (Kemenkes, 2014). Penyakit ini juga sering disebut sebagai
silent killer, karena pada beberapa kasus tanda dan gejala tidak muncul secara
Penyebab hipertensi esensial tidak jelas, dan penyebab sekunder dari hipertensi
esensial belum ditemukan. Pada hipertensi esensial, tidak ada penyakit ginjal,
gagal ginjal atau penyakit lain, genetik dan etnis merupakan bagian dari penyebab
b. Hipertensi sekunder
1) kejadian hipertensi terjadi pada rata-rata umur >40 tahun, Jenis kelamin
pada mereka yang obesitas/berat badan berlebih dan mereka yang sedang
gaya hidup seperti kebiasaan merokok dan minum kopi dianggap sebagai
gaya hidup yang kurang baik bagi kesehatan terkait dengan kejadian
baik. Hal ini bisa disebabkan oleh lansia yang masih tinggal bersama
aneurisma, eklampsi.
23
stres, dan menghindari asupan alkohol yang berlebihan. Pola makan jantung
sehat,, rendah karbohidrat, vegetarian, pola makan nabati, dan pola makan
hingga >3000 mg), suplemen kalsium atau magnesium, konsumsi probiotik, serat,
biji rami, peningkatan asupan protein, konsumsi bawang putih dan minyak ikan.
2.1.3 Keluarga
Keluarga adalah sumber kekuatan utama lansia untuk bisa melewati sisa
usia menjadi lebih berharga dan berkualitas, memberikan rasa tenang, damai, dan
bahagia serta meminimalisir timbulnya rasa kesepian yang akan berdampak buruk
bagi kesehatan lansia (Dewi et al., 2022). Keluarga adalah unit dari masyarakat
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosinal serta social dari tiap
gaya hidup lansia penderita hipertensi. Peningkatan fungsi keluarga juga akan
dapat meningkatkan gaya hidup pada penderita hipertensi lebih baik. Fungsi
didalam gaya hidupnya seperti mempertahankan berat badan yang ideal, merokok
pada anggota keluarga sehingga didapatkan perbaikan gaya hidup yang lebih
dan terdapat hubungan searah, sehingga semakin tinggi dukungan keluarga maka
tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu
perasaan nyaman, yakin, diterima oleh anggota keluarga berupa ungkapan empati,
yang cukup angar lansia merasa dicintai dan tetap semangat menjalani kontrol
METODE PENELITIAN
dengan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu metode yang
deskriptif tanpa melakukan analisa hubungan antar variabel yang diteliti dan tidak
26
27
3.3.1 Populasi
populasi merupakan sekumpulan objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan sendiri oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh lansia
yang ada di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Pedurungan.
3.3.2 Sampel
Sampling yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan objek yang
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulannya. Dilihat dari hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam
independen/ variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya variabel terikat atau dependen; (2) variabel dependen atau
28
variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas; (3) variabel moderator, merupakan variabel yang
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur; (5)
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas atau
independent variabel dan variabel terikat atau dependent variable. Variabel bebas
Sedangkan variabel terikat atau dependent variabel dalam penelitian ini adalah
lansia hipertensi.
3.5.1 Kuisioner
penelitian yaitu alat ukur untuk mengukur variabel yang diamati atau diteliti.
dikatakan valid ketika alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid
atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan
29
obyek yang sama selama berkali-kali dan menghasilkan data yang sama.
kuisioner. Kuisioner yang akan digunakan penulis berbentuk skala model Likert
yang telah di modifikasi mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif berupa kata-kata, yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang
Subjek diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang
dengan keadaan yang dirasakan oleh subjek. Adapun perolehan skor dari item
berdasarkan dari jawaban yang dipilih sesuai dengan jenis pernyataan yakni
favorable. Untuk jawaban favorable skornya bergerak dari kiri ke kanan (SS, S,
KK, TP) dengan nilai (4, 3, 2, 1). Perhitungan skor tiap-tiap pilihan jawaban pada
tabel 3.1.
Tabel 3.1
Skor Skala Model Likert
(2002). Skala ini terdiri dari 29 item pernyataan. Adapun pembagian indikator
Tabel 3.2
Blueprint Skala Happiness
Total 29 item
3.5.2 Dokumentasi
data mengenai sesuatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, lengger, agenda, notulen rapat, dan sebagainya.
memperoleh informasi dari segala macam sumber tertulis dapat berupa dokumen
dari objek yang diteliti atau pada tempat yang objek tinggali.
31
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini,
harus memiliki gambaran yang spesifik tentang (a) jumlah faktor, (b) variabel
parameter (mengecek apakah derajat kebebasan dari model positif/ lebih besar
korelasi sigma), dan (e) menguji signifikansi/ tidak ada residual (S - ∑ = 0). Jika
1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan
terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-
itemnya.
32
3. Dengan data yang tersedia dapat diprediksi matriks korelasi antar item yang
disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris,
tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ dan matriks S, atau bisa juga
dinyatakan dengan Σ - S = 0.
4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi
square. Jika hasil chi-square tidak signifikan (p>0.05), maka hipotesis nihil
dapat diterima (hanya mengukur satu faktor saja). Tetapi jika chi-square
ingin diukur/multidimensional).
5. Setelah diperoleh model fit dengan data, maka langkah selanjutnya diuji
apakah koefisien muatan faktor untuk setiap item signifikan atau tidak
mengukur apa yang hendak di ukur. Ini dilakukan dengan menggunakan uji-t.
yang dikatakan signifikan adalah item yang memiliki nilai t lebih dari 1.96
(t>1.96). Jika hasil uji-t tidak signifikan maka item tersebut tidak mengukur
apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di-drop.
33
berikut:
1) Jika suatu item memiliki koefisien negatif, maka item tersebut akan di-
drop karena mengukur hal yang berlawanan dari apa yang hendak diukur.
Namun jika suatu item terdiri dari penyataan yang bersifat unfavorable
maka tentu saja koefisien muatan faktornya pun akan berarah negatif.
Oleh kerena itu, pada item yang seperti ini skornya harus dibalik
Apabila skor pada item sudah dibalik tetap menghasilkan koefisien yang
2) Menguji apakah suatu item signifikan atau tidak dalam mengukur hal
yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Hal yang dites adalah
koefisien muatan faktor untuk setiap item. Jika nilai t koefisien muatan
mengukur konstruk yang hendak diukur. Artinya item tersebut tidak di-
drop. Sedangkan item yang nilai t tidak signifikan (t<1.96) maka item
akan di-drop.
demikian, selain mengukur apa yang hendak diukur, juga mengukur hal
Adapun analisis dengan metode CFA dilakukan dengan bantuan software LISREL
8.80.
distribusi frekuensi dalam bentuk presentase dan narasi. Dalam penelitian ini yang
dianalisa dengan univariat adalah hasil kuisioner OHQ dan tingkat kebahagiaan
lansia hipertensi.
35