Anda di halaman 1dari 66

USULAN PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA MERAH


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA DEWASA
AKHIR DI KELURAHAN MAHAWU
LINGKUNGAN VII

DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD REZA BUHANG
1901061

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA MERAH


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA DEWASA
AKHIR DI KELURAHAN MAHAWU
LINGKUNGAN VII

Diajukan Oleh:

MOHAMMAD REZA BUHANG


1901061

Telah Disetujui Oleh:


Pembimbing I

Ns. Nurlela Hi. Baco, S.Kep., M.Kep


NIDN : 1617098701

Pembimbing II

Agust A. Laya, S.KM., M.Kes


NIDN : 0005086508

2
DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBIN

G.................................................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

DAFTAR GAMBAR................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang........................................................................................................

B.Rumusan masalah...................................................................................................

C.Tujuan penelitian....................................................................................................

D.Manfaat penelitian..................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Konsep Dasar Dewasa Akhir..................................................................................

B.Konsep Dasar Hipertensi......................................................................................13

C.Pengobatan Hipertensi..........................................................................................20

D.Konsep Dasar Semangka Merah..........................................................................22

E. Penelitian terkait...................................................................................................26

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A.Kerangka Konsep.................................................................................................31

B.Hipotesis penelitian..............................................................................................31

C.Variabel Penelitian...............................................................................................31

3
D.Definisi Operasional.............................................................................................32

BAB IV METODE PENELITIAN

A.Desain penelitian..................................................................................................34

B.Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................................35

C.Populasi dan Sampel.............................................................................................35

D.Kriteria Inklusi dan Ekslusi..................................................................................36

E. Instrumen Penelitian.............................................................................................37

F. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................38

G.Teknik Analisa Data.............................................................................................42

H.Etika Penelitian.....................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian.....................................................33

Gambar 4.1 : Desain Penelitian...................................................................... 37

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat keterangan survey awal dari universitas muhammadiyah manado

Lampiran 2 : Formulir permohonan menjadi responden

Lampiran 3 : Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 4 : SOP (Standar Operasional Prosedur)

Lampiran 5 : Lembar Observasi

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa Akhir adalah seseorang yang telah memasuki proses

tahapan akhir dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan dewasa

akhir ini akan mengalami suatu proses yang disebut Aging Process atau proses

penuaaan (Wahyudi, 2020). Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak

hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan

kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang

telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, dan

Kholifah, 2019).

WHO menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologi atau

biologis menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (Middle age) antara usia

45 sampai 59 tahun, lanjut usia (ederly) berusia 60 tahun dan 74 tahun, lanjut

usia tua (old) usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) (Mubarok dkk, 2018).

Perkembangan dewasa akhir di Indonesia saat ini sekitar mencapai

18,7 juta orang (8,5%) dari seluruh jumlah penduduk yang mencapai lebih

dari 220 juta. Jumlah ini akan menjadikan Indonesia menempati urutan

keempat terbanyak negara berpopulasi dewasa akhir setelah Cina, India dan

7
Amerika. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, terdapat

peningkatan jumlah dewasa akhir di Indonesia yang mencapai 18,96 juta

orang, dan jumlah ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. (Kementerian
Sosial RI, 2018).

Secara umum jumlah penduduk dewasa akhir atau lansia di Provinsi

Sulawesi Utara sebanyak 191.853 orang atau 8,45 persen dari keseluruhan

penduduk. Jumlah penduduk lansia perempuan (103.673 orang) lebih banyak

dari jumlah penduduk lansia laki-laki (88.180 orang). Sebarannya jauh lebih

banyak di daerah perdesaan (114.836 orang) dibandingkan di daerah

perkotaan (77.017 orang). Jika dilihat menurut kelompok umur, jumlah

penduduk lansia terbagi menjadi lansia muda (60-69 tahun) sebanyak 110.791

orang, lansia menengah (70-79 tahun) sebanyak 60.969 orang, dan lansia tua

(80 tahun ke atas) sebanyak 20.093 orang. Sementara itu, penduduk pra

lansia yaitu penduduk kelompok umur 45-54 tahun dan 55-59 tahun masing-

masing sebanyak 268.022 orang dan 98.179 orang. ( Statistik Penduduk Lansia

Provensi Sulawesi Utara 2019).

Dewasa Akhir merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Proses

menjadi tua akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan masa hidup

manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami

kemunduran fisik, mental dan social secara bertahap sehingga tidak dapat

melakukan tugasnya sehari-hari (tahap penurunan). Penuaan merupakan

perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel,

8
yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia, penuaan

dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung,

pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Dengan

kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan terkena berbagai

penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain

(Kholifah, 2019). Pada dewasa akhir akan mengalami proses hilangnya

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan sehingga tidak

dapat mempertahankan tubuh dari infeksi dan tidak mampu memperbaiki

jaringan yang rusak (Sunaryo, 2020).

Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi pada

penduduk umur ≥ 18 tahun mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013

dari 25,8% menjadi 34,1 % dengan prevalensi tertinggi pada Provinsi

Kalimantan Selatan (44,1%) dan terendah pada Provinsi Maluku Utara

(22,2%) sedangkan Provinsi Sulawesi Utara menjadi Provinsi dengan

prevalensi tertinggi berdasarkan diagnosis dokter atau minum obat anti

hipertensi sebesar 13,5% (Riskesdas, 2018).

Hipertensi termasuk dalam kategori Penyakit Tidak Menular

(PTM), hipertensi saat ini masih menjadi masalah di bidang kesehatan dan

sering ditemukan pada tempat pelayanan kesehatan primer yaitu puskesmas.

Dinas Kesehatan Kota Manado menjelaskan bahwa penyakit hipertensi

termasuk dalam 10 penyakit  umum tertinggi di Sulawesi Utara, sedangkan

9
dalam kategori PTM hipertensi berada di urutan teratas. (Marcellino R. Sumajow.
2020).

Hipertensi umumnya dialami oleh orang tua, pertambahan usia

menyebabkan tekanan darah meningkat dan berpotensi mengalami hipertensi.

Pada usia paruh baya, pria memiliki kecendrungan hipertensi lebih besar

daripada wanita. Namun, setelah memasuki usia 60 tahun, wanita lebih

berisiko menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. Risiko hipertensi

berjalan sesuai pertambahan usia. Studi epidemiologi oleh framingham heart

prevention berhasil mendata risiko hipertensi manula di seluruh dunia.

Hasilnya individu dewasa yang berusia dibawah 60 than, 27 % diantaranya

mengalami hipertensi dengan tekanan darah rata-rata 140/90 mmHg.

Sedangkan 20 % dari mereka memiliki tekanan darah sebesar 160/100 mmHg.

Sementara itu, pada individu yang berusia lebih dari 80 tahun, hanya 7% yang

memiliki tekanan darah normal. Sebagian besar mereka adalah penderita

hipertensi dengan tekanan darah ratarata 160/100 mmHg (suciramadhani,2018).

Pengobatan hipertensi bisa di lakukan dengan farmakologis dan

Non farmakologis, salah satu dari pengobatan Non farmakologis adalah

mengomsumsi buah dan sayur.Salah satu buah dan sayuran yang dapat

menurunkan tekanan darah adalah semangka kuning, karena buah semangka

kuning memiliki kandungan kalium 112 mg/100 g, natrium 1 mg/100 g,

kalsium 7 mg/100 g serta magnesium 10 mg/ 100 g. Kalium dan magnesium

berpengaruh dalam membantu menurunkan tekanan darah. Kalium bersifat

10
mendorong keluar natrium yang berlebihan sehingga mengurangi preload

(beban awal kontraksi jantung) dan menurunkan tekanan darah, sementara

magnesium mengurangi kekuatan kontraksi otot jantung dan otot kerangka.

Kelebihan natrium dan kalsium dapat berpengaruh pada peningkatan tekanan

darah. Natrium bersifat menahan air sehingga menambah beban darah yang

masuk ke jantung dan berakibat pada kenaikan tekanan darah sedangkan

kalsium bersifat menguatkan kerja jantung (suci ramadhani,2018).

Setelah dilakukan tindakan survei awal di kelurahan mahawu

didapatkan Lingkungan VII merupakan lingkungan yang paling banyak

memiliki Penderita hipertensi. Kemudian dilakukan wawancara pada 5 orang

penderita hipertensi, didapatkan data dari 5 orang penderita hipertensi, 3

orang yang menderita hipertensi mengkomsumsi obat anti hipertensi berupa

Amlodipin, dan 2 orang di antar 3 tidak mengkomsumsi apa-apa hanya

istirahat dan tidur.Di ambil Dewasa akhir karena penderita hipertensi paling

banyak di lingkungan VII yaitu orang yang berumur 45-59 tahun. Data yang

di dapatkan berdasarkan hasil yang didapatkan dari Kelurahan Mahawu

karena Data yang dimiliki Kelurahan telah lengkap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Pemberian Jus Semangka Merah Terhadap Tekanan Darah Pada

Dewasa Akhir Di Kelurahan Mahawu Lingkungan VII?”

11
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui “Pengaruh Pemberian Jus Semangka Merah Terhadap

Tekanan Darah Pada Dewasa Akhir Di Kelurahan Mahawu Lingkungan

VII?”

2. Tujuan Khusus

a. Mengindentifikasi Tekanan Darah pada Dewasa Akhir sebelum di

berikan Jus Semangka Merah di Kelurahan Mahawu Lingkungan VII.

b. Mengindentifikasi Tekanan darah pada Dewasa Akhir sesudah di

berikan Jus Semangka Merah di Kelurahan Mahawu Lingkungan VII.

c. Menganalisis Pengaruh pemberian Jus Semangka Merah terhadap

Tekanan Darah pada Dewasa Akhir Sebelum dan Sesudah di berikan

Jus Semangka Merah di Kelurahan Mahawu Lingkungan VII.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat bermanfaat bagi penurunan

tekanan darah pada dewasa akhir di Kelurahan Mahawu dalam kehidupan

sehari hari.

12
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

dewasa akhir dengan hipertensi di Kelurahan Mahawu.

b. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan pengetahuan,

informasi serta manfaat dan pemahaman kepada Responden tentang

pentingnya jus semangka merah terhadap penurunan hipertensi.

c. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai bahan bacaan diperpustakaan pengembangan

mata kuliah keperawatan komunitas dan keluarga

13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Dewasa Akhir

1. Pengertian Dewasa Akhir

Dewasa Akhir merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan

yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi

dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh

kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap

kondisi stres fisiologis (Effendi, 2020).

Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak

dapat dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat

menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis.

(Mustika, 2019). Dewasa Akhir merupakan suatu keadaan yang terjadi di

dalam kehidupan manusia. Menua merupakan proses sepanjang hidup,

tidak hanya bisa dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak

permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang

berarti seseorang akan melewati tiga tahap dalam kehidupannya yaitu

masa anak, dewasa dan juga tua.(Mawaddah, 2020).

Pada seseorang yang sudah masuk pada dewasa akhir banyak yang

terjadi penurunan salah satunya kondisi fisik maupun biologis, dimana

kondisi psikologisnya serta perubahan kondisi sosial dimana dalam proses

14
menua ini memiliki arti yang Artinya proses menua adalah suatu proses

menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan

fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap lesion atau luka

(infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita, hal ini dikarenakan

fisik lansia dapat menghambat atau memperlambat kemunduran fungsi

alat tubuh yang disebabkan bertambahnya umur.(Friska et al, 2020).

2. Ciri-Ciri Dewasa Akhir

Menurut (Oktora & Purnawan, 2018) adapun ciri dari usia lanjut diantaranya :

a. merupakan periode kemunduran Kemunduran pada usia lanjut

sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis sehingga

motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada usia

lanjut. Misalnya dewasa akhir yang memiliki motivasi yang rendah

dalam melakukan kegiatan, maka akan mempercepat proses

kemunduran fisik, akan tetapi ada juga yang memiliki motivasi yang

tinggi, maka kemunduran fisik pada usia lanjut akan lebih lama

terjadi.

b. Penyesuaian yang buruk pada usia lanjut prilaku yang buruk terhadap

dewasa akhir membuat mereka cenderung mengembangkan konsep

diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk perilaku yang

buruk.Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri

menjadi buruk pula. Contoh: dewasa akhir yang tinggal bersama

15
keluarga sering tidak dilibatkan untuk pengambilan keputusan karena

dianggap pola pikirnya kuno, kondisi inilah yang menyebabkan

dewasa akhir menarik diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan

bahkan memiliki harga diri yang rendah.

3. Karakteristik Dewasa Akhir

Karakteristik usia lanjut menurut (Kemenkes.RI, 2019) yaitu:

a) Seseorang dikatakan usia lanjut atau dewasa akhir ketika telah

mencapai usia 45-59 tahun.

b) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai

sakit, kebutuhan biopsikososial dan spiritual, kondisi adaptif hingga

kondisi maladaptive.

c) Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi

4. Perubahan Terjadi Pada Dewasa Akhir

Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan

secara degeneratif yang biasanya akan berdampak pada perubahan-

perubahan pada jiwa atau diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi

juga kognitif, perasaan, sosial dan sexual (National & Pillars, 2020).

a) Perubahan fisik Dimana banyak sistem tubuh kita yang mengalami

perubahan seiring umur kita seperti:

1) Sistem Indra Sistem pendengaran;

Prebiakusis (gangguan pada pendengaran) oleh karena hilangnya

kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama

16
terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak

jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60

tahun.

2) Sistem Intergumen:

Pada dewasa akhir atau usia lanjut kulit mengalami atropi, kendur,

tidak elastis kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan

sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan

atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen

berwarna coklat pada kulit dikenal dengan liver spot.

b) Perubahan Kognitif

Banyak usia lanjut mengalami perubahan kognitif, tidak hanya usia

lanjut biasanya anak- anak muda juga pernah mengalaminya seperti:

Memory (Daya ingat, Ingatan).

c) Perubahan Psikososial

Sebagian orang yang akan mengalami hal ini dikarenakan berbagai

masalah hidup ataupun yang kali ini dikarenakan umur seperti

(Hermawan, 2021):

1) Kesepian Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat

meninggal terutama jika dewasa akhir mengalami penurunan

kesehatan, seperti menderita penyakit fisik berat, gangguan

mobilitas atau gangguan sensorik terutama pendengaran.

17
2) Gangguan cemas Dibagi dalam beberapa golongan: fobia,panik,

gangguan cemas umum,gangguan stress setelah trauma dan

gangguan obsesif kompulsif,gangguan gangguan tersebut

merupakan kelanjutan dari dewasa muda dan berhubungan dengan

sekunder akibat penyakit medis, depresi, efek samping obat, atau

gejala penghentian mendadak dari suatu obat.

3) Gangguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbilitas yang

signifikan. Ada beberapa dampak serius gangguan tidur pada usia

lanjut misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan

atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh, penggunaan

hipnotik yang tidak semestinya, dan penurunan kualitas hidup.

Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker lebih tinggi pada

seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6

jam per hari bila dibandingkan. dengan seseorang yang lama

tidurnya antara 7-8 jam per hari. Berdasarkan dugaan etiologinya,

gangguan tidur dibagi menjadi empat kelompok yaitu, gangguan

tidur primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, gangguan

tidur akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang

diinduksi oleh zat.

B. Konsep Dasar Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi

18
Hipertensi merupakan silent killer yang memiliki bermacam-macam

gejala yang hampir sama dengan gejala penyakit yang lainnya. Data dari

WHO pada tahun 2015 terdapat 1,13 miliar orang di dunia ini mengalami

hipertensi, yang artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.

Selain itu, diperkirakan jumlah penderita hipertensi di dunia terus

meningkat setiap tahunnya, dan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang

mengalami hipertensi (Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan dari beberapa riset

yang berhasil dipublikasikan pada tahun 1980 dan 2002 menunjukkan

bahwa adanya peningkatan prevalensi hipertensi pada negara berkembang

dibandingkan dengan negara maju (Aminuddin dkk, 2019). Hipertensi

merupakan salah satu tantangan besar di Indonesia. Hipertensi ialah

kondisi yang sering muncul pada pelayanan kesehatan primer dengan

memiliki risiko morbiditas serta mortalitas yang terus meningkat selaras

dengan naiknya tingkatan tekanan sistolik dan diastolik yang diakibatkan

oleh gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.

Hipertensi sering disebut dengan silent killer atau pembunuh diam-

diam karena orang yang mempunyai penyakit hipertensi sering tanpa

gejala (P2PTM Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan data World Health

Organization (WHO) dalam Global Status Report On NonCommunicable

Disease, rata-rata penderita tekanan darah tinggi pada orang dewasa usia

45 - 59 tahun keatas berkisaran 22%. Hipertensi bertanggung jawab atas

40% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke

19
(WHO, 2020). Selain secara global, hipertensi merupakan penyakit tidak

menular yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia (57,6%).

Hal tersebut terbukti dengan adanya jumlah pasien hipertensi di Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama yang mengalami peningkatan setiap tahunnya


(Muchamad Rifai dan Diah Safitri,2022)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan

tekanan darah di dalam arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan

Tensi yang artinya tekanan/tegangan, jadi hipertensi merupakan gangguan

pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah

diatas nilai normal (Musakkar & Djafar, 2021). Seseorang dinyatakan

hipertensi apabila seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg

dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik ketika dilakukan pengulangan


(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018).

2. Jenis-jenis Hipertensi

a) Hipertensi primer (esensial)

Pada usia dewasa, hipertensi terjadi tanpa gejala yang tampak.

Peningkatan tekanan darah secara terus menerus dan telah terjadi lama

baru dikatakan seseorang menderita hipertensi meskipun penyebab

pastinya belum jelas. Pada kasus peningkatan tekanan darah ini disebut

dengan hipertensi primer (esensial).

b) Hipertensi sekunder

20
Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh

beberapa factor tidak terkontrol. Pada kejadian ini disebut dengan

hipertensi sekunder dimana peningkatan darah yang terjadi dapat

melebihi tekanan darah pada hipetensi primer.

Selain itu, hipertensi juga dibagi berdasarkan bentuknya, yaitu :

1) Hipertensi diastolic, dimana tekanan diastolic meningkat lebih dari

nilai normal. Hipertensi diastolic terjadi pada anak-anak dan dewasa

muda. Hipertensi jenis ini terjadi apabila pembuluh darah kecil

menyempit secara tidak normal yang berakibat memperbesar tekanan

terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan

darah diastoliknya. Tekanan diastolic berkaitan dengan tekanan arteri

ketika jantung berada pada kondisi relaksasi.

2) Hipertensi sistolik, dimana tekanan sistolik meningkat lebih dari nilai

normal. Peningkatan tekanan sistolik tanpa diiringi peningkatan

tekanan distolik dan umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan

sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan darah pada arteri apabila

jantung berkontraksi. Tekanan ini merupakan tekanan maksimal dalam

arteri dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai

tekanan atas yang nilainya lebih besar.

3) Hipertensi campuran, dimana tekanan sistolik maupun tekanan diastolic

meningkat melebihi nilai normal. (Kemenkes RI, 2018) Klasifikasi

Hipertensi menurut WHO Kategori Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)

21
1) Optimal : < 120 < 80

2) Normal : 120-129 80-84

3) Normal- Tinggi : 130-139 85-89

4) Hipertensi Derajat 1 : 140-159 90-99

5) Hipertensi Derajat 2 : 160-179 100-109

6) Hipertensi Derajat 3 : ≥ 180 ≥ 110

7) Hipertensi Sistolik Terisolasi : ≥ 140 < 90

3. Tanda dan Gejala Hipertensi

Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan gejala penyakit.

Ada kesalahan pemikiran yang sering terjadi pada masyarakat bahwa

penderita hipertensi selalu merasakan gejala penyakit. Kenyataannya

justru sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan adanya gejala

penyakit. Hipertensi jarang menimbulkan gejala dan cara satu-satunya

untuk mengetahui apakah seseorang mengalami hipertensi adalah dengan

mengukur tekanan darah. Bila tekanan darah tidak terkontrol dan menjadi

sangat tinggi keadaan ini disebut hipertensi berat atau hipertensi maligna.

Tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan

maupun gejala, sehingga hipertensi sering dijuluki pembunuh dian-diam

(silent killer). Keluhan-keluhan yang tidak spesifik pada penderita

hipertensi antara lain: sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,

pusing, penglihatan kabur, rasa sakit didada, mudah lelah dll.

4. Faktor Risiko Hipertensi

22
Menurut Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular faktor

risiko hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko

yang dapat diubah.

a) Faktor risiko yang tidak dapat diubah

1) Umur

Umur mempengaruhi terjadinya hipertensi. Dengan bertambahnya

umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar. Pada usia

lanjut, hipertensi terutama ditemukan hanya berupa kenaikan

tekanan darah sistolik. Kejadian ini disebabkan oleh perubahan

struktur pada pembuluh darah besar.

2) Jenis Kelamin Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya

hipertensi. Pria mempunyai risiko sekitar 2,3 kali lebih banyak

mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dibandingkan

dengan perempuan, karena pria diduga memiliki gaya hidup yang

cenderung meningkatkan tekanan darah. Namun setelah memasuki

menopause, prevalensi hipertensi pada perempuan meningkat.

3) Keturunan (Genetik) Riwayat keluarga dekat yang menderita

hipertensi (faktor keturunan) juga meningkatkan risiko hipertensi,

terutama hipertensi primer (essensial). Faktor genetik juga berkaitan

dengan metabolisme pengaturan garam dan renin membran sel.

b) Faktor risiko yang dapat diubah

23
1) Kegemukan (obesitas)

Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT) berkolerasi langsung

dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik dimana

risiko relatif untuk menderita hipertensi pada orang-orang gemuk

5 kali lebih tinggi untuk menderita hipertensi dibandingkan

dengan seorang yang badanya normal. Sedangkan, pada penderita

hipertensi ditemukan sekitar 20-30% memilki berat badan lebih

(overweight).

2) Merokok

Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang

dihisap melalui rokok yang measuk melalui aliran darah dapat

mengakibatkan tekanan darah tinggi. Merokok akan meningkatkan

denyut jantung, sehingga kebutuhan oksigen otot-otot jantung

bertambah Kurang aktivitas fisik. Olahraga yang teratur dapat

membantu menurunkan tekanan darah dan bermanfaat bagi

penderita hipertensi ringan. Dengan melakukan olahraga aerobik

yang teratur tekanan darah dapat turun, meskipun berat badan

belum turun.

3) Konsumsi garam berlebihan

Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena

menarik cairan diluar sel agar tidak dikeluarkan, sehingga akan

meningkatkan volume tekanan darah.

24
4) Dislipidemia Kolesterol merupakan faktor penting dalam

terjadinya aterosklerosis, yang kemudian mengakibatkan

peningkatan tahanan perifer pembuluh darah sehingga tekanan

darah meningkat.

5) Konsumsi Alkohol Berlebih Pengaruh alkohol terhadap kenaikan

tekanan darah telah dibuktikan. Diduga peningkatan kadar

kortisol, peningkatan volume sel darah merah dan

peningkatankekentalan darah berperan dalam menaikan tekanan

darah.

6) Psikososial dan Stress Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan,

murung, marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat

merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin

dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta kuat, sehingga

tekanan darah meningkat.

C. Pengobatan Hipertensi

Penatalaksanaan pengobatan atau terapi hipertensi dapat diberikan

dengan cara :

1) farmakalogis yaitu obat anti hipertensi untuk menurunkan tekanan darah

yang terdiri dari beberapa jenis dengan cara kerja dan mekanisme yang

berbeda dalam menurunkan tekanan darah yakni :

a) Diuretik

25
Obat anti hipertensi jenis ini menurunkan tekanan darah dengan

mengeluarkan kelebihan air garam dari dalam tubuh melalui ginjal.

b) Beta Blockers

Obat ini membantu organ jantung memerlambat detak jantung

sehingga darah yang di pompa jantung lebih sedikit dibandingkan

pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

c) ACE Inhibitor

Obat jenis ini mencegah tubuh membentuk hormone angiostensin II

yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Alhasil, tekanan

darah akan segera turun.

d) Angiostensin II Resptor Blockers

Obat jenis ini memberikan perlindungan terhadap pembuluh darah dari

hormone angiostensin II dan mengakibatkan pembuluh darah rileks serta

melebar,akhirnya tekanan darah bisa turun.

e) Kalsium Channel Blocker

Obat jenis ini bertugas untuk mengatur kalsium agar masuk ke dalam

sel otot jantung dan pembuluh darah sehingga pembuluh darah

menjadi rileks dan tekanan darah menurun.

f) Alfa Blocker

26
Obat anti hipertensi ini bertugas mengurangi implus saraf yang

mengakibatkan pembuluh darah mengencang sehingga aliran darah

lancer dan tekanan darah menurun.

g) Inhibitor Sistem Saraf

Obat jenis ini bertugas meningkatkan implus saraf dari otak bersantai

dan memperlebar pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat turun.

h) Vasoditor

Obat anti hipertensi jenis ini berfungsi untuk mengendurkan otot-otot

dinding pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

2) Penatalaksanaan hipertensi non farmakologis adalah penatalaksanaan

dalam mengendalikan dan menurunkan tekanan darah tinggi tampa obat-

obatan yaitu :

a) Kurangi komsumsi garam

b) Kurangi kegemukan

c) Olaraga teratur

d) Kurangi alcohol

e) Kurangi stress

f) Meningkatkan gaya hidup sehat

g) Mengomsumsi tumbuhan herbal yang di yakini mampu menurunkan

tekanan darah tinggi

27
D. Konsep Dasar Semangka Merah

1. Pengertian Semangka Merah

Semangka, atau nama latinnya Citrullus vulgaris Schard, adalah

sejenis tanaman merambat. Buahnya yang berbentuk bola ini besarnya bisa

seukuran kepala manusia. Warnanya hijau dengan garis putih. Daging

buahnya umumnya bewarna merah, berair dan berbiji, tetapi ada juga yang

bewarna kuning. Bagian yang terpenting dan banyak mengandung nutrisi

adalah bagian hijau dekat kulit.

Salah satu buah yang dapat menurunkan tekanan darah adalah

semangka merah, karena buah semangka merah memiliki kandungan

kalium 112 mg/100 g, natrium 10 mg/100 g, serta magnesium 10 mg/ 100

g. Kalium dan magnesium berpengaruh dalam membantu menurunkan

tekanan darah. Kalium bersifat mendorong keluar natrium yang berlebihan

sehingga mengurangi preload (beban awal kontraksi jantung) dan

menurunkan tekanan darah, sementara magnesium mengurangi kekuatan

kontraksi otot jantung dan otot kerangka. pada semangka merah juga

mengandung Likopen yang tidak di miliki oleh semangka lain, yang dapat

menurunkan tekanan darah melalui perannya sebagai antioksidan. Likopen

mencegah radikal bebas menimbulkan stress oksidatif, kemudian memicu

produksi nitrit oksida pada endothelium dan meningkatkan fungsi vaskuler

sehingga terjadi penurunan tekanan darah.(AD Maharani, 2018).

2. Manfaat Semangka Merah

28
Semangka mengandung sejumlah nutrisi seperti serat, vitamin A,

dan potasium. Semangka juga memberikan efek menyegarkan apabila

dimakan. Studi Florida State University menunjukan bahwa semangka

juga mengandung asam amino L-Citrulline/L-arginine, yang memberi

efek menurunkan hipertensi. Semangka diketahui mengandung zat-zat

tertentu yang cukup efektif dalam membunuh sel-sel kanker. Semangka,

pisang, dan rumput laut mengandung zat seperti Kalium yang mampu

menghidupkan aktivitas fungsi sel darah putih yang mampu

meningkatkan sistem kekebalan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa

semangka, pisang, dan rumput laut mengandung zat-zat yang dapat

menstimulir Phagocyte. Phagocyte adalah suatu sel darah yang mampu

melindungi sistem darah dari infeksi dengan cara menyerap mikroba

untuk mematikan sel-sel penyebab kanker. Buah semangka memiliki zat

Kalium dan kadar air dalam jumlah tinggi. Kandungan air dan Kalium

tersebut dapat membantu menetralkan tekanan darah. Selain itu, manfaat

buah semangka juga dapat memperkuat kinerja jantung dan memperkuat

sistem pertahanan tubuh karena semangka juga mengandung antioksidan

dan vitamin C (suciramadhani,2018).

3. Khasiat Buah Semangka Merah

Semangka merah memiliki khasiat sebagai penyeimbang cairan

tubuh, menjaga tekanan darah tetap normal, menjaga kesehatan ginjal,

29
meningkatkan kadar urea 31 hati, menjaga kerja jantung, menjaga

kesehatan kuku dan kulit,dan menjaga kesehatan mata (putra,2018).

4. Cara Pembuatan Jus Semangka Merah

Cara pembuatan semangka merah berdasarkan penelitian yang telah

di lakukan oleh Eli Mazwin 2021 sebagai berikut.

a. Alat dan bahan pembuatan jus semangka merah

1. Buah semangka merah

2. Air mineral

3. Timbangan

4. Gelas ukur

5. Pisau

6. Saringan

b. Cara pembuatan

1. Buah semangka dicuci lalu di belah, dikupas kulitnya, kemudian

dagingnya di potong kecil-kecil di masukkan ke dalam piring

dan ditimbang sebanyak 300 gram

2. Masukan buah semangka kedalam blender dan tambahkan air

sebanyak 100 cc kemudian dihaluskan

3. masukan jus semangka kedalam gelas yang telah di sediakan

4. pemberian jus semangka merah sebanyak 300 gram/hari

berturut-turut jam 07:00 / 08:00 pagi selam 7 hari

30
5. Keterkaitan jus semangka merah dan tekanan darah

Menurut dari beberapa penelitian membuktikan bahwa buah semangka

berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah. Karena terdapat

kandungan kalium yang berfungsi sebagai diuretik yang dapat

menetralkan tekanan darah. kandungan sitrulin dan arginin berperan

dalam membentuk urea dihati dari ammonia dan co2 sehingga

keluarnya urin meningkat atau biasa disebut dengan diuretik. Diuretik

bekerja dengan cara membantu ginjal membuang garam dan air yang

akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga daya

pompa jantung menjadi lebih ringan dan mengurangi tekanan darah.

kemudian asam amino sitrulin digunakan tubuh untuk memproduksi

arginine, yang digunakan oleh sel-sel pelapis pembulu darah untuk

membuat nitrat oksida yang berfungsi untuk melemaskan pembuluh

darah. asam amino sitrulin mudah di serap oleh tubuh sehingga

konsetrasi maksimum didalam darah lebih mudah tercapai dan

ketersediaan arginine menjadi meningkat, serta mampu mengurangi

konsentrasi serum factor kardiovaskuler.

E. Penelitian terkait

Penelitian terkait sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka

penyusunan suatu penelitian. Berikut ini penelitian yang memiliki kesamaan

yang telah dilakukan sebelumnya antara lain :

31
1. Menurut penelitian yang di lakukan oleh (Cici Apriza Yanti & Rizki Muliati,

juni 2019) dengan judul “Pengaruh Pemberian Jus Semangka Merah dan

Kuning Terhadap Tekanan Darah Lansia Menderita Hipertensi” Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian jus semangka

merah dan kuning terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.

Penelitian merupakan pre experimental design dengan rancangan two

group pretest posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus

tahun 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang. Sampel dalam

penelitian ini adalah lansia yang menderita hipertensi, sampel diambil

sebanyak 16 orang lansia dan diberikan semangka merah dan kuning.

Teknik pengambilan sampel adalah berdasarkan purposive sampling.

Hasil dari penelitian ini didapatkan rata - rata tekanan darah pada sebelum

pemberian jus semangka merah adalah 176,12 mmHg dan setelah

pemberian jus semangka merah adalah 139,38 mmHg, sedangkan rata -

rata tekanan darah sebelum pemberian jus semangka kuning adalah

175,00 mmHg dan setelah pemberian jus semangka kuning adalah 140,62

mmHg. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 < 0,05 dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara

pemberian semangka merah dan kuning dengan penurunan Tekanan

Darah.

32
2. pada penelitian yang dilakukan oleh (Nesa Ria Octaviani & Bella Novita A.S,

2020) dengan judul “Pengaruh pemberian Jus semangka merah dan Jus

semangka kuning terhadap tekanan darah pada tekanan darah tinggi di

desa Sukanagara Kabupaten Tangerang tahun” Tujuan : untuk

mengetahui pengaruh pemberian jus semangka merah dan jus semangka

kuning terhadap penurunan tekanan darah. Metode : Penelitian ini

menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan two group pre - test

post - test without control group. Uji analisa yang digunakan adalah

Shapiro Wilk. Pemilihan subyek penelitian menggunakan metode purpose

sampling. Analisa data dilakukan dean paired sample T-Test. Hasil : Hasil

penelitian pemberian jus semangka merah dan jus semangka kuning

(p=0,000< 0,05). Pemberian jus semangka merah efektif menurunkan

tekanan darah rata-rata sistol (pretest) 154.00 mm/Hg menjadi sistolik

(posttest) 146,00 mm/Hg, diastolik (posttest) 94,00 mm/Hg begitupun

pemberian jus semangka efektif menurunkan tekanan darah ratarata

sistolik (pretest) 168,00 mm/Hg, diastoik (pretest) 117.00 mm/Hg

begitupun rata-rata sistolik (posttest) 152,00 mm/Hg dan (posttest) 91,00

mm/Hg. Kesimpulan : Pemberian jus semangka merah dan semangka

kuning dengan hipertensi efektif untuk menurunkan tekanan darah.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Rebbi Permata Sari, 2017) dengan judul

“Pengaruh pemberian jus semangka terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia penderita hipertertensi di wilayah kerja Puskesmas Lubuk

33
Buaya Padang tahun 2017” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian jus semangka terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimen dengan

rancangan penelitian Two Group Pretest-Postest Design. Penelitian ini

dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2017

pada bulan Januari-Agustus, pengumpulan data dilakukan selama 18 hari

pada tanggal 03-20 Juli 2017. Populasi dari penelitian ini adalah semua

lansia penderita hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang. Penarikan sampel dilakukan secara accidental sampling dengan

jumlah sampel sebanyak 30 orang. Analisa data secara univariat dan

bivariat menggunakan uji T-Tes Dependent. Rerata tekanan darah sistolik

dan diastolik pretest pada kelompok intervensi adalah 174,00/96,67

mmHg dan pada kelompok kontrol adalah 169,33/96,67 mmHg. Rerata

tekanan darah sistolik dan diastolik posttest pada kelompok intervensi

adalah 156,00/82,00 mmHg dan pada kelompok kontrol adalah

167,33/93,33 mmHg. Ada pengaruh pemberian jus semangka terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2017 Dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh pemberian jus semangka terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia penderita hipertensi. Diharapkan kepada perawat di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang untuk mensosialisasikan tentang

34
manfaat buah semangka untuk menurunkan tekanan darah pada penderita

hipertensi.

35
BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau

kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang akan diamati atau

diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2019).

Kerangka konsep ini dapat di gambarkan di bawah ini.

Jus Semangka Merah Hipertensi Pada Dewasa


Akhir

Keterangan :

= Garis Penghubung

= Yang diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Tentang “Pengaruh Pemberian Jus Semangka


Merah Terhadap Tekanan Darah pada Dewasa Akhir
Di Kelurahan Mahawu Lingkungan VII”

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

36
baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian, belum yang

jawaban empiris (Sugiyono,2019). Hipotesis yang ditetapkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : Ada Pengaruh jus semangka merah terhadap penurunan Hipertensi pada

Dewasa Akhir di Kelurahan Mahawu.

Ho: Tidak ada Pengaruh jus semangka merah terhadap penurunan Hipertensi

pada Dewasa Akhir di Kelurahan Mahawu.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah karakter, atribut atau segala sesuatu yang

terbentuk, atau yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian sehingga

mempunyai variasi antara satu objek yang satu dengan objek yang lain dalam

satu kelompok tertentu kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan

sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut

sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti
(Riadi Muchlisin, 2020)

1. Variabel Bebas ( Independen )

Variabel Independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel

lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel ini ( Nursalam,2019 ). Variabel

37
independen dalam penelitian ini adalah Pemberian Jus Semangka Merah.

2. Variabel Terkait ( Dependen )

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel

lainnya (Nursalam,2019). Variabel dalam penelitian ini adalah penurunan

Hipertensi pada Dewasa Akhir di kelurahan Mahawu.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah menjelaskan variabel dan istilah yang akan

digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga mempermudah

pembaca atau peneliti mengartikan penelitian (Nursalam,2019)

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Hasil


operasioal ukur ukur

38
Independen Semangka merah -Komsumsi jus SOP - -
: adalah semangka semangka merah
Pemberian yg membantu 1x sesudah makan
Jus mengontrol selama 7 hari
semangka tekanan darah
merah tinggi.sifat
vasodilatasi
kalium dan
magnesium dalam
semangka merah
dapat melemaskan
pembuluh dan
meningkatkan
sirkulasi darah
secara efektif.
kondisi ini tentu
membantu
mengontrol
tekanan darah
tinggi atau
hipertensi pada
kondisi yang
normal
Dependen Tekanan darah 1. tekanan 1.Lembar Rasio Klasifikasi
: tinggi merupakan darah sistol observasi tekanan
penurunan kondisi medis dan diastol 2. Tensi darah:
meter -Normal
hipertensi dimana orang yang
apabila
pada tekanan darahnya
sistolik <
lansia meningkat diatas 120
normal mmHg dan
diastolik <
80 mmHg
-Pre
hipertensi
apabila
sistolik
120-139
mmHg dan
diastolic
80-89
mmHg
-Hipertensi
apabila
sistolik

39
140-160
mmHg dan
diastolik
90-100
mmHg

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yaitu untuk

mengetahui Pengaruh Pemberian Jus Semangka Merah Terhadap Tekanan

Darah pada Dewasa Akhir di Kelurahan Mahawu Lingkungan VII. Penelitian

dengan rancangan pre post test, dimana penelitian ini sampel diobservasi

terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan (pretest) setelah diberikan perlakuan

(post test) sampel tersebut di observasi kembali (Notoadmodjo, 2019)

Rencana penelitian sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Post Tes

X1 0 X2

40
Keterangan Gambar:

: Garis Penghubung

: Yang Diteliti

X1 : Observasi sebelum dilakukan Perlakuan

X2 : Perlakuan dengan memberikan Perlakuan

0 : Observasi setelah dilakukan Perlakuan

Gambar 4.1 Desain Penelitian Pengaruh Pemberian Jus Semangka Merah

Terhadap Tekanan darah pada Dewasa Akhir di Kelurahan

Mahawu Lingkungan VII.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan kelurahan Mahawu

Lingkungan VII.

2. Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2023.

C. Populasi dan Teknik Sampel

1. Populasi

Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi karakteristik populasi yang

ditentukan (Nursalam, 2019). Target populasi pada penelitian ini adalah

41
Dewasa Akhir dengan penderita Hipertensi di Kelurahan Mahawu

Lingkungan VII. Populasi dalam penelitan ini sebanyak 51 responden.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi besar, sehingga pada kondisi ini peneliti tidak mungkin

untuk mempelajari secara keseluruhan terhadap populasi yang ada, maka

peneliti menggunakan sebuah sampel untuk mewakili populasi yang ada

(Sugiyono, 2020). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan menentukan

kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono, 2019). Jadi sampel dalam penelitian ini

berjumlah 15 Orang, untuk pengambilan sampel mengunakan rumus

slovin sebagai berikut:

n = N
1  Ne²

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = margin of error yang merupakan besaran kesalahan yang diharapkan

atau ditetapkan.

Diketahui = N = 51 orang e = 5%

Maka n = 51/(51x(0,05)² ) 51/(1=2,5)

51/3.5 = 15

42
3. Kriteria Sampel

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2019).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Dewasa Akhir yang menderita hipertensi (Memiliki buku kronik)

2) Dewasa Akhir yang saat dilakukan penelitian belum minum obat

3) Dewasa Akhir yang berumur 45-59 tahun

4) Dewasa Akhir yang Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan suatu

subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena suatu

sebab (Nursalam, 2018). Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai

berikut.

1) Penderita hipertensi dengan penyakit komplikasi (penyakit gagal

ginjal).

2) Dewasa Akhir yang tidak berada di tempat penelitian

3) Dewasa Akhir yang menolak menjadi responden

D. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian,

karena data yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang telah

43
dirumuskan. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data. (Setiono 2019).

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pemberian jus semangka

kuning, alat ukur yang digunakan yaitu standar operasional prosedur (SOP)

pembuatan jus semangka merah, penelitian ini menggunakan SOP yang

pernah digunakan oleh Emma Tristiana Putri dalam penelitiannya yang

berjudul “Efektivitas konsumsi semangka yang di jus dan dimakan secara

langsung untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi

ringan-sedang di posyandu lansia mawar indah desa janggan Kecamatan

Poncol Kabupaten Magetan tahun 2018”.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu tekanan darah penderita

hipertensi, alat ukur yang digunakan yaitu Lembar Obsarvasi pengukuran

tekanan darah. Penelitian ini akan menggunakan lembar observasi yang

pernah digunakan oleh Eli Mazwin dalam penelitiannya yang berjudul

“efektifitas jus semangka kuning terhadap tekanan darah penderita

hipertensi di Desa Kuok Wilayah kerja Upt Blud Puskesmas Kuok Tahun

2021”.

E. Teknik Pengolahan Data

1. Data Primer

44
Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung

dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang

dicari. (Siswanto & Suyanto, 2018). Cara peneliti mendapatkan data

primer yaitu:

a. Peneliti meminta surat izin survei awal dari kampus Universitas

Muhammadiyah Manado.

b. Kemudian menyerahkan surat izin survei awal di Kantor Kelurahan

Mahawu.

c. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan wawancara dengan

Kepala Kelurahan Mahawu untuk mengetahui apakah ada atau tidak

data yang dicari peneliti.

d. Kemudian melakukan wawancara dengan 5 orang penderita hipertensi

mengenai penanganan non farmakologis yang pernah dilakukan.

e. Peneliti meminta surat izin penelitian dari kampus Universitas

Muhammadiyah Manado setelah itu diserahkan kepada Kepala

Kelurahan Mahawu.

f. Mengidentifikasi calon responden sesuaian dengan kriteria inklusi dan

eksklusi.

g. Menetapkan responden yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi, kemudian peneliti menjelaskan prosedur penelitian, tujuan,

manfaat penelitian dan jaminan kerahasiaan sebagai responden.

45
Kemudian meminta responden untuk menandatangani surat

persetujuan menjadi responden.

h. Kemudian peneliti mengukur tekanan darah penderita hipertensi dan

mengisi lembar observasi.

i. Setelah itu peneliti menyiapkan alat dan bahan untuk membuat jus

semangka merah, jus semangka merah dibuat dengan takaran 300 gr

buah semangka merah dan 100 ml air kemudian diblender sampai

halus dan dituangkan di cup atau gelas sebanyak 300 ml.

j. Kemudian jus semangka merah diberikan 1x sehari pada responden

selama 7 hari berturut-turut pada pagi hari.

k. Pada hari ke 7 setelah 30 menit responden mengonsumsi jus semangka

merah peneliti mengobservasi tekanan darah responden setelah

mengonsumsi jus semangka merah kemudian peneliti mengisi hasil

tersebut di lembar obsevasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat

pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek

penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau

data laporan yang telah tersedia. (Siswanto & Suyanto, 2018). Data sekunder

didapatkan dari buku, artikel, jurnal dan internet.

a. Buku, data sekunder bisa didapatkan dari buku yang akan digunakan

peneliti sesuai topik yang dicari.

46
b. Jurnal penelitian dan artikel, penelaan terhadap hasil penelitian yang

dilakukan secara ilmiah.

c. Internet, untuk mencari segala sumber informasi yang akan dicari oleh

peneliti yang dipublikasi di internet dalam bentuk karya tulis ilmiah,

artikel dan lain sebagainya.

F. Pengolahan Data

1. Editing

Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan dalam tahap

pengumpulan atau setelah data terkumpul. (Alimul Aziz, 2019).

2. Coding

Setelah data diedit atau di sunting, Selanjutnya dilakukan peng “kodean”

atau “coding” yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan. (Nugroho, 2019).

3. Data Entry

Data yang yang berbentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke

dalam program atau “software” komputer. Di dalam proses ini dituntut

ketelitian orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka

akan di bias, meskipun itu hanya memasukkan data. (Nugroho 2019).

47
4. Cleaning

Apabila semua data setiap sumber data atau responden selesai di

masukkan, perlu dicek kembali dengan atau guna untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak

lengkapan, dan sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan serta

koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning). ( Nugroho,

2019).

5. Tabulating

Tabulating yakni membuat tabel-tabel data, yang sesuai dengan tujuan

penelitian atau juga yang diinginkan oleh peneliti. (Notoatmodjo, 2018).

G. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data

yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. (Suryono, 2018). Analisa

univariat dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu pemberian

jus semangka merah dan variabel dependen yaitu tekanan darah pada

Dewasa Akhir. Data yang dianalisa adalah usia, jenis kelamin dan tekanan

darah. Rumus distribusi frekuensi sebagai berikut. ( P = F/N × 100%)

Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah sampel

2. Analisa Bivariat

48
Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk menentukan apakah

ada pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Setelah

data dikumpulkan melalui observasi, kemudian data ditabulasi

menggunakan aplikasi SPSS dan dikelompokan sesuai variabel yang

diteliti untuk menganalisa pemberian jus semangka kuning Menurut

(Sugiyono, 2019). Sebelumnya dilakukan uji normalitas data untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, jika nilai p ≥0.05

maka data berdistribusi normal dan menggunakan uji t sampel

berpasangan (Paired Sampel T-Test). Jika nilai p≤0.05 maka data

berdistribusi tidak normal, uji yang digunakan adalah uji alternatif yaitu

dengan menggunakan uji Wilcoxon.

H. Etika Penelitian

(Adiputra, et al., 2021). mengatakan bahwa prinsip etik riset kesehatan yang

mempunyai kekuatan secara moral, sehingga sesuatu riset bisa

dipertanggungjawab dari pemikiran etik maupun hukum, yaitu:

1. Prinsip menghormati harkat martabat manusia (respect for persons)

Prinsip respect for persons adalah penghormatan dari otonomi seseorang

yang mempunyai kebebasan untuk memutuskan sendiri yang akan

menjadi keputusannya dalam penelitian dan ataukah mau meneruskan

keikutsertaan atau berhenti dalam tahap penelitian.

49
2. Prinsip berbuat baik (beneficence) Prinsip beneficence ialah prinsip untuk

menambah nilai kesejahteraan manusia, tanpa mencelakainya. Prinsip ini

berkaitan dengan kewajiban untuk menolong orang lain, yang

dilaksanakan dengan mengusahakan memberikan khasiat yang optimal

dengan kerugian minimal.

3. Prinsip tidak merugikan (non-maleficence) Prinsip tidak merugikan (non-

maleficence) menjelaskan apabila seseorang tidak bisa melaksanakan hal

yang berguna, maka hendaknya janganlah membebani orang lain. Prinsip

ini bertujuan supaya responden tidak hanya diperlakukan sebagai fasilitas

dan sarana, namun juga harus diberikan perlindungan dari adanya

tindakan penyalah gunaan apapun.

4. Prinsip keadilan (justice) Prinsip ini menetapkan kewajiban agar

memperlakukan seseorang secara benar dan layak dalam memperoleh

haknya dan tidak membebani dengan perihal yang bukan tanggung jawab

dan kewajibannya. Prinsip ini menyangkut keadilan yang menyeluruh

(distributive justice), yang menyaratkan pembagian sepadan atau

seimbang (equitable), dalam perihal beban serta khasiat yang diperoleh

oleh subjek atau responden dari keterlibatannya dalam riset. Hal ini dapat

dilaksanakan dengan mengamati distribusi umur dan jenis kelamin, status

ekonomi, budaya, pertimbangan entik serta yang lainnya. Perbedaan

distribusi beban serta khasiat hanya bisa dibenarkan dan dapat

50
dipertanggungjawabkan bila didasari oleh perbedaan yang relevan dari

orang yang ikut serta dalam riset.

5. Tanpa Nama (Anonimity) Peneliti memberikan jaminan terhadap subjek

penelitian dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar

alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

6. Autonomy Penelitian ini memberikan kebebasan terhadap responden untuk

membuat keputusan sendiri, bersedia ikut atau tidak untuk menjadi

responden dalam penelitian ini tanpa ada paksaan atau pengaruh dari

penelitian atau siapapun.

7. Lembar Persetujuan (Informed Consent) Subjek dalam penelitian ini harus

menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian dengan menandatangani

informed consent. Hal ini juga merupakan bentuk kesukarelaan dari

subjek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Jika responden tidak

setuju menandatangani informed consent penelitian tidak akan memaksa

responden dan menghormati keputusan yang diambil.

8. Kerahasiaan (Confidentiality) Data yang diperoleh dari responden akan

dijaminkan kerahasiaannya dan penggunaan data tersebut hanya untuk

kepentingan penelitian saja.

51
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, et al., (2021). prinsip etik riset kesehatan. jarolus Journal of Nursing.
Volume 3(1), 33-43, diakses pada tanggal 2 mei 2023 jam 17.00

AD Maharani, (2018). efektivitas pemberian semangka terhadap penurunan tekanan


darah . Midwifery Journal. Volume 1(2), 71-78. Diakses pada tanggal 28
april 2023 jam 12.00

Alimul Aziz, (2019). Tehnik pengolahan data. Jurnal Ilmiah Keperawatan. Volume 3
(2). Diakses pada tanggal 20 maret 2023 jam 22.28

Aminuddin dkk, (2019). Riset hipertensi. Nusantara Hasana Journal. Volume 1(3), 1-
9. Di akses pada tanggal 21 maret 2023 jam 11.00

Arikunto dalam Setiono (2019). Pengumpulan data dalam suatu penelitian. Jurnal
Ilmiah. Volume 3 (1). Diakses pada tanggal 29 april 2023 jam 15.00

Adegita, A. N., & Brahmantia, B. (2022). PENERAPAN JUS SEMANGKA


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI. Healthcare Nursing Journal, 4(2b), 70-76. Diakses pada
tanggal 12 April 2023 jam 15.12

(Cici Apriza Yanti & Rizki Muliati, juni 2019) Pengaruh Pemberian Jus Semangka
Merah dan Kuning Terhadap Tekanan Darah Lansia Menderita Hipertensi.
Jurnal eduranse Volume 1 No. 4 ( juni 2019), 1-9 Diakses pada tanggal 18
April 2023 jam 20.00, dari: https://www.researchgate.net/publication
/334467902Pengaruh_PemberianJusSemangkaMerahdanKuningTerhadapTe
kananDarahLansiaMenderitaHipertensi

D Anggy Setiawan,(2021). Peningkatan Tekanan darah diakses dari website pada


tanggal 01 mei 2023 jam 12.36. http://eprints.umpo.ac.id/7898/ 3/BAB 2.pdf

Effendi, (2020). Dewasa akhir dengan penurunan kemampuan tubuh. Jurnal


Akademika Baiturrahim. Volume 8 (1), 40-49. Diakses pada tanggal 8 mei
2023 jam 20.00

Friska et al., (2020). Penurunan kondisi fisik maupun biologis pada Dewasa akhir.
Nusantara Hasana Journal Volume 6(1) 35-36. Diakses pada tanggal 20
maret 2023 jam 21.22

Hardywinoto (2019). Kategori Umur lansia. Pontianak Nutrition Journal.Volume 1


(2), 70-73. Diakses pada tanggal 5 mei 2023 jam 11.40

Hermawan, (2021). Tentang Perubahan psikolog pada pada dewasa akhir. Diakses
dari website pada tanggal 28 maret 2023 jam 20.00 dari:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16602/05.2%20bab
%202.pdf?sequence=7&isAllowed=y

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2019). Tentang perkembangan dewasa


akhir di indonesia. Jakarta, Indonesia: pemerintahan Indonesia. Diakses pada
tanggal 25 april 2023

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2019). Karakteristik pada usia lanjut.


Jakarta, Indonesia: pemerintahan Indonesia. Diakses pada tanggal 25 april
2023
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Hipertensi merupakan silent
killer. Jakarta, Indonesia: pemerintahan Indonesia. Diakses pada tanggal 25
april 2023

kompas, (2020). Berbagai manfaat semangka bagi tubuh serta untuk menjaga
kesehatan jantung.“Buku Keperawatan Medikal Bedah Sistem
Kardiovaskular Brunner & Suddarth Edisi 8”.Diakses pada tanggal pada
tanggal 11 april 2023 jam 14.00

MP Paturalan, (2019). Keaadaan Peningkatan Tekanan Darah. Jakarta: Sagung Seto.


Diakses pada tanggal 10 april 2023 jam 10.28

Marcellino R. Sumajow (2020). 10 penyakit umum tertinggi di Sulawesi Utara.


Diakses pada tanggal 23 april 2023 jam 11.50, Sulawesi utara: 10 penyakit
umum tertinggi di Sulawesi utara

Maharani, (2020). Kalium yang terdapat di dalam buah semangka berfungsi untuk
mengatur kontraksi jantung. Jakarta: jurnal Erlangga volume 8. Diakses
pada tanggal 19 maret 2023 jam 22.00

Mawaddah, (2020). Proses alamiah seseorang dalam kehidupannya. Kompas Media


Nusantara. Diakses pada tanggal 10 april 2023 jam 23.00

Mubarok dkk, (2018). Penjelasan Pengelompokan lansia. karta: Trans Info Medika
diakses pada tanggal 22 maret 2023 jam 12.00

Muchamad Rifai dan Diah Safitri (2022). Penyakit Hipertensi. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Diakses pada tanggal 14 april 2023 jam 10.00
Musakkar & Djafar, (2021). Hipertensi pada sistem peredaran darah. . Yogyakarta:
Literasi Media Publishing. Diakses pada tanggal 6 april 2023 Jm 11.38

Mustika, (2019). Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak
dapat dihindari. Surakarta ; Pustaka Riham diakses pada tanggal 29 maret
2023 jam 20.00

National & Pillars, (2020). Tentang Perubahan yang Terjadi Pada Dewasa Akhir.
Yogyakarta: Literasi Media Publishing. Diakses pada tangal 11 april 2023
jam 17.00

(Nesa Ria Octaviani & Bella Novita A.S, 2020) dengan judul “Pengaruh pemberian Jus
semangka merah dan Jus semangka kuning terhadap tekanan darah pada
tekanan darah tinggi di desa Sukanagara Kabupaten Tangerang tahun 2020”
diakses pada tanggal 05 mei 2023 jam 10.12

NPE Yuniandari, (2021) . Tekanan Darah tinggi. Diakses dari website pada tanggal
20 maret 2023 jam 15:20.dari: http://repository.poltekesdenpasar.ac.id
//7260/3 /BAB%20II&2011%20Tinjauan%20pustaka.pdf

Notoatmodjo, (2019). Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang
hubungan atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang
akan diamati. Bandung: ALFABETA diakses pada tanggal 27 maret 2023
jam 22.11

Notoadmodjo, (2019). Penelitian quasi eksperimen. Bandung: ALFABETA diakses


pada tanggal 27 maret 2023 jam 22.11
Nugroho, dan Kholifah, (2019). Konsep dasar menua. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya diakses pada tanggal 30 april 2023 jam 18.45

Nugroho (2019). Pengolahan Data. Bandung: PT Remaja Rosdakarya diakses pada


tanggal 30 april 2023 jam 18.45
Notoatmodjo, (2018). Pengolahan Data. Bandung: ALFABETA diakses pada tanggal
27 maret 2023 jam 22.1

Notoatmodjo, (2019). Penyusunan kerangka konsep : ALFABETA diakses pada


tanggal 27 maret 2023 jam 22.11
Nursalam, (2018). Kriteria eksklusi dan kriteria inklusi. Jurnal Penelitian
Keperawatan Medik. Volume 3 (1),22-29 diakses pada tanggal 22 april 2023
jam 18.00

Nursalam, (2019). Variabel Independen adalah variabel yang nilainya menentukan


variabel lain. . Jurnal Penelitian Keperawatan Medik. Volume 3 (1),32-49
diakses pada tanggal 22 april 2023 jam 18.12

Nursalam, (2019). Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lainnya. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik. Volume 3 (1),35-49
diakses pada tanggal 22 april 2023 jam 18.20

Nursalam, (2019). Definisi Operasional. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik.


Volume 3 (1),33-46 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam 19.10

Nursalam, (2019), Populasi dalam penelitian. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik.


Volume 3 (1),38-49 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam 19.25
Sugiyono, (2019). Hipotesis terhadap rumusan masalah penelitian. Keperawatan
Medikal Bedah Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Erlangga. Diakses pada
tanggal 18 april 2023 jam 10.00

Oktora & Purnawan, (2018). ciri ciri dari pada dewasa akhir. . jarolus Journal of
Nursing. Volume 3(1), diakses pada tanggal 28 maret 2023 jam 13.00

Octaviani, N. N. R., & AS, B. N. (2021). Pengaruh Pemberian Jus Semangka Merah
dan Jus Semangka Kuning terhadap Tekanan Darah pada Tekanan Darah
Tinggi di Desa Sukanagara Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Nusantara
Hasana Journal,1(3). Diakses dari website pada tanggal 15 april jam 10:00,
dari: http://www.nusantarahasanajournal.com/index.php/nhj/article/view/65

P2PTM Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2019). Hipertensi dengan silent


killer atau pembunuh diam-diam. Jakarta, Indonesia: pemerintahan
Indonesia. Diakses pada tanggal 25 april 2023

Permana, G. W., & Falah, M. (2022). PENERAPAN JUS SEMANGKA


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI. Healthcare Nursing Journal, 4(2b), 91-97. Diakses pada
tanggal 08 april 2023 pada jam 11.26

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, (2018). Tentang sistol dan


diastole. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Diakses pada tanggal 21 april 2023
jam 12.54

(Rebbi Permata Sari, 2017) dengan judul “Pengaruh pemberian jus semangka terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertertensi di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2017” Jurnal ilmu kesehatan (JIK)
oktober 2017 volume 1 nomor 1 P-ISSN :2597_8594, diakses pada tanggal
28 maret 2023 jam 18.45

Rusdiawan, A., & Habibi, A. I. (2020). Efek pemberian jus semangka kuning
terhadap tekanan darah, kadar asam laktat, dan daya tahan anaerobik setelah
aktivitas anaerobic. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran, 6(2),
316-331.diakses pada tanggal 10 april 2023 jam 23.00

Riskesdas, (2018). Data Riskesdas tahun 2018. Jakarta, Indonesia: pemerintahan


Indonesia. Diakses pada tanggal 25 april 2023

Riadi Muchlisin, (2020). Tentang Variabel penelitian adalah karakter, atribut atau
segala sesuatu yang terbentuk. Diakses pada tanggal 20 maret 2023 jam
19.00 dari: https://akatelkom-bogor.ac.id/2022/08/19/jenis-jenis-variabel-
penelitia/

Statistik Penduduk Lansia dan Dewasa akhir Provensi Sulawesi Utara (2019). Jumlah
penduduk dewasa akhir dan lansia di sulawesi utara. Diakses pada tanggal
23 april 2023 jam 22.00, Manado: Statistik penduduk Lansia dan Dewasa
Ahir

Suci ramadhani, (2018). “Pengaruh pemberian jus semangka dan ketimun terhadap
tekanan darah pada lansia umur 45- 60 tahun di kelurahan andalas padang
tahun 2017.Diakses dari website pada tanggal 01 april 2023 jam 12:00 dari
https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/SuciRamadhani
Sugiyono, (2019). Hipotesis terhadap rumusan masalah penelitian. Jurnal Penelitian
Keperawatan. Volume 3 (1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam
21.00

Sugiyono, (2020). Sampel dari jumlah dan karakteristik penelitian. Jurnal Penelitian
Keperawatan. Volume 3 (1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam
21.00

Sugiyono, (2019). Teknik purposive sampling. Jurnal Penelitian Keperawatan.


Volume 3 (1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam 21.00

Setiono (2019). Pengumpulan data dalam suatu penelitian. Jurnal Penelitian


Keperawatan. Volume 3 (1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam
21.00

Siswanto & Suyanto, (2018). Data sekunder atau data tangan kedua. Jurnal Penelitian
Keperawatan. Volume 3 (1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam
21.00

Suryono, (2018). data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang disajikan
dalam bentuk tabel frekuensi. Jurnal Penelitian Keperawatan. Volume 3
(1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam 21.00

Sugiyono, (2019). Analisa yang digunakan untuk menentukan apakah ada pengaruh
antara variabel independen dan variabel dependen. Jurnal Penelitian
Keperawatan. Volume 3 (1),50-58 diakses pada tanggal 22 april 2023 jam
21.00
Sunaryo, (2020). Tentang proses pada usia lanjut. Jurnal Penelitian
Pembelajaran, 6(2), 316-331.diakses pada tanggal 10 april 2023 jam 23.00

WHO, (2019). Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Direktorat Jendral Pencegahan Tekanan Darah Tinggi. Diakses dari
website pada tanggal 12 april 2023 jam 10:30
https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2018/10/Tekanan-Darah-Tinggi-Hipertensi

WHO, (2019).hipertensi penyebab utama beberapa komplikasi penyakit. Diakses


pada tanggal 20 maret 2023 jam 19.00 dari: https//lifepack.id /mengenal-
hipertensi-menurut-who-faktor-risiko-dan-pencegahannya/

Wahyudi, (2020). Tentang Dewasa Akhir. Diakses pada tanggal 20 maret 2023 jam
19.00 dari: http://eprints.umsida.ac.id/1270/1/PSI%20Dewasa%20akhir.pdf

WHO, (2020). Data World Health Organization (WHO) dalam Global Status Report
On NonCommunicable Disease. Diakses pada tanggal 20 maret 2023 jam
19.00,dari:https://lifepack.id/mengenal-hipertensi-menurut-who-faktorrisiko-
dan-pencegahannya/

Y Chamidah, (2020). Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah


dalam rangka pemecahan suatu masalah. Diakses pada tanggal 20 maret
2023 jam 19.00 dari:
https://elitbang.depok.go.id/User/DetailKnowledge/peneli tian -definisi-ciri-
sikap-jenis-dan-syaratnya
Lampiran 1
Lampiran 2

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

(INFORM CONCENT)
KepadaYth :
Calon Responden

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa program Studi Ners Universitas
Muhammadiyah Manado :
Nama : Mohammad Reza Buhang
Nirm : 1901061
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya antara ada pengaruh
pemberian jus semangka Merah terhadap tekanan darah pada Dewasa Akhir di
kelurahan Mahawu lingkungan VII.Sebagai bukti ketersedian menjadi responden
dalam penelitian, saya memohon kesediaan untuk bisa bertanda tangan pda lembar
pertujuan yang telah saya siapkan. Mohon parisipasi anda dalam bersedia untuk di
lakukannya penelitian tentang manfaat jus semangka merah terhadap tekanan darah.
Kerahasiaan semua informasi akan di jaga dan dipergunakan untuk kepentingan
penelitian dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Manado, Juni 2023

Mohammad Reza Buhang


Lampiran 3

LEMBAR PERTUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk


berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
program studi Ners Universitas Muhammadiyah Manado yang berjudul
“Pengaruh pemberian Jus Semangka Merah terhadap tekanan darah pada
Dewasa Akhir di kelurahan Mahawu lingkungan VII”.

Nama inisial :
Umur :

Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian


dengan catatan bila sewatu-waktu merasa di rugikan dalam bentuk apapun
berhak membatalkan persetujuan ini. Atas partisipasinya, saya ucapkan
terimakasih.

Manado, 2023

Nama Responden
Lampiran 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
STANDAR JUS SEMANGKA MERAH BAGI PENDERITA
OPERASIONAL
PROSEDUR HIPERTENSI

PENGERTIAN Tindakan pembuatan jus semangka merah bagi penderita

hipertensi pada lansia untuk menurunkan tekanan darah

menjadi normal.

TUJUAN 1. Mengurangi nyeri kepala, leher, dan pundak akibat

hipertensi

2. Menurunkan tekanan darah menjadi normal

KEBIJAKAN Lansia yang menderita hipertensi

ALAT DAN BAHAN 1. Semangka merah 300 gram

2. Air 100 cc

3. Gelas ukur

4. Blender

5. Pisau

PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi

PELAKSANAAN 1. Mencuci tangan

2. Menyiapkan alat

3. cuci buah semangka


B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan

jus semangka merah

3. Menanyakan persetujuan responden

C. Tahap Kerja

1. Persiapan alat dan bahan

a. Pisau

b. Blender

c. Gelas ukur

d. Sendok

e. Semangka merah 300 gram

2. Langkah kerja

a. Melakukan pemeriksaan tekanan darah

b. Menyiapkan 300 gram semangka merah

c. Menyiapkan blender

d. Potong kecil semangka lalu masukkan

dalam blender

e. Tambahkan air 100cc

f. Blender sampai halus

g. Tuangkan kedalam gelas 300cc lalu


minum 1x sehari sehabis makan pagi

selama 7 hari

h. Lakukan pemeriksaan tekanan darah

(Emma Tristiana Putri, 2018).

Anda mungkin juga menyukai