Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan pada Semester 1 TA 2023/2024 Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Padang

Dosen Pengampu:
Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 3

Corry Amalia (233311302)


Fatia Luthfiyyah Shafa (233311305)
Luthfia Dira Hafdzila (233311311)
Muhammad Luthfi Win Ariga (233311315)
Muthia Andila Zikra (233311316)
Mutiara Alkadri (233311317)
Vien Virginia (233311332)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa, kami sebagai tim penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wati selaku dosen mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan yang sudah membantu kami dalam proses penggarapannya.
Makalah yang berjudul “Keperawatan Sebagai Suatu Profesi” disusun oleh
kami selaku kelompok tiga untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah yang sudah digarap masih jauh
dari kata sempurna. Kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang konsep profesi, profesionalisme, dan pemahaman tentang
pentingnya profesi keperawatan dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Terima kasih kepada semua pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah kami ini.

Padang, 24 Agustus 2023


Pemakalah

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Definisi dan Karekteristik Umum Suatu Profesi .......................................... 3
B. Ciri-ciri Profesi dalam Konteks Keperawatan ............................................. 5
C. Keperawatan Sebagai Profesi ....................................................................... 6
D. Perkembangan Profesi Keperawatan............................................................ 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam percakapan sehari-hari, istilah “profesi” dan “profesional” sering kita


dengar. Orang-orang mengidentifikasi diri mereka sebagai dokter, arsitek,
pengacara, guru, pedagang, penyanyi, petinju, dan sejenisnya. Selain itu, staf dan
karyawan di instansi militer dan pemerintahan juga selalu berbicara tentang
peningkatan keprofesionalan mereka. Namun, mengapa suatu pekerjaan
dikategorikan sebagai “profesi”? Apa kriteria yang membuat suatu pekerjaan
diakui sebagai profesi?
Dalam konteks ini, penting untuk memahami konsep profesi, profesionalisme,
profesionalitas, dan profesionalisasi. Setiap profesi memiliki karakteristik dan
kriteria tertentu yang mendefinisikannya. Misalnya, dokter dan arsitek
menghadapi persyaratan pendidikan yang tinggi, pelatihan intensif, dan standar
etika yang ketat, sementara pedagang atau petinju mungkin lebih bergantung pada
keterampilan praktis. Namun, secara keseluruhan, suatu profesi mencakup aspek-
aspek seperti keahlian khusus, pendidikan formal, kode etik, tanggung jawab
terhadap masyarakat, dan pengakuan dari lingkungan sosial (Rijal & Toatubun,
2018, p. 15).
Pentingnya profesionalisme dalam menjalani suatu profesi juga menonjol.
Profesionalisme mencakup komitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, etika kerja, dan pelayanan yang berkualitas kepada klien atau
masyarakat. Hal ini juga mencakup penerapan kode etik dan standar kualitas
dalam semua aspek pekerjaan.
Terkait dengan bidang keperawatan, profesionalisme juga menjadi perhatian
utama. Keperawatan adalah profesi yang memiliki karakteristik khusus, seperti
pengetahuan ilmiah yang mendalam, pemberian asuhan yang unik kepada klien,
dan tanggung jawab terhadap standar praktik dan kode etik (Zuliani, et al., 2023,
p. 152). Dalam evolusi keperawatan, pendidikan di perguruan tinggi dan
kesadaran akan pentingnya praktik berdasarkan bukti ilmiah semakin
mengukuhkan keperawatan sebagai profesi yang kuat.

1
Dalam konteks tersebut, makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai
konsep profesi, ciri-ciri suatu profesi, dan bagaimana profesionalisme diterapkan
dalam keperawatan. Makalah ini akan memperluas wawasan tentang pentingnya
memiliki standar yang jelas dan etika yang kuat dalam menjalani berbagai profesi
serta fokus pada perkembangan dan penerapan profesionalisme dalam dunia
keperawatan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi profesi dan karakteristik umum dari profesi?


2. Bagaimana ciri-ciri profesi dalam konteks keperawatan?
3. Bagaimana keperawatan diartikan sebagai suatu profesi?
4. Bagaimana perkembangan keperawatan sebagai profesi memengaruhi
peran perawat, pelayanan kesehatan, dan pengembangan profesional?
C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Memahami konsep dan karakteristik umum suatu profesi.


2. Menganalisis ciri khas profesi, termasuk standar kerja, pendidikan khusus,
dan kode etik dalam konteks keperawatan.
3. Mengidentifikasi bagaimana keperawatan memenuhi kriteria sebagai
profesi, dan kontribusinya dalam pelayanan pasien.
4. Menelaah perkembangan keperawatan sebagai profesi, perannya dalam
sistem kesehatan, dan pengembangan profesional perawat untuk kemajuan
profesi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Karekteristik Umum Suatu Profesi

Profesi merujuk pada pekerjaan khusus atau jabatan yang memerlukan tingkat
keahlian yang tinggi dari para anggotanya. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan
oleh siapa saja tanpa pelatihan dan persiapan yang tepat (Rijal & Toatubun, 2018,
p. 15). Sebagai contoh, melakukan operasi pada seseorang dengan kanker
memerlukan seorang ahli bedah yang telah memiliki keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan khusus.
Istilah “profesional” memiliki dua makna. Pertama, mengindikasikan individu
yang tergabung dalam suatu profesi, seperti mengatakan, “Dia seorang
profesional.” Kedua, mengacu pada perilaku yang ditampilkan oleh individu saat
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesinya. Dalam makna yang kedua ini,
istilah “profesional” berlawanan dengan “nonprofesional” atau “amatir.” Dalam
kegiatan sehari-hari, para profesional menjalankan tugas mereka berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki, bukan hanya berdasarkan intuisi semata.
Profesionalisme merujuk pada komitmen individu dalam suatu profesi untuk
terus meningkatkan kemampuan profesional mereka. Mereka mengembangkan
strategi-strategi untuk menjalankan tugas sesuai dengan persyaratan profesinya.
Di sisi lain, profesionalitas berkaitan dengan sikap anggota suatu profesi terhadap
pekerjaannya, serta tingkat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
menjalankan tugas mereka secara efektif (Amiruddin, 2018, p. 1). Seorang
profesional tidak akan melakukan tugas di luar bidang keahliannya. Sebagai
contoh, seorang guru akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada murid-muridnya.
Profesionalisasi mengacu pada proses meningkatkan kualifikasi dan
keterampilan anggota dalam suatu profesi untuk memenuhi kriteria standar dalam
pelaksanaan profesinya. Ini melibatkan serangkaian langkah dalam
pengembangan profesional, termasuk pendidikan dan pelatihan pra-layanan serta
pelatihan dalam layanan. Oleh karena itu, profesionalisasi adalah proses seumur

3
hidup yang terus berlanjut selama seseorang mengidentifikasi dirinya sebagai
bagian dari suatu profesi.
Selama pendidikan pra-layanan, profesionalisasi sering kali diarahkan oleh
lembaga akademis dan anggota fakultas, mengikuti standar akademik dan
pelatihan praktis yang telah ditetapkan. Setelah memasuki dunia kerja,
profesionalisasi lebih banyak bergantung pada kemauan individu untuk
meningkatkan profesionalisme (keterampilan yang ditampilkan) dan komitmen
pada profesi (Ananda, 2019, p. 36). Ini mungkin melibatkan pembelajaran
berkelanjutan dan kolaborasi erat dengan rekan-rekan untuk pertumbuhan
bersama dalam lingkungan profesional yang mendukung.
Untuk memperluas pemahaman kita, mari kita pertimbangkan pandangan dari
berbagai ahli. Didi Atmadilaga mengartikan “profesi” berdasarkan Ensiklopedia
Ilmu-Ilmu Sosial sebagai vokasi intelektual khusus yang berorientasi pada
pelayanan manusia dengan keahlian tinggi, didukung oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus
(Chaniago, 2013, p. 3). Otoritas untuk menjalankan vokasi ini diberikan oleh
lembaga pendidikan tinggi, bersama dengan izin praktik dan perlindungan hukum
dari regulasi dan asosiasi profesi yang relevan.
Selain itu, berbagai sarjana seperti Walter Johnson, Rochman Natawidjaja,
Omstein, Levine, dan lain-lain telah mengidentifikasi beberapa karakteristik atau
ciri-ciri suatu profesi (Ahmad & Hodsay, 2020, p. 12), termasuk:
1. Kerangka kerja kerja yang terdefinisi dengan baik dan jelas.
2. Institusi pendidikan khusus dengan program dan standar akademik yang
terstruktur.
3. Organisasi profesional untuk mendukung dan membela eksistensi serta
kesejahteraan profesi.
4. Kode etik yang mengatur perilaku praktisi terhadap klien.
5. Sistem kompensasi yang adil dan standar.
6. Pengakuan oleh masyarakat, profesional, otoritas, dan publik sebagai profesi
yang sah.
Profesi melibatkan kriteria tertentu, termasuk kerangka kerja kerja yang
terstandarisasi, pendidikan khusus, organisasi profesional, pedoman etika,

4
kompensasi yang adil, dan pengakuan oleh masyarakat. Profesi menuntut
keahlian, pembelajaran berkelanjutan, perilaku etis, dan komitmen untuk melayani
masyarakat.
B. Ciri-ciri Profesi dalam Konteks Keperawatan

Keperawatan sebagai profesi memiliki ciri-ciri khas yang mengarah pada


tingkat keahlian, etika, dan tanggung jawab yang tinggi. Berikut adalah beberapa
ciri khas profesi dalam konteks keperawatan:
1. Pengetahuan Mendalam melalui Pendidikan Formal
Seorang perawat mendapatkan pengetahuan medis dan keperawatan yang
mendalam melalui pendidikan formal di lembaga pendidikan khusus, seperti
sekolah atau perguruan tinggi keperawatan. Pendidikan ini mencakup
pemahaman tentang anatomi, fisiologi, patologi, farmakologi, dan prinsip-
prinsip keperawatan. Dengan demikian, perawat memiliki landasan ilmiah
yang kuat untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berkompeten
kepada pasien (Zuliani, et al., 2023, p. 3).
2. Kode Etik yang Mengatur Prilaku
Etika menjadi salah satu aspek penting dalam profesi keperawatan. Terdapat
kode etik yang mengatur perilaku perawat dalam menjalankan tugasnya. Kode
etik ini mencakup nilai-nilai seperti integritas, rahasia, keadilan, dan
komitmen terhadap pasien. Perawat diharapkan untuk menjaga hak privasi dan
keamanan pasien, serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika dalam interaksi
dengan pasien, keluarga, dan rekan kerja (Damanik, Manurung, & Ritongan,
2020, p. 12).
3. Standar Kerja yang Ditentukan
Profesi keperawatan memiliki standar kerja yang telah ditetapkan secara
nasional maupun internasional. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa
perawat memberikan pelayanan yang kompeten dan aman kepada pasien.
Standar kerja mencakup prosedur medis, dokumentasi, interaksi pasien, serta
praktik-praktik keperawatan yang berfokus pada keselamatan dan kualitas
pasien.
4. Peran sebagai Advokat Pasien

5
Sebagai anggota tim perawatan kesehatan, perawat memiliki peran sebagai
advokat pasien. Mereka berfungsi sebagai suara pasien dalam pengambilan
keputusan medis dan memastikan bahwa kebutuhan pasien diutamakan.
Perawat juga memiliki tanggung jawab untuk menjembatani komunikasi
antara pasien, keluarga, dan tim medis. Dengan memahami kondisi dan
keinginan pasien, perawat dapat membantu dalam merancang rencana
perawatan yang sesuai (Ningsih, 2021, p. 21).
5. Komitmen pada Pembelajaran Berkelanjutan
Profesi keperawatan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi medis. Oleh karena itu, perawat diharapkan
memiliki komitmen pada pembelajaran berkelanjutan. Mereka terus mengikuti
perkembangan terbaru dalam praktik keperawatan, teknologi medis, dan
penelitian kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien.
Secara keseluruhan, profesi keperawatan menunjukkan ciri-ciri yang
mencerminkan tingkat keahlian, etika, dan tanggung jawab yang tinggi. Perawat
memiliki pengetahuan medis dan keperawatan yang mendalam, mengikuti kode
etik yang ketat, beroperasi berdasarkan standar kerja yang ditentukan, berperan
sebagai advokat pasien, dan berkomitmen pada pembelajaran berkelanjutan untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
C. Keperawatan Sebagai Profesi

Keperawatan memenuhi kriteria sebagai profesi melalui pendidikan dan


pelatihan yang ketat, serta penerapan praktik berdasarkan bukti. Organisasi seperti
ICN (Dewan Keperawatan Internasional) dan ANA (Asosiasi Keperawatan
Amerika) juga berperan dalam menjaga standar profesi (Beo, et al., 2022).
Keperawatan tidak hanya terkait dengan pekerjaan fisik, tetapi juga melibatkan
aspek emosional dan sosial dalam memberikan perawatan holistik kepada pasien.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan atau asuhan profesional yang menjadi
bagian integral dari layanan atau asuhan kesehatan. Keperawatan didasarkan pada
ilmu dan pengetahuan keperawatan yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Pelayanan
keperawatan mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Zuliani, et al., 2023, p.
1).

6
Standar kompetensi perawat mencakup kerangka kerja kompetensi perawat
Indonesia. Ini melibatkan praktik profesional, etika, legalitas, serta pemahaman
tentang kepekaan terhadap budaya. Kompetensi ini mencakup aspek pemberian
asuhan keperawatan, manajemen asuhan keperawatan, dan pengembangan
kualitas pribadi dan profesional. Rincian unit kompetensi juga diberikan melalui
kode-kode tertentu, yang menjelaskan kemampuan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan.
Selain ciri-ciri profesi keperawatan di atas, ada beberapa karakteristik yang
lain, yaitu:
1. Didukung oleh Badan Ilmu yang Sesuai
Profesi keperawatan didukung oleh pengetahuan ilmiah yang sesuai
dengan bidangnya. Bidang kerja dan aplikasi ilmu keperawatan juga
terdefinisi dengan jelas.
2. Pendidikan dan Pelatihan yang Terencana
Profesi keperawatan hanya diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
yang terencana, berkelanjutan, dan bertahap.
3. Diatur oleh Kode Etik dan Hukum
Profesi keperawatan memiliki kode etik yang mengatur perilaku dan
diakui secara legal melalui peraturan-perundang-undangan.
4. Pengaturan Oleh Warga Profesi Sendiri
Peraturan dan ketentuan yang mengatur profesi diatur oleh warga profesi
sendiri, termasuk standar pendidikan, pelatihan, pelayanan, dan kode etik.
5. Panggilan Hidup dan Dedikasi kepada Masyarakat
Profesi keperawatan dipilih karena panggilan hidup, dijalani sepenuh
waktu, dan diarahkan untuk melayani masyarakat.
6. Memiliki Teori Baku dan Universal
Profesi keperawatan memiliki teori-teori baku yang diterima secara
universal dan digunakan sebagai dasar untuk menghadapi tantangan dalam
praktik.
7. Otonomi dalam Tugas Profesional
Perawat memiliki otonomi dalam menjalankan tugasnya, dengan penilaian
terhadap tindakan mereka oleh sesama profesional.

7
8. Kode Etik sebagai Pedoman
Profesi keperawatan memiliki kode etik sebagai panduan dalam
melaksanakan tugasnya, yang diakui oleh warga profesi dan masyarakat.
9. Keterampilan Diagnostik dan Aplikatif
Perawat harus dilengkapi dengan keterampilan diagnostik dan kompetensi
aplikatif untuk memberikan asuhan yang berkualitas kepada klien.
10. Mengembangkan Kualitas dan Karir Seumur Hidup
Profesi keperawatan melibatkan pengembangan kualitas diri dan karir
seumur hidup, serta berperan dalam meningkatkan kualitas profesi.
11. Fokus pada Pelayanan Unik kepada Masyarakat
Perawat memberikan pelayanan unik kepada masyarakat dengan
memberikan bantuan dalam menjaga kesehatan, penyembuhan, dan
kemandirian klien.
12. Pengendalian terhadap Standar Praktik
Profesi keperawatan memiliki standar praktik yang dijalankan oleh
perawat untuk memastikan kualitas dan tanggung jawab terhadap tindakan
yang dilakukan.
13. Tanggung Jawab dan Pertanggungjawaban Terhadap Tindakan
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan
yang dilakukan, dengan mempertimbangkan aspek hukum, etika, dan
kualitas pelayanan.
14. Pentingnya Fungsi Mandiri
Perawat memiliki kemampuan mandiri dalam memberikan asuhan
keperawatan, meskipun kolaborasi dengan profesi lain juga penting
(Zuliani, et al., 2023).
D. Perkembangan Profesi Keperawatan

Profesi keperawatan telah mengalami transformasi yang signifikan seiring


berjalannya waktu. Pada awalnya, perawat dianggap sebagai tugas yang rendah
dan kurang dihormati, namun sekarang profesinya telah berkembang menjadi
suatu profesi yang sangat dihormati dan bernilai tinggi dalam bidang layanan
kesehatan. Transformasi ini tercermin dalam beberapa aspek berikut:
1. Peningkatan Standar Pendidikan

8
Dulu, pendidikan keperawatan mungkin lebih fokus pada keterampilan praktis
dan kurang pada teori ilmiah. Namun, seiring perkembangan profesi,
pendidikan keperawatan telah meningkat secara signifikan. Sekarang, banyak
perawat memperoleh pendidikan tinggi dengan program sarjana dan bahkan
tingkat magister dalam keperawatan. Ini memungkinkan perawat untuk
memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu keperawatan,
penelitian, manajemen, dan aspek etika.
2. Peran dalam Penelitian dan Promosi Kesehatan
Profesi keperawatan telah mengambil peran yang lebih aktif dalam penelitian
dan promosi kesehatan. Perawat sekarang terlibat dalam berbagai penelitian
klinis dan penelitian lainnya yang berkontribusi pada pengembangan praktik
keperawatan berbasis bukti. Mereka juga berperan dalam promosi kesehatan,
mencegah penyakit, dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
3. Pengakuan dalam Tim Medis Multidisipliner
Dulu, perawat mungkin hanya dianggap sebagai pelaksana tugas medis yang
direncanakan oleh dokter. Namun, perkembangan profesi keperawatan telah
membawa perawat masuk ke dalam tim medis multidisipliner. Mereka
berkolaborasi dengan dokter, ahli gizi, terapis fisik, dan profesional kesehatan
lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terintegrasi
kepada pasien.
4. Tantangan dan Adaptasi Terhadap Teknologi
Perkembangan teknologi medis merupakan tantangan baru bagi profesi
keperawatan. Meskipun demikian, perawat telah berhasil beradaptasi dengan
cepat dengan menggunakan teknologi untuk memantau pasien, mencatat data
medis elektronik, dan mengelola informasi pasien dengan lebih efisien.
Teknologi juga telah memberikan perawat akses ke sumber daya informasi
yang lebih luas, memungkinkan mereka untuk terus memperbarui pengetahuan
mereka (Lestari, 2014).
5. Komitmen pada Panggilan Mulia
Meskipun telah mengalami perkembangan yang signifikan, komitmen profesi
keperawatan pada panggilan mulia merawat sesama tetap tidak berubah.
Perawat terus memberikan asuhan yang empatik, holistik, dan berkualitas

9
kepada pasien mereka, serta mendukung keluarga pasien selama perawatan.
Ini merupakan esensi dari profesi keperawatan yang tidak pernah pudar seiring
waktu (Suryawan, 2020, p. 119).
Dengan perkembangan ini, profesi keperawatan telah berkembang menjadi
entitas yang kuat, diakui, dan esensial dalam sistem kesehatan modern.
Keperawatan bukan hanya tentang memberikan pelayanan medis, tetapi juga
tentang empati, perawatan holistik, dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Profesi adalah suatu bidang kerja yang memerlukan tingkat keahlian tinggi
dan pendidikan khusus, serta dijalankan oleh individu yang berkomitmen untuk
terus meningkatkan kemampuan profesional. Ciri-ciri suatu profesi meliputi
memiliki kerangka kerja yang terdefinisi, pendidikan yang terencana dan
berkelanjutan, diatur oleh kode etik dan hukum, serta pengendalian oleh warga
profesi sendiri. Profesi keperawatan telah mengalami perubahan signifikan dari
pandangan rendah menjadi dihormati. Dalam perkembangannya, perawat
sekarang memiliki pendidikan tinggi yang memadai, berperan aktif dalam
penelitian dan promosi kesehatan, serta berkolaborasi dalam tim medis
multidisipliner. Meskipun dihadapkan pada tantangan teknologi, perawat tetap
berkomitmen pada panggilan nobel merawat dengan empati dan mendalam.
Profesi ini didukung oleh kode etik, otonomi, dan standar ketat yang mengarah
pada pelayanan holistik dan kompeten. Semua ini membentuk gambaran perawat
modern yang melekat pada etos profesionalisme dan pelayanan bermartabat
kepada masyarakat.
B. Saran

Pemakalah mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah


membaca makalah ini. Pemakalah menyadari terdapat banyak kesalahan atau
kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, pemakalah meminta akan
kritik dan saran dari para pembaca demi kebaikan dalam pembuatan makalah
selanjutnya dan tentunya pemakalah meminta maaf atas segala kesalahan yang
terdapat pada pembuatan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S., & Hodsay, Z. (2020). Profesi Kependidikan dan Keguruan. Sleman:
CV Budi Utama.
Amiruddin. (2018). Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia .
Ananda, R. (2019). Profesi Keguruan. Depok: Rajawali Pers.
Beo, Y. A., Hariati, Agustina, A. N., Tondok, S. B., Hardiyani, T., Solehudin, et
al. (2022). Etika Keperawatan. Padang: PT. Global Eksekutif Teknologi.
Chaniago, S. (2013). Profesionalisme Guru Meningkatkan Citra Dunia
Pendidikan. EconoSains, 1-12.
Damanik, H., Manurung, S. S., & Ritongan, I. L. (2020). Konsep Dasar
Keperawatan. Sleman: CV Budi Utama.
Lestari, T. R. (2014). Harapan Atas Profesi Keperawatan Di Indonesia. Kajian,
51-67.
Ningsih, S. R. (2021). Sejarah perkembangan Keperawatan Di Indonesia. In D. A.
Setyawan, Konsep Dasar Keperawatan (pp. 19-28). Klaten: CV Tahta
Media Group.
Rijal, M., & Toatubun, F. A. (2018). Professionalitas dan Mutu Pembelajaran .
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Suryawan, P. A. (2020). Analisis Penggunaan Diagnosis Keperawatan Berbasis
SDKI Dan Nanda. Community of Publishing In Nursing (COPING), 8,
118-123.
Zuliani, Hariyanto, S., Maria, D., Tauran, I., Urifah, S., Sugiarto, A., et al. (2023).
Keperawatan Profesional. Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai