Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan pada Semester 1 TA 2023/2024 Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Padang
Dosen Pengampu:
Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep
Disusun oleh:
Kelompok 3
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa, kami sebagai tim penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wati selaku dosen mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan yang sudah membantu kami dalam proses penggarapannya.
Makalah yang berjudul “Keperawatan Sebagai Suatu Profesi” disusun oleh
kami selaku kelompok tiga untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah yang sudah digarap masih jauh
dari kata sempurna. Kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang konsep profesi, profesionalisme, dan pemahaman tentang
pentingnya profesi keperawatan dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Terima kasih kepada semua pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah kami ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Definisi dan Karekteristik Umum Suatu Profesi .......................................... 3
B. Ciri-ciri Profesi dalam Konteks Keperawatan ............................................. 5
C. Keperawatan Sebagai Profesi ....................................................................... 6
D. Perkembangan Profesi Keperawatan............................................................ 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dalam konteks tersebut, makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai
konsep profesi, ciri-ciri suatu profesi, dan bagaimana profesionalisme diterapkan
dalam keperawatan. Makalah ini akan memperluas wawasan tentang pentingnya
memiliki standar yang jelas dan etika yang kuat dalam menjalani berbagai profesi
serta fokus pada perkembangan dan penerapan profesionalisme dalam dunia
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Profesi merujuk pada pekerjaan khusus atau jabatan yang memerlukan tingkat
keahlian yang tinggi dari para anggotanya. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan
oleh siapa saja tanpa pelatihan dan persiapan yang tepat (Rijal & Toatubun, 2018,
p. 15). Sebagai contoh, melakukan operasi pada seseorang dengan kanker
memerlukan seorang ahli bedah yang telah memiliki keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan khusus.
Istilah “profesional” memiliki dua makna. Pertama, mengindikasikan individu
yang tergabung dalam suatu profesi, seperti mengatakan, “Dia seorang
profesional.” Kedua, mengacu pada perilaku yang ditampilkan oleh individu saat
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesinya. Dalam makna yang kedua ini,
istilah “profesional” berlawanan dengan “nonprofesional” atau “amatir.” Dalam
kegiatan sehari-hari, para profesional menjalankan tugas mereka berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki, bukan hanya berdasarkan intuisi semata.
Profesionalisme merujuk pada komitmen individu dalam suatu profesi untuk
terus meningkatkan kemampuan profesional mereka. Mereka mengembangkan
strategi-strategi untuk menjalankan tugas sesuai dengan persyaratan profesinya.
Di sisi lain, profesionalitas berkaitan dengan sikap anggota suatu profesi terhadap
pekerjaannya, serta tingkat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
menjalankan tugas mereka secara efektif (Amiruddin, 2018, p. 1). Seorang
profesional tidak akan melakukan tugas di luar bidang keahliannya. Sebagai
contoh, seorang guru akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada murid-muridnya.
Profesionalisasi mengacu pada proses meningkatkan kualifikasi dan
keterampilan anggota dalam suatu profesi untuk memenuhi kriteria standar dalam
pelaksanaan profesinya. Ini melibatkan serangkaian langkah dalam
pengembangan profesional, termasuk pendidikan dan pelatihan pra-layanan serta
pelatihan dalam layanan. Oleh karena itu, profesionalisasi adalah proses seumur
3
hidup yang terus berlanjut selama seseorang mengidentifikasi dirinya sebagai
bagian dari suatu profesi.
Selama pendidikan pra-layanan, profesionalisasi sering kali diarahkan oleh
lembaga akademis dan anggota fakultas, mengikuti standar akademik dan
pelatihan praktis yang telah ditetapkan. Setelah memasuki dunia kerja,
profesionalisasi lebih banyak bergantung pada kemauan individu untuk
meningkatkan profesionalisme (keterampilan yang ditampilkan) dan komitmen
pada profesi (Ananda, 2019, p. 36). Ini mungkin melibatkan pembelajaran
berkelanjutan dan kolaborasi erat dengan rekan-rekan untuk pertumbuhan
bersama dalam lingkungan profesional yang mendukung.
Untuk memperluas pemahaman kita, mari kita pertimbangkan pandangan dari
berbagai ahli. Didi Atmadilaga mengartikan “profesi” berdasarkan Ensiklopedia
Ilmu-Ilmu Sosial sebagai vokasi intelektual khusus yang berorientasi pada
pelayanan manusia dengan keahlian tinggi, didukung oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus
(Chaniago, 2013, p. 3). Otoritas untuk menjalankan vokasi ini diberikan oleh
lembaga pendidikan tinggi, bersama dengan izin praktik dan perlindungan hukum
dari regulasi dan asosiasi profesi yang relevan.
Selain itu, berbagai sarjana seperti Walter Johnson, Rochman Natawidjaja,
Omstein, Levine, dan lain-lain telah mengidentifikasi beberapa karakteristik atau
ciri-ciri suatu profesi (Ahmad & Hodsay, 2020, p. 12), termasuk:
1. Kerangka kerja kerja yang terdefinisi dengan baik dan jelas.
2. Institusi pendidikan khusus dengan program dan standar akademik yang
terstruktur.
3. Organisasi profesional untuk mendukung dan membela eksistensi serta
kesejahteraan profesi.
4. Kode etik yang mengatur perilaku praktisi terhadap klien.
5. Sistem kompensasi yang adil dan standar.
6. Pengakuan oleh masyarakat, profesional, otoritas, dan publik sebagai profesi
yang sah.
Profesi melibatkan kriteria tertentu, termasuk kerangka kerja kerja yang
terstandarisasi, pendidikan khusus, organisasi profesional, pedoman etika,
4
kompensasi yang adil, dan pengakuan oleh masyarakat. Profesi menuntut
keahlian, pembelajaran berkelanjutan, perilaku etis, dan komitmen untuk melayani
masyarakat.
B. Ciri-ciri Profesi dalam Konteks Keperawatan
5
Sebagai anggota tim perawatan kesehatan, perawat memiliki peran sebagai
advokat pasien. Mereka berfungsi sebagai suara pasien dalam pengambilan
keputusan medis dan memastikan bahwa kebutuhan pasien diutamakan.
Perawat juga memiliki tanggung jawab untuk menjembatani komunikasi
antara pasien, keluarga, dan tim medis. Dengan memahami kondisi dan
keinginan pasien, perawat dapat membantu dalam merancang rencana
perawatan yang sesuai (Ningsih, 2021, p. 21).
5. Komitmen pada Pembelajaran Berkelanjutan
Profesi keperawatan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi medis. Oleh karena itu, perawat diharapkan
memiliki komitmen pada pembelajaran berkelanjutan. Mereka terus mengikuti
perkembangan terbaru dalam praktik keperawatan, teknologi medis, dan
penelitian kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien.
Secara keseluruhan, profesi keperawatan menunjukkan ciri-ciri yang
mencerminkan tingkat keahlian, etika, dan tanggung jawab yang tinggi. Perawat
memiliki pengetahuan medis dan keperawatan yang mendalam, mengikuti kode
etik yang ketat, beroperasi berdasarkan standar kerja yang ditentukan, berperan
sebagai advokat pasien, dan berkomitmen pada pembelajaran berkelanjutan untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
C. Keperawatan Sebagai Profesi
6
Standar kompetensi perawat mencakup kerangka kerja kompetensi perawat
Indonesia. Ini melibatkan praktik profesional, etika, legalitas, serta pemahaman
tentang kepekaan terhadap budaya. Kompetensi ini mencakup aspek pemberian
asuhan keperawatan, manajemen asuhan keperawatan, dan pengembangan
kualitas pribadi dan profesional. Rincian unit kompetensi juga diberikan melalui
kode-kode tertentu, yang menjelaskan kemampuan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan.
Selain ciri-ciri profesi keperawatan di atas, ada beberapa karakteristik yang
lain, yaitu:
1. Didukung oleh Badan Ilmu yang Sesuai
Profesi keperawatan didukung oleh pengetahuan ilmiah yang sesuai
dengan bidangnya. Bidang kerja dan aplikasi ilmu keperawatan juga
terdefinisi dengan jelas.
2. Pendidikan dan Pelatihan yang Terencana
Profesi keperawatan hanya diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
yang terencana, berkelanjutan, dan bertahap.
3. Diatur oleh Kode Etik dan Hukum
Profesi keperawatan memiliki kode etik yang mengatur perilaku dan
diakui secara legal melalui peraturan-perundang-undangan.
4. Pengaturan Oleh Warga Profesi Sendiri
Peraturan dan ketentuan yang mengatur profesi diatur oleh warga profesi
sendiri, termasuk standar pendidikan, pelatihan, pelayanan, dan kode etik.
5. Panggilan Hidup dan Dedikasi kepada Masyarakat
Profesi keperawatan dipilih karena panggilan hidup, dijalani sepenuh
waktu, dan diarahkan untuk melayani masyarakat.
6. Memiliki Teori Baku dan Universal
Profesi keperawatan memiliki teori-teori baku yang diterima secara
universal dan digunakan sebagai dasar untuk menghadapi tantangan dalam
praktik.
7. Otonomi dalam Tugas Profesional
Perawat memiliki otonomi dalam menjalankan tugasnya, dengan penilaian
terhadap tindakan mereka oleh sesama profesional.
7
8. Kode Etik sebagai Pedoman
Profesi keperawatan memiliki kode etik sebagai panduan dalam
melaksanakan tugasnya, yang diakui oleh warga profesi dan masyarakat.
9. Keterampilan Diagnostik dan Aplikatif
Perawat harus dilengkapi dengan keterampilan diagnostik dan kompetensi
aplikatif untuk memberikan asuhan yang berkualitas kepada klien.
10. Mengembangkan Kualitas dan Karir Seumur Hidup
Profesi keperawatan melibatkan pengembangan kualitas diri dan karir
seumur hidup, serta berperan dalam meningkatkan kualitas profesi.
11. Fokus pada Pelayanan Unik kepada Masyarakat
Perawat memberikan pelayanan unik kepada masyarakat dengan
memberikan bantuan dalam menjaga kesehatan, penyembuhan, dan
kemandirian klien.
12. Pengendalian terhadap Standar Praktik
Profesi keperawatan memiliki standar praktik yang dijalankan oleh
perawat untuk memastikan kualitas dan tanggung jawab terhadap tindakan
yang dilakukan.
13. Tanggung Jawab dan Pertanggungjawaban Terhadap Tindakan
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan
yang dilakukan, dengan mempertimbangkan aspek hukum, etika, dan
kualitas pelayanan.
14. Pentingnya Fungsi Mandiri
Perawat memiliki kemampuan mandiri dalam memberikan asuhan
keperawatan, meskipun kolaborasi dengan profesi lain juga penting
(Zuliani, et al., 2023).
D. Perkembangan Profesi Keperawatan
8
Dulu, pendidikan keperawatan mungkin lebih fokus pada keterampilan praktis
dan kurang pada teori ilmiah. Namun, seiring perkembangan profesi,
pendidikan keperawatan telah meningkat secara signifikan. Sekarang, banyak
perawat memperoleh pendidikan tinggi dengan program sarjana dan bahkan
tingkat magister dalam keperawatan. Ini memungkinkan perawat untuk
memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu keperawatan,
penelitian, manajemen, dan aspek etika.
2. Peran dalam Penelitian dan Promosi Kesehatan
Profesi keperawatan telah mengambil peran yang lebih aktif dalam penelitian
dan promosi kesehatan. Perawat sekarang terlibat dalam berbagai penelitian
klinis dan penelitian lainnya yang berkontribusi pada pengembangan praktik
keperawatan berbasis bukti. Mereka juga berperan dalam promosi kesehatan,
mencegah penyakit, dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
3. Pengakuan dalam Tim Medis Multidisipliner
Dulu, perawat mungkin hanya dianggap sebagai pelaksana tugas medis yang
direncanakan oleh dokter. Namun, perkembangan profesi keperawatan telah
membawa perawat masuk ke dalam tim medis multidisipliner. Mereka
berkolaborasi dengan dokter, ahli gizi, terapis fisik, dan profesional kesehatan
lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terintegrasi
kepada pasien.
4. Tantangan dan Adaptasi Terhadap Teknologi
Perkembangan teknologi medis merupakan tantangan baru bagi profesi
keperawatan. Meskipun demikian, perawat telah berhasil beradaptasi dengan
cepat dengan menggunakan teknologi untuk memantau pasien, mencatat data
medis elektronik, dan mengelola informasi pasien dengan lebih efisien.
Teknologi juga telah memberikan perawat akses ke sumber daya informasi
yang lebih luas, memungkinkan mereka untuk terus memperbarui pengetahuan
mereka (Lestari, 2014).
5. Komitmen pada Panggilan Mulia
Meskipun telah mengalami perkembangan yang signifikan, komitmen profesi
keperawatan pada panggilan mulia merawat sesama tetap tidak berubah.
Perawat terus memberikan asuhan yang empatik, holistik, dan berkualitas
9
kepada pasien mereka, serta mendukung keluarga pasien selama perawatan.
Ini merupakan esensi dari profesi keperawatan yang tidak pernah pudar seiring
waktu (Suryawan, 2020, p. 119).
Dengan perkembangan ini, profesi keperawatan telah berkembang menjadi
entitas yang kuat, diakui, dan esensial dalam sistem kesehatan modern.
Keperawatan bukan hanya tentang memberikan pelayanan medis, tetapi juga
tentang empati, perawatan holistik, dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu bidang kerja yang memerlukan tingkat keahlian tinggi
dan pendidikan khusus, serta dijalankan oleh individu yang berkomitmen untuk
terus meningkatkan kemampuan profesional. Ciri-ciri suatu profesi meliputi
memiliki kerangka kerja yang terdefinisi, pendidikan yang terencana dan
berkelanjutan, diatur oleh kode etik dan hukum, serta pengendalian oleh warga
profesi sendiri. Profesi keperawatan telah mengalami perubahan signifikan dari
pandangan rendah menjadi dihormati. Dalam perkembangannya, perawat
sekarang memiliki pendidikan tinggi yang memadai, berperan aktif dalam
penelitian dan promosi kesehatan, serta berkolaborasi dalam tim medis
multidisipliner. Meskipun dihadapkan pada tantangan teknologi, perawat tetap
berkomitmen pada panggilan nobel merawat dengan empati dan mendalam.
Profesi ini didukung oleh kode etik, otonomi, dan standar ketat yang mengarah
pada pelayanan holistik dan kompeten. Semua ini membentuk gambaran perawat
modern yang melekat pada etos profesionalisme dan pelayanan bermartabat
kepada masyarakat.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, S., & Hodsay, Z. (2020). Profesi Kependidikan dan Keguruan. Sleman:
CV Budi Utama.
Amiruddin. (2018). Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia .
Ananda, R. (2019). Profesi Keguruan. Depok: Rajawali Pers.
Beo, Y. A., Hariati, Agustina, A. N., Tondok, S. B., Hardiyani, T., Solehudin, et
al. (2022). Etika Keperawatan. Padang: PT. Global Eksekutif Teknologi.
Chaniago, S. (2013). Profesionalisme Guru Meningkatkan Citra Dunia
Pendidikan. EconoSains, 1-12.
Damanik, H., Manurung, S. S., & Ritongan, I. L. (2020). Konsep Dasar
Keperawatan. Sleman: CV Budi Utama.
Lestari, T. R. (2014). Harapan Atas Profesi Keperawatan Di Indonesia. Kajian,
51-67.
Ningsih, S. R. (2021). Sejarah perkembangan Keperawatan Di Indonesia. In D. A.
Setyawan, Konsep Dasar Keperawatan (pp. 19-28). Klaten: CV Tahta
Media Group.
Rijal, M., & Toatubun, F. A. (2018). Professionalitas dan Mutu Pembelajaran .
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Suryawan, P. A. (2020). Analisis Penggunaan Diagnosis Keperawatan Berbasis
SDKI Dan Nanda. Community of Publishing In Nursing (COPING), 8,
118-123.
Zuliani, Hariyanto, S., Maria, D., Tauran, I., Urifah, S., Sugiarto, A., et al. (2023).
Keperawatan Profesional. Yayasan Kita Menulis.