Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROFESI PERAWAT

• KELOMPOK 4
-Dea Febi Utari
-Danang Tyo F
- Cuci Amanah
-Aufa Danny Rahardjo
- Chika Alexandra

.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dankarunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ProfesiKeperawata
n” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan
dariteman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami
dapatmenyelesaikan makalah ini dengan baik.Dengan adanya makalah ini,
diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kami jugamengucapkan terimakasih kepada
semua pihak, atas bantuan serta dukungandan doa nya.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacamakalah ini dan dapat
mengetahui tentang profesi keperawatan. Kami mohonmaaf apabila makalah ini
mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam
tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan sarandari pembaca yang
sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini berman
faat bagi pembaca maupun kami.

.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Pengertian Profesi..........................................................3
2.2 Ciri-ciri profesi ....................................................................................... 6
2.3 Kriteria Profesi ....................................................................................... 7
2.4 Wilayah Kerja ........................................................................................ 8
2.5 Kode Etik ..............................................................................................8
BAB III KESIMPULAN ...............................................................................9
93.1 Kesimpulan ........................................................................................9
93.2 Saran ...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPendidikan keperawatan merupakan bagian dari
pendidikan kesehatansebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan
masyarakat, farmasi.

kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan merupakan


pendidikan profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan kaidah
ilmu dan profesi yang dilandaskan oleh akademik dan keprofesian.Orientasi
pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatankualitas tenaga
perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karnaitu maka
pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik
dan profesi.Sebenarnya pengembangan sistem pendidikan tinggi sangat
berperandalam pengembangan pelayanan keperawatan secara professional,
tekhnologikeperawatan serta pembinaan keprofesiaan, karena pendidikan
keperawatansebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan.Selain itu
sebagai institusi pendidikan tinggi, keperawatan harus mampumembina dan
menumbuhkan sikap dan tingkah laku professional sesuai dengantuntutan
profesi, memberi landasan pengetahuan yang kokoh baik kelompokilmu
keperawatan atau ilmu dasar atau penunjang asuhan keperawatan,membina
keterampilan professional yang mencakup keterampilan intelektual,tekhnikal
dan interpersonal serta membina landasan etik keperawatan sebagaidasar
dalam kehidupan keprofesian.

.
1.2 . Rumusan Masalah1.

Jelaskan pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat ?2.

Sebutkan ciri-ciri profesi ?3.

Jelaskan jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan ?4.

Jelaskan alasan perawat dijadikan sebagai profesi ?

1.3 Tujuan1.

Mengetahui dan memahami tentang “Profesi Keperawatan”


2.

Meningkatkan pemahaman tentang “Profesi Keperawatan”

3.Meningkatkan pemahaman tentang ciri-ciri


“Profesi Keperawatan”

.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ProfesiKeperawatan adalah bentuk pelayanan profesional


sebagai bagian integral pelayan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang
bersifat kompherensip, ditujukankepada individu, keluarga dan masyarakat
yang sehat maupun yang sakitmencakup hidup manusia untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal.Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan
yang membutuhkan badan ilmusebagai dasar untuk pengembangan teori yang
sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan
dan pelatihan yang cukup lama,serta memiliki kode etik dengan fokus utama
pada pelayanan.Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan
pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk
berpartisipasi aktifdalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya
mendapat pengakuandari masyarakat.Seseorang yang memiliki suatu profesi
tertentu,
disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk
suatu aktivitas
yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dar iamatir. Contohnya adalah
petinju profesionalmenerima bayaran untuk pertandingan tinju yang
dilakukannya, sementaraolahraga tinjusendiri umumnya tidak dianggap
sebagai suatu profesi.Menurut Muchtar Luthfi dari Universitas Riau (lihat
Mimbar,3, 1984:44),seseorang disebut memiliki profesi bila ia memenuhi 8
(delapan) kriteria danSelanjutnya ditambah 2 (dua) kriteria lainnya oleh Finn
(1953, lihat Miarso,1986:28-29) sebagai berikut:

Profesi harus mengandung keahlian

.
Artinya, suatu profesi itu mesti ditandai oleh suatu keahlian yang khusus
untuk profesi itu. keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain. keahlian itu
diperolehdengan cara mempelajarinya secara khusus; profesi bukan diwarisi.2.
Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu.Artinya,
profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktumaksudnya
dijalani dalam jangka yang panjang bahkan seumur hidup; bukan part-time,
melainkan full-time; bukan dilakukan sebagai pekerjaansambilan atau
pekerjaan sementara yang akan ditinggalkan bila ditemukan pekerjaan lain
yang dirasakan lebih menguntungkan.3. Profesi memiliki teori-teori yang baku
secara universal.Artinya, profesi itu dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal
umum, teorinyaterbuka. secara universal pegangannya itu diakui.4.Profesi
adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri.Maksudnya ialah profesi itu
merupakan alat dalam mengabdikan diri kepadamasyarakat, bukan untuk
kepentingan diri sendiri seperti untuk mengumpulkanuang atau mengejar
kedudukan.Apakah dengan demikian pemegang profesi tidak boleh menerima
uang. ataudilarang menduduki jabatan? Kiranya tidaklah demikian. Pemegang
profesi boleh menerima uang, kedudukan, tetapi hal itu hanyalah sebagai
penghargaanmasyarakat atau negara terhadap profesi. penghargaan itu layak
diterimanya,dan masyarakat memang wajar memberinya.5. Profesi harus
dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensiaplikasi.Kompetensi
dan kecakapan itu diperlukan untuk meyakinkan peran profesi ituterhadap
kliennya.Kecakapan diagnostik sudah jelas kelihatan pada profesi kedokteran.
akantetapi, kadang kala ada profesi yang kurang jelas kecakapan
diagnostiknya; initentu disebabkan oleh belum berkembangnya teori dalam
profesi itu.Kompetensi aplikatif adalah kewenangan menggunakan teori-teori
yang ada.

.
dalam keahliannya. Penggunaan itu harus didahului oleh diagnosis.
seseorangyang tidak mampu mendiagnosis tentu tidak berwenang melakukan
apa-apaterhadap kliennya.6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam
melakukan tugas profesinya.Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji atau
dinilai oleh rekan-rekanseprofesinya. tegasnya, tidak boleh semua orang
berbicara dalam semua bidangyang bukan keahliannya.7. Profesi mempunyai
kode etik, disebut kode etik profesi.Gunanya ialah untuk dijadikan pedoman
dalam melakukan tugas profesi. kodeetik itu tidak akan bermanfaat bila tidak
diakui oleh pemegang profesi dan jugaoleh masyarakat.8. Profesi harus
mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkanlayanan.Klien
disini maksudnya ialah pemakai jasa profesi. Pemakai profesi
kedokteranadalah orang sakit atau orang yang tidak ingin sakit. Klien guru
adalah murid.Klien tukang las adalah pemilik barang yang perlu dilas. demikian
selanjutnya.9. profesi memerlukan organisasi profesi yang kuat.Gunanya
adalah untuk keperluan meningkatkan mutu dan memperkuat profesiitu
sendiri.10. Profesi harus mengenali dengan jelas hubungannya dengan profesi
lain.Pengenalan ini terutama diperlukan karena ada kalanya suatu
garapanmelibatkan lebih dari satu profesi dan bahkan sebenarnya tidak ada
asfekkehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi saja. misalnya,
profesi pengobatan bersangutan erat dengan masalah-masalah
kemasyarakatan,ekonomi, agama bahkan politik.oleh karena itu dokter harus
juga mengetahuisangkutan profesinya dengan profesi lain tersebut.Dalam
Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia,karangan J.S. Badudu
(2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas,
dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat profesi,m
emiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan,
beroleh bayaran karena keahliannya itu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa profesionalisme memilikidua criteria pokok, yaitu keahlian dan
pendapatan (bayaran). Kedua hal itumerupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan. Artinya seseorang dapatdikatakan memiliki profesionalisme
manakala memiliki dua hal pokok tersebut,yaitu keahlian (kompetensi) yang
layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatanyang layak sesuai kebutuhan

hidupnya.

.
2.2 CIRI CIRI PROFESI

Dilihat dari definisi profesi, jelas bahwa profesi tidak sama dengan okupasi(
occupation
) meskipun keduanya sama

sama melakukan pekerjaan tertentu.Profesi mempunyai cirri

cirri sebagai berikut :1.

Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (


antalogi
), jelas wilayah kerja keilmuannya (
Epistomologi
), dan aplikasinya(
Axiologi
).2.

Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus



menerus, dan bertahap.3.

Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara lehalmelalui
perundang

undangan.4.

Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi(standar


pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan pareturan

peraturan tersebutdilakukan sendiri oleh warga profesi (
Winsley, 1964

.
.
.Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah
suatu profesi dalam bidang kesehatan, yaitu

1.Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai


dengankaidah ilmu dan keterampilan keperawatan profesi serta kode
etikkeperawatan2.

2. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan
demikian tenaga tersebut dapat
a.Bersikap profesi
b.Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional
c.Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan professional
d.Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan3.

3.Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai


dengankaidah-kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan
a.Sistem pelayanan / asuhan keperawatan
b.Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut
c.Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikankeperawatan
registrasi / legislasi.
d.Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarahsesuai
dengan pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan
keperawatan.

Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengankaidah


ilmu dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etikkeperawatan

Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yangmapan
demikian tenaga tersebut dapat
a)Bersikap profesi
b)Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional
c)Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan professional
d)Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan
e)Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS)

.
sesuai dengan kaidah-kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan.
Sistem pelayanan / asuhan keperawatan
b) Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut
c) Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan ,
pendidikankeperawatan registrasi / legislasi.
oleh Nersterlabsana secara terencana dengan pengembangan IPTEK dan dapat
dikembangkan untuk meningkatkan keperawatan

Persyaratan tersebut melekat dalam dasar keperawatan professional


dari perawatan yang diberikan tidak dapat diukur oleh waktu. Mata berseri
senyum yang berkembang, sentuhan yang lembut tidak membutuhkan waktu
yang ekstra, hal ini diperlihatkan dalam asuhan keperawatan. Kualitas penting
adalah sukar dipahami, barangkali tidak terlukiskan. Tetapi, bila Anda
bertemu perawat yang memiliki semuanya Anda akan mengetahui
2.3 Kriteria Profesi
a.Memberi pelayanan vital untuk kesejahteraan manusia
b.Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan secara
terusdikembangkan
c.Mempunyai ketelitian, intelektual dan diikuti dengan rasa tanggung jawab
d.Lulus dari pendidikan jenjang pendidikan tingg
e.Mandiri dalam penampilan aktifitas dan fungsi
f.Memiliki kode etik sebagai penuntun praktek
g.Mempunyai ikatan / organisasi / menyamai

2.4 Wilayah Kerja


1.Pembinaaan organisasi profesi.
2.Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi.
3.Pembinaan pelayanan profesi.
4.Pembinaan iptek.

2.5 Kode Etika.


a.Perawat dan klien
b.Perawat dan praktik
c.Perawat dan masyarakat
d.Perawat dan teman sejawat
e.Perawat dan profesi

BAB III

.
BAB
PENUTUP

3.1 KesimpulanBeberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi


menurur Schein EH (1962)
Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangunsuatu norma yang
sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat.
Hughes (1963)
mengungkapkan bahwa profesi merupakan mengetahui yanglebih baik tentang
sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik darikliennya tentang apa
yang terjadi pada kliennya. Dan
Wilensky(1964)
berpendapat bahwa profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu
pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar
bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan
karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama,
memilikikode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism)Profesi adalah
pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi,karena profesi memiliki
karakteristik sendiri yang membedakannya
dari pekerjaan lainnya yaitu Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuant
eoritis, Asosiasi professional, Pendidikan yang ekstensif, Ujian
kompetensi,Pelatihan institusional, lisensi, Otonomi kerja, kode etik, Mengatur
Diri,Layanan publik dan altruism, Status dan imbalan yang tinggi.Profesi
mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) yaitu: Pekerjaan
profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelaswilayah
garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan
keilmuan(epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya (axiology), Keahlian
profesidiperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang
terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education), Pekerjaan
profesi diatur oleh kodeetik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-
undangan, Peraturandan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
standar pendidikan
dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh
warga profesi.Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan
dimanadalam menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta
memilikiketerampilan yang jelas dalam keahliannya3.2 SaranDari kesimpulan
yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terusmeningkatkan
kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikankeperawatan yang
berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalandari keperawatan

.
internasional. Selain itu, sebagai calon perawat kita sebaiknyamempelajari
bagaimana sejarah perkembangan dunia keperawatan yang ada,sehingga kita
lebih mengenal bagaimana profesi keperawatan dan melalui halitu kita bisa
belajar menghargai profesi yang kita jalani

DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan
Profesional. Jakarta:Trans Info MediaPro-Health. 2009. Keperawatan Sebagai
Suatu ProfesDepkes RI (2002).
Perawat Profesional.http://www.freetechebooks.com.Diakses 28 Maret 2014
Pukul 14.00 WIBHidayat , A.Aziz Alimul . 2008. Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: salembamedikaSimamora, Roymond H. 2009.
Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta : EGC.Salam dan Salmon, Ferry. 2009.
Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta :Salemba.Ali, Zaidin,H.2001.Dasar-dasar keperawatan
professional.Jakarta: WidyaMedika.
Waode, Dhan. 2011

Anda mungkin juga menyukai