Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tania Mutiara Widyarini

NIM : 012011068
Prodi : Keperawatan A202
PENUGASAN

Peran dan aspek legal perawat dalam isu pengelolaan obat pada anak dan lanjut usia, serta
pengelolaan obat di Home Care.

Petunjuk:

 Sebelum mengerjakan, anda harus sudah selesai membaca seluruh artikel yang ada pada
LMS terkait dengan Topik ini.

 Jawablah pertanyaan dibawah ini seusai dengan soal yang diberikan.

 Jawaban Diketik dalam format MS Word, huruf Times New Roman, Font 12, Spasi 1.5.

 Seluruh jawaban di kumpulkan di LMS sebelum Rabu, 8 Desember 2021.

Pertanyaan:

1. Jelaskan peran perawat pada pengelolaan obat di Homecare (Mininal 250 kata -
Maks 400 kata).

= Perawat memiliki peran advokasi untuk bertanggung jawab dalam mempertahankan


keamanan pasien, mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi pasien dari kemungkinan
efek yang tidak diinginkan. Perawat dapat memberikan informasi tambahan untuk pasien
yang sedang berusaha memutuskan suatu masalah, memberikan pendidikan kesehatan yang
menunjang kesehatan pasien. Pengetahuan perawat harus baik dan memadai dalam penerapan
dan pelaksanaan pendidikan pada pasien dan keluarga di unit pelayanan home care.

Perawat sebagai pemberi pelayanan home care sebelum terjun dalam pemberian tindakan
hendaknya melakukan analisis terkait kehidupan lansia, dan lingkungan keluarga. Perawat
perlu memiliki strategi dalam menjalankan perawatan dengan tidak mengesampingkan aspek
interaksi sosial, kepercayaan, cara adaptasi dan mengikutsertakan lansia dalam perawatan.

Cara berinteraksi, partisipasi, kepercayaan dan adaptasi diwujudkan ketika perawat


memberikan pelayanan home care. Perawat harus mengajak partisipasi pasien dalam
mengambil keputusan, berbagi cerita sebagai upaya pendekatan dalam memberikan
pelayanan. Perawat harus memberikan layanan berpusat pada klien yaitu perawat bersedia
memberikan layanan yang tepat waktu, hubungan perawatan yang aman dan kontinuitas
perawatan.

Perawatan dapat dimulai dengan berbagi sejarah dan kisah para lanjut usia. Bercerita
memungkinkan individu untuk berbagi pengalaman masa lalu dan mengekspresikan budaya
mereka dan juga dapat digunakan sebagai teknik konseling yang membantu seseorang
menciptakan kembali makna yang di ceritakan pada saat konseling. Bercerita diterapkan tidak
hanya untuk para lanjut usia tetapi juga untuk para pemberi pelayanan homecare yang
memberikan perawatan. Selain itu, mendongeng secara positif mempengaruhi pembentukan
dan kualitas hubungan, yang merupakan inti dari perawatan.

Perawat harus memiliki sikap seperti tidak tergesa-gesa, dan attitude yang baik. Perawat
penting untuk memberi ruang dan motivasi kepada lansia untuk menyuarakan keprihatinan
mereka, kebutuhan akan perhatian dan untuk didengarkan, perawat homecare memberi waktu
khusus untuk merespon keluhan para lansia.

Perawat perlu mempertahankan komunikasi, waktu pemberian perawatan, perawat perlu


membangun hubungan terapeutik, dan menjamin kemanaan pasien. Perawat dalam
melakukan perawatan harusnya menganggap lanjut usia sebagai sesama manusia. Dalam
hambatan komunikasi perawat harus siap ketika terjadi perbedaan pandangan perawatan
kesehatan antara perawat dnegan lanjut usia.

2. Jelaskan Prinsip-prinsip pemberian obat pada Lansia yang harus diperhatikan


oleh perawat (Mininal 250 kata - Maks 400 kata).

= Sebagian besar lansia mendapatkan obat dari tempat yang tepat, yaitu apotek dan
puskesmas/klinik. Untuk penerimaan informasi obat, sebagian besar lansia telah menerima
informasi dengan jelas dari apoteker ataupun dokter. Penebusan obat atau pembelian obat
untuk lansia di sebagian besar dilakukan oleh lansia sendiri karena obat tersebut diperoleh di
puskesmas dalam waktu yang rutin. Hal ini menjadi perhatian bahwa sebaiknya saat lansia
menerima obat pihak keluarga juga turut mendampingi agar informasi yang diterima dari
apoteker maupun dokter dapat tersampaikan secara sepenuhnya. Perawat juga harus
memperhatikan bahwa obat yang dikonsumsi oleh lansia harus lah dari apa yang sudah
diresepkan oleh dokter.
Lansia memahami cara penggunaan obat serta memperhatikan tanggal kadaluwarsa obat.
Pasien lansia yang memahami hal ini tidak terlepas dari pemberian informasi saat konseling
mengenai obat yang dikonsumsi. Perawat perlu memberikan informasi mengenai cara
penggunaan dan tanggal kadaluwarsa dari obat.

Perawat juga perlu mengajak pastisipasi dari anggota keluarga lansia untuk mengingatkan
atau menyiapkan obat, Jumlah obat, dan waktu yang tepat dalam mengonsumsi obat yang
harus diminum oleh lansia. Peran keluarga dalam mengingatkan atau menyiapkan obat sangat
berperan dalam meningkatkan kepatuhan pasien lansia sebagai support system. Selanjutnya
perawat juga harus memperhatikan tempat penyimpanan obat, perawat memberikan
penjelasan bahwa udara yang lembab adalah salah satu yang dapat menyebabkan obat rusak,
untuk itu obat harus ditempatkan ditempat yang baik dan aman.

Perawat juga harus memperhatikan cara pembuangan obat ketika obat tersebut sudah habis
atau masih ada tetapi sudah kadaluwarsa, cara nya perawat menjelaskan bahwa obat tablet
seharusnya dihancurkan terlebih dahulu sebelum dibuang jika obat tersebut masih sisa tetapi
sudah kadaluwarsa.

Untuk perawat juga memberikan edukasi kepada pasien mengenai DAGUSIBU, sehingga
masyarakat lebih mengetahui tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan
membuang obat dengan baik dan benar.

3. Jelaskan peran perawat pada pengelolaan Obat pada Pasien Anak (Mininal 250
kata - Maks 400 kata).

= Perawat harus mampu membangun kepercayaan pada anak. Diperlukan kepekaan serta
kemampuan dalam menilai.Kemampuan dan kemauan anak dalam menceritakan keadaannya
sangatlah berbeda-beda,tidak semua anak sama dalam menyampaikan keluhannya. Jika
perawat akan melanjut ke pemeriksaan fisik pada anak, perawat harus melakukan observasi
dengan tingkat kepekaan yang tinggi, karena jika perawat tidak melakukan observasi dengan
benar dan baik, maka perawat akan kmengalami kesulitan.

Sebagai perawat haruslah mampu melihat situasi dan kondisi tersebut, oleh sebab itu sebelum
melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan lainnya pada anak, haruslah terlebih dahulu
melakukan observasi pada anak tersebut, agar anak tersebut tidak merasa tertekan dan tidak
nyaman jika melakukan pemeriksaan. Perawat juga harus mampu mengerti prinsip seorang
anak, dimana prinsip tersebut adalah :
1. Anak bukanlah miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik.
2. Anak adalah sebagai individu yang mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangannya
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajad kesehatan
4. Tujuan keperawatan anak adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang
sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual dalam
konteks keluarga dan masyarakat.

Ada juga beberpa peran perawat anak yaitu:

1. Sebagai pendidik
Sebagai perawat haruslah mampu memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan
pada anak.
2. Sebagai Konselor
Perawat harus mampu memberikan konseling pada anak dan keluarga sesuai dengan
kebutuhan mereka.
3. Melakukan koordinasi dan kolaborasi
Perawat melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk
tujuan terlaksananya asuhan yang holistic dan komperhensif
4. Sebagai pembuat keputusan etik
5. Sebagai peneliti Perawat harus mampu meneliti anak apa yang dia inginkan dan apa
yang anak butuhkan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya

Dalam melakukan konsep dan proses keperawatan pada anak haruslah lebih sabar dan jujur.
Karena jika ingin mendapatkan kepercayaan anak kita sebagai perawat harus mampu
mengambil kepercayaannya dan juga kita harus betul betul melakukan observasi pada anak
secara benar dan peka, agar untuk tindakan yang kita lakukan sang anak akan merasa nyaman
dan tenang. Dan perawat harus melakukan prinsip anak dan juga bisa menjadi peran perawat
yang baik dan benar.

4. Terkait dengan isu-isu pengelolaan Obat anak (Artikel 4), berikan pendapat
anda apa saja prinsip yang harus dilakukan oleh perawat saat memberikan obat
pada anak. (Minimal 300 kata – Maks 400 kata).
= 1. Benar Pasien

Klien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas klien dan meminta klien
menyebutkan namanya sendiri. Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa
dengan melihat di papan identitas di tempat tidur, atau kompare dengan gelang identitas
pasien, jika anak belum bisa menjawab maka dapat ditanyakan langsung kepada keluarga
yang mendapinginya.

2. Benar Obat

Untuk menghindari kesalahan, sebelum memberi obat kepada pasien, label obat harus dibaca
tiga kali:

(1) pada saat melihat botol atau kemasan obat

(2) sebelum menuang/ mengisap obat dan

(3) setelah menuang/mengisap

Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi.

3. Benar Dosis

Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosis obat nya. Jika ragu, perawat harus
berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker, sebelum dilanjutkan ke
pasien.S ebelum menghitung dosis obat, perawat harus mempunyai dasar pengetahuan
mengenai rasio dan proporsi. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa
oleh perawat lain. Perawat harus teliti dalam menghitung dosis obat dengan benar dengan
mempertimbangkan BB klien.

4. Benar Waktu Pemberian


Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan pemberian obat ,
misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat akan tertera waktu
pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah obat diberikan sebelum atau
sesudah makan. Dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu/produk
susu karena kandungan kalsium dalam susu/produk susu dapat membentuk senyawa
kompleks dengan molekul obat sebelum obat tersebut diserap. Ada obat yang harus diminum
setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam
mefenamat.

5. Benar Rute/Cara Pemberian Obat


Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan periksa pada label cara
pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut) sublingual (dibawah lidah), inhalasi (semprot
aerosol), parenteral, topikal, dan rektal.

6. Benar Kadaluarsa Obat


Harus diperhatikan expire date atau masa kadaluarsa obat yang akan diberikan. Biasanya
pada label botol obat tertera kapan obat tersebut kadaluarsa. Perhatikan perubahan warna
(dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/bentuknya rusak

7. Benar Dokumentasi
Setelah selesai memberikan obat, perawat harus mendokumentasikan dosis, rute, waktu dan
oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya atau obat itu tidak dapat
diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai