Anda di halaman 1dari 21

PERI-DEATH

NURSING
DUTA 1 TIK 8
DEFINISI PERI-DEATH
NURSING
yaitu asuhan keperawatan holistik yang intensif pada jam-jam
terakhir kehidupan, yang secara spesifik mencakup gejala dan
pengalaman tepat sebelum kematian itu terjadi dan perawatan
setelah kematian.

(Matzo, 2019)
TUJUAN PERI-DEATH NURSING

yaitu untuk menghubungkan peran perawat selama periode


sebelum kematian dan menyampaikan pengetahuan yang harus
disampaikan perawat untuk membantu memfasilitasi kematian
yang baik.
GEJALA PERI DEATH
1. Pain
Intervensi keperawatan berfokus pada :
- menilai tingkat nyeri
- meyakinkan pasien dan keluarga dan pasien tentang
kenyamanan
- Mendorong agar pasien memberitahu jika terjadi nyeri

2. Anoreksia / dehidrasi
Intervensi keperawatan berfokus pada :
 Mengurangi kekeringan mulut, mencegah luka, masalah
gigi, infeksi dan rasa tidak nyaman
 Memberi pembersih dan pelembab mulut yang tepat

(Metzo, 2010)
3. Kelemahan dan kelelahan
Intervensi keperawatan berfokus pada :
 Perawat harus sering-sering mengubah posisi pasien

4. Dipsnea
Intervensi keperawatan berfokus pada :
 Mengatur posisi dengan mengangkat kepala
 Berkolaborasi pemberian morfin mg
 Memberikan oksigen
 Kipas angin sepoi- sepoi kewajah

5. Kegagalan multisistem
Intervensi keperawatan berfokus pada :
 Memasukan kateter kemih
 Mengganti tempat tidur

(Metzo, 2010)
6. Terminal delirium
Intervensi keperawatan berfokus pada :
 Obat anti cemas bendzodiapines (lorazepam, diazepam, alprazolam dan neuroleptics (haldol)
 Menjaga lingkungan yg tenang
 Kenyamanan spiritual
 Dukungan emosional
 Nasehati keluarga untuk terus berbicara dan menenangkan pasien
 Pijatan pada lengan, dahi, dan punggung
 Meredupkan cahaya

7. Affirming Life and Maintaining Hope


Intervensi keperawatan berfokus pada :
 Membantu pasien untuk merasa hidup sampai ia meninggal dan mendorong pasien untuk berharap.
 Mendorong harapan pasien, menawarkan rutinitas,makanan dan kegiatan yg disukai pasien

(Matzo, 2010)
Tanda sebelum Kematian berdasarkan waktu
7+ Hari Sebelum Kematian

● Edema perifer
● Delirium
● Disfagia makanan padat
● Kemampuan berbicara menurun
● Ekstremitas dingin
4-6 Hari Sebelum Kematian

● TTV tidak normal


● Tingkat kesadaran menurun
● Disfagia cairan
2-3 Hari Sebelum Kematian

● PPS 20% atau kurang


● Sianosis perifer
● Respon terhadap rangsangan visual menurun
● Lipatan nasolabial terkulai
● Hiperekstensi leher
● Pernapasan cheyne-stokes
● Pupil tidak reaktif
● Respon terhadap rangsangan verbal menurun
Kurang dari 2 Hari Sebelum Kematian

● Suara sekarat
● Apnea
● Respirasi dengan gerakan mandibula
● Output urin menurun
● Menurunnya denyut arteri radial
● Ketidakmampuan untuk menutup kelopak mata
● Suara mendengus pada pita suara
● Demam
www.vitas.com
DEFINISI KEMATIAN

Kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan dapat


terjadi kapan saja, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada
seseorang

(wijaya dan safitri, 2015)


TANDA-TANDA KEMATIAN
● Berhentinya detak jantung dan pernafasan
● Keluarnya usus dan kandung kemih
● Kelopak mata sedikit terbuka dan tidak berkedip
● Mata berkaca-kaca
● Pupil tetap dan melebar
● Penurunan suhu tubuh
● Warna tubuh memucat seperti lilin
● Rahang mengendur dan sedikit terbuka
● Tidak ada respon dari pasien
(Matzo, 2019)
KEMATIAN BIOLOGI DAN KEMATIAN KLINIS
Kematian klinis adalah henti nafas ( tidak ada gerak nafas spontan) di tambah henti
sirkulasi (jantung) total dengan semua aktivitas otak berhenti, tetapi idak ada ireversibel.
Pada masa dini kematian inilah permulaan resusitasi dapat di ikuti dengan pemulihan
semua fungsi system organ vital termasuk fungsi otak normal, asalkan di beri terapi
optimal

Mati klinis di tandai dengan berhentinya pernapasan dan detak jantung, pada mati
klinis impuls dari otak memudar dan pancaindra tidak lagi breaksi
Con…

Kematian biologi adalah proses nekrotisasi semuua jaringan, dimulai dengan


neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1 jam tanpa sirkulasi, diikuti
oleh jantung, gnjal paru dan hati yang menjadi nekrotik selama bebrapa jam atau
hari.

Mati biologi dapat di tandai dengn miliaran sel-sel tubuh mati karena tidak ada
regenarasi sel.
BUDAYA

berhubungan dengan budaya-budaya yang berbeda


setiap individunya terkait dengan saat-saat
sebelum kematian dan setelah kematian.
PERAWATAN JENAZAH
● Pengertian
Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan
termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke
kamar jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik klien.

● Indikasi
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. Jika
pasien meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan
jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy

● Tujuan
1) Penghormatan terhadap jenazah
2) Menjalankan kewajiban hukum fardlu ‘ain. (muslim)
3) Jenazah dalam keadaan bersih
Kelengkapan sarana

Sarana medis Sarana Non Medis


● Kasa/Verban secukupnya ● Pengganjal dagu
● Sarung tangan bersih ● Label identifikasi
● Kapas secukupnya ● Tas plastic untuktempat barang-barang klien
● Plastik jenazah/pembungkus ● Air dalam baskom
jenazah ● Sabun
● Plester penahan untuk menutup ● Handuk
luka (bila ada luka) ● Selimut mandi
● Bengkok 1 buah ● Kain kafan
● Troli ● Daftar barang berharga
● Sisir
● Baju bersih
● Peralatan ganti balut (jika diperlukan)
Prosedur Tetap Pelayanan
 Mempersiapkan alat dan bahan
 Meyingsingkan lengan baju seragam yang panjang di atas siku.
 Melepaskan cincin, jam tangan dan gelang.
 Memakai sarung tangan

Perawatan Jenazah
 Siapkan alat yang diperlukan dan bawa kedalam ruangan
 Atur lingkungan sekitar tempat tidur.
 Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan kerja dan atur dalam posisi datar.
 Tempatkan tubuh dalam posisi supinasi
 Tutup mata, dapat menggunakan kapas yang secara perlahan ditutupkan pada kelopak mata
dan plester jika mata tidak tertutup
 Luruskan badan, dengan lengan menyilang tubuh pada pergelangan tangan dan menyilang
abdomen. Atau telapak tangan menghadap kebawah.
 Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut.
 Lepaskan perhiasan dan barang berharga dihadapan keluarga.
 Jaga keamanan barang berharga klien
 Jangan meninggalkan barang berharga.
 Bersihkan badan. Dengan menggunakan air bersih.
 Rapikan rambut dengan sisir rambut.
 Rawat drainage dan tube yang lain.
 Ganti balutan bila ada balutan.
 Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan pada keluarga.
 Beri label identifikasi pada jenazah.
 Letakan jenazah pada kain kafan sesuai dengan peraturan RS.
 Beri label pada bagian luar.
 Pindahkan jenazah ke kamar jenazah
 Bereskan dan bersihkan kamar pasien
 Dokumentasikan prosedur

Hal yang diperhatikan :


 Berikan barang-barang milik klien pada keluarga klien atau bawa barang tersebut kekamar
jenazah.
 Berikan support emosional kepada keluarga yang ditinggalkan dan teman dan kepada klien
lain yang sekamar.
 Mengangkat jenazah dilakukan secara perlahan untuk mencegah lecet dan kerusakan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Matzo, sherman, palliative care nursing, fifth edition, 2019
2. (wijaya dan safitri, 2015)
THANK YOU!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai