Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 2 : KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA ANAK

Laporan Pendahuluan
1. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi pemberian cairan intravena pada anak?
Indikasi pemberian cairan intravena :
 Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah
terbatas.
 Pemberian kantong darah dan produk darah.
 Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).
 Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada
operasi besardengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk
persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
 Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah
kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.

Kontraindikasi pemberian cairan intravena :


 Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
 Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis
(cuci darah).
 Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).

2. Sebutkan jenis-jenis cairan infuse yang pada umumnya di berikan pada pasien anak dan
jelaskan indikasinya?
KA-EN 4A
Indikasi :
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
 Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

KA-EN 4B
Indikasi :
 Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
 Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
KA-EN 1B
Indikasi:
 Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada
kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
 < 24 jam pasca operasi
 Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
 Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100
ml/jam

3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian cairan parenteral pada pasien anak!
- Perhitungan kebutuhan cairan anak
- Usia dan BB anak
- Penilaian Derajat Dehidrasi (dinyatakan dalam persentase kehilangan berat badan)
- Pendekatan saat proses pemberian cairan parenteral
- Pengawasan (Monitoring) dilakukan secara ketat pada anak untuk menghindari
terjadinya kelebihan/kekurangan cairan

4. Tulis rumus penghitungan tetesan infuse!


Rumus perhitungan cairan infus :
Jumlah tetesan per menit = (Jumlah kebutuhan cairan X factor tetes (anak : 60)) / waktu
(mnt)

5. Jelaskan pengertian dan tujuan dilakukan pemantauan keseimbangan cairan &


elektrolit?

Pemantauan keseimbangan cairan & eletrolit adalah suatu proses observasi yang
dilakukan pada status cairan anak yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi
keseimbangan cairan pada anak.

6. Tulis rumus penghitungan balance cairan pada pasien anak berikut jika terjadi
peningkatan suhu tubuh?

Perhitungan cairan rumatan :


10 kg pertama : 100ml/kg BB
10 kg selanjutnya : +50 ml/kg BB (untuk setiap kelebihan dari 10 kg)
> 20 kg : +20 ml/kg BB (untuk setiap kelebihan dari 20 kg)
Jika terjadi peningkatan suhu tubuh rumus perhitungan :
Setiap kenaikan suhu tubuh 1oC + 12 % kebutuhan cairan

7. Apa yg di maksud dengan Insensible Water Loss (IWL), tuliskan rumus penghitungan
IWL pada anak?

IWL (Insensible water loss) yaitu kehilangan cairan yang menguap melalui paru paru
dan kulit. Rumus untuk menghitung IWL pada anak yaitu : IWL : (30-Usia anak dalam
tahun) x Berat badan/kg

8. Sebutkan tanda-tanda klinis pada pasien anak jika mengalami gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit (kurang dari kebutuhan dan lebih dari kebutuhan)!

Tanda klinis anak kekurangan cairan dan elektrolit tubuh :

 Mengeringnya lidah dan mulut


 Ketiadaan air mata saat menangis
 Mata dan pipi yang terlihat cekung ke dalam
 Mengeringnya kulit
 Pusing, perasaan goyang, tidak stabil, atau yang sering disebut dengan
sempoyonganPerasaan mudah lelah dan mengantuk

Tanda klinis anak kelebihan cairan dan elektrolit tubuh :

 Sesak nafas,
 Edema badan
 peningkatan tekanan vena jugular,
 edema paru
 Hingga gagal jantung

9. Sebutkan kondisi atau penyakit yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan


cairan dan elektrolit!

Diare, Penyakit Gagal Ginjal Akut, Penyakit Addison, Demam Berdarah Dengue, dan
Luka Bakar.
10. Identifikasi terkait jurnal atraumatic care!

Jurnal : Hubungan penerapan atraumatic care oleh perawat dengan stres orang tua
selama hospitalisasi bayi.
Tahun : 2018
Penulis : Fivin Maria Ulfa, Eka Oktavianto, Ririn Zuleha (RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta)
Penerbit : Health Sciences and Pharmacy Journal ISSN: 2599-2015 (Online) Vol. 2, No.
3, Desember 2018, pp. 82-88
Isi Jurnal : Banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan diterapkanya atraumatic care.
Menurut Kyle & Carman, perawatan anak yang menerapkan atraumaticcaredengan
meminimalkan perpisahan dengan orang tua akan memberikan manfaat antara lain:
menurunkan kecemasan anak dan orangtua, anak lebih tenang dan penanganan nyeri
meningkat, kepercayaan diri keluarga dan kemampuan penyelesaianmasalah meningkat,
komunikasi antara tim kesehatandan keluarga meningkat, kepuasan keluarga
meningkatpenurunan biaya perawatan serta waktu pemulihan menjadi lebih pendek.
Manfaat tersebut muncul karena konsep positif yang terkandung dalam atraumatic care
Studi kasus
Seorang anak perempuan usia 1 tahun di rawat di RS X dengan diagnose medis Dengue Syok
Syndrome. Pasien memiliki TB: 74 cm dan BB : 12 kg. Dari data pengkajian di dapatkan
informasi sebagai berikut: terpasang IVFD N5 + Kcl (10) 27ml/jam (648 ml/24 jam) dan urine
50 ml dalam 6 jam. Hasil pemeriksaan elektrolit : Na: 134, K: 3.0, Cl: 102.7 mEq/L.

1. Berdasarkan berat badan, hitung kebutuhan cairan dalam kondisi normal pada pasien tsb di
atas!
BB : 12 Kg
Rumus : 10 kg pertama = 100 x 10 = 1000 ml/kg BB
2 kg selanjutnya = 50 x 2 = 100 ml/kg BB
Total kebutuhan rumatan : 1100 ml/kg BB
2. Hitung balance cairan dalam 6 jam dan simpulkan apakah terjadi kekurangan atau kelebihan
cairan?
Input : IVFD = 27 ml/jam = 162 ml/6 jam
Output : Urin : 50 ml/6 jam
IWL : (30 – 1) x 12 = 348
Balance Cairan = Input – Output
= 162 - (348+50) = 162 – 398 = -236 (Kekurangan Cairan)

3. Hitung diuresis pasien dan simpulkan hasilnya!


Diuresis = jumlah urine output/bb/24 jam
= 50 ml / 6 jam = 200 ml/24 jam
Hasilnya : Pasien banyak kehilangan cairan

4. Identifikasi data pengkajian tambahan untuk mengangkat diagnose gangguan keseimbangan


cairan dan elektrolit!
Data tambahan :
- Keadaan turgor kulit
- Tanda-tanda vital (TD, Nadi, RR, Suhu Badan)
- Riwayat muntah
- Asupan minum/cairan tambahan lainnya
- Konjungtiva

5. Identifikasi hasil lab penunjang lainnya yang sebaiknya diidentifikasi?


Hasil lab lainnya yang sebaiknya diidentifikasi adalah :
- Pemeriksaan Elektrolit lainnya
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan fungsi ginjal

Anda mungkin juga menyukai