Laporan Pendahuluan
1. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi pemberian cairan intravena pada anak?
Indikasi pemberian cairan intravena :
Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah
terbatas.
Pemberian kantong darah dan produk darah.
Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).
Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada
operasi besardengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk
persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah
kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
2. Sebutkan jenis-jenis cairan infuse yang pada umumnya di berikan pada pasien anak dan
jelaskan indikasinya?
KA-EN 4A
Indikasi :
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
KA-EN 4B
Indikasi :
Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
KA-EN 1B
Indikasi:
Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada
kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
< 24 jam pasca operasi
Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100
ml/jam
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian cairan parenteral pada pasien anak!
- Perhitungan kebutuhan cairan anak
- Usia dan BB anak
- Penilaian Derajat Dehidrasi (dinyatakan dalam persentase kehilangan berat badan)
- Pendekatan saat proses pemberian cairan parenteral
- Pengawasan (Monitoring) dilakukan secara ketat pada anak untuk menghindari
terjadinya kelebihan/kekurangan cairan
Pemantauan keseimbangan cairan & eletrolit adalah suatu proses observasi yang
dilakukan pada status cairan anak yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi
keseimbangan cairan pada anak.
6. Tulis rumus penghitungan balance cairan pada pasien anak berikut jika terjadi
peningkatan suhu tubuh?
7. Apa yg di maksud dengan Insensible Water Loss (IWL), tuliskan rumus penghitungan
IWL pada anak?
IWL (Insensible water loss) yaitu kehilangan cairan yang menguap melalui paru paru
dan kulit. Rumus untuk menghitung IWL pada anak yaitu : IWL : (30-Usia anak dalam
tahun) x Berat badan/kg
8. Sebutkan tanda-tanda klinis pada pasien anak jika mengalami gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit (kurang dari kebutuhan dan lebih dari kebutuhan)!
Sesak nafas,
Edema badan
peningkatan tekanan vena jugular,
edema paru
Hingga gagal jantung
Diare, Penyakit Gagal Ginjal Akut, Penyakit Addison, Demam Berdarah Dengue, dan
Luka Bakar.
10. Identifikasi terkait jurnal atraumatic care!
Jurnal : Hubungan penerapan atraumatic care oleh perawat dengan stres orang tua
selama hospitalisasi bayi.
Tahun : 2018
Penulis : Fivin Maria Ulfa, Eka Oktavianto, Ririn Zuleha (RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta)
Penerbit : Health Sciences and Pharmacy Journal ISSN: 2599-2015 (Online) Vol. 2, No.
3, Desember 2018, pp. 82-88
Isi Jurnal : Banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan diterapkanya atraumatic care.
Menurut Kyle & Carman, perawatan anak yang menerapkan atraumaticcaredengan
meminimalkan perpisahan dengan orang tua akan memberikan manfaat antara lain:
menurunkan kecemasan anak dan orangtua, anak lebih tenang dan penanganan nyeri
meningkat, kepercayaan diri keluarga dan kemampuan penyelesaianmasalah meningkat,
komunikasi antara tim kesehatandan keluarga meningkat, kepuasan keluarga
meningkatpenurunan biaya perawatan serta waktu pemulihan menjadi lebih pendek.
Manfaat tersebut muncul karena konsep positif yang terkandung dalam atraumatic care
Studi kasus
Seorang anak perempuan usia 1 tahun di rawat di RS X dengan diagnose medis Dengue Syok
Syndrome. Pasien memiliki TB: 74 cm dan BB : 12 kg. Dari data pengkajian di dapatkan
informasi sebagai berikut: terpasang IVFD N5 + Kcl (10) 27ml/jam (648 ml/24 jam) dan urine
50 ml dalam 6 jam. Hasil pemeriksaan elektrolit : Na: 134, K: 3.0, Cl: 102.7 mEq/L.
1. Berdasarkan berat badan, hitung kebutuhan cairan dalam kondisi normal pada pasien tsb di
atas!
BB : 12 Kg
Rumus : 10 kg pertama = 100 x 10 = 1000 ml/kg BB
2 kg selanjutnya = 50 x 2 = 100 ml/kg BB
Total kebutuhan rumatan : 1100 ml/kg BB
2. Hitung balance cairan dalam 6 jam dan simpulkan apakah terjadi kekurangan atau kelebihan
cairan?
Input : IVFD = 27 ml/jam = 162 ml/6 jam
Output : Urin : 50 ml/6 jam
IWL : (30 – 1) x 12 = 348
Balance Cairan = Input – Output
= 162 - (348+50) = 162 – 398 = -236 (Kekurangan Cairan)