Anda di halaman 1dari 14

Nama : Tania Mutiara Widyarini

NIM : 012011068
Prodi : Keperawatan A’20

Askep kehamilan

Jawablah pertanyaan berikut ini

1.    Ibu hamil pada trimester 1 bertanya prosedur apa sajakah yang harus dilakukan untuk
menentukan seorang perempuan hamil atau tidak. Berikan penjelasan kepada ibu hamil
tersebut.

=  Test pack sering digunakan untuk memastikan kehamilan secara mandiri karena mudah
dan akurat. Alat ini bekerja dengan mendeteksi kadar beta-hCG (human chorionic
gonadotropin) dalam darah. Jika digunakan dengan benar, akurasinya bisa mencapai 97
hingga 99 persen. Beta-hCG adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel pembentuk plasenta.
Hormon ini sudah bisa dideteksi pada usia kehamilan 4 minggu atau tidak mengalami
menstruasi setelah lewat waktunya. Penggunaan test pack pada periode ini biasanya
memberikan hasil positif. Meski cukup akurat, hasil positif pada test pack tidak dapat
dijadikan sebagai satu-satunya penentu kehamilan. Ibu yang baru hamil tetap perlu menjalani
pemeriksaan kandungan untuk pertama kali guna memastikan kehamilan benar terjadi

2.    Wilma datang kepada perawat pada tanggal 28 September 2016. Wilma mengatakan ia
mengalami terlambat menstruasi, Wilma mengatakan bahwa kehamilan saat ini merupakan
anaknya yang ke 3, saat ini ia memiliki dua orang anak laki-laki yang sehat dirumah. Setelah
dilakukan pengkajian lebih lanjut didapatkan data bahwa Wilma pernah keguguran 2 kali dan
pernah mengalami still birth 1 kali. Wilma terakhir menstruasi pada tanggal 31 Maret 2016 

a.    Jika Wilma hamil, tentukanlah status obstetriknya!

= G6 P2 A2 SB1

b.    Tentukan istilah yang paling cocok dengan status obstetric Wilma!


= Grande Multi Gravida

c.    Berapa usia kehamilan Wilma saat ini?

Tanggal periksa kandungan tanggal 28 september 2016

HPHT Wilma adalah tanggal 31 maret 2016

Usia gestasi/usia kehamilan, tanggal periksa 28 09 2016

31 3 2016---------
4----------------4
5----------------4
----------------------1 setiap 3 bln
6----------------4
7----------------4
8----------------4
-----------------------1 setiap 3 bln
28 09 2016 -------4
Jadi, usia kehamilan Wilma adalah 26 minggu.

d.    Kapan Wilma akan melahirkan?

(Rumus Naegele)

= Apabila HPHT terjadi pada bulan yang tidak bisa dikurangi 3 yaitu Januari-Maret, maka
bulan haid terakhir ditambahkan 9 dan tahunnya tetap.

Misalnya: HPTP Wilma adalah tanggal 31 Maret 2016, maka:

(31 + 7), (3+9), (2016) = 38, 12, 2016 8, 01, 2017

Atau dengan kata lain, HPL Wilma adalah tanggal 8 Januari 2017

e.    Kapan Wilma harus memeriksakan kembali kandungannya

= Melalui siaran persnya, WHO menganjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan setidaknya 8 kali.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
• Usia kehamilan 4-28 mgg-----4 minggu sekali
• Usia kehamilan 28-36 mgg-----2 minggu sekali
• Usia kehamilan 36-lahir -------- 1 minggu sekali

Pada kasus Wilma ia berada pada trimester kehamilan ke 1 maka ia akan kembali memeriksa
kandungannya 4 minggu kemudian dari tanggal 28 september 2016. Yaitu kurang lebih
Wilma akan kembali memeriksa kandungannya lagi pada tanggal 26 oktober 2016.

f.     Apa saran anda untuk kehamilan Wilma saat ini?

Saya akan menganjurkan kepada Ibu Wilma untuk :

1. Menjalani pemeriksaan kandungan sesuai jadwal

Bumil disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kandungan secara berkala. Hal


ini penting dilakukan agar dokter dapat memantau kondisi janin serta kesehatan
Bumil. Melalui pemeriksaan kandungan rutin, dokter juga dapat melakukan
penanganan sedini mungkin, jika terdapat masalah tertentu pada janin atau kondisi
kesehatan Bumil.

2. Mencukupi kebutuhan cairan

Saat hamil, tubuh akan membutuhkan lebih banyak cairan. Untuk memenuhi
kebutuhan cairan tubuh, Bumil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 8–10 gelas
air putih per hari. Kebutuhan cairan tersebut penting untuk dipenuhi agar Bumil tidak
mengalami dehidrasi.

3. Mencukupi waktu istirahat

Bumil butuh tidur lebih awal dan penuhi waktu tidur setidaknya 8 jam setiap
malamnya. Jika memungkinkan, Bumil bisa meluangkan waktu sejenak untuk tidur
siang guna mengembalikan energi dan tidak mudah lelah saat beraktivitas.
4. Berolahraga secara rutin

Olahraga secara teratur dapat membuat Bumil merasa nyaman dan lebih mudah
menyesuaikan diri dengan penambahan berat badan selama hamil. Bumil bisa
mencoba mengikuti kelas senam hamil atau yoga untuk ibu hamil. Namun, sebaiknya
konsultasikan ke dokter terkait pilihan olahraga di saat hamil yang aman.

5. Protein Tak Kalah Penting

Protein adalah makanan yang tidak boleh ketinggalan. Protein punya peranan penting
dalam membantu proses pembentukan jaringan tubuh pada ibu dan bayi selama masa
kehamilan. Tidak hanya itu, protein bisa membantu ibu untuk meningkatkan daya
tahan tubuh, sehingga bumil tidak mudah mengalami sakit. Mulai dari daging tanpa
lemak, ikan, telur, dan unggas.

6. Harus Mengandung Zat Besi

Makanan ibu hamil juga perlu memiliki kandungan zat besi di dalamnya. Alasannya
jelas, makanan kaya zat besi bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia. Selain itu,
zat besi juga bermanfaat untuk membawa darah yang kaya akan oksigen pada bayi di
dalam kandungan. Awas, kekurangan zat besi juga bisa berdampak negatif pada IQ
anak kelak. Ringkas kata, selain asam folat, zat besi termasuk yang berperan penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan otak janin.

Ibu bisa kok mendapatkan asupan zat besi dari daging sapi dan unggas, telur,
makanan laut (hati-hati terhadap makanan mentah, dan yang banyak mengandung
merkuri), tahu, biji-bijian, kacang-kacangan, bayam, hingga telur.

7. Makanan Kaya Serat

Serat merupakan nutrisi atau makanan yang tak kalah pentingnya. Serat bisa
membantu ibu untuk mengontrol kenaikan berat badan dan mencegah preeklamsia.
Menurut para pakar di American Diabetes Association, serat bisa membantu untuk
menurunkan risiko diabetes gestasional. Keistimewaan serat bukan cuma merangsang
perkembangan janin saja. Nutrisi ini juga bisa membantu mencegah bumil mengalami
konstipasi alias masalah buang air besar. Makanan kaya serat contohnya mulai dari
buah segar, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga, sayur-sayuran yang dimasak.
8. Susu atau Produk Olahan Susu

Susu atau produk olahannya kaya beragam nutrisi yang dibutuhkan ibu pada saat
masa kehamilan. Contohnya protein, vitamin D, iodium asam folat, hingga kalsium.
Kalsium ini baik untuk ibu dan pertumbuhan tulang janin.

Selain nutrisinya harus memenuhi kebutuhan bumil, pastikan memilih susu yang
melewati proses pasteurisasi. Susu yang belum dipasteurisasi, contohnya susu mentah
dari sapi, bisa mengandung bakteri berbahaya. Selain susu, ibu juga bisa mendapatkan
nutrisi-nutrisi di atas dari keju atau yoghurt.

9. Perhatikan Asupan Karbohidrat

Ibu hamil juga membutuhkan karbohidrat selama menjalani kehamilan. Karbohidrat


kompleks menjadi nutrisi yang dapat membantu ibu menjaga kesehatan pencernaan
selama kehamilan. Mengonsumsi karbohidrat selama kehamilan juga baik untuk
memenuhi kebutuhan energi janin yang sedang berkembang. Ada banyak jenis
makanan untuk ibu hamil yang mengandung karbohidrat. Mulai dari buah seperti
pisang, sayur seperti brokoli dan bayam, serta kacang-kacangan dan oatmeal.

g.    Jelaskan kemungkinan masalah keperawatan yang akan dialami Wilma sesuai usia
kehamilan saat ini

 Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi


 Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan fisiologi kehamilan

3. Ibu hamil pada trimester 1 bertanya pada perawat apa yang harus ia lakukan untuk
menanggulangi mual muntah yang ia rasakan dan upaya-upaya apa yang harus ia lakukan
karena wajahnya mulai tampak gelap dan ia sering buang air kecil. Ibu juga menanyakan apa
yang harus ia lakukan seiring dengan tuanya kehamilan. Susunlah asuhan keperawatan yang
sesuai dengan kondisi ibu saat ini dan kondisi ibu pada saat trimester 2 dan 3 !

= Perawat akan menjelaskan mual dan muntah saat hamil adalah kondisi yang umum.
Kondisi ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari dan kerap disebut dengan istilah morning
sickness.
Ada beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk mengatasi mual
saat hamil, misalnya: 

 Pilih Makanan dengan Hati-Hati. Pilih makanan sehat yang tinggi protein, rendah


lemak dan mudah dicerna, serta hindari makanan berminyak, pedas, dan berlemak.
Makanan hambar, seperti pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang mungkin bisa jadi
pilihan karena mereka mudah dicerna.

 Perbanyak Makan Camilan. Sebelum meninggalkan tempat tidur, makanlah


beberapa biskuit atau sepotong roti panggang. Ibu juga bisa makan camilan sepanjang
hari untuk mencegah perut kosong. Pasalnya, jika perut kosong maka ini akan
membuat mual semakin parah.

 Minum Banyak Cairan. Minumlah air atau air jahe dan usahakan enam hingga
delapan gelas minuman tanpa kafein setiap hari.

 Hindari Pemicu Mual. Hindari makanan atau bau yang sepertinya membuat mual
semakin parah.

 Hirup Udara Segar. Jika cuaca memungkinkan, buka jendela di rumah atau tempat
kerja. Selain itu, ibu juga bisa jalan-jalan setiap hari di luar ruangan untuk
mendapatkan udara segar.

 Aromaterapi. Bukti ilmiah akan metode ini juga sedikit, tetapi ibu bisa mencoba
wewangian tertentu, yang biasanya dibuat menggunakan minyak esensial
(aromaterapi), untuk membantu mengatasi mual saat hamil. 

Lalu dalam dunia medis, salah satu kondisi yang menyebabkan kulit menghitam saat hamil
adalah melasma. Melasma sering menyerupai bentuk masker wajah, sehingga kondisi ini
sering juga disebut sebagai topeng kehamilan atau chloasma gravidarum. Kondisi ini
biasanya dipicu oleh perubahan hormon semasa kehamilan yang merangsang produksi
melanin dalam tubuh. Melanin merupakan pigmen alami tubuh yang memberi warna pada
mata, wajah, kulit, dan rambut. Melasma ditandai dengan munculnya bercak berwarna lebih
gelap di sekitar hidung, bagian atas bibir, dahi, tulang pipi, leher, rahang, lengan, dan bagian
lain yang terpapar sinar matahari. Kondisi ini bisa semakin memburuk jika kulit Bunda
terpapar sinar matahari secara terus-menerus. Namun, tidak hanya berupa melasma di wajah,
warna kulit menghitam yang dipicu oleh perubahan hormon semasa kehamilan juga bisa
terjadi pada daerah lain. Biasanya, ini terjadi pada area yang sudah gelap sebelumnya,
misalnya bekas luka, puting, tahi lalat, dan area lipatan tubuh.

Namun,ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk meredakan dan mengurangi risiko
timbulnya kulit menghitam selama hamil, yaitu:

 Menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, terutama saat beraktivitas di luar
ruangan, agar kulit terlindungi dari paparan sinar matahari secara langsung
 Menggunakan pakaian panjang dan topi bertepi lebar saat beraktivitas di luar ruangan
 Menghindari aktivitas di luar ruangan pada pukul 10 hingga 3 siang, karena pada jam
tersebut paparan sinar matahari sedang kuat-kuatnya sehingga bisa merusak kulit

Ibu hamil juga harus tetap mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi kebutuhan cairan,
beristirahat yang cukup, dan rutin melakukan olahraga ringan. 

Untuk Penyebab Sering Pipis saat Hamil

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu hamil lebih sering buang air kecil. Salah
satunya adalah perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Perubahan hormon ini
membuat aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat, sehingga membuat ibu hamil
jadi lebih sering pipis. Selain itu, pertumbuhan janin di dalam kandungan dapat menekan
kandung kemih. Kondisi ini tentunya juga menyebabkan ibu hamil jadi sering buang air kecil.

Frekuensi buang air kecil selama masa kehamilan dapat naik-turun, tergantung usia
kehamilan. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab Bumil sering buang air kecil
saat hamil di tiap trimester:

Trimester pertama

Buang air kecil lebih sering biasanya menjadi salah satu gejala awal kehamilan. Kondisi ini
terjadi akibat peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yaitu salah
satu hormon kehamilan yang dapat membuat produksi urine bertambah disertai pembesaran
ukuran rahim.
Trimester kedua

Di trimester kedua kehamilan, frekuensi buang air kecil Bumil mungkin akan berkurang dan
tidak sebanyak di trimester pertama. Hal ini dikarenakan perubahan ukuran dan letak rahim
yang menjauhi kandung kemih.

Namun, sebagian ibu hamil mungkin masih bisa merasa sering buang air kecil di trimester
kedua kehamilan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh rasa cemas atau stres saat hamil.

Trimester ketiga

Pada trimester terakhir kehamilan, dorongan untuk sering buang air kecil biasanya akan
muncul lagi dan bahkan bisa lebih parah hingga mengganggu waktu tidur Bumil. Hal ini
dikarenakan ukuran janin semakin besar dan posisinya berada di bawah panggul, sehingga
memberi tekanan lebih kuat pada kandung kemih.

 Mengatasi Sering Pipis saat Hamil

Saat mengalami sering buang air kecil, Bumil tidak perlu resah, karena ada trik mudah yang
bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:

 Kurangi minum sebelum tidur untuk mengurangi frekuensi berkemih di malam hari.
Namun, tetap cukupi kebutuhan cairan di siang hari untuk mencegah
 Hindari konsumsi minuman berkafein, seperti teh, kopi, atau minuman soda, karena
jenis minuman ini bisa meningkatkan frekuensi berkemih.
 Condongkan tubuh agak ke depan saat buang air kecil. Cara ini akan membantu
kandung kemih Bumil benar-benar kosong.
 Lakukan senam Kegel untuk melatih dan menguatkan otot panggul. Latihan ini bisa
membantu Bumil mengontrol kandung kemih dan mengurangi frekuensi buang air
kecil.
 Kurangi stres, stres merupakan salah satu penyebab sering buang air kecil. Jika Bumil
sering merasa cemas atau stres saat hamil, cobalah untuk melakukan relaksasi atau
olahraga ringan, seperti yoga ibu hamil, untuk mengatasi stres.

Sehat Hamil di Usia Tua


Walaupun banyak risiko yang mungkin dialami, namun ibu tidak perlu terlalu cemas karena
sebagian besar ibu hamil di atas usia 35 tahun mampu melahirkan bayi yang sehat. Ibu dapat
melakukan cara-cara berikut untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan
sampai nanti setelah melahirkan:

 Periksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan.

Mulai sejak masa-masa awal kehamilan, ibu dapat memeriksakan diri ke dokter kandungan
untuk mendeteksi adanya kemungkinan kelainan pada bayi agar dapat segera ditangani.
Penyakit diabetes gestasional dan praeklampsia juga dapat dideteksi lebih dini melalui
pemeriksaan secara rutin.

 Hentikan Kebiasaan yang Dapat Membahayakan Janin

Seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan terlalu banyak mengonsumsi


minuman berkafein. Ketiga kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur,
bayi mengalami kelainan mental dan fisik selama berada di kandungan, serta praeklamsia.

 Tidak menjalani aktivitas fisik berat

Saat hamil tua, Bumil akan mudah merasa lelah walau hanya melakukan aktivitas ringan,
seperti menyapu dan merapikan tempat tidur. Oleh karena itu, agar tidak kelelahan, Bumil
perlu membatasi aktivitas fisiknya. Jika sudah hamil tua dan mulai sering merasa cepat lelah,
Bumil sebaiknya meminta bantuan pasangan atau orang terdekat untuk membantu melakukan
pekerjaan rumah tangga yang berat.

 Tidak bepergian jarak jauh

Saat hamil tua, Bumil sebaiknya tidak bepergian jauh. Ini dikarenakan perjalanan jauh bisa
membuat ibu hamil kelelahan. Jika terlalu lelah, Bumil bisa berisiko mengalami hal yang
tidak diinginkan, misalnya melahirkan secara prematur. Risiko tersebut akan semakin tinggi
apabila Bumil sudah memiliki kondisi medis tertentu sebelumnya, seperti tekanan darah
tinggi dan diabetes.
 Sering tidur telentang

Pada umumnya, ibu hamil disarankan untuk tidak tidur telentang saat hamil tua karena posisi
tidur tersebut dapat mengurangi aliran darah ke rahim dan janin. Posisi yang disarankan
selama trimester ketiga adalah tidur dengan posisi miring. Tidur miring pada sisi kiri lebih
dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil karena dapat melancarkan sirkulasi darah. Apabila
merasa kurang nyaman dan sulit tidur, Bumil dapat menggunakan bantal untuk menopang
punggung saat tidur.

 Kenali kontraksi Anda dan pelajari tahapan persalinan

Kenali dan pahami kontraksi. Perhatikan bagaimana setiap kontraksi terasa dan seberapa
sering kontraksi terjadi. Ini dapat membantu bumil untuk membedakan kontraksi dari tanda-
tanda nyata persalinan. Seiring mendekati tanggal persalinan, tidak ada yang dapat memberi
tahu bumil seperti apa persisnya pengalaman melahirkan atau seberapa lama prosesnya akan
berlangsung.

Asuhan keperawatan

PENGKAJIAN KELUHAN RINGAN SELAMA KEHAMILAN

 TRIMESTER I

1. Nausea & muntah (morning sickness) : ada

2. Kekakuan nasal & epistaksis k/ edema nasal : -

3. BAK sering : ada

4. Payudara sensitif : -

5. Ptyalism : -

6. Leukorhea : -

7. Sakit kepala : -

PENGKAJIAN KELUHAN RINGAN PADA TRIMESTER II & III

1. Heatburn : ada

2. Udem mata kaki : ada


3. Varises : ada

4. Konstipasi : ada

5. Sakit punggung bawah : ada

6. Kram kaki : ada

7. Faintness : ada

8. Nafas cepat : ada

9. Kesulitan tidur : ada

10. Kontraksi palu (baxton`s hick) : ada

PERENCANAAN DAN KRITERIA HASIL

1. Ibu bebas dari komplikasi

2. Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi & cairan yg adekuat

3. Ibu belajar mengatasi rasa tak nyaman selama kehamilan

4. Ibu dan pasangan mencapai adaptasi psikososial selama kehamilan

DIAGNOSA KEPERAWATAN trimenster I

 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan mual, muntah, dan BAK sering

PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN trimester I

1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai.


 Rasional : Mengidentifikasi difisiensi menduga kemungkinan
intervensi.
2. Timbang berat badan pasien.
 Rasional : Mengetahui berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi.
3. Anjurkan makan sedikitdenganfrekuensi sering / makan diantara waktu makan
 Rasional : Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan
meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster.
4. Observasi dan catat kejadian mual/muntah.
 Rasional : Mengetahui output yang keluar
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa mengalami sering buang air kecil pada masa
kehamilan Trimester III
 Rasional : Merupakan hal yang fisiologis atau normal karena janin
semakin membesar sehingga menekan kandung kemih dan hal tersebut
mengakibatkan ibu mengalami sering buang air kecil.

DIAGNOSA KEPERAWATAN TRIMESTER II & III

1. Risiko komplikasi b.d perubahan sistem trimester II

2. Risiko gangguan perfusi jaringan b.d. penurunan absorbsi Fe

3. Progresif kesehatan ibu dan fetus b.d. adaptasi fisiologis trimester II

4. Tumbang fetus cukup progresif & normal b.d. positifnya perilaku ibu dl ↑ kesehatan
trim. II

5. Koping positif/efektif dr klg b.d adekwatnya suport dari orang terdekat dan konflik
peran kecil

6. Cemas b.d proses persalinan

7. Gangguan pola tidur b.d. nightmare (mimpi buruk)

PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER II & III

 Membina partnership dengan ibu dan keluarga

 Lanjutan asuhan keperawatan trimester I

 Peningkatan kesehatan & pencegahan komplikasi

 Melanjutkan persiapan ibu & keluarga untuk persalinan

 Melanjutkan pengkajian dan memperbaharui data & diagnosa keperawatan

 Memperbarui dan melanjutkan strategi dalam rencana asuhan keperawatan

 Melanjutkan support kepada klien

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

 Tekankan pentingnya mematuhi jadwal pemeriksaan kehamilan  dl rangka


mendeteksi komplikasi dalam kehamilan & evaluasi perkembangan janin & kesehatan
Ibu
 Promotive status nutrisi & cairan  tekankan pentingnya menu seimbang, pentingnya
intake cairan yang cukup untuk mencegah UTI

 Berikan pendidikan kesehatan untuk mengatasi rasa tak nyaman selama kehamilan

 Tingkatkan adaptasi psikososial terhadap kehamilan: diskusikan masalah seksual,


keiinginan, serta alsan perubahan libido, informasi tentang parenting, sibling

KRITERIA HASIL

 Ibu tidak menunjukan gejala komplikasi, pertumbuhan janin normal

 Berat badan ibu naik sesuai usia kehamilan, status nutrisi normal, intake cairan dalam
batas normal

 Ibu memperlihatkan peningkatan rasa nyaman

 Ibu dan pasangan memperlihatkan adaptasi psikososial terhadap kehamilan

Daftar referensi

American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2021. Morning


Sickness: Nausea and Vomiting of Pregnancy.
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Morning Sickness
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Morning Sickness.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Vomiting and Morning Sickness.
Healthline. Diakses pada November 2019. 13 Foods to Eat When You’re Pregnant.
Parents. Diakses pada November 2019. Your First Trimester Diet.
Firstcry Parenting. Diakses pada Maret 2021. Carbohydrates During Pregnancy.

Sitohang, Tiurmaida. (2021). Kesehatan ibu hamil. 10.31219/osf.io/ns29z.

Utami, Febi Puji & Wirakusumah, Firman & Wijayanegara, Hidayat & Rasyad, Adjat &
Soepardan, Suryani & Sutisna, Ma’mun. (2019). UJI KESESUAIAN ALAT DIGITALISASI
TFU, PITA UKUR dan HPHT DALAM MENENTUKAN USIA KEHAMILAN PADA IBU
HAMIL TRIMESTER DUA DAN TRIMESTER TIGA. Medika Respati : Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 14. 347. 10.35842/mr.v14i4.247.

Anda mungkin juga menyukai