Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan pasca melahirkan sangat penting dilakukan para ibu. Selain untuk menjaga
kesehatan secara menyeluruh, perawatan ini juga penting untuk menjaga kecantikan dan
penampilan. Jika Anda baru melahirkan, ada baiknya Anda mengenal pengetahuan dasar
perawatan pasca melahirkan.

Setelah melahirkan normal, Anda harus memastikan bahwa tidak ada masalah dalam
berkemih, termasuk memerhatikan kesembuhan luka di area organ intim. Begitu pula
dengan proses melahirkan melalui operasi caesar. Pastikan untuk merawat luka sayatan
operasi di perut hingga pulih sepenuhnya.

B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana perawatan pasca melahirkan?
2. Apa saja nutrisi untuk ibu dan bayi pasca melahirkan?

C. Tujuan Penulisan

1.Mengetahui apa saja perawatan pasca melahirkan.

2.Mengetahui apa saja nutrisi untuk ibu dan bayi pasca melahirkan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.PERAWATAN PASCA MELAHIRKAN

1..Perawatan Pasca Melahirkan Secara Normal

Saat menjalani persalinan normal, kemungkinan vagina akan mengalami luka robekan atau
sayatan. Luka persalinan ini membutuhkan beberapa minggu untuk bisa mengering dan pulih
sepenuhnya. Jika Anda merasa nyeri ketika duduk, gunakan bantal sebagai alas duduk untuk
meredakan rasa nyeri tersebut.

Selain itu, mungkin Anda akan kesulitan buang air kecil karena jaringan uretra dan kandung
kemih membengkak. Tidak perlu khawatir, kondisi ini membaik seiring penyembuhan
bengkak. Setelah bisa buang air kecil, basuh vagina dengan air hangat atau gunakan lap yang
sudah direndam air hangat.

Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran, buah-
buahan, serta cukup minum air putih untuk melunakkan tinja. Jika tinja lunak, Anda tidak
perlu mengejan terlalu kuat ketika buang air besar. Bila diperlukan, Anda dapat meminta obat
pelunak tinja kepada dokter agar tidak terasa sakit saat buang air besar.

Anda harus waspada jika mengalami demam tinggi atau keluarnya cairan mencurigakan dari
vagina pasca persalinan, apalagi jika disertai bau yang tidak sedap. Agar terhindar dari risiko
yang berbahaya, segera hubungi dokter jika mengalami kondisi semacam itu.

2.Perawatan Pasca Melahirkan Secara Caesar

Bagian tubuh yang paling butuh perhatian setelah melahirkan melalui operasi caesar adalah
luka sayatan di perut. Perhatikan posisi tubuh saat beraktivitas. Usahakan selalu berdiri dan
berjalan dengan postur tubuh yang baik. Berhati-hati jika sedang tertawa, bersin atau batuk,
upayakan agar tidak terlalu kencang atau dipaksakan, agar bekas luka operasi tidak meregang
terlalu kuat secara tiba-tiba.

Rasa nyeri pada bekas luka dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat pereda rasa nyeri
sesuai anjuran dokter. Sebagai alternatif, Anda dapat menempelkan bantal pemanas di atas
bekas luka, agar terasa lebih nyaman.

Anda tetap bisa mengangkat dan menggendong bayi ketika menyusui, namun di minggu
pertama dan kedua hindari mengangkat barang yang lebih berat dari bayi Anda. Siapkan
semua keperluan Anda dan bayi di dekat Anda, agar lebih mudah dijangkau.

Beberapa hari setelah operasi, Anda mungkin masih merasakan kontraksi, seperti kram pada
saat menstruasi. Kontraksi ini terjadi untuk mencegah pendarahan berlebihan. Anda dapat
mengonsumsi obat pereda nyeri yang diberikan oleh dokter. Tetaplah tenang dalam
menghadapi proses pemulihan.

B.NUTRISI UNTUK IBU& BAYI PASCA MELAHIRKAN

Berikut ini kebutuhan nutrisi untuk wanita yang menyusui. Dalam 6 bulan pertama
membutuhkan kalori sebanyak 550 kalori, protein 25 gram/hari, lemak 45 gram/hari, kalsium
1000 mg/hari, vitamin A (retinol) 950 IU, vitamin C 80 mg/hari, vitamin D 10 mg, zat besi
30 mg/hari, dan asam folat 150 mg/hari. Sedangkan dalam jangka waktu 6 bulan-1 tahun,
kebutuhan kalorinya adalah sebesar 400 kalori, protein 18 gram/hari, lemak 45 gram/hari,
kalsium 1000 mg/hari, vitamin A (retinol) 950 IU, vitamin C 80 mg/hari, vitamin D 100 mg,
zat besi 30 mg/hari, dan asam folat 150 mg/hari. Dalam bentuk penyajian makanan, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut perlu kiranya ibu-ibu memperhatikan kombinasi makanan
berikut ini:

1. Makanan yang kaya protein

Kebutuhan yang dianjurkan dalam satu hari adalah untuk ibu menyusui sebanyak 7 takar
jenis makanan berikut ini dan 5 takar untuk ibu yang tidak menyusui. Di mana untuk satu
takarannya masing-masing setara dengan: 1 ons ikan atau makanan seafood lainnya; 1 ons
daging ayam, sapi, atau babi; 1 butir telur rebus, ½ cangkir sayur buncis (kedelai), dan ¼
cangkir kacang tanah.

2. Makanan yang kaya kalsium

Kebutuhan yang dianjurkan dalam satu hari adalah untuk ibu menyusui sebanyak 3 takar
jenis makanan berikut ini dan 3 takar untuk ibu yang tidak menyusui. Di mana untuk satu
takarannya masing-masing setara dengan: 8 ons susu cair atau yogurt; ½ ons keju; ½ cangkir
es krim; 1 cangkir puding.

3. Makanan yang kaya karbohidrat

Kebutuhan yang dianjurkan dalam satu hari adalah untuk ibu menyusui sebanyak 7 takar
jenis makanan berikut ini dan 6 takar untuk ibu yang tidak menyusui. Di mana untuk satu
takarannya masing-masing setara dengan: ½ cangkir nasi putih, 1 potong roti, ½ cangkir
sereal, 1 potong kecil jagung.

4. Makanan yang kaya akan vitamin C :

Kebutuhan yang dianjurkan dalam satu hari adalah untuk ibu menyusui sebanyak 1 takar
jenis makanan berikut ini dan juga 1 takar untuk ibu yang tidak menyusui. Di mana untuk
satu takarannya masing-masing setara dengan: 6 ons jeruk, tomat, anggur; ½ cangkir pepaya,
½ cangkir stroberi.

5. Makanan yang kaya akan vitamin A


Kebutuhan yang dianjurkan dalam satu hari adalah untuk ibu menyusui sebanyak 1 takar
jenis makanan berikut ini dan juga 1 takar untuk ibu yang tidak menyusui. Di mana untuk
satu takarannya masing-masing setara dengan: 1 potong kecil wortel; ½ cangkir bayam,
buncis, lobak; ¼ cangkir mangga.

6. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh

Kebutuhan yang dianjurkan dalam satu hari adalah untuk ibu menyusui sebanyak 3 takar
jenis makanan berikut ini dan juga 3 takar untuk ibu yang tidak menyusui. Di mana untuk
satu takarannya masing-masing setara dengan: 1 sendok teh margarin, mayonaise; 1/8 gelas
jus alpokat.

7. Makanan yang mengandung zat besi

Kehilangan banyak darah selama proses melahirkan dapat menyebabkan ibu akan merasa
lemah, lelah, sesak, dan nafsu makan yang menurun. Kehilangan darah ini akan
mengakibatkan simpanan zat besi akan berkurang. Mengkonsumsi daging dan ikan serta
produk sayur-sayuran dapat membantu mengembalikan simpanan zat besi di dalam tubuh.
Agar penyerapan zat besi di dalam usus menjadi lebih baik, dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan/minuman yang kaya akan vitamin C, seperti jus jeruk dan menghindari konsumsi
teh, karena dapat menurunkan absorpsi zat besi di dalam usus.

Pentingnya nutrisi pasca melahirkan seperti yang telah disampaikan di atas adalah juga terkait
dengan beberapa permasalahan yang dialami ibu-ibu pasca melahirkan, seperti: anemia,
kelelahan, konstipasi, dan menginginkan bentuk tubuh seperti sebelum hamil.

1. Anemia

Kadar zat besi yang rendah dalam darah, yang secara laboratorium ditunjukkan dengan kadar
Haemoglobin berada di bawah 11,9 g/dl atau Hematokrit di bawah 35,6 %. Keadaan ini bisa
terjadi karena cadangan zat besi yang memang kurang, multipel fetus, kebutuhan yang
meningkat selama hamil, dan kehilangan darah selama proses persalinan (baik persalinan
pervaginam atau pun dengan operasi). Mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dengan
dibarengi mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dapat membantu
mengembalikan cadangan zat besi tersebut.

2. Konstipasi

Keadaan ini terjadi karena stress sistem pencernaan selama proses persalinan berlangsung
ataupun karena asupan makanan yang tidak sesuai. Mengatasi keadaan ini dianjurkan kepada
ibu-ibu untuk banyak minum air putih ataupun mengkonsumsi jus buah serta dapat mencoba
minum air hangat atau dingin untuk mengembalikan gerakan usus. Mengkonsumsi makanan
kaya serat (sayur-sayuran, buah, sereal) juga sangat membantu mengatasi masalah ini. Juga
disarankan untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan secara rutin setiap hari.
Tidak dianjurkan untuk menggunakan obat laxative tanpa petunjuk dokter. Jika keadaan ini
tetap dikeluhkan dalam waktu seminggu, agar segera diperiksakan ke dokter.

3. Kelelahan

Kelelahan terjadi sebagai akibat tidur yang kurang karena disibukkan oleh aktivitas mengurus
bayi dan seringkali ibu-ibu mencoba untuk melakukan berbagai aktivitas rumah tangga
sendirian. Di samping dengan mengatur waktu istrirahat yang tepat, seperti tidur lebih awal di
malam hari, mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang sesuai juga akan sangat
membantu menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Terlebih bagi ibu yang menyusui.

4. Menginginkan bentuk tubuh seperti sebelum hamil

Seringkali ibu-ibu pasca melahirkan menginginkan berat badannya kembali seperti sebelum
hamil dengan cepat, dengan jalan mengkonsumsi makanan-makanan pelangsing tubuh yang
banyak beredar di masyarakat. Padahal sesungguhnya hal ini dapat menurunkan kualitas ASI
yang dikeluarkan. Ibu-ibu agar memperhatikan untuk tidak secara cepat menurunkan berat
badan dalam minggu-minggu pertama pasca melahirkan. Di mana agar hanya menurunkan
antara 0,5 kg-1 kg setiap minggunya atau 2,5 kg – 5 kg dalam beberapa bulan. Cara alami
untuk membantu mengembalikan berat badan tersebut adalah dengan mengkonsumsi
makanan dengan komposisi seperti yang telah dijelaskan di atas dan juga melakukan olahraga
ringan secara teratur.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melahirkan normal, Anda harus memastikan bahwa tidak ada masalah dalam
berkemih, termasuk memerhatikan kesembuhan luka di area organ intim. Begitu pula
dengan proses melahirkan melalui operasi caesar. Pastikan untuk merawat luka
sayatan operasi di perut hingga pulih sepenuhnya

B. Saran

         Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan kritik dari
Ibu pembimbing dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA
https://dokterkade.wordpress.com/2010/03/24/nutrisi-pasca-melahirkan/

https://www.alodokter.com/pengetahuan-dasar-perawatan-pasca-melahirkan-untuk-ibu.html

Anda mungkin juga menyukai