Anda di halaman 1dari 43

KELAS IBU

PUSKESMAS KOTA
KEHAMILAN
KEHAMILAN ADALAH

salah satu kondisi yang digunakan untuk


menggambarkan periode saat janin
berkembang dalam rahim. Biasanya, proses
kehamilan berlangsung selama 40 minggu
atau lebih dari sembilan bulan. Waktu ini
dihitung dari periode menstruasi yang
terakhir.
PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
SUATU USAHA IBU HAMIL UNTUK
MENDAPATKAN PELAYANAN
PEMERIKSAAN MENGENAI
KEHAMILAN MAUPUN KESEHATAN
IBU & JANINNYA PADA TENAGA
KESEHATAN
TUJUAN
1. MENGETAHUI KESEHATAN IBU & TUMBUH
KEMBANG JANIN
2. MEMBANTU MENINGKATKAN &
MEMPERTAHANKAN KESEHATAN FISIK,
MENTAL SERTA SOSIAL IBU & JANIN
3. MENGENALI SECARA DINI ADANYA KETIDAK
NORMALAN/ KOMPLIKASI YG MUNGKIN
TERJADI SELAMA KEHAMILAN
4. MEMPERSIAPKAN PERSALINAN YG AMAN DI
TENAGA KESEHATAN
5. MEMPERSIAPKAN MASA NIFAS NORMAL & ASI
EKSKLUSIF
KAPAN SEBAIKNYA IBU HAMIL
MELAKUKAN PEMERIKSAAN
Segera ke dokter atau bidan jika terlambat
datang bulan.
Periksa kehamilan minimal 6 kali selama
kehamilan
 1 kali pada trimester pertama (kehamilan
hingga 12 minggu)
2 kali pada trimester kedua (diatas 12 minggu
sampai 24 minggu)
3 kali pada trimester ketiga (diatas 24 minggu
sampai 40 minggu)
PERAWATAN SEHARI-HARI IBU
HAMIL
1. Makan beragam makanan secara
proporsional dengan pola gizi seimbang
2. Istirahat yang cukup
3. Menjaga kebersihan diri
4. Bersama suami lakukan stimulasi janin
dengan cara
5. Hubungan suami istri selama hamil boleh
dilakukan, selama kehamilan sehat
Tanda bahaya pada kehamilan
KOMPLIKASI DALAM KEHAMILAN
Anemia
merupakan kondisi ketika tubuh memiliki jumlah sel
darah merah sehat yang lebih rendah dari jumlah
normal. Wanita hamil yang mengalami anemia
mungkin akan merasa lelah dan lemah
Tekanan Darah Tinggi
merupakan kondisi tekanan darah ibu hamil diatas
130/90 mmHg. Wanita hamil dengan tekanan darah
tinggi juga berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi
sebelum waktunya atau persalinan prematur,
melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah, dan
kematian bayi. 
Diabetes Gestasional
terjadi ketika seorang wanita yang tidak mengidap diabetes
sebelum kehamilan, mengembangkan kondisi tersebut selama
kehamilan.
Preeklamsia
adalah komplikasi serius yang dapat mengakibatkan
kelahiran prematur hingga mengancam keselamatan jiwa.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa wanita yang berisiko lebih tinggi untuk
mengalaminya, seperti wanita yang berusia 35 tahun ke atas,
memiliki riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya,
memiliki kondisi medis tertentu (diabetes, tekanan darah
tinggi, dan penyakit ginjal), hamil dua atau lebih anak.
Persalinan Prematur
Persalinan prematur terjadi ketika seorang
wanita melahirkan sebelum minggu ke-37
kehamilan.
Keguguran
adalah kematian janin yang terjadi selama
20 minggu pertama kehamilan. 
Infeksi
ada beberapa infeksi yang dapat
membahayakan ibu, bayi, atau keduanya.
Misalnya seperti infeksi HIV, virus hepatitis,
penyakit menular seksual dan tuberkulosis. 
Mual dan Muntah Terus Menerus 
Wanita dengan hiperemesis gravidarum
mengalami mual yang tidak kunjung hilang,
penurunan berat badan, nafsu makan
berkurang, dehidrasi, dan rasa ingin pingsan.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Komplikasi Kehamilan?

Hamil pada usia 35 tahun atau lebih.


Mengalami kehamilan di usia muda.
Mengalami gangguan makan, seperti anoreksia.
Merokok.
Menggunakan obat-obatan terlarang.
Minum alkohol.
Memiliki riwayat keguguran atau kelahiran prematur.
Hamil lebih dari satu bayi.
Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes,
kanker, tekanan darah tinggi, infeksi, penyakit menular
seksual, dan lain-lain.
PERSIAPAN MELAHIRKAN
Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan
Suami atau keluarga mendampingi ibu
Persiapan tabungan untuk biaya persalinan dan lainnya
Siapkan kartu JKN
Rencanakan melahirkan di tolong oleh bidan atau dokter di
fasilitas kesehatan
Siapkan KTP, KK dan keperluan lain untuk ibu dan bayi
Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang
sama dan bersedia menjadi pendonor
Keluarga menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu di
perlukan
Rencanakan ikut KB setelah bersalin
GIZI IBU HAMIL DAN
BAYI BALITA
GIZI SEIMBANG adalah susunan
pangan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan memantau berat badan secara
teraturdalam rangka mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.
GIZI IBU HAMIL
MANFAAT GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin


Mencapai status gizi ibu hamil dalam
keadaan normal, sehingga dapat menjalani
kehamilan dengan baik dan aman
Membentuk jaringan untuk tumbuh
kembang janin dan kesehatan ibu
Mengatasi permasalahan selama kehamilan
Ibu memperoleh energi yang cukup yang
GIZI SEIMBANG IBU HAMIL
Mengonsumsi aneka ragam pangan
lebih banyak 
Membatasi makan makanan yang
mengandung garam tinggi 
Minum air putih lebih banyak, 2-3 liter
perhari (8-12 gelas sehari)
Membatasi minum kopi
Kandungan nutrisi yang penting untuk
diutamakan di masa kehamilan
1.Makronutrien
Makronutrien merupakan nutrisi yang
mengandung kalori atau energi, seperti
karbohidrat, protein, dan lemak.
2.Mikronutrien
merupakan komponen makanan yang
meliputi vitamin dan mineral, misalnya
 Kalsium
Menguatkan tulang dan gigi membangun tulang dan
gigi janin. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu
, keju, yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.
 Asam Folat
mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat
pembentukan tabung saraf pada janin yang
memengaruhi otak serta saraf tulang belakangnya..
Sumber asam folat di antaranya adalah sayuran
hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk,
stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
Zat Besi
untuk meningkatkan volume darah dan
mencegah anemia. sumber zat besi bisa
yang bisa Anda konsumsi, yaitu sayuran
hijau seperti bayam, selada, kubis, biji-
bijian, roti, sereal, oatmeal, daging sapi
dan sea food.
Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi

Vitamin A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan tulang.


Vitamin ini bisa diperoleh dari wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian
Vitamin C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu
penyerapan zat besi. Vitamin ini bisa diperoleh dari buah jeruk,
brokoli, tomat
Vitamin B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk
efektivitas manfaat protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa
didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan buah pisang
Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga
kesehatan sistem saraf. Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan,
dan susu
Vitamin D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu
penyerapan kalsium. Vitamin ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal,
dan roti
GIZI BAYI DAN BALITA
ASI merupakan satu-satunya makanan
yang mengandung zat gizi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia
0-6 bulan. Namun dengan bertambahnya
usia bayi dan tumbuh kembang, bayi
memerlukan energi dan zat-zat gizi yang
melebihi jumlah ASI. Bayi harus
mendapat makanan tambahan/
pendamping ASI atau yang biasa disebut
dengan MPASI.
Pengertian MP ASI

Makanan pendamping ASI (MP ASI)


merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga yang mengandung
zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–
24 bulan untuk memenuhi kebutuhan
gizinya selain dari ASI. Peranan makanan
tambahan sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI, melainkan
untuk melengkapi ASI.
Pentingnya ASI dan MP ASI

Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan


dan perkembangan yang pesat.
Sering diistilahkan sebagai periode emas atau
masa emas sekaligus masa kritis.
Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa
ini bayi dan anak memperoleh asupan nutrisi
yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.
Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak
sesuai dengan kebutuhannya, maka periode emas
ini akan berubah menjadi periode kritis.
TAHAPAN PEMBERIAN
MAKANAN PADA BAYI
DAN BADUTA
Usia 0-6 Bulan
Makanan yang diberikan hanya berupa
ASI
Tanpa ada pemberian     makanan atau
minuman lain selain ASI (ASI eksklusif)
ASI diberikan setiap kali bayi
menginginkan
Sedikitnya 8 kali sehari, pagi siang, sore
maupun malam.
Usia 6-9 Bulan
Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam
bentuk makanan lumat (tekstur makanan cair dan
lembut)
Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran
yang dihaluskan, bubur sumsum, nasi tim saring
ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih
dahulu kemudian makanan pendamping ASI.
Frekuensi pemberian : 2-3 kali sehari makanan
lumat
ASI sesering mungkin. Jumlah setiap kali
makan : 2-3 sendok makan penuh setiap kali
makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2
mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan
Usia 6 Bulan :
Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang
dihaluskan. Seperti pisang yang dihaluskan
Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan
tekstur MP ASI tidak terlalu cair atau encer.
Hal ini dapat dilihat ketika sendok
dimiringkan bubur tidak langsung tumpah
Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama
Usia 7-8 Bulan :
Bisa diperkenalkan dengan tekstur
makanan yang lebih kasar, yaitu bubur
tim saring
Makanan sumber protein contohnya
seperti ikan bisa diperkenalkan pula pada
usia ini
Setelah secara bertahap diberikan tim
saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi
tim tanpa disaring
Usia 9-12 Bulan
Memberikan makanan pendamping ASI dalam
bentuk makanan lunak atau lembik (dimasak dengan
banyak air dan tampak berair ) atau dicincang yang
mudah ditelan anak
Contoh : bubur nasi,  bubur ayam, nasi tim, kentang puri
Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak
diberikan di antara waktu makan lengkap
ASI masih tetap diberikan.
Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek 
+  1-2 kali sehari makanan selingan atau bergantung pada
nafsu makan bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap kali
makan : ½ sampai dengan ¾ mangkuk berukuran 250 ml
Usia 9-10 bulan :
Pemberian pure dan jus buah bisa
diberikan seperti pada usia 6-8 bulan
Bisa dengan kombinasi sampai
dengan tiga jenis buah
Bayi juga sudah bisa diberikan bubur
saring
Usia 11-12 Bulan :
Menu untuk usia 6-10 bulan bisa
diberikan
Bayi sudah bisa diberikan nasi tim
Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan
makanan dewasa tanpa pemberian
penguat rasa tambahan
Usia 12-24 Bulan
Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa
disebut dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan
rasa
Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu
organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam,
pedas, terlalu asam atau berlemak.
Finger snack  atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies,
nugget atau potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk
melatih keterampilan dalam memegang
makanan dan merangsang pertumbuhan giginya
Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur
dua tahun.
Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga +  1-2
kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan
bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk
penuh berukuran 250 ml
PEMBERIAN MP ASI YANG BAIK
HARUS SESUAI SYARAT BERIKUT
Tepat waktu
Adekuat
Aman
Diberikan dengan cara yang benar

Anda mungkin juga menyukai