Anda di halaman 1dari 26

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Definisi
• Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di
bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
• Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan
upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun
sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
klinis terkait kehamilan dan persalinan
Apa itu kesehatan ibu dan anak?

Upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan


pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak
balita serta anak prasekolah.
Mengapa perlu dilakukan upaya kesehatan ibu dan anak?
1. Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan anak
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu dalam mengatasi kesehatan diri
dan keluarganya
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita,
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga
dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,
balita, anak prasekolah.
Mengapa perlu dilakukan upaya kesehatan ibu dan anak?
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta
bayi, anak balita dan anak prasekolah
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil
3. Pemantauan tumbuh kembang balita
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta
BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi
5. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah untuk macam-macam penyakit ringan
6. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak
dan para dukun bayi serta kader-kader kesehatan
Langkah – langkah apa yang perlu dilakukan?

Pengobatan
Deteksi dini faktor risiko
Pengobatan ibu dan ibu hamil
anak secara tepat

Pemeliharaan kesehatan
ibu dan anak
Imunisasi

Pemantauan tumbuh
kembang
Pengawasan dan bimbingan
kader kesehatan
Deteksi dini faktor risiko kehamilan
1. Primigravida ≤ 20 tahun/ ≥ 35 tahun
2. Anak ≥ 4 orang
3. Jarak persalinan terakhir & kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun
4. Tinggi badan ≤ 145 cm BB ≤ 38 kg / Lila ≤ 23,5 cm
5. Kelainan bentuk tubuh, contoh: kelainan tulang
belakang/panggul
6. Riwayat hipertensi
7. Sedang / pernah menderita penyakit kronis
8. Riwayat kehamilan buruk
9. Riwayat persalinan beresiko
10. Riwayat keluarga menderita DM, hipertensi, cacat kongenital
Sedang / pernah menderita Riwayat persalinan Hipertensi
penyakit kronis beresiko

Deteksi dini faktor


risiko kehamilan

Riwayat keluarga
Primigravida ≤ 20 Riwayat kehamilan menderita DM, hipertensi,
tahun / ≥ 35 tahun buruk cacat kongenital
Nutrisi ibu hamil
1. Kalori (nasi, jagung, umbi-umbian, oat : sumber energi
2. Protein (daging, telur, tempe, ikan, tahu, kacang-kacangan, sayuran
hijau) : pembentukan dan pengatur sel
3. Kalsium (susu, sarden, keju, sayuran hijau): pembentukan tulang dan
gigi janin
4. Zat besi (sayuran hijau, roti gandum, kacang-kacangan) : membentuk
sel darah merah ibu dan janin
5. Asam folat (sayuran hijau, buah pisang-jeruk-stroberi-alpukat, kacang-
kacangan) : membentuk sistem saraf pusat
6. AHA/DHA (ikan, daging, telur, udang, sayur-sayuran, buah-buahan) :
komponen penyusun membran sel otak
7. Zinc (daging, biji-bijian, kacang-kacangan) : meningkatkan sistem
kekebalan tubuh ibu dan janin
Nutrisi ibu hamil
Kalori, protein, kalsium, zat besi,
asam folat, AHA/DHA, Zn
Pemantauan tumbuh kembang
• Pertumbuhan : BB, PB, LK, LLA, lingkar dada, lipatan
kulit, perkembangan gigi, status pubertas (bayi =
setiap bulan, balita = setiap 3 bulan, anak sekolah
dasar & remaja = setiap 6 bulan)

• Perkembangan : motor kasar / gerak kasar, motor


halus / gerak halus, bahasa-bicara- pendengaran,
sosial emosi dan perilaku
Pemantauan Tumbuh Kembang

BB, PB, LK, LLA, Lingkar dada, Motorik kasar, Motorik halus dan
lipatan kulit, perkembangan penglihatan, Berbicara-bahasa-
gigi, status pubertas pendengaran, Sosial emosi dan
perilaku
Perkembangan anak 0-2 tahun
0-1 bulan : menatap ibu, mengeluarkan suara dan
tersenyum
1-3 bulan : mengangkat kepala, tertawa, mengangkat
tangan
3-6 bulan : meniru bunyi, meraih benda, tengkurap sendiri
6-9 bulan : duduk sendiri, mengucapkan ma...ma…da…
da... , pegang biskuit
9-12 bulan : bermain CI LUK BA, mengintip benda kecil,
berdiri, berjalan berpegangan
1-2 tahun : menyebutkan dan menunjukkan nama bagian
tubuh, naik tangga, dan mencoret-coret
Perkembangan anak
0-1 bulan : menatap ibu, 1-3 bulan : mengangkat 3-6 bulan : meniru bunyi,
mengeluarkan suara dan kepala, tertawa, mengangkat meraih benda, tengkurap
tersenyum tangan sendiri

6-9 bulan : duduk sendiri, 9-12 bulan : bermain CI LUK BA, 1-2 tahun : menyebutkan dan
mengucapkan ma..ma.. mengintip benda kecil, berdiri, menunjukkan nama anggota tubuh,
da..da.. , pegang biskuit berjalan berpegangan naik tangga, dan mencoret-coret
Nutrisi untuk anak 0-2 tahun
1. ASI eksklusif, MP-ASI, makanan anak
2.Tujuan makan : mencukupi kebutuhan, mendidik
kebiasaan makan
3. Nutrien yang penting :
- Zat pembangun  protein hewani, nabati
- Zat sumber tenaga / energi  karbohidrat
- Zat penunjang membran sel  lemak (susu,
keju, kuning telur, dll)
- Zat pelindung  vitamin & mineral
- Air  porsi terbesar
Nutrisi untuk anak 0-2 tahun
ASI MPASI
Efek samping imunisasi
1.BCG (Bacillus Calmette Guerin) akan terjadi pembengkakan kecil dan merah
pada tempat suntikan selama 2 minggu. Setelah 2-3 minggu, pembengkakan
akan menjadi abses kecil dan menjadi luka dengan diamater 10 mm. Luka
akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-3 bulan dan meninggalkan
luka parut.
2.DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) anak menjadi gelisah dan menangis
terusmenerus selama beberapa jam paskasuntikkan. Biasanya bayi akan
demam pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT dan hilang dalam
waktu 2 hari. Sebagian besar anak akan merasa nyeri, sakit, merah dan
bengkak ditempat suntikkan
3.Polio : pusing-pusing, diare ringan dan sakit otot (sangat jarang ditemukan
bahkan hampir tidak ada)
4.Campak kemungkinan anak akan diare, panas dan disertai kemerahan 4-10
hari sesudah suntikkan.
5.Hepatitis mungkin hanya terjadi keluhan nyeri pada bekas suntikkan, demam
ringan dan pembengkakan. Reaksi ini akan hilang dalam waktu 2 hari.
Imunisasi
Hepatitis B / DPT BCG

Campak Polio
Penutup
Sertakan gambar imunisasi
Respon terhadap imunisasi
Gambar perkembangan anak 0-2 tahun
Nutrisi untuk perkembangan anak 0-2 tahun
Nutrisi untuk ibu hamil
B2 : susu, hati, telur, sayuran hijau
B3 : daging, hati, ikan, ragi, kacang-kacangan
B6: Susu, daging, telur, kacang-kacangan, serealia

A : telur, hati, minyak hati ikan, sayur hijau + kuning, buah kuning,

jingga, MERAH, umbi2an merah - minyak kelapa sawit


D : Hati, minyak hati ikan Mentega & susu yg difortifikasi
Vit. D
Mineral : Terutama makanan nabati
- Zat2 gizi organik
- Garam2 anorganik
PELAYANAN/ASUHAN STANDAR
PENATALAKSANAAN IBU HAMIL
MINIMAL TERMASUK “7T” • Mengupayakan kehamilan yang sehat
• Melakukan deteksi dini komplikasi,
• (Timbang) berat badan melakukan penatalaksanaan awal
• Ukur (Tekanan) darah serta rujukan bila diperlukan
• Ukur (Tinggi) fundus • Persiapan persalinan yang bersih dan
• Pemberian Imunisasi aman
(Tetanus Toksoid) TT lengkap
• Perencanaan antisipatif persiapan dini
• Pemberian Tablet zat besi, untuk melakukan rujukan jika terjadi
minimum 90 tablet selama komplikasi
kehamilan
• Tes terhadap Penyakit
Menular Seksual PEMBERIAN VITAMIN ZAT BESI
• Temu wicara • Satu tablet sehari, sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Fe SO4 mg (zat
besi 60 mg) dan Asam Folat 500 g,
minimal masing-masing 90 tablet.
KEBIASAAN YG LAZIM DILAKUKAN NAMUN TIDAK MENGUNTUNGKAN
Kebiasaan Keterangan
Mengurangi garam untuk Hipertensi bukan karena retensi
mencegah preeklampsia garam

Membatasi hubungan seksual Dianjurkan untuk memakai kondom


untuk mencegah abortus dan agar semen (mengandung
kelahiran prematur prostaglandin) tidak merangsang
kontraksi uterus
Pemberian kalsium untuk Kram pada kaki bukan semata-mata
mencegah kram pada kaki disebabkan karena kekurangan
kalsium
Membatasi makan dan
Bayi besar disebabkan karena
minum untuk mencegah bayi gangguan metabolisme pada ibu
seperti diabetes mellitus
besar
Makanan yang tidak boleh:
Daging sapi atau ayam yang berlemak, seperti sandung
lamur atau tetelan atau kulit ayam Daging olahan
seperti sosism abon, bakso atau nuget dan daging
asap. Jeroan seperti ginjal, paru dan usus Putih telur
Ikan yang mempunyai banyak duri seperti teri,
bandeng atau ikan mas Kacang-kacangan kecuali
selai kacang buatan sendiri. Perlu dihindari: kacang
metem almond dan kenari Gula pasir atau garam
yang berlebihan Jenis makanan atau bumbu yang
merangsang seperti merica atau caba
Ibu Sehat, Keluarga Sejahtera, Selamatkan Generasi
Bangsa
(sehat, cerdas, semangat, soleh, brtggngjwb)

Anda mungkin juga menyukai