Anda di halaman 1dari 68

https://hellosehat.

com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/infeksi-saluran-kemih-pada-
ibu-hamil/

https://hot.liputan6.com/read/4199307/9-tanda-infeksi-saluran-kemih-saat-hamil-kenali-
pencegahannya

- Rabu, 8 Desember 2021 | 22:42 WIBIrawan Aryanto


https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/pr-
042087828/bkkbn-mengingatkan-waktu-ideal-untuk-
menikah-dan-hamil-usia-21-hingga-35-
tahun#:~:text=Semarang-,BKKBN%20Mengingatkan
%20Waktu%20Ideal%20untuk%20Menikah
%20dan,Usia%2021%20hingga
%2035%20Tahun&text=GETASAN%2C
%20suaramerdeka.com%20%2D%20Badan,usia
%2021%20hingga%2035%20tahun.

https://www.haibunda.com/kehamilan/
20200924174634-49-163624/tentang-trimester-
kehamilan-yang-bunda-perlu-tahu
Haikal Luthfi | Haibunda
Jumat, 25 Sep 2020 07:04 WIB
https://www.sehatq.com/artikel/tinggi-fundus-uteri-
gambaran-perkembangan-janin-dalam-kandungan
14 Jan 2020

| Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari


Pengertian Trimester Pertama Kehamilan
Trimester pertama dimulai pada hari pertama haid terakhir dan berlangsung hingga
akhir minggu 12. Pada trimester ini, kebanyakan ibu hamil mengalami morning
sickness alias mual berulang. Jika setelah berhubungan intim, kamu tidak datang
bulan setidaknya lebih dari seminggu, jangan ragu berbicara dengan dokter
kandungan. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal kehamilan, apalagi disertai gejala
fisik lain, seperti perubahan suasana hati, kram di bawah perut, sering buang air
kecil, perubahan payudara, sakit kepala, sembelit, dan perdarahan.

Baca juga: Mitos Kehamilan di Trimester Pertama yang Bikin Was-Was

Perubahan Tubuh Ibu Hamil saat Trimester Pertama


Meski baru trimester pertama, ibu hamil akan mengalami sejumlah perubahan tubuh,
antara lain:

1. Nyeri Payudara
Perubahan payudara menjadi tanda awal kehamilan. Biasanya, payudara terasa
lebih lembut, nyeri, dan sensitif, sehingga terasa sakit saat disentuh. Kondisi ini
dipicu oleh perubahan hormon dalam tubuh, sebagai persiapan untuk menghasilkan
ASI setelah persalinan. Ukuran payudara juga membesar, lebih berat, dan terasa
penuh. Sebagian besar ibu hamil mungkin perlu mengganti bra dengan ukuran yang
lebih besar agar nyaman saat dipakai.

2. Ukuran Perut Membesar


Ciri khas ibu hamil adalah perutnya yang membesar. Sebagian ibu hamil sudah bisa
melihat perubahan ukuran perut pada trimester pertama kehamilan, meski sebagian
yang lain belum.

3. Perubahan Kulit
Kulit ibu hamil biasanya lebih bercahaya. Jadi, tidak heran kalau kebanyakan ibu
hamil terlihat lebih cerah, segar, dan cantik. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan
hormon kehamilan dan peningkatan sirkulasi darah di bawah kulit. Hormon
kehamilan merangsang produksi minyak berlebihan, sehingga kulit menjadi lebih
lembap. Itu sebabnya sebagian ibu hamil rentan berjerawat.

Perubahan kulit lainnya yang akan dialami ibu hamil di trimester 1 adalah
munculnya stretch mark di area paha, pantat, perut, dan dada. Garis gelap yang
disebut linea nigra juga bisa muncul, membentang mulai dari pusar sampai ke
rambut kemaluan. Selain itu, wajah sebagian ibu hamil juga cenderung menjadi
kusam karena bercak berwarna lebih gelap pada kulit (melasma) berpotensi muncul
di pipi, dahi, dan hidung.
4. Pembuluh Darah Vena Terlihat
Perubahan ini terjadi akibat peningkatan volume darah, sehingga jantung memompa
darah lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan kehamilan. Pembuluh darah vena
yang berwarna biru bisa terlihat di perut yang membesar dan payudara. Sementara
pembuluh darah yang tampak seperti laba-laba bisa muncul di kaki, wajah, dan
lengan. Pada kasus tertentu, pembuluh darah vena membesar tampak di kaki
(varises).

5. Perubahan Vagina
Lapisan vagina menjadi lebih tebal dan kurang sensitif. Sebagian ibu hamil mungkin
mengalami keputihan dan perdarahan ringan. Bercak darah pada awal kehamilan
menandakan bahwa sel telur yang sudah dibuahi sperma berhasil menempel dalam
dinding rambut. Jika perdarahan lebih berat dan disertai perut kram, segera
berbicara dengan dokter kandungan.

6. Perubahan Berat Badan


Pada trimester pertama kehamilan, ibu akan mengalami peningkatan berat badan
sebanyak 1,5-3 kilogram. Pertambahan ini menyesuaikan berat badan sebelum
hamil.

Baca juga: 5 Tips Jaga Kehamilan di Trimester Pertama

Kebutuhan Nutrisi saat Trimester Pertama


Penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin pada trimester 1.
Pada masa inilah, janin tumbuh lebih cepat dari waktu-waktu lainnya. Berikut nutrisi
yang harus dipenuhi selama trimester pertama kehamilan:

 Asam folat untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang bayi.
Bisa diperoleh dari sayuran hijau (seperti bayam, brokoli, dan kale), buah
jeruk, serta kacang-kacangan. Suplemen asam folat juga bisa dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil.
 Protein untuk membentuk sel-sel baru pada janin. Bisa diperoleh dari telur,
tahu, tempe, ikan, ayam, daging, kacang-kacangan, susu, dan produk olahan
susu lainnya. Sebaiknya konsumsi makanan sumber protein sebanyak 2-3
porsi per hari.
 Vitamin A untuk mendukung perkembangan mata dan sistem kekebalan
tubuh janin. Bisa diperoleh dari buah dan sayuran.
 Kalsium dan vitamin D untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi janin.
Kalsium juga berfungsi melancarkan peredaran darah serta kerja sistem otot
dan saraf janin. Nutrisi ini bisa diperoleh dengan konsumsi brokoli, kale, ikan
(seperti teri, sarden, dan salmon), serta susu dan produk olahannya.
 Zat besi untuk membangun hemoglobin yang berfungsi mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh ibu hamil dan janin. Nutrisi ini bisa diperoleh dari
daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, sayuran hijau (seperti bayam,
brokoli), dan kacang-kacangan.

Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan

Hal yang Dihindari Ibu Hamil saat Trimester Pertama


Selain mengetahui nutrisi yang perlu dipenuhi, ibu hamil juga perlu mengetahui
pantangan-pantangan selama trimester pertama kehamilan. Berikut beberapa hal
yang sebaiknya dihindari ibu hamil pada trimester pertama kehamilan:

 Batasi konsumsi kafein dan alkohol.


 Kebiasaan merokok.
 Minum obat sembarangan alias tanpa anjuran dokter.
 Konsumsi ikan mentah dan makanan laut bermerkuri tinggi (seperti ikan
todak, makerel, dan kakap putih)
 Minum susu yang tidak dipasteurisasi atau produk susu lainnya.
 Konsumsi daging yang diawetkan.

Referensi:

Tommy’s. Diakses pada 2019. First trimester: weeks 1 to 12.

WebMD. Diakses pada 2019. First Trimester of Pregnancy: What to Expect, Baby
Development.
Begini Perubahan Fisik Saat Hamil di Trimester Pertama, Kedua dan Ketiga

Begini Perubahan Fisik Saat Hamil di Trimester Pertama, Kedua dan Ketiga

Perubahan fisik yang dialami oleh ibu hamil berbeda-beda di setiap tahapan
kehamilan, baik itu di trimester satu, kedua, dan ketiga. Beberapa perubahan pada
ibu hamil mungkin membuat risih, tapi bukan berarti menghalangi kebahagiaan Anda
dalam menanti kelahiran si buah hati, kan? Ada baiknya ibu mempersiapkan diri
dalam menghadapi berbagai perubahan tersebut ya.

Perubahan fisik ibu saat hamil trimester pertama

penyebab gagal hamil

Setiap ibu hamil mungkin akan mengalami perubahan tubuh yang berbeda-beda.
Meski begitu, ada tanda-tanda yang secara umum terjadi pada setiap ibu antara lain
sebagai berikut.

1. Payudara nyeri

Perubahan pada payudara sudah bisa Anda rasakan sejak awal kehamilan. Ia akan
terasa lebih lembut, nyeri, dan lebih sensitif. Ini dipicu oleh perubahan hormon dalam
tubuh sebagai persiapan untuk menghasilkan ASI.

2. Sakit perut

Di awal kehamilan, ibu mungkin akan merasakan sakit pada perut bagian bawah
seperti saat mengalami menstruasi. Adapun tingkatan sakitnya berbeda-beda. Ada
yang merasakan nyeri yang ringan, sedang atau berat.

3. Keluar bercak darah

Bercak darah pada awal kehamilan biasanya menjadi pertanda bahwa sel telur yang
sudah dibuahi berhasil menempel dalam dinding rahim. Ini adalah kondisi normal,
tetapi jika perdarahan terjadi lebih berat dan terasa menyakitkan, sebaiknya segera
pergi ke dokter guna mengantisipasi keguguran.
4. Perut mulai membesar

Perubahan perut ibu hamil biasanya sudah terlihat saat trimester pertama
kehamilan. Meski begitu, sejumlah ibu mungkin belum menunjukkan perubahan
sampai memasuki trimester kedua. Ini normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan.

5. Sembelit

Melansir Mayo Clinic, peningkatan kadar progesteron dapat memperlambat


pergerakan makanan di saluran pencernaan. Hal ini dapat membuat ibu mengalami
susah buang air besar.

6. Merasa pusing, mual dan muntah

Perubahan hormonal saat memasuki masa kehamilan biasanya membuat kepala


pusing, mual dan muntah. Kondisi ini biasanya terjadi pada pagi hari sehingga
disebut juga dengan istilah morning sickness.

7. Sensitif terhadap aroma

Selain merasa mual, perubahan hormonal juga akan membuat ibu lebih sensitif
terhadap aroma tertentu. Mungkin saja ada aroma yang sangat tidak disukai selama
hamil.

8. Mengidam

Selain perubahan fisik, ibu hamil juga mungkin akan mengalami perubahan selera
makan. Biasanya Anda akan sangat menyukai makanan tertentu meskipun itu
bukanlah menu favorit Anda saat tidak hamil.

9. Asam lambung naik

Selain menyebabkan mual dan muntah, ibu hamil di trimester pertama umumnya
juga mengalami rasa terbakar di perut (heartburn) karena asam lambung naik.

10. Mudah merasa lelah

Melansir situs Family Doctor, adanya perubahan besar pada tubuh membuat ibu
mungkin akan mudah merasa lelah dan lebih banyak tidur saat trimester pertama
kehamilan.
Perubahan fisik ibu hamil trimester kedua

Pengalaman 6 Tahun Menanti Momongan karena PCOS

Memasuki trimester kedua, biasanya tubuh ibu sudah lebih beradaptasi daripada
saat trimester pertama. Di masa ini sejumlah keluhan mulai mereda seperti rasa
mual dan muntah, tapi beberapa ibu mungkin akan tetap mengalami keluhan-
keluhan tersebut.

Secara umum, perubahan fisik ibu hamil yang biasanya dialami pada masa ini
antara lain sebagai berikut.

1. Perut semakin membesar

Pada masa ini, rahim akan mengalami pembesaran sehingga ukuran perut pun akan
lebih besar.

2. Mengalami tekanan darah rendah

Sejumlah ibu biasanya mengalami kondisi ini pada trimester kedua. Ini ditandai
dengan gejala pening dan sakit kepala.

3. Nafsu makan meningkat

Seiring dengan menurunnya gejala morning sickness, biasanya nafsu makan ibu
juga akan meningkat di masa ini.

4. Merasa pegal

Perubahan fisik dan hormonal pada ibu hamil juga dapat membuatnya mudah
merasa pegal meskipun tidak melakukan aktivitas fisik tertentu.

5. Stretch marks

Memasuki trimester kedua ini, permukaan kulit seperti perut, payudara dan bokong
biasanya mulai mengalami stretch marks yaitu kulit keriput seperti kulit jeruk.

6. Perubahan warna kulit


Beberapa ibu mungkin akan mengalami kulit lebih bercahaya. Hal ini bisa terjadi
karena perubahan hormon saat kehamilan dan peningkatan sirkulasi darah di bawah
kulit.

7. Perubahan pada puting

Pada trimester kedua, kulit wajah biasanya lebih cerah sedangkan puting dan areola
akan menjadi lebih gelap.

8. Linea nigra

Perubahan kulit lainnya yaitu muncul garis gelap pada kulit yang membentang mulai
dari pusar sampai ke rambut kemaluan, ini disebut dengan linea nigra.

9. Melasma

Ibu yang berkulit gelap biasanya akan mengalami bercak berwarna kecoklatan pada
kulit. Bercak ini biasanya muncul pada pipi, dahi, dan hidung. Ini disebut dengan
melasma atau chloasma.

10. Merasa gatal

Selain mengalami perubahan warna, perubahan fisik lainnya pada kulit ibu hamill
adalah rasa gatal terutama di sekitar perut dan paha.

11. Bengkak pada kaki dan tangan

Memasuki trimester kedua, mulai terjadi pembengkakan pada kaki dan tangan ibu.
Biasanya ukuran bengkak akan semakin membesar seiring bertambahnya usia
kandungan.

12. Kram pada betis

Selain bengkak, perubahan fisik ibu hamil lainnya di masa ini adalah rasa kram pada
betis. Biasanya rasanya akan semakin mengganggu di malam hari.

13. Masalah pada hidung


Melansir Mayo Clinic, perubahan hormonal pada kehamilan trimester kedua dapat
berpengaruh pada mukosa dan pembuluh darah di hidung, Anda mungkin akan lebih
mudah mengalami hidung tersumbat dan mimisan.

14. Gangguan pada gigi dan mulut

Gigi dan gusi yang lebih sensitif adalah perubahan fisik lainnya yang mungkin akan
ibu hamil hadapi. Saat menyikat gigi, gusi Anda biasanya akan lebih mudah
berdarah dan gigi lebih mudah ngilu dan berlubang.

15. Keputihan

Anda mungkin akan mengalami keputihan yang lebih kental di masa ini. Ini adalah
hal yang wajar. Namun jika keputihan mengeluarkan bau yang menyengat disertai
gatal dan perih pada vagina maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk
mengantisipasi infeksi.

16. Merasakan gerakan bayi dalam perut

Melansir American Pregnancy Association, di akhir trimester kedua, panjang bayi


akan mencapai 35 centimeter dan sudah mulai bergerak dalam perut ibu.

17. Mengalami kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi ringan pada rahim biasanya mulai Anda alami, terutama di sore dan
malam hari atau setelah melakukan olahraga dan seks. Ini adalah kondisi yang
wajar, tetapi jika berlangsung terus menerus segera periksakan diri ke dokter.

Perubahan fisik ibu hamil trimester trimester

manfaat zat besi untuk ibu hamil

Memasuki trimester ketiga, ukuran kandungan yang semakin besar dan perubahan
hormonal menjelang persalinan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh.
Umumnya, ibu akan mengalami hal-hal berikut ini.

1. Nyeri punggung

Bobot kandungan yang semakin berat dapat membebani punggung sehingga


menyebabkan nyeri. Senam ibu hamil dapat membantu Anda untuk mengatasinya.
2. Nafas pendek

Ukuran kandungan yang besar seringkali menekan dada ibu sehingga membuat
kesulitan bernafas. Anda dapat mengatasi hal ini dengan mencari posisi tubuh yang
lebih nyaman.

3. Kulit berjerawat

Hormon-hormon kehamilan dapat menyebabkan produksi minyak berlebih pada kulit


Anda, sehingga membuat kulit Anda menjadi lebih lembab. Namun, hal ini juga bisa
menyebabkan munculnya jerawat.

4. Stretch mark semakin terlihat

Perubahan fisik ibu hamil yang biasanya cukup mengganggu penampilan adalah
stretch mark pada kulit. Ini biasanya mulai muncul di trimester kedua dan akan
semakin terlihat di trimester ketiga.

5. Varises

Pada trimester ketiga, pembuluh darah vena akan menonjol dan nampak jelas
berwarna ungu atau biru yang disebut dengan varises. Kondisi ini terjadi karena
volume darah yang bertambah dan jantung memompa darah lebih cepat. Biasanya
varises terdapat pada kaki dan payudara.

6. Wasir

Selain pada kaki dan payudara, pembesaran pembuluh darah juga dapat terjadi di
area anus sehingga mengakibatkan hemoroid atau wasir. Untuk mengatasinya,
konsumsilah lebih banyak serat.

7. Perubahan pada vagina

Selain pada area tubuh yang nampak, perubahan fisik ibu hamil juga terjadi pada
vagina. Lapisan vagina Anda bisa menjadi lebih tebal dan kurang sensitif.

8. Perubahan pada berat badan

Sejak trimester pertama, berat badan Anda akan naik dan semakin meningkat
memasuki trimester ketiga. Ini sebenarnya hal yang baik sebab menandakan janin
Anda berkembang. Namun pantaulah kenaikannya agar tidak mengalami kelebihan
berat badan saat hamil.

9. Payudara membesar

Selain berat badan yang bertambah, ukuran payudara pun akan mulai bertambah. Ia
akan terasa lebih berat dan penuh. Anda mungkin perlu mengenakan ukuran bra
yang lebih besar dari biasanya agar merasa nyaman.

10. Sering buang air kecil

Pergerakan janin menuju area panggul membuat kandung kemih ibu akan tertindih,
mengakibatkan sering buang air kecil. Ini merupakan perubahan fisik pada ibu hamil
yang cukup mengganggu.

11. Kontraksi rahim

Semakin tua usia kandungan maka kontraksi akan semakin sering Anda alami.
Biasanya ini ditandai dengan permukaan perut yang menegang selama beberapa
saat. Jika kontraksi yang Anda rasakan semakin sering dan semakin sakit, maka
bersiaplah untuk segera melahirkan.

Ditulis oleh Arinda Veratamala Diperbarui Jul 11, 2021


Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Trimester 2 Kehamilan: Perkembangan Janin, Perubahan Fisik, Sampai Perbedaan


Gairah Seksual

Trimester 2 Kehamilan: Perkembangan Janin, Perubahan Fisik, Sampai Perbedaan


Gairah Seksual

Setelah melalui fase yang cukup melelahkan trimester 1 dengan morning sickness,
di trimester 2 ini tubuh ibu sudah merasa cukup nyaman dengan kehamilan. Berikut
penjelasan lengkap seputar perkembangan janin, perubahan tubuh ibu, nutrisi,
sampai gairah seks selama hamil trimester 2.

Perubahan yang ibu rasakan saat hamil trimester 2

puasa saat hamil trimester pertama

Kehamilan trimester 2 mulai dari usia 14-27 minggu.


Pada masa ini, sebagian besar gejala hamil muda sudah mereda dan energi mulai
terkumpul kembali untuk beraktivitas seperti biasa.

Namun, ada beberapa perubahan lain yang terjadi dan ibu hamil rasakan saat
trimester 2, yaitu:

perut semakin membesar,

berat badan naik sekitar 1,5-2 kilogram setiap bulan,

nafsu makan mulai membaik,

perubahan warna kulit (bercak hitam di wajah atau garis gelap dari pusar sampai
kemaluan),

rambut lebih tebal,

kaki kram terutama saat tidur,

merasakan payudara nyeri dan membesar,

nyeri punggung, dan

muncul stretch mark.

Mengutip dari British Columbia, stretch mark adalah fenomena alami yang umumnya
akan memudar bahkan hilang total setelah hamil.

Namun, tidak semua wanita hamil akan langsung mengalaminya saat memasuki
atau sepanjang trimester 2.

Belum ada pula cara yang terbukti ampuh untuk mencegah kemunculan gurat-gurat
putih pengganggu penampilan pada trimester 2 ini.

Namun, menjaga kenaikan berat badan saat hamil agar tidak sampai berlebihan
dapat mengurangi keparahan stretch mark.

Perkembangan janin saat hamil trimester 2

kehamilan trimester pertama


Semakin besar perut ibu, semakin banyak pula perubahan yang terjadi pada janin di
dalam rahim.

Sepanjang trimester kedua, paru-paru, jantung, dan sistem peredaran darah janin
mulai berkembang.

Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci tentang perkembangan janin pada
trimester 2.

Usia kandungan 4 bulan (14-17 minggu)

Calon orangtua sudah bisa tahu apa jenis kelamin calon bayi pada trimester 2.

Wajah janin dan rambut di kepalanya juga sudah mulai tampak jelas pada
pemeriksaan USG.

Janin sudah mulai bisa mendengar suara dari luar saat ibu hamil 4 bulan.

Selain itu, ari-ari atau plasenta juga sudah selesai terbentuk.

Janin juga mulai menerima “sumbangan” antibodi dari tubuh ibu untuk menguatkan
sistem imunnya sendiri saat melawan bakteri dari tubuh ibu.

Usia kandungan 5 bulan (18-22 minggu)

Bulan kelima pada kehamilan trimester 2, alis dan bulu mata janin sudah mulai
muncul.

Rambut berbulu halus (lanugo) juga akan muncul di seluruh tubuh janin dan
bertahan sampai setelah lahir.
Kulit janin masih tipis dan berkilau karena tertutupi lapisan pelindung berwarna krem
bernama vernix.

Vernix terbuat dari kelenjar minyak tubuh janin.

Selain itu, kaki bayi sudah mulai bisa bergerak dengan baik dan bakal gigi sudah
mulai terbentuk saat fase kehamilan 5 bulan.

Usia kandungan 6 bulan (23-27 minggu)

Pada fase trimester kedua, sistem pernapasan bayi sudah mulai bekerja karena
paru-parunya sudah memproduksi zat yang disebut surfaktan.

Fungsi surfaktan adalah untuk membantu paru-paru janin berkembang secara


normal setelah lahir nanti.

Mata janin usia kandungan 6 bulan kemungkinan sudah dapat terbuka dan menutup
sendiri.

Untuk kehamilan anak pertama, gerakan janin bisa ibu rasakan mulai usia kehamilan
20 minggu.

Sementara itu, kehamilan anak kedua dan selanjutnya, gerakan janin ibu rasakan
saat hamil 18 minggu.

Kondisi buruk yang bisa terjadi saat hamil trimester 2

kondisi buruk di trimester kehamilan

Kehamilan pada umumnya adalah kondisi yang riskan, walau trimester 2 merupakan
masa kehamilan yang paling nyaman.

Meski begitu, tetap ada berbagai risiko dan tanda bahaya yang muncul di trimester
ini dan perlu ibu waspadai. Berikut beberapa kondisi buruk yang bisa terjadi.
1. Perdarahan vagina

Perdarahan saat hamil trimester pertama adalah hal wajar.

Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG)


perdarahan hamil muda terjadi pada 15-25 persen wanita.

Namun bila perdarahan ini terjadi di trimester kedua kehamilan (sebelum usia 20
minggu), bisa menjadi tanda keguguran.

Keguguran sebelum usia kehamilan 20 minggu, dapat terjadi karena beberapa faktor
berbeda, seperti:

faktor ibu (septum uterus, kondisi rahim terbagi dua bagian terpisah),

inkompetensi serviks (leher rahim terbuka terlalu cepat dan memicu kelahiran dini)

faktor ayah (kelainan kromosom)

penyakit autoimun (lupus),

faktor janin.

Perdarahan pada trimester 2 juga dapat terjadi akibat kondisi:

plasenta previa,

solusio plasenta, dan

persalinan dini.

Masalah-masalah ini memang lebih sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi juga
dapat terjadi pada akhir trimester kedua.

2. Ketuban pecah dini

Ketuban akan pecah ketika saatnya melahirkan, tetapi kalau pecah saat trimester 2,
itu adalah ketuban pecah dini (KPD) dan bisa menyebabkan masalah serius.
Saat ibu hamil mengalami ini, bayi harus segera dokter keluarkan karena bayi tidak
lagi memiliki perlindungan terhadap infeksi.

Kantung ketuban yang pecah pada trimester 2 dapat menjadi penyebab bayi lahir
prematur.

Bayi yang lahir pusia 24-28 minggu kehamilan berisiko paling tinggi mengalami
masalah medis jangka panjang yang serius, terutama penyakit paru-paru.

Penyebab ketuban pecah dini adalah melemahnya selaput kontraksi karena infeksi
pada rahim.

3. Preeklampsia

Preeklampsia adalah masalah tekanan darah tinggi yang terjadi ketika kandungan
memasuki usia kehamilan 20 minggu.

Tekanan darah tinggi preeklampsia yaitu ketika angka tensi mencapai 140/90
bahkan lebih saat hamil.

Seorang ibu hamil dapat mengalami preeklampsia meski tidak pernah memiliki
riwayat hipertensi sebelumnya.

Pada kehamilan pertama, preeklamsia lebih mungkin terjadi selama trimester ketiga.
Namun, beberapa ibu hamil mengalami preeklampsia sejak trimester kedua.

Pemeriksaan kehamilan selama hamil trimester 2

tes skrining trimester kehamilan

Saat fase trimester kedua, ibu hamil sudah bisa mengetahui jenis kelamin dan wujud
janin lewat USG.

Pemeriksaan USG ini bisa ibu lakukan pada kehamilan usia 18 hingga 20 minggu.
Pemeriksaan ini bisa membantu mendeteksi kelainan bawaan janin yang biasanya
terlihat pada usia kehamilan 18-24 minggu.

Pada trimester 2 kehamilan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan


kehamilan berikut ini:

mengukur tekanan darah,

memeriksa berat badan,

skrining diabetes gestasional dengan tes darah,

tes cacat lahir dan tes genetik lainnya, seperti tes amniocentesis.

Pemeriksaan USG pada trimester 2 juga bertujuan untuk memeriksa pertumbuhan,


posisi bayi, dan memberikan tanggal perkiraan lahir.

Ibu juga kemungkinan sudah bisa merasakan gerakan janin dalam perut. Gerakan
janin umumnya tidak akan terlalu terasa dan hanya sebentar saja.

Perubahan gairah seksual ibu saat hamil trimester 2

gairah seksual ibu hamil di trimester 2

Saat kehamilan trimester pertama, mungkin kebanyakan ibu hamil mengalami


penurunan gairah seksual.

Namun, gairah seksual ibu hamil akan meningkat pada akhir trimester pertama dan
memasuki trimester kedua.

Rasa mual dan kelelahan yang biasanya terjadi di trimester pertama sudah mereda.
Peningkatan gairah seksual terjadi karena pengaruh peningkatan hormon estrogen.

Hormon ini meningkatkan aliran darah di daerah organ intim dan menyebabkan area
tersebut lebih sensitif, sehingga rangsangan seksual juga bertambah besar.
Cairan vagina juga meningkat saat trimester 2 kehamilan. Ini yang membuat vagina
lebih siap menerima penetrasi.

Perubahan payudara yang lebih berkembang dan lebih sensitif juga menjadi alasan
meningkatnya keinginan seksual ibu hamil.

Ada beberapa posisi seks yang bisa dilakukan saat kehamilan trimester kedua,
yaitu:

duduk di pangkuan pasangan,

merangkak (doggy style), dan

tidur menyamping.

Ibu bisa berbaring memunggungi pasangan, sehingga bisa melakukan penetrasi dari
belakang sambil memeluk mesra.

Setelah memasuki 20 minggu kehamilan, hindari posisi yang membuat Anda


berbaring telentang, seperti posisi misionaris.

Ketika berbaring telentang, rahim yang membesar akan menekan aorta, yang
berfungsi mengalirkan darah ke plasenta. Kondisi ini bisa mengganggu pertumbuhan
janin.

Pasangan juga perlu menghindari meniupkan udara ke daerah genital.

Meniup udara ke dalam vagina bisa menyebabkan emboli udara (gelembung udara
yang masuk ke dalam sirkulasi darah).

Hal ini jarang terjadi, tetapi bisa mengancam jiwa ibu hamil atau bayi. Sementara
untuk oral seks selama kehamilan bisa dibilang aman.

Nutrisi yang wajib terpenuhi saat hamil trimester 2


makanan sehat untuk ibu hamil

Berbagai asupan nutrisi yang harus Anda penuhi pada masa trimester satu tetap
wajib dipenuhi juga selama trimester 2.

Berikut nutrisi tambahan lainnya yang juga penting untuk perkembangan janin pada
fase kehamilan trimester 2.

1. Vitamin D

Vitamin D ibu butuhkan untuk membantu membangun tulang dan gigi janin yang
sedang berkembang.

Asupan vitamin D selama kehamilan trimester kedua adalah 2000-4000 IU per hari.

Ibu hamil juga bisa mendapatkan tambahan vitamin D dari makanan untuk ibu hamil
berikut ini:

ikan salmon,

keju,

kuning telur,

suplemen hamil yang mengandung vitamin D.

Mengutip dari situs resmi WHO, mengonsumsi suplemen vitamin D selama


kehamilan bisa mengurangi risiko preeklampsia, bayi berat badan lahir rendah
(BBLR), dan kelahiran prematur.

2. Asam lemak omega-3

Ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak


esensil omega-3 selama masa kehamilan, termasuk trimester 2.

Asam lemak omega-3 berfungsi mendukung perkembangan jantung, otak, mata,


sistem kekebalan tubuh, dan sistem saraf pusat janin dalam kandungan.
Ibu hamil bisa mendapatkan asam lemak omega-3 dari makanan berikut:

ikan berlemak (kembung dan salmon),

biji-bijian,

telur,

minyak canola, dan

buah alpukat

Asam lemak omega-3 juga dapat mencegah persalinan prematur, menurunkan risiko
preeklampsia, dan mengurangi kemungkinan depresi pascapersalinan.

3. Air

Ibu hamil butuh asupan cairan lebih banyak, tak terkecuali saat kehamilan trimester
2 ini.

Air yang ibu konsumsi dapat membantu terbentuknya plasenta dan kantong ketuban
dalam rahim.

Mengalami dehidrasi saat hamil pada trimester 2 dapat menyebabkan janin


mengalami cacat tabung saraf, seperti anencephaly dan penurunan produksi ASI.

Ibu yang sedang hamil harus minum setidaknya 8 hingga 12 gelas air sehari untuk
mencegah dehidrasi dan komplikasinya.

4. Folat

Kebutuhan asam folat masih perlu ibu penuhi selama trimester kedua. Kebutuhan
folat selama trimester kedua adalah sebesar 600 mikrogram per hari.

Pemenuhan kebutuhan folat ini penting untuk mengurangi risiko bayi cacat lahir,
seperti spina bifida.
Ibu bisa mendapatkan folat dari berbagai makanan, seperti sayuran hijau, jeruk,
ayam, ikan kerang, dan kacang-kacangan.

5. Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil saat trimester 2 adalah 1200 mg. Ibu bisa memenuhi
kebutuhan ini dengan mengonsumsi:

susu,

keju,

yohurt,

sayuran hijau (seperti brokoli, bayam),

ikan bertulang (seperti sarden dan ikan teri),

kacang kedelai dan produknya,

telur.

Perkembangan janin pada fase ini masuk pada pembentukan tulang dan juga
pemadatan tulang dalam tubuh bayi.

Ini membuat kebutuhan kalsium ibu hamil cukup tinggi dan penting untuk dipenuhi.

6. Zat besi

Kebutuhan zat besi ibu hamil makin tinggi mendekati waktu persalinan.

Zat besi berperan untuk mendukung pembentukan sel darah merah yang makin
meningkat.

Selama hamil trimester dua, kebutuhan zat besi ibu hamil adalah 35 miligram. Ibu
bisa memenuhi kebutuhan zat besi ini dari:

daging merah,

sayuran hijau,
kuning telur, dan

kacang-kacangan.

Beberapa ibu hamil mungkin membutuhkan suplemen zat besi bila mengalami
anemia defisiensi zat besi (ADB).

7. Seng

Sama seperti zat besi, kebutuhan seng makin meningkat selama trimester kedua
dan ketiga kehamilan. Kebutuhan zat gizi seng pada trimester kedua adalah sebesar
14 miligram.

Kebutuhan seng yang tidak terpenuhi dapat meningkatkan risiko bayi cacat lahir,
keterbatasan pertumbuhan bayi, dan kelahiran prematur.

Untuk itu, Anda perlu memenuhi kebutuhan seng ini dari berbagai makanan, seperti
daging merah, seafood, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Hal yang perlu ibu lakukan saat hamil trimester 2

olahraga saat hamil

Menjaga kesehatan perlu dilakukan calon ibu sepanjang kehamilan, termasuk pada
trimester 2. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat ibu hamil ikuti selama trimester
kedua.

Olahraga

Kehamilan bukan jadi alasan untuk tidak berolahraga dan menggerakan badan
secara aktif.

Olahraga adalah cara yang sehat dan mudah untuk menghindari risiko resistensi
insulin pada ibu hamil.

Resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes gestasional yang ditandai dengan


kadar gula darah tinggi selama hamil.
Namun, selalu pastikan pada dokter kandungan Anda mengenai olahraga yang
cocok saat hamil.

Pasalnya pada trimester 2, perut ibu hamil sudah membesar sehingga perlu berhati-
hati dalam memilih jenis olahraga.

Mengonsumsi suplemen tambahan

Bila kebutuhan zat besi, zinc (seng), atau kalsium sangat tinggi, kemungkinan dokter
akan merekomendasikan suplemen tambahan.

Pada beberapa kondisi, vitamin yang didapatkan dari makanan saja tidak cukup,
sehingga perlu mendapatkan tambahan.

Minum suplemen tambahan secara teratur sesuai anjuran dokter agar nutrisi ibu dan
janin tetap terjaga di trimester 2 kehamilan.

https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/trimester-1/tanda-kehamilan-yang-
efeknya-baik/

Penyebab Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc : 14 November 2017

Penyebab Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil

Halodoc, Jakarta – Ibu hamil jadi sering sekali bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil. Biasanya hal
itu terjadi pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Bahkan saat tertawa atau batuk, air pipis
juga terkadang bisa keluar dengan sendirinya. Perubahan fisik dan hormon yang terjadi dalam tubuh
ibu hamil lah yang menyebabkan meningkatnya kebiasaan buang air kecil. Hal tersebut tidak bisa
dihindari tapi ada cara untuk menyiasatinya lho.

Keinginan buang air kecil yang tinggi merupakan pertanda awal kehamilan. Hasrat tersebut akan
sering datang pada trimester pertama, lalu menurun di trimester kedua, kemudian muncul lagi di
trimester ketiga. Perubahan hormon yang terjadi karena kehamilan yang menyebabkan ibu menjadi
sering ke toilet. Berikut penjelasannya:

Selama hamil, kandung kemih ibu akan menjadi sering penuh karena ginjal bekerja ekstra dan
menghasilkan lebih banyak urine guna membuang zat tidak berguna dari tubuh ibu. Sisa
metabolisme dari janin di dalam kandungan juga ikut dikeluarkan melalui urine, sehingga aliran
darah dan produksi urin ibu meningkat.

Seiring janin yang berkembang, rahim ibu pun membesar dan memberi tekanan pada kandung
kemih, sehingga membuat ibu jadi sering ingin buang air kecil.

Pada trimester ketiga kehamilan, keinginan untuk buang air kecil akan kembali muncul, karena posisi
janin sudah berada di bawah panggul dan memberi tekanan pada kandung kemih. Ibu akan jadi
sering ingin buang air kecil, meskipun kandung kemihnya kosong.

Penyakit diabetes kehamilan atau disebut juga diabetes gestasional juga bisa menyebabkan ibu ingin
buang air kecil lebih sering.

Karena efek samping kehamilan tersebut cukup mengganggu aktivitas, maka ibu bisa menyiasatinya
dengan cara berikut:

Hindari meminum teh, kopi, dan soda, karena kandungan kafein di dalamnya membuat ingin sering
pipis.

Ibu hamil tetap diharuskan untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhnya dengan meminum
minimal 8 gelas air putih setiap hari, agar tubuh tidak dehidrasi. Namun, ibu bisa mengurangi
konsumsi air putih sebelum tidur untuk mencegah keinginan pipis di malam hari.

Jangan menahan keinginan pipis, karena berisiko menyebabkan otot panggul melemah dalam jangka
panjang. Selain itu, jika ditahan, ibu mungkin jadi semakin sering ingin pipis.

Setiap kali buang air kecil, pastikan kandung kemih telah benar-benar kosong. Caranya, ibu bisa
mencondongkan tubuh ke depan.

Senam kegel merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah keluarnya
urin saat ibu batuk, bersin atau berolahraga. Karena jenis olahraga tersebut membantu
mengencangkan otot-otot yang mengatur keluarnya air urin.

Jika terjadi kondisi yang tidak normal pada saat ibu buang air kecil, seperti rasa panas ketika pipis,
urin beraroma tidak sedap dan warnanya keruh, atau ibu ingin pipis lagi padahal baru saja selesai
menggunakan toilet, segera periksakan diri ke dokter, karena mungkin saja saluran kemih ibu
terkena infeksi. Ibu hamil bisa membicarakan tentang kondisi kesehatannya kepada dokter, tanpa
perlu keluar rumah, melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan chat
untuk berdiskusi dan meminta saran kesehatan kapan saja. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan
dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order dan pesanan akan
diantar dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang di App Store dan Google
Play.

Penulis Mahardini Nur Afifah | Editor Mahardini Nur Afifah KOMPAS.com - Bagi wanita yang aktif
secara seksual tanpa pengaman, sering kencing bisa jadi tanda awal kehamilan. Melansir The Bump,
lebih dari 99 persen wanita mengalami sering pipis saat hamil muda. Sebelum hamil, umumnya
wanita berkemih sebanyak enam sampai delapan kali sehari. Baca juga: 8 Tanda-tanda Awal
Kehamilan, Tak Hanya Telat Haid dan Mual Namun, intensitas pipis bisa berubah tergantung jenis
asupan (kafein jadi membuat Anda sering kencing) dan seberapa banyak Anda minum. Kondisi sering
kencing saat hamil pada wanita kebanyakan normal atau tidak perlu dikhawatirkan. Pola berkemih
tersebut dapat berubah seiring bertambahnya usia kehamilan. Ada beberapa makanan yang pantang
dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi. Cek Fakta Baca
juga: Ibu Hamil Ingin Minum Kopi, Bagaimana Baiknya? Perubahan pola kencing selama kehamilan
Melansir Verywell Family, ibu hamil jadi sering kencing di awal kehamilan, lalu intensitas kencing
kembali normal di tengah kehamilan, dan sering kencing lagi di akhir kehamilan. Berikut
penjelasannya: Trimester awal: perubahan hormon, kinerja ginjal, dan pertumbuhan rahim
membuat ibu hamil sering kencing. Kondisi ini terjadi sejak dua minggu setelah pembuahan
Trimester kedua: tubuh ibu hamil sudah beradaptasi dengan perubahan kondisi rahim, sehingga
intensitas buang air kecil tidak sesering pada kehamilan awal Trimester ketiga: pertumbuhan janin di
panggul dapat menekan kandung kemih, sehingga ibu hamil kembali sering kencing Setelah bayi
lahir, tekanan di kandung kemih juga berkurang. Sehingga, ibu hamil tidak lagi kencing sesering pada
trimestes akhir kehamilan. Kendati demikian, tubuh ibu yang baru melahirkan masih butuh waktu
untuk pulih sampai 12 minggu, untuk kembali normal seperti saat sebelum hamil. Baca juga: Sedang
Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid Kapan sering kencing pada ibu hamil perlu
diwaspadai? Kendati sering kencing pada ibu hamil umumnya normal. Ada beberapa kondisi yang
perlu diwaspadai. Antara lain infeksi saluran kencing. Penyakit ini ditandai sering kencing disertai
gejala rasa seperti terbakar atau nyeri saat berkemih, demam, atau ada darah. Penyebab sering
kencing pada ibu hamil juga bisa karena diabetes kehamilan. Saat kadar gula darah ibu hamil tinggi,
intensitas pipis ibu hamil bisa meningkat. Penyebab sering kencing pada ibu hamil antara lain terlalu
banyak minum, terlalu banyak kafein, dan berat badan berlebih. Baca juga: Sering Kencing:
Penyebab, Diagnosis, Cara Mengatasi Cara mengatasi sering kencing pada ibu hamil Sering kencing
pada saat hamil adalah keniscayaan. Namun, hal itu dapat dikendalikan dengan cara: Minum cukup
cairan (tidak berlebihan dan kurang) Konsumsi cairan lebih banyak di siang hari Hindari kafein seperti
kopi, teh, soda Pipis dengan posisi membungkuk untuk membantu pengosongan kandung kemih
Perhatikan berat badan agar tidak melonjak berlebihan Cegah sembelit Segera atasi jika ada masalah
kesehatan seperti infeksi saluran kencing Bila ibu hamil merasakan sering kencing saat hamil terasa
mengganggu keseharian, konsultasikan dengan dokter kandungan. Dapatkan update berita pilihan
dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com
News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install
aplikasi Telegram terlebih du

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Kencing Saat Hamil Muda, Normalkah?",
Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2020/04/07/160400968/sering-kencing-saat-
hamil-muda-normalkah?page=all.

Penulis : Mahardini Nur Afifah

Editor : Mahardini Nur Afifah

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:

Android: https://bit.ly/3g85pkA

iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

https://health.kompas.com/read/2020/04/07/160400968/sering-kencing-saat-hamil-muda-
normalkah?page=all
Pengertian Kehamilan

Pengertian Kehamilan, Penyebab, Gejala Serta Perkembangan dan Peluang Janin

PENGERTIAN

Jumat, 28 Januari 2022 20:54 WIB

Oleh: Noniya Dewinta

Biasanya calon ibu mengandung satu janin dalam kandungannya dan melahirkan satu anak. Tetapi
tidak menutup kemungkinan juga calon ibu mengandung dan melahirkan dua anak atau lebih.

Dimana kondisi mengandung dua anak atau lebih ini dikenal sebagai kehamilan ganda. Namun
sebelum lebih jauh, sudahkah kita memahami pengertian dari istilah kehamilan itu sendiri?

Untuk lebih memahami terkait kehamilan, yuk simak ulasan mengenai pengertian kehamilan,
berikut!

Apa Itu Kehamilan?

Kehamilan adalah istilah yang biasa digunakan untuk perkembangan janin dalam kandungan wanita.
Hamil juga mengacu pada masa pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan pada
manusia.

Janin tumbuh di dalam rahim ibu dan lahir sekitar 38 minggu setelah pembuahan. Perkiraan tanggal
lahir janin ditentukan dengan menghitung empat puluh minggu setelah periode menstruasi terakhir
(pada wanita yang memiliki siklus menstruasi terpisah empat minggu).

Dimana setelah pembuahan, calon ibu melahirkan embrio yang merupakan bentuk awal dari
keturunan yang sedang berkembang selama sekitar delapan minggu. Setelah periode ini, embrio
kemudian disebut “janin” sampai saat kelahiran.

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester. Dimana trimester pertama, yang merupakan tiga
bulan pertama kehamilan, biasanya merupakan periode paling berisiko karena banyak calon ibu
mengalami keguguran selama periode ini. Trimester kedua, yaitu dari bulan keempat hingga keenam
kehamilan.
Trimester ini ialah waktu bagi janin yang sedang tumbuh untuk diperiksa oleh profesional kesehatan
yang berkualitas dengan mengamati gejala. Dilakukan dengan menggunakan peralatan medis yang
memungkinkan profesional kesehatan untuk melihat ke dalam rahim.

Trimester ketiga, yaitu periode dari awal bulan ketujuh sampai kelahiran anak. Ditandai dengan
perkembangan janin lebih lanjut dan penyimpanan lemak janin untuk persiapan kelahiran.

Bayi manusia dilahirkan pada suatu titik waktu yang disebut “titik di mana kemampuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup janin tercapai” oleh para ahli kesehatan.

Pada titik pertumbuhan dan perkembangan ini, janin memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di
luar kandungan ibu. Titik ini dicapai selama bagian akhir trimester kedua dan bagian awal trimester
ketiga.

Jika janin lahir sebelum titik viabilitas janin tersebut, ada kemungkinan ia akan lahir dengan kondisi
kesehatan yang serius, atau lebih buruk lagi bahkan meninggal.

Penyebab Kehamilan

Pembuahan janin manusia dapat dicapai dengan dua metode yang berbeda, yakni hubungan seksual
atau dengan menggunakan teknologi reproduksi.

Dalam kebanyakan kasus, orang dengan masalah infertilitas akan mencari bantuan teknologi
reproduksi untuk membantu mereka hamil.

Pemupukan janin dengan menggunakan teknologi reproduksi antara lain penggunaan obat-obatan
untuk merangsang dan meningkatkan perkembangan sel-sel ovarium pada rahim wanita.

Obat yang digunakan mengandung bahan yang dapat melepaskan hormon gonadotropin. Inseminasi
buatan juga merupakan salah satu alat reproduksi buatan yang populer dan biasanya dilakukan
dengan menempatkan sperma pada leher rahim atau rahim seorang wanita.

Tepatnya reproduksi tidak dilakukan secara alami dan tanpa keterlibatan langsung alat kelamin pria.
Inseminasi buatan biasanya cukup tradisional dan dilakukan oleh wanita secara pribadi.
Teknologi reproduksi lain yang umum digunakan adalah fertilisasi in vitro, yang melibatkan
pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh wanita. Hasil dari proses pembuahan ini yaitu
embrio, kemudian akan dimasukkan kembali melalui vagina atau rahim.

Gejala Utama Kehamilan

Ketika seorang wanita hamil, dia mengalami beberapa tanda yang menunjukkan kondisi kehamilan.
Gejala umum termasuk mual dan muntah, sering merasa sangat lelah, memiliki nafsu makan untuk
makanan tertentu yang tidak biasa. Terlebih lagi sering pergi ke kamar mandi di malam hari untuk
buang air kecil.

Gejala ini biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama setelah sel telur dibuahi. Banyak ahli
kesehatan yang meyakini bahwa gejala tersebut sebenarnya tidak bersifat umum dan tidak dapat
digunakan sebagai penunjang diagnostic. Sehingga gejala tersebut tidak dapat dijadikan sebagai
tanda pasti kehamilan.

Perkembangan dan Peluang Janin

Setelah memahami pengertian kehamilan, tentu yang kemudian menjadi pertanyaan adalah seperti
apa perkembangan janin menurut usia kehamilan?

Umumnya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari atau 9 bulan hingga melahirkan.
Perkembangan usia kehamilan 40 minggu kemudian dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:

Trimester pertama (1-3 bulan)

Pada bulan-bulan pertama atau trimester pertama kehamilan, ibu hamil biasanya dapat
menunjukkan tanda-tanda umum. Diantaranya seperti morning sickness, kelelahan, dan
penambahan berat badan.

Namun, perut ibu hamil tidak terlihat begitu membesar di trimester awal ini. Sebab, saat ini masih
ada zigot hasil pembuahan di dalam rahim ibu hamil.

Zigot berubah menjadi embrio yang akan menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi
janin. Dalam 3 bulan pertama, janin dalam perut ibu hamil akan mulai membentuk berbagai organ
yang berkembang meliputi:

Otak
Sumsum tulang belakang

Organ lain (kepala, mata, mulut, hidung, jari tangan dan kaki dan alat kelamin).

Jantung bayi juga sudah mulai berdetak sejak awal trimester pertama kehamilan.

Menurut Women’s Health, panjang janin dalam perut ibu hamil idealnya mencapai 7,5 cm dan berat
sekitar 30 gram.

Trimester kedua (3-6 bulan)

Pada kehamilan trimester kedua, gejala morning sickness yang dirasakan ibu hamil sudah mulai
mereda. Namun, ada beberapa ibu hamil yang merasakan gejalanya, seperti:

Perut mulai terlihat lebih besar

Pusing karena tekanan darah rendah

Mulai merasakan gerakan bayi

Pegal-pegal

Nafsu makan meningkat

Mulai muncul stretch mark di perut, payudara, paha atau bokong.

Beberapa bagian kulit menjadi gelap, seperti pada puting susu.

Sedangkan untuk janin dalam perut ibu hamil, hampir semua organ penting tubuhnya sudah
berkembang sempurna.

Janin juga bisa mulai mendengar dan menelan nutrisi dari makanan yang ibu hamil makan. Menurut
American Pregnancy Association, pada akhir trimester kedua berat janin dalam perut ibu hamil
idealnya mencapai lebih dari 1 kilogram dan panjangnya sekitar 35 cm.

Trimester ketiga (7-9 bulan)

Pada kehamilan trimester ketiga, terutama pada minggu ke-32 kehamilan, tulang-tulang pada janin
sudah terbentuk sempurna. Janin dalam perut ibu hamil juga bisa membuka dan menutup mata
serta merasakan cahaya dari luar kulit.

Pada usia kehamilan ini, berat janin dalam perut ibu hamil berkisar 3-4 kilogram dan panjangnya bisa
mencapai 50 cm. Sedangkan pada usia kehamilan 36 minggu, umumnya posisi kepala janin
menghadap ke bawah untuk siap dilahirkan.

Jika belum menghadap ke bawah selama lebih dari 37 minggu, dokter akan menyarankan ibu hamil
untuk melahirkan bayi di perutnya melalui operasi caesar. Beberapa hal lain yang dapat terjadi
selama trimester terakhir adalah:
Janin mulai banyak bergerak di perut

Mengalami beberapa kontraksi palsu

Merasa mulas

ASI bocor

Susah tidur

Pada trimester akhir kehamilan, ibu hamil mengalami banyak rasa sakit, pembengkakan di beberapa
bagian tubuh (kaki misalnya). Bahkan mulai merasa cemas akan persalinan yang akan datang.

Demikian ulasan kami mengenai pengertian kehamilan, penyebab, gejala serta perkembangan dan
peluang janin.

Semoga ulasan kami membantu, khususnya dalam memberikan pemahaman yang berkaitan dengan
kehamilan. Terimakasih ya sudah berkunjung.

https://lambeturah.id/pengertian-kehamilan/

GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

Oleh :

Rab Wigawati, SKM (Poli Gizi RSUD Sidoarjo)

Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan zat gizi
untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Meskipun ibu hamil
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi konsumsi
pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya. Janin tumbuh
dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi
yang berada di dalam tubuh ibunya. Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis
makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang
sedang mengandung bayinya. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya,
seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai
sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh
seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.

Sehubungan dengan hal itu, ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengonsumsi
makanan yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya. Kenyataannya di Indonesia masih
banyak ibu-ibu yang saat hamil mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita
anemia. Hal ini dapat disebabkan karena asupan makanannya selama kehamilan tidak mencukupi
untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi ini dapat diperburuk oleh beban kerja
ibu hamil yang biasanya sama atau lebih berat dibandingkan dengan sebelum hamil. Akibatnya, bayi
tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya.

Ibu Hamil

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi (bertemunya sel
telur dan sel sperma) sampai lahirnya janin/ jabang bayi. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Umur kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, yaitu :

Trimester I : Umur kehamilan 0-12 minggu

Trimester II : Umur kehamilan 13-28 minggu

Trimester III : Umur kehamilan 29-40 minggu

Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia.
TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat
sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan
sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).

Ada 13 Pesan umum Gizi Seimbang, yaitu :


Makan aneka ragam makanan

Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energi

Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi

Gunakan garam beryodium

Makan makanan sumber zat besi

Beri ASI pada bayi sampai umur enam bulan

Biasakan makan pagi

Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya

Beraktifitas fisik dan olah raga secara teratur

Hindari minum minuman beralkohol

Makan makanan yang aman bagi kesehatan

Baca label pada makanan kemasan.

Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan 4 pesan khusus, yaitu :

a) Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan;

b) Batasi mengkonsumsi garam;

c) Minum air putih yang banyak dan

d) Batasi minum kopi.

56

TGS (Tumpeng Gizi Seimbang) terdiri dari beberapa potongan tumpeng, yaitu:
1 potongan besar: golongan makanan karbohidrat,

2 potongan sedang dan 2 potongan kecil yang merupakan golongan sayuran dan buah,

2 potongan kecil diatasnya yang merupakan golongan protein hewani dan nabati, dan 1 potongan
terkecil di puncak yaitu gula, garam, dan minyak yang dikonsumsi seperlunya.

Potongan TGS juga dilapisi dengan air putih yang idealnya dikonsumsi 2 liter atau 8 gelas sehari.

Luasnya potongan TGS ini menunjukkan porsi konsumsi setiap orang per hari. Karbohidrat
dikonsumsi 3 - 8 porsi, sayuran 3 - 5 porsi sedikit lebih besar dari buah, buah 2-3 porsi, serta protein
hewani dan nabati 2 - 3 porsi.

Konsumsi ini dibagi untuk makan pagi, siang, dan malam. Kombinasi makanan per harinya perlu
dilakukan.

Dibagian bawah TGS terdapat 4 pilar gizi seimbang yang lain, yaitu: keanekaragaman makanan, pola
hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan.

Prinsip gizi seimbang dinilai akan sangat efektif bila dilakukan mulai ibu hamil hingga anak yang
dilahirkannya berumur 2 tahun. Masa ini termasuk masa kritis yang sangat menentukan kualitas
hidup manusia yang akan datang, sehingga sering disebut masa kehamilan adalah periode window of
opportunity. Kekurangan gizi pada ibu hamil, akan berdampak pada kekurangan gizi terhadap bayi
yang dilahirkannya, dan berlanjut pada anak yang kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit,
kurang cerdas, serta ketika dewasa kegemukan dan beresiko terkena penyakit degeneratif.

Kebutuhan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil

Menurut Huliana (2001) peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu hamil sebesar 15 %, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban dan
pertumbuhan rahim. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan janin
sebesar 40 %, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibu sebesar 60 %. Peningkatan kebutuhan
makanan bergizi ini tentu juga akan berdampak pada kenaikan berat badan si Ibu, biasanya
kenaikan berat badan sebelum hamil dan mendekati persalinan berkisar antara 12-15 kilogram.

Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat
gizi yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1 - 3 bulan, adalah
masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini
pertumbuhan janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil.
Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi
sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada
trimester berikutnya. Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-muntah, dan
tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam
bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering.

Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin mulai tumbuh pesat
dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu mencapai 10 gram per hari. Tubuh
ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai
berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada
tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk
ASI saat menyusui nanti.

Sedangkan pada tahap trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 - 9 bulan, dibutuhkan
vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.
Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya.
Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil mengandung tiga golongan utama makanan
yang sangat diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat tenaga yang didapat dari makanan sumber
karbohidrat dan lemak seperti padi-padian, kentang, umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan,
roti, mie, minyak, mentega; sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein seperti telur,
daging, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan; kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari
vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi ketiga unsur gizi
penting itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan secara proporsional yang meliputi
padi-padian atau serelia, kacang-kacangan, daging, ikan, telur, sayur, buah, susu, dan lemak.

Selama kehamilan membutuhkan penambahan zat-zat gizi sebagai berikut :

a. Kalori

Banyaknya kalori yang dibutuhkan selama kehamilan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau
membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Kebutuhan kalori tiap trimester sbb:

Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.

Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.

Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

b. Protein

Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari kondisi
sebelum hamil. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber protein hewani
seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan
kacang-kacangan. Protein digunakan untuk:

Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.

Pertumbuhan dan diferensiasi sel.

Pembentukan cadangan darah.

Persiapan masa menyusui.

c. Lemak

Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam kandungan sebagai
kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain
itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada
kehamilan tirmester III.

d. Karbohidrat

Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan
mineral serta meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

e. Asam Folat

Asam Folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin. Saat trimester pertama janin
akan membutuhkan 400 mikrogram asam folat per hari. Dan apabila tidak terpenuhi, akan membuat
perkembangan janin tidak sempurna (anenchephaly (tanpa batok kepala), bibir sumbing dan
menderita spina bifida / kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung. Kandungan asam folat
bisa diperoleh dari buah-buahan, beras merah, kacang-kacangan dan beragam sayuran hijau.

f. Kalsium

Berfungsi untuk pembentukan gigi dan tulang janin di dalam kandungan dan mencegah osteoporosis
pada ibu hamil. Sumber zat kalsium diantaranya adalah susu dan produk olahan susu lainnya.

g. Zat Besi
Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) dan mengurangi resiko
anemia pada ibu hamil. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil setelah usia kehamilan 20 minggu
sebanyak 30 mg per harinya, dan dapat diperoleh pada hati, ikan atau daging.

h. Vitamin A, C dan D

Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, imunitas memelihara fungsi mata,


pertumbuhan tulang, kulit. Vitamin C berguna untuk menyerap zat besi, kesehatan gusi dan gigi,
melindungi jaringan dari organ tubuh dari berbagai kerusakan dan memberikan otak berupa sinyal
kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.

Ringkasan :

Gizi Ibu Hamil perlu mengkonsumsi gizi seimbang dari beragam sumber makanan dan disesuaikan
berdasarkan usia kehamilan,

Nutrisi Ibu hamil utama yang dibutuhkan seperti Kalori, Asam Folat, Protein, Kalsium, Zat Besi,
Vitamin A, C dan D.

https://rsd.sidoarjokab.go.id/pages/artikel/gizi-seimbang-untuk-ibu-hamil

2016-11-23 09:52:24

embagian Trimester Kehamilan dan Kondisi Ibu Hamil di Tiap Trimester

Pemdes Dencarik 22 Mei 2019 12:34:11 WITA

Ruang Berbagi Ilmu

Kesehatan Ibu Hamil

Sebelum hamil, ketahui tentang ini terlebih dahulu yuk!


Bagi perempuan yang sedang merencanakan, sedang, atau sudah pernah hamil, kata “trimester”
mungkin terasa akrab di telinga. Dalam bahasa Latin, trimester berasal dari kata “trimestris”, yang
berarti tri (tiga) dan mensis (bulan).

Jadi, trimester secara teknis didefinisikan sebagai periode 3 bulan yang berhubungan dengan siklus
dan kehamilan.

Meskipun tidak semua bulan memiliki jumlah hari yang sama, masa kehamilan tetap memiliki aturan
umum, yaitu masing-masing trimester berjumlah 3 bulan dalam kehamilan.

Periode kehamilan tersebut dibagi menjadi 3, yaitu masa awal kehamilan (trimester 1), tengah
(trimester kedua), dan akhir kehamilan (trimester ketiga). Ada beberapa metode umum yang biasa
digunakan oleh penyedia layanan medis untuk membagi golongan trimester, seperti berikut.

Pembagian trimester berdasarkan pra konsepsi

Saat ini, dalam bidang kesehatan trimester ditentukan sesuai dengan sebuah pedoman umum ini.
Rata-rata kehamilan akan berlangsung selama 40 minggu atau sekitar 280 hari. Hitungan ini dimulai
dari hari pertama menstruasi terakhir. Melalui metode tersebut, trimester ditentukan dengan 40
minggu dibagi tiga.

Jadi secara teknis, trimester pertama adalah 1-13 minggu. Trimester kedua dimulai pada minggu ke-
14 dan berakhir di usia kandungan 27 minggu. Sedangkan, trimester ketiga dimulai pada 28 minggu
sampai kehamilan minggu ke-41 atau waktu melahirkan.

Pembagian trimester berdasarkan konsepsi

Metode ini jarang digunakan karena sulitnya menentukan tanggal pembuahan yang sebenarnya,
kecuali pada program IVF. Umumnya, perempuan hanya mengetahui kapan menstruasi terakhir
mereka dimulai. Itulah sebabnya kebanyakan dokter akan menggunakan metode pra konsepsi
dibanding metode ini.

Metode ini menggunakan pedoman bahwa usia bayi di dalam kandungan adalah 38 minggu setelah
terjadinya konsepsi. Dalam metode ini, perhitungan konsepsi biasanya terjadi 14 hingga 16 hari
setelah hari pertama dari siklus menstruasi terakhir.
Dengan demikian, trimester kedua dimulai pada 14 minggu 5 hari dan trimester ketiga pada 27
minggu 3 hari. Sekali lagi, metode ini jarang digunakan meskipun pembagian waktu trimester mirip
dengan metode pra konsepsi yang umum digunakan.

Apa yang Terjadi di Tiap Trimester?

Di tiap trimester, sejumlah perubahan akan terjadi pada tubuhmu dan janin yang sedang
berkembang. Sebelum hamil pun, perempuan akan mengalami sejumlah proses. Mulai dari proses
pembuahan hingga implantasi yang pada akhirnya akan menjadi janin yang berkembang.

Trimester pertama (hingga 14 minggu pertama)

Kamu akan mengalami banyak gejala dan keluhan selama trimester ini, sebagai penyesuaian dengan
perubahan hormonal kehamilan. Pada minggu-minggu awal, perutmu mungkin belum terlihat
membuncit, tetapi banyak hal yang akan terjadi di dalam tubuhmu.

Perubahan hormon yang paling berkontribusi terhadap gejala kehamilan adalah peningkatan kadar
estrogen dan hCG yang menyebabkan mual dan muntah yang akan dirasakan perempuan selama
beberapa bulan pertama kehamilannya.

Selain itu, kamu juga akan merasa lebih lelah dari biasanya selama trimester pertama, gejala yang
disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron, yang dapat menyebabkan kantuk.

Trimester kedua (14-26 minggu)

Pada trimester kedua, gejala yang tidak menyenangkan seperti kehamilan awal dapat berkurang
atau bahkan menghilang. Tidur mungkin akan menjadi lebih mudah dan tingkat energi dapat
meningkat. Meskipun gejala yang tidak menyenangkan cenderung hilang, tetapi gejala lain mungkin
akan muncul saat perkembangan janin mulai meningkat.

Kamu akan merasakan lebih banyak tekanan pada panggul, seperti sesuatu yang membebani. Perut
akan mulai terlihat membuncit dan kulit di sekitar perut cenderung gatal karena adanya peregangan
kulit. Kamu juga akan mengalami lebih banyak sakit punggung karena beban di bagian depan tubuh.

Namun di antara kehamilan 16 dan 18 minggu, kamu akan merasakan salah satu keajaiban
kehamilan, yaitu tendangan dari janin.

Trimester ketiga (27 minggu hingga akhir kehamilan)


Ketika rahim mendorong diafragma, otot yang mengatur pernapasan akan terganggu, sehingga
kamu akan lebih merasa sesak. Pergelangan kaki, tangan, kaki, dan wajah mungkin akan
membengkak karena menahan lebih banyak cairan dan sirkulasi darah yang melambat. Bayi juga
akan mulai turun ke jalan lahir untuk bersiap lahir ke dunia.

Itulah penjelasan tentang pembagian trimester selama kehamilan, serta gambaran kondisi-
kondisinya di tiap trimester. Semoga bisa menambah pengetahuan untuk mempersiapkan kehamilan
kamu, ya.

http://dencarik-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/249-Pembagian-Trimester-Kehamilan-dan-
Kondisi-Ibu-Hamil-di-Tiap-Trimester

Penullis: Aulia Trisna

Artikel ini telah diposting di popmama.com dengan judul yang sama\

Nakita.id - Trimester pertama kehamilan bisa mengasyikkan sekaligus menakutkan.

Tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan pada trimester pertama kehamilan.

Bahkan perubahan pada trimester pertama kehamilan ini dapat dimulai sebelum Moms tahu jika
sedang hamil.

Ini dapat membantu untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.

Baca Juga : 5 Cara Menghindari Keguguran pada Trimester Pertama Kehamilan

Berikut 10 perubahan tubuh pada ibu hamil pada trimester pertama kehamilan:

1. Sering buang air kecil

Menjelang akhir trimester pertama, Moms akan merasa lebih sering buang air kecil.

Ini karena rahim yang berkembang mendorong kandung kemih.


Moms bahkan bisa mengeluarkan sedikit air kencing saat batuk atau bersin.

Baca Juga : Inilah 12 Fakta Kehamilan Trimester Pertama, Jarang Diketahui Moms!

2. Pusing

Tubuh Moms bekerja lebih untuk membuat darah ekstra guna menopang bayi.

Ini dapat menyebabkan Moms merasa pusing.

Rasa lapar, lemas, dan stres dapat menyebabkan gejala-gejala ini juga.

3. Mulas

Otot-otot yang memecah makanan menjadi lebih santai selama kehamilan.

Perubahan hormon juga memperlambat proses ini.

Makanan tetap berada di dalam perut Moms lebih lama untuk memberi tubuh lebih banyak waktu
menyerap nutrisi.

Semua hal ini dapat menyebabkan atau memperburuk sakit maag.

Baca Juga : 3 Kelainan Kehamilan Pada Trimester Pertama yang Sebabkan Keguguran

4. Sembelit

Proses lambat memecah makanan juga bisa menyebabkan sembelit dan kembung.

Pastikan Moms minum banyak air, sekitar 8 gelas per hari.


Konsultasikan dengan dokter jika Moms mengalami masalah yang lebih berat.

5. Vena yang terlihat

Tubuh Moms membuat darah berlebih, dan jantung Moms memompa lebih cepat untuk memenuhi
kebutuhan kehamilan.

Iklan untuk Anda: Seluruh Indonesia kaget! Diabetes mudah diobati (lihat di sini)

Advertisement by

Ini dapat menyebabkan pembuluh darah biru di perut, payudara, dan kaki Moms menjadi lebih
terlihat.

Bahkan pembuluh darah juga dapat terlihat pada wajah, leher, atau lengan.

Baca Juga : Sering Dianggap Berbahaya, 9 Tanda Kehamilan Trimester Pertama Ini Normal Terjadi

6. Perubahan kulit

Moms mungkin memperhatikan bahwa kulit terlihat lebih kemerahan dan berkilau.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan sirkulasi darah.

Hormon kehamilan dapat menyebabkan minyak berlebih pada kulit Moms yang dapat menyebabkan
jerawat.

7. Payudara berubah

Kebanyakan perempuan melihat perubahan pada payudaranya di awal kehamilan.


Hormon dalam tubuh Moms berubah untuk mempersiapkan menyusui.

Moms mungkin melihat benjolan kecil terbentuk di daerah sekitar puting.

Payudara Moms akan terus tumbuh dan berubah selama kehamilan dan Moms akan merasa lebih
besar dan lebih penuh.

Baca Juga : Begini Perkembangan Normal Janin Trimester Pertama Hingga Ketiga, Catat Moms!

8. Perubahan vagina

Vagina Moms akan menjadi lebih tebal dan kurang sensitif.

Moms mungkin juga melihat cairan putih yang tipis, tapi itu normal terjadi selama kehamilan.

Pendarahan ringan (bercak) juga normal terjadi, namun, Moms harus menghubungi dokter jika
mengalami pendarahan berat atau nyeri.

9. Perut mulai membesar

Garis pinggang Moms akan mulai membesar saat bayi dan rahim tumbuh lebih besar.

Ini bergantung pada ukuran sebelum hamil, Moms mungkin tidak melihat perubahan ini hingga
trimester kedua.

Normal terjadi saat bertambahnya sedikit berat badan pada trimester pertama.

Baca Juga : Demam Saat Trimester Pertama Meningkatkan Risiko Bayi Mengalami Cacat dan Kelainan
Pada Wajah

10. Perubahan emosional


Hormon berlebih selama kehamilan membuat perubuhan emosional.

Moms mungkin merasa murung, pelupa, atau tidak bisa fokus.

Kelelahan dan stres dapat meningkatkan perubahan ini.

Perlu diingat bahwa setiap pengalaman kehamilan itu unik.

Bahkan setiap perempuan mungkin memiliki perubahan berbeda dalam kehamilan.

Trimester Pertama Kehamilan, Berikut 10 Perubahan Tubuh pada Ibu Hamil

Nila Kusuma Pratiwi - Selasa, 6 November 2018 | 13:08 WIB

https://nakita.grid.id/read/02991473/trimester-pertama-kehamilan-berikut-10-perubahan-tubuh-
pada-ibu-hamil?page=all

nformasi Seputar Trimester Kehamilan

Informasi Seputar Trimester Kehamilan

Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, penting untuk mengetahui informasi seputar
masa penantian kelahiran sang buah hati. Salah satunya mengenai trimester kehamilan.
Pengetahuan tentang trimester kehamilan akan membuat calon ibu dan ayah bisa menyiapkan diri
sepenuhnya, termasuk bila ada faktor risiko yang membahayakan baik calon ibu maupun janinnya.
Calon ibu, khususnya, dapat memahami bagaimana perkembangan janin bisa mempengaruhi
tubuhnya.

Pengertian Trimester Kehamilan

Pada umumnya, kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu terhitung sejak hari pertama masa haid
normal terakhir. Periode 40 minggu itu dibagi menjadi tiga periode. Itulah yang dikenal sebagai
trimester kehamilan. Setiap trimester berlangsung antara 12 dan 14 minggu, atau sekitar 3 bulan.

Trimester Pertama (0-13 minggu)


Periode terpenting untuk perkembangan janin. Dalam trimester ini, struktur tubuh dan sistem organ
janin berkembang. Terjadi perubahan besar pada tubuh ibu yang kerap menimbulkan berbagai
gejala, seperti mual-mual, muntah, mudah lelah serta emosional, sering berkemih, dan nyeri pada
payudara. Meski demikian, kondisi tiap ibu bisa berbeda-beda. Sebagian besar kasus keguguran dan
cacat lahir terjadi pada periode ini.

Baca Juga: Menangis Saat Hamil, Apa Dampaknya untuk Perkembangan Janin?

Trimester Kedua (14-26 minggu)

Dalam trimester kehamilan ini, banyak gejala tak nyaman dari trimester pertama yang hilang. Ibu
sudah jarang atau tak pernah lagi mual-mual. Tidur juga lebih nyaman dan tak mudah lelah. Tapi ada
beberapa gejala baru yang mungkin mengganggu, misalnya sakit punggung dan perut serta kram
kaki. Sudah mulai terasa ada pergerakan janin.

Trimester Ketiga (27-40 minggu)

Ini periode trimester kehamilan terakhir, saat ibu sudah berharap-harap cemas akan kelahiran buah
hatinya. Aktivitas fisik akan mulai banyak terhambat karena kondisi tubuh ibu. Ada beberapa gejala
yang mungkin terjadi, seperti susah tidur, sesak napas, wasir, dan varises.

Makanan Sehat Ibu Hamil Trimester Pertama

Janin sangat membutuhkan asupan gizi pada trimester kehamilan pertama. Ibu sebaiknya banyak
makan makanan yang kaya kandungan asam folat untuk membantu perkembangan sistem saraf
bayi. Makanan yang mengandung vitamin B6 juga bisa membantu meredakan gejala mual-mual.
Rinciannya:

Asam folat: Terdapat pada kacang-kacangan, buah jeruk, sayuran berdaun hijau.

Baca Juga: Inseminasi Buatan : Indikasi, Persiapan dan Prosedurnya

Kalsium: Terdapat pada produk susu (susu, yogurt, dan keju) dan sayuran hijau gelap.

Zat Besi: Terdapat pada daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan, dan sayuran.

Kolin: Terdapat pada daging merah dan telur.


Vitamin B12: Terdapat pada daging, unggas, makanan laut, serta roti dan sereal.

Vitamin B6: Terdapat pada susu, wortel, telur, sayuran hijau, makanan laut.

Asam lemak omega-3: Terdapat pada ikan berlemak, biji chia, biji rami.

Larangan Ibu Hamil Trimester Pertama

Trimester kehamilan pertama adalah periode yang amat menentukan bagaimana nantinya kondisi
bayi serta ibu. Ada beberapa larangan bagi ibu hamil pada trimester pertama:

Merokok dan minum alkohol

Makan daging mentah

Bersauna

Terlalu banyak kafein

Makan terlalu banyak

Cara Menghitung Trimester Kehamilan

Trimester kehamilan dihitung dari hari pertama periode haid terakhir. Dari penghitungan ini bisa
diketahui jadwal pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan sekaligus diperoleh hari perkiraan
lahir (HPL) bayi. Cek tabel di bawah ini untuk lebih jelasnya.

Menjaga Kebugaran Jasmani: Porsi dan Jenis Olahraga yang Tepat

Trending

Menjaga Kebugaran Jasmani: Porsi dan Jenis Olahraga yang Tepat

Trimester Bulan Minggu

Pertama 1 1-4

2 5-8

3 9-13

Kedua 4 14-17
5 18-21

6 22-26

Ketiga 7 27-30

8 31-35

9 36-40

Baca Juga: Stimulasi Prenatal Untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Janin

Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan, pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan minimal empat
kali selama periode kehamilan. Pada trimester kehamilan sekali, trimester kedua sekali, dan
trimester ketiga dua kali. Dengan mengetahui informasi seputar trimester kehamilan, Anda dapat
memenuhi kewajiban ini demi kelancaran proses kehamilan hingga persalinan.

Ditinjau oleh:

dr. Putu Aditya,M.Biomed, Sp.OG

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Primaya Hospital Betang Pambelum

Referensi:

http://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-
Kehamilan-Komprehensif.pdf
https://www.babycentre.co.uk/a1046500/pregnancy-meal-planners-trimester-by-trimester

https://www.ucsfhealth.org/conditions/pregnancy/trimesters

https://news.sanfordhealth.org/womens/dos-and-donts-during-first-trimester-pregnancy/

Sumber gambar : https://www.freepik.com/premium-vector/pregnancy-character-woman-female-


body-condition-illustration_6126167.htm#query=Pregnancy%20Trimester&position=45

Gangguan Jantung Setelah Terinfeksi Covid-19

Banyak Kerjaan di Kantor? Ini Cara Agar Jantung Tetap Sehat

Daftar Vaksin Covid-19: Cara Kerja dan Efek Sampingnya

https://primayahospital.com/kebidanan-dan-kandungan/trimester-kehamilan/

Kenali! 5 Perubahan Fisik Ibu Hamil pada Trimester Pertama

Rozi Rista Aga Zidna, 2022

Kenali! 5 Perubahan Fisik Ibu Hamil pada Trimester Pertama

Ilustrasi ibu hamil (pixabay.com/fezailc)

Pada usia hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan pada dirinya, entah itu perubahan
dari segi fisik maupun perubahan dari segi emosional. Terkadang pada masa awal kehamilan,
seorang ibu tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Berikut lima perubahan-perubahan fisik ibu hamil pada trimester pertama, sebagaimana disadur dari
tulisan Dewi Kartika Alam, Warning! Ibu Hamil:

1. Mual dan muntah

Mual dan muntah ini nyaris 50% dialami oleh ibu hamil, biasanya dimulai sejak awal kehamilan.
Umumnya terjadi di awal kehamilan sampai tubuh ibu mampu beradaptasi dengan perubahan
hormon. Mual dan muntah ini dapat terjadi setiap saat dan akan berakhir pada 14 minggu
kehamilan. Pada beberapa kasus, mual dan muntah terus berlanjut sampai kehamilan trimester
kedua dan ketiga.

2. Sering buang air kecil


Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan
menekan kandung kemih. Keadaan ini akan lenyap pada trimester kedua dan akan muncul lagi pada
akhir kehamilan, disebabkan kandung kemih dapat tekanan dari kepala janin.

3. Meningkatnya cairan vagina

Peningkatan produksi cairan vagina disebabkan oleh peningkatan suplai darah dan hormonal.
Kualitas dan kuantitas dari bercak vagina berubah pada usia hamil. Umumnya yang terjadi pada
seorang wanita, produksi cairan vagina lebih banyak saat hamil. Cairan vagina yang normal berwarna
putih atau bening, tidak gatal, tidak berbau, atau terlihat berwarna kuning ketika lengket pada
pakaian dalam.

4. Kram perut

Kram perut saat trimester pertama kehamilan terasa seperti kram saat menstruasi di perut bagian
bawah atau rasa sakit seperti ditusuk-tusuk yang terasa hanya beberapa menit dan tidak sering.
Kondisi ini terbilang normal, yang terjadi sebagai akibat adanya pertumbuhan dan pembesaran
rahim. Saat itu otot dan ligamen meregang untuk menyokong rahim.

5. Peningkatan berat badan

Pada akhir trimester pertama, ibu hamil akan merasa kesulitan memasang kancing baju atau kancing
celana panjangnya. Hal ini bukan sebab adanya peningkatan berat badan yang banyak, namun
karena rahimnya telah berkembang dan memerlukan ruang.

Inilah lima perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil saat trimester pertama. Semoga
bermanfaat.

https://yoursay.suara.com/health/2022/05/23/111239/kenali-5-perubahan-fisik-ibu-hamil-pada-
trimester-pertama

Perubahan pada Ibu Hamil Saat Trimester Kedua

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc : 18 Januari 2022

7 Perubahan pada Ibu Hamil Saat Trimester Kedua


"Saat memasuki trimester kedua, ibu hamil akan merasakan beberapa perubahan fisik. Beberapa
perubahan ini memang kadang bikin ibu khawatir, akan tetapi ibu harus tahu bahwa beberapa di
antaranya adalah hal yang normal. Namun jika perubahan ini ada yang membuat ibu jadi tidak
nyaman dalam menjalani kehamilan, ibu bisa segera bertanya pada dokter kandungan."

Halodoc, Jakarta – Ada banyak perubahan yang akan dialami ibu hamil, antara lain perubahan fisik
dan mental. Pada masa ini, kehamilan ibu sudah memasuki usia 18 hingga 24 minggu. Kondisi janin
sudah semakin berkembang, dengan plasenta yang sudah siap mentransfer oksigen dan nutrisi ke
tubuh janin.

Lantas, perubahan fisik apa yang akan terjadi saat memasuki trimester kedua? Cari tahu jawabannya
melalui ulasan berikut ini!

Perubahan pada Ibu Hamil pada Trimester Kedua

Berikut ini beberapa perubahan yang akan ibu hamil alami:

1. Perut Membesar

Perubahan yang pasti terjadi adalah ukuran perut yang semakin membesar. Ini karena perut harus
lebih banyak menyediakan ruang untuk janin tumbuh dan berkembang di dalamnya. Seiring perut
yang membesar, semakin bertambah pula berat badan ibu. Umumnya, penambahan berat badan di
trimester kedua sebesar 1,5-2 kilogram per bulan sampai melahirkan.

2. Perubahan Payudara

Ini termasuk ukuran payudara yang membesar dan perubahan warna pada puting payudara.
Payudara yang membesar terjadi karena penumpukan lemak pada payudara semakin banyak dan
kelenjar susu yang membesar untuk memproduksi ASI. Kulit payudara juga akan menggelap disertai
dengan benjolan kecil di sekitar puting payudara. Benjolan ini adalah kelenjar yang menghasilkan
minyak untuk menjaga puting payudara agar tidak kering.

3. Perubahan Kulit

Beberapa ibu hamil akan mengalami perubahan kulit di trimester kedua. Di antaranya berupa
munculnya bercak hitam di wajah, garis gelap dari pusar hingga kemaluan, serta munculnya stretch
mark di area perut, payudara, pantat, dan paha. Stretch mark ini muncul akibat kulit yang meregang
saat hamil.

4. Pertumbuhan dan Penebalan Rambut


Perubahan hormon saat hamil juga bisa meningkatkan pertumbuhan rambut, termasuk di area yang
jarang ditumbuhi rambut. Antara lain wajah, lengan, dan punggung. Bahkan, beberapa ibu hamil
juga akan mengalami penebalan pada rambut kepala.

5. Pergerakan Janin dalam Kandungan

Ini adalah hal yang banyak ditunggu ibu hamil. Di trimester kedua ini, akhirnya ibu hamil bisa
merasakan pergerakan janin dalam kandungan. Meski pergerakan janin dalam kandungan terjadi
pada waktu yang berbeda-beda, umumnya, pergerakan janin sudah bisa terasa di usia 20 minggu
kehamilan.

6. Sakit Punggung

Sakit punggung bisa terjadi akibat penambahan berat badan selama kehamilan, menyebabkan
tekanan berlebih pada punggung. Umumnya, sakit punggung bisa diatasi dengan:

Memperbaiki posisi tidur, yakni dengan tidur menghadap sisi kiri.

Jangan terlalu sering membawa barang berat, termasuk hindari menggunakan sepatu hak tinggi
(high heels) selama kehamilan.

Memperbaiki posisi duduk, yakni dengan duduk tegak dengan memberi topangan pada punggung.
Misalnya, menggunakan bantal yang diletakan di belakang punggung atau duduk di kursi yang
memiliki sandaran empuk di bagian punggung.

7. Kaki Kram

Kaki kram biasanya terjadi saat tidur. Ini terjadi karena besarnya tekanan pada kaki akibat berat
badan yang bertambah, sehingga menyebabkan kelelahan otot kaki. Selain itu, kram kaki juga bisa
terjadi akibat aliran darah dari kaki yang tidak lancar. Ibu bisa mengatasi kram kaki dengan
meregangkan otot betis sebelum tidur, istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih, dan mandi
air hangat untuk melemaskan otot-otot tubuh.

Itulah tujuh perubahan pada ibu hamil saat trimester kedua. Kalau ibu masih punya pertanyaan lain
atau keluhan seputar kehamilan, jangan ragu untuk tanya pada dokter kandungan di Halodoc.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja.
Praktis bukan? Tunggu apa lagi, ambil smartphone-mu sekarang dan download aplikasi Halodoc
sekarang juga!

Referensi:

American Academy of Family Physicians. Diakses pada 2022. Changes in Your Body During
Pregnancy: Second Trimester.

Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. The Second Trimester.


Mayo Clinic. Diakses pada 2022. 2nd Trimester Pregnancy: What to Expect.

https://www.halodoc.com/artikel/7-perubahan-pada-ibu-hamil-saat-trimester-kedua

Trimester 3

Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim

Trimester 3

Pengertian Kehamilan Trimester Ketiga

Trimester ketiga kehamilan dapat membuat sebagian ibu hamil merasa kelelahan dan tidak nyaman.
Namun, dengan memahami informasi seputar kehamilan trimester ketiga, dapat membantu ibu
hamil mengurangi kecemasan yang mungkin dimiliki saat hari perkiraan lahir yang semakin dekat.

Kehamilan trimester ketiga berlangsung dari minggu ke 28 sampai 40. Ada banyak tantangan fisik
dan emosional yang mesti ibu hamil hadapi pada trimester ketiga ini. Pada kehamilan trimester
ketiga, perkembangan bayi dianggap sudah cukup matang di minggu ke-37 dan hanya menunggu
waktu lahir.

Perkembangan Bayi saat Kehamilan Trimester 3

Sekitar minggu ke-32, tulang-tulang bayi telah terbentuk sepenuhnya. Bayi juga bisa membuka dan
menutup matanya, serta merasakan cahaya. Selain itu, tubuh bayi akan mulai menyimpan mineral
seperti zat besi dan kalsium.

Di minggu ke-36, posisi kepala bayi sudah harus menghadap ke bawah. Jika bayi tidak pindah ke
posisi ini, dokter mungkin akan menyarankan ibu melakukan persalinan caesar.

Setelah minggu ke-37 berlalu, perkembangan bayi dianggap sudah sempurna sepenuhnya karena
organ tubuhnya sudah berfungsi. Umumnya, di usia kehamilan ini bayi memiliki panjang 48-53
sentimeter dan memiliki berat badan antara 2,7 – 4 kilogram.

Perubahan Tubuh Ibu Hamil saat Trimester 3

Pada trimester ketiga, ibu hamil akan mengalami rasa sakit dan pembengkakan di sekujur tubuh.
Anggota badan yang sering mengalami pembengkakan adalah pergelangan kaki, tangan, jari, dan
wajah. Payudara ibu hamil juga sudah bisa mengeluarkan ASI. Sebagian ibu hamil mungkin
mengalami kecemasan menjelang persalinan. Cemas yang dialami ibu hamil bisa membuatnya sulit
tidur.

Gejala kehamilan lain yang terjadi selama trimester ketiga antara lain:
Kontraksi Braxton Hicks

Ibu mungkin merasakan kontraksi ringan dan tidak teratur ini sebagai rasa sesak di perut. Kondisi
tersebut biasanya terjadi pada sore atau malam hari, setelah aktivitas fisik atau setelah berhubungan
intim. Kontraksi ini juga cenderung terjadi lebih sering dan menjadi lebih kuat saat mendekati hari
lahir. Ibu sebaiknya perlu segera menghubungi dokter kandungan jika kontraksi menjadi teratur dan
terus meningkat kekuatannya.

Sakit Punggung

Hormon kehamilan mengendurkan jaringan ikat yang menahan tulang, terutama di daerah panggul.
Perubahan ini bisa menyulitkan ibu dan sering kali menyebabkan ketidaknyaman selama trimster
ketiga kehamilan. Untuk mengatasi ini, ibu perlu memilih kursi dengan penyangga punggung yang
baik. Lakukan juga olahraga kehamilan secara teratur.

Sesak Napas

Di trimester ketiga kehamilan ibu mungkin mudah merasa lelah. Untuk mengatasinya latih postur
yang baik untuk memberi paru-paru lebih banyak ruang untuk berkembang. Postur tubuh yang baik
untuk ibu hamil yaitu dengan menjaga postur tubuh tetap tegak saat berdiri dan duduk.

Maag

Hormon kehamilan dapat mengendurkan katup antara perut dan kerongkongan. Hal ini bisa
membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Untuk
mencegahnya, makanlah dalam porsi kecil tetapi sering. Selain itu, hindari makanan yang digoreng,
buah yang asam, cokelat, dan makanan pedas.

Muncul Spider Veins, Varises, dan Wasir

Peningkatan sirkulasi darah dapat menyebabkan pembuluh darah kecil berwarna merah keunguan
muncul di wajah, leher, dan lengan. Kemerahan tersebut biasanya akan memudar setelah
melahirkan. Ibu mungkin juga memiliki pembuluh darah bengkak (varises) di kaki. Kondisi tersebut
terasa menyakitkan dan gatal di daerah dubur jika wasir juga muncul.

Untuk meredakan pembengkakan, sering-seringlah berolahraga, posisikan kaki lebih tinggi, serta
konsumsi banyak serat dan minum banyak cairan. Sedangkan untuk mengatasi wasir saat hamil, ibu
dapat melakukan terapi air hangat atau sitz bath untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi akibat
wasir. Sitz bath dilakukan dengan cara merendam bokong di baskom berisi air hangat yang
diletakkan di atas dudukan WC.

Sering Buang Air Kecil


Saat bayi bergerak dan mengenai panggul, ibu akan merasakan banyak tekanan pada kandung
kemih. Hal tersebutlah yang membuat ibu hamil sering buang air kecil. Bahkan air urine mungkin
tidak sengaja keluar saat ibu tertawa, batuk, bersin, membungkuk, atau mengangkat benda.

Kebutuhan Nutrisi saat Trimester 3

Kebutuhan nutrisi tetap wajib dipenuhi selama trimester ketiga kehamilan, agar ibu hamil dan bayi
tetap sehat sampai waktu persalinan datang. Makanan tinggi serat yang berasal dari buah atau
sayuran, protein, dan rendah lemak perlu masuk ke daftar makanan sehari-hari pada trimester
ketiga. Pastikan juga ibu hamil minum banyak air putih dan mengonsumsi vitamin prenatal.

Mendapatkan nutrisi yang sehat dan seimbang dapat membantu tubuh ibu yang lelah untuk tetap
bugar selama trimester ketiga. Meski kondisi badan dan emosional menjadi lebih mudah lelah, ibu
hamil perlu tetap aktif selama trimester ketiga. Teruskan latihan dasar panggul secara rutin untuk
melancarkan jalannya persalinan.

Menjaga Kesehatan Tubuh saat Kehamilan Trimester Ketiga

Kenaikan berat badan adalah hal yang normal dari kehamilan dan kebanyakan ibu hamil mengalami
kenaikan berat badan sebanyak 11 hingga 16 kilogram. Gunakan kalkulator penambahan berat
badan kehamilan agar ibu dapat melacak kenaikan berat badan selama trimester ketiga.

Selain itu, cobalah untuk tetap aktif selama kehamilan trimester ketiga. Rutinlah berolahraga yang
direkomendasikan dokter untuk ibu hamil sebelum persalinan. Olahraga diperlukan agar ibu
memiliki stamina yang baik saat melewati proses persalinan.

Hal yang Perlu Dihindari Ibu Hamil saat Trimester Ketiga

Pada trimester terakhir kehamilan, ibu sebaiknya tidak melakukan beberapa aktivitas yang bisa
berdampak negatif pada ibu dan bayi. Misalnya, ibu perlu menghindari perjalanan jauh dan pergi
dengan pesawat terbang. Biasanya pihak maskapai penerbangan akan melarang ibu hamil yang usia
kehamilannya sudah lebih dari 34 minggu untuk ikut dalam perjalanan. Jika ibu diharuskan untuk
bepergian jauh, lakukan peregangan kaki dengan berjalan-jalan setidaknya per satu atau dua jam.

Berikut hal-hal lain yang sebaiknya ibu hamil hindari saat memasuki trimester ketiga kehamilan:

Olahraga berat atau latihan kekuatan yang bisa menyebabkan cedera pada perut.

Batasi konsumsi kafein dan alkohol.

Kebiasaan minum obat sembarangan alias tanpa anjuran dokter.


Konsumsi ikan mentah dan makanan laut bermerkuri tinggi (seperti ikan todak, makerel, dan kakap
putih).

Minum susu yang tidak dipasteurisasi atau produk susu lainnya.

Konsumsi daging yang diawetkan.

Perubahan Emosi pada Kehamilan Trimester 3

Saat hari perkiraan lahir semakin dekat, ketakutan tentang persalinan mungkin akan muncul. Ibu
mulai khawatir apakah prosesnya akan menyakitkan, berapa lama akan bertahan dari rasa sakit,
hingga khawatir apakah ibu bisa melewatinya.

Untuk mengatasi hal ini, ibu perlu mempertimbangkan untuk mengikuti kelas melahirkan. Ibu akan
mempelajari apa yang dikhawatirkan dan bertemu dengan ibu hamil lainnya untuk saling berbagi
kegembiraan dan kekhawatiran. Berbicaralah dengan orang yang memiliki pengalaman melahirkan
yang positif. Hal tersebut bisa meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa khawatir.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi dokter jika ibu mengalami gejala berikut:

Sakit perut yang parah atau kram.

Mual atau muntah yang parah.

Mengalami pendarahan.

Pusing parah.

Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Ibu juga dapat membuat janji medis di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa
lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Johns Hopkins. Diakses pada 2022. The Third Trimester

Pregnancy, Birth and Baby. Diakses pada 2022. Third trimester

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. 3rd trimester pregnancy: What to expect

WebMD. Diakses pada 2022. Third Trimester

Pertanyaan Seputar Trimester 3

Dok apa iya puasa cuma dibolehin buat ibu hamil di trisemester 3 aja?

Ditanyakan oleh: decaramella


Dijawab oleh: dr Rizal Fadli

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa puasa yang dilakukan oleh ibu hamil bisa
membahayakan ibu dan janin dalam kandungan. Perlu diketahui bahwa anggapan itu tidak
sepenuhnya benar, sebab ada beragam manfaat yang bisa didapat.

Saat memasuki bulan suci Ramadan, sebagian ibu hamil ingin tetap berpuasa penuh, meski
sebenarnya hal ini tidak wajib. Sebagian lain memilih untuk tidak berpuasa karena khawatir akan
pertumbuhan janin yang ada di dalam kandungan.

Menurut penelitian, ibu hamil yang berpuasa pada kehamilan trimester pertama lebih berisiko
memiliki janin dengan berat badan di bawah normal. Namun, risiko itu akan berkurang selama ibu
dan janin mendapatkan nutrisi yang cukup. Jadi berpuasa buatibu hamil boleh dilakukan sejak
trimester pertama.

Meski memiliki sejumlah risiko, bukan berarti ibu hamil tidak boleh berpuasa. Puasa saat hamil boleh
saja dilakukan selama ibu dan janin dalam kondisi sehat atau memiliki berat badan yang cukup. Agar
aman ketika berpuasa saat hamil, lebih baik konsultasikan kepada dokter terlebih dulu. Jika
memutuskan untuk berpuasa saat hamil, cukupi kebutuhan nutrisi harian dengan mengonsumsi
makanan bergizi pada saat berbuka dan sahur, agar kehamilan tetap sehat.

https://www.halodoc.com/kesehatan/trimester-3

Fakta di Balik Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

Perubahan tubuh selama kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil merasakan keluhan tertentu.
Salah satunya adalah sering buang air kecil saat hamil. Namun, apakah keluhan tersebut merupakan
hal yang normal terjadi? Yuk, Bumil, cari tahu jawabannya dalam artikel ini.

Buang air kecil atau berkemih merupakan salah satu proses alami tubuh untuk membuang racun, zat
limbah atau sisa metabolisme, dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Biasanya seseorang dapat
buang air kecil sebanyak 6–8 kali sehari.

Fakta di Balik Sering Buang Air Kecil Saat Hamil - Alodokter

Namun, ibu hamil mungkin akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Hal ini tak jarang
membuat sebagian ibu hamil dapat buang air kecil hingga kurang lebih 10 kali dalam sehari. Keluhan
ini juga biasanya bisa muncul di waktu tertentu, misalnya di malam hari, sehingga mengganggu
waktu istirahat ibu hamil.
Jadi, Apakah Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Normal?

Keluhan sering buang air kecil saat hamil merupakan hal yang umum dialami ibu hamil, terutama
ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Keluhan tersebut biasanya disebabkan oleh
perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan.

Perubahan hormon kehamilan membuat tubuh Bumil lebih banyak menghasilkan darah. Hal ini
membuat ginjal akan lebih banyak menyaring darah dan meningkatkan produksi urine.
Bertambahnya jumlah urine ini membuat kandung kemih menjadi lebih cepat penuh dan
merangsang Bumil untuk sering buang air kecil.

Selain itu, seiring bertumbuhnya janin dan bertambahnya usia kandungan, rahim yang awalnya
seukuran kepalan tangan semakin lama akan semakin membesar. Membesarnya ukuran rahim akan
memberi tekanan pada kandung kemih, sehingga membuat ibu hamil merasa sering ingin buang air
kecil.

Apa Saja Penyebab Sering Buang Air Kecil?

Frekuensi buang air kecil selama masa kehamilan dapat naik-turun, tergantung usia kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab Bumil sering buang air kecil saat hamil di tiap
trimester:

Trimester pertama

Buang air kecil lebih sering biasanya menjadi salah satu gejala awal kehamilan. Kondisi ini terjadi
akibat peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yaitu salah satu hormon
kehamilan yang dapat membuat produksi urine bertambah disertai pembesaran ukuran rahim.

Trimester kedua

Di trimester kedua kehamilan, frekuensi buang air kecil Bumil mungkin akan berkurang dan tidak
sebanyak di trimester pertama. Hal ini dikarenakan perubahan ukuran dan letak rahim yang
menjauhi kandung kemih.

Namun, sebagian ibu hamil mungkin masih bisa merasa sering buang air kecil di trimester kedua
kehamilan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh rasa cemas atau stres saat hamil.

Trimester ketiga

Pada trimester terakhir kehamilan, dorongan untuk sering buang air kecil biasanya akan muncul lagi
dan bahkan bisa lebih parah hingga mengganggu waktu tidur Bumil. Hal ini dikarenakan ukuran janin
semakin besar dan posisinya berada di bawah panggul, sehingga memberi tekanan lebih kuat pada
kandung kemih.

Bisakah Sering Buang Air Kecil Saat hamil Dihindari?

Untuk meringankan atau mencegah keluhan sering buang air kecil, Bumil bisa melakukan beberapa
tips berikut ini:

Berhenti minum air putih menjelang tidur

Jika Bumil merasa terganggu akibat harus sering bangun dan berkemih di malam hari, Bumil bisa
mengurangi konsumsi cairan atau berhenti minum air putih dalam waktu 1 atau 2 jam sebelum tidur.

Namun, pastikan saat siang hari, asupan air sebanyak 8–12 gelas sehari terpenuhi. Tujuannya tentu
agar ibu hamil terhindar dari risiko dehidrasi selama masa kehamilan.

Hindari konsumsi minuman berkafein

Selain itu, Bumil juga perlu mengurangi minum teh, kopi, soda, dan minuman lain yang mengandung
kafein. Pasalnya, kafein bisa merangsang tubuh untuk lebih sering buang air kecil.

Lakukan Senam Kegel

Selain sering ingin buang air kecil, Bumil mungkin akan merasa sulit menahan pipis ketika kehamilan
memasuki trimester akhir. Untuk mengatasi keluhan tersebut, Bumil dapat mencoba senam Kegel.

Selain itu, Bumil juga disarankan untuk tidak menahan pipis terlalu sering. Hal ini karena kebiasaan
menahan pipis dapat membuat otot dasar panggul Bumil menajdi lebih lemah, sehingga sulit untuk
menahan pipis.

Kurangi stres

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, stres merupakan salah satu penyebab sering buang air
kecil. Jika Bumil sering merasa cemas atau stres saat hamil, cobalah untuk melakukan relaksasi atau
olahraga ringan, seperti yoga ibu hamil, untuk mengatasi stres.

Keinginan untuk sering buang air kecil saat hamil adalah hal yang normal terjadi dan biasanya akan
hilang setelah melahirkan.
Namun, pada kasus tertentu, keluhan sering buang air kecil juga bisa jadi disebabkan oleh infeksi
saluran kemih. Kondisi ini rentan terjadi pada ibu hamil yang sering menahan buang air kecil.

Hanya saja, berbeda dengan sering buang air kecil yang normal, infeksi saluran kemih biasanya akan
menyebabkan munculnya keluhan sering buang air kecil disertai gejala lain berupa nyeri saat buang
air kecil atau anyang-anyangan, urine tampak keruh, terdapat darah pada urine, demam, serta urine
yang berbau busuk.

Oleh karena itu, jika Bumil mengalami keluhan sering buang air kecil yang mengganggu atau disertai
gejala lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan apakah
sering buang air kecil yang dialami merupakan hal yang normal atau tidak.

Terakhir diperbarui: 17 Maret 2020

Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian

Referensi

https://www.alodokter.com/buang-air-kecil-terus-saat-hamil#:~:text=Trimester
%20pertama,bertambah%20disertai%20pembesaran%20ukuran%20rahim.

Penyebab Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc : 14 November 2017

Penyebab Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil

Halodoc, Jakarta – Ibu hamil jadi sering sekali bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil. Biasanya hal
itu terjadi pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Bahkan saat tertawa atau batuk, air pipis
juga terkadang bisa keluar dengan sendirinya. Perubahan fisik dan hormon yang terjadi dalam tubuh
ibu hamil lah yang menyebabkan meningkatnya kebiasaan buang air kecil. Hal tersebut tidak bisa
dihindari tapi ada cara untuk menyiasatinya lho.

Keinginan buang air kecil yang tinggi merupakan pertanda awal kehamilan. Hasrat tersebut akan
sering datang pada trimester pertama, lalu menurun di trimester kedua, kemudian muncul lagi di
trimester ketiga. Perubahan hormon yang terjadi karena kehamilan yang menyebabkan ibu menjadi
sering ke toilet. Berikut penjelasannya:

Selama hamil, kandung kemih ibu akan menjadi sering penuh karena ginjal bekerja ekstra dan
menghasilkan lebih banyak urine guna membuang zat tidak berguna dari tubuh ibu. Sisa
metabolisme dari janin di dalam kandungan juga ikut dikeluarkan melalui urine, sehingga aliran
darah dan produksi urin ibu meningkat.
Seiring janin yang berkembang, rahim ibu pun membesar dan memberi tekanan pada kandung
kemih, sehingga membuat ibu jadi sering ingin buang air kecil.

Pada trimester ketiga kehamilan, keinginan untuk buang air kecil akan kembali muncul, karena posisi
janin sudah berada di bawah panggul dan memberi tekanan pada kandung kemih. Ibu akan jadi
sering ingin buang air kecil, meskipun kandung kemihnya kosong.

Penyakit diabetes kehamilan atau disebut juga diabetes gestasional juga bisa menyebabkan ibu ingin
buang air kecil lebih sering.

Karena efek samping kehamilan tersebut cukup mengganggu aktivitas, maka ibu bisa menyiasatinya
dengan cara berikut:

Hindari meminum teh, kopi, dan soda, karena kandungan kafein di dalamnya membuat ingin sering
pipis.

Ibu hamil tetap diharuskan untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhnya dengan meminum
minimal 8 gelas air putih setiap hari, agar tubuh tidak dehidrasi. Namun, ibu bisa mengurangi
konsumsi air putih sebelum tidur untuk mencegah keinginan pipis di malam hari.

Jangan menahan keinginan pipis, karena berisiko menyebabkan otot panggul melemah dalam jangka
panjang. Selain itu, jika ditahan, ibu mungkin jadi semakin sering ingin pipis.

Setiap kali buang air kecil, pastikan kandung kemih telah benar-benar kosong. Caranya, ibu bisa
mencondongkan tubuh ke depan.

Senam kegel merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah keluarnya
urin saat ibu batuk, bersin atau berolahraga. Karena jenis olahraga tersebut membantu
mengencangkan otot-otot yang mengatur keluarnya air urin.

Jika terjadi kondisi yang tidak normal pada saat ibu buang air kecil, seperti rasa panas ketika pipis,
urin beraroma tidak sedap dan warnanya keruh, atau ibu ingin pipis lagi padahal baru saja selesai
menggunakan toilet, segera periksakan diri ke dokter, karena mungkin saja saluran kemih ibu
terkena infeksi. Ibu hamil bisa membicarakan tentang kondisi kesehatannya kepada dokter, tanpa
perlu keluar rumah, melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan chat
untuk berdiskusi dan meminta saran kesehatan kapan saja. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan
dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order dan pesanan akan
diantar dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang di App Store dan Google
Play.

https://www.halodoc.com/artikel/penyebab-ibu-hamil-sering-buang-air-kecil

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc : 04 September 2018

Wajib Tahu! Ini Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

Halodoc, Jakarta – Ibu hamil wajar bila sering merasa ingin buang air kecil melulu. Kondisi ini
biasanya terjadi di trimester pertama kehamilan dan disebabkan karena perubahan hormon. Namun,
harus sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil memang bikin repot. Apalagi dengan
kondisi tubuh ibu yang sedang hamil. Tidak hanya itu saja, ibu hamil bahkan bisa buang air kecil saat
tertawa, bersin, ataupun batuk.

Frekuensi buang air kecil yang meningkat sebenarnya menjadi salah satu pertanda awal bahwa ibu
sedang hamil. Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi ini terjadi, salah satunya adalah
perubahan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang meningkatkan aliran darah menuju
area panggul dan ginjal. Selain itu pada trimester pertama kehamilan, rahim ibu pun mulai
mengembang dan menekan kandung kemih, sehingga ibu jadi sering ingin buang air kecil. Kondisi
yang bikin ibu jadi terganggu ini akan berkurang saat memasuki trimester kedua kehamilan, tapi
akan muncul kembali di trimester ketiga sampai enam minggu setelah melahirkan.

Nah, agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas ibu apalagi ketika sedang beristirahat, berikut
beberapa trik yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi sering buang air kecil.

1. Buang Air Kecil Sepenuhnya

Saat buang air kecil, pastikan ibu sudah mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Cobalah untuk
menyondongkan tubuh ke depan saat buang air kecil, agar ibu bisa mengosongkan kandung kemih
secara maksimal. Pipis sampai kandung kemih benar-benar kosong dapat mencegah ibu sering
buang air kecil.

2. Jangan Menahan Pipis

Jangan hanya karena ibu enggak mau repot ke kamar mandi, lantas ibu jadi menahan hasrat untuk
buang air kecil. Sebab, menahan buang air kecil dapat membuat ibu jadi lebih sering ingin ke toilet.
Oleh karena itu, jangan malas dan carilah kamar mandi terdekat agar ibu bisa segera buang air kecil.

3. Hindari Mengonsumsi Minuman Diuretik

Minuman berkafein seperti teh, kopi atau minuman kola bersifat diuretik karena mengandung zat
yang bisa membuat ibu semakin sering ingin buang air kecil. Jadi, sebisa mungkin hindarilah
minuman-minuman tersebut. Bila ibu ingin minum, sebaiknya jangan mendekati waktu tidur atau
beristirahat.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Enggak mau keseringan buang air kecil juga bukan berarti ibu jadi mengurangi konsumsi minum air
putih. Memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup tetap penting dilakukan
selama masa kehamilan. Selain untuk menjaga agar tubuh ibu tetap rehidrasi dengan baik, asupan
air putih yang cukup juga diperlukan demi perkembangan janin yang optimal. Jadi, usahakanlah
untuk tetap minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari. Namun, agar istirahat malam ibu tidak
terganggu, hindari banyak minum air putih beberapa jam sebelum tidur.
5. Rutin Melakukan Senam Kegel

Ibu hamil juga disarankan untuk melakukan senam kegel yang dapat memberi banyak manfaat
selama kehamilan. Selain dapat membantu mengencangkan otot-otot yang mengatur keluarnya
urine sehingga ibu tidak akan ‘mengompol’ saat tertawa atau batuk, senam kegel juga bermanfaat
untuk melancarkan persalinan. Jadi, lakukan senam kegel minimal tiga kali setiap hari.

Walaupun sering buang air kecil saat hamil normal, tapi kondisi tersebut juga bisa jadi pertanda
adanya masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, uterus fibroid, atau infeksi saluran kemih (ISK).
Segera ke dokter bila ibu merasa nyeri atau perih, seperti terbakar saat buang air kecil serta urin
berwarna keruh dan disertai bercak darah.

Ibu juga bisa membicarakan masalah kesehatan apa saja yang dialami selama masa kehamilan
dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa menghubungi
dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google
Play.

Baca juga:

Penyebab Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil

Minum Kopi Saat Hamil Harus Ikuti Aturan Ini

Inilah 5 Manfaat dan Cara Melakukan Senam Kegel

https://www.halodoc.com/artikel/wajib-tahu-ini-cara-mengatasi-sering-buang-air-kecil-saat-hamil

Beberapa Keluahan dan Ketidaknyamanan Selama Kehamilan

15 Desember 2021 20:53 Diperbarui: 15 Desember 2021 20:54 1143 1 0

Lihat foto

Dokpri
Keluhan atan ketidaknyamanan yang sering terjadi selama kehamilan?

Selama hamil banyak sekali perubahan yang dialami ibu hamil, sepeerti perubahan mood, hormone,
berat badan, postur tubuh dan yang lainnya yang mengakibatkan banyak sekali keluahan atau
ketidak nyamanan yang akan dirasakan ibu hamil selama kehamilan. Tidak semua ibu hamil akan
sama merasakan keluhan dan ketidaknyamanan selama hamil.

Kehamilan adalah proses dari pembuahan sampai melahirkan. Kehamilan ada 3 trimester yaitu;
trimester 1 dimulai sejak awal kehamilan sampe usia 13 minggu. Trimester 2 dimulai sejak 14
minggu hingga 27 minggu, dan trimester 3 dimulaisejak 28 minggu hingga 41 minggu atau waktu
melahirkan. Pada masa ini banyak perubahan yang terjadi, seperti perubahan hormone, fisik,
psikologi, dan perubahan produksi.

Pada trimester 1 dan 2 tubuh akan berporoses adaptasi atau melakukan penyesuaian terhadap
perubahan yang terjadi dalam tubuh selama hamil, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih sensitive
(mudah marah, tersinggung, sedih, perasaan yang susah dikontrol). Morningsicknes (mual muntah
pada pagi hari) pusing, demam dan lemas.

Yuk kita bahas beberapa keluhan ibu hamil pada trimester 3;

Nyeri pinggang, terjadi karena ibu berusaha menyeimbangkan berat tubuh, berdiri dengan tubuh
condong kebelakang. Cara mengatasinya yaitu olahraga ringan, seperti senam hamil, jalan santai 30
menit sehari.

Konstipasi (sembelit); susah buang air besar sering menjadi keluhan ibu hamil trimester 3,
disebabkan oleh hormone progesterone yang sangat tinggi yang mengakibatkan uterus membesar
menekan usus yang membuat peritaltik usus melemah dan peningkatan penyerapan cairan didalam
colon.

Kram pada kaki; terjadinya kram, kaku, tegang pada otot betik, dan kaki selama 2 menit. Cara
mengatasi dan pencegahannya adalah meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kalsium dan
magnesium, melakukan relaksasi atau pemijatan ringan pada kaki yang ringan.

Pembengkakan kaki; kaki bengkak pada ibu hamil terjadi karena gangguan pada sirkulasi vena dan
tekanan vena yang meningkat di ekstermitas bagian bawah (kaki). salah satu cara mengatasinya
adalah mengurangi garam, melakukan aktifitas ringan seperti kaki diangkat keatas agar cairan di kaki
mengalir keatas.

sering kencing terjadi dikarenakan janin membesar dan menekan bagian kandung kemih. salah satu
cara mengatasi adalah mengurangi minum pada malam hari, membatasi minum mengandung
diuretic alami seperti kopi, the dan minuman soda.
sesak nafas sering dialami oleh ibu hamil khususnya pada trimester 3 karena semakin besar uterus
sehingga menakan diafragma. hormone progesterone juga mengakibatkan peningkatkan kadar CO2
sehingga O2 menurun.

diatas adalah beberapa keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil, tapi semua ibu hamil belum
tentu akan merasakan keluhan yang sama. pengertian, perhatian dan dukungan suami dan keluarga
sangat diperlukan dan diharapkan bagi semua ibu hamil dan sangat mempengaruhi tumbuh
kembang janin.

Sumber: Kemenkes, 2018

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Beberapa Keluahan dan Ketidaknyamanan
Selama Kehamilan", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/sarwendasiadari2689/61b9f34b06310e1bde3f2292/beberapa-
keluahan-dan-ketidaknyamanan-selama-kehamilan

Kreator: Sarwenda Siadari

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

https://www.kompasiana.com/sarwendasiadari2689/61b9f34b06310e1bde3f2292/beberapa-
keluahan-dan-ketidaknyamanan-selama-kehamilan

Dalam kehamilan, terjadi perubahan sistem pada tubuhibu yang bias menyebabkan

ketidaknyamanan

,sehingga butuh adaptasi baik fisik maupun psikologisKetidaknyamanan terkadang juga membuat

ibu cemas

terhadap kehamilannya.Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi kepada ibu hamiltentang

pencegahan dan perawatan

pada

ketidaknyamanan
tersebut

Tahap Kehamilan dan Perubahan pada Tubuh

07 MAY 2021

FacebookTwitterWhatsApp

...

Kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Minggu
dikelompokkan menjadi tiga trimester. Di setiap trimesternya akan ada perubahan yang terjadi pada
ibu dan juga pada bayi.

Selama masa kehamilan, tubuh ibu yang sedang hamil mengalami perubahan akan menyesuaikan
diri dengan tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Lalu, apa saja perubahan yang akan dialami
ibu hamil dalam setiap tahap kehamilan tersebut?

Trimester Pertama (1-12 minggu)

Selama trimester pertama tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan. Perubahan hormonal
mempengaruhi hampir semua sistem organ di tubuh. Perubahan ini dapat memicu gejala bahkan
pada minggu-minggu pertama kehamilan. Perubahan lain mungkin termasuk:

Kelelahan yang ekstrim.

Payudara lembut dan bengkak. Puting mungkin juga menonjol.

Sakit perut dengan atau tanpa muntah (morning sickness).

Mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu.

Perubahan suasana hati.

Sembelit (kesulitan buang air besar).

Perlu buang air kecil lebih sering.

Sakit kepala.

Maag.

Kenaikan atau penurunan berat badan.

Karena tubuh berubah, mungkin perlu melakukan perubahan pada rutinitas harian, seperti tidur
lebih awal atau sering makan dalam porsi kecil. Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan ini
akan hilang saat kehamilan berlanjut. Dan beberapa wanita mungkin tidak merasakan
ketidaknyamanan sama sekali! Karena setiap wanita berbeda, begitu pula setiap kehamilan.

Trimester Kedua (13-28 minggu)

Kebanyakan wanita merasa kehamilan trimester kedua lebih mudah daripada yang pertama. Tetapi
sama pentingnya untuk tetap mendapat informasi tentang kehamilan selama trimester ini.

Di trimester kedua, gejala seperti mual dan kelelahan mulai menghilang. Perut akan membesar
karena bayi terus tumbuh. Dan sebelum trimester ini berakhir, ibu akan merasakan bayi mulai
bergerak di dalam perut. Hal lain yang terjadi adalah:

Nyeri pada tubuh, seperti nyeri punggung, perut, selangkangan, atau paha.

Stretch mark di perut, payudara, paha, atau bokong

Penggelapan kulit di sekitar puting.

Garis di kulit yang membentang dari pusar ke garis rambut kemaluan.

Bercak kulit yang lebih gelap, biasanya di atas pipi, dahi, hidung, atau bibir atas. Bercak sering timbul
di kedua sisi wajah. Ini terkadang disebut Mask of Pregnancy atau Melasma.

Tangan mati rasa atau kesemutan, disebut carpal tunnel syndrome.

Gatal di perut, telapak tangan, dan telapak kaki. (Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami mual,
kehilangan nafsu makan, muntah, sakit kuning atau kelelahan yang dikombinasikan dengan gatal. Ini
bisa menjadi tanda masalah hati yang serius.)

Pembengkakan pada pergelangan kaki, jari tangan, dan wajah. (Jika Anda melihat pembengkakan
tiba-tiba atau ekstrim atau jika berat badan Anda bertambah dengan sangat cepat, segera hubungi
dokter Anda. Ini bisa menjadi tanda preeklamsia.)

Red Flags Trimester 2

Gejala-gejala di atas adalah hal yang normal dirasakan di trimester kedua. Tapi tetap waspada,
karena ada gejala lain yang mungkin bisa muncul dan membahayakan diri dan kandungan ibu, antara
lain:
Jika ibu mengalami mual, kehilangan nafsu makan, muntah, sakit kuning atau kelelahan yang
dikombinasikan dengan gatal. Ini bisa menjadi tanda masalah hati yang serius.

Jika melihat pembengkakan tiba-tiba atau ekstrim atau jika berat badan bertambah dengan sangat
cepat, ini bisa menjadi tanda preeklamsia.

Segera hubungi dokter bila ada salah satu gejala diatas terjadi.

Trimester Ketiga (29-40 minggu)

Di trimester terakhir kehamilan, beberapa ketidaknyamanan yang sama yang dialami pada trimester
kedua akan terus berlanjut. Ditambah lagi, banyak wanita merasa sulit bernapas dan mereka harus
lebih sering pergi ke kamar mandi. Ini karena bayi semakin besar dan semakin menekan organ di
bagian perut. Jangan khawatir, bayi akan baik-baik saja dan masalah ini akan berkurang setelah
melahirkan.

Beberapa perubahan tubuh baru yang terjadi antara lain:

Sesak napas.

Maag.

Pembengkakan pada pergelangan kaki, jari tangan, dan wajah. (Jika Anda melihat pembengkakan
tiba-tiba atau ekstrim atau jika berat badan Anda bertambah dengan sangat cepat, segera hubungi
dokter. Ini bisa menjadi tanda preeklamsia.)

Wasir.

Payudara lunak, yang dapat mengeluarkan air susu yang encer yang disebut kolostrum.

Pusar mungkin menonjol.

Kesulitan tidur.

Bayi "jatuh", atau bergerak lebih rendah di perut.

Kontraksi, yang bisa menjadi tanda persalinan nyata atau palsu.

Saat mendekati tanggal persalinan, serviks akan menjadi lebih tipis dan lembut (disebut effacing). Ini
adalah proses normal dan alami yang membantu jalan lahir (vagina) terbuka selama proses
melahirkan.

https://mayapadahospital.com/news/tahap-kehamilan-dan-perubahan-pada-tubuh
https://www.antaranews.com/berita/1533724/keluhan-saat-hamil-dari-trimester-awal-hingga-akhir

Kamis, 4 Juni 2020 13:42 WIB

https://www.alodokter.com/siap-hamil-di-atas-35-tahun#:~:text=Usia%20yang%20ideal%20bagi
%20wanita,kualitas%20sel%20telur%20yang%20diproduksi. Terakhir diperbarui: 12 Februari 2021

Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian

Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester Pertama

Rona KesehatanNia Deviyana • 13 April 2016 17:14

medcom.id, Jakarta: Kehamilan trimester pertama paling rentan bermasalah. Itu sebabnya, angka
keguguran lebih banyak terjadi pada bulan-bulan awal kehamilan.

Disitat Web MD, ada enam masalah yang tidak boleh disepelekan ibu hamil.

1. Pendarahan

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?HappyInspireConfuseSad

Sedikit bercak darah masih tergolong normal. "Namun, pendarahan beratbisa menjadi tanda
keguguran atau ektopik," jelas Natali Aziz, MD, spesialis kehamilan dan janin di Lucile Packard
Children's Hospital, Palo Alto, California.

Manju Monga, MD, spesialis dan janin dari Baylor College of Medicine di Houston membenarkan hal
tersebut. Apalagi, jika pendarahan yang terjadi disertai kram yang cukup hebat. Segera periksakan
diri ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti USG, dan tes
darah.

2. Mual parah

Mual dan muntah adalah masalah yang paling umum diderita ibu hamil. Namun, jangan disepelakan
jika Anda mengalami keadaan yang parah hingga membuat Anda dehidrasi. Periksakan ke dokter jika
kondisi tidak pulih selama 12 jam.

3. Panas tinggi
Panas tinggi pada ibu hamil adalah kondisi yang cukup serius. Periksakan diri ke dokter jika panas
mencapai 38 derajat celcius. Dijelaskan Aziz, demam yang disertai ruam dan nyeri sendi pada ibu
hamil bisa menjadi indikasi infeksi seperti toksoplasma dan cytomegalovirus (CMV). CMV merupakan
penyebab paling umum dari tuli bawaan.

4. Keputihan

Keputihan dalam jumlah normal masih tergolong wajar. Namun, bisa menjadi indikasi adanya
penyakit jika keluar dalam jumlah yang sangat berlebihan. Keputihan yang tak wajar bisa berdampak
pada kesehatan bayi.

5. Rasa terbakar saat buang air kecil

Ini merupakan tanda umum dari infeksi saluran kemih. "Jika tidak ditangani dengan cepat, dapat
meningkatkan risiko kelahiran prematur," jelas Aziz.

6. Diebetes

Ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit tiroid, tekanan darah
tinggi, dan asma harus mencatat perubahan kondisi mereka selama kehamilan.

Sebab, masalah serius bisa menghampiri jika penyakit tersebut ada pada status tidak terkontrol.

"Misalnya, jika kondisi hormon tiroid Anda terlalu tinggi atau rendah, maka risiko keguguran semakin
besar," ujar Gayle Olson, MD, spesialis kandungan dari University of Texas Medical Branch di
Galveston. "Begitu juga jika kondisi gula darah Anda tak terkontrol, bisa memicu kecacatan pada
janin," tambahnya.

(DEV)

Kesehatan

SubscribeTERKAITBagaimana jika hasil antigen negatif namun tidak gejala covid? Ini kata ahli. (Foto:
Ilustrasi/Freepik.com)Hasil Antigen Negatif, tapi Gejala Menunjukkan Covid-19, Harus Bagaimana?
Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Cacar Monyet di IndonesiaManulife Indonesia Cover Biaya
Antigen dan PCR Nasabah ketika Isoman

Anda mungkin juga menyukai