Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

ANTENATAL CARE (ANC)

Disusun Oleh
NAMA : LESKA DEVICA
NIM : 2022207209049

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022/2023
1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah upaya untuk mencegah dan mendiagnosa komplikasi
kehamilan termasuk pre-eklamsi dan eklamsi (Manuaba, 1995). Menurut Marjono (2007),
antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan. Antenatal care merupakan pengawasan sebelum
anak lahir, terutama ditujukan pada anak (Mochtar, 1998).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk
mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan
sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan
status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).

Antenatal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal. (Prawirohardjo.
S,2006).

2. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar ibu mulai
merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan
2) Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6 atau 7 bulan
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak bulan ke-5
atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar menggunakan instrument
yang dibuat untuk mendengarkan, seperti stetoskop atau fetoskop
4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan dengan
perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan urine atau darah
ibu
b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
1) Ibu tidak menstruasi
2) Mual atau ingin muntah
3) Payudara menjadi peka
4) Ada bercak darah dan keram perut
5) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari
6) Sakit kepala
7) Ibu sering berkemih
8) Sambelit
9) Temperature basal tubuh naik
10) Perut ibu membesar
c. Tanda dan gejala kehamilan palsu
1) Gangguan menstruasi
2) Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan mungkin
produksi ASI
3) Perut bertumbuh
4) Mual dan muntah
5) Merasakan pergerakan janin. (Sutanto & Fitriana, 2019)

3. Adaptasi fisiologi dan psikologis ibu hamil


a. Uterus
Peningkatan ukuran uterus disebabkan oleh peningkatan vaskularisasi dan dilatasi
pembuluh darah, hiperplas dan hipertrofi (pembesaran serabut otot dan jaringan
fibroelastis yang sudah ada), perkembangan desidua. Selain itu, pembesaran uterus
pada trimester pertama juga akibat pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang
tinggi (Bobak, 2004; Mochtar, 1998).

b. Payudara
Rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang secara bertahap mengalami
pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah.
Puting susu menjadi lebih menonjol, keras, lebih erektil, dan pada awal kehamilan
keluar cairan jernih (kolostrum). Areola menjadi lebih gelap/berpigmen terbentuk
warna merah muda. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu keenam kehamilan (Bobak, 2004; Sulaiman, 2004;
Hamilton, 1995).

c. Vagina dan vulva


Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan
memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos,
dan pemanjangan vagina. Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan
yang disebut tanda Chadwick, suatu tanda kemungkinan kehamilan yang dapat muncul
pada minggu keenam tapi mudah terlihat pada minggu kedelapan kehamilan (Bobak,
2004; Sulaiman, 2004).
d. Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menimbulkan perubahan
pada integumen. Terdapat bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah
tonjolan maksila dan dahi yang disebut cloasma gravidarum. Linea nigra yaitu garis
gelap mengikuti midline (garis tengah) abdomen. Striae gravidarum merupakan tanda
regangan yang menunjukkan pemisahan jaringan ikat di bawah kulit (Bobak, 2004;
Sulaiman, 2004).

e. Volume darah
Volume darah makin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi)
dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu dan kadar Hb turun (Manuaba,
1998; Moore,2004; Sulaiman, 2004).

f. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi penambahan sel darah merah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis
(Manuaba, 1998).

4. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I-III


a. Kebutuhan gizi pada trimester I
1) Minggu ke – 5
Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti,
sereal, nasi 6 porsi, buah 3 – 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein
lainnya 2 – 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 – 4 porsi, camilan 2 – 3 pors
2) Minggu ke – 10
Banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin,
diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur,
kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur,
produk unggas, daging, dan minyak kanola
3) Minggu ke – 12
Vitamin yang harus dipenuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6,
semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk
membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk
pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme
b. Kebutuhan gizi pada trimester II
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan
perkembangan. Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin
besarnya kehamilan
1) Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan
cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai
berkembang
2) Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan
cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu,
konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan
vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung
dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang
3) Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3
bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus
dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering
c. Kebutuhan gizi pada trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi
beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah
sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan
terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester
ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
1) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal),
dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari
sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-
padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu.
Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging
berlemak, alpukat dan minyak nabati
2) Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh
yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat,
lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf ). Semakin
berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan
pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram
sehari.

3) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari
cairan. Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh,
melarutkan dan mengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar
dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas
air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan
berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik
berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink

5. Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil


a. Biodata klien
Berisikan informasi mengenai klien seperti : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku,
Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku,
Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.
b. Pemeriksaan Diagnostik
1) Skrining
Tes skrining terhadap penyakit HIV, Hepatitis, Tuberkolosis, dll.
2) Golongan darah
Pemeriksaan terhadap golongan darah ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompatibilitas.
3) Tes serologi
Untuk menentukan ada atau tidaknya penyakit sifilis dan penyakit hubungan
kelamin lainnya.
4) Urinalisis
Skrining tes untuk melihat kondisi medis seperti pemeastian kehamilan, diabetes,
penyakit gunjal, dll.
c. Riwayat Keperawatan
1) Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah lebih rendah dari pada seharusnya pada minggu ke 8-12, kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi
meningkat sekitar 10-15 cm, murmur sistolik rendah dapat terjadi berhubungan
dengan peningkatan volume, varises, dan sedikit edema ektemitas bawah.

2) Integritas ego
Menunjukan perubahan pada persepsi diri.
3) Eliminasi
Perubahan pada frekuensi defaksi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis,
dan hemoroid.
4) Makanan / cairan
Terasa mual dan muntah terutama pada trimester 1 dimana nyeri ulu hati biasa
terjadi dan penambahan berat badan 2-4 kg.
5) Pernafasan
Hidung terasa tersumbat dan mukosa lebih kental daripada saat normal, serta
frekuensi pernafasan meningkat secara relative terhadap ukuran uterus dan
pernafasan torakal.
d. Diagnosa dan Interverensi keperawatan

Diagnosa keperawatan Tujuan Interverensi Keperawatan


Keperawatan

Nutrisi yang didapat Kebutuhan nutrisi a) Mentukan keadekuatan


kurang dari kebutuhan terpenuhi kebiasaan asupan nutrisi
tubuh b/d perubahan dulu/sekarangdengan
pada napsu makan, menggunakan batasan 24 jam,
terasa mual dan perhatikan kondisi
muntah rambut,kuku dan kulitR/
kesejahteraan janin/ibu
tergantung pada nutrisi ibu
selamakehamilan
sebagaimana selama 2 tahun
sebelum kehamilan.

b) Berikan informasi
tertulis/verbal yang tepat
tentang diet prenataldan
suplemen vitaminzat besi
setiap hari.R/ Meningkatkan
kemungkinan klien memilih
diet seimbang.

c) Timbang BB klien. berikan


informasi tentang
penambahan prenatalyang
optimum.R/ ketidakadekuatan
penambahan berat badan
prenatal dan ataudibawah
berat badan normal masa
kehamilan, meningkatkan
resikoretardasi pertumbuhan
intrauterine (IUGR) pada janin
denganBBLR.

Resiko tinggi pola Pola pernapasan a) Dapatkan riwayat dan pantau


napas tidak efektif b/d tak efektif tak masalah medis yang terjadi/
penekanan/pergesera terjadi adasebelumnya (mis : alergi,
ndiafragma rhinitis, asthma, masalah sinus,
dantuberculosis).R/ masalah
lain dapat terus mengubah pola
pernapasan danmenurunkan
oksigenasi jaringan ibu/janin.

b) Meninjau ulang tindakan yang


dapat dilakukan pasien untuk
mengurangi masalah : mis ;
postur yang baik,
menghindarimerokok, makan
sedikit tapi lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi –
fowler, untuk duduk atau tidur
bila gejala berat.R/ postur yang
baik dan makan sedikit
membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik
meningkatkan ketersediaan
ruang untuk ekspansi paru.
Merokok menurunkan
persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkanekspansi paru
sesuai penurunan uterus gravid

DAFTAR PUSTAKA

Wiknyosastro, H. Saifudin, A.B, Reachimhadhi, T.Eds (1999) Ilmu Kandungan , Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Manuaba, I.B. (2001), Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetri dan Ginekologi dan KB
edisi I, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC

Lombogia, M., Ns, S. K., & Kep, M. (2017). MATERNITAS.


Ratnawati. (2014). Konsep Dasar Kehamilan. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 7–20. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7745/5/BAB II Tinjauan
Pustaka.pdf
Mochtar R. (1998). Abortus dan kelainan dalam tua kehamilan. Sinopsis Obstetri: Obstetri
fisiologi, Obstetri Patologi.Jakarta : EGC. pp: 209-214.
Armini, N. K. A., Yunitasari, E., Triharini, M., Kusumaningrum, T., Pradanie, R., & Aulia
Nastiti, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2. In Fakultas Keperawatam
Universitas Airlangga (Vol. 1). http://eprints.ners.unair.ac.id/1173/

Anda mungkin juga menyukai