Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur,
yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotika saat
ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya antibiotika
sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon). Antibiotika yang akan
digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus mememiliki
sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat
sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia.
Antibiotika adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan
secara benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru akan mendatangkan
berbagai mudharat. Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif
membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat
diobati dengan antibiotika adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis. Tidak tepat sasaran,
salah satunya adalah pemberian antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit
infeksi bakteri. Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus
dipilih secara seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu.
Karena itu, antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting
diperhatikan. Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru
dapat merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga
resisten terhadap antibiotika. Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah
orang dewasa. Itu sebabnya, antibiotika tidak boleh dijual bebas melainkan harus dengan
resep dokter. Terlalu sering mengonsumsi antibiotika juga berdampak buruk pada ''bakteri-
bakteri baik'' yang menghuni saluran pencernaan kita. Bakteri-bakteri tersebut dapat
terbunuh, padahal mereka bekerja membuat zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
A. Gol. Lactam
Penicillin
A. Klasifikasi
positif, gram negatif kokkus (bulat), bakteri anaerob yang tidak memproduksi beta-
Penicillin antistafilokokkus ini kebal terhadap atau resisten terhadap beta laktamase
tidak aktif terhadap enterokokkus, bakteri-bakteri anaerob, dan gram negative batang
serta kokkus.
3. Extended-spectrum penicillin (penicillin dengan perluasan spectrum; ampicillin dan
penicillin antipseudomonas)
Obat-obat ini mempunyai spectrum anti bakteri penicillin dan memiliki aktivitas
B. Farmakokinetik
Absorpsi obat yang diberikan secara oral sangat berbeda pada penicillin yang
berlainan, sebagian tergantung dari stabilitas pada asam dan absorbsi gastrointestinal. Pada
nafcillin, sifatnya tidak menentu. Jadi, keduanya tidak cocok diberikan secara oral.
Sementara itu, dicloxacillin, ampicillin, dan amoxicillin stabil pada asam dan secara relatif
dapat diabsorpsi dengan baik, menghasilkan konsentrasi serum dalam rentang 4-8g/mL
setelah dosis oral sebesar 500g. Absorbsi sebagia besar penicillin oral dapat dirusak oleh
makanan.
Pemberian melalui jalur intravena lebih disukai karena suntikan intamuskular dalam
dosis besar dapat menimbulkan iritasi dan nyeri setempat. Konsentrasi serum selang 30
menit setelah suntikan intravena sebanyak 1 g penicillin (setara dengan sekitar 1,6 juta unit
penicillin G) adalah 20-50 g/mL. Hanya sebagian dari obat total dalam serum yang muncul
sebagai obat bebas, dimana konsentrasinya ditentukan oleh ikatannya dengan protein.
obat bebas yang lebih rendah dalam serum dibandingkan dengan penicillin yang kurang
suntikan tunggal 1,2 juta unit Benzathine penicillin secara intamuskular, kadang serum yang
tinggi 0,02g/mL dapat dipertahankan untuk 10 hari, sementara kadar yang lebih tinggi
0,003 g/mL dipertahankan untuk tiga minggu. Konsentrasi yang terakhir cukup untuk
digunakan untuk mengobati infeksi yang sudah menetap yang disebabkan oleh organisme-
organisme ini. Satu dosis procaine penicillin sebesar 600.000 unit mengahsilkan konsentrasi
puncak sebesar 1-2 g/mL serta konsentrasi yang berguna secara klinis untuk 12-24 jam
konsentrasi dalam serum. Penicillin juga diekskresi melalui ludah dan air susu hingga
mencapai kadar 3-15% dari kadar yang terdapat dalam serum. Pada peradangan aktif dari
meningen seperti halnya pada meningitis bakteri, konsentrasi penicillin sebesar 1-5 g/mL
dapat dicapai dengan dosis parenteral harian sebesar 18-24 juta unit. Konsentrasi ini cukup
Penicillin dengan cepat diekskresi oleh ginjal ke dalam urin, sejumlah kecil lainnya
melalui jalur lain. Sekitar 10% dari ekskresi ginjal dilakukan melalui filtrasi glomeruler, dan
90% melalui sekresi tubulus. Waktu paruh normal penicillin G adalah sekitar 30 menit, pada
gagal ginjal waktu paruh dapat mencapai 10 jam. Ampicillin dan penicillin yang mempunyai
spektrum luas disekresikan lebih lambat daripada penicillin G dan memiliki waktu paruh
selama 1 jam. Untuk penicillin yang dibersihkan oleh ginjal, dosis harus disesuaikan dengan
fungsi ginjal, yaitu sekitar hingga 1/3 dari dosis normal yang diberikan apabila klirens
kreatinin adalah sebesar 10mL/min atau kurang. Klirens nafcillin terutama dilakukan melalui
ekskresi empedu, sementara oxacillin, dicloxacillin, dan cloxacillin dieliminasi oleh ekskresi
ginjal dan empedu. Dengan demikian, penyesuaian dosis tidak diperlukan obat-obat ini
dalam kondisi gagal ginjal. Oleh karena klirens penicillin kurang efisien pada bayi yang baru
lahir, dosis yang hanya disesuaikan menurut berat badan akan menimbulkan konsentrasi
sistemik yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dibandingkan pada orang dewasa.
C. Mekanisme Kerja
Penicillin bekerja sama seperti semua antibiotik beta-laktam yaiu dengan cara
menghambat pertumbuhan bakteri dengan jalan menghambat tahap spesifik dalam sintesis
dinding sel bakteri. Dinding sel ini merupakan lapisan luar yang rigid (kaku), yang menutupi
seluruh membrane sitoplasma. Lapisan ini mempertahankan bentuk sel serta mencegah lisis
sel akibat tekanan osmotik yang tinggi di dalam sel dibanding dengan lingkungan luarnya.
Dinding sel terdiri dari kompleks polimer silang kait, peptidoglycan (murein, mucoprptide),
yang terdiri dari polisakarida dan polipeptida. Polisakarida mengandung gula-gula amino
asam amino terikat pada gula asam N-acetylmurami. Peptida ini berakhir di D-alanyl-D-
reaksi transpeptidase yang melepaskan alanin akhir untuk membentuk ikatan silang dengan
peptida terdekat. Hal ini memberikan struktur yang rigid bagi dinding sel. Antibiotik beta-
laktam merupakan analog struktural dari substrat D-Ala-D-Ala alami yang secara kovalen
diikat oleh PBP pada situs aktif. Setelah suatu antibiotik beta-laktam terhubung pada PBP,
reaksi transpeptidasi dihambat, sintesis peptidoglycan disakat, dan sel akan mati. Mekanisme
tepat yang bertanggung jawab pada kematian sel tidak tidak sepenuhnya diketahui, namun
autolysin, enzim-enzim bakteri yang membentuk ulang dan merusak dinding sel, terkait
dalam hal ini. Penicillin bersifat bakterisid hanya jika sel-sel tumbuh dengan aktif dan
D. Efek Samping
Pada dasarnya, penicillin bebas dari sifat toksik. Efek-efek yang tidak diinginkan
biasanya muncul karena hipersemsitivitas. Semua penicillin bersifat sensitisasi silang dan
reaksi silang. Secara umum, sensitisasi timbul sebanding langsung dengan durasi dan total
dosis penicillin yang diterima di masa lalu. Determinan antigenik yang menyebabkan hal ini
adalah produk degradasi dari penicillin, khususnya penicilloic acid dan produk hidrolisis
alkali yang terikat pada protein manusia. Riwayat adanya reaksi penicillin tidak dapat
diandalkan. Kurang dari 1% orang yang pernah menerima penicillin tanpa kejadian apapun
dapat mengalami reaksi alergi saat diberi penicillin. Tetapi karena reaksi anafilaksis secara
potensial dapat terjadi, maka sebaiknya penicillin diberikan secara hati-hati atau dengan
Reaksi alergi yang dapat terjadi meliputi renjakan analfilaksis, reaksi sejenis serum
dan kesukaran bernafas). Selain itu juga dapat menimbulkan lesi oral, demam, nefritis
vaskulitis. Pada pasien gagal ginjal, penicillin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan
seizure. Penicillin yang diberikan secara oral dalam dosis besar dapat menimbulkan
E. Penggunaan Klinis
1. Penicillin
dan batang gram positif serta organisme gram negative non beta laktamase yang
menghasilkan gram negative anaerob lainnya. Dosis yang efektif berkisar antara 4
dan 24 juta unit per hari yang diberikan secara intravena dalam 4-6 dosis secara
terpisah. Penicillin G yang diberikan pada dosis 18-24 juta unit dapat menghambat
enterokokkus, namun pemberian aminoglycoside secara simultan penting untuk
enterokokkus.
kecil karena bioavailabilitasnya buruk, perlu pemberian dosis empat kali sehari, dan
menghasilkan kadar obat yang rendah namun efeknya lebih lama. Suntikan tunggal
benzathine penicillin secara intramuskular sebesar 1,2 juta unit ternyata berpengaruh
yang diberikan suntikan secara intramuskular satu kali setiap 3-4 minggu terbukti
beta hemolitikus. Penicillin G benzathine sebesar 2,4 juta unit yang diberikan secara
intramuskular sekali seminggu selama 1-3 minggu efektif untuk pengobatan sifilis.
2. Penicillin antistafilokokus
0,25-0,5 g secara oral setiap 4-6 jam (15-25 mg/kg/hari untuk anak-anak) digunakan
untuk pengobatan infeksi stafilokokkus yang ringan. Semua obat ini relative tahan
nafcillin diberikan secara intermiten melalui infus intravena sebesar 1-2 g setiap 4-6
Ureidopenicillin)
Obat-obat ini diberikan secara oral untuk mengobati infeksi saluran kemih,
sinusitis, otitis, dan infeksi saluran nafas bagian bawah. Ampicillin efektif untuk
shigellosis. Ampicillin pada dosis 4-12 g/hari secara intravena berguna untuk
serta basil gram negative yang rentan, seperti E coli, H influenzae, dan species
salmonella.
Amoxicillin
-lactam antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang disebabkan oleh
bakteri, dan hal ini dapat diberikan dengan clavulanic asam untuk menurunkan
kelemahannya.
A. Mode of action
Amoxicillin digunakan untuk mencegah sintesis dari bakteri pada dinding sel.
suatu komponen utama dari sel dinding bakteri Gram-positif. Amoxicillin dalam bentuk
trihydrate tersedia sebagai capsules, chewable tablet dan dispersable plus sirup dan Pediatric
untuk oral dan sebagai garam sodium darah untuk administrasi. Ia adalah salah satu
antibiotik yang paling umum diresepkan untuk anak-anak, dan bentuk cair yang berguna di
Paten untuk amoxicillin sudah kadaluarsa. Oleh karna itu amoxicillin banyak
B. Deksipsi obat
(amoxicillin) capsules, tablets, Chewable tablet, dan Oral Powder untuk suspense. Untuk
dan obat-obatan antibacterial lainnya, AMOXIL sebaiknya digunakan hanya untuk merawat
atau mencegah infeksi yang membuat atau yang diduga kuat disebabkan oleh bakteri.
Formulasi dari AMOXIL berisi amoxicillin, yang semisynthetic antibiotik, sebuah analog
dari ampicillin, dengan spektrum yang luas terhadap berbagai kegiatan bactericidal gram
positif dan gram negatif mikroorganisme. Kimia, adalah (2S, 5R, 6R) -6 - [(R )-(-)- 2-amino-
adalah 419,45.
Capsules, tablet, dan bubuk untuk oral suspensi dari AMOXIL dimaksudkan untuk oral
administrasi.
Capsules: Setiap kapsul dari AMOXIL mengandung 500 mg amoxicillin sebagai trihydrate.
Bahan tidak aktif: D & C Red No 28, FD & C Blue No 1, FD & C Red No 40, gelatin,
Tablet: Setiap tablet mengandung 500 mg atau 875 mg amoxicillin sebagai trihydrate. bahan
Tidak aktif: koloida silicon dioksida, crospovidone, FD & C Red No 30 aluminium danau,
Pediatric Drops untuk Oral Suspension: Setiap mL dari reconstituted penskorsan berisi 50
mg amoxicillin sebagai trihydrate dan 0,03 mEq (0,69 mg) dan sodium. Amoxicillin
trihydrate untuk suspense oral 200 mg / 5 mL, 250 mg / 5 mL (atau 50 mg / mL), dan 400
No 3, flavorings, silika gel, sodium benzoate, sodium garam sitrat, sucrose, dan xanthan
gum.
C.Indikasi
Infeksi pada telinga, hidung dan tenggorokan - karena Streptococcus spp. (-dan -hemolytic
Capsules, chewable tablet, dan suspensions oral dari AMOXIL Mei diberikan tanpa harus
makan sebelumnya.
Bayi dan Neonates Aged 12 Weeks ( 3 Bulan): Karena belum komplitnya fungsi ginjal
mempengaruhi kinreja dari amoxicillin, yang direkomendasikan atas dosis AMOXIL adalah
every 8 hours
Severe 875 mg every 12 hours or 45 mg/kg/day in divided
every 8 hours
Lower Respiratory Mild/Moderate 875 mg every 12 hours or 45 mg/kg/day in divided
mg/kg/day in divideddoses
every 8 hours
Skin/Skin Mild/Moderate 500 mg every 12 hours or 25 mg/kg/day in divided
every 8 hours
Severe 875 mg every 12 hours or 45 mg/kg/day in divided
every 8 hours
GenitourinaryTract Mild/Moderate 500 mg every 12 hours or 25 mg/kg/day in divided
every 8 hours
Severe 875 mg every 12 hours or 45 mg/kg/day in divided
every 8 hours
Gonorrhea Acute, 3 grams as single oral dose Prepubertal children: 50
females CONTRAINDICATED IN
CHILDREN UNDER 2
YEARS, DO NOT USE
THIS REGIMEN IN
THESE CASES.
Cara penggunaan
- Capsules dari AMOXIL: Setiap kapsul berisi 500 mg amoxicillin sebagai trihydrate.
- Tablet dari AMOXIL: Setiap tablet mengandung 500 mg atau 875 mg amoxicillin
sebagai trihydrate.
flavored suspension berisi 200, 250, atau 400 mg amoxicillin sebagai trihydrate.
200 mg / 5 mL
250 mg / 5 mL
400 mg / 5 mL
NDC 0029-6049-54 50-mL botol
- Pediatric Drops dari AMOXIL untuk Oral Suspension: Setiap mL dari bubble-gum-
E. Efek samping
Seperti penicillins lainnya, diharapkan tidak terjadi reaksi sensitif. Mereka lebih cenderung
terjadi pada individu yang sebelumnya telah menunjukkan hypersensitivity ke penicillins dan
mereka yang memiliki sejarah alergi, asma, hay fever, atau urticaria. Adverse reaksi berikut
pseudomembranous colitis.
Mulai pseudomembranous colitis gejala dapat terjadi selama atau setelah perawatan
antibiotik.
sindroma Stevens-Johnson, exfoliative radang kulit, racun necrolysis berhubung dgn kulit,
dilaporkan.
Hati: Sebuah moderat bangkit di AST (SGOT) dan / atau ALT (SGPT) telah dicatat, tetapi
tidak diketahui. cholestatic termasuk penyakit kuning, warnanya merah coklat cholestasis
selama pengobatan dengan penicillins. Reaksi ini biasanya dpt dibatalkan pada
Miscellaneous: gigi (coklat, kuning, atau abu-abu staining) telah jarang dilaporkan.
Therapy klaritromisin dengan kombinasi dan Lansoprazole: Pada percobaan klinis dengan
amoxicillin plus lansoprazole, tidak ada reaksi Adverse khusus untuk obat-obatan ini.
Adverse reaksi yang terjadi telah terbatas pada orang-orang yang telah dilaporkan
kejadian untuk pasien yang menerima terapi tripel adalah diare (7%), sakit kepala (6%), dan
rasa tidak wajar (5%). Tidak ada perawatan baru-kejadian yang signifikan di diamati lebih
Dual Therapy: Amoxicillin / Lansoprazole: yang paling sering dilaporkan pasien yang
menerima tiga kali sehari-hari amoxicillin plus lansoprazole tiga kali ganda harian terapi
tetracyclines dapat mengganggu bactericidal efek penisilin. Ini telah ditunjukkan dalam
vitro, namun klinis penting dari interaksi ini tidak didokumentasikan dengan baik. Secara
umum lainnya dengan antibiotik, AMOXIL dapat mempengaruhi flora usus, yang mengarah
ke lebih rendah dan mengurangi estrogen reabsorption kemanjuran gabungan oral estrogen /
progesterone kontrasepsi.
mendukung langkah-langkah yang diperlukan. Jika overdosage sangat baru dan tidak ada
lawan, yang berusaha di emesis atau sarana lainnya penghapusan narkoba dari perut
mungkin akan dilakukan. Sebuah studi prospektif Pediatric dari 51 pasien pada racun-pusat
kontrol menyarankan agar overdosages kurang dari 250 mg / kg amoxicillin tidak signifikan
yang berkaitan dengan gejala klinis dan tidak memerlukan emptying.3 berhubung dgn
lambung perut. Radang interstisial yang mengakibatkan kegagalan ginjal oliguric telah
Crystalluria, dalam beberapa kasus yang mengarah ke kegagalan ginjal, juga telah dilaporkan
setelah amoxicillin overdosage di Pediatric dewasa dan pasien. Dalam kasus overdosage,
cukup asupan cairan dan diuresis harus dipertahankan untuk mengurangi risiko amoxicillin
crystalluria. Ginjal perusakan nampaknya dpt dibatalkan dengan penghentian dari narkoba
administrasi. Darah tinggi tingkat Mei terjadi lebih mudah dalam diburukkan pasien dengan
fungsi ginjal karena ginjal menurun izin dari amoxicillin. Amoxicillin mungkin dihapus dari
F. Clinical pharmacology
Amoxicillin berhubung dgn asam lambung dan perut cepat diserap setelah oral administrasi.
Efek makanan pada penyerapan amoxicillin dari tablet dan skorsing dari AMOXIL telah
sebagian diinvestigasi. efek makanan belum dilakukan dengan 200-mg dan 500 mg-
formulasi. Amoxicillin diffuses paling mudah ke dalam jaringan dan cairan tubuh, kecuali di
otak dan cairan tulang belakang, kecuali bila meninges mengalami inflamed. Sebagian besar
amoxicillin adalah excreted tidak berubah dalam air seni, dan kotoran dapat terganggu oleh
administrasi yg bersamaan probenecid. Dalam serum darah, amoxicillin adalah sekitar 20%-
terikat protein.
dosis Administratif secara oral dari 250-mg dan 500 mg-capsules amoxicillin hasil rata-rata
di tingkat 1 sampai 2 jam setelah administrasi di kisaran 3,5 mcg / mL untuk 5,0 mcg / mL
Berarti satu dosis crossover bioequivalence studi pada 27 orang dewasa dibandingkan
potassium) menunjukkan bahwa 875 mg-tablet AMOXIL yang memproduksi sebuah AUC0 -
dari 35,4 8,1 jam mcg / mL dan Cmax dari 13,8 4,1 mcg / mL. Administratif secara
suspensi oral dari dosis amoxicillin, 125 mg / 5 mL dan 250 mg / 5 mL, hasil rata-rata di
tingkat 1 sampai 2 jam setelah administrasi sekitar1,5 mcg / mL untuk 3,0 mcg / mL dan 3,5
Cephalosporin
tahun 1948 oleh Brotzu dari saluran air kotor pelabuhan Sardinia dan pemisahan berikutnya
Oxford University menyumbang dalam ukuran yang besar kepada suatu zaman kejayaan
39-4). Keduanya memuat -lactam ring, sebagaimana monobactam dan carbapenem yang
dibahas di bawah. Modifikasi rantai sisi inti 7-APA telah menyebabkan perbedaan-perbedaan
untuk PBP yang berbeda, dan adakalanya timbul reaksi yang merugikan.
generasi pertama (diperkenalkan pada tahun 1960-an), generasi kedua (1970-an), generasi
ketiga (1980-an), dan generasi keempat (cefepime pada tahun 1997) (Kotak 39-4).
Ceftidoren adalah suatu zat generasi ketiga yang diperkenalkan pada tahun 2001. Zat ini
sangat berguna untuk meneliti cephalosporin menurut spektrum antibakteri dan penggunaan
(generasi kedua) ke zat-zat dengan aktivitas yang lebih besar terhadap berbagai patogen
menghasilkan spektrum yang luas dan ampicillin C (ampC) -lactamase. Tuntutan terhadap
cephalosporin dengan spektrum yang lebih luas untuk menghindari keharusan memisahkan
organisme melalui uji pembiakan dan kepekaan (dan dengan cara demikian menghemat
uang) telah menjadi faktor utama pada perlawanan mikroba kepada zat-zat ini. Secara teknis
Cephalosporinium.
sintesis peptidoglycan dinding sel bakteri oleh hambatan enzim-enzim yang sensitif terhadap
dimensi terakhir dinding sel bakteri yang kaku. Masing-masing spesies bakteri dapat
memiliki PBP yang berbeda, dan afinitas cephalosporin untuk PBP ini dapat menjadi sangat
organisme gram-negative dan, tergantung pada PBP mana yang dihambat, sel-sel bakteri
yang dihasilkan dapat mengambil bentuk-bentuk yang berbeda, oval, bundar, atau
obat pilihan atau indikasi-indikasi yang berselang-seling dicatat pada Tabel 39-6.
facultative cocci, dan MSSA. Cefazolin digunakan secara umum sebagai prophylaxis
antibiotik dosis tunggal untuk pembedahan di rumah sakit clean-clean. Obat-obat generasi
besar, dan aktivitas tertentu terhadap anaeroba (cefotetan, cefoxitin). Zat-zat generasi ketiga
yang tahan terhadap penisilin, dengan subset yang efektif terhadap Pseudomonas
yang baik. Obat-obat generasi keempat memiliki spektrum antibakteri yang lebih luas dan
aktivitas yang baik terhadap Pseudomonas, Streptococcus pneumoniae yang tahan terhadap
C. Perlawanan bakteri
sensitif kepada hidrolisis -lactamase, dengan generasi-generasi kedua sampai keempat lebih
tahan terhadap -lactamase. Stabilitas yang moderat ditunjukkan oleh cefonicid, loracarbef,
cefdinir, dan cefixime; stabilitas yang moderat sampai tinggi ditunjukkan oleh cefoxitin,
yang tinggi ditunjukkan oleh cefoperazone, cefpodoxime, dan ceftazidime. Urusan saat ini
adalah produksi mikroba -lactamase spektrum yang luas yang berasal dari mutasi-mutasi
sifat pada TEM-1, TEM-2, dan SHV-1 -lactamase yang menimbulkan perlawanan tingkat
ketiga pada Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Enterobacter cloacae nosokomial
patogenik tinggi.
Cephalosporin oral biasanya diserap dengan baik, dengan semua kecuali cefadroxil
dan cefprozil yang mengalami proses penyerapan terlambat tetapi tidak dikurangi oleh
makanan. Cephalosporin adalah hidrofilik dan didistribusikan secara luas pada cairan sel luar
sebagaimana lipophilic macrolide, tetracycline, dan lincosamide. Hanya cefuroxime dari zat-
zat generasi pertama dan kedua yang menembus kedalam cairan cerebrospinal. Pengingatan
protein plasma berkisar dari 10% untuk ceftibuten sampai 80% hingga 90% untuk cefazolin,
cefoxitin, dan cefoperazone. Pengingatan protein plasma ini adalah 10% untuk cephalexin,
25% untuk cefaclor, dan 8% sampai 17% untuk cephradine. Setengah hidup serum dari
beberapa cephalosporin oral adalah cephalexin (50 sampai 80 menit), cephradine (48 sampai
80 menit), dan cefaclor (35 sampai 54 menit). Pada pasien-pasien penderita penyakit renal
tahap akhir, setengah hidup ini dapat meningkat sampai 19 hingga 22 jam untuk cephalexin,
Cephalospirin memiliki aktivitas yang baik terhadap banyak patogen orofacial tetapi
memiliki aktivitas yang terbatas terhadap anaeroba oral. Antibiotik -lactam ini juga
merupakan zat-zat yang bergantung pada waktu tanpa efek-efek postantibiotik yang
signifikan, dan konsentrasi-konsentrasi serum dan jaringan pada cephalosporin harus tetap di
atas MIC organisme untuk sekurang-kurangnya 60% interval pemberian obat untuk
pemberian obat paket baru 6 jam untuk cephalosporin oral setengah umur yang singkat
(cephalexin, cephradine, cefaclor), tidaklah mungkin bahwa tingkat-tingkat serum ini akan
dicapai. Pada tiga setengah hidup setelah pemberian obat (kira-kira 4 jam), hanya 12,5% -
lactam tetap di dalam darah atau jaringan dan dapat menunjukkan di bawah MIC organisme.
Konsentrasi-konsentrasi darah yang mencapai puncaknya dalam waktu singkat diikuti oleh
periode signifikan di bawah MIC organisme adalah tidak ideal untuk antibiotik yang
bergantung pada waktu dan memungkinkan untuk menemukan kembali patogen-patogen dari
hambatan formasi dinding sel -lactam. Mempersingkat interval pemberian obat sampai 4
jarang muncul, dengan urusan utama menjadi potensial untuk cross-allergy dengan penisilin.
Pseudomembranous colitis jarang timbul dengan zat-zat generasi pertama dan kedua tetapi
lebih umum dengan cephalosporin generasi ketiga, mungkin karena aktivitas anti-
Potensi alergik yang sudah menjadi sifatnya dari cephalosporin bersama dengan
allergic kepada cephalosporin (rash, pruritus, urticaria) dilaporkan secara umum terjadi pada
1$ sampai 3$ pasien. Penyakit serum atau morbilliform rash dapat terlihat pada anak-anak
yang menerima cefaclor. Sindrom Stevens-Johnson dan toxic dermal necrolysis telah
luasnya kejadian yang berkisar dari 0,0001% sampai 0,1% dari reaksi-reaksi yang terekspos.
Pada 9.388 pasien tanpa riwayat alergi terhadap penisilin yang diberi cephalosporin, dua
reaksi anaphylactic telah dilaporkan (0,2%). Di dalam suatu studi retrospektif tentang
350.000 reaksi obat yang merugikan, enam kasus fatal anaphylaxis yang disebabkan oleh
cephalosporin telah dilaporkan, dengan tiga dari enam kasus pada pasien-pasien dengan
Isu tentang kepekaan silang antara cephalosporin dan penicillin tidak pernah
luasnya pengaruh alergi untuk cephalosporin pada populasi umum) sampai 18% di dalam
risiko alergi terhadap cephalosporin empat kali lebih besar daripada orang-orang yang tidak
alergi kepada penisilin, tetapi individu-individu yang alergi kepada penisilin mengalami
risiko alergi kepada setiap obat tiga sampai empat kali lebih besar. Tidak ada uji kulit yang
Diakui secara umum bahwa cephalosporin dapat diberikan secara sangat aman
kepada pasien-pasien yang memiliki riwayat reaksi kulit ringan kepada penisilin atau uji
biasanya menunjukkan reaksi yang berlawanan pada pasien-pasien dengan uji kulit penisilin
positif untuk campuran determinan yang kecil atau riwayat anaphylaxis penisilin lokal atau
kalau cephalosporin diharuskan di dalam penanganan infeksi yang mengancam jiwa dan
G. Interaksi-interaksi obat
Cephalosporin dapat menghasilkan reaksi positif yang salah untuk glukosa air kencing
dengan larutan Benedict dan cephradine dengan reaksi positif yang salah untuk protein-
H. Kontraindikasi
alergi kepada obat-obat dan pada pasien-pasien dengan riwayat reaksi-reaksi penisilin yang
berat atau reaksi uji kulit positif kepada campiran determinan kecil penisilin.
cattleya) dan berbeda dari penisilin-penisilin oleh penempatan sulfur oleh suatu kelompok
methylene pada 5-membered ring dari -lactam (lihat Gambar 39-4). Baru-baru ini tersedia
Serratia marcescens, dan Rhodococcus equi dan obat-obat pengganti terhadap MSSA,
Streptococcus penumoniae yang tahan terhadap penisilin atau non-penisilin, Bacillus subtilis
Stenotrophomonas maltophilia memetabolisasi secara mudah dan cepat carbapenem dan juga
adalah melalui kehilangan suatu protein membran luar sehingga dengan cara demikian
memperlambat penetrasi obat-obat pada dinding sel, mengubah PBP pada Enterococcus
faecium dan MRSA, dan hidrolisis oleh metallo--lactamase dan oleh -lactamase lainnya.
cross-allergenic dengan -lactam lainnya, dapat menaikkan tingkat transaminase liver serum,
meningkatkan toksisitas sistem syaraf pusat (CBS) dan serangan apabila digabungkan
dengan ganciclovir.
Monobactam Aztreonam adalah monocyclic -lactam (monobactam) yang tidak
positive atau anaerobik; oleh karena itu spektrum terbatas pada spesies gram-negative
(yang memiliki spektrum antibakteri yang sama) di dalam penanganan infeksi-infeksi yang
Vancomycin
Vancomycin bersifat bakteriasid terhadap kuman gram positif penghasil -laktamase, tms
MRSA. Bila dikombinasikan dengan aminoglikosida maka vincomycin akan efektif untuk
B. Resistensi
Resistensi pada vancomycin terjadi karena perubahan permeabilitas terhadap obat yang
diperantarai plasmid. Oleh sebab itu maka terjadilah penurunan pengikatan vancomycin ke
molekul reseptor.
C. Farmakokinetik
D. Efek Samping
Vancomycin bersifat toksik terhadap SSP pada dosis tinggi. Hal ini dapat menyebabkan
B. Macrolides
Erythromycin
A. Kimia
Erythromicin merupakan senyawa dari Streptomyces erythreus. Erythromicin ini mulai
Cukup stabil pada suhu 4C, mudah rusak pada suhu 20C dan pada pH asam.
Biasanya tersedia dalam bentuk berbagai ester dan garam
B. Aktivitas Antimikroba
Kerja Erythromycin dapat bersifat menghambat dan bakterisid
Dapat ditingkatkan pada pH alkali
Hambatan sintesis protein terjadi melalui ikatan ke RNA ribosom 50s reaksi
basa
Garam lauryl dari ester propionyl erythromycin merupakan preparat oral yang paling
menghasilkan konsentrasi serum sebesar 10 mg/ml satu jam setelah pemberian dosis.
Waktu paruh 1.5 jam pada pasien normal dan 5 jam pada pasien anuria
Penyesuaian untuk gagal ginjal tidak diperlukan
Tidak dapat dibersihkan dengan dialysis
Jumlah besar dari dosis diekskresi dalam empedu dan hilang dalam feses, hanya 5% di
D. Penggunaan Klinis
Merupakan obat pilihan dalam infeksi corynebacterial (diphtheria, corynebacterial
sepsis, erythrasma), infeksi kuman Chlamydia pada pernafasan, neonatus, okuler, atau
genital.
Berguna juga sebagai pengganti penicillin (bagi yang alergi penicillin) untuk infeksi
dental pada individu yang memiliki penyakit jantung valvular walaupun sekarang
spesies legioella
E. Efek Samping
Efek Gastrointestinal (Berupa anoreksia , mual, muntah, dan diare)
Efek Toksisitas Hati (Erythromycin dalam bentuk estolate dapat menimbulkan hepatitis
kolestasis akut (demam, ikterus, kerusakan fungsi hati), reaksi lainnya juga dapat berupa
sejumlah obat)
F. Kontraindikasi
Terjadi pada individu yang alergi terhadap Macrolide
Terjadi juga pada orang yang memiliki catatan alergi cholestatic hepatitis
Dengan kombinasi dengan obat yang menyebabkan torsades de pointes
Dosis maksimum untuk orang dewasa yang normal 4 gr/hari
1.5 gr untuk orang yang memiliki kelainan ginjal
Azythromycin
A. Kimia
Merupakan senyawa dengan cincin macrolide lactone 15 atom yang diturunkan dari
erythromycin dengan oenambahan suatu nitrogen yang dimetilasi ke dalam cincin lactone
erythromycin.
B. Aktivitas Antimikroba
Spectrum aktivitasnya identik dengan clarithromycin
Azythromycin aktif terhadap kompleks M avium dan T gondii
Azythromycin sedikit kurang aktif dibandingkan erythromycin dan clarithromycin
penyerapan Azythromycin
Azythromycin dapat melakukan penetrasi dengan sangat baik kesebagian besar jaringan
pengobatan dalam banyak kasus, sebagai contohnya satu dosis tunggal Azythromycin
D. Kontraindikasi
dan Clarithromycin.
Azythromycin tidak menghentikan aktivitas enzim enzim sitokrom P450 agen ini
dan Clarithromycin.
F. Penggunaan Klinis
Azythromycin dapat diberikan secara intravena dan peroral
Azythromycin telah terbukti efektif terhadap sphirochetes oral dan bakteri anaerob
berpigmen
Azythromycin memiliki aktivitas terbaik terhadap bakteri anaerob gram ( - ) seperti
Clarithromycin
A. Spektrum Mikroba
B. Resistensi
Afinitas makrolid terhadap subunit 50s ribosom menurun akibat metilasi adenin 23s
C. Farmakokinetik
insidensi troboflebitis.
karmazepin.
D. Interaksi
yang menginaktifkan digoksin sehingga terjadi reabsorbsi digoksin lebih besar dalam
siklus enterohepatik.
E. Aplikasi Klinis
Uretritis
Sifilis
Legionelosis : pneumonia
Difteri
F. Efek Merugikan
C. Antibitik lain
Clindamycin
A. Klasifikasi
lincomycin) diperkenalkan pada tahun 1966. Clindamycin sering digunakan secara ekslusif
streptogramins yaitu subunit 23S dari 50S kromosom bakteri menghasilkan inhibisi
dan gram negatif anaerob serta mikroorganisme fakultatif ataupun aerob yaitu Bacteriodes,
bovis yang memiliki variabel kerentanan terhadap staphylococci. Juga rentan terhadap
C. Efek Merugikan
rasa mual dan muntah, nyeri pada abdomen, esophagitis, glossitis, stomatitis, alergi,
metal, maculopapular rash (3%-10%), dan diarrhea (2%-20%,rata-rata 8%). Dosis intravena
yang tinggi pada clindamycin dapat menghasilkan pemblokiran neuromuscular yang mirip
pseudomembranous colitis, berdasarkan laporan dari insiden setinggi 10%. Sekarang ini
sudah jelas bahwa terdapat asosiasi clindamycin dengan penyakit colonic ini pada pasien
yang tidak dirawat di rumah sakit sangat sedikit dibandingkan laporan yang sebelumnya.
Pada penelitian terdahulu, keseluruhan tingkat resiko untuk kumpulan yang
ditentukan serendah 1 per 10.000 resep antibiotik, dengan tingkat resiko dirawat di rumah
sakit adalah 0.5 sampai 1.o per 100.000 paseien tahunan. Dalam penelitian dari 376.590
resep antibiotik yang diberikan kepada lebih dari 280.00 pasien di lebih dari periode 4 tahun,
empat kasus dari akut antibiotik yang berpengaruh pada colitis terditeksi. Tingkat insiden
yang terkalkulasi adalah 1.6 dalam 100.000 orang ekspos terhadap ampicilin, 2.9 dalam
100.000 pada dicloxacilin, dan 2.6 dalam 100.000 pada tetracyclin, dengan tidak adanya
dirawat di rumah sakit dan ditangani dengan penghentian obat, ini menunjukan bahwa
clindamycin hal ini terjadi alasannya karena penggunaan amoxicilin yang lebih banyak
dipasaran, tetapi hal ini dapat berubah jika clindamycin lebih sering digunakan secara klinis.
Perawatan harus diberikan pada pasien yang telah sembuh dari Clostridium difficile
yang berhubungan dengan diarrhea atau colitis untuk 2 bulan setelah penyakit ini berhenti.
Pemilihan prosedur perawatan gigi yang membutuhkan terapi antibiotik atau propholaxis
paling baik ditunda selama 2 bulan periode ini. Jika terapi antibiotik dibutuhkan, antibiotik
tepat.
D. Indikasi
Indikasi clindamycin terdapat pada pengobatan dari infeksi serius yang disebabkan
oleh bakteri anaerob, juga terhadap infeksi oleh streptococci, pneumococci, dan
staphylococci. Clindamycin biasa diberikan pada pasien yang tidak dapat mengonsumsi
penicillin atau alergi terhadap penicillin. Karena resiko terhadap colitis, maka sebelum
memilih clindamycin ini perlu dipertimbangkan asal penyakit dan alternatif obat lain yang
sesuai.
dan abses paru; infeksi kulit dan jaringan halus; septicema; infeksi intra-abdomen seperti
peritonitis dan abses intra-abdomen; infeksi pelvis dan traktus genitalia pada wanita; abses
Untuk menguragi pengembangan bakteri yang tahan terhadap obat dan memelihara
keefektifan dari clindamycin dan antibakterial lainnya, clindamycin harus digunakan hanya
untuk mengobati atau mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Jika pemeliharaan dan
terapi antibiotik. Ketidakadaan data tersebut, dapat menyebabkan lokal epidemiologi dan
E. Kontraindikasi
F. Bacterial Resistance
Ketahanan tehadap clindamycin berlaku tiga mekanisme :
1. Perubahan 23S ribosom RNA dari 50S subunit ribosom dengan adenine methylation
(proteksi ribosom)
(penonaktifan obat)
Adenine methylation adalah plasmid yang menengahi dan memberi ketahanan MLS b.
dan constitutive, mikroorganisme hanya tahan terhadap 14- dan 15- anggota macrolide dan
beberapa yang sensitif terhadap lincosamides, streptogramins, dan 16- anggota macrolides.
Contitutive macrolides dalam staphylococci dari tipe MLS b memberikan ketahanan pada
G. Farmakokinetik
dipengaruhi oleh makanan. Waktu untuk level oral serum maksimum adalah 45-60 menit,
dengan level serum maksimal 2.5g/ml dan waktu paruh eliminasi 2.4-3 jam. Dengan
kegagalan ginjal waktu paruh eliminasi meningkat menjadi 6 jam dengan penggandaan level
serum. Obat ini berpenetrasi baik ke dalam tulang, tapi tidak ke cairan cerebrospinal,
bermetabolisme sebagian besar dalam hati (lebih dari 90%), dan berkonsentrasi tinggi di
dalam empedu, dimana ini dapat mengubah flora usus sampai 2 minggu setelaj penggunaan
A. Klasifikasi
substansi antiparasit yang terisolasi dari Streptomyces secara natural pada tahun 1955.
Metronidazole ini diperkenalkan sebagai obat pada tahun 1959 dan secara cepat ditemukan
pada proses aktifitas trichomonacidal yang kuat. Sejak itu, metronidazole telah menjadi obat
mereduksi nitro grupnya untuk menghailkan metabolisme yang dapat membahayakan DNA,
mempengaruhi kematian sel dengan cepat. Metronidazole hanya aktif melawan bakteri yang
obligat anaerob. Metronidazole ini merupakan antibiotik yang lebih cenderung bergantung
metronidazole dicampuri oleh sintesis asama nukleotida, maka terjadi peningkatan potensial
nitro dari obat akan berkurang secara enzimatik, dan ini merupakan metabolisme dari bagian
aktif pada obat tersebut. Metronidazole biasanya bersifat bakteriosid. Obat ini akan beraksi
dengan DNA bakteri, menyebabkan terhambatnya replikasi DNA, fragmentasi dari DNA
C. Bakterial Resintance
Mikroba yang resisten terhadap metronidazole relatif terbatas, kemungkinan karena
digunakan secara luas untuk menangani penyakit yang disebabkan parasit. Pengecualian
khususnya pada pengeneralan adalah ketahana yang tinggi terhadap Helicobacter pylori di
kromosomal dan plasmid-mediated dengan pengurangan pada aktifitas atau ekspresi dari
terhadap metronodazole tingkat tinggi terdapat pada Trichomonas vaginalis terlihat dalam 1
dari 2000 kasus atau 1 dari 3000 kasus. Subinhibitory konsentrasi dari metronidazole dapat
D. Farmakokinetik
level akan sama bila diatur secara oral ataupun intravena. Makanan dapat menunda puncak
serum level dari metronidazole tetapi tidak jumlah total yang diabsorbsi. Metronidazole
mencapai puncak level darah dalam 1 hingga 2 jam, memiliki volume distribusi yang luas,
penetrasi CNS yang bagus, eliminasi waktu paruh 8 jam, dan biotransformasi ke dalam lima
metronidazole sama baik pada wanita hamil dan yang tidak hamil, metabolismenya
dikurangi bila terdapat gangguan hepatis yang berat, dan farmakokinetiknya tidak secara
terhadap phenytoin, dan secara signifikan meningkatkan kadar warfarin dalam darah dengan
cara mengurangi kerja liver. Obat bius dapat mengurangi hasiat metronidazole dan
ethanol dapat menyebabkan psychosis dan reaksi disulfiram (mual, muntah-muntah, dsb),
F. Indikasi
a. Bakteri
Clostridium spp, Peptostreptococcus spp, Prevotella spp, atau anaerob lain di dalam
paru, bisul pada kaki penderita diabetes, meningitis dan abses otak, infeksi tulang
- Helibacter pylori terapi eradication, bagian dari multi-obat pada penyakit peptic
ulcer.
b. Protozoa
diloxanide furoate.
c. Nonspesifik
- Crohns disease dengan keterlibatan colon atau perianal, dipercaya lebih efektif
G. Efek Merugikan
dalamnya neutropenia yang reversible, rasa logam, urin bewarna merah atau coklat,
kemerahan pada kulit, rasa terbakar pada ureta atau vagina, gynecomastia, rasa mual, dan
muntah. Jarang terjadi reaksi merugikan yang besar termasuk di dalamnya pancreatitis,
pseudomembranous colitis, peripheral neuropathy, reaksi disulifran bila dikombinasikan
dengan ethanol dan tosisitas CNS berisikan seizures, encephalopaty, disfungsi cerebellar,
paresthesias, kekacauan mental, dan depresi. Reaksi neuralgic ini secara general hanya
dialamatkan pada potensialnya yang dapat menyebabkan cacat lahir. Hal ini digunakan pada
kehamilan yang tidak tampak untuk diasosiasikan dengan kelainan kogenital, pada kelahiran
dengan berat rendah, dan obat yang mengandung FDA klasifikasi B kehamilan. Juga tidak
Metronidazole sangat efektif untuk melawan patogen gram negatif anaerob yang
bertanggung jawab atas infeksi orofacial dan periodontitis kronis. Kombinasinya dengan
antibiotik -lactam untuk infeksi oral dapat diindikasikan bagi infeksi orofacial akut yang
waktu, faktanya hal ini tidak direfleksikan pada bungkus obat yang memuat aturan dosis obat
ini. Penggunaan metronodazole secara sembarangan untuk periodentitis kronik pada orang
dewasa merupakan penyalahgunaan terhadap obat ini dan dapat berkontribusi untuk
mikroorganisme lain.
Tetracycline
Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover. Tetrasiklin
A. Klasifikasi
1) Berdasarkan sumbernya:
Alami
Semi-sintetik
o Doxycycline
o Lymecycline
o Meclocycline
o Methacycline
o Minocycline
o Rolitetracycline
o Tetracycline
o Chlortetracycline
o Oxytetracycline
o Demeclocycline
o Methacycline
o Doxycycline
o Minocycline
o Tigecycline
tetracycline dan oxy tetraxycline 60-80%, dan munocycline atau doxycycline 95-100%.
Produk harian berupa Ca++, Mg++ dan alumunium compound, serta Na + bikarbonat secara
Serum protein bindingnya berksar antara 20-40% untuk oxytetracycline hingga 80-95%
doxycycline dan persentase ekskresi yang tidak berubah dalam urine berkisar dari 70% untuk
oxytetracycline hingga 30-42% untuk doxycycline dan 12-16% untuk minocycline. Dengan
kerusakan ginjal, hanya doxycycline dan minocycline yang tidak dapat meningkatkan hal-
lives dan kemudian dapat diatur kembali. Tetracycline lain dapat diakumulasikan dalam
kondisi renal yang rusak, menghasilkan level darah yang tinggi, dan kemungkinan nekrosis
tergntung masing-masing obat dan sangat terkonsentrasi pada empedu di tingkat 3-5 kali
lebih tinggi dari serum. Tetracycline baru-baru ini lebih larut dalam lipid dengan distribusi
jaringan lebih baik daripada tetracycline sebelumnya. Sirkulasi enterohepatic dan absorpsi
yang tidak lengkap dapat mengarah kepada konsentrasi obat yang tinggi pada feces, terutama
pada agen yang lebih tua. Doxycycline dapat ditemukan pada feces dalam bentuk tidak aktif,
dan belum diketahui apakah produk metabolik ini mampu menimbulkan ekspresi gen
resisten atau mentrnsfer seperti parent compund. Serum hal-lives dari bermacam-macam
agen antara lain oxytetracycline, tetracycline dan democlocycline, 12-16 jam; methacycline,
14-16 jam; minocycline, 11-18 jam; dan doxycycline 15-25 jam. Puncak konsentrasi serum 3
hingga 5 g/ml dicapai dalam waktu 2 jam setelah dosis terapeutik biasa.
C. Mekanisme Kerja
protein. Agen ini bersifat bakteriostatik terhadap berbagai bakteri gram positif dan negative,
termasuk anaerob, chlamidia, mikoplasma, dan bentuk L, serta aktif pula terhadap beberapa
mikroorganisme sebagian melalui difusi pasif dan sebagian melalui transport aktif yang
tergantung pada energi. Obat tersebut harus mentransversikan membran luar microbial gram
negatif via OmpF dan OmpC porin channels atau melewati dinding sel gram positif dalam
bentuk hidrofobik elektronegatifnya dan menempel pada single high affinity binding site
pada subunit ribosomal 30s dan protein 7 pada 16s rRNA base. Begitu berada di dalam sel,
tetracycline berikatan dengan subunit 30S dari ribosom bakteri dan menghalangi ikatan
tRNA-aminoacyl ke situs aseptor pada kompleks ribosom mRNA. Hal ini menghambat
penambahan asam amino ke peptide yang sedang terbentuk, sehingga bakteri tidak dapat
berkembang biak.
D. Interaksi Obat
memperpanjang kerja antikoagulan, sehingga proses pembekuan akan tertunda; serta dapat
E. Efek Merugikan
Tetracycline memiliki daftar panjang untuk reaksi obat yang berlawanan atau
(demeclocycline), dyscrasias darah, disfungsi liver (dosis tinggi dan terutama saat
kehamilan), pseudotumor cerebri dan fontanel yang menonjol (dewasa dan bayi, berturut-
turut), Candida albicans overgrowth, kesulitan pada gastrointestinal (mual, muntah, diare,
pigmentasi rambut dan suatu sindrom lupus sistemik erythematosus-like, biasanya pada
orang dewasa yang menggunakan obat ini untuk jerawat. Sindrom ini umumnya besifat
reversible namun memelukan teraoi kortikosteroid dan resiko absolut yang rendah
(52,8/100.000 pengguna).
tinggi dalam sel yang kaya akan lipid di dalam telinga. Tetracycline secara umum adalah satu
dari beberapa kelompok obat yang beracun apabila dikonsumsi saat tanggal kadaluarsanya
Interstitial nefritis akut yang ditimbulkan oleh tetracycline dapat menyebabkan gagal ginjal
akut. Hepatotoksisitas cukup jarang terjadi kecuali pada penggunaan dosis tinggi dan paling
sering terjadi saat kehamilan, mengarah pada kontraindikasi absolut pada obat saat
kehamilan.
kalsifikasi gigi, tulang, dan kartilago. Dan obat ini telah digunakan sebagai staining
permanen pada jarinya yang mengalami remodelling (tulang, kartilago) namun permanen
pada jaringan yang tidak mengalami remodelling (gigi). Kemudian tetracycline tidak boleh
digunakan oleh anak-anak berusia di bawah 8 tahun kecuali jika antibiotik lain tidak efektif
chlortetraycline dan doxycycline, namun besarnya staining tergantung lebih kepada dosis
dan durasi daripada obat itu sendiri. Deposisi tetracycline pada tulang dan gigi mengurangi
aktivitas mikrobialnya. Akibat efek merusak staining pada gigi, tetracycline diklasifikasikan
oleh FDA sebagai obat kehamilan D. Tetracycline tidak seharusnya digunakan saat
telinga tengah, tractus urinarius, usus, dan juga gonorrhoea, terutama pada pasien yang alergi
terhadap -lactams dan macrolides. Penggunaannya yang paling sering saat ini adalah untuk
pengobatan jerawat yang cukup berat dan rosacea (tetracycline, oxytetracycline, doxycycline
or minocycline).
disebabkan oleh Bacillus anthracis (anthrax) dan efektif melawan Yersinia pestis, agen
infeksi dari bubonic plague. Ia juga digunakan untuk pengobatan penyakit malaria dan
Tetracycline tetap merupakan pilihan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
(typhus, Rocky Mountain spotted fever), brucellosis, dan infeksi spirochaetal (borreliosis,
syphilis, dan Lyme disease). Juga untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh
Staphylococcus dan Streptococcus pada penderita yang peka terhadap penisilin, disentri
amuba, gonorrhea dan sifilis. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengobati anthrax,
alergi, selama kehamilan, selama menyusui, dan yang terdapat sensitivitas sulfit.
tepat karena aktivitas bakteriostatiknya dan resistensi mikrobial yang ekstensif. Tetapi
dengan adanya oral microbial pathogens yang bertambah resisten terhadap lactam,
macrolides, dan clindamycin, maka hal ini perlu dipertimbangkan kembali. Tetracycline
sistemik dalam manajemen periodontitis dewasa kronik harus dievaluasi secara hati-hati
untuk perbandingan resiko dan keuntungannya berdasarkan efikasinya yang terbatas (efikasi
klinis yang dapat dipertanyakan dan data terbatas pada efikasi jangka panjang) den
mekanisme drug efflux, dan asosiasi yang umum dengan banyak gen resisten kepada
D. Gol. Quinolon
Kuinolon
dipasarkan sekitar tahun 1960. Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik
terhadap kuman gram negatif, tetapi eliminasinya melalui urin berlangsung terlalu cepat
sehingga sulit dicapai kadar pengobatan dalam darah. Karena itu penggunaan obat Kuinolon
pada cincin Kuinolon ( karena itu dinamakan juga Fluorokuinolon). Perubahan struktur ini
Golongan Kuinolon ini digunakan untuk infeksi sistemik. Yang termasuk golongan ini antara
Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya replikasi dan transkripsi
dimana terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini
akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah.
Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase.
Peranan antibiotika golongan Kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman
sampingnya yang terpenting ialah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat. Manifestasi
pada saluran cerna,terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan efek samping
yang paling sering dijumpai. Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat
ringan berupa sakit kepala, vertigo, dan insomnia. Efek samping yang lebih berat dari
Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi. Penderita berusia
lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek
C. Penggunaan Klinik
e. Infeksi jaringan lunak dan tulang : Seperti Osteomielitis. Untuk infeksi pasca bedah
oleh kuman enterokokus Ps. aeroginosa atau stafilokokus yang resisten terhadap
D. Sediaan di Pasaran
kandungan Spirofloksasin 250 mg, 500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg. Juga
tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Spirofloksasin 200 mg/100 ml.
kandungan Ofloksasin 200 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan
Moksifloksasin kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan
kandungan Levofloksasin 250 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus
kandungan Pefloksasin 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan
Pefloksasin 400 mg/125 ml dan ampul dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/5 ml.
kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan 400
mg/100 ml.
kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk vial untuk ijeksi dengan kandungan
Daftar Pustaka
MAKALAH
Antibiotik
Disusun oleh
Budiono (160110070044)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2009