Anda di halaman 1dari 9

Ampisilin

Nabila Fauziah Hapsari (I1C018049)


Ampisilin
Ampisilin adalah senyawa sintetik golongan
penilisin, yang aktif disamping terhadap kokus Gram
positif, basil Gram positif, kokus Gram negatif, juga
efektif bekerja terhadap sejumlah bakteri Gram negatif
seperti Escherisia coli atau Proteus mirabilis. Karena itu,
ampisilina dikelompokkan ke dalam antibiotika
spektrum luas. Sebagai antibiotika, ampisilina
merupakan obat pilihan dalam terapi Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA), terutama pada anak-anak.
Senyawa Ampisilin dapat lolos dari asam lambung
sehingga dapat dikonsumsi secara oral (Djoko, 2001).
Absorbsi Ampisilin
Ampisilin dapat diberikan secara oral.
Meskipun demikian, ampisilin peka terhadap
pengaruh penisilinase dan beta laktam,
sehingga tidak etektif terhadap organisme
yang mampu memproduksi enzim enzim
tersebut (Wise, 1983). Kadar Hambat Minimal
(MIC) antibiotika ini terhadap Gram positif
dan negatif sangat bervariasi. Harga MIC
berkisar dari 0,02 mg/ml darah (Richer dan
LeBel, 1997).
Ampisilin bersifat stabil asam dengan Pka 3
dan relatif diserap dengan baik, menghasilkan
konsentrasi serum dalam kisaran 4-8 mcg/mL
setelah pemberian satu dosis 500 mg.
Penyerapan ampisilin oral berkurang oleh
makanan, dan diberikan paling sedikit 1-2 jam
sebelum atau sesudah makan.
Distribusi Ampisilin
• Ikatan obat dengan protein plasma bersifat reversibel, kesetimbangan
dibentuk antara molekul-molekul yang terikat dan yang tidak. Hanya
molekul tidak terikat yang tetap bebas dan aktif secara farmakologi
(Stockley, 2008). Ampisilin lebih rendah berikatan dengan protein daripada
jenis Penicillin lainnya ( Katzung, 2014). Sehingga, lebih mudah didistribusi
di jaringan tubuh.
• Didistribusikan ke dalam asites, sinovial, dan cairan pleura. Juga
didistribusikan ke hati, empedu, paru-paru, kandung empedu, prostat,
otot, efusi telinga tengah, sekresi bronkial, sputum, sekresi sinus
maksilaris, amandel, air liur, keringat, dan air mata. Didistribusikan ke CSF
(Cairan Serebrospinal) dalam konsentrasi 11-65% dari konsentrasi serum
simultan; konsentrasi CSF tertinggi terjadi 3-7 jam setelah dosis IV. Mudah
melintasi placenta. Terdistribusi ke dalam susu dalam konsentrasi rendah.
Abses, eksudat, kelenjar dan tumor juga mengganggu distribusi obat.
Antibiotika tidak dapat didistribusi dengan baik pada tempat abses dan
eksudat ( Katzung, 2014)
Metabolisme Ampisilin
Ampisilin sebagian dimetabolisme melalui hidrolisis
cincin β-laktam untuk penicilloic asam yang menghasilkan
mikrobiologis inactive Beta-laktam menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada enzim
DD-transpeptidase yang memperantarai dinding
peptidoglikan bakteri, sehingga dengan demikian akan
melemahkan dinding sel bakteri Hal ini mengakibatkan
sitolisis karena ketidakseimbangan tekanan osmotis, serta
pengaktifan hidrolase dan autolysins yang mencerna
dinding peptidoglikan yang sudah terbentuk sebelumnya.
Namun Beta-laktam (dan Penicillin) hanya efektif terhadap
bakteri gram positif, sebab keberadaan membran terluar
(outer membran) yang terdapat pada bakteri gram negatif
membuatnya tak mampu menembus dinding
peptidoglikan.
Eksresi Ampisilin
• Ampisilin cepat dieksresikan oleh ginjal; sejumlah
lain dieksresikan menggunakan rute lain. Sekitar
10% dieksresi di ginjal berlangsung melalui filtrasi
glomerulus dan 90% melalui sekresi tubulus
(Katzung, 2014).
• Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal,
sekitar 20-64% dari dosis oral tunggal
diekskresikan tidak berubah dalam urin dalam
waktu 6-8 jam. Sekitar 60-70% dari dosis IM
tunggal atau 73-90% dari dosis IV tunggal
diekskresikan tidak berubah dalam urin.
Mekanisme Ampisilin
Penisilin, seperti semua antibiotk beta-laktam, menghambat pertumbuhan
bakteri dengan mengganggu reaksi transpeptidasi sintesis dinding sel
bakteri. Dinding sel adalah suatu lapisan luar kaku yang khas untuk spesies
bakteri. Struktur pembungkus membran sitoplasma, untuk
mempertahankan bentuk integritas sel, serta mencegah lisis sel akibat
tekanan osmotik yang tinggi. Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan
silang kompleks polimer polisakarida dan polipeptida, peptidoglikan. Pada
polisakarida tterdapat protein pengikat penisilin yang mengeluarkan
alanin terminal dalam proses pembentukan ikatan silang dengan peptida
didekatnya, pembentukan ikatan silang memberi dinding sel rigiditas
strukturalnya. Hal ini menghambat reaksi transpeptidasi, menghentikan
sintesis peptidoglikan dan menyebabkan kematian sel. Mekanisme pasti
kematian sel belum sepenuhnya dipahami tetapi terjadi autolisis dan
gangguan morfogenesis dinding sel. Antibiotik beta-laktam mematikan sel
bakteri hanya ketika bakteri sedang tumbuh aktif dan menyintesis dinding
sel (Katzung, 2014).
Target Aksi Obat Ampisilin
Target aksi Ampisilin yaitu pengikatan pada
protein dinding sel bakteri untuk
menyebabkan kematian sel bakteri.

Anda mungkin juga menyukai