Ampisilin Ampisilin adalah senyawa sintetik golongan penilisin, yang aktif disamping terhadap kokus Gram positif, basil Gram positif, kokus Gram negatif, juga efektif bekerja terhadap sejumlah bakteri Gram negatif seperti Escherisia coli atau Proteus mirabilis. Karena itu, ampisilina dikelompokkan ke dalam antibiotika spektrum luas. Sebagai antibiotika, ampisilina merupakan obat pilihan dalam terapi Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), terutama pada anak-anak. Senyawa Ampisilin dapat lolos dari asam lambung sehingga dapat dikonsumsi secara oral (Djoko, 2001). Absorbsi Ampisilin Ampisilin dapat diberikan secara oral. Meskipun demikian, ampisilin peka terhadap pengaruh penisilinase dan beta laktam, sehingga tidak etektif terhadap organisme yang mampu memproduksi enzim enzim tersebut (Wise, 1983). Kadar Hambat Minimal (MIC) antibiotika ini terhadap Gram positif dan negatif sangat bervariasi. Harga MIC berkisar dari 0,02 mg/ml darah (Richer dan LeBel, 1997). Ampisilin bersifat stabil asam dengan Pka 3 dan relatif diserap dengan baik, menghasilkan konsentrasi serum dalam kisaran 4-8 mcg/mL setelah pemberian satu dosis 500 mg. Penyerapan ampisilin oral berkurang oleh makanan, dan diberikan paling sedikit 1-2 jam sebelum atau sesudah makan. Distribusi Ampisilin • Ikatan obat dengan protein plasma bersifat reversibel, kesetimbangan dibentuk antara molekul-molekul yang terikat dan yang tidak. Hanya molekul tidak terikat yang tetap bebas dan aktif secara farmakologi (Stockley, 2008). Ampisilin lebih rendah berikatan dengan protein daripada jenis Penicillin lainnya ( Katzung, 2014). Sehingga, lebih mudah didistribusi di jaringan tubuh. • Didistribusikan ke dalam asites, sinovial, dan cairan pleura. Juga didistribusikan ke hati, empedu, paru-paru, kandung empedu, prostat, otot, efusi telinga tengah, sekresi bronkial, sputum, sekresi sinus maksilaris, amandel, air liur, keringat, dan air mata. Didistribusikan ke CSF (Cairan Serebrospinal) dalam konsentrasi 11-65% dari konsentrasi serum simultan; konsentrasi CSF tertinggi terjadi 3-7 jam setelah dosis IV. Mudah melintasi placenta. Terdistribusi ke dalam susu dalam konsentrasi rendah. Abses, eksudat, kelenjar dan tumor juga mengganggu distribusi obat. Antibiotika tidak dapat didistribusi dengan baik pada tempat abses dan eksudat ( Katzung, 2014) Metabolisme Ampisilin Ampisilin sebagian dimetabolisme melalui hidrolisis cincin β-laktam untuk penicilloic asam yang menghasilkan mikrobiologis inactive Beta-laktam menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada enzim DD-transpeptidase yang memperantarai dinding peptidoglikan bakteri, sehingga dengan demikian akan melemahkan dinding sel bakteri Hal ini mengakibatkan sitolisis karena ketidakseimbangan tekanan osmotis, serta pengaktifan hidrolase dan autolysins yang mencerna dinding peptidoglikan yang sudah terbentuk sebelumnya. Namun Beta-laktam (dan Penicillin) hanya efektif terhadap bakteri gram positif, sebab keberadaan membran terluar (outer membran) yang terdapat pada bakteri gram negatif membuatnya tak mampu menembus dinding peptidoglikan. Eksresi Ampisilin • Ampisilin cepat dieksresikan oleh ginjal; sejumlah lain dieksresikan menggunakan rute lain. Sekitar 10% dieksresi di ginjal berlangsung melalui filtrasi glomerulus dan 90% melalui sekresi tubulus (Katzung, 2014). • Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal, sekitar 20-64% dari dosis oral tunggal diekskresikan tidak berubah dalam urin dalam waktu 6-8 jam. Sekitar 60-70% dari dosis IM tunggal atau 73-90% dari dosis IV tunggal diekskresikan tidak berubah dalam urin. Mekanisme Ampisilin Penisilin, seperti semua antibiotk beta-laktam, menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu reaksi transpeptidasi sintesis dinding sel bakteri. Dinding sel adalah suatu lapisan luar kaku yang khas untuk spesies bakteri. Struktur pembungkus membran sitoplasma, untuk mempertahankan bentuk integritas sel, serta mencegah lisis sel akibat tekanan osmotik yang tinggi. Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan silang kompleks polimer polisakarida dan polipeptida, peptidoglikan. Pada polisakarida tterdapat protein pengikat penisilin yang mengeluarkan alanin terminal dalam proses pembentukan ikatan silang dengan peptida didekatnya, pembentukan ikatan silang memberi dinding sel rigiditas strukturalnya. Hal ini menghambat reaksi transpeptidasi, menghentikan sintesis peptidoglikan dan menyebabkan kematian sel. Mekanisme pasti kematian sel belum sepenuhnya dipahami tetapi terjadi autolisis dan gangguan morfogenesis dinding sel. Antibiotik beta-laktam mematikan sel bakteri hanya ketika bakteri sedang tumbuh aktif dan menyintesis dinding sel (Katzung, 2014). Target Aksi Obat Ampisilin Target aksi Ampisilin yaitu pengikatan pada protein dinding sel bakteri untuk menyebabkan kematian sel bakteri.